Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes

Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati.

1
PRAKTIKUM I
A. Judul :
Identifikasi Ikan Bertulang Rawan (Chondrichtyes)
B. Tujuan :
1. Menentukan bagian-bagian tubuh (morfologi) ikan yang penting untuk
identifikasi dan dinyatakan dalam gambar serta keterangan,
2. Melakukan pengukuran tubuh dan bagian-bagian yang penting untuk
identifikasi, dan
3. Menggunakan kunci identifikasi untuk menentukan nama ilmiah ikan
sebagai bahan kajian.
C. Dasar teori
Kelas ini diberi nama Chondrichthyes karena rangkanya yang tersusun dari
tulang rawan. Kelas ini merupakan hewan yang tingkatannya paling rendah dalam
vertebrata dengan vertebrae yang lengkap dan terpisah-pisah, mempunyai rahang
yang dapat digerakkan dan anggota gerak yang berpasangan. Semuanya adalah
hewan predator dan penghuni lautan. Contoh ikan hiu dan ikan pari (Team
teaching, 2013).
1. Ciri-ciri
Ikan – ikan dengan mulut ventral, disokong oleh rahang . Skeleton dari
tulang rawan. Kulit tertutup dengan sisik – sisik plakoid. Ada dua pasang sirip,
dan sirip kaudal kebanyakan heteroserkal (lobus lebihh besar). Ruang hidung
berpasangan. Faring dengan 5-7 celah insang. Sebagian notokorda diganti oleh
vertebrata yang lengkap. Otak terbagi 5 dengan 10 saraf cranial. Pada ikan dewasa
terdapat katup-katup spiral. Kelamin terpisah, fertilisasi eksternal atau internal
(Djaburito, 1989).
2. Anatomi
a) Sistem skeleton
Otak dan organ-organ sensori dibungkus dan dilindungi oleh
konrokranium. Dibawahnya ada skeleton visceral yang terdiri dari rahang bawah
dan lengkung-lengkung neural. Hanya vertebra caudal yang berisi lengkung-
2
lengkung haemal. Sirip-sirip di sokong oleh tulang rawan, dan bagian distal
diperkuat dengan jari-jarikeratin. Ada sabuk-sabuk pectoral dan pelvik yang
berturut-turut menyokong sirip-sirip pektoral dan pelvik.
b) Sistem Pencernaan
Rahang tertutup dengan gigi (berasal homolog dengan sisik). Faring
terbuka lateral ke dalam 5 pasang celah insang. Esofagus di sebelah posterior
faring ,terus bersatu dengan bagian kardial lambung ,terus kebagian pilorik
lambung,lalu berkelok ke depan membentuk huruf U. Terus ke duodenum lalu
usus yang berkatup spiral ,akhirnya ke rectum dan kloaka. Kloaka itu merupakan
lubang keluar sistem pencernaan, sistem ekskresi dan sistem reproduksi. Ada
hati dan pancreas dengan saluran empedu dan saluran pancreas yang terbuka
dalam duodenum. Ada kandung empedu terletak dalam hati dan ada kelenjar
rectal.
c) Sistem Respirasi
Celah insang yang terakhir mengandung semibranch (setengah insang)
pada dinding anterior. Celah–celah insang lainnya baik dinding anterior maupun
posterior mempunyai setengah insang. Jadi pada tiap sisi faring ada 9 buah
setengah insang.
Disamping itu ada sisa insang (insang vestigial) yang di sebut
pseudobranch pada tiap spirakulum. Pseudobranch adalah sepasang celah insang
pertama dari 6 pasang celah insang pada waktu embrio. Air masuk melalui mulut,
melewati faring, lalu keluar melewati celah – celah insang.
d) Sistem Sirkulasi
Jantung hanya mempunyai satu atrium dorsal (aurikel) yang menerima
darah dari sinus venosus, dan satu ventrikel ventral yang memompa darah ke
konus arteriosus. Dari konus itu darah selanjutnya menuju aorta ventral yang lalu
bercabang–cabang menjadi 5 buah arteri brankial aferen, terus masuk ke dalam
insang. Dalam insang terdapat kapiler–kapiler darah. Dalam kapiler–kapiler itu di
tapis oleh arteri brankial eferen. Kapiler–kapiler lalu bersatu membentuk aorta
dorsalis , dan dari sini darah masuk kedalam seluruh tubuh . Darah vena lalu
kembali melalui dua buah saluran Cuvier (yaitu vena cardinal umum) dan masuk
3
kedalam sinus venosus. Saluran Cuvier itu bermuara dalam sinus venosus melalui
vena cardinal anterior dan vena cardinal posterior. Darah dari dinding saluran
pencernaan masuk kedalam hati melalui vena porta hepatis lalu ke sinus venosus
melalui sinus-sinus hati. Vena porta renalis membawa darah dari ujung posterior
ke kapiler-kapiler mesonefros , dan dari ginjal ini darah masuk ke vena cardinal
posterior.
e) Sistem Ekskresi
Ginjal mengeluarkan ekskret ke kloaka melalui saluran Wolff (saluran
mesonefros).
f) Sistem Saraf
Otak dibagi menjadi 5 bagian dengan sepuluh pasang saraf cranial. Korda
