SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 25
Downloaden Sie, um offline zu lesen
CASH FLOW BUDGET
(ANGGARAN KAS)
PENDAHULUAN
Dalam dekade tahun ’90an setiap perusahaan harus
menyusun
CORPORATE PLAN,
dimana dalam satu sasaran pengusahaannya ditetapkan
adanya peningkatan RENTABILITAS.
Untuk mencapai sasaran pengusahaan tersebut antara lain
telah dipilih strategi pengusahaan yakni
PENINGKATAN EFISIENSI (EFFICIENCY
IMPROVEMENT)
DENGAN MENGAITKAN
 SASARAN
 STRATEGI PERUSAHAAN
UNIT / DIREKTORAT  KEUANGAN
Tugas pokoknya adalah
 MENGELOLA SUMBER
 ALOKASI PENGGUNAAN DANA
 MENGELOLA ADMINISTRASI KEUANGAN
STRATEGI FUNGSIONALNYA
 OPTIMALISASI SUMBER
 PEMANFAATAN SUMBER DANA DENGAN
BIAYA MODAL(COST CAPITAL) SEMINIMAL MUNGKIN.
DAN DIALOKASIKAN SECARA RASIONAL EKONOMIS.
UNTUK MENCAPAI SASARAN DARI STRATEGI FUNGSIONAL
MAKA DIPERLUKAN BERBAGAI PERANGKAT KEUANGAN
(FINANCIAL TOOLS)
SEBAGAI ARAH DAN PEDOMAN KERJA SEPERTI
 PENGGUNAAN ANALISA RATIO.
 PENETAPAN BESARNYA MODAL KERJA.
 CASH FLOW BUDGET.
KESELURUHAN PERANGKAT KEUANGAN
DINYATAKAN DALAM PROGRAM TAHUNAN
DAN RENCANA KERJA UNIT / DIREKTORAT
KEUANGAN.
PENGERTIAN
DAN
KEGUNAAN CASH FLOW
BUDGET
(ANGGARAN KAS)
D E F I N I S I
Cash flow budget (anggaran kas) adalah
Estimasi terhadap arus penerimaan kas masuk dan
pengeluaran kas serta posisi kas untuk suatu periode
tertentu dimasa yang akan datang.
CASH FLOW BUDGET
Terdiri dari
Saldo awal kas / bank.
Proyeksi aliran kas masuk.
Proyeksi aliran kas keluar.
Saldo akhir kas / bank dengan memperhatikan saldo
akhir kas / bank minimum.
PENYUSUNAN PROYEKSI
ALIRAN KAS MASUK MENCAKUP ANTARA LAIN
 Proyeksi rencana penjualan tunai.
 Proyeksi pencairan piutang dari penjualan kredit.
 Proyeksi penerimaan lainnya.
PENYUSUNAN PROYEKSI
ALIRAN KAS KELUAR MENCAKUP ANTARA LAIN
 Proyeksi rencana pembelian tunai.
 Proyeksi pembayaran hutang dagang dari pembelian kredit.
 Proyeksi pembayaran pengambilan barang dari depot sentral
(Remisa Umum).
 Proyeksi pembayaran remisa lain-lain ke kantor pusat.
 Proyeksi pengeluaran biaya usaha.
 Proyeksi pengeluaran investasi / rehabilitasi.
 Proyeksi pengeluaran lain-lain.
K E G U N A A N
CASH FLOW BUDGET
Tujuan mendasar dari penyiapan Cash Flow Budget
Adalah
 Untuk merencanakan kas yang diperlukan perusahaan baik untuk
kebutuhan jangka pendek maupun kebutuhan jangka panjang.
 Merupakan alat yang dapat mengantisipasi kesempatan
penggunaan kas secara efektif dalam hal adanya kelebihan kas.
LEBIH SPESIFIK TUJUANNYA
Adalah
 Dapat mengetahui fluktuasi keperluan dana yang paling tinggi atau
musiman yang digunakan untuk piutang dan persediaan dalam
menunjang kegiatan unit kerja.
Lanjutan…….
 Dapat menunjukkan waktu dan jumlah dana yang diperlukan untuk
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo, antara lain pembayaran pajak,
remisa umum / wajib, dan bunga.
 Dapat membantu perencanaan pertumbuhan dari kelebihan kas termasuk
dana yang diperlukan untuk modal kerja dan atau pengembangan unit kerja
(investasi jangka panjang).
 Dapat memperkirakan kebutuhan dana jauh dimuka, baik jumlah maupun
lamanya dana yang diperlukan dari sumber ekstern sehingga dapat
diusahakan pinjaman yang paling menguntungkan.
 Sebgai salah satu syarat pengajuan kredit bank.
 Dapat menetapkan jumlah dan lamanya dana yang mungkin tersedia untuk
investasi.
 Dapat merencanakan pengurangan pinjaman.
 Untuk mengkoordinasi kebutuhan keuangan dari divisi unit kerja dan total
perusahaan.
 Memungkinkan unit kerja dapat mengambil keuntungan kontan
(Cash Discount) serta pembelian secara progresif sehingga terdapat
