SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 22
Downloaden Sie, um offline zu lesen
CREAMORES
Defenisi :
Krim adalah sediaan setengah padat yang
mengandung satu atau lebih bahan obat,
terlarut atau terdispersi didalam bahan
dasar krim mengandung tidak kurang dari
60 % air dan dimaksudkan untuk obat
luar.
Tipe krim ada dua :
• Tipe minyak dalam air (M/A)
• Tipe air dalam minyak (A/M)
Tipe krim M/A merupakan krim yang fase
luarnya air, jadi mudah dicuci dengan air dan
tidak lengket atau meninggalkan noda pada
pakaian.
Tipe krim A/M merupakan krim dengan fase
luarnya minyak, tidak mudah dicuci dengan air
meninggalkan noda atau lengket pada pakaian
serta tidak mudak mengering
• Contoh : Vanishing cream
R/ Acidi Stearinici 15,0
Cera albi 2,0
Vaseelini albi 8
Trietanolamini 1,5
Propilen glikol 8,0
Aquades ad 100
• Sebagai stabilisator pada krim dapat
ditambahkan anti oksidan dan
pengawet.
• Pengawet yang paling umum adalah
kombinasi nipagin 0,12 – 0,18% dan
nipasol 0,02 – 0,05%.
• Untuk pembuatan krim dibutuhkan
zat pengemulsi (emulgator).
Emulgator
• Tipe air dalam minyak (a/m)
Zat pengemulsi yang biasa digunakan
– Span
– Adeps lanae
– Kolesterol
– Cera
– Sabun polivalen
– Wool alkohol
– Ester asam lemak dengan sorbitan
– Garam asam lemak dengan logam bervalensi dua.
• Tipe minyak dalam air (m/a).
Zat pengemulsi yang biasa digunakan
– Tween
– Natrium lauril sulfat
– Emulgid
– Pectin
– Sabuin monofalen
– Trietanolamin
– Natrium stearat
– Emulsifying wax BP
– Lannette wax (campuran etil dan stearil alkohol yang
disulfonisasi)
– Cetrimide emulsifying wax
– Cetomacrogol emulsifying wax.
Sifat dasar krim yang ideal
yaitu:
• Tercampur dengan baik dengan bahan obat
• Stabil dalam penyimpanan.
• Mudah dicuci dengan air.
• Mudah melepaskan bahan obat
• Mudah diformulasikan
• Reaksi netral
• Tidak merangsan kulit.
• Didalam sediaan secara fisik cukup halus dan kental
• Tidak menghambat proses penyembuhan
Pembuatan krim secara umum :
• Fase atau bagian lemaknya dilelehkan diatas
water bath, fase atau bagian yang larut dalam
air dicampur dengan air panas. Kedua bagian
diatas dicampur dan digerus dalam lumpang
panas sampai terbentuk basis kream.
• Fase lemak dan fase air dipanaskan perlahan-
lahan sampai terbentuk larutan sabun,
kemudian digerus dalam lumpang panas
sampai terbentuk masa krim. Cara ini
dilakukan untuk krim dengan kadar lemak
tinggi.
• Zat yang larut dalam air ditambah 30%
air.
Fase lemak dilelehkan bersama-sama.
Campura dan digerus sp terbentuk basis
krim.
Kemudian tambahkan sia air (panas)
gerus homogen.
• Cara ini digunakan untuk krim dengan
minyak tumbuh-tumbuhan.
Contoh Formula krim :
1. Krim dengan etanol amin stearat.
Merupakan suatu sabun bereaksi basa lemah yang
dibuat dengan 2,2 gram asam stearat dengan 1 gram
TEA. Untuk pembuatan pengunaan asam stearat
selalu berlebih banyak.
Contoh .
Vanishing Cream
R/ Acidi Stearinici 15,0
Cera albi 2,0
Vaseelini albi 8
Trietanolamini 1,5
Propilen glikol 8,0
Aquades ad 100
R/ Asam stearat 25
Adeps lanae 5
TEA 1,5
Gliserin 7
Aquades ad 100
Cara pembuatan :
Asam stearat dicampiur dengan adeps lanae lebur dipenangas air
60–70oC. TEA, Gliseri dan aquades dipanaskan 60–70oC. Kedua
fase dicampur dalam keadaan sama-sama panas dan diaduk.
Terbentuk krim tipe M/A.
• Krim dengan emulgator sabun ( Sabun stearat) rusak dengan
adanya asam atau zat yang bereaksi asam.
2. Krim dengan emulgid.
Contoh .
R/ Emulgid 15
