1. TEORI EKONOMI
(Aspek Mikro)
Teori Produksi Dan Biaya
MODUL 5
OLEH
SAHIBUL MUNIR
FAKULTAS EKONOMI PROGRAM KELAS KARYAWAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2011
2. TEORI PRODUKSI
Produksi : Suatu kegiatan memproses input (faktor produksi) menjadi suatu output.
Produsen dalam melakukan kegiatan produksi, mempunyai landasan teknis, yang
didalam teori ekonomi disebut “fungsi produksi”
Fungsi Produksi : suatu persamaan yang menunjukan hubungan ketergantungan
(fungsional) antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat
output yang dihasilkan.
Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :
Q = f (K, L, R, T)
Q = jumlah output (hasil produksi)
K = modal (kapital)
L = tenaga kerja (labor)
R = kekayaan akan (raw material)
T = teknologi
Perlu diketahui bahwa teknologi tidak dianggap sebagai faktor produksi.
Produksi Dengan Satu Input Variabel
Teori produksi yang sederhana menggambarkan hubungan antara tingkat output yang
dihasilkan dengan jumlah tenaga kerja (labor) yang digunakan untuk menghasilkan
output tersebut.
Dalam analisis produksi dengan satu input variabel diasumsikan bahwa semua faktor
produksi selain tenaga kerja (L) dianggap tetap. Sehingga fungsi produksi dengan satu
input variabel : Q = f (L). Fungsi Produksi dengan Satu Input Variabel Tunduk pada
“Law of Diminishing Return”.
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang (the law of diminishing return)
menyatakan : ”bila satu macam input (labor) penggunaannya terus ditambah
sebanyak satu unit, sedangkan input-input yang lain konstan, pada mulanya
produksi total akan semakin banyak pertambahannya. Tetapi sesudah mencapai
suatu tingkat tertentu produksi tambahan tersebut semakin menurun dan
akhirnya mencapai nilai negatif. Keadaan ini akan menyebabkan produksi total
3. semakin lambat pertambahannya, akhirnya ia mencapai tingkat maksimum dan
kemudian menurun”
Tabel 1. Dibawah ini menunjukan sistem produksi dengan satu input variabel dimana
dimisalkan K input faktor produksi modal (kapital) dan L merupakan input faktor produksi
variabel tenaga kerja. Dalam Tabel 1. Dimisalkan perusahaan berproduksi dengan
menggunakan sejumlah modal tertentu misalnya K = 2 (artinya K konstan), dan input
variabel tenaga kerja/labor L.
Tabel 1
Total Product, Average Product, dan Margina Product dari
Faktor Produksi X, jika Y = 2 (konstan)
Kuantitas
Total Product
Marginal
Average Product
Input Labor
Dari Input L
Product
Dari Input L
(L)
(Q)*
Dari Input L
(APL)
(MPL)
1
15
15
15
2
31
16
15,5
3
48
17
16
4
59
11
14,7
5
68
9
13,6
6
72
4
12,0
7
73
1
10,4
8
72
-1
9
9
70
-2
7,8
10
67
-3
6,7
1) Marginal Produck (MP) of labor (MPL) : extra output perunit
change in labor used, MPL = ∆ TP/∆ L.
2) Average Produck (AP) of labor (APL) = total product divede by the
quantity of labor used. APL = TP/L.
Hubungan antara Total Product (TP), Marginal Product (MP) dan Average
Product (AP) dapat digambarkan secara grafik seperti pada gambar 1 berikut ini :
4. Gambar 1
Kurva Total Product dan Marginal Product
O
MAX
TP
I
L
O
AP
MP
Fungsi produksi dengna satu input variabel (misal : tenaga kerja) tunduk pada hukum
“the
law of deminishing return” yang menyatakan : “Bila suatu macam input
penggunaannya terus ditambah sebanyak 1 unit, sedangkan input yang lain konstan,
pada mulanya Total Product akan semakin besar pertambahannya. Tetapi sesudah
mencapai suatu tingkat tertentu “produksi tambahan” semakin menurun hingga
mencapai nol, dan ini menyebabkn total product semakin lambat pertambahannya dan
akhirnya ia (TP) mencapai tingkat maksimum. Bila penambahan input terus
dilanjutkan, maka MP-nya akan menjadi negatif dan TP-nya”.
5. Tahap- Tahap Produksi
Pada hakekatnya the law of dimishing return menyatakan bahwa hubungan antara
tingkat produksi dan jumlah input tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan menjadi
3 tahap :
(1) Tahap Pertama : Produksi Total (Total Product) mengalami pertambahan yang
semakin cepat.
Tahap ini dimulai dari titik origin semakin kesatu titik pada kurva total product dimana
AP (produksi rata-rata) maksimum, dan pada titik ini AP=MP (marginal product).
