1. Pelajaran 6 untuk 10 Februari 2018
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
1 Korintus 4:1,2
“Demikianlah hendaknya orang memandang
kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang
kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang
akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang
demikian ialah, bahwa mereka ternyata
dapat dipercayai."
2. Banyak perusahaan mendaftarkan nama atau logo mereka sebagai "merek
dagang." Itu adalah jaminan bahwa produk dan layanan mereka asli dan
mengikuti proses penjaminan mutu. Jika sebuah produk memiliki nama atau logo
yang tercetak di atasnya, maka produk tersebut dapat diandalkan.
Pelayan Tuhan juga memiliki "merek dagang". Mereka harus memenuhi beberapa
persyaratan kualitas untuk "disertifikasi" sebagai pelayan. Mereka yang tidak
memenuhi persyaratan tersebut tidak dapat menjadi pelayan yang efektif dan
tidak dapat mewakili Tuhan mereka. Apa sajakah persyaratan tersebut?
• Kesetiaan
• Loyalitas
• Hati nurani yang bersih
• Penurutan
• Dapat dipercaya
3. KESETIAAN
Menjadi setia kepada Tuhan melibatkan mempercayai-Nya (memiliki iman) dan
berdiri di sisi-Nya. Kita harus mengingat Firman-Nya dan setia padanya saat tergoda.
• Ingatlah…Jika kita tergoda oleh
• “Lebih baik yang sedikit pada orang benar dari pada yang
berlimpah-limpah pada orang fasik.” Mazmur 37:16.
Mendapatkan
keuntungan yang
tidak jujur
• “Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan
meninggikan kamu.” Yakobus 4:10
Ketenaran
dunia
• “marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran
jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan
kekudusan kita dalam takut akan Allah.” 2 Kor. 7:1
Hawa nafsu
dunia
• “Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi
pelayanmu.” Matius 23:11
Penyalahgunaan
kekuasaan
Abraham adalah teladan kesetiaan. Ia percaya dan tetap setia kepada TUHAN
sampai akhir. Matanya tertuju pada Kota Surgawi (Ibrani 11:8-19).
“Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan
yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata
dapat dipercayai.” (1 Kor. 4:2)
4. LOYALITAS
Loyalitas adalah tetap
mencintai Tuhan dan setia
kepada-Nya sampai akhir.
Ini adalah ekspresi
eksternal dari keyakinan
pribadi, keyakinan dan
komitmen kita.
Kita harus loyal kepada
ALLAH meski apapun
yang terjadi dalam
hidup kita (Ayub 13:15)
“…Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku
akan mengaruniakan kepadamu mahkota
kehidupan.” (Wahyu 2:10)
Pelayanan kita kepada ALLAH adalah sesuatu yang
tidak boleh dibagi:
“Tidak seorangpun dapat mengabdi kepada dua
tuan” (Matius 6:24). Kita tidak dapat setia kepada
ALLAH dan kepada hal-hal dari dunia ini pada saat
bersamaan.
Loyalitas kita berdampak pada gaya hidup kita. Kita
mematuhi hukum Ilahi karena kita hendak menjadi
penatalayan-Nya yang setia.
5. “Kebutuhan terbesar dunia ialah kebutuhan akan
manusia yang tidak dapat diperjual belikan, manusia
yang di dalam hati sanubarinya adalah setia dan jujur,
manusia yang tidak takut menyebut dosa sebagai
dosa, manusia yang kata hatinya setia kepada tugas
seperti jarum kompas yang selalu menunjuk ke
kutub, manusia yang mau berdiri untuk kebenaran
walau langit runtuh sekalipun.”
E.G.W (Education, cp. 7, p. 57)
6. HATI NURANI
YANG BERSIH
“…orang yang memelihara rahasia iman dalam
hati nurani yang suci.” (1 Timotius 3:9)
Hati nurani kita mengatakan apa
yang benar dan apa yang salah.
Meskipun demikian, hati nurani
dapat “jahat" atau "rusak“ (Ibrani
10:22; 1 Timotius 4:2).
Ketika kita terus-menerus
menolak nasihat hati nurani kita,
akhirnya ia dapat berhenti
mengatakan kepada kita bahwa
sesuatu itu adalah salah.
Setelah hati nurani kita
dimurnikan, ia menyelaraskan
diri dengan Hukum Allah.
Hukum Allah adalah satu-
satunya panduan yang aman
bagi orang percaya.
Hati nurani kita yang
salah harus dipulihkan,
namun kita tidak dapat
melakukannya sendiri.
Hanya Yesus yang dapat
menyucikan hati nurani
kita. (Ibrani 9:14).
7. PENURUTAN
“Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita
menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya
itu tidak berat.” (1 Yohanes 5:3)
Penatalayan yang setia dan loyal-
memahami bahwa mereka bekerja di bawah
otoritas TUHAN mereka.
Menerima otoritas tersebut berarti juga
mematuhi perintah-oerintah-Nya.
Habel mematuhi ALLAH oleh memberikan
suatu persembahan menurut syarat Ilahi.
Kain memilih memberikan persembaan
menurut kehendaknya sendiri.
Kita tidak menurut ALLAH sepenuhnya jika
kita menuruti-Nya dengan setengah-
setengah atau menuruti kehendak kita
sendiri.
Penurutan adalah bukti kasih kita terhadap ALLAH. (Yohanes 14:15)
8. DAPAT
DIPERCAYA
“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia
juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak
benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga
dalam perkara-perkara besar.” (Lukas 16:10)
Sebagai para penatalayan,
kita harus dapat
dipercaya. Orang Kristen
tidak boleh mengikuti
opini publik tetapi mereka
harus bertindak sesuai
dengan prinsip-prinsip
Alkitab. Daniel dan Yusuf
adalah para penatalayan
yang dapat dipercaya
karena mereka setia baik
dalam hal kecil maupun
dalam hal-hal besar.
Kita harus melaksanakan setiap tugas dengan cara terbaik yang kita mampu
lakukan, bahkan meski tugas itu tampaknya tidak terlalu penting sekalipun.
Para penatalayan yang setia mencerminkan tabit Kristus dalam ucapan
maupun perbuatan mereka.
9. “[Orang Kristen sejati] dituntun oleh kebenaran dan
kejujuran. [...] Mungkin ia dikritik, mungkin ia dicobai;
namun integristasnya yang tak tergoyahkan berkilauan
seperti emas murni. Ia adalah seorang sahabat dan
dermawan bagi semua yang berhubungan dengannya,
dan sahabat-sahabatnya menaruh keyakinan kepadanya,
karena ia adalah seseorang yang dapat dipercaya.” E.G.W
(In Heavenly Places, August 24)