2. PENDAHULUAN
Dalam dekade tahun ’90an setiap perusahaan harus
menyusun
CORPORATE PLAN,
dimana dalam satu sasaran pengusahaannya ditetapkan
adanya peningkatan RENTABILITAS.
Untuk mencapai sasaran pengusahaan tersebut antara lain
telah dipilih strategi pengusahaan yakni
PENINGKATAN EFISIENSI (EFFICIENCY
IMPROVEMENT)
3. DENGAN MENGAITKAN
SASARAN
STRATEGI PERUSAHAAN
UNIT / DIREKTORAT KEUANGAN
Tugas pokoknya adalah
MENGELOLA SUMBER
ALOKASI PENGGUNAAN DANA
MENGELOLA ADMINISTRASI KEUANGAN
STRATEGI FUNGSIONALNYA
OPTIMALISASI SUMBER
PEMANFAATAN SUMBER DANA DENGAN
BIAYA MODAL(COST CAPITAL) SEMINIMAL MUNGKIN.
DAN DIALOKASIKAN SECARA RASIONAL EKONOMIS.
4. UNTUK MENCAPAI SASARAN DARI STRATEGI FUNGSIONAL
MAKA DIPERLUKAN BERBAGAI PERANGKAT KEUANGAN
(FINANCIAL TOOLS)
SEBAGAI ARAH DAN PEDOMAN KERJA SEPERTI
PENGGUNAAN ANALISA RATIO.
PENETAPAN BESARNYA MODAL KERJA.
CASH FLOW BUDGET.
KESELURUHAN PERANGKAT KEUANGAN
DINYATAKAN DALAM PROGRAM TAHUNAN
DAN RENCANA KERJA UNIT / DIREKTORAT
KEUANGAN.
6. D E F I N I S I
Cash flow budget (anggaran kas) adalah
Estimasi terhadap arus penerimaan kas masuk dan
pengeluaran kas serta posisi kas untuk suatu periode
tertentu dimasa yang akan datang.
CASH FLOW BUDGET
Terdiri dari
Saldo awal kas / bank.
Proyeksi aliran kas masuk.
Proyeksi aliran kas keluar.
Saldo akhir kas / bank dengan memperhatikan saldo
akhir kas / bank minimum.
7. PENYUSUNAN PROYEKSI
ALIRAN KAS MASUK MENCAKUP ANTARA LAIN
Proyeksi rencana penjualan tunai.
Proyeksi pencairan piutang dari penjualan kredit.
Proyeksi penerimaan lainnya.
PENYUSUNAN PROYEKSI
ALIRAN KAS KELUAR MENCAKUP ANTARA LAIN
Proyeksi rencana pembelian tunai.
Proyeksi pembayaran hutang dagang dari pembelian kredit.
Proyeksi pembayaran pengambilan barang dari depot sentral
(Remisa Umum).
Proyeksi pembayaran remisa lain-lain ke kantor pusat.
Proyeksi pengeluaran biaya usaha.
Proyeksi pengeluaran investasi / rehabilitasi.
Proyeksi pengeluaran lain-lain.
8. K E G U N A A N
CASH FLOW BUDGET
Tujuan mendasar dari penyiapan Cash Flow Budget
Adalah
Untuk merencanakan kas yang diperlukan perusahaan baik untuk
kebutuhan jangka pendek maupun kebutuhan jangka panjang.
Merupakan alat yang dapat mengantisipasi kesempatan
penggunaan kas secara efektif dalam hal adanya kelebihan kas.
LEBIH SPESIFIK TUJUANNYA
Adalah
Dapat mengetahui fluktuasi keperluan dana yang paling tinggi atau
musiman yang digunakan untuk piutang dan persediaan dalam
menunjang kegiatan unit kerja.
9. Lanjutan…….
Dapat menunjukkan waktu dan jumlah dana yang diperlukan untuk
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo, antara lain pembayaran pajak,
remisa umum / wajib, dan bunga.
Dapat membantu perencanaan pertumbuhan dari kelebihan kas termasuk
dana yang diperlukan untuk modal kerja dan atau pengembangan unit kerja
(investasi jangka panjang).
Dapat memperkirakan kebutuhan dana jauh dimuka, baik jumlah maupun
lamanya dana yang diperlukan dari sumber ekstern sehingga dapat
diusahakan pinjaman yang paling menguntungkan.
Sebgai salah satu syarat pengajuan kredit bank.
Dapat menetapkan jumlah dan lamanya dana yang mungkin tersedia untuk
investasi.
Dapat merencanakan pengurangan pinjaman.
Untuk mengkoordinasi kebutuhan keuangan dari divisi unit kerja dan total
perusahaan.
Memungkinkan unit kerja dapat mengambil keuntungan kontan
(Cash Discount) serta pembelian secara progresif sehingga terdapat
penghematan dana.
10. DATA YANG DIGUNAKAN
Rencana anggaran biaya dan hasil perusahaan, RAB-HP.