penghematan dana.
DATA YANG DIGUNAKAN
 Rencana anggaran biaya dan hasil perusahaan, RAB-HP.
 Rencana anggaran investasi.
 Kebijakan-kebijakan pimpinan dalam
 Kas / bank.
 Piutang.
 Hutang.
 Persediaan.
 Rekening koran barang (Remisa Umum).
 Kewajiban dalam remisa wajib dan remisa lain-lain.
 Kebijaksanaan pimpinan dalam 5 tahun mendatang (Corporate
plan).
 Program kerja direktorat dan unit kerja.
PERTIMBANGAN PERTIMBANGAN PENTING
DALAM PENYUSUNAN CASH BUDGET
Penyusunan Cash Flow Budget sebagaimana halnya dalam
penyusunan
RAB-HP
 Digunakan berbagai pertimbangan.
 Dan asumsi
Untuk membantu
Dalam rangka menetapkan landasan atau patokan yang
mempengaruhi
 Pola dan jumlah penerimaan kas.
 Pola dan jumlah pengeluaran kas.
Dalam periode tertentu sesuai sifat / karakter dari jenis penerimaan /
pengeluarannya.
Pertimbangan dan atau asumsi yang digunakan sebagai dasar
perhitungan harus diterapkan  secara konsisten.
PENETAPAN POLA DAN KARAKTER
 SANGAT BERBEDA UNTUK MASING-MASING OUTLET / UNIT.
 UNSUR PENGALAMAN PIMPINAN.
 TINGKAT KECERMATAN PERAMALANNYA.
 KEMAMPUAN MENGANTISIPASI KONDISI YANG AKAN
TERJADI DI MASA YANG AKAN DATANG.
CONTOH
P E N J U A L A N
Asumsi / pertimbangan dapat dilakukan berdasarkan pada
 Data historis 5 (lima) tahun kebelakang.
 Komposisi penjualan tunai dan kredit ( 91% : 9%).
 Diperkirakan kedepan (2008) penjualan tunai meningkat 2%.
 Asumsi yang dipakai untuk komposisi penjualan.
 Penjualan kredit 89 %
 Penjualan tunai 11 %
PENJUALAN KREDIT BERDASARKAN PENGALAMAN 5 (LIMA)
TAHUN KEBELAKANG
(aging schedule) ,
rata-rata penerimaan piutangnya 90 hari.
Kedepan
Melihat kemampuan tenaga penagih diperkirakan penerimaan
piutang adalah 60 hari
Fluktuasi penjualan diperkirakan sebagai berikut:
Triwulan I 15 % dari RAB-HP
Triwulan II 40 % dari RAB-HP
Triwulan III 20 % dari RAB-HP
Triwulan IV 25 % dari RAB-HP
PEMBELIAN BARANG
 Sesuai dengan pola penjualan berdasarkan data 5 (lima) tahun kebelakang,
perputaran piutang 65 hari dengan memperhitungkan stok minimum.
 Pembayaran hutang diperkirakan 75 hari.
 Pemanfaatan penggunaan kredit supplier sebanyak 10 hari.
BIAYA PENJUALAN / PROMOSI / PEMASARAN
MERUPAKAN BIAYA VARIABEL YANG NAIK TURUNNYA
PROPORSIONAL DENGAN JENIS PENJUALAN.
BIAYA LAINNYA DIANGGAP TETAP.
INVESTASI / REHABILITASI
 Pengeluaran untuk investasi / rehabilitasi memperhatikan anggaran
investasi / rehabilitasi dan studi kelayakan yang telah mendapatan ijin dari
manajemen.
 Selanjutnya diperhatikan pula pembiayaan investasi / rehabilitasi melalui
sewa, Sewa beli, atau keseluruhan dibiayai oleh holding dengan kredit
jangka panjang.
PEDOMAN PENYUSUNAN
CASH FLOW BUDGET
(ANGGARAN KAS)
D A S A R D A T A
Data RAB-HP.
RENCANA INVESTASI / REHABILITASI.
PERPUTARAN UNSUR-UNSUR MODAL KERJA DAN
HUTANG.
R / K BARANG (Remisa Umum),
Remisa wajib,
Remisa lain-lain.
Program kerja unit kegiatan.
L A N G K A H P E N Y U S U N A N
Penyusuanan cash flow budget untuk satu tahun
 Saldo awal kas / bank.
Pindahan saldo akhir kas / bank tahun lalu menjadi saldo awal kas /
bank dalam cash flow budget.
 Penerimaan (cash in flow)
 PENJUALAN TUNAI
Pindahkan jumlah angka penjualan tunai yang sudah ditetapkan
dalam
RAB-HP.
 PENERIMAAN PENJUALAN PRODUK DARI PIHAK 3.
Perkiraan saldo piutang akhir yang ditentukan oleh kebijakan
pimpinan yaitu selama 60 hari (sisdur ABU).
Contoh perhitungan :
60/360 X Rp 20.000.- (jumlah penjualan produk ke pihak 3)
Rp 3.333.-
Jumlah penerimaan piutang Rp 20.000.- - Rp 3.333.-
Rp 16.667.-
 PENERIMAAN PENJUALAN KREDIT DARI PRODUK PIHAK 3