Ol. Sesami 15
Aquades 70
Pembuatan.
Emulgid dan oleum sesami dilebur dan
dicampur dengan air panas, dan diaduk
sampai terbentuk basis krim. Akan didapt
krim tipe M/A.
Basis krim tipe A/M
R/ Air suling 34,6%
Boraks 1,%
Metil paraben 0,25%
Serpihan malan tawon sintetis 13 %
Minyak mineral ringan 50 %
Gliseril monostearat 1%
Propil paraben 0,15%
Pembuatan :
Fase minyak terdiri dari Serpihan malan tawon (Cera),
minyak mineral dipanaskan diatsa Waterbath. Fase air
terdiri dari Boraks, metil, propil paraben dan glicerol
lebur diatas Waterbath masukan ke dalam lumpang +
fase minyak gerus sampai terbentuk basis cream.
G E L
• Gel merupakan sistim dua komponen yang
berbentuk setengah padat yang banyak
mengandung air (80% sampai 90%).
• Pada gel yang bersifat polar (hidrogel) yang
berasal dari polimer alam atau sintetis
• dalam konsentrasi rendah (dibawah 20%)
membentuk matrik 3 dimensi pada
keseluruham masa hidrofilik. Karena itu zat
pembentuk gel tidak larut sempurna
membentuk agregat yang dapat membiaskan
cahaya. Sistim ini bersifat jernih atau keruh
• Penampilan gel adalah transaparan atau
berbentuk suspensi partikel koloid yang
terdispersi dimana dengan pelarut yang
banyak akan membentuk gel koloid yang
mempunyai struktur 3 dimensi.
• Terbentuknya gel 3 dimensi disebabkan
adanya cairan yang terperangkap,
sehingga molekul pelarut tidak dapat
bergerak
Sifat gel :
1.Gel dapat mengembang karena
komponen pembentuk gel dapat
mengabsorbsi larutan yang
mengakibatkan terjadinya pertambahan
volume.
2.Pelarut akan terpenetrasi diantara matrik
gel dan terjadi interaksi antara pelarut
dengan gel.
3. Sineresis yaitu suatu proses yang terjadi akibat
adanya kontraksi di dalam masa gel. Cairan
yang terjerat akan berada diatas gel.
4. Pada waktu pembentukan gel terjadi tekanan
yang elastis sehingga terbentuk masa gel yang
tegar. Mekanisme terjadinya sineresis
berhubungan dengan fase relaksasi akibat
adanya tekanan elastis pada saat terbentuknya
gel. Adanya perubahan pada ketegaran gel
akan mengakibatkan jarak antara matrik akan
berubah sehingga memungkinkan cairan
menuju permukaan.
5. Bentuk struktur gel resisten terhadap
perubahan atau deformasi dan mempunyai
aliran viskoelastis.
• Sifat pelarut pada gel : pelarut yang
bergerak bebas, pelarut yang terikat
akibat adanya ikatan hidrogen dan pelarut
yang terperangkap di dalam jaringan
struktur gel.
Bahan pembentuk Hidrogel dan konsentrasi yang lazim digunakan
Bahan pembentuk Hidrogel Konsentrasi (%)
Silisiumdioksida terdispersi tinggi (Aerosil)
Bentonit
Metilselulosa
Etilselulosa
Hidroksietilselulosa
Etilhidroksietilselulosa
Natriumkarboksimetilselulosa
Natrium karboksimetilalmilopektin
Natriumalginat
Tragakan
Polivinilalkohol
Polivinilpirolidon
15 sampai 20
15 sampai 20
5 sampai 10
5 sampai 10
10 sampai 5
10 sampai 15
6 sampai 12
2 sampai 5
2 sampai 6
2 sampai 5
12 sampai 15
10 sampai 15
• R/Difenhidramin HCl 1%
• mf gel cum carbomer 20
• sue
• Difen 0,2 g
Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutanYaumil Fajri
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1marwahhh
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirupsisabihi
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamSiti Zulaikhah
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Trie Marcory
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi1234ulha
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolKezia Hani Novita
 