spinalis mengeluarkan saraf spinal yang tersusun segmental. Ada sistem saraf
otonom.
g) Sistem Reproduksi
Jenis kelamin terpisah, gonade berpasangan, saluran reproduksi bermuara
pada kloaka, fertilisasi internal, ovipar atau ovovipar (Brotowijoyo, 2000).
3. Klasifikasi
Kelas Chondrichtyes dibagi menjadi 2 sub kelas, yakni Elasmobranchii (Hiu,
pari, dan skate) dan holocephalii (kimera, kadang-kadang disebut hiu hantu, dan
kadang-kadang dipisahkan menjadi kelas tersendiri).
1. Subkelas Elasmobranchii
Kelompok ini memiliki ciri-ciri celah insang 5-7 pasang, tanpa tutup
insang, mempunyai operculum, dan mempunyai kloaka. Subkelas ini mencakup 2
ordo yakni :
a) Ordo Squaliformes
Squaliformes memiliki ciri-ciri, yaitu celah insang pada sisi lateral kepala,
tepi anterior sirp dada tidak melekat pada sisi tubuh.ordo ini mencakup 13 family
yang salah satunya yaitu family Squalidae dengan contoh Squalus acanthias.
(Team teaching, 2009).
4
Gambar 1 Squalus acanthias (Rudiyanto, 2011)
b) Ordo Rajiformes (Hypotremata)
Ordo rajiformes memiliki ciri yaitu celah insang pada sisi ventral kepala,
tepi anterior sirip dada berlekatan dengan sisi-sisi kepala dan badan. Ordo ini
mencakup 7 famili, yang salah satu diantaranya family Rajidae dengan contoh
spesies Raja Erinaceae (Team teaching, 2009).
Gambar 2 Raja Erinaceae (Rudiyanto, 2011)
2. Subkelas Holocephalii
Kelompok ini memiliki ciri-ciri, yaitu insang 4 pasang terletak pada sisi-
sisi kepala tertutup oleh tutup insang, dengan celah insang 1 pasang, tanpa sisik,
tanpa spiraculum, tanpa kloaka, tepi anterior sirip dada tidak melekat pada
tubuh.subkelas ini mencakup 1 ordo Chimaeriformes dan 1 famili Chemaeridae
dengan contoh spesies Chimaera monatrosa (Team teaching, 2009).
Gambar 3 Chimaera monatrosa (Rudiyanto, 2011)
5
D. Alat dan bahan
Alat
1. Bak bedah
2. Ikan pari
3. Mistar
4. Benang
5. Buku atau literatur kunci identifikasi
Bahan
1. Raja erinaceae ( ikan pari kecil )
2. Rhina ancylostoma (ikan pari gergaji)
E. Prosedur kerja
1. Menggambar Raja erinaceae dan Rhina ancylostoma selengkap-
lengkapnya.
2. Menentukan morfologi dari Raja erinaceae dan Rhina ancylostoma
serta sekaligus melakukan pengukuran terhadap Raja erinaceae dan
Rhina ancylostoma yang diamati.
3. Melakukan identifikasi terhadap Raja erinaceae dan Rhina
ancylostoma yang diamati dengan menggunakan kunci identifikasi
yang ada.
6
F. Hasil pengamatan
1. Raja erinaceae
Keterangan:
1. Moncong
2. Mata
3. Spiraculum
4. Sirip dada
5. Sirip perut
6. Ekor
Gambar 1 Bagian Dorsal Raja erinaceae
Keterangan:
1. Mulut
2. Celah insang
3. Kloaka
4. Taji
5. Sirip ekor
Gambar 2 Bagian ventral Raja erinaceae
2 31 654
2 53 41
7
2. Rhina ancylostoma
Keterangan :
1. Mata
2. Spiraculum
3. Sirip dada
4. Sirip Abdomen
Gambar 3. Bagian Dorsal Rhina ancylostoma
Keterangan :
1. Mulut
2. Kloaka
3. Celah insang
Gambar 4. Bagian Ventral Rhina ancylostoma
14 23
2
3
1
8
Hasil Pengukuran Tubuh Ikan Pari
1. Ukuran Ikan Pari
1) Panjang total : 43 cm
2) Panjang standar : 16 cm
3) Panjang sirip pectoral : 13 cm
4) Panjang Abdomen : 2 cm
5) Lebar Abdomen : 3,5 cm
6) Lebar standar : 16 cm
7) Panjang mata : 1,2 cm
8) Lebar mata :0,5 cm
9) Panjang mulut : 0,5 cm
10) Lebar mulut : 2 cm
2. Ukuran Ikan Pari gergaji
1) Panjang total : 124 cm
2) Panjang standar : 13,5 cm
3) Panjang sirip abdomen : 10 cm
4) Lebar sirip Abdomen : 9 cm
5) Lebar sirip pectoral : 18 cm
9
G. Pembahasan
1. Ikan Pari
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, ikan pari yang kami
amati berjenis kelamin betina, hal ini dikarenakan karena tidak adanya sepasang
claspers yang berada di ujung belakang sirip abdomen atau pangkal ekor. Bentuk
tubuh gepeng melebar (depressed) dimana sepasang sirip dada ( pectoral, fins)-
nya melebar dan menyatu dengan sisi kiri-kanan kepalanya, sehingga tampak atas
atau tampak bawahnya terlihat bundar atau oval. Jadi bentuk tubuh ikan ini adalah
pipih dorsoventral. Ikan ini memiliki ekor yang panjang. Bagian tubuh sangat
pipih sehingga memungkinkan untuk hidup di dasar laut. Secara morfologi
terdapat bagian-bagian yang tampak antara lain:
1) Tampak Bagian Dorsal
a) Mata
Menurut Djaburito (1989), beliau menyatakan bahwa tidak ada perbedaan
