Dokumen tersebut membahas tentang sistem penilaian mahasiswa dan pengertian pelabuhan serta jenis-jenisnya, termasuk definisi kapal dan jenis-jenis kapal. Dokumen ini memberikan gambaran mengenai unsur-unsur penting dalam perencanaan pelabuhan seperti penilaian mahasiswa, definisi pelabuhan, jenis pelabuhan, kapal dan jenisnya.
2. SISTEM PENILAIAN
1. Secara umum perkuliahan dilakukan dengan mengikuti peraturan
akademik yang berlaku.
2. Kehadiran Mahasiswa untuk mengikuti ujian semester minimal 75%
3. Penilaian:
Ujian Tengah Semester = 35%
Ujian Akhir Semester = 40%
Tugas/Kuis = 15 %
Absen = 10%
4. Tugas dikumpulkan pada tanggal yang telah ditetapkan
5. Ujian susulan hanya dilakukan bagi mahasiswa yang sakit dan dinas
dengan bukti adanya surat keterangan dari pihak yang bersangkutan
8. BAB I
PENDAHULUAN
1. DEFINISI PELABUHAN
Pelabuhan (port) adalah daerah perairan yang terlindung
terhadap gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas terminal
laut meliputi dermaga dimana kapal dapat bertambat untuk
bongkar muat barang, kran-kran (crane) untuk bongkar muat
barang, gudang laut (transito) dan tempat-tempat penyimpanan
dimana kapal membongkar muatannya dan gudang-gudang
dimana barang-barang dapat disimpan dalam waktu yang lebih
lama selama menunggu pengiriman ke daerah tujuan atau
pengapalan.
9. PENDAHULUAN
Fungsi Pelabuhan :
Sebagai pintu gerbang untuk masuk kesuatu wilayah
atau negara
Sebagai prasarana penghubung antar daerah, antar
pulau atau bahkan antar negara, benua dan bangsa.
Penggolongan pelabuhan (4th Gate Way Ports System):
1. Gateway Port : Tanjung priok, Tanjung Perak, Ujung
Pandang, Belawan
2. Regional Collector Port : Teluk Bayur, Semarang,
Pontianak, Balikpapan, Dumai, Ambon, dll
3. Trunk Port
10. PENDAHULUAN
Kategori I : Banjarmasin, cilacap, sibolga, gorontalo, samarinda,
batam, bengkulu, dll
Kategori II : Sampit, Pakanbaru, Jambi, Jambi, Biak, Merauke, dll
4. Feeder Port : Kegiatan ekonomi daerah terpencil: wilayah barat
Sumatera, NTB dan NTT, Maluku dan Irian Jaya.
2. Macam-macam Pelabuhan berdasarkan pada sudut tinjauannya:
1. Dari segi penyelenggaraan
Pelabuhan Umum : diselenggarakan utk kepentingan
pelayaran masyarakat umum
Pelabuhan Khusus : diselenggarakan utk kepentingan sendiri
guna menunjang kegiatan tertentu.
11. PENDAHULUAN
2. Dari segi pengusahaannya
pelabuhan yg diusahakan : pelabuhan utk memberikan
fasilitas2 yg diperlukan oleh kapal yg memasuki pelabuhan utk
melakukan kegiatan bongkar muat barang, serta kegiatan
lainnya.
pelabuhan yg tidak diusahakan : pelabuhan hanya tempat
singgah kapal, tanpa fasilitas bongkar muat kapal dan
sebagainya.
3. Dari fungsi perdagangan nasional dan internasional
Pelabuhan laut : pelabuhan yg bebas dimasuki oleh kapal-kapal
berbendera asing, (Pel. Gorontalo, Pel. Tarakan, Tanjung Mas
Semarang, dll
Pelabuhan pantai : pelabuhan yg disediakan utk perdagangan
dlm negeri dan tdk bebas disinggahi oleh kapal bendera asing.
