SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 8
NAMA : ZAWIL KIRAM
NIM : 11.03.1.0786
JURUSN/SMTR: AGROTEKNOLOGI LOKAL IDI V
(LIMA)
JUDUL : ISTILAH-ISTILAH DALAM RANCANGAN
PERCOBAAN
UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA
FAKULTAS PERTANIAN / AGROTEKNOLOGI
TAHUN AKEDEMIK 2013/2014
1) Rancangan Perlakuan
 Perlakuan dapat diartikan sebagai suatu keadaan tertentu yang diberikan pada satuan
percobaan dan berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan tersebut dibentuk
(Faktor tunggal, Faktorial, Split plot, Split blok).
 Umumnya perlakuan dirancang dalam bentuk silang (crossed) atau tersarang (nested)
 Perlakuan dirancang dalam struktur silang (crossed) atau pola faktorial apabila setiap
level dari salah satu perlakuan tampak pada setiap level perlakuan lainnya.
 Jenis perlakuan menurut sifatnya, ada 2, yaitu:
 kualitatif; misalnya jenis pupuk, varietas, cara pengolahan tanah, dll
 kuantitatif; misalnya dosis pupuk, volume pestisida, dll
 Jenis Perlakuan menurut jumlahnya, ada 2, yaitu:
 Faktor tunggal; hanya satu faktor yang diteliti.
 Faktorial; terdiri dari 2 atau lebih perlakuan.
2) Rancangan Lingkungan (Rancangan Percobaan)
 Berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan tersebut ditempatkan pada unit-unit
percobaan (RAL, RAK, RBSL, Lattice)
 Rancangan percobaan merupakan pengaturan pemberian perlakuan kepada satuan-
satuan percobaan dengan maksud agar keragaman respons yang ditimbulkan oleh
keadaan lingkungan dan keheterogenan bahan percobaan yang digunakan dapat
diwadahi dan disingkirkan.
 Beberapa hal yang perlu diketahui dalam Rancangan Lingkungan, yaitu:
 Bahan Percobaan: dapat berupa organisme (hewan, tumbuhan, manusia), benda atau
substansi lainnya seperti pupuk, pestisida, tanah.
 Satuan Percobaan. Satuan percobaan adalah satuan/obyek terkecil (petakan, pot,
polibag, hewan, tanaman) yang ditempatkan secara acak pada perlakuan. Misalnya:
• Tanaman yang tumbuh dalam pot diberi perlakuan tiga tipe pemupukan yang
diberikan pada masing-masing pot. Respons yang diukur adalah bobot kering
tanaman. Satuan percobaan = pot; pemupukan yang diberikan pada pot-pot
percobaan dan bukan tanaman.
• Peneliti ingin mempelajari pengaruh berbagai jenis ransum terhadap
pertambahan bobot ikan. Ransum tersebut ditempatkan dalam tank tempat
ikan itu berada. Satuan percobaan = tank, bukan ikan.
 Satuan percobaan ada 2 macam, yaitu:
 tunggal; satu bahan percobaan dalam satu satuan percobaan, misalnya dalam polybag.
 kelompok; satuan percobaan dalam petakan
3) Rancangan Respons.
 Perancangan respons berkaitan dengan pemilihan/penentuan sifat atau karakteristik
satuan percobaan yang akan digunakan untuk menilai atau mengukur pengaruh
perlakuan serta cara bagaimana cara penilaian atau pengukurannya.
 Hal-hal yang perlu diketahui dalam Rancangan Respons :
 Harus mencerminkan pengaruh yang dipelajari. Misalkan anda melakukan percobaan
tentang pengaruh pemberian pupuk kandang kotoran sapi terhadap pertumbuhan
jagung. Maka anda harus membuat rancangan respons yang seperti apa yang bisa
mencerminkan pengaruh pupuk kandang tersebut terhadap pertumbuhan jagung.
Misanya tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dsb.
 Ada skala ukur;
 Kualitatif: nominal dan ordinal (tidak bisa dianalisis ragam)‫.‏‬ Skala ini bersifat
subjektif serta pedoman pelaksanaan pengukurannnya kebanyakan belum baku.
 Kuantitatif: interval/selang dan rasio/nisbah. Skala ini bersifat objektif dan alat
ukurnya sudah sering tersedia.
 Ada satuan pengamatan, yaitu satuan terkecil yang dipergunakan dalam pengukuran.
 Ada satuan evaluasi, yaitu satuan terkecil sebagai pewakil satuan percobaan yang
dipergunakan dalam analisis data atau satuan evaluasi adalah rata-rata dari satuan
pengamatan.
4) Pengulangan.
Ulangan dilakukan dengan memberikan perlakuan yang sama pada satuan percobaan lebih
dari satu kali. Fungsi dari ulangan :
 Pendugaan galat.Jika suatu percobaan tidak mengandung ulangan, maka galat
percobaan tidak dapat diduga. Kita tidak dapat menjelaskan secara tepat apakah
perbedaan yang timbul disebabkan oleh perbedaan diantara perlakuan atau perbedaan
di antara satuan-satuan percobaan
 Meningkatkan ketelitian percobaanPengguaan teknik-teknik yang kurang teliti atau
pegnggunaan satuan percobaan yang kurang homogen dapat diatasi dengan
menambah jumlah ulangan. Dengan bertambahnya ulangan, dugaan mean populasi
akan semakin teliti.
 Memperluas cakupan kesimpulan. Hal ini dilakukan melalui pemilihan satuan
percobaan yang lebih bervariasi, misalnya ulangan yang dilakukan dalam waktu yang
berbeda.
 Mengendalikan ragam galat. Dengan membuat kelompok sebagai ulangan, maka
satuan percobaan di dalam kelompok mempunyai keragaman minimum dan satuan
percobaan antar kelompok mempunyai keragaman maksimum, sehingga usaha untuk
melihat perbedaan perlakuan di dalam kelompok akan lebih teliti. Dengan cara ini
keragaman galat dapat dikendalikan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah ulangan
 keragaman alat, bahan, media, dan lingkungan percobaan. Untuk bahan yg sudah
terdeskripsi secara jelas seperti pupuk buatan, pestisida, benih varietas unggul, maka
diperlukan ulangan yang kecil. Untuk bahan yg belum terdeskripsi seperti pupuk
kandang, pupuk alami, benih varietas lokal, maka perlu jumlah ulangan yang besar,
 biaya dan tenaga yang tersedia.
5) Model Tetap.
 Percobaan yang perlakuannya atau taraf faktornya ditetapkan sebelum penelitian oleh
peneliti, dalam hal ini peneliti tentunya mempunyai suatu alasan berdasarkan bidang
ilmunya menetapkan bahwa, taraf-taraf faktor tersebut mempunyai suatu ciri tertentu
yang dapat membedakan dengan taraf yang lain. Jadi tiap taraf dapat mewakili
populasi yang dihipotesiskan atau dibayangkan ada.
 Sebagai teladan, penelitian pengaruh pejantan sapi Bali terhadap berat lahir anak dari
induk yang dikawini. Misalnya digunakan 4 ekor pejantan yang masing-masing
dikawinkan dengan 5 ekor sapi betina yang seragam, maka faktor pejantan bisa model
tetap bisa juga model acak.
 Pejantan sapi Bali dikatakan model tetap, jika tiap-tiap pejantan dapat diidentifikasi
mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat ditetapkan oleh peneliti sebelum penelitian