Rencana anggaran investasi.
Kebijakan-kebijakan pimpinan dalam
Kas / bank.
Piutang.
Hutang.
Persediaan.
Rekening koran barang (Remisa Umum).
Kewajiban dalam remisa wajib dan remisa lain-lain.
Kebijaksanaan pimpinan dalam 5 tahun mendatang (Corporate
plan).
Program kerja direktorat dan unit kerja.
11. PERTIMBANGAN PERTIMBANGAN PENTING
DALAM PENYUSUNAN CASH BUDGET
Penyusunan Cash Flow Budget sebagaimana halnya dalam
penyusunan
RAB-HP
Digunakan berbagai pertimbangan.
Dan asumsi
Untuk membantu
Dalam rangka menetapkan landasan atau patokan yang
mempengaruhi
Pola dan jumlah penerimaan kas.
Pola dan jumlah pengeluaran kas.
Dalam periode tertentu sesuai sifat / karakter dari jenis penerimaan /
pengeluarannya.
Pertimbangan dan atau asumsi yang digunakan sebagai dasar
perhitungan harus diterapkan secara konsisten.
12. PENETAPAN POLA DAN KARAKTER
SANGAT BERBEDA UNTUK MASING-MASING OUTLET / UNIT.
UNSUR PENGALAMAN PIMPINAN.
TINGKAT KECERMATAN PERAMALANNYA.
KEMAMPUAN MENGANTISIPASI KONDISI YANG AKAN
TERJADI DI MASA YANG AKAN DATANG.
CONTOH
P E N J U A L A N
Asumsi / pertimbangan dapat dilakukan berdasarkan pada
Data historis 5 (lima) tahun kebelakang.
Komposisi penjualan tunai dan kredit ( 91% : 9%).
Diperkirakan kedepan (2008) penjualan tunai meningkat 2%.
Asumsi yang dipakai untuk komposisi penjualan.
Penjualan kredit 89 %
Penjualan tunai 11 %
13. PENJUALAN KREDIT BERDASARKAN PENGALAMAN 5 (LIMA)
TAHUN KEBELAKANG
(aging schedule) ,
rata-rata penerimaan piutangnya 90 hari.
Kedepan
Melihat kemampuan tenaga penagih diperkirakan penerimaan
piutang adalah 60 hari
Fluktuasi penjualan diperkirakan sebagai berikut:
Triwulan I 15 % dari RAB-HP
Triwulan II 40 % dari RAB-HP
Triwulan III 20 % dari RAB-HP
Triwulan IV 25 % dari RAB-HP
14. PEMBELIAN BARANG
Sesuai dengan pola penjualan berdasarkan data 5 (lima) tahun kebelakang,
perputaran piutang 65 hari dengan memperhitungkan stok minimum.
Pembayaran hutang diperkirakan 75 hari.
Pemanfaatan penggunaan kredit supplier sebanyak 10 hari.
BIAYA PENJUALAN / PROMOSI / PEMASARAN
MERUPAKAN BIAYA VARIABEL YANG NAIK TURUNNYA
PROPORSIONAL DENGAN JENIS PENJUALAN.
BIAYA LAINNYA DIANGGAP TETAP.
INVESTASI / REHABILITASI
Pengeluaran untuk investasi / rehabilitasi memperhatikan anggaran
investasi / rehabilitasi dan studi kelayakan yang telah mendapatan ijin dari
manajemen.
Selanjutnya diperhatikan pula pembiayaan investasi / rehabilitasi melalui
sewa, Sewa beli, atau keseluruhan dibiayai oleh holding dengan kredit
jangka panjang.
16. D A S A R D A T A
Data RAB-HP.
RENCANA INVESTASI / REHABILITASI.
PERPUTARAN UNSUR-UNSUR MODAL KERJA DAN
HUTANG.
R / K BARANG (Remisa Umum),
Remisa wajib,
Remisa lain-lain.
Program kerja unit kegiatan.
17. L A N G K A H P E N Y U S U N A N
Penyusuanan cash flow budget untuk satu tahun
Saldo awal kas / bank.
Pindahan saldo akhir kas / bank tahun lalu menjadi saldo awal kas /
bank dalam cash flow budget.
Penerimaan (cash in flow)
PENJUALAN TUNAI
Pindahkan jumlah angka penjualan tunai yang sudah ditetapkan
dalam
RAB-HP.
PENERIMAAN PENJUALAN PRODUK DARI PIHAK 3.
Perkiraan saldo piutang akhir yang ditentukan oleh kebijakan
pimpinan yaitu selama 60 hari (sisdur ABU).
Contoh perhitungan :
60/360 X Rp 20.000.- (jumlah penjualan produk ke pihak 3)
Rp 3.333.-
Jumlah penerimaan piutang Rp 20.000.- - Rp 3.333.-
Rp 16.667.-
18. PENERIMAAN PENJUALAN KREDIT DARI PRODUK PIHAK 3
Jumlah penjualan kredit produk pihak 3 – perkiraan saldo piutang
akhir yang ditentukan.