(2) Tahap Kedua : Produksi Total (Total Product) pertambahannya semakin lama
semakin kecil.
Tahap II ini dimulai dari titik AP maksimum sampai titik dimana MP=0, atau TP
maksimum.
(3) Tahap Ketiga : Produksi total (total product) semakin lama semakin menurun.
Tahap III ini meliputi daerah dimana MP negatif.
•
Inflection point (titik belok) : yaitu titik dimana slope (lereng kurva total product
(TP) mulai berubahan.
•
Faktor produksi tetap (fixed input) : yaitu input faktor produksi yang jumlahnya
tidak dapat dirubah dengan segera mengikuti perubahan output. Contoh : Gedung,
mesin, managerial, dll.
•
Faktor produksi variabel (variabel input) : yaitu input yang dapat mengikuti
perubahan jumlah output yang dihasilkan.
Tahap Produksi Paling Efisien
1) Tahap I menunjukan bahwa pada saat penggunaan input tenaga kerja (labor, L)
masih sedikit, bila dinaikan penggunaannya, maka produksi rata-rata (average
6. product, AP) naik dengan ditambahkannya input variabel. Dengan asumsi harga
input tenaga kerja (L) tetap, maka dengan naiknya produksi rata-rata (cost of
production per-unit) akan menurun dengan ditingkatkannya produksi (output).
Dalam pasar persaingan sempurna (perfect competition), produsen tidak akan
pernah beroperasi (berhenti berproduksi) pada tahap I ini, karena dengan
memperbesar volume produksi, biaya produksinya perunit akan menurun, hal ini
berarti akan memperbesar keuntungan yang ia terima. Jadi pasa tahap I ini
“efisiensi produksi” belum maksimal.
2) Tahap III meliputi daerah dimana produksi marginal (marginal product, MP) negatif.
Pada tahap III ini penggunaan input tenaga kerja (L) sudah terlalu banyak, sehingga
produksi total (total product, TP) justru akan menurun, jika penggunaan input tenaga
kerja (L) tersebut diperbesar, karena MP negatif (efisiensi produksi telah
melampaui kondisi maksimal).
3) Diantara tahap I dan tahap III terdapat tahap II.
Maka berdasarkan pada keadaan tahap I dan tahap III dapat disimpulkan bahwa
“efisiensi produksi maksimal” terjadi pada tahap II.
TEORI BIAYA JANGKA PENDEK
Biaya Produksi : seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk membeli
faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan suatu output.
Biaya-biaya ini termasuk “biaya eksplisit” dan “biaya implisit”.
Biaya eksplisit : pengeluaran aktual (nyata) perusahaan untuk memperoleh faktor
produksi yang diperlukan untuk menghasilkan output.
Biaya implisit (imputed cost) : taksiran pengeluaran atas faktor-faktor produksi yang
dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.
7. Analisis bagaimana perusahaan itu melakukan kegiatan berproduksi, teori ekonomi
membedakannya kedalam 2 (dua) jangka waktu “Jangka Pendek” dan “Jangka
Panjang”.
Jangka Pendek : jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat dirubah
jumlahnya (konstan).
Jangka Panjang : jangka waktu dimana seluruh faktor produksi dapat mengalami
perubahan (bersifat variabel).
Berbagai Jenis Biaya Dalam Jangka Pendek
Dalam jangka pendek biaya produksi dibedakan menjadi biaya total dan biaya rata-rata.
1. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost = TFC)
Biaya tetap adalah biaya yang nilainya tidak berubah mengikuti perubahan jumlah
output yang diproduksi. Biaya ini meliputi pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh input (faktor produksi) tetap. Seperti membeli mesin,
mendirikan bangunan pabrik, dll.
2. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost = TVC)
Seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh input faktor
produksi variabel yang digunakan dalam suatu proses produksi. Biaya variabel
ini nilainya berubah-ubah sesuai dengan perubahan jumlah output yang
diproduksi.
3. Biaya Total (Total Cost = TC) : adalah penjumlahan dari biaya tetap
total dengan biaya variabel total.
TC =TFC +TVC
4. Biaya Tetap Rata-rata (Avarage Fixed Cost , AFC)
8. TFC
AFC =
Q
, dimana
Q = jumlah output
5. Biaya Variabel Rata-rata/(Avarage Variabel Cost = AVC)
TVC
AVC =
Q
6. Biaya Total Rata-rata/Biaya Rata-rata (Avarage Cost = AC)
TC
AC =
Q
atau
AC = AFC + AVC
7. Biaya Marginal (Marginal Cost ,MC) adalah biaya tambahan yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan jika ia menambah jumlah outputnya
sebanyak 1 unit.
∆
TC
MC =
∆
Q
Q
Tabel 1. Berbagai biaya dalam sebuah perusahaan.
TFC
TVC
TC
AFC
AVC
AC
MC