Pengaruh Media Sosial Sebagai Pemicu Penyimpangan Fitrah Seksualitas
(Presentasi Kelompok 7 Game Level 11 Kelas Bunda Sayang IIP Tangerang Kota - Mei 2018)
3. Open Mind
Tahun 2017, jumlah pengguna
internet di Indonesia mencapai
143,26 juta jiwa.
Pengguna 51,43 persen laki-laki dan
48,57 persen perempuan
35-54 tahun mencapai 29,55 persen.
54 tahun ke atas mencapai 4,24
persen
16,68 persen pengguna berusia
13-18 tahun dan 49,52 persen
berusia 19-34 tahun
4. Jumlah pengguna Medsos telah
mencapai 82 juta
Peringkat ke 8 terbesar di dunia.
Media social paling digemari:
Facebook, Twitter, Path, Google+,
Line, Whatssapp, Pinterest, LinkedIn,
Instagram, dan Skype.
80 persen di antaranya adalah
remaja berusia 15-19 tahun
5. 10 Peringkat Penyalahgunaan Medsos:
Menurut Brilio.net
1. Upload foto tidak senonoh
2. Berbagi foto korban kecelakaan
3. Berbagi foto korban perang
4. Berbagi foto anak kecil merokok
5. Mengumpat dengan kata-kata kasar
6. Berbagi foto orang meninggal
7. Berjudi atau taruhan di media social
8. Membully di media social
9. Atas nama eksis merusak alam
10. Pencemaran nama baik
6. Dokter Mark B. Kestlemaan, pakar adiksi pornografi dari Amerika dalam acara
Seminar Eksekutif Penanggulangan Adiksi pornografi di Hotel Grand Kemang Jakarta
(27/9/2010) berkata,
“Banyak orang yang mengabaikan dampak pornografi,
padahal efek negatifnya lebih berat daripada narkoba dalam
hal merusak otak. Bukan cuma itu, pecandu pornografi pun
lebih susah terdeteksi daripada pecandu narkoba.” Kata Dokter
Mark pornografi akan merusak 5 bagian otak, terutama pada
bagian otak Pre Frontal Cortex (bagian otak yang ada tepat di
belakang dahi). Sementara kalau kecanduan narkoba hanya
akan merusak 3 bagian otak saja. (Drise-Online.com)
7. Dampak Buruk
Pergaulan Bebas
Angka persalinan usia remaja melonjak
470%, dari 50 kasus pada 2010 menjadi
235 kasus pada 2011.
Kehamilan tidak diinginkan juga naik
629%, dari 35 kasus menjadi 220 kasus.
(Media Indonesia)
700.000 remaja lakukan aborsi, dari
total 2,6 juta yang aborsi di Indonesia.
(Kompas)
8. Secara fitrah,
manusia telah dikaruniai oleh Alloh SWT
berupa naluri yang sama, yakni naluri
untuk mencintai, berkasih sayang dan
melestarikan keturunan.
Inilah kemudian berkembang menjadi
pembahasan tersediri yang disebut
Fitrah Seksualitas.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16. Solusi Islam
Islam memilik pandangan yang
menyeluruh segala aspek
kehidupan; aqidah, muamalah,
ibadah, uqubat, pergaulan
dalam masyarakat, hubungan
luar negeri, dan sebagainya
Sehingga Islam memiliki solusi
yang khas dan menentramkan,
adil dan juga membawa
keberkahan untuk semua.
17.
18. 10 Tips Seputar
Medsos Sesuai
Syariat.
Buletin Syiar Tauhid edisi 09.
1.Muraqabah, etika pertama yakni merasa selalu diawasi
oleh Allah.
2.Hisab atau perhitungan atas setiap apa yang kita
lakukan, meski seberat dzarrah.
3.Istifadah yakni menggunakan sarana yang ada untuk
diambil manfaatnya.
4.Bertanggung jawab atas semua yang diposting ke
publik, termasuk saat follow, share, Iike, retweet, repost,
comment dan lain.
5.Menjaga batasan pergaulan pada hubungan antara pria
dan wanita.
6.Memperhatikan pertemanan di medsos mestilah
mempertimbangkan kebaikan dengan timbangan ilmu
syar’i.
7.Wasilah untuk menebar kebaikan.
8.Tidak lalai hingga waktu yang berharga terbuang begitu
saja.
9.Mengumpulkan kebaikan dan menjadi teladan
10.Ikhlas dan tidak memposting sesuatu dengan maksud
ria.
19. Muhammad bin Jahsy meriwayatkan bahwa
Rasulullah SAW lewat kepada Ma’mar, sedangkan
kedua pahanya terbuka.
Maka Rasulullah SAW menegur : “Hai Ma’mar
tutuplah pahamu, sebab kedua paha itu adalah
aurat”.
(HR. Bukhari, Hakim dan Ahmad).
20. ‘Hai Asma,
sesungguhnya jika seorang
wanita telah menginjak dewasa
(baligh), maka tak boleh terlihat
dari tubuhnya kecuali ini dan ini,
sambil beliau menunjuk
muka dan telapak tangannya”.
(HR. Abu Dawud)
21. Solusi Tuntas
Media Sosial hukum asalnya adalah
mubah (boleh). Dan menjadi haram
tergantung aktivitasnya.
Secara individu, Islam memiliki konsep tentang
aurat yang jelas dan tegas. Aurat laki-laki, baik
terhadap sesama laki-laki maupun terhadap
wanita adalah antara pusar dan lutut.
Secara sistemik, Negara mengatur dan
melindungi warga negara agar terbebas dari
penyebaran segala bentuk pornografi dan
pornoaksi di tengah masyarakat, termasuk di
media social. Mulai dari bidang teknologi,
pendidikan, social budaya, ekonomi dan
sebagainya.