prinsip antara mata ikan chondrichthyes dan vertebrata lain, kecuali hanya ada
cara akomodasi atau adaptasi spesial akibat cara hidup. Akomodasi atau
kemampuan mata untuk mengatur dengan sendirinya atau mengatur secara
otomatis untuk melihat dekat atau jauh, pada ikan dilengkapi dengan gerakan
lensa mata ke samping atau ke muka belakang sehingga dapat merubah jarak
retina yang paling sensitif.ikan hiu yang merupakan predator, selalu memiliki
jarak pandang dan selalu menggerakkan lensa matanya ke depan atau menjauhi
retina untuk melihat obyek agar tampak lebih besar.
b) Spiraculum
Bentuk spiraculum tepat ke arah posterior mata tetapi ke arah caudal
lateral. Spirakel ini berfungsi sebagai tempat pengeluaran air.
c) Sirip Pectoral
Ikan pari ini memiliki sirip pektoral atau sirip dada yang melebar
menyerupai sayap dan menempel sepanjang tubuh mulai dari bagian belakang
kepala sampai didepan sirip abdomen atau sirip perut.
10
d) Sirip Abdomen
Ikan ini memiliki sepasang sirip perut. Sirip ini berfungsi untuk membantu
pergerakan atau lokomosi ikan.
e) Sirip Caudal
Bentuk ekor ikan pari umumnya panjang mirip cambuk, lebih panjang dari
tubuhnya Sirip pada ikan ini berbentuk protocercal.
f) Taji
Pada ekor terdapat sebuah duri tajam yang disebut taji yang menjadi
senjata berbisa . Ikan pari akan menggunakan tajinya sebagai satu bentuk untuk
mempertahankan dirinya.
g) Sisik
Kulit ikan pari terasa seperti amplas (amril) karena banyak sisik-sisik kecil
yang tertanam pada kulit. Sisik ini dikenal sebagai sisik bertipe plakoid. Setiap
sisik tersusun dari lempengan tulang di bagian basal, menuju ke atas menembus
kulit kemudian mengarah ke belakang membentuk tonjolan seperti duri yang
tersusun dari dentin.
2) Tampak Bagian Ventral
a) Mulut
Mulut ikan pari berada pada ventro anterior dan tipe gigi yaitu polipiodin.
Gigi-gigi di sepanjang rahang biasanya pipih dan tumpul. Umumnya berwarna
cokelat tua dan abu-abu dengan pola bervariasi.
b) Cekung Hidung
Memiliki sepasang cekung hidung yang berfungsi sebagai indra
penciuman.
c) Celah insang
Ikan pari memiliki celah insang yang terletak dimedioventral kepala yang
berjumlah 5 pasang. Celah insang ini berfungsi pada sistem respirasi atau
pernapasan.
d) Kloaka
Ikan ini memiliki kloaka pada bagian posterior ventral. Kloaka ini bersifat
multifungsional, artinya selain berperan dalam sistem reproduksi juga berperan
11
dalam sistem ekskresi. Mekanisime ikan pari yang habitatnya air laut
mengeksresksikan sampah nitrogen berupa trimetilamin oksida (TMO),
mengekresikan ion-ion lewat insang dan mengeluarkan urine sedikit.
Dari hasil pengamatan ikan pari yang kami amati ini termasuk kelas
chondrichtyes berdasarkan kunci identifikasi:
1.b Rangka dari tulang rawan dan beberapa bagian mengeras mengalami
klasifikasi, tiap lembaran insang mempunyai celah insang tersendiri yang
berjumlah 5-7 pasang, kulit tertutup sisik atau dentikel ............. kelas
Chondrichtyes ...............................................................................................2)
2.b Celah insang di bawah tubuh (ventral), bentuk tubuh umumnya pipih
dorsoventral .............. ordo Hypotremata ....................................................7)
7.b Diskus lebar, membulat atau angular ...........................................................9)
9.b Tidak dapat menghasilkan tegangan listrik yang besar dari otot brachialis.
10.b Tidak terdapat tonjolan tebal seperti tanduk yang terdapat di setiap sisi
moncong
11.a Kepala menonjol jelas dari sirip pektoral ................................... Aetobatidae
Klasifikasi Ilmiah
Kindom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Condrichthyes
Ordo : Rajiformes
Family : Aetobatidae
Genus : Leucoraja
Spesies : Leucoraja erinace
12
2. Ikan Pari Gergaji
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan bahwa bentuk tubuh
ikan pari gergaji, merupakan ikan bertulang rawan pipih dengan moncong sangat
panjang. Penampilan ikan ini mengerikan terutama jika melihat moncongnya yang
menyerupai gergaji. Ikan ini memiliki ukuran tubuh yang lumayan besar dan
menyerupai ikan hiu. Moncongnya panjang tubuh ikan pari serta tubuhnya yang
mirip ikan hiu berfungsi untuk menyerang mangsanya. Ikan ini memiliki tubuh