Eliksir
EliksirEliksir
Eliksirnzaraa
 
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliLaporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliKezia Hani Novita
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANsrinova uli
 
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatFormulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatBayu Mario
 

Was ist angesagt? (20)

30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan30435971 farmasi-fisika-kelarutan
30435971 farmasi-fisika-kelarutan
 
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1Farmasetika: Salep1
Farmasetika: Salep1
 
ppt gel
ppt gelppt gel
ppt gel
 
Laporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentumLaporan resmi unguentum
Laporan resmi unguentum
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Laporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikamLaporan praktikum gel pyroksikam
Laporan praktikum gel pyroksikam
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
Emulsi jadi
Emulsi jadiEmulsi jadi
Emulsi jadi
 
Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1Kuliah formulasi dasar 1
Kuliah formulasi dasar 1
 
Salep mata (1)
Salep mata (1)Salep mata (1)
Salep mata (1)
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
 
Eliksir
EliksirEliksir
Eliksir
 
Evaluasi sediaan
Evaluasi sediaanEvaluasi sediaan
Evaluasi sediaan
 
Emulsi
Emulsi Emulsi
Emulsi
 
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliLaporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
 
Mikromeritik
Mikromeritik Mikromeritik
Mikromeritik
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatFormulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 

Ähnlich wie Kuliah formulasi dasar 2

PPT KIMIA FARMASI.pptx
PPT KIMIA FARMASI.pptxPPT KIMIA FARMASI.pptx
PPT KIMIA FARMASI.pptxBryanDixon13
 
Laporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonLaporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonKezia Hani Novita
 
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasiLaporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasiMina Audina
 
Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Rahmi Suci
 
bentuk sediaan farmasi liquid emulsi ppt
bentuk sediaan farmasi liquid emulsi pptbentuk sediaan farmasi liquid emulsi ppt
bentuk sediaan farmasi liquid emulsi pptPadmaNingsih
 
Cream antiacne
Cream antiacneCream antiacne
Cream antiacnerezkilatry
 
SESI-13 LOTION.pptx
SESI-13 LOTION.pptxSESI-13 LOTION.pptx
SESI-13 LOTION.pptxdiah72
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solidDokter Tekno
 
E M U L S I-Revised.PPT
E M U L S I-Revised.PPTE M U L S I-Revised.PPT
E M U L S I-Revised.PPTssuser8cafc5
 
Kel 12 kelas m preparat untuk cukur
Kel 12 kelas m preparat untuk cukur Kel 12 kelas m preparat untuk cukur
Kel 12 kelas m preparat untuk cukur danyindriawaty
 
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.2110070100058
 
Hand body
Hand bodyHand body
Hand bodyfitri11
 
Laporan resmi emulgel kamfer dan menthol
Laporan resmi emulgel kamfer dan mentholLaporan resmi emulgel kamfer dan menthol
Laporan resmi emulgel kamfer dan mentholKezia Hani Novita
 

Ähnlich wie Kuliah formulasi dasar 2 (20)

PPT KIMIA FARMASI.pptx
PPT KIMIA FARMASI.pptxPPT KIMIA FARMASI.pptx
PPT KIMIA FARMASI.pptx
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Kul1. basis salep
Kul1. basis salepKul1. basis salep
Kul1. basis salep
 
Laporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortisonLaporan resmi krim hidrocortison
Laporan resmi krim hidrocortison
 
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasiLaporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
 
Krim betametason
Krim betametasonKrim betametason
Krim betametason
 
Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013Kuliah fts csp salep2013
Kuliah fts csp salep2013
 
Lotion Pegagan
Lotion PegaganLotion Pegagan
Lotion Pegagan
 
Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6
 
bentuk sediaan farmasi liquid emulsi ppt
bentuk sediaan farmasi liquid emulsi pptbentuk sediaan farmasi liquid emulsi ppt
bentuk sediaan farmasi liquid emulsi ppt
 
Cream antiacne
Cream antiacneCream antiacne
Cream antiacne
 
SESI-13 LOTION.pptx
SESI-13 LOTION.pptxSESI-13 LOTION.pptx
SESI-13 LOTION.pptx
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
SISTEM KOLOID
SISTEM KOLOIDSISTEM KOLOID
SISTEM KOLOID
 
E M U L S I-Revised.PPT
E M U L S I-Revised.PPTE M U L S I-Revised.PPT
E M U L S I-Revised.PPT
 
Kel 12 kelas m preparat untuk cukur
Kel 12 kelas m preparat untuk cukur Kel 12 kelas m preparat untuk cukur
Kel 12 kelas m preparat untuk cukur
 
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.
 
Hand body
Hand bodyHand body
Hand body
 
Laporan resmi emulgel kamfer dan menthol
Laporan resmi emulgel kamfer dan mentholLaporan resmi emulgel kamfer dan menthol
Laporan resmi emulgel kamfer dan menthol
 
Pembentukan emulsi & suspensi
Pembentukan emulsi & suspensiPembentukan emulsi & suspensi
Pembentukan emulsi & suspensi
 

Kürzlich hochgeladen

K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf2210130220024
 
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpmateri PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpAanSutrisno
 
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxagunk4
 
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxMATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxSuarniSuarni5
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridYusnelMarni
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfatsira1
 
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamKELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamabdulhamidalyFKIP
 
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxKISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxrulimustiyawan37
 
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media KristenSeminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media KristenSABDA
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIsyedharis59
 
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfDOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfssuserb45274
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1LailaTulangRusukMaha
 
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxPutriSoniaAyu
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxDarmiahDarmiah
 
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfPTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfSMP Hang Kasturi, Batam
 
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docxaljabarkoho
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxSuarniSuarni5
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfAdelaWintarsana2
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxFritzPieterMichaelNa
 

Kürzlich hochgeladen (20)

K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smpmateri PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
materi PPT tentang cerita inspiratif kelas 9 smp
 
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptxPaparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
Paparan Model Kompetensi Kepala Sekolah.pptx
 
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptxMATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
MATERI pesntren kilat FIQIH THAHARAH.pptx
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
 
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama IslamKELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
KELOMPOK 2 PUTARAN 2 Mata kuliah Agama Islam
 
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docxKISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
KISI-KISI DAN KARTU SOAL INFORMATIKA PAKET A.docx
 
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media KristenSeminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
Seminar Seri AI Talks - AI dan Media Kristen
 
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptxKOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
KOMUNIKATOR POLITIK ( AKTOR POLITIK).pptx
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfDOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
 
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
Power point Materi Pembelajaran Kelas 3 TEMA 7 SUB 2 PB 1
 
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
 
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdfPTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
PTS Genap 7, 8 & US 9 SMP 51 dan HK 2024.pdf
 
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
 
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptxMATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
MATERI PESANTREN KILAT SD PUASA II .pptx
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
 
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptxDinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
Dinamika atmosfer dan Dampaknya terhadap kehidupan.pptx
 

