1. Dokumen tersebut membahas tentang manusia dan kebudayaan, termasuk empat unsur manusia (jasad, hayat, ruh, nafs), tiga aspek kepribadian manusia (ID, ego, super ego), dan berbagai pengertian kebudayaan menurut para ahli.
2. Terdapat pula pembahasan mengenai unsur-unsur kebudayaan, sebab-sebab terjadinya perubahan kebudayaan, dan faktor yang mempengaruhi diterimanya unsur kebud
1. 1
ILHAM DASWIN
33416420
1ID08
BAB II MANUSIA dan KEBUDAYAAN
Manusia terdiri
dari 4 unsur
BAB II
MANUSIA dan
KEBUDAYAA
N
Jasad : bagian yang Nampak,
dapat diraba, difoto dan
menempati ruang dan waktu.
Hayat : mengandung unsur
hidup yang ditandai dengan
gerak pada jasad.
Ruh : diberikan oleh Tuhan,
daya yang bekerja secara
spiritual dan memahami
tentang kebenaran.
Nafs : kesadaran tentang diri
sendiri.
Keperibadian Manusia
ID : kepribadian yang paling primitif dan
paling tidak Nampak dan merupakan libido
murni.
EGO : sebagai penghubung energi ID
dalam saluran sosial yang dapat dimengerti
orang lain.
SUPER EGO : terbentuk dari
lingkungan eksternal.
Hakekat Manusia
Makhluk ciptaan Tuhan yang
terikat dengan lingkungan,
mempunyai kualitas dan
martabat.
Makhluk ciptaan Tuhan yang
sempurna.
Makhluk ciptaan Tuhan yang
terdiri dari tubuh dan jiwa.
Makhluk biokultural.
A
1
2. 2
B
A
1
Perasaan Intelektual
Perasaan Estetis
Perasaan Etis
Perasaan Religius
Perasaan Sosial
Perasaan Diri
Pengertian Kebudayaan,
Menurut
E.B. Taylor (1871) : Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,
dan kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi : kebudayaan sebagai
semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
Sutan Takdir Alisyahbana : kebudayaan adalah manifestasi dari
cara berpikir.
Koentjaraningrat : kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan
karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta
keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
A.L. Krober dan C. Kluckhon : kebudayaan adalah manifestasi
kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
C.A. Van Peursen : kebudayaan sebagai manifestasi kehidupan
setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang
berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu
saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam.
Krober dan Kluckhon : mendefinisikan kebudayaan terdiri atas
berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan
reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol
yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-
kelompok manusia, termasuk di dalamnya perwujudan benda-
benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-
cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai.
Unsur-Unsur
Kebudayaan
Menurut Melville J. Herkovits
Menurut Bronislaw Malinowski
Menurut C. Kluckhon 4
3
2
3. 3
Hakekat karya manusia : untuk hidup, kedudukan/kehormatan, karya
merupakan gerak hidup untuk menambah karya.
Orientasi nilai
budaya
Hakekat hidup manusia: untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern.
Hakekat waktu manusia yang berbeda : orientasi masa lampau atau untuk
masa kini.
Hakekat alam manusia : ada kebudayaan yang menganggap manusia harus
mengeksploitasi alam, ada juga yang harus harmonis dengan alam atau
manusia menyerah kepada alam.
Hakekat hubungan manusia: mementingkan hubungan antar manusia baik
vertikal maupun horizontal (orientasi pada tokoh-tokoh). Ada pula
berpandangan individualistis.
2
C
B
Alat teknologi
Sistem ekonomi
Keluarga
Politik
4
3
Sistem norma
Organisasi ekonomi
Petugas pendidikan
Organisasi kekuatan
Sistem religi
Sistem organisasi kemasyarakatan
Sistem pengetahuan
Kesenian
Bahasa
Sistem Teknologi dan peralatan
Sistem mata pencaharian hidup dan sistem
ekonomi
3 WujudKebudayaan Kompleks aktivitas.
Wujud sebagai benda.
Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia.
menurut C. Kluckhon (variations in value orientation
(1961)) : sistem nilai kebudayaan menyangkut lima
masalah pokok kehidupan manusia.
5
5
4. 4
Sebab – sebab
terjadinya perubahan
kebudayaan
Berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
Perubahan dan fisik tempat mereka hidup.
Factor yang
mempengaruhi
diterima atau tidaknya
suatu unsur
kebudayaan baru
Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan dengan kebudayaan dan
dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
Corak struktur sosial suatu masyarakat.
Pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan
ditentukan oleh nilai-nilai agama.
Sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan.
Dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat
yang bersangkutan.
Kaitan Manusia
dan Kebudayaan
Sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek
yang dilaksanakan manusia dari sisi lain hubungan antara
manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan
hubungan antara manusia dan masyarakat dinyatakan sebagai
dialektis. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap :
Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan
membangun dunianya
Internalisasi, manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar
dia dapat hidup dengan baik.
C
Obyektivasi, proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu
suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan
manusia
6
6