yang ramping sehingga dapat dengan mudah bergerak dan mengejar mangsanya.
Tubuh ikan ini berwarna keabu-abuan. Bagian bawahnya lebih pucat atau keputih-
putihan.
Secara morfologi terdapat bagian-bagian yang tampak antara lain:
1) Tampak Bagian Dorsal
a) Mata
Mata berukuran besar besar dan berkembang sangat baik. Mata berfungsi
untuk indra penglihatan.
b) Spiraculum
Tampak pada bagian dorsal terdapar spirakulum. Bentuk spiraculum tepat
ke arah posterior mata tetapi ke arah caudal lateral. Spiraculum ini berfungsi
sebagai tempat pengeluaran air.
c) Sirip Pectoral
Ikan pari gergaji memiliki dua sirip dada kecil yang tidak digunakan
sebagai alat pendorong, karena daya dorong untuk berenang berasal dari gerakan
tubuhnya yang berkelok-kelok seperti ikan hiu.
d) Sirip Abdomen
Sirip perut atau sirip abdomen digunakan untuk membantu proses
pergerakan tubuh ikan.
e) Sirip Caudal
Bentuk ekor ikan pari umumnya panjang mirip cambuk, lebih panjang dari
tubuhnya Sirip pada ikan ini berbentuk protocercal.
13
f) Taji
Pada ekor terdapat sebuah duri tajam yang disebut taji yang menjadi
senjata berbisa. Menurut Djaburito (2003) ikan pari mempunyai 1-3 duri berbisa
pada pangkal ekor yang dapat membuat luka. Senjata penyengat menyebabkan
ikan pari berbahaya adalah sengatannya yang dapat melumpuhkan mangsanyadan
jika terkena manusia, dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian, karena
bersifat neurotoksik
g) Sisik
Kulit ikan pari terasa seperti amplas (amril) karena banyak sisik-sisik kecil
yang tertanam pada kulit. Sisik ini dikenal sebagai sisik bertipe plakoid. Setiap
sisik tersusun dari lempengan tulang di bagian basal, menuju ke atas menembus
kulit kemudian mengarah ke belakang membentuk tonjolan seperti duri yang
tersusun dari dentin.
2) Tampak Bagian Ventral
a) Mulut
Mulut berbentuk seperti gergaji yang merupakan tulang rawan yang pipih,
keras dan kaku, digunakan sebagai senjata untuk mempertahankan diri atau untuk
menyerang mangsa. Mulut ikan pari berada pada ventro anterior dan tipe gigi
yaitu polipiodin. Ikan ini memiliki 16-32 buah gigi pada setiap sisinya. Selain
digunakan sebagai alat bantu mencari makan, gigi-gigi gergajinya juga digunakan
sebagai alat perlindungan dari serangan musuh-musuhnya.
b) Cekung Hidung
Ikan ini memiliki sepasang cekung hidung. Dalam berburu mangsanya,
ikan ini lebih mengandalkan penciumannya yang tajam dibandingkan dengan
menggunakan mata.
c) Celah insang
Ikan pari memiliki celah insang yang terletak dimedioventral kepala yang
berjumlah 5 pasang. Celah insang ini berfungsi pada sistem respirasi atau
pernapasan.
14
d) Kloaka
Ikan ini memiliki kloaka pada bagian posterior ventral. Kloaka ini bersifat
multifungsional, artinya selain berperan dalam sistem reproduksi juga berperan
dalam sistem ekskresi.
Dari hasil pengamatan ikan pari yang kami amati ini termasuk kelas
Chondrichtyes berdasarkan kunci identifikasi:
1.b Rangka dari tulang rawan dan beberapa bagian mengeras mengalami
klasifikasi, tiap lembaran insang mempunyai celah insang tersendiri yang
berjumlah 5-7 pasang, kulit tertutup sisik atau dentikel ............. kelas
Chondrichtyes ...............................................................................................2)
2.b Celah insang di bawah tubuh (ventral), bentuk tubuh umumnya pipih
dorsoventral .............. ordo Hypotremata ....................................................7)
7.b Diskus sempit dan memanjang...................................................................8)
8a Moncong memanjang seperti gergaji....... ..................................... Pristidae
Klasifikasi Ilmiah
Kindom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Condrichthyes
Ordo : Rajiformes
Family : Pristidae
Genus : Rhina
Spesies : Rhina ancylostoma
15
H. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan antara
lain:
1. Ikan pari bersisik plakoid
2. Memiliki celah insang 5-7 pasang.
3. Spesies jantan maupun betina dapat dibedakan ada tidaknya klasper.
4. Sistem pergantian gigi yakni polyphydont
16
DAFTAR PUSTAKA
Brotowijoyo,Djarubito. 2000. Zoologi dasar. Jakarta : Erlangga
Solang, Margaretha. 2011. Bahan ajar Zoologi veterbrata. Gorontalo : Universitas
Negeri Gorontalo
Team teaching, 2013. Penuntun praktikum zoologi veterbrata. Gorontalo

