SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
CHEST PHYSICAL EXAMINATION 
1. Client Assessment: 
1) Sapa pasien dengan ramah, hormat, dan perkenalkan diri kepada pasien. 
2) Lakukan Informed consent: jelaskan dengan baik kepada pasien mengenai tujuan 
dari history taking. 
3) Identifikasi pasien (data pasien: nama lengkap, jenis kelamin, umur, alamat, 
pekerjaan). 
2. History Taking: 
A. Keluhan Utama : 
a) Dyspnea 
b) Demam 
c) Sakit dada 
d) Batuk 
B. Present Illnes : 
Kronologi dari keluhan utama 
a) Lokasi 
b) Kualitas 
c) Keparahan 
d) Waktu ( onset, durasi, frekuensi) 
e) Yang melatarbelakangi sakitnya apa 
f) Faktor yang mencetuskan 
g) Faktor yang memperburuk 
h) Faktor yang memperingan 
i) Keluhan lain yang menyertai 
C. General Medical History : 
a) Riwayat penyakit sebelumnya 
b) Riwayat keluarga (asma, dan berbagai macam penyakit atopic Alpha 1 antitrypsin) 
c) Riwayat pekerjaan 
d) Kontak tuberculosis (ada orang rumah atau tetangga yang menderita TBC atau 
tidak) 
e) Riwayat merokok (kebiasaan merokok atau sering menghirup asap rokok di 
lingkungan sekitar) 
Page 1 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE
3. Physical examination : 
A. Preparation : 
1. Inform consent: jelaskan prosedur dan tujuan dari pemeriksaan yang akan 
dilakukan. 
2. Minta pasien membuka pakaian 
3. Bantu pasien untuk duduk diatas meja pemeriksaan 
4. Cuci tangan dengan sabun, keringkan 
5. Dokter berdiri di sebelah kanan pasien 
B. General Physical Examination : 
- Pemeriksaan fisik secara umum: General appearance, vital sign, dll. (sebutkan saja) 
- Pemeriksaan cervical lymph node. (posisi pasien duduk) 
1. Buat pasien merasa nyaman dan rileks. 
2. Minta pasien untuk sedikit memfleksikan leher. 
3. Palpasi cervical lymph node dengan mengunakan pads jari telunjuk dan tengah. 
4. Gerakkan jari secara memutar untuk merasakan lymph node. 
5. Deskripsikan lokasi, kuntitas (jumlah), ukuran (diameter), konsistensi (kenyal atau 
tidak), mobility (mudah digerakkan atau tidak), atau apakah ada bentuk spesifik 
lainnya. 
Lokasi cervical lymph node yang di periksa: 
1. Preauricular: berada di depan telinga 
2. Posterior auricular: superficial terhadap mastoid process 
3. Occipital: Berada di base dari posterior skull 
4. Tonsilar: Berada di sudut mandible 
5. Submandibular: Berada di sudut dan ujung dari mandible. Nodes ini biasanya 
lebih kecil dan lebih lembut daripada submandibular gland. 
6. Submental: Berada di midline, beberapa cm dari ujung mandible. 
7. Superficial cervical: Permukaan dari sternomastoid. 
8. Posterior cervical: Sepanjang ujung anterior dari trapezius. 
9. Deep cervical chain: Bagian dalam dari sternomastoid dan sering kali sulit di 
periksa. Tempatkan ibu jari dan telunjuk di sekelilingnya(seperti mencubit) 
pada setiap sisi otot sternomastoid untuk menemukannya. 
10. Supraclavicular: berada di dalam sudut yang di bentuk oleh clavikula dan 
sternocleidomastoid. 
Page 2 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE
C. Pemeriksaan trachea (posisi pasien duduk) : 
1. Inspeksi trakea: apakah ada deviasi atau tidak? 
2. Letakan jari diantara trakea dengan sternomastoid (kanan) dan tentukan jarak 
diantara keduanya. Lalu bandingkan dengan sisi kiri, Normalnya simetris. 
D. Anterior Chest Examination (pasien dalam posisi berbaring) : 
▪ Inspeksi : 
1. Tempatkan pasien dalam posisi supinasi/berbaring. 
2. Posisi pemeriksa berdiri di midline position dihadapan pasien. 
3. Inspeksi: 
Page 3 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE
- Bentuk dada : Simetris atau tidak? Ada deformitas atau tidak? 
- Apakah ada retraksi di interspace saat inspirasi atau tidak? 
- Lihat pergerakannya apakah ada pergerakan dada yang tertinggal atau tidak? 
▪ Palpasi : 
1. Identifikasi suprasternal notch. 
2. Setelah ditemukan, turun 5 cm ke bawah tepat dengan sternal angle. 
3. Temukan horizontal bony ridge yang merupakan joint manubrium ke body of 
sternum 
4. Pindahkan jari ke arah lateral lalu temukan rib ke 2 dan costal cartilage 
5. Susuri ke arah bawah dari setiap ICS nya. 
6. ICS pertama yang ada dibawah ribs ke 2 merupakan ICS kedua. 
 Ekspansi : 
7. Tempatkan ibu jari satu level atau parallel dengan ribs 10 dan tangan pemeriksa 
menggenggam lateral rib cage. 
8. Geser sedikit ibu jari pemeriksa ke arah medial agar kulit sedikit mengkerut, lalu 
Minta pasien bernafas dalam. 
9. Lihat perbedaan dari ibu jari selama pasien inspirasi serta rasakan apakah ekspansi 
thoraks dan pergerakan pernafasannya simetris atau tidak? 
▪ Tactile Fremitus : 
1. Gunakan ball ( bony part dari jari) atau ulnar surface dari tangan dan letakan di 
kedua sisi secara simetris 
2. Minta pasien untuk mengucapkan “tujjuh-tujjuh” 
3. Rasakan getarannya di tiap area sama atau tidak. 
4. Ulangi pemeriksaan di area yang lain 
Page 4 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE
▪ Perkusi : 
1. Letakan jari tengah dari tangan kiri di ICS 2 di area midclavicle 
2. Jari tengah dari tangan kanan sedikit di fleksikan, rileks, dan ayunkan untuk 
mengetuk bagian interphalange dari jari tengah tangan kiri. 
3. Susuri kebawah hingga ICS 3 lalu berpindah sedikit ke lateral dan lanjutkan 
perkusinya hingga batas paru hepar (ketika perkusi ditemukan bunyi dullness, 
minta pasien tarik nafas dan tahan sebentar. Ketika diperkusi lagi, suara dullness 
berubah menjadi sonor batas paru hepar. Normalnya: ICS 5) 
4. Bandingkan dengan sisi sebelahnya dan identifikasi kualitas dari suara: intensitas, 
pitch dan durasi. 
Batas paru hepar: 
1. Perkusi dari ICS 1 di midclavicle, susuri tiap ICS hingga ditemukan bunyi 
dullness. 
2. Setelah ditemukan bunyi dullness, minta pasien menarik nafas dan 
menahannya sebentar. 
3. Lalu perkusi kembali pada area yang tadi berbunyi dullness. Bila dullness 
berubah menjadi sonor, itu merupakan batas paru hepar. Normalnya di ICS 5. 
Page 5 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE
▪ Auscultation : 
1. Minta pasien menarik nafas dalam dan mengeluarkannya melalui mulut. 
2. Auskultasi dengan menggunakan diafragma dari stetoskop di area yang sama 