12. PENDAHULUAN
4. Dari segi penggunaannya
Pelabuhan ikan
Pelabuhan minyak
Pelabuhan barang
Pelabuhan penumpang
Pelabuhan campuran
pelabuhan militer
13. PENDAHULUAN
Pelabuhan barang harus dilengkapi dgn fasilitas berikut :
1. Dermaga dimana kapal akan bertambat dan melakukan
bongkar muat barang
2. Menpunyai halaman dermaga yg cukup lebar utk
keperluan bongkar muat barang
3. Mempunyai gudang transito dan lapangan penumpukan
terbuka serta gudang penyimpanan
4. Tersedia jalan raya dan/atau jalan kereta api utk
pengangkutan barang dari pelabuhan ke tempat tujuan
dan sebaliknya
5. Peralatan bongkar muat utk bongkar muatan dari kapal
ke dermaga dan sebaliknya (crane).
14. PENDAHULUAN
Jenis muatan dapat dibedakan menjadi tiga jenis :
1. Barang umum (general cargo) : barang2 yg dikirim dlm
bentuk satuan seperti : mobil, mesin dan barang2 yg
dibungkus dalam peti, karung, dll
2. Muatan curah/lepas (bulk cargo), curah kering berupa butiran
padat seperti : tepung, pasir, semen, batu bara, dll, curah cair
seperti : minyak bumi, minyak nabati, dll.
3. Peti kemas (container) : kotak besar berbentuk empat persegi
panjang yg digunakan sebagai tempat utk mengangkut
sejumlah barang.
15. PENDAHULUAN
5. Ditinjau menurut letak geografis
1. Pelabuhan alam : daerah peraian yg terlindungi dari badai
dan gelombang secara alami, contoh : pelabuhan palembang,
pontianak, dll
2. Pelabuhan buatan : daerah peraian yg dilindungi dari
pengaruh gelombang dgn membuat bangunan pemecah
gelombang (break water), seperti : pelabuhan tanjung priok,
tanjung mas, dll
3. Pelabuhan semi alam : campuran dari pelabuhan alam dan
pelabuhan buatan, contoh : pelabuhan Bengkulu
21. KAPAL
A. Panjang Kapal :
1. LOA (Length Over All) : panjang keseluruhan kapal dari titik
terdepan haluan , dan titik terbelakang buritan atau bisa di
bilang panjang keseluruhan secara memanjang
2. L.P.P (Length Between Perpendiculars) panjang antara kedua
garis tegak dan garis tegak haluan yang diukur pada garis garis
air muat
3. AP (After Perpendicular)/ Garis tegak buritan letaknya pada
tinggi kemudi bagian belakang pada sumbu poros kemudi
4. FP (Fore Perpendicular)/ garis tegak haluan merupakan
perpotongan antara tinggi garis muat
5. L.W.L (Length Of Water Line) adalah jarak mendatar antara
ujung garis air yang diukur dari titik perpotongan dengan tinggi
buritan hingga titik perpotongan dengan tinggi haluan dan
diukur pada bagian luar tinggi buritan dan tinggi haluan .
22. B.Lebar Kapal
1. B (Breadth/Beam) adalah jarak mendatar dari gading/frame
tengah yang diukur pada bagian luar frame/gading .( tidak
termasuk tebal plat lambung)
2. B.W.L (Breadth/Beam Of Water Line) lebar terbesar dari kapal
yang diukur pada garis air muat
3. B.O.A (Breadth/Beam Over All) lebar terbesar dari kapal yang
diukur dari kulit lambung kapal di samping kiri sampai samping
kanan
C.Tinggi Geladak :
1. D (Depht) jarak tegak dari garis dasar sampai garis geladak
terendah, umumnya diukur di tengah-tengah panjang kapal
D.Sarat Kapal
1. D (Draft) adalah jarak tegak dari garis dasar sampai garis air
muat,dst
KAPAL
23. KAPAL
Jenis Kapal
Berdasarkan fungsinya kapal dapat dibedakan menjadi
beberapa tipe yaitu:
1. Kapal penumpang
2. Kapal barang :
kapal barang umum
kapal peti kemas
kapal barang curah
kapal tanker
kapal khusus
kapal ikan