dilakukan. Misalnya pejantan pertama umur 2 tahun, pejantan kedua umur 2,5
tahun,pejantan ketiga umur 3 tahun dan pejantan keempat umur 3,5 tahun. Bisa juga
diidentifikasi berdasarkan bobot tubuhnya pada umur yang sama, misalkan bobotnya
masing-masing 250, 300, 350, dan 400 kg. jadi tiap-tiap pejantan dapat mewakili
himpunan populasi yang dihipotesiskan atau dibayangkan oleh peneliti.
 Sebaliknya pejantan sapi Bali dikatakan model acak, jika peneliti tidak menetapkan
ciri-ciri tertentu dari pejantan yang digunakan sebelum penelitian dilakukan. Peneliti
menambil 4 ekor pejantan secara acak dari suatu populasi sapi jantan. Jadi, tiap
pejantan tidak dapat mewakili suatu populasi hipotetik, melainkan mewakili populasi
sapi jantan. Dalam penelitian ini peneliti ingin menguji apakah ada variasi dari
pejantan dalam memberikan berat lahir anak sapi dari induk yang dikawininya.
Kesimpulan ditunjukkan kepada populasi pejantan, bukan himpunan dari sapi jantan
dengan ciri tertentu.
 Pada model tetap, peneliti sebenarnya telah mendefinisikan T=t populasi inferensinya,
dalam hal ini dibayangkan ada T=t populasi. Secara statistika suatu faktor model tetap
dicirikan sebagai berikut. Misalkan αi (i=1,2,3,…..t) melambangkan pengaruh tetap
taraf ke-I factor A. Karena αi dianggap konstan, maka E(αi)= αi, yaitu rataan
sebenarnya αi.
6) Model Acak.
 Seperti teladan pada model tetap suatu faktor termasuk dalam model acak, jika
peneliti mengambil t taraf dari suatu factor (t
 Dalam pengertian statistika , suatu faktor model acak dicirikan sebagai berikut.
Misalkan Ai (I,1, 2, 3,……..,t) melambangkan pengaruh acak taraf ke-I faktor A,
rataan sebenarnya Ai=E(Ai)=0, untuk semua I, karena Ai dianggap sebagai peubah
acak. Pengulangan untuk memperoleh t taraf faktor A mengandung unsur
ketakpastian. Keragaman timbul bukan karena keragaman nilai-nilai Ai, tetapi juga
oleh keragaman contoh-contoh berukuran t berdasarkan penarikan dengan pemilihan.
Dalam pengujian hipotesis model acak ditunjukkan kepada variasi antar taraf yang
diteliti, bukan perbedaan anta taraf yang diteliti, dengan kata lain uji-uji lanjutan antar
taraf ke-I tidak diperlukan lagi.
 Dalam percobaan yang melibatkan lebih dari satu factor, baik klasifikasi silang,
tersaranr maupun berjanjang yang salah satu faktornya factor tetap dan faktor yang
lain faktor acak disebut model campuran.
7) Pengacakan.
Pengacakan adalah proses memasangkan masing masing level pada tiap faktor dengan
acak dalam sebuah percobaan. Pengacakan dilakukan sebagai jaminan akan peluang yang
sama bagi setiap satuan percobaan untuk mendapat suatu perlakuan. Lebih jauh lagi, tanpa
pengacakan hampir semua rumusan statistika yang diterapkan dalam analisis akan menjadi
tidak valid karena digunakannya asumsi independensi dalam setiap pengaruh galat yang
muncul. Tanpa pengacakan tidak ada jaminan bagi munculnya kovariansantargalat.
Hal ini dilakukan dengan memberikan kesempatan yang sama pada tiap satuan
percobaan untuk dikenakan perlakuan Terkadang konsep pengacakan ini dilakukan untuk
menghilangkan bias.
8) Blocking
Blocking adalah mengatur percobaan menjadi beberapa group (block) yang masing
masing group berisi faktor yang sejenis. Blocking membantu untuk mengetahui apakah ada
pengaruh block terhadap hasil percobaan.
9) Ortgonal (Orthogonality)
Ortogonalitas adalah prinsip yang penting dalam hal rancangan-rancangan berblok
tidak lengkap atau data tidak setimbang (unbalanced). Ortogonalitas menjamin bahwa
pendugaan (estimation) dapat dilakukan. Selain itu, ortogonalitas akan menjaga agar efisiensi
suatu rancangan tetap tinggi.
Contoh design yang ortogonal
10) Factorial experiments
Factorial experiment berati, dalam percobaan semua level dari tiap faktor di
perhitungkan, bukan mengubah satu persatu faktor yang ada. Metode ini membuat percobaan
menjadi lebih efisien.
11) Perlakuan (Treatment)
Perlakuan dapat diartikan sebagai kondisi yang pengaruhnya diamati dalam
penelitian. Perlakuan selalu terkait dengan pertanyaan atau hipothesis yang akan dijawab atau
dibuktikan dalam percobaan.
12) Aras (level)
Aras merupakan perbedaan kondisi suatu perlakuan. Aras biasanya merupakan
perluasan atau pengembangan dari perlakuan. Terdapat aras kualitatif dan aras kuantitatif.
Aras kualitatif misalnya dalam kajian jenis obat dikaji obat sejenis tapi lain pabrik atau lain
jenis molekulnya. Sedangkan aras kuantitatif adalah kadar dari obat yang diuji misalnya 1, 2
dan 3 ppm.
13) Kontrol (control)
Kontrol adalah standar perlakuan yang biasanya digunakan sebagai pembanding
dalam mengkaji pengaruh perlakuaan. Kontrol pada umumnya diartikan sebagai tanpa
perlakuan. Penggunaan kontrol dalam suatu percobaan sangat embantu dalam melihat
pengaruh suatu perlakuan. Penggunaan kontrol memungkinkan peneliti dapat segera melihat
kelemahan atau keunggulan dari perlakuan yang sedang dikaji.
14) Satuan percobaan (experimental unit/plot)
Satuan percobaan adalah individu atau kelompok individu yang mendapat satu
perlakuan. Pengukuran peubah dilakukan pada setiap satuan percobaan. Berbagai jenis
pengukuran dapat dilakukan dalam setiap satu satuan percobaan.
15) Peubah (variable)
Peubah adalah penampilan unit percobaan yang diamati dan merupakan respon
terhadap perlakuan. Contoh peubah adalah konsumsi ransum, produksi susu, bobot badan
atau pertambahan bobot badan. Peubah yang diukur harus disesuaikan dengan tujuan
penelitian atau hipothesis yang diuji dalam penelitian.
16) Keragaman (variation)
Keragaman adalah perbedaan nilai suatu peubah hasil pengukuran antara satu individu
dengan individu lainnya yang diamati. Jika suatu kelompok ternak mempunyai keragaman
genetis tinggi maka tampilan produksi ternak akan sangat beragam walaupun kondisi
lingkungannya sama.
17) Kelompok (group/block)
Kelompok adalah sejumlah individu yang mempunyai kesamaan sifat tertentu. Pada
percobaan biasanya dikenal pengelompokan satuan percobaan. Pengelompokan satuan
percobaan dilakukan untuk mengurangi atau memisahkan sumber keragaman dalam suatu
percobaan agar pengaruh perlakuan yang diuji lebih terlihat
DOSEN PEMBIMBIG IDI, OKTOBER 2013
IR.ZAKARIA PENULIS
ZAWIL KIRAM