Kuliah formulasi dasar 2

  • 1. CREAMORES Defenisi : Krim adalah sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, terlarut atau terdispersi didalam bahan dasar krim mengandung tidak kurang dari 60 % air dan dimaksudkan untuk obat luar.
  • 2. Tipe krim ada dua : • Tipe minyak dalam air (M/A) • Tipe air dalam minyak (A/M) Tipe krim M/A merupakan krim yang fase luarnya air, jadi mudah dicuci dengan air dan tidak lengket atau meninggalkan noda pada pakaian. Tipe krim A/M merupakan krim dengan fase luarnya minyak, tidak mudah dicuci dengan air meninggalkan noda atau lengket pada pakaian serta tidak mudak mengering
  • 3. • Contoh : Vanishing cream R/ Acidi Stearinici 15,0 Cera albi 2,0 Vaseelini albi 8 Trietanolamini 1,5 Propilen glikol 8,0 Aquades ad 100
  • 4. • Sebagai stabilisator pada krim dapat ditambahkan anti oksidan dan pengawet. • Pengawet yang paling umum adalah kombinasi nipagin 0,12 – 0,18% dan nipasol 0,02 – 0,05%. • Untuk pembuatan krim dibutuhkan zat pengemulsi (emulgator).
  • 5. Emulgator • Tipe air dalam minyak (a/m) Zat pengemulsi yang biasa digunakan – Span – Adeps lanae – Kolesterol – Cera – Sabun polivalen – Wool alkohol – Ester asam lemak dengan sorbitan – Garam asam lemak dengan logam bervalensi dua.
  • 6. • Tipe minyak dalam air (m/a). Zat pengemulsi yang biasa digunakan – Tween – Natrium lauril sulfat – Emulgid – Pectin – Sabuin monofalen – Trietanolamin – Natrium stearat – Emulsifying wax BP – Lannette wax (campuran etil dan stearil alkohol yang disulfonisasi) – Cetrimide emulsifying wax – Cetomacrogol emulsifying wax.
  • 7. Sifat dasar krim yang ideal yaitu: • Tercampur dengan baik dengan bahan obat • Stabil dalam penyimpanan. • Mudah dicuci dengan air. • Mudah melepaskan bahan obat • Mudah diformulasikan • Reaksi netral • Tidak merangsan kulit. • Didalam sediaan secara fisik cukup halus dan kental • Tidak menghambat proses penyembuhan
  • 8. Pembuatan krim secara umum : • Fase atau bagian lemaknya dilelehkan diatas water bath, fase atau bagian yang larut dalam air dicampur dengan air panas. Kedua bagian diatas dicampur dan digerus dalam lumpang panas sampai terbentuk basis kream. • Fase lemak dan fase air dipanaskan perlahan- lahan sampai terbentuk larutan sabun, kemudian digerus dalam lumpang panas sampai terbentuk masa krim. Cara ini dilakukan untuk krim dengan kadar lemak tinggi.
  • 9. • Zat yang larut dalam air ditambah 30% air. Fase lemak dilelehkan bersama-sama. Campura dan digerus sp terbentuk basis krim. Kemudian tambahkan sia air (panas) gerus homogen. • Cara ini digunakan untuk krim dengan minyak tumbuh-tumbuhan.
  • 10. Contoh Formula krim : 1. Krim dengan etanol amin stearat. Merupakan suatu sabun bereaksi basa lemah yang dibuat dengan 2,2 gram asam stearat dengan 1 gram TEA. Untuk pembuatan pengunaan asam stearat selalu berlebih banyak. Contoh . Vanishing Cream R/ Acidi Stearinici 15,0 Cera albi 2,0 Vaseelini albi 8 Trietanolamini 1,5 Propilen glikol 8,0 Aquades ad 100
  • 11. R/ Asam stearat 25 Adeps lanae 5 TEA 1,5 Gliserin 7 Aquades ad 100 Cara pembuatan : Asam stearat dicampiur dengan adeps lanae lebur dipenangas air 60–70oC. TEA, Gliseri dan aquades dipanaskan 60–70oC. Kedua fase dicampur dalam keadaan sama-sama panas dan diaduk. Terbentuk krim tipe M/A. • Krim dengan emulgator sabun ( Sabun stearat) rusak dengan adanya asam atau zat yang bereaksi asam.