dengan area perkusi sebelumnya 
3. Pindahkan setoskop dari satu sisi ke sisi lainnya (zigzag). 
4. Identifikasi: intensitas, pitch dan durasi dari fase inspiratory&ekspiratory dari 
breath sound. 
5. Normal breathsound: vesicular breath sound, bronchovesicular, dan bronchial 
(cat: bronchial hilus ics 5 setinggi nipple, bvs berada di apex) 
6. Kemudin dengarkan apakah ada suara tambahan atau tidak 
 Crackles, identifikasi: 
- Loudnes, pitch dan duration(tentukan crackles kasar atau halus) 
- Jumlah 
- Waktu 
- Lokasi di dinding dada 
- Apakah menetap dari setiap pernafasannya 
- Apakah terdapat perubahan setelah batuk atau posisi yang berubah 
 Wheeze dan ronchi, identifikasi: 
- Waktu 
- Lokasi 
- Ada perubahan ketika batuk atau bernafas dalam 
Page 6 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE
 Jika ditemukan lokasi bvs atau bronchial yang abnormal lanjutkan 
memeriksa penyebaran suara tersebut 
E. Posterior Chest Examination 
Pasien duduk dan minta pasien untuk menyilangkan tangannya (memeluk diri 
sendiri) 
▪ Inspeksi : 
1. Posisi pemeriksa di tengah dari pasien 
2. Inspeksi bentuk punggung dan pergerakannya 
3. Lihat apakah : 
 Simetris atau tidak? 
 Ada retraksi di interspace saat inspirasi atau tidak? 
 Apakah ada gangguan pergerakan pada salah satu atau kedua sisi punggung? 
▪ Palpasi : 
1. Pasien diminta memfleksikan lehernya (posisiya duduk dan memeluk diri sendiri) 
2. Temukan process prominent 
3. Most prominent akan ditemukan di C7 dan T1 
4. Pemeriksa dapat memprediksikan inferior angle darI skapula yang sejajar dengan 
ICS 7 
5. Lakukan palpasi dimulai dari ICS 7 dan susuri ke bawah. 
6. Tempatkan ibu jari satu level atau parallel dengan ribs 10 dan tangan pemeriksa 
menggenggam lateral rib cage. 
7. Geser sedikit ibu jari pemeriksa ke arah medial agar kulit sedikit mengkerut, lalu 
Minta pasien bernafas dalam. 
8. Lihat divergen dari ibu jari selama inspirasi serta rasakan pergerakannya, apakah 
sama atau tidak. 
Page 7 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE
▪ Tactile Fremitus : 
1. Gunakan ball ( bony part dari jari) atau ulnar surface dari tangan dan letakan di 
kedua sisi secara simetris. 
2. Minta pasien untuk mengucapkan “tujjuh-tujjuh”. 
3. Rasakan getarannya di tiap area sama atau tidak. 
4. Ulangi pemeriksaan di area yang lain (lakukan pergantian tangan/tangan 
disilangkan). 
▪ Perkusi : 
1. Untuk mengidentifikasi batas paru 
2. Perkusi sesuai dengan 7 area pada gambar secara zig-zag. 
Page 8 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE
3. Bandingkan langsung dengan sisi sebelahnya dan nilai : intensitas, pitch,dan 
durasi. 
Batas diafragma paru: 
1. Perkusi dari ICS pertama diantara midscapula dan paravertebra hingga terdapat 
bunyi dullness. 
2. Apabila sudah ditemukan bunyi dullness, minta pasien untuk tarik nafas dan 
menahannya sebentar. 
3. Perkusi kembali area yang tadi berbunyi dullness, bila dullness berubah 
menjadi sonor = batas diafragma paru). 
▪ Auskultasi : 
1. Minta pasien menarik nafas dalam dan megeluarkannya melalui mulut 
2. Auskultasi dengan mnggunakan diafragma dari stetoskop di area yang sama 
dengan area perkusi sebelumnya. 
3. Pindahkan setoskop dari satu sisi ke sisi lainnya dan bandingkan. 
4. Identifikasi: intensitas, pitch dan durasi dari fase inspiratory dan ekspiratory dari 
breath sound. 
5. Normal breathsound: vesicular breath sound, bronchovesicular, dan bronchial 
6. Kemudin dengarkan apakah ada suara tambahan atau tidak 
 Crackles, identifikasi: 
- Loudnes, pitch dan duration(tentukan crackles kasar atau halus) 
- Jumlah 
- Waktu 
Page 9 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE
- Lokasi di dinding dada 
- Apakah menetap dari setiap pernafasannya 
- Apakah terdapat perubahan setelah batuk atau posisi yang berubah 
 Wheeze dan ronchi, identifikasi: 
- Waktu 
- Lokasi 
- Ada perubahan ketika batuk atau bernafas dalam 
 Jika ditemukan lokasi bvs atau bronchial yang abnormal lanjutkan 
memeriksa penyebaran suara tersebut 
Page 10 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE
MIND MAPPING 
- Sapa & Perkenalkan diri 
- Identifikasi Pasien 
- Informed Consent 
- Pasien: Buka pakaian & duduk 
di meja pemeriksaan 
- Pemeriksa: Cuci tangan dan 
keringkan 
General PE 
1. General appearance + V.S (Sebutkan 
saja) 
2. Cervical Lymph Node (Pasien duduk, 
leher sedikit fleksi & pemeriksa 
berdiri di sisi kanan pasien): 
- Palpasi 10 cervical lymph node 
(dengan pads jari telunjuk dan 
tengah, gerakan: memutar). Nilai: 
Lokasi, kuantitas, ukuran, 
konsistensi dan mobility 
Anterior Chest Examination 
(Pasien berbaring) 
1. Inspeksi 
(Pemeriksa berdiri di midline position terhadap pasien) 
Nilai: Bentuk dada, retraksi ICS saat inspirasi, pergerakan 
tertinggal. 
2. Palpasi 
Identifikasi suprasternal notch turun 5cm (tepat di sternal angle) 
pindahkan jari ke lateral, temukan rib 2 susuri ICS. 
- Ekspansi: 
Ibu jari paralel ICS 10 & jari lain genggam lateral rib cage ibu 
jari gerak ke medial minta pasien nafas. Nilai: divergen 
pergerakan ibu jari simetris tidak? 
- Tactile Fremitus: 
Letakkan ball part dr jari di kedua sisi scr simetris pasien 
ucapkan “tujjuh-tujjuh”. Nilai: Getaran di kedua area (lakukan 
pergantian tangan/menyilang) 
3. Perkusi 
Mulai dr ICS 2 midclavicle susuri kebawah hingga batas paru 
hepar. Nilai kualitas suara: intensitas, pitch, durasi. 
- Batas paru hepar: mulai dr ICS 1 midclavicle susuri kebawah 
hingga ada bunyi dullness pasien tarik nafas dalam & tahan 
perkusi area tadi, jika dullness jadi sonor = batas paru hepar. N: 
ICS 5. 
4. Auskultasi (Pasien nafas dalam) 
Dengan bagian diafragma stetoskop di area yang sama dgn perkusi 
Pemeriksaan Trakea 
(Pasien duduk) 
Jari telunjuk diantara trakea dan 
sternomastoid (pemeriksaan: dari 
sisi kanan lalu sisi kiri). Nilai: jarak 
keduanya, normalnya: simetris 
Page 11 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE
Created by: Megawati & Eva Hanifah 
Page 12 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE 
 