Jumlah penjualan kredit produk pihak 3 – perkiraan saldo piutang
akhir yang ditentukan.
Saldo piutang akhir diperoleh dengan cara menetapkan rata-rata
perputaran piutang, misalnya 60 hari.
CONTOH
60/360 X Rp 30.000.- (jumlah penjualan kredit produk pihak 3)
Rp 5.000.-
Jadi jumlah penerimaan penjualan
Rp 30.000.- - Rp 5.000.- = Rp 25.000.-
Asumsi lain yang dapat digunakan:
 Penerimaam piutang = penjualan kredit tahun berjalan.
(Rp 30.000.-)
 Saldo awal piutang = saldo akhir piutang.
 PENERIMAAN PENJUALAN INTERN
jumlah penjualan pada tahun berjalan, kebijakan pimpinan akhir
tahun berjalan harus lunas.
P E N G E L U A R A N
 PEMBAYARAN HUTANG INTERN.
SISDUR ABU.
 REMISA UMUM (R / K BARANG).
Jumlah pengeluaran remisa umum ditetapkan berdasarkan
perkiraan pengambilan barang tertentu dalam tahun berjalan,
dengan perputaran yang telah ditetapkan selama 60 hari.
CONTOH
Pengambilan barang tahun berjalan Rp 29.167.-
Pembayaran yang dilakukan
{Rp 29.167.- -(60/360 X Rp 29.167.-)}
Rp 25.000.-
 PEMBAYARAN HUTANG DAGANG / PEMBELIAN PRODUK
PIHAK KE 3
Jumlah pembelian kredit – saldo akhir hutang yang telah ditetapkan.
Saldo akhir hutang dagang diperoleh dengan menetapkan hari rata-
rata misalnya 75 hari.
CONTOH
Rp 25.000.- -(75/360 X Rp 25.000.-) = Rp 19.792.-
 BIAYA USAHA
Biaya usaha dirinci per jenis pengeluaran sebagai mana ditetapkan
dalam RAB-HP tahun bersangkutan yang telah disetujui pimpinan.
 RENCANA INVESTASI / REHABILITASI
Jumlah pengeluaran untuk investasi dan rehabilitasi adalah jumlah
pengeluaran yang telah disetujui oleh pimpinan, termasuk studi
kelayakan sebagaimana ditetapkan dalam anggaran investasi dan
rehabilitasi.
S A L D O A K H I R K A S / B A N K
Saldo akhir kas / bank adalah hasil akhir dari
Saldo awal kas / bank (A)
(+) jumlah penerimaan (B)
(–) jumlah pengeluaran (C)
Apabila saldo akhir menunjukkan saldo yang :
(-) negatif, maka unit dapat mengajukan permohonan dropping sesuai
ketentuan yang berlaku.
(+) positif, maka unit menyetorkan kelebihan tersebut ke kantor pusat
setelah dikurangi dengan kas / bank minimum sesuai dengan
anggaran kas yang disusun dengan benar.
PENYUSUNAN CASH FLOW BUDGET
SECARA BULANAN
Cash flow budget yang telah disusun untuk setahun tersebut
kemudian dirinci secara bulanan.
Dasar rincian tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi unit
yang bersangkutan.
SALDO AWAL KAS / BANK
 Saldo awal kas / bank bulan Januari,
diperoleh dari data / posisi kas bank 31 Desember tahun sebelumnya.
 Saldo akhir kas / bank pada bulan Januari,
menjadi saldo awal kas / bank pada bulan Februari.
Demikian seterusnya.
PENERIMAAN (CASH INFLOW)
PENERIMAAN PENJUALAN TUNAI
Bersifat fluktuatif artinya
 Tidak bisa dibagi 12 kali,
 Sebagai pedoman bisa dipakai data historis,
 Kemudian dilihat trendnya dan dipadukan dengan judegement
untuk tahun depannya.
PENERIMAAN PENJUALAN KREDIT
 Dengan memperhatikan karakter dari masing-masing pelanggan.
 Padukan dengan ketentuan rata-rata.
 Hari rata-rata pencairan piutang yang diinginkan.
PENGELUARAN (CASH OUT FLOW)
 REMISA UMUM.
Ditetapkan berdasarkan pengambilan ke depot sentral.
 PEMBAYARAN HUTANG DAGANG
Ditetapkan lama hari rata-rata pembayaran untuk setiap rekanan.
 BIAYA USAHA
Pembagian biaya usaha ke dalam rencana pengeluaran per bulan ada
yang tetap, ada yang fluktuatif.
CONTOH
 Biaya pegawai bisa dibagi 12
 Biaya penjualan sesuai dengan fluktuasi penjualannya.
 INVESTASI / REHABILITASI
Bulan pengeluaran ninvestasi / rehabilitasi disesuaikan dengan jadwal
/ skedul investasi / rehabilitasi itu sendiri.
…Mauliate
Godang…