  • 12. 2. Krim dengan emulgid. Contoh . R/ Emulgid 15 Ol. Sesami 15 Aquades 70 Pembuatan. Emulgid dan oleum sesami dilebur dan dicampur dengan air panas, dan diaduk sampai terbentuk basis krim. Akan didapt krim tipe M/A.
  • 13. Basis krim tipe A/M R/ Air suling 34,6% Boraks 1,% Metil paraben 0,25% Serpihan malan tawon sintetis 13 % Minyak mineral ringan 50 % Gliseril monostearat 1% Propil paraben 0,15% Pembuatan : Fase minyak terdiri dari Serpihan malan tawon (Cera), minyak mineral dipanaskan diatsa Waterbath. Fase air terdiri dari Boraks, metil, propil paraben dan glicerol lebur diatas Waterbath masukan ke dalam lumpang + fase minyak gerus sampai terbentuk basis cream.
  • 14. G E L • Gel merupakan sistim dua komponen yang berbentuk setengah padat yang banyak mengandung air (80% sampai 90%). • Pada gel yang bersifat polar (hidrogel) yang berasal dari polimer alam atau sintetis • dalam konsentrasi rendah (dibawah 20%) membentuk matrik 3 dimensi pada keseluruham masa hidrofilik. Karena itu zat pembentuk gel tidak larut sempurna membentuk agregat yang dapat membiaskan cahaya. Sistim ini bersifat jernih atau keruh
  • 15. • Penampilan gel adalah transaparan atau berbentuk suspensi partikel koloid yang terdispersi dimana dengan pelarut yang banyak akan membentuk gel koloid yang mempunyai struktur 3 dimensi. • Terbentuknya gel 3 dimensi disebabkan adanya cairan yang terperangkap, sehingga molekul pelarut tidak dapat bergerak
  • 16. Sifat gel : 1.Gel dapat mengembang karena komponen pembentuk gel dapat mengabsorbsi larutan yang mengakibatkan terjadinya pertambahan volume. 2.Pelarut akan terpenetrasi diantara matrik gel dan terjadi interaksi antara pelarut dengan gel.
  • 17. 3. Sineresis yaitu suatu proses yang terjadi akibat adanya kontraksi di dalam masa gel. Cairan yang terjerat akan berada diatas gel. 4. Pada waktu pembentukan gel terjadi tekanan yang elastis sehingga terbentuk masa gel yang tegar. Mekanisme terjadinya sineresis berhubungan dengan fase relaksasi akibat adanya tekanan elastis pada saat terbentuknya gel. Adanya perubahan pada ketegaran gel akan mengakibatkan jarak antara matrik akan berubah sehingga memungkinkan cairan menuju permukaan. 5. Bentuk struktur gel resisten terhadap perubahan atau deformasi dan mempunyai aliran viskoelastis.
  • 18. • Sifat pelarut pada gel : pelarut yang bergerak bebas, pelarut yang terikat akibat adanya ikatan hidrogen dan pelarut yang terperangkap di dalam jaringan struktur gel.
  • 19. Bahan pembentuk Hidrogel dan konsentrasi yang lazim digunakan Bahan pembentuk Hidrogel Konsentrasi (%) Silisiumdioksida terdispersi tinggi (Aerosil) Bentonit Metilselulosa Etilselulosa Hidroksietilselulosa Etilhidroksietilselulosa Natriumkarboksimetilselulosa Natrium karboksimetilalmilopektin Natriumalginat Tragakan Polivinilalkohol Polivinilpirolidon 15 sampai 20 15 sampai 20 5 sampai 10 5 sampai 10 10 sampai 5 10 sampai 15 6 sampai 12 2 sampai 5 2 sampai 6 2 sampai 5 12 sampai 15 10 sampai 15
  • 20. • R/Difenhidramin HCl 1% • mf gel cum carbomer 20 • sue • Difen 0,2 g

Hinweis der Redaktion

  1.   No. SIP : 396/Sumsel/1998