Posterior Chest Examination 
(pasien duduk, memeluk diri sendiri) 
1. Inspeksi 
(Pemeriksa berdiri sejajar dan di belakang pasien) 
Nilai: Bentuk (simetris/tdk), retrkasi ICS saat insprasi, 
gangguan pergerakan. 
2. Palpasi 
- Ekspansi: 
(Pasien: Leher sedikit fleksi) 
Palpasi mulai dr ICS 7-10 Ibu jari paralel dgn ICS 10, 
jari lain genggam lateral rib cage minta pasien 
nafas. Nilai: divergen pergerakan ibu jari simetris 
tidak? 
- Tactile Fremitus: 
Letakkan ball part dr jari di kedua sisi scr simetris 
pasien ucapkan “tujjuh-tujjuh”. Nilai: Getaran di kedua 
area (lakukan pergantian tangan/menyilang) 
3. Perkusi 
Perkusi 7 area scr zigzag. Nilai: intensitas, pitch, durasi. 
- Batas paru: Mulai dr ICS 1 midscapula & paravertebrae 
hingga bunyi dullness minta pasien nafas dalam & 
tahan perkusi area tadi, jika dullness jadi sonor = 
batas paru. 
4. Auskultasi (Pasien nafas dalam) 
Dengan bagian diafragma stetoskop di area yang sama dgn 
perkusi pindahkan scr zigzag. Nilai: Intensitas, pitch,

