1. Pelajaran 14 untuk 31 Desember 2016
Diadaptsi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
Yakobus 5:11
Sesungguhnya kami menyebut
mereka berbahagia, yaitu
mereka yang telah bertekun;
kamu telah mendengar
tentang ketekunan Ayub dan
kamu telah tahu apa yang
pada akhirnya disediakan
Tuhan baginya, karena Tuhan
maha penyayang dan penuh
belas kasihan.
2. Pelajaran tentang…
Yang tidak kelihatan.
Roh-roh jahat di udara.
Kasih karunia.
Harapan.
Yesus dan Ayub.
“Kita tidak mempunyai alasan untuk meragukan sabda Allah
sebab kita tidak dapat memahami rahasia pimpinan-Nya. Dalam
dunia alamiah kita senantiasa dikitari dengan keajaiban di luar
kita. Apakah kita harus tercengang mendapatkan dunia rohaniah
juga mengandung rahasia yang tak dapat kita pahami?
Kesulitannya terletak sepenuhnya dalam kelemahan dan
kesempitan pikiran manusia.”
E.G.W. (Pendidikan, pasal 18, alinea ke-2)
3. YANG TIDAK
KELIHATAN
“Sebab kami tidak memperhatikan yang
kelihatan, melainkan yang tak kelihatan,
karena yang kelihatan adalah sementara,
sedangkan yang tak kelihatan adalah
kekal.” (2 Korintus 4:18)
Kitab Ayub memperkenalkan realita suatu dunia
yang tidak dapat kita lihat dengan mata jasmani.
Kita tidak perlu terkejut karena kita dikelilingi oleh
suatu dunia yang tidak kelihatan yang alat-alatnya
kita gunakan setiap hari: Gelombang radio, Satelit
Komunikasi, telepon Selular, Wi-fi, gravitasi, dsb.
“karena perjuangan kita bukanlah melawan darah
dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah,
melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-
penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh
jahat di udara.” (Efesus 6:12)
Oleh mengetahui bahwa adanya Dunia yang tak kelihatan ini, dapat menolong
kita untuk menyadari kelemahan dan ketidakberdayaaan kita, sehingga sudah
sepatutnyalah kita bergantung kepada Ia Yang sangat peduli terhadap diri kita.
4. ROH-ROH JAHAT DI UDARA
“Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah,
segala yang dipunyainya ada dalam
kuasamu; hanya janganlah engkau
mengulurkan tanganmu terhadap dirinya."
Kemudian pergilah Iblis dari hadapan
TUHAN.” (Ayub 1:12)
Setan menyerang Ayub dalam 2 cara berbeda.
Ia juga menyerang kita dalam 2 cara berikut:
1. Secara Fisik:
Bencana alam, kecelakaan.
2. Secara moral:
Pencobaan, keragu-raguan, tindakan
dan ucapan dari orang lain.
Kitab Ayub dengan jelas menyatakan siapa yang mencetuskan dosa. Sang
musuh tersebut bertanggungjawab atas semua kejahatan di sekitar kita.
Ayub diserang dengan hebat oleh “roh-roh
jahat di udara”. Ia mungkin menderita
lebih dari kita semua pernah alami.
5. KASIH
KARUNIA
“Hal seperti itu telah acap kali kudengar.
Penghibur sialan kamu semua!” (Ayub 16:2)
Para sahabat Ayub datang untuk menghiburnya,
namun pada akhirnya mereka menuduhnya telah
melakukan dosa yang keji.
Mari kita bandingkan sikap mereka dengan YESUS
terhadap perempuan yang kedapatan berbuat
zinah (Yohanes 8:1-11):
Wanita tersebut dituduhkan dosa yang
serius, namun Ayub tidak melakukan dosa
sepertinya.
Wanita tersebut tidak dihukum, namun Ayub
menderita dengan hebat.
Apakah yang menjadi perbedaannya? Mengapa
wanita tersebut tidak dihukum?
2 hadiah berharga yang ALLAH telah berikan
kepada kita menjawabnya: PENGAMPUNAN &
KASIH KARUNIA.
Bukankah kita juga seharusnya menunjukkan rasa mengampuni kepada mereka
yang menderita tanpa pernah menghakimi apakah mereka berdosa atau tidak?
6. “Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai
dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh
Allah.” (Ibrani 11:10)
Ayub benar-benar mengalami akibat
dari perbuatan jahat Iblis. Namun, di
saat ia sedang duduk di atas abu
keputusasaan ia menyatakan,
“Tetapi aku tahu: Penebusku hidup,
dan akhirnya Ia akan bangkit di atas
debu.” (Ayub 19:25)
Kitab Ayub mengajarkan bahwa
ALLAH hadir di tengah-tengah
ketidakadilan dan dukacita dalam
kehidupan kita ini.
Rencana Penebusan telah menuntun
anak-anak ALLAH sejak di Taman
Eden hingga zaman kita sekarang ini.
Kita sedang berjalan “ ke kota Allah
yang hidup, Yerusalem sorgawi.”
(Ibrani 12:22)
7. YESUS DAN AYUB
YESUS
Ia benar
(1 Yohanes 2:1)
Ia dicobai oleh Setan
(Matius 4:1-10)
Ia difitnah
(Yohanes 18:30)
Ia tidak jatuh dalam godaan
(Ibrani 4:15)
Ia mendapatkan upah
(Matius 4:11)
AYUB
Ia benar
(Ayub 1:1)
Ia dicobai oleh Setan
(Ayub 1:12)
Ia difitnah
(Ayub 22:5)
Ia tidak jatuh dalam godaan
(Ayub 1:22)
Ia mendapatkan upah
(Ayub 42:10)
Tentu saja YESUS tidak sama dengan Ayub. Namun, kita
dapat melihat bagaimana Ayub, yang adalah seorang
berdosa seperti kita, mengikuti teladan YESUS dan tetap
setia kepada ALLAH.
“Setiap orang yang menaruh pengharapan itu
kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang
adalah suci.” (1 Yohanes 3:3)