Recomendados

Laporan Praktikum 2 Osteichtyes von
Laporan Praktikum 2 OsteichtyesLaporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 OsteichtyesSelly Noviyanty Yunus
4.1K views14 Folien
Laporan Praktikum 3 Amphibia von
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaSelly Noviyanty Yunus
24.5K views14 Folien
CACING PLANARIA SP von
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPAnggi Putri Intani
52.3K views10 Folien
Bab 7. Osteichthyes von
Bab 7. Osteichthyes Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Nana Citra
14.7K views21 Folien
Laporan praktikum porifera kelompok 6 von
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Nor Hidayati
15.1K views10 Folien
Porifera leucosolenia viriabilis von
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisSinggih Azwar Anas
21.7K views4 Folien

Más contenido relacionado

Was ist angesagt?

Makalah sisik dan sirip ikan von
Makalah sisik dan sirip ikanMakalah sisik dan sirip ikan
Makalah sisik dan sirip ikanSeptian Muna Barakati
7K views9 Folien
Sistem sirkulasi vertebrata von
Sistem sirkulasi vertebrataSistem sirkulasi vertebrata
Sistem sirkulasi vertebrataAlya Titania Annisaa
13.3K views15 Folien
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi von
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiNana Citra
10.7K views32 Folien
Laporan praktikum regenerasi von
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasiENCIK ROSIANA
14.5K views12 Folien
Protozoa volvox globator von
Protozoa  volvox globatorProtozoa  volvox globator
Protozoa volvox globatorSinggih Azwar Anas
16.4K views4 Folien
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon von
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonPPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonAgustin Dian Kartikasari
14.7K views46 Folien

Was ist angesagt?(20)

Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi von Nana Citra
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Nana Citra10.7K views
Laporan praktikum regenerasi von ENCIK ROSIANA
Laporan praktikum regenerasiLaporan praktikum regenerasi
Laporan praktikum regenerasi
ENCIK ROSIANA14.5K views
Power Point Platyhelminthes von Imawaty Yulia
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point Platyhelminthes
Imawaty Yulia59.3K views
Filum Echinodermata von Afi Alifia
Filum EchinodermataFilum Echinodermata
Filum Echinodermata
Afi Alifia12.4K views
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4 von Juliah Bioedu
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
Juliah Bioedu6.1K views
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan) von Maedy Ripani
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani25.4K views
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES von dewisetiyana52
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
dewisetiyana5231.2K views
Kelompok 6 super kelas agnatha von f' yagami
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnatha
f' yagami18.1K views
sistem respirasi bintang laut von krisnasuryanti
sistem respirasi bintang lautsistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang laut
krisnasuryanti10.2K views

Destacado

Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikan von
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikanEndokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikan
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikanPutra putra
1.3K views19 Folien
8. rpp pengolahan hasil perikanan von
8. rpp pengolahan hasil perikanan8. rpp pengolahan hasil perikanan
8. rpp pengolahan hasil perikananM Nur Hidayat
7.4K views54 Folien
Medic conservation in indonesian dugongs. a physiologycal and pathological pe... von
Medic conservation in indonesian dugongs. a physiologycal and pathological pe...Medic conservation in indonesian dugongs. a physiologycal and pathological pe...
Medic conservation in indonesian dugongs. a physiologycal and pathological pe...Didi Sadili
1.5K views31 Folien
Morfologi von
MorfologiMorfologi
MorfologiAnnes Ninok
2.9K views30 Folien
Laporan anatomi ikan nilem dan ikan lele von
Laporan anatomi ikan nilem dan ikan leleLaporan anatomi ikan nilem dan ikan lele
Laporan anatomi ikan nilem dan ikan leleMonika Sari
6.4K views9 Folien
Pembenihan ikan-lele von
Pembenihan ikan-lelePembenihan ikan-lele
Pembenihan ikan-leleMade Arta
2K views44 Folien

Destacado(7)

Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikan von Putra putra
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikanEndokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikan
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikan
Putra putra1.3K views
8. rpp pengolahan hasil perikanan von M Nur Hidayat
8. rpp pengolahan hasil perikanan8. rpp pengolahan hasil perikanan
8. rpp pengolahan hasil perikanan
M Nur Hidayat7.4K views
Medic conservation in indonesian dugongs. a physiologycal and pathological pe... von Didi Sadili
Medic conservation in indonesian dugongs. a physiologycal and pathological pe...Medic conservation in indonesian dugongs. a physiologycal and pathological pe...
Medic conservation in indonesian dugongs. a physiologycal and pathological pe...
Didi Sadili1.5K views
Laporan anatomi ikan nilem dan ikan lele von Monika Sari
Laporan anatomi ikan nilem dan ikan leleLaporan anatomi ikan nilem dan ikan lele
Laporan anatomi ikan nilem dan ikan lele
Monika Sari6.4K views
Pembenihan ikan-lele von Made Arta
Pembenihan ikan-lelePembenihan ikan-lele
Pembenihan ikan-lele
Made Arta2K views
Bab 11. Ringkasan mamalia nana von Nana Citra
Bab 11. Ringkasan mamalia nanaBab 11. Ringkasan mamalia nana
Bab 11. Ringkasan mamalia nana
Nana Citra2.1K views