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan
Pemeriksaan Fisik Sistem PerkemihanPemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan
Pemeriksaan Fisik Sistem PerkemihanFransiska Oktafiani
 
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadar
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadarEkstubasi dalam & ekstubasi sadar
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadarNur Hajriya
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)basil_miaw
 
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...SofiaNofianti
 
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)Sumayyah Nida Azizah
 
PEMERIKSAAN SENSIBILITAS
PEMERIKSAAN SENSIBILITASPEMERIKSAAN SENSIBILITAS
PEMERIKSAAN SENSIBILITASsyelawati sw
 
Low back pain
Low back pain Low back pain
Low back pain cili htbrt
 
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalPresentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalAris Rahmanda
 
Morning Report Neurology
Morning Report NeurologyMorning Report Neurology
Morning Report NeurologyPhil Adit R
 
transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darahDina Awwe
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratAris Rahmanda
 
Modul : Ultrasound Therapy
Modul : Ultrasound TherapyModul : Ultrasound Therapy
Modul : Ultrasound Therapyaditya romadhon
 
Management of Acute Coronary Syndrome - Non STEMI
Management of Acute Coronary Syndrome - Non STEMIManagement of Acute Coronary Syndrome - Non STEMI
Management of Acute Coronary Syndrome - Non STEMIIsman Firdaus
 

Was ist angesagt? (20)

Pemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan
Pemeriksaan Fisik Sistem PerkemihanPemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan
Pemeriksaan Fisik Sistem Perkemihan
 
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadar
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadarEkstubasi dalam & ekstubasi sadar
Ekstubasi dalam & ekstubasi sadar
 
Six minute walking test
Six minute walking testSix minute walking test
Six minute walking test
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
 
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
 
Pemfis neurologi@dons
Pemfis neurologi@donsPemfis neurologi@dons
Pemfis neurologi@dons
 
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
Fisiologi kardiovaskular (Jantung)
 
Radioanatomi (presentasi)
Radioanatomi (presentasi)Radioanatomi (presentasi)
Radioanatomi (presentasi)
 
PEMERIKSAAN SENSIBILITAS
PEMERIKSAAN SENSIBILITASPEMERIKSAAN SENSIBILITAS
PEMERIKSAAN SENSIBILITAS
 
Low back pain
Low back pain Low back pain
Low back pain
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
Pbl 1 malnutrition
Pbl 1 malnutritionPbl 1 malnutrition
Pbl 1 malnutrition
 