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganismeTaksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganismenkks2619
 
Kelompok 4, PIP, Produk pertanian non-pangan .pptx
Kelompok 4, PIP, Produk pertanian non-pangan .pptxKelompok 4, PIP, Produk pertanian non-pangan .pptx
Kelompok 4, PIP, Produk pertanian non-pangan .pptxIrhamAlmafas
 
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURAPELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURAAGROTEKNOLOGI
 
Laporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labLaporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labagronomy
 
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksana
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksanaPpt penggunaan antibiotik yang bijaksana
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksanaMahesa Suryanagara
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)guesta7d3cf4c
 
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
 
ITP UNS Semester 3, Rancangan Percobaan
ITP UNS Semester 3, Rancangan PercobaanITP UNS Semester 3, Rancangan Percobaan
ITP UNS Semester 3, Rancangan PercobaanFransiska Puteri
 
Manipulasi Lingkungan dalam Pembenihan Ikan
Manipulasi Lingkungan dalam Pembenihan IkanManipulasi Lingkungan dalam Pembenihan Ikan
Manipulasi Lingkungan dalam Pembenihan IkanSapto Andriyono
 
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.pptBUNGARAHMASARISUHART
 
Pubertas, estrus dan ovulasi
Pubertas, estrus dan ovulasiPubertas, estrus dan ovulasi
Pubertas, estrus dan ovulasidiah98
 

Was ist angesagt? (20)

Kimci
KimciKimci
Kimci
 
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganismeTaksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
 
Kelompok 4, PIP, Produk pertanian non-pangan .pptx
Kelompok 4, PIP, Produk pertanian non-pangan .pptxKelompok 4, PIP, Produk pertanian non-pangan .pptx
Kelompok 4, PIP, Produk pertanian non-pangan .pptx
 
Ral 3 faktor
Ral 3 faktorRal 3 faktor
Ral 3 faktor
 
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURAPELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
PELAPISAN LILIN DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH PRODUK HORTIKULTURA
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
Laporan pasca panen lab
Laporan pasca panen labLaporan pasca panen lab
Laporan pasca panen lab
 
BDPP_Pertemuan 5 dan 6 ekologi akuakultur
BDPP_Pertemuan 5 dan 6  ekologi akuakulturBDPP_Pertemuan 5 dan 6  ekologi akuakultur
BDPP_Pertemuan 5 dan 6 ekologi akuakultur
 