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Studi kasus sistem informasi akuntansi
Studi kasus sistem informasi akuntansiStudi kasus sistem informasi akuntansi
Studi kasus sistem informasi akuntansidianpipit
 
Ppt manajemen piutang (Account Receivable Management)
Ppt manajemen piutang (Account Receivable Management)Ppt manajemen piutang (Account Receivable Management)
Ppt manajemen piutang (Account Receivable Management)Amanda Jonatan Puteri
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01arwianthy
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALRoni Saputra
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATUofa_Unsada
 
Akuntansi universitas
Akuntansi universitasAkuntansi universitas
Akuntansi universitasHasunah
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
Materi 3-activity-based-management (1)
Materi 3-activity-based-management (1)Materi 3-activity-based-management (1)
Materi 3-activity-based-management (1)yenny yoris
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Eka Wahyuliana
 
semester 5 Pusat biaya
semester 5 Pusat biayasemester 5 Pusat biaya
semester 5 Pusat biayaArdha Erlitha
 
Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaUlfa Defrana
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganRose Meea
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptRina Limiati
 
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)Dewi Rahmawati
 
Sistem informasi akuntansi pembelian
Sistem informasi akuntansi pembelianSistem informasi akuntansi pembelian
Sistem informasi akuntansi pembelianGunawan Manalu
 
Penggunaan dana bank
Penggunaan dana bankPenggunaan dana bank
Penggunaan dana bankEva Andini
 

Was ist angesagt? (20)

Studi kasus sistem informasi akuntansi
Studi kasus sistem informasi akuntansiStudi kasus sistem informasi akuntansi
Studi kasus sistem informasi akuntansi
 
Ppt manajemen piutang (Account Receivable Management)
Ppt manajemen piutang (Account Receivable Management)Ppt manajemen piutang (Account Receivable Management)
Ppt manajemen piutang (Account Receivable Management)
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
 
Financial statement analysis
Financial statement analysisFinancial statement analysis
Financial statement analysis
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
 
Akuntansi universitas
Akuntansi universitasAkuntansi universitas
Akuntansi universitas
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
Materi 3-activity-based-management (1)
Materi 3-activity-based-management (1)Materi 3-activity-based-management (1)
Materi 3-activity-based-management (1)
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
 
semester 5 Pusat biaya
semester 5 Pusat biayasemester 5 Pusat biaya
semester 5 Pusat biaya
 
Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerja
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
 
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
1 ruang lingkup manajemen keuangan (manajemen keuangan)
 
Sistem informasi akuntansi pembelian
Sistem informasi akuntansi pembelianSistem informasi akuntansi pembelian
Sistem informasi akuntansi pembelian
 
Penggunaan dana bank
Penggunaan dana bankPenggunaan dana bank
Penggunaan dana bank
 
Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemen
 

Ähnlich wie OPTIMALKAN KAS

Financial Forecasting and Planning/abshor.marantika/Danang Kuncoro Adji/3-03
Financial Forecasting and Planning/abshor.marantika/Danang Kuncoro Adji/3-03Financial Forecasting and Planning/abshor.marantika/Danang Kuncoro Adji/3-03
Financial Forecasting and Planning/abshor.marantika/Danang Kuncoro Adji/3-03DanangKuncoro3
 
Financial Forecasting and Plannning/abshor.marantika/Syihabuddin Ahmad/3-03
Financial Forecasting and Plannning/abshor.marantika/Syihabuddin Ahmad/3-03Financial Forecasting and Plannning/abshor.marantika/Syihabuddin Ahmad/3-03
Financial Forecasting and Plannning/abshor.marantika/Syihabuddin Ahmad/3-03Syihabuddin Ahmad
 
Profit planning - plan ahead
Profit planning - plan aheadProfit planning - plan ahead
Profit planning - plan aheadClotilda Detty
 
5 manajemen piutang
5 manajemen piutang5 manajemen piutang
5 manajemen piutangAbdul Razak
 
Manajemen Keuangan Sederhana
Manajemen Keuangan SederhanaManajemen Keuangan Sederhana
Manajemen Keuangan SederhanaKacung Abdullah
 