Presentasi Tekanan Intrakranial
Presentasi Tekanan IntrakranialPresentasi Tekanan Intrakranial
Presentasi Tekanan Intrakranial
 
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi SpinalPresentasi Kasus - Anestesi Spinal
Presentasi Kasus - Anestesi Spinal
 
Morning Report Neurology
Morning Report NeurologyMorning Report Neurology
Morning Report Neurology
 
transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darah
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
 
Modul : Ultrasound Therapy
Modul : Ultrasound TherapyModul : Ultrasound Therapy
Modul : Ultrasound Therapy
 
Management of Acute Coronary Syndrome - Non STEMI
Management of Acute Coronary Syndrome - Non STEMIManagement of Acute Coronary Syndrome - Non STEMI
Management of Acute Coronary Syndrome - Non STEMI
 
Pemeriksaan gangguan penghidu.pptx
Pemeriksaan gangguan penghidu.pptxPemeriksaan gangguan penghidu.pptx
Pemeriksaan gangguan penghidu.pptx
 

Ähnlich wie Pe adult

Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Nola Hastuti
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasanpjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasanpjj_kemenkes
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasanpjj_kemenkes
 
scribfree.com_head-to-toe.pptx
scribfree.com_head-to-toe.pptxscribfree.com_head-to-toe.pptx
scribfree.com_head-to-toe.pptxmarwanfebrian2
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Nona Zesifa
 
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIINSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIJulfiana Mardatillah
 
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toeRidwan Aswar Hipothalamus
 
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...cokordawahyu
 
Pengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiPengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiUmmiBalqis1
 
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docx
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docxKonsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docx
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docxMajelisTalimAlQudsDB
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungVerar Oka
 
Teknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 PediatricTeknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 PediatricNona Zesifa
 

Ähnlich wie Pe adult (20)

Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernapasan'
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
 
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem PernafasanPemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
Pemeriksaan Fisik Sistem Pernafasan
 
Sop osce 1
Sop osce 1Sop osce 1
Sop osce 1
 
scribfree.com_head-to-toe.pptx
scribfree.com_head-to-toe.pptxscribfree.com_head-to-toe.pptx
scribfree.com_head-to-toe.pptx
 
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
Teknik Radiografi 3 Pemeriksaan Benda Asing (corpus alienum)
 
Pemfispencernaan
PemfispencernaanPemfispencernaan
Pemfispencernaan
 
Pemfispencernaan
PemfispencernaanPemfispencernaan
Pemfispencernaan
 
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIINSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
 
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan  fisikPemeriksaan  fisik
Pemeriksaan fisik
 
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
46639133 pengkajian-fisik-pada-anak-head-to-toe
 
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
Keterampilan general examination (general survey, vital sign, kepala, leher, ...
 
Pengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiPengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasi
 
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docx
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docxKonsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docx
Konsep_Pemeriksaan_Fisik_dan_Proses_Kepe.docx
 
Cpr
CprCpr
Cpr
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
 
Teknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 PediatricTeknik Radiografi 3 Pediatric
Teknik Radiografi 3 Pediatric
 
Pemeriksaaan thoraks
Pemeriksaaan thoraksPemeriksaaan thoraks
Pemeriksaaan thoraks
 