SATUAN DALAM FARMASI
SATUAN DALAM FARMASISATUAN DALAM FARMASI
SATUAN DALAM FARMASI
 
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksana
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksanaPpt penggunaan antibiotik yang bijaksana
Ppt penggunaan antibiotik yang bijaksana
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
 
Praktikum v
Praktikum vPraktikum v
Praktikum v
 
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
 
ITP UNS Semester 3, Rancangan Percobaan
ITP UNS Semester 3, Rancangan PercobaanITP UNS Semester 3, Rancangan Percobaan
ITP UNS Semester 3, Rancangan Percobaan
 
Tukey q table
Tukey q tableTukey q table
Tukey q table
 
Dokumentasi
DokumentasiDokumentasi
Dokumentasi
 
Manipulasi Lingkungan dalam Pembenihan Ikan
Manipulasi Lingkungan dalam Pembenihan IkanManipulasi Lingkungan dalam Pembenihan Ikan
Manipulasi Lingkungan dalam Pembenihan Ikan
 
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.ppt
 
07. rak
07. rak07. rak
07. rak
 
Pubertas, estrus dan ovulasi
Pubertas, estrus dan ovulasiPubertas, estrus dan ovulasi
Pubertas, estrus dan ovulasi
 

Andere mochten auch

Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan lia wantika
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan   lia wantikaPerbedaan pertumbuhan dan perkembangan   lia wantika
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan lia wantikaIr. Zakaria, M.M
 
Elmbridge Basketball Academy Presentation for Sponsors
Elmbridge Basketball Academy Presentation for SponsorsElmbridge Basketball Academy Presentation for Sponsors
Elmbridge Basketball Academy Presentation for SponsorsCarlos Barrosa
 
площадка гр. ласточки
площадка гр. ласточкиплощадка гр. ласточки
площадка гр. ласточкиvirtualtaganrog
 
Francisca ofizialdegi
Francisca ofizialdegiFrancisca ofizialdegi
Francisca ofizialdegipakiofi
 
Leveraging mobile to increase student engagement - Buffalo
 Leveraging mobile to increase student engagement - Buffalo Leveraging mobile to increase student engagement - Buffalo
Leveraging mobile to increase student engagement - BuffaloAndrew Smyk
 
Lighting Portfolio
Lighting PortfolioLighting Portfolio
Lighting PortfolioKaraGirvan
 
Strategian jalkauttaminen kansainvälisessä organisaatiossa
Strategian jalkauttaminen kansainvälisessä organisaatiossaStrategian jalkauttaminen kansainvälisessä organisaatiossa
Strategian jalkauttaminen kansainvälisessä organisaatiossaAhjo Communications Oy
 
The Awakening by Kate Chopin (Part 2; Critical Approaches)
The Awakening by Kate Chopin (Part 2; Critical Approaches)The Awakening by Kate Chopin (Part 2; Critical Approaches)
The Awakening by Kate Chopin (Part 2; Critical Approaches)Yen Bunsoy
 
Blitz Brief - Trash Box
Blitz Brief - Trash BoxBlitz Brief - Trash Box
Blitz Brief - Trash BoxAmayMayMcCray
 
Lineamientos INEE. Evaluación del Desempeño Docente a quienes realizan funcio...
Lineamientos INEE. Evaluación del Desempeño Docente a quienes realizan funcio...Lineamientos INEE. Evaluación del Desempeño Docente a quienes realizan funcio...
Lineamientos INEE. Evaluación del Desempeño Docente a quienes realizan funcio...Angel Lanche
 

Andere mochten auch (17)

Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan lia wantika
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan   lia wantikaPerbedaan pertumbuhan dan perkembangan   lia wantika
Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan lia wantika
 
Cartoon Planet
Cartoon PlanetCartoon Planet
Cartoon Planet
 
Elmbridge Basketball Academy Presentation for Sponsors
Elmbridge Basketball Academy Presentation for SponsorsElmbridge Basketball Academy Presentation for Sponsors
Elmbridge Basketball Academy Presentation for Sponsors
 
Ipm aceh timur 2012
Ipm aceh timur 2012Ipm aceh timur 2012
Ipm aceh timur 2012
 
Arte barroco
Arte barrocoArte barroco
Arte barroco
 
площадка гр. ласточки
площадка гр. ласточкиплощадка гр. ласточки
площадка гр. ласточки
 
Francisca ofizialdegi
Francisca ofizialdegiFrancisca ofizialdegi
Francisca ofizialdegi
 
Novedades septiembre- octubre 2013
Novedades septiembre- octubre 2013Novedades septiembre- octubre 2013
Novedades septiembre- octubre 2013
 
Leveraging mobile to increase student engagement - Buffalo
 Leveraging mobile to increase student engagement - Buffalo Leveraging mobile to increase student engagement - Buffalo
Leveraging mobile to increase student engagement - Buffalo
 
Lighting Portfolio
Lighting PortfolioLighting Portfolio
Lighting Portfolio
 
National Priorities and Research Agenda
National Priorities and Research AgendaNational Priorities and Research Agenda
National Priorities and Research Agenda
 
Strategian jalkauttaminen kansainvälisessä organisaatiossa
Strategian jalkauttaminen kansainvälisessä organisaatiossaStrategian jalkauttaminen kansainvälisessä organisaatiossa
Strategian jalkauttaminen kansainvälisessä organisaatiossa
 
Statistik tugas 1
Statistik tugas 1Statistik tugas 1
Statistik tugas 1
 
The Awakening by Kate Chopin (Part 2; Critical Approaches)
The Awakening by Kate Chopin (Part 2; Critical Approaches)The Awakening by Kate Chopin (Part 2; Critical Approaches)
The Awakening by Kate Chopin (Part 2; Critical Approaches)
 
Blitz Brief - Trash Box
Blitz Brief - Trash BoxBlitz Brief - Trash Box
Blitz Brief - Trash Box
 
Lineamientos INEE. Evaluación del Desempeño Docente a quienes realizan funcio...
Lineamientos INEE. Evaluación del Desempeño Docente a quienes realizan funcio...Lineamientos INEE. Evaluación del Desempeño Docente a quienes realizan funcio...
Lineamientos INEE. Evaluación del Desempeño Docente a quienes realizan funcio...
 