Saldo piutang akhir diperoleh dengan cara menetapkan rata-rata
perputaran piutang, misalnya 60 hari.
CONTOH
60/360 X Rp 30.000.- (jumlah penjualan kredit produk pihak 3)
Rp 5.000.-
Jadi jumlah penerimaan penjualan
Rp 30.000.- - Rp 5.000.- = Rp 25.000.-
Asumsi lain yang dapat digunakan:
Penerimaam piutang = penjualan kredit tahun berjalan.
(Rp 30.000.-)
Saldo awal piutang = saldo akhir piutang.
PENERIMAAN PENJUALAN INTERN
jumlah penjualan pada tahun berjalan, kebijakan pimpinan akhir
tahun berjalan harus lunas.
19. P E N G E L U A R A N
PEMBAYARAN HUTANG INTERN.
SISDUR ABU.
REMISA UMUM (R / K BARANG).
Jumlah pengeluaran remisa umum ditetapkan berdasarkan
perkiraan pengambilan barang tertentu dalam tahun berjalan,
dengan perputaran yang telah ditetapkan selama 60 hari.
CONTOH
Pengambilan barang tahun berjalan Rp 29.167.-
Pembayaran yang dilakukan
{Rp 29.167.- -(60/360 X Rp 29.167.-)}
Rp 25.000.-
20. PEMBAYARAN HUTANG DAGANG / PEMBELIAN PRODUK
PIHAK KE 3
Jumlah pembelian kredit – saldo akhir hutang yang telah ditetapkan.
Saldo akhir hutang dagang diperoleh dengan menetapkan hari rata-
rata misalnya 75 hari.
CONTOH
Rp 25.000.- -(75/360 X Rp 25.000.-) = Rp 19.792.-
BIAYA USAHA
Biaya usaha dirinci per jenis pengeluaran sebagai mana ditetapkan
dalam RAB-HP tahun bersangkutan yang telah disetujui pimpinan.
RENCANA INVESTASI / REHABILITASI
Jumlah pengeluaran untuk investasi dan rehabilitasi adalah jumlah
pengeluaran yang telah disetujui oleh pimpinan, termasuk studi
kelayakan sebagaimana ditetapkan dalam anggaran investasi dan
rehabilitasi.
21. S A L D O A K H I R K A S / B A N K
Saldo akhir kas / bank adalah hasil akhir dari
Saldo awal kas / bank (A)
(+) jumlah penerimaan (B)
(–) jumlah pengeluaran (C)
Apabila saldo akhir menunjukkan saldo yang :
(-) negatif, maka unit dapat mengajukan permohonan dropping sesuai
ketentuan yang berlaku.
(+) positif, maka unit menyetorkan kelebihan tersebut ke kantor pusat
setelah dikurangi dengan kas / bank minimum sesuai dengan
anggaran kas yang disusun dengan benar.
22. PENYUSUNAN CASH FLOW BUDGET
SECARA BULANAN
Cash flow budget yang telah disusun untuk setahun tersebut
kemudian dirinci secara bulanan.
Dasar rincian tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi unit
yang bersangkutan.
SALDO AWAL KAS / BANK
Saldo awal kas / bank bulan Januari,
diperoleh dari data / posisi kas bank 31 Desember tahun sebelumnya.
Saldo akhir kas / bank pada bulan Januari,
menjadi saldo awal kas / bank pada bulan Februari.
Demikian seterusnya.
23. PENERIMAAN (CASH INFLOW)
PENERIMAAN PENJUALAN TUNAI
Bersifat fluktuatif artinya
Tidak bisa dibagi 12 kali,
Sebagai pedoman bisa dipakai data historis,
Kemudian dilihat trendnya dan dipadukan dengan judegement
untuk tahun depannya.
PENERIMAAN PENJUALAN KREDIT
Dengan memperhatikan karakter dari masing-masing pelanggan.
Padukan dengan ketentuan rata-rata.
Hari rata-rata pencairan piutang yang diinginkan.
24. PENGELUARAN (CASH OUT FLOW)
REMISA UMUM.
Ditetapkan berdasarkan pengambilan ke depot sentral.
PEMBAYARAN HUTANG DAGANG
Ditetapkan lama hari rata-rata pembayaran untuk setiap rekanan.
BIAYA USAHA
Pembagian biaya usaha ke dalam rencana pengeluaran per bulan ada
yang tetap, ada yang fluktuatif.
CONTOH
Biaya pegawai bisa dibagi 12
Biaya penjualan sesuai dengan fluktuasi penjualannya.
INVESTASI / REHABILITASI
Bulan pengeluaran ninvestasi / rehabilitasi disesuaikan dengan jadwal
/ skedul investasi / rehabilitasi itu sendiri.