Pe adult

  • 1. CHEST PHYSICAL EXAMINATION 1. Client Assessment: 1) Sapa pasien dengan ramah, hormat, dan perkenalkan diri kepada pasien. 2) Lakukan Informed consent: jelaskan dengan baik kepada pasien mengenai tujuan dari history taking. 3) Identifikasi pasien (data pasien: nama lengkap, jenis kelamin, umur, alamat, pekerjaan). 2. History Taking: A. Keluhan Utama : a) Dyspnea b) Demam c) Sakit dada d) Batuk B. Present Illnes : Kronologi dari keluhan utama a) Lokasi b) Kualitas c) Keparahan d) Waktu ( onset, durasi, frekuensi) e) Yang melatarbelakangi sakitnya apa f) Faktor yang mencetuskan g) Faktor yang memperburuk h) Faktor yang memperingan i) Keluhan lain yang menyertai C. General Medical History : a) Riwayat penyakit sebelumnya b) Riwayat keluarga (asma, dan berbagai macam penyakit atopic Alpha 1 antitrypsin) c) Riwayat pekerjaan d) Kontak tuberculosis (ada orang rumah atau tetangga yang menderita TBC atau tidak) e) Riwayat merokok (kebiasaan merokok atau sering menghirup asap rokok di lingkungan sekitar) Page 1 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE
  • 2. 3. Physical examination : A. Preparation : 1. Inform consent: jelaskan prosedur dan tujuan dari pemeriksaan yang akan dilakukan. 2. Minta pasien membuka pakaian 3. Bantu pasien untuk duduk diatas meja pemeriksaan 4. Cuci tangan dengan sabun, keringkan 5. Dokter berdiri di sebelah kanan pasien B. General Physical Examination : - Pemeriksaan fisik secara umum: General appearance, vital sign, dll. (sebutkan saja) - Pemeriksaan cervical lymph node. (posisi pasien duduk) 1. Buat pasien merasa nyaman dan rileks. 2. Minta pasien untuk sedikit memfleksikan leher. 3. Palpasi cervical lymph node dengan mengunakan pads jari telunjuk dan tengah. 4. Gerakkan jari secara memutar untuk merasakan lymph node. 5. Deskripsikan lokasi, kuntitas (jumlah), ukuran (diameter), konsistensi (kenyal atau tidak), mobility (mudah digerakkan atau tidak), atau apakah ada bentuk spesifik lainnya. Lokasi cervical lymph node yang di periksa: 1. Preauricular: berada di depan telinga 2. Posterior auricular: superficial terhadap mastoid process 3. Occipital: Berada di base dari posterior skull 4. Tonsilar: Berada di sudut mandible 5. Submandibular: Berada di sudut dan ujung dari mandible. Nodes ini biasanya lebih kecil dan lebih lembut daripada submandibular gland. 6. Submental: Berada di midline, beberapa cm dari ujung mandible. 7. Superficial cervical: Permukaan dari sternomastoid. 8. Posterior cervical: Sepanjang ujung anterior dari trapezius. 9. Deep cervical chain: Bagian dalam dari sternomastoid dan sering kali sulit di periksa. Tempatkan ibu jari dan telunjuk di sekelilingnya(seperti mencubit) pada setiap sisi otot sternomastoid untuk menemukannya. 10. Supraclavicular: berada di dalam sudut yang di bentuk oleh clavikula dan sternocleidomastoid. Page 2 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE
  • 3. C. Pemeriksaan trachea (posisi pasien duduk) : 1. Inspeksi trakea: apakah ada deviasi atau tidak? 2. Letakan jari diantara trakea dengan sternomastoid (kanan) dan tentukan jarak diantara keduanya. Lalu bandingkan dengan sisi kiri, Normalnya simetris. D. Anterior Chest Examination (pasien dalam posisi berbaring) : ▪ Inspeksi : 1. Tempatkan pasien dalam posisi supinasi/berbaring. 2. Posisi pemeriksa berdiri di midline position dihadapan pasien. 3. Inspeksi: Page 3 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE
  • 4. - Bentuk dada : Simetris atau tidak? Ada deformitas atau tidak? - Apakah ada retraksi di interspace saat inspirasi atau tidak? - Lihat pergerakannya apakah ada pergerakan dada yang tertinggal atau tidak? ▪ Palpasi : 1. Identifikasi suprasternal notch. 2. Setelah ditemukan, turun 5 cm ke bawah tepat dengan sternal angle. 3. Temukan horizontal bony ridge yang merupakan joint manubrium ke body of sternum 4. Pindahkan jari ke arah lateral lalu temukan rib ke 2 dan costal cartilage 5. Susuri ke arah bawah dari setiap ICS nya. 6. ICS pertama yang ada dibawah ribs ke 2 merupakan ICS kedua.  Ekspansi : 7. Tempatkan ibu jari satu level atau parallel dengan ribs 10 dan tangan pemeriksa menggenggam lateral rib cage. 8. Geser sedikit ibu jari pemeriksa ke arah medial agar kulit sedikit mengkerut, lalu Minta pasien bernafas dalam. 9. Lihat perbedaan dari ibu jari selama pasien inspirasi serta rasakan apakah ekspansi thoraks dan pergerakan pernafasannya simetris atau tidak? ▪ Tactile Fremitus : 1. Gunakan ball ( bony part dari jari) atau ulnar surface dari tangan dan letakan di kedua sisi secara simetris 2. Minta pasien untuk mengucapkan “tujjuh-tujjuh” 3. Rasakan getarannya di tiap area sama atau tidak. 4. Ulangi pemeriksaan di area yang lain Page 4 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE
  • 5. ▪ Perkusi : 1. Letakan jari tengah dari tangan kiri di ICS 2 di area midclavicle 2. Jari tengah dari tangan kanan sedikit di fleksikan, rileks, dan ayunkan untuk mengetuk bagian interphalange dari jari tengah tangan kiri. 3. Susuri kebawah hingga ICS 3 lalu berpindah sedikit ke lateral dan lanjutkan perkusinya hingga batas paru hepar (ketika perkusi ditemukan bunyi dullness, minta pasien tarik nafas dan tahan sebentar. Ketika diperkusi lagi, suara dullness berubah menjadi sonor batas paru hepar. Normalnya: ICS 5) 4. Bandingkan dengan sisi sebelahnya dan identifikasi kualitas dari suara: intensitas, pitch dan durasi. Batas paru hepar: 1. Perkusi dari ICS 1 di midclavicle, susuri tiap ICS hingga ditemukan bunyi dullness. 2. Setelah ditemukan bunyi dullness, minta pasien menarik nafas dan menahannya sebentar. 3. Lalu perkusi kembali pada area yang tadi berbunyi dullness. Bila dullness berubah menjadi sonor, itu merupakan batas paru hepar. Normalnya di ICS 5. Page 5 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE
  • 6. ▪ Auscultation : 1. Minta pasien menarik nafas dalam dan mengeluarkannya melalui mulut. 2. Auskultasi dengan menggunakan diafragma dari stetoskop di area yang sama dengan area perkusi sebelumnya 3. Pindahkan setoskop dari satu sisi ke sisi lainnya (zigzag). 4. Identifikasi: intensitas, pitch dan durasi dari fase inspiratory&ekspiratory dari breath sound. 5. Normal breathsound: vesicular breath sound, bronchovesicular, dan bronchial (cat: bronchial hilus ics 5 setinggi nipple, bvs berada di apex) 6. Kemudin dengarkan apakah ada suara tambahan atau tidak  Crackles, identifikasi: - Loudnes, pitch dan duration(tentukan crackles kasar atau halus) - Jumlah - Waktu - Lokasi di dinding dada - Apakah menetap dari setiap pernafasannya - Apakah terdapat perubahan setelah batuk atau posisi yang berubah  Wheeze dan ronchi, identifikasi: - Waktu - Lokasi - Ada perubahan ketika batuk atau bernafas dalam Page 6 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE
  • 7.  Jika ditemukan lokasi bvs atau bronchial yang abnormal lanjutkan memeriksa penyebaran suara tersebut E. Posterior Chest Examination Pasien duduk dan minta pasien untuk menyilangkan tangannya (memeluk diri sendiri) ▪ Inspeksi : 1. Posisi pemeriksa di tengah dari pasien 2. Inspeksi bentuk punggung dan pergerakannya 3. Lihat apakah :  Simetris atau tidak?  Ada retraksi di interspace saat inspirasi atau tidak?  Apakah ada gangguan pergerakan pada salah satu atau kedua sisi punggung? ▪ Palpasi : 1. Pasien diminta memfleksikan lehernya (posisiya duduk dan memeluk diri sendiri) 2. Temukan process prominent 3. Most prominent akan ditemukan di C7 dan T1 4. Pemeriksa dapat memprediksikan inferior angle darI skapula yang sejajar dengan ICS 7 5. Lakukan palpasi dimulai dari ICS 7 dan susuri ke bawah. 6. Tempatkan ibu jari satu level atau parallel dengan ribs 10 dan tangan pemeriksa menggenggam lateral rib cage. 7. Geser sedikit ibu jari pemeriksa ke arah medial agar kulit sedikit mengkerut, lalu Minta pasien bernafas dalam. 8. Lihat divergen dari ibu jari selama inspirasi serta rasakan pergerakannya, apakah sama atau tidak. Page 7 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE
  • 8. ▪ Tactile Fremitus : 1. Gunakan ball ( bony part dari jari) atau ulnar surface dari tangan dan letakan di kedua sisi secara simetris. 2. Minta pasien untuk mengucapkan “tujjuh-tujjuh”. 3. Rasakan getarannya di tiap area sama atau tidak. 4. Ulangi pemeriksaan di area yang lain (lakukan pergantian tangan/tangan disilangkan). ▪ Perkusi : 1. Untuk mengidentifikasi batas paru 2. Perkusi sesuai dengan 7 area pada gambar secara zig-zag. Page 8 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE
  • 9. 3. Bandingkan langsung dengan sisi sebelahnya dan nilai : intensitas, pitch,dan durasi. Batas diafragma paru: 1. Perkusi dari ICS pertama diantara midscapula dan paravertebra hingga terdapat bunyi dullness. 2. Apabila sudah ditemukan bunyi dullness, minta pasien untuk tarik nafas dan menahannya sebentar. 3. Perkusi kembali area yang tadi berbunyi dullness, bila dullness berubah menjadi sonor = batas diafragma paru). ▪ Auskultasi : 1. Minta pasien menarik nafas dalam dan megeluarkannya melalui mulut 2. Auskultasi dengan mnggunakan diafragma dari stetoskop di area yang sama dengan area perkusi sebelumnya. 3. Pindahkan setoskop dari satu sisi ke sisi lainnya dan bandingkan. 4. Identifikasi: intensitas, pitch dan durasi dari fase inspiratory dan ekspiratory dari breath sound. 5. Normal breathsound: vesicular breath sound, bronchovesicular, dan bronchial 6. Kemudin dengarkan apakah ada suara tambahan atau tidak  Crackles, identifikasi: - Loudnes, pitch dan duration(tentukan crackles kasar atau halus) - Jumlah - Waktu Page 9 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE
  • 10. - Lokasi di dinding dada - Apakah menetap dari setiap pernafasannya - Apakah terdapat perubahan setelah batuk atau posisi yang berubah  Wheeze dan ronchi, identifikasi: - Waktu - Lokasi - Ada perubahan ketika batuk atau bernafas dalam  Jika ditemukan lokasi bvs atau bronchial yang abnormal lanjutkan memeriksa penyebaran suara tersebut Page 10 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE
  • 11. MIND MAPPING - Sapa & Perkenalkan diri - Identifikasi Pasien - Informed Consent - Pasien: Buka pakaian & duduk di meja pemeriksaan - Pemeriksa: Cuci tangan dan keringkan General PE 1. General appearance + V.S (Sebutkan saja) 2. Cervical Lymph Node (Pasien duduk, leher sedikit fleksi & pemeriksa berdiri di sisi kanan pasien): - Palpasi 10 cervical lymph node (dengan pads jari telunjuk dan tengah, gerakan: memutar). Nilai: Lokasi, kuantitas, ukuran, konsistensi dan mobility Anterior Chest Examination (Pasien berbaring) 1. Inspeksi (Pemeriksa berdiri di midline position terhadap pasien) Nilai: Bentuk dada, retraksi ICS saat inspirasi, pergerakan tertinggal. 2. Palpasi Identifikasi suprasternal notch turun 5cm (tepat di sternal angle) pindahkan jari ke lateral, temukan rib 2 susuri ICS. - Ekspansi: Ibu jari paralel ICS 10 & jari lain genggam lateral rib cage ibu jari gerak ke medial minta pasien nafas. Nilai: divergen pergerakan ibu jari simetris tidak? - Tactile Fremitus: Letakkan ball part dr jari di kedua sisi scr simetris pasien ucapkan “tujjuh-tujjuh”. Nilai: Getaran di kedua area (lakukan pergantian tangan/menyilang) 3. Perkusi Mulai dr ICS 2 midclavicle susuri kebawah hingga batas paru hepar. Nilai kualitas suara: intensitas, pitch, durasi. - Batas paru hepar: mulai dr ICS 1 midclavicle susuri kebawah hingga ada bunyi dullness pasien tarik nafas dalam & tahan perkusi area tadi, jika dullness jadi sonor = batas paru hepar. N: ICS 5. 4. Auskultasi (Pasien nafas dalam) Dengan bagian diafragma stetoskop di area yang sama dgn perkusi Pemeriksaan Trakea (Pasien duduk) Jari telunjuk diantara trakea dan sternomastoid (pemeriksaan: dari sisi kanan lalu sisi kiri). Nilai: jarak keduanya, normalnya: simetris Page 11 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE
  • 12. Created by: Megawati & Eva Hanifah Page 12 of 12 DRAFT OSCE RESPIRATORY SYSTEM - SEROTONINE  Posterior Chest Examination (pasien duduk, memeluk diri sendiri) 1. Inspeksi (Pemeriksa berdiri sejajar dan di belakang pasien) Nilai: Bentuk (simetris/tdk), retrkasi ICS saat insprasi, gangguan pergerakan. 2. Palpasi - Ekspansi: (Pasien: Leher sedikit fleksi) Palpasi mulai dr ICS 7-10 Ibu jari paralel dgn ICS 10, jari lain genggam lateral rib cage minta pasien nafas. Nilai: divergen pergerakan ibu jari simetris tidak? - Tactile Fremitus: Letakkan ball part dr jari di kedua sisi scr simetris pasien ucapkan “tujjuh-tujjuh”. Nilai: Getaran di kedua area (lakukan pergantian tangan/menyilang) 3. Perkusi Perkusi 7 area scr zigzag. Nilai: intensitas, pitch, durasi. - Batas paru: Mulai dr ICS 1 midscapula & paravertebrae hingga bunyi dullness minta pasien nafas dalam & tahan perkusi area tadi, jika dullness jadi sonor = batas paru. 4. Auskultasi (Pasien nafas dalam) Dengan bagian diafragma stetoskop di area yang sama dgn perkusi pindahkan scr zigzag. Nilai: Intensitas, pitch,