30120130405016
3012013040501630120130405016
30120130405016
 

Ähnlich wie Istilah istilah dalam rancangan percobaan

Istilah istilah rancangan percobaan rahmi-1
Istilah  istilah rancangan percobaan rahmi-1Istilah  istilah rancangan percobaan rahmi-1
Istilah istilah rancangan percobaan rahmi-1Ir. Zakaria, M.M
 
Rancangan Percobaan pertemuan II.pptx
Rancangan Percobaan pertemuan II.pptxRancangan Percobaan pertemuan II.pptx
Rancangan Percobaan pertemuan II.pptxYudi Hartawan
 
Pertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptx
Pertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptxPertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptx
Pertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptxJulioWea
 
EXPERIMENTAL DESIGN (suatu pendekatan teoritis dari analisis statistika)
EXPERIMENTAL DESIGN (suatu pendekatan teoritis dari analisis statistika)EXPERIMENTAL DESIGN (suatu pendekatan teoritis dari analisis statistika)
EXPERIMENTAL DESIGN (suatu pendekatan teoritis dari analisis statistika)Muhammad Eko
 
EXPERIMENTAL DESIGN (RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
EXPERIMENTAL DESIGN (RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...Muhammad Eko
 
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdfHafisNayotama
 
penelitian ekperimen.ppt
penelitian ekperimen.pptpenelitian ekperimen.ppt
penelitian ekperimen.pptRiskaWahyuni24
 
Modul 1 prinsip_dasar_perancangan
Modul 1 prinsip_dasar_perancanganModul 1 prinsip_dasar_perancangan
Modul 1 prinsip_dasar_perancangantisazha
 
Populasi-dan-Sampel.ppt
Populasi-dan-Sampel.pptPopulasi-dan-Sampel.ppt
Populasi-dan-Sampel.pptmariefmunthe
 
Variabel dan desain penelitian
Variabel dan desain penelitianVariabel dan desain penelitian
Variabel dan desain penelitiannina sofhia
 
Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel Dewaayu Nopiyanti
 
Populasi
PopulasiPopulasi
PopulasiUFDK
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Modul 9 Rancangan Percobaan.ppt
Modul 9 Rancangan Percobaan.pptModul 9 Rancangan Percobaan.ppt
Modul 9 Rancangan Percobaan.pptJihadilQudsi1
 

Ähnlich wie Istilah istilah dalam rancangan percobaan (20)

Istilah istilah rancangan percobaan rahmi-1
Istilah  istilah rancangan percobaan rahmi-1Istilah  istilah rancangan percobaan rahmi-1
Istilah istilah rancangan percobaan rahmi-1
 
Rancangan Percobaan pertemuan II.pptx
Rancangan Percobaan pertemuan II.pptxRancangan Percobaan pertemuan II.pptx
Rancangan Percobaan pertemuan II.pptx
 
Pertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptx
Pertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptxPertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptx
Pertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptx
 
EXPERIMENTAL DESIGN (suatu pendekatan teoritis dari analisis statistika)
EXPERIMENTAL DESIGN (suatu pendekatan teoritis dari analisis statistika)EXPERIMENTAL DESIGN (suatu pendekatan teoritis dari analisis statistika)
EXPERIMENTAL DESIGN (suatu pendekatan teoritis dari analisis statistika)
 
EXPERIMENTAL DESIGN (RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
EXPERIMENTAL DESIGN (RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
 
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan SampelTeknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan Sampel
 
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
15-Teknik Penyampelan alhamdulillah.pdf
 
penelitian ekperimen.ppt
penelitian ekperimen.pptpenelitian ekperimen.ppt
penelitian ekperimen.ppt
 
Modul 1 prinsip_dasar_perancangan
Modul 1 prinsip_dasar_perancanganModul 1 prinsip_dasar_perancangan
Modul 1 prinsip_dasar_perancangan
 
Rini Anova Baru
Rini Anova BaruRini Anova Baru
Rini Anova Baru
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Populasi, Sampel, dan Variabel Penelitian.pdf
Populasi, Sampel, dan Variabel Penelitian.pdfPopulasi, Sampel, dan Variabel Penelitian.pdf
Populasi, Sampel, dan Variabel Penelitian.pdf
 
Makalah
Makalah Makalah
Makalah
 
Populasi-dan-Sampel.ppt
Populasi-dan-Sampel.pptPopulasi-dan-Sampel.ppt
Populasi-dan-Sampel.ppt
 
Variabel dan desain penelitian
Variabel dan desain penelitianVariabel dan desain penelitian
Variabel dan desain penelitian
 
Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel Presentation populasi dan sampel
Presentation populasi dan sampel
 
Populasi
PopulasiPopulasi
Populasi
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Modul 9 Rancangan Percobaan.ppt
Modul 9 Rancangan Percobaan.pptModul 9 Rancangan Percobaan.ppt
Modul 9 Rancangan Percobaan.ppt
 

Mehr von Ir. Zakaria, M.M

Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatikaPresentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatikaIr. Zakaria, M.M
 
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanPresentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanIr. Zakaria, M.M
 
Makalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdfMakalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdfIr. Zakaria, M.M
 