Wenny lestiny 1642123
Wenny lestiny   1642123Wenny lestiny   1642123
Wenny lestiny 1642123WennyLestiny
 
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka PanjangPenyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang9elevenStarUnila
 
(4) aspek keuangan.pptx
(4) aspek keuangan.pptx(4) aspek keuangan.pptx
(4) aspek keuangan.pptxAgilSiroj1
 
BAB-IV-MANAJEMEN-MODAL-KERJA2.pptx
BAB-IV-MANAJEMEN-MODAL-KERJA2.pptxBAB-IV-MANAJEMEN-MODAL-KERJA2.pptx
BAB-IV-MANAJEMEN-MODAL-KERJA2.pptxsuwarnopeunirow
 
Kel 2 Aspek Keuangan (1).pptx
Kel 2 Aspek Keuangan (1).pptxKel 2 Aspek Keuangan (1).pptx
Kel 2 Aspek Keuangan (1).pptxPutraRamadhani9
 
Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]erikkahfi
 
Manajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASManajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASerikkahfi
 
12.-Pengolahan-Modal-Kerja.ppt
12.-Pengolahan-Modal-Kerja.ppt12.-Pengolahan-Modal-Kerja.ppt
12.-Pengolahan-Modal-Kerja.pptayupuspawirani1
 

Ähnlich wie OPTIMALKAN KAS (20)

Financial Forecasting and Planning/abshor.marantika/Danang Kuncoro Adji/3-03
Financial Forecasting and Planning/abshor.marantika/Danang Kuncoro Adji/3-03Financial Forecasting and Planning/abshor.marantika/Danang Kuncoro Adji/3-03
Financial Forecasting and Planning/abshor.marantika/Danang Kuncoro Adji/3-03
 
Aspek finansial
Aspek finansialAspek finansial
Aspek finansial
 
Financial Forecasting and Plannning/abshor.marantika/Syihabuddin Ahmad/3-03
Financial Forecasting and Plannning/abshor.marantika/Syihabuddin Ahmad/3-03Financial Forecasting and Plannning/abshor.marantika/Syihabuddin Ahmad/3-03
Financial Forecasting and Plannning/abshor.marantika/Syihabuddin Ahmad/3-03
 
Profit planning - plan ahead
Profit planning - plan aheadProfit planning - plan ahead
Profit planning - plan ahead
 
Analisa kelayakan
Analisa kelayakanAnalisa kelayakan
Analisa kelayakan
 
Muk bab ii
Muk bab iiMuk bab ii
Muk bab ii
 
5 manajemen piutang
5 manajemen piutang5 manajemen piutang
5 manajemen piutang
 
Manajemen Keuangan Sederhana
Manajemen Keuangan SederhanaManajemen Keuangan Sederhana
Manajemen Keuangan Sederhana
 
P-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.ppt
P-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.pptP-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.ppt
P-14 PENGANGGARAN MODAL PRILAKU KEUANGAN.ppt
 
Wenny lestiny 1642123
Wenny lestiny   1642123Wenny lestiny   1642123
Wenny lestiny 1642123
 
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka PanjangPenyusunan Anggaran Jangka Panjang
Penyusunan Anggaran Jangka Panjang
 
(4) aspek keuangan.pptx
(4) aspek keuangan.pptx(4) aspek keuangan.pptx
(4) aspek keuangan.pptx
 
BAB-IV-MANAJEMEN-MODAL-KERJA2.pptx
BAB-IV-MANAJEMEN-MODAL-KERJA2.pptxBAB-IV-MANAJEMEN-MODAL-KERJA2.pptx
BAB-IV-MANAJEMEN-MODAL-KERJA2.pptx
 
ASPEK KEUANGAN.pptx
ASPEK KEUANGAN.pptxASPEK KEUANGAN.pptx
ASPEK KEUANGAN.pptx
 
Kel 2 Aspek Keuangan (1).pptx
Kel 2 Aspek Keuangan (1).pptxKel 2 Aspek Keuangan (1).pptx
Kel 2 Aspek Keuangan (1).pptx
 
Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]
 
Manajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASManajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UAS
 
12.-Pengolahan-Modal-Kerja.ppt
12.-Pengolahan-Modal-Kerja.ppt12.-Pengolahan-Modal-Kerja.ppt
12.-Pengolahan-Modal-Kerja.ppt
 
Minggu 4_manajemen_piutang.ppt
Minggu 4_manajemen_piutang.pptMinggu 4_manajemen_piutang.ppt
Minggu 4_manajemen_piutang.ppt
 