Similar a Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes

Pisces Class von
Pisces Class Pisces Class
Pisces Class Firdha Aulia
7K views95 Folien
3 ikan-dan-katak von
3 ikan-dan-katak3 ikan-dan-katak
3 ikan-dan-katakIo rona
4.6K views15 Folien
Praktikum amfibi von
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibiyusri humaira
19.5K views14 Folien
Power point-crustacea von
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustaceanhecha
11.3K views31 Folien
klasifikasi arthropoda von
klasifikasi arthropodaklasifikasi arthropoda
klasifikasi arthropodaAlex Susanto
4.8K views16 Folien
Ppt molusca von
Ppt molusca Ppt molusca
Ppt molusca Doris Agusnita
1.3K views36 Folien

Similar a Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes(20)

3 ikan-dan-katak von Io rona
3 ikan-dan-katak3 ikan-dan-katak
3 ikan-dan-katak
Io rona4.6K views
Power point-crustacea von nhecha
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustacea
nhecha11.3K views
klasifikasi arthropoda von Alex Susanto
klasifikasi arthropodaklasifikasi arthropoda
klasifikasi arthropoda
Alex Susanto4.8K views
Power point-crustacea von nhecha
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustacea
nhecha3.3K views
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx von bungaihdaNorra
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docxKELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx
KELOMPOK 2_ANCESTOR VERTEBRATA_PB 3C.docx
bungaihdaNorra219 views
Bahan ajar Vertebrata von Era Tarigan
Bahan ajar VertebrataBahan ajar Vertebrata
Bahan ajar Vertebrata
Era Tarigan2.6K views
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4) von Raden Iqrafia Ashna
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Filum mollusca kelas Amphineura-Gastropoda (bahan ajar4)
Raden Iqrafia Ashna91.6K views
Biologi laut 2012 echinodermata von Raden Angga
Biologi laut 2012 echinodermataBiologi laut 2012 echinodermata
Biologi laut 2012 echinodermata
Raden Angga9.8K views
Mawarni+isna ramadani yanti+rahjumi puspita sari von Yudi Yatma
Mawarni+isna ramadani yanti+rahjumi puspita sariMawarni+isna ramadani yanti+rahjumi puspita sari
Mawarni+isna ramadani yanti+rahjumi puspita sari
Yudi Yatma4.7K views
Biologi-Crustacea Dan Arachnida von nhecha
Biologi-Crustacea Dan ArachnidaBiologi-Crustacea Dan Arachnida
Biologi-Crustacea Dan Arachnida
nhecha25.4K views
Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b von Maratus Solikhah
Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas bThv makalah kelompok 1 urophoda kelas b
Thv makalah kelompok 1 urophoda kelas b
Maratus Solikhah1.8K views
Power point echinodermata von Imawaty Yulia
Power point echinodermataPower point echinodermata
Power point echinodermata
Imawaty Yulia54.6K views

Más de Selly Noviyanty Yunus

Laporan Praktikum 5 Mammalia von
Laporan Praktikum 5 MammaliaLaporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 MammaliaSelly Noviyanty Yunus
10K views14 Folien
Myriapoda (Chilopoda) von
Myriapoda (Chilopoda)Myriapoda (Chilopoda)
Myriapoda (Chilopoda)Selly Noviyanty Yunus
11K views24 Folien
Buku Amorphophallus Titanum becc von
Buku Amorphophallus Titanum beccBuku Amorphophallus Titanum becc
Buku Amorphophallus Titanum beccSelly Noviyanty Yunus
2K views18 Folien
Antibiotik Penicilin von
Antibiotik PenicilinAntibiotik Penicilin
Antibiotik PenicilinSelly Noviyanty Yunus
12.1K views15 Folien
Makalah tumbuhan paku von
Makalah tumbuhan pakuMakalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan pakuSelly Noviyanty Yunus
28.2K views23 Folien
Makalah Olahraga Renang von
Makalah Olahraga RenangMakalah Olahraga Renang
Makalah Olahraga RenangSelly Noviyanty Yunus
111.5K views21 Folien

Más de Selly Noviyanty Yunus(18)

RPP Problem Based Learning Pertumbuhan & Perkembangan von Selly Noviyanty Yunus
RPP Problem Based Learning Pertumbuhan & PerkembanganRPP Problem Based Learning Pertumbuhan & Perkembangan
RPP Problem Based Learning Pertumbuhan & Perkembangan
Selly Noviyanty Yunus15.3K views

Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes

  • 1. 1 PRAKTIKUM I A. Judul : Identifikasi Ikan Bertulang Rawan (Chondrichtyes) B. Tujuan : 1. Menentukan bagian-bagian tubuh (morfologi) ikan yang penting untuk identifikasi dan dinyatakan dalam gambar serta keterangan, 2. Melakukan pengukuran tubuh dan bagian-bagian yang penting untuk identifikasi, dan 3. Menggunakan kunci identifikasi untuk menentukan nama ilmiah ikan sebagai bahan kajian. C. Dasar teori Kelas ini diberi nama Chondrichthyes karena rangkanya yang tersusun dari tulang rawan. Kelas ini merupakan hewan yang tingkatannya paling rendah dalam vertebrata dengan vertebrae yang lengkap dan terpisah-pisah, mempunyai rahang yang dapat digerakkan dan anggota gerak yang berpasangan. Semuanya adalah hewan predator dan penghuni lautan. Contoh ikan hiu dan ikan pari (Team teaching, 2013). 1. Ciri-ciri Ikan – ikan dengan mulut ventral, disokong oleh rahang . Skeleton dari tulang rawan. Kulit tertutup dengan sisik – sisik plakoid. Ada dua pasang sirip, dan sirip kaudal kebanyakan heteroserkal (lobus lebihh besar). Ruang hidung berpasangan. Faring dengan 5-7 celah insang. Sebagian notokorda diganti oleh vertebrata yang lengkap. Otak terbagi 5 dengan 10 saraf cranial. Pada ikan dewasa terdapat katup-katup spiral. Kelamin terpisah, fertilisasi eksternal atau internal (Djaburito, 1989). 2. Anatomi a) Sistem skeleton Otak dan organ-organ sensori dibungkus dan dilindungi oleh konrokranium. Dibawahnya ada skeleton visceral yang terdiri dari rahang bawah dan lengkung-lengkung neural. Hanya vertebra caudal yang berisi lengkung-
  • 2. 2 lengkung haemal. Sirip-sirip di sokong oleh tulang rawan, dan bagian distal diperkuat dengan jari-jarikeratin. Ada sabuk-sabuk pectoral dan pelvik yang berturut-turut menyokong sirip-sirip pektoral dan pelvik. b) Sistem Pencernaan Rahang tertutup dengan gigi (berasal homolog dengan sisik). Faring terbuka lateral ke dalam 5 pasang celah insang. Esofagus di sebelah posterior faring ,terus bersatu dengan bagian kardial lambung ,terus kebagian pilorik lambung,lalu berkelok ke depan membentuk huruf U. Terus ke duodenum lalu usus yang berkatup spiral ,akhirnya ke rectum dan kloaka. Kloaka itu merupakan lubang keluar sistem pencernaan, sistem ekskresi dan sistem reproduksi. Ada hati dan pancreas dengan saluran empedu dan saluran pancreas yang terbuka dalam duodenum. Ada kandung empedu terletak dalam hati dan ada kelenjar rectal. c) Sistem Respirasi Celah insang yang terakhir mengandung semibranch (setengah insang) pada dinding anterior. Celah–celah insang lainnya baik dinding anterior maupun posterior mempunyai setengah insang. Jadi pada tiap sisi faring ada 9 buah setengah insang. Disamping itu ada sisa insang (insang vestigial) yang di sebut pseudobranch pada tiap spirakulum. Pseudobranch adalah sepasang celah insang pertama dari 6 pasang celah insang pada waktu embrio. Air masuk melalui mulut, melewati faring, lalu keluar melewati celah – celah insang. d) Sistem Sirkulasi Jantung hanya mempunyai satu atrium dorsal (aurikel) yang menerima darah dari sinus venosus, dan satu ventrikel ventral yang memompa darah ke konus arteriosus. Dari konus itu darah selanjutnya menuju aorta ventral yang lalu bercabang–cabang menjadi 5 buah arteri brankial aferen, terus masuk ke dalam insang. Dalam insang terdapat kapiler–kapiler darah. Dalam kapiler–kapiler itu di tapis oleh arteri brankial eferen. Kapiler–kapiler lalu bersatu membentuk aorta dorsalis , dan dari sini darah masuk kedalam seluruh tubuh . Darah vena lalu kembali melalui dua buah saluran Cuvier (yaitu vena cardinal umum) dan masuk