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfoPerbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfoIr. Zakaria, M.M
 
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoMakalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoIr. Zakaria, M.M
 
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Ir. Zakaria, M.M
 
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhanDaftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhanIr. Zakaria, M.M
 
Cover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhanCover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhanIr. Zakaria, M.M
 
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. AcehBahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. AcehIr. Zakaria, M.M
 
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   3 program linear iain zck langsaKuliah ke   3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsaIr. Zakaria, M.M
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsaIr. Zakaria, M.M
 
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015Ir. Zakaria, M.M
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empatStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empatIr. Zakaria, M.M
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...Ir. Zakaria, M.M
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaIr. Zakaria, M.M
 

Mehr von Ir. Zakaria, M.M (20)

Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatikaPresentasi kandidat jpt  dinas komunikasi dan informatika
Presentasi kandidat jpt dinas komunikasi dan informatika
 
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhanPresentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
Presentasi kandidat jpt dinas ketahanan pangan dan penyuluhan
 
Makalah kominfo
Makalah kominfoMakalah kominfo
Makalah kominfo
 
Makalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdfMakalah ketahanan pangan pdf
Makalah ketahanan pangan pdf
 
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfoPerbub aceh timur no 11 tahun 2017  kominfo
Perbub aceh timur no 11 tahun 2017 kominfo
 
Cover kominfo
Cover kominfoCover kominfo
Cover kominfo
 
Daftar isi kominfo
Daftar isi kominfoDaftar isi kominfo
Daftar isi kominfo
 
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoMakalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
 
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
Makalah jpt pratama 2018 ketahanan pangan dan penyuluhan 2018
 
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhanDaftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
Daftar isi ketahanan pangan dan penyuluhan
 
Cover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhanCover ketahanan pangan dan penyuluhan
Cover ketahanan pangan dan penyuluhan
 
Moralitas karya tulis
Moralitas karya tulisMoralitas karya tulis
Moralitas karya tulis
 
Moralitas
MoralitasMoralitas
Moralitas
 
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. AcehBahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
Bahan Administrasi Calon JPT Pratama Prov. Aceh
 
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   3 program linear iain zck langsaKuliah ke   3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
 
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   2 program linear iain zck langsaKuliah ke   2 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 2 program linear iain zck langsa
 
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
UTS BUDIDAYA PETERNAKAN 2015
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empatStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 12 &16 segi empat
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10  lingkaran dan persam...
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 8 s.d 10 lingkaran dan persam...
 
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanyaStain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
Stain zawiyah cot kala 2010 geometri bidang ke 6 7 segi tiga dan teoremanya
 