Capital Budgeting
Capital Budgeting Capital Budgeting
Capital Budgeting
 

OPTIMALKAN KAS

  • 2. PENDAHULUAN Dalam dekade tahun ’90an setiap perusahaan harus menyusun CORPORATE PLAN, dimana dalam satu sasaran pengusahaannya ditetapkan adanya peningkatan RENTABILITAS. Untuk mencapai sasaran pengusahaan tersebut antara lain telah dipilih strategi pengusahaan yakni PENINGKATAN EFISIENSI (EFFICIENCY IMPROVEMENT)
  • 3. DENGAN MENGAITKAN  SASARAN  STRATEGI PERUSAHAAN UNIT / DIREKTORAT  KEUANGAN Tugas pokoknya adalah  MENGELOLA SUMBER  ALOKASI PENGGUNAAN DANA  MENGELOLA ADMINISTRASI KEUANGAN STRATEGI FUNGSIONALNYA  OPTIMALISASI SUMBER  PEMANFAATAN SUMBER DANA DENGAN BIAYA MODAL(COST CAPITAL) SEMINIMAL MUNGKIN. DAN DIALOKASIKAN SECARA RASIONAL EKONOMIS.
  • 4. UNTUK MENCAPAI SASARAN DARI STRATEGI FUNGSIONAL MAKA DIPERLUKAN BERBAGAI PERANGKAT KEUANGAN (FINANCIAL TOOLS) SEBAGAI ARAH DAN PEDOMAN KERJA SEPERTI  PENGGUNAAN ANALISA RATIO.  PENETAPAN BESARNYA MODAL KERJA.  CASH FLOW BUDGET. KESELURUHAN PERANGKAT KEUANGAN DINYATAKAN DALAM PROGRAM TAHUNAN DAN RENCANA KERJA UNIT / DIREKTORAT KEUANGAN.
  • 6. D E F I N I S I Cash flow budget (anggaran kas) adalah Estimasi terhadap arus penerimaan kas masuk dan pengeluaran kas serta posisi kas untuk suatu periode tertentu dimasa yang akan datang. CASH FLOW BUDGET Terdiri dari Saldo awal kas / bank. Proyeksi aliran kas masuk. Proyeksi aliran kas keluar. Saldo akhir kas / bank dengan memperhatikan saldo akhir kas / bank minimum.
  • 7. PENYUSUNAN PROYEKSI ALIRAN KAS MASUK MENCAKUP ANTARA LAIN  Proyeksi rencana penjualan tunai.  Proyeksi pencairan piutang dari penjualan kredit.  Proyeksi penerimaan lainnya. PENYUSUNAN PROYEKSI ALIRAN KAS KELUAR MENCAKUP ANTARA LAIN  Proyeksi rencana pembelian tunai.  Proyeksi pembayaran hutang dagang dari pembelian kredit.  Proyeksi pembayaran pengambilan barang dari depot sentral (Remisa Umum).  Proyeksi pembayaran remisa lain-lain ke kantor pusat.  Proyeksi pengeluaran biaya usaha.  Proyeksi pengeluaran investasi / rehabilitasi.  Proyeksi pengeluaran lain-lain.
  • 8. K E G U N A A N CASH FLOW BUDGET Tujuan mendasar dari penyiapan Cash Flow Budget Adalah  Untuk merencanakan kas yang diperlukan perusahaan baik untuk kebutuhan jangka pendek maupun kebutuhan jangka panjang.  Merupakan alat yang dapat mengantisipasi kesempatan penggunaan kas secara efektif dalam hal adanya kelebihan kas. LEBIH SPESIFIK TUJUANNYA Adalah  Dapat mengetahui fluktuasi keperluan dana yang paling tinggi atau musiman yang digunakan untuk piutang dan persediaan dalam menunjang kegiatan unit kerja.
  • 9. Lanjutan…….  Dapat menunjukkan waktu dan jumlah dana yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo, antara lain pembayaran pajak, remisa umum / wajib, dan bunga.  Dapat membantu perencanaan pertumbuhan dari kelebihan kas termasuk dana yang diperlukan untuk modal kerja dan atau pengembangan unit kerja (investasi jangka panjang).  Dapat memperkirakan kebutuhan dana jauh dimuka, baik jumlah maupun lamanya dana yang diperlukan dari sumber ekstern sehingga dapat diusahakan pinjaman yang paling menguntungkan.  Sebgai salah satu syarat pengajuan kredit bank.  Dapat menetapkan jumlah dan lamanya dana yang mungkin tersedia untuk investasi.  Dapat merencanakan pengurangan pinjaman.  Untuk mengkoordinasi kebutuhan keuangan dari divisi unit kerja dan total perusahaan.  Memungkinkan unit kerja dapat mengambil keuntungan kontan (Cash Discount) serta pembelian secara progresif sehingga terdapat penghematan dana.