Istilah istilah dalam rancangan percobaan

  • 1. NAMA : ZAWIL KIRAM NIM : 11.03.1.0786 JURUSN/SMTR: AGROTEKNOLOGI LOKAL IDI V (LIMA) JUDUL : ISTILAH-ISTILAH DALAM RANCANGAN PERCOBAAN UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA FAKULTAS PERTANIAN / AGROTEKNOLOGI
  • 2. TAHUN AKEDEMIK 2013/2014 1) Rancangan Perlakuan  Perlakuan dapat diartikan sebagai suatu keadaan tertentu yang diberikan pada satuan percobaan dan berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan tersebut dibentuk (Faktor tunggal, Faktorial, Split plot, Split blok).  Umumnya perlakuan dirancang dalam bentuk silang (crossed) atau tersarang (nested)  Perlakuan dirancang dalam struktur silang (crossed) atau pola faktorial apabila setiap level dari salah satu perlakuan tampak pada setiap level perlakuan lainnya.  Jenis perlakuan menurut sifatnya, ada 2, yaitu:  kualitatif; misalnya jenis pupuk, varietas, cara pengolahan tanah, dll  kuantitatif; misalnya dosis pupuk, volume pestisida, dll  Jenis Perlakuan menurut jumlahnya, ada 2, yaitu:  Faktor tunggal; hanya satu faktor yang diteliti.  Faktorial; terdiri dari 2 atau lebih perlakuan. 2) Rancangan Lingkungan (Rancangan Percobaan)  Berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan tersebut ditempatkan pada unit-unit percobaan (RAL, RAK, RBSL, Lattice)  Rancangan percobaan merupakan pengaturan pemberian perlakuan kepada satuan- satuan percobaan dengan maksud agar keragaman respons yang ditimbulkan oleh keadaan lingkungan dan keheterogenan bahan percobaan yang digunakan dapat diwadahi dan disingkirkan.  Beberapa hal yang perlu diketahui dalam Rancangan Lingkungan, yaitu:  Bahan Percobaan: dapat berupa organisme (hewan, tumbuhan, manusia), benda atau substansi lainnya seperti pupuk, pestisida, tanah.  Satuan Percobaan. Satuan percobaan adalah satuan/obyek terkecil (petakan, pot, polibag, hewan, tanaman) yang ditempatkan secara acak pada perlakuan. Misalnya:
  • 3. • Tanaman yang tumbuh dalam pot diberi perlakuan tiga tipe pemupukan yang diberikan pada masing-masing pot. Respons yang diukur adalah bobot kering tanaman. Satuan percobaan = pot; pemupukan yang diberikan pada pot-pot percobaan dan bukan tanaman. • Peneliti ingin mempelajari pengaruh berbagai jenis ransum terhadap pertambahan bobot ikan. Ransum tersebut ditempatkan dalam tank tempat ikan itu berada. Satuan percobaan = tank, bukan ikan.  Satuan percobaan ada 2 macam, yaitu:  tunggal; satu bahan percobaan dalam satu satuan percobaan, misalnya dalam polybag.  kelompok; satuan percobaan dalam petakan 3) Rancangan Respons.  Perancangan respons berkaitan dengan pemilihan/penentuan sifat atau karakteristik satuan percobaan yang akan digunakan untuk menilai atau mengukur pengaruh perlakuan serta cara bagaimana cara penilaian atau pengukurannya.  Hal-hal yang perlu diketahui dalam Rancangan Respons :  Harus mencerminkan pengaruh yang dipelajari. Misalkan anda melakukan percobaan tentang pengaruh pemberian pupuk kandang kotoran sapi terhadap pertumbuhan jagung. Maka anda harus membuat rancangan respons yang seperti apa yang bisa mencerminkan pengaruh pupuk kandang tersebut terhadap pertumbuhan jagung. Misanya tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dsb.  Ada skala ukur;  Kualitatif: nominal dan ordinal (tidak bisa dianalisis ragam)‫.‏‬ Skala ini bersifat subjektif serta pedoman pelaksanaan pengukurannnya kebanyakan belum baku.  Kuantitatif: interval/selang dan rasio/nisbah. Skala ini bersifat objektif dan alat ukurnya sudah sering tersedia.  Ada satuan pengamatan, yaitu satuan terkecil yang dipergunakan dalam pengukuran.
  • 4.  Ada satuan evaluasi, yaitu satuan terkecil sebagai pewakil satuan percobaan yang dipergunakan dalam analisis data atau satuan evaluasi adalah rata-rata dari satuan pengamatan. 4) Pengulangan. Ulangan dilakukan dengan memberikan perlakuan yang sama pada satuan percobaan lebih dari satu kali. Fungsi dari ulangan :  Pendugaan galat.Jika suatu percobaan tidak mengandung ulangan, maka galat percobaan tidak dapat diduga. Kita tidak dapat menjelaskan secara tepat apakah perbedaan yang timbul disebabkan oleh perbedaan diantara perlakuan atau perbedaan di antara satuan-satuan percobaan  Meningkatkan ketelitian percobaanPengguaan teknik-teknik yang kurang teliti atau pegnggunaan satuan percobaan yang kurang homogen dapat diatasi dengan menambah jumlah ulangan. Dengan bertambahnya ulangan, dugaan mean populasi akan semakin teliti.  Memperluas cakupan kesimpulan. Hal ini dilakukan melalui pemilihan satuan percobaan yang lebih bervariasi, misalnya ulangan yang dilakukan dalam waktu yang berbeda.  Mengendalikan ragam galat. Dengan membuat kelompok sebagai ulangan, maka satuan percobaan di dalam kelompok mempunyai keragaman minimum dan satuan percobaan antar kelompok mempunyai keragaman maksimum, sehingga usaha untuk melihat perbedaan perlakuan di dalam kelompok akan lebih teliti. Dengan cara ini keragaman galat dapat dikendalikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah ulangan  keragaman alat, bahan, media, dan lingkungan percobaan. Untuk bahan yg sudah terdeskripsi secara jelas seperti pupuk buatan, pestisida, benih varietas unggul, maka diperlukan ulangan yang kecil. Untuk bahan yg belum terdeskripsi seperti pupuk kandang, pupuk alami, benih varietas lokal, maka perlu jumlah ulangan yang besar,  biaya dan tenaga yang tersedia. 5) Model Tetap.