  • 10. DATA YANG DIGUNAKAN  Rencana anggaran biaya dan hasil perusahaan, RAB-HP.  Rencana anggaran investasi.  Kebijakan-kebijakan pimpinan dalam  Kas / bank.  Piutang.  Hutang.  Persediaan.  Rekening koran barang (Remisa Umum).  Kewajiban dalam remisa wajib dan remisa lain-lain.  Kebijaksanaan pimpinan dalam 5 tahun mendatang (Corporate plan).  Program kerja direktorat dan unit kerja.
  • 11. PERTIMBANGAN PERTIMBANGAN PENTING DALAM PENYUSUNAN CASH BUDGET Penyusunan Cash Flow Budget sebagaimana halnya dalam penyusunan RAB-HP  Digunakan berbagai pertimbangan.  Dan asumsi Untuk membantu Dalam rangka menetapkan landasan atau patokan yang mempengaruhi  Pola dan jumlah penerimaan kas.  Pola dan jumlah pengeluaran kas. Dalam periode tertentu sesuai sifat / karakter dari jenis penerimaan / pengeluarannya. Pertimbangan dan atau asumsi yang digunakan sebagai dasar perhitungan harus diterapkan  secara konsisten.
  • 12. PENETAPAN POLA DAN KARAKTER  SANGAT BERBEDA UNTUK MASING-MASING OUTLET / UNIT.  UNSUR PENGALAMAN PIMPINAN.  TINGKAT KECERMATAN PERAMALANNYA.  KEMAMPUAN MENGANTISIPASI KONDISI YANG AKAN TERJADI DI MASA YANG AKAN DATANG. CONTOH P E N J U A L A N Asumsi / pertimbangan dapat dilakukan berdasarkan pada  Data historis 5 (lima) tahun kebelakang.  Komposisi penjualan tunai dan kredit ( 91% : 9%).  Diperkirakan kedepan (2008) penjualan tunai meningkat 2%.  Asumsi yang dipakai untuk komposisi penjualan.  Penjualan kredit 89 %  Penjualan tunai 11 %
  • 13. PENJUALAN KREDIT BERDASARKAN PENGALAMAN 5 (LIMA) TAHUN KEBELAKANG (aging schedule) , rata-rata penerimaan piutangnya 90 hari. Kedepan Melihat kemampuan tenaga penagih diperkirakan penerimaan piutang adalah 60 hari Fluktuasi penjualan diperkirakan sebagai berikut: Triwulan I 15 % dari RAB-HP Triwulan II 40 % dari RAB-HP Triwulan III 20 % dari RAB-HP Triwulan IV 25 % dari RAB-HP
  • 14. PEMBELIAN BARANG  Sesuai dengan pola penjualan berdasarkan data 5 (lima) tahun kebelakang, perputaran piutang 65 hari dengan memperhitungkan stok minimum.  Pembayaran hutang diperkirakan 75 hari.  Pemanfaatan penggunaan kredit supplier sebanyak 10 hari. BIAYA PENJUALAN / PROMOSI / PEMASARAN MERUPAKAN BIAYA VARIABEL YANG NAIK TURUNNYA PROPORSIONAL DENGAN JENIS PENJUALAN. BIAYA LAINNYA DIANGGAP TETAP. INVESTASI / REHABILITASI  Pengeluaran untuk investasi / rehabilitasi memperhatikan anggaran investasi / rehabilitasi dan studi kelayakan yang telah mendapatan ijin dari manajemen.  Selanjutnya diperhatikan pula pembiayaan investasi / rehabilitasi melalui sewa, Sewa beli, atau keseluruhan dibiayai oleh holding dengan kredit jangka panjang.
  • 15. PEDOMAN PENYUSUNAN CASH FLOW BUDGET (ANGGARAN KAS)
  • 16. D A S A R D A T A Data RAB-HP. RENCANA INVESTASI / REHABILITASI. PERPUTARAN UNSUR-UNSUR MODAL KERJA DAN HUTANG. R / K BARANG (Remisa Umum), Remisa wajib, Remisa lain-lain. Program kerja unit kegiatan.
  • 17. L A N G K A H P E N Y U S U N A N Penyusuanan cash flow budget untuk satu tahun  Saldo awal kas / bank. Pindahan saldo akhir kas / bank tahun lalu menjadi saldo awal kas / bank dalam cash flow budget.  Penerimaan (cash in flow)  PENJUALAN TUNAI Pindahkan jumlah angka penjualan tunai yang sudah ditetapkan dalam RAB-HP.  PENERIMAAN PENJUALAN PRODUK DARI PIHAK 3. Perkiraan saldo piutang akhir yang ditentukan oleh kebijakan pimpinan yaitu selama 60 hari (sisdur ABU). Contoh perhitungan : 60/360 X Rp 20.000.- (jumlah penjualan produk ke pihak 3) Rp 3.333.- Jumlah penerimaan piutang Rp 20.000.- - Rp 3.333.- Rp 16.667.-