  • 5.  Percobaan yang perlakuannya atau taraf faktornya ditetapkan sebelum penelitian oleh peneliti, dalam hal ini peneliti tentunya mempunyai suatu alasan berdasarkan bidang ilmunya menetapkan bahwa, taraf-taraf faktor tersebut mempunyai suatu ciri tertentu yang dapat membedakan dengan taraf yang lain. Jadi tiap taraf dapat mewakili populasi yang dihipotesiskan atau dibayangkan ada.  Sebagai teladan, penelitian pengaruh pejantan sapi Bali terhadap berat lahir anak dari induk yang dikawini. Misalnya digunakan 4 ekor pejantan yang masing-masing dikawinkan dengan 5 ekor sapi betina yang seragam, maka faktor pejantan bisa model tetap bisa juga model acak.  Pejantan sapi Bali dikatakan model tetap, jika tiap-tiap pejantan dapat diidentifikasi mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat ditetapkan oleh peneliti sebelum penelitian dilakukan. Misalnya pejantan pertama umur 2 tahun, pejantan kedua umur 2,5 tahun,pejantan ketiga umur 3 tahun dan pejantan keempat umur 3,5 tahun. Bisa juga diidentifikasi berdasarkan bobot tubuhnya pada umur yang sama, misalkan bobotnya masing-masing 250, 300, 350, dan 400 kg. jadi tiap-tiap pejantan dapat mewakili himpunan populasi yang dihipotesiskan atau dibayangkan oleh peneliti.  Sebaliknya pejantan sapi Bali dikatakan model acak, jika peneliti tidak menetapkan ciri-ciri tertentu dari pejantan yang digunakan sebelum penelitian dilakukan. Peneliti menambil 4 ekor pejantan secara acak dari suatu populasi sapi jantan. Jadi, tiap pejantan tidak dapat mewakili suatu populasi hipotetik, melainkan mewakili populasi sapi jantan. Dalam penelitian ini peneliti ingin menguji apakah ada variasi dari pejantan dalam memberikan berat lahir anak sapi dari induk yang dikawininya. Kesimpulan ditunjukkan kepada populasi pejantan, bukan himpunan dari sapi jantan dengan ciri tertentu.  Pada model tetap, peneliti sebenarnya telah mendefinisikan T=t populasi inferensinya, dalam hal ini dibayangkan ada T=t populasi. Secara statistika suatu faktor model tetap dicirikan sebagai berikut. Misalkan αi (i=1,2,3,…..t) melambangkan pengaruh tetap taraf ke-I factor A. Karena αi dianggap konstan, maka E(αi)= αi, yaitu rataan sebenarnya αi. 6) Model Acak.  Seperti teladan pada model tetap suatu faktor termasuk dalam model acak, jika peneliti mengambil t taraf dari suatu factor (t  Dalam pengertian statistika , suatu faktor model acak dicirikan sebagai berikut. Misalkan Ai (I,1, 2, 3,……..,t) melambangkan pengaruh acak taraf ke-I faktor A,
  • 6. rataan sebenarnya Ai=E(Ai)=0, untuk semua I, karena Ai dianggap sebagai peubah acak. Pengulangan untuk memperoleh t taraf faktor A mengandung unsur ketakpastian. Keragaman timbul bukan karena keragaman nilai-nilai Ai, tetapi juga oleh keragaman contoh-contoh berukuran t berdasarkan penarikan dengan pemilihan. Dalam pengujian hipotesis model acak ditunjukkan kepada variasi antar taraf yang diteliti, bukan perbedaan anta taraf yang diteliti, dengan kata lain uji-uji lanjutan antar taraf ke-I tidak diperlukan lagi.  Dalam percobaan yang melibatkan lebih dari satu factor, baik klasifikasi silang, tersaranr maupun berjanjang yang salah satu faktornya factor tetap dan faktor yang lain faktor acak disebut model campuran. 7) Pengacakan. Pengacakan adalah proses memasangkan masing masing level pada tiap faktor dengan acak dalam sebuah percobaan. Pengacakan dilakukan sebagai jaminan akan peluang yang sama bagi setiap satuan percobaan untuk mendapat suatu perlakuan. Lebih jauh lagi, tanpa pengacakan hampir semua rumusan statistika yang diterapkan dalam analisis akan menjadi tidak valid karena digunakannya asumsi independensi dalam setiap pengaruh galat yang muncul. Tanpa pengacakan tidak ada jaminan bagi munculnya kovariansantargalat. Hal ini dilakukan dengan memberikan kesempatan yang sama pada tiap satuan percobaan untuk dikenakan perlakuan Terkadang konsep pengacakan ini dilakukan untuk menghilangkan bias. 8) Blocking Blocking adalah mengatur percobaan menjadi beberapa group (block) yang masing masing group berisi faktor yang sejenis. Blocking membantu untuk mengetahui apakah ada pengaruh block terhadap hasil percobaan. 9) Ortgonal (Orthogonality) Ortogonalitas adalah prinsip yang penting dalam hal rancangan-rancangan berblok tidak lengkap atau data tidak setimbang (unbalanced). Ortogonalitas menjamin bahwa pendugaan (estimation) dapat dilakukan. Selain itu, ortogonalitas akan menjaga agar efisiensi suatu rancangan tetap tinggi.
  • 7. Contoh design yang ortogonal 10) Factorial experiments Factorial experiment berati, dalam percobaan semua level dari tiap faktor di perhitungkan, bukan mengubah satu persatu faktor yang ada. Metode ini membuat percobaan menjadi lebih efisien. 11) Perlakuan (Treatment) Perlakuan dapat diartikan sebagai kondisi yang pengaruhnya diamati dalam penelitian. Perlakuan selalu terkait dengan pertanyaan atau hipothesis yang akan dijawab atau dibuktikan dalam percobaan. 12) Aras (level) Aras merupakan perbedaan kondisi suatu perlakuan. Aras biasanya merupakan perluasan atau pengembangan dari perlakuan. Terdapat aras kualitatif dan aras kuantitatif. Aras kualitatif misalnya dalam kajian jenis obat dikaji obat sejenis tapi lain pabrik atau lain jenis molekulnya. Sedangkan aras kuantitatif adalah kadar dari obat yang diuji misalnya 1, 2 dan 3 ppm. 13) Kontrol (control) Kontrol adalah standar perlakuan yang biasanya digunakan sebagai pembanding dalam mengkaji pengaruh perlakuaan. Kontrol pada umumnya diartikan sebagai tanpa perlakuan. Penggunaan kontrol dalam suatu percobaan sangat embantu dalam melihat pengaruh suatu perlakuan. Penggunaan kontrol memungkinkan peneliti dapat segera melihat kelemahan atau keunggulan dari perlakuan yang sedang dikaji. 14) Satuan percobaan (experimental unit/plot) Satuan percobaan adalah individu atau kelompok individu yang mendapat satu perlakuan. Pengukuran peubah dilakukan pada setiap satuan percobaan. Berbagai jenis pengukuran dapat dilakukan dalam setiap satu satuan percobaan. 15) Peubah (variable) Peubah adalah penampilan unit percobaan yang diamati dan merupakan respon terhadap perlakuan. Contoh peubah adalah konsumsi ransum, produksi susu, bobot badan atau pertambahan bobot badan. Peubah yang diukur harus disesuaikan dengan tujuan penelitian atau hipothesis yang diuji dalam penelitian. 16) Keragaman (variation)
  • 8. Keragaman adalah perbedaan nilai suatu peubah hasil pengukuran antara satu individu dengan individu lainnya yang diamati. Jika suatu kelompok ternak mempunyai keragaman genetis tinggi maka tampilan produksi ternak akan sangat beragam walaupun kondisi lingkungannya sama. 17) Kelompok (group/block) Kelompok adalah sejumlah individu yang mempunyai kesamaan sifat tertentu. Pada percobaan biasanya dikenal pengelompokan satuan percobaan. Pengelompokan satuan percobaan dilakukan untuk mengurangi atau memisahkan sumber keragaman dalam suatu percobaan agar pengaruh perlakuan yang diuji lebih terlihat DOSEN PEMBIMBIG IDI, OKTOBER 2013 IR.ZAKARIA PENULIS ZAWIL KIRAM