  • 18.  PENERIMAAN PENJUALAN KREDIT DARI PRODUK PIHAK 3 Jumlah penjualan kredit produk pihak 3 – perkiraan saldo piutang akhir yang ditentukan. Saldo piutang akhir diperoleh dengan cara menetapkan rata-rata perputaran piutang, misalnya 60 hari. CONTOH 60/360 X Rp 30.000.- (jumlah penjualan kredit produk pihak 3) Rp 5.000.- Jadi jumlah penerimaan penjualan Rp 30.000.- - Rp 5.000.- = Rp 25.000.- Asumsi lain yang dapat digunakan:  Penerimaam piutang = penjualan kredit tahun berjalan. (Rp 30.000.-)  Saldo awal piutang = saldo akhir piutang.  PENERIMAAN PENJUALAN INTERN jumlah penjualan pada tahun berjalan, kebijakan pimpinan akhir tahun berjalan harus lunas.
  • 19. P E N G E L U A R A N  PEMBAYARAN HUTANG INTERN. SISDUR ABU.  REMISA UMUM (R / K BARANG). Jumlah pengeluaran remisa umum ditetapkan berdasarkan perkiraan pengambilan barang tertentu dalam tahun berjalan, dengan perputaran yang telah ditetapkan selama 60 hari. CONTOH Pengambilan barang tahun berjalan Rp 29.167.- Pembayaran yang dilakukan {Rp 29.167.- -(60/360 X Rp 29.167.-)} Rp 25.000.-
  • 20.  PEMBAYARAN HUTANG DAGANG / PEMBELIAN PRODUK PIHAK KE 3 Jumlah pembelian kredit – saldo akhir hutang yang telah ditetapkan. Saldo akhir hutang dagang diperoleh dengan menetapkan hari rata- rata misalnya 75 hari. CONTOH Rp 25.000.- -(75/360 X Rp 25.000.-) = Rp 19.792.-  BIAYA USAHA Biaya usaha dirinci per jenis pengeluaran sebagai mana ditetapkan dalam RAB-HP tahun bersangkutan yang telah disetujui pimpinan.  RENCANA INVESTASI / REHABILITASI Jumlah pengeluaran untuk investasi dan rehabilitasi adalah jumlah pengeluaran yang telah disetujui oleh pimpinan, termasuk studi kelayakan sebagaimana ditetapkan dalam anggaran investasi dan rehabilitasi.
  • 21. S A L D O A K H I R K A S / B A N K Saldo akhir kas / bank adalah hasil akhir dari Saldo awal kas / bank (A) (+) jumlah penerimaan (B) (–) jumlah pengeluaran (C) Apabila saldo akhir menunjukkan saldo yang : (-) negatif, maka unit dapat mengajukan permohonan dropping sesuai ketentuan yang berlaku. (+) positif, maka unit menyetorkan kelebihan tersebut ke kantor pusat setelah dikurangi dengan kas / bank minimum sesuai dengan anggaran kas yang disusun dengan benar.
  • 22. PENYUSUNAN CASH FLOW BUDGET SECARA BULANAN Cash flow budget yang telah disusun untuk setahun tersebut kemudian dirinci secara bulanan. Dasar rincian tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi unit yang bersangkutan. SALDO AWAL KAS / BANK  Saldo awal kas / bank bulan Januari, diperoleh dari data / posisi kas bank 31 Desember tahun sebelumnya.  Saldo akhir kas / bank pada bulan Januari, menjadi saldo awal kas / bank pada bulan Februari. Demikian seterusnya.
  • 23. PENERIMAAN (CASH INFLOW) PENERIMAAN PENJUALAN TUNAI Bersifat fluktuatif artinya  Tidak bisa dibagi 12 kali,  Sebagai pedoman bisa dipakai data historis,  Kemudian dilihat trendnya dan dipadukan dengan judegement untuk tahun depannya. PENERIMAAN PENJUALAN KREDIT  Dengan memperhatikan karakter dari masing-masing pelanggan.  Padukan dengan ketentuan rata-rata.  Hari rata-rata pencairan piutang yang diinginkan.
  • 24. PENGELUARAN (CASH OUT FLOW)  REMISA UMUM. Ditetapkan berdasarkan pengambilan ke depot sentral.  PEMBAYARAN HUTANG DAGANG Ditetapkan lama hari rata-rata pembayaran untuk setiap rekanan.  BIAYA USAHA Pembagian biaya usaha ke dalam rencana pengeluaran per bulan ada yang tetap, ada yang fluktuatif. CONTOH  Biaya pegawai bisa dibagi 12  Biaya penjualan sesuai dengan fluktuasi penjualannya.  INVESTASI / REHABILITASI Bulan pengeluaran ninvestasi / rehabilitasi disesuaikan dengan jadwal / skedul investasi / rehabilitasi itu sendiri.