  • 3. 3 kedalam sinus venosus. Saluran Cuvier itu bermuara dalam sinus venosus melalui vena cardinal anterior dan vena cardinal posterior. Darah dari dinding saluran pencernaan masuk kedalam hati melalui vena porta hepatis lalu ke sinus venosus melalui sinus-sinus hati. Vena porta renalis membawa darah dari ujung posterior ke kapiler-kapiler mesonefros , dan dari ginjal ini darah masuk ke vena cardinal posterior. e) Sistem Ekskresi Ginjal mengeluarkan ekskret ke kloaka melalui saluran Wolff (saluran mesonefros). f) Sistem Saraf Otak dibagi menjadi 5 bagian dengan sepuluh pasang saraf cranial. Korda spinalis mengeluarkan saraf spinal yang tersusun segmental. Ada sistem saraf otonom. g) Sistem Reproduksi Jenis kelamin terpisah, gonade berpasangan, saluran reproduksi bermuara pada kloaka, fertilisasi internal, ovipar atau ovovipar (Brotowijoyo, 2000). 3. Klasifikasi Kelas Chondrichtyes dibagi menjadi 2 sub kelas, yakni Elasmobranchii (Hiu, pari, dan skate) dan holocephalii (kimera, kadang-kadang disebut hiu hantu, dan kadang-kadang dipisahkan menjadi kelas tersendiri). 1. Subkelas Elasmobranchii Kelompok ini memiliki ciri-ciri celah insang 5-7 pasang, tanpa tutup insang, mempunyai operculum, dan mempunyai kloaka. Subkelas ini mencakup 2 ordo yakni : a) Ordo Squaliformes Squaliformes memiliki ciri-ciri, yaitu celah insang pada sisi lateral kepala, tepi anterior sirp dada tidak melekat pada sisi tubuh.ordo ini mencakup 13 family yang salah satunya yaitu family Squalidae dengan contoh Squalus acanthias. (Team teaching, 2009).
  • 4. 4 Gambar 1 Squalus acanthias (Rudiyanto, 2011) b) Ordo Rajiformes (Hypotremata) Ordo rajiformes memiliki ciri yaitu celah insang pada sisi ventral kepala, tepi anterior sirip dada berlekatan dengan sisi-sisi kepala dan badan. Ordo ini mencakup 7 famili, yang salah satu diantaranya family Rajidae dengan contoh spesies Raja Erinaceae (Team teaching, 2009). Gambar 2 Raja Erinaceae (Rudiyanto, 2011) 2. Subkelas Holocephalii Kelompok ini memiliki ciri-ciri, yaitu insang 4 pasang terletak pada sisi- sisi kepala tertutup oleh tutup insang, dengan celah insang 1 pasang, tanpa sisik, tanpa spiraculum, tanpa kloaka, tepi anterior sirip dada tidak melekat pada tubuh.subkelas ini mencakup 1 ordo Chimaeriformes dan 1 famili Chemaeridae dengan contoh spesies Chimaera monatrosa (Team teaching, 2009). Gambar 3 Chimaera monatrosa (Rudiyanto, 2011)
  • 5. 5 D. Alat dan bahan Alat 1. Bak bedah 2. Ikan pari 3. Mistar 4. Benang 5. Buku atau literatur kunci identifikasi Bahan 1. Raja erinaceae ( ikan pari kecil ) 2. Rhina ancylostoma (ikan pari gergaji) E. Prosedur kerja 1. Menggambar Raja erinaceae dan Rhina ancylostoma selengkap- lengkapnya. 2. Menentukan morfologi dari Raja erinaceae dan Rhina ancylostoma serta sekaligus melakukan pengukuran terhadap Raja erinaceae dan Rhina ancylostoma yang diamati. 3. Melakukan identifikasi terhadap Raja erinaceae dan Rhina ancylostoma yang diamati dengan menggunakan kunci identifikasi yang ada.
  • 6. 6 F. Hasil pengamatan 1. Raja erinaceae Keterangan: 1. Moncong 2. Mata 3. Spiraculum 4. Sirip dada 5. Sirip perut 6. Ekor Gambar 1 Bagian Dorsal Raja erinaceae Keterangan: 1. Mulut 2. Celah insang 3. Kloaka 4. Taji 5. Sirip ekor Gambar 2 Bagian ventral Raja erinaceae 2 31 654 2 53 41
  • 7. 7 2. Rhina ancylostoma Keterangan : 1. Mata 2. Spiraculum 3. Sirip dada 4. Sirip Abdomen Gambar 3. Bagian Dorsal Rhina ancylostoma Keterangan : 1. Mulut 2. Kloaka 3. Celah insang Gambar 4. Bagian Ventral Rhina ancylostoma 14 23 2 3 1
  • 8. 8 Hasil Pengukuran Tubuh Ikan Pari 1. Ukuran Ikan Pari 1) Panjang total : 43 cm 2) Panjang standar : 16 cm 3) Panjang sirip pectoral : 13 cm 4) Panjang Abdomen : 2 cm 5) Lebar Abdomen : 3,5 cm 6) Lebar standar : 16 cm 7) Panjang mata : 1,2 cm 8) Lebar mata :0,5 cm 9) Panjang mulut : 0,5 cm 10) Lebar mulut : 2 cm 2. Ukuran Ikan Pari gergaji 1) Panjang total : 124 cm 2) Panjang standar : 13,5 cm 3) Panjang sirip abdomen : 10 cm 4) Lebar sirip Abdomen : 9 cm 5) Lebar sirip pectoral : 18 cm
  • 9. 9 G. Pembahasan 1. Ikan Pari Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, ikan pari yang kami amati berjenis kelamin betina, hal ini dikarenakan karena tidak adanya sepasang claspers yang berada di ujung belakang sirip abdomen atau pangkal ekor. Bentuk tubuh gepeng melebar (depressed) dimana sepasang sirip dada ( pectoral, fins)- nya melebar dan menyatu dengan sisi kiri-kanan kepalanya, sehingga tampak atas atau tampak bawahnya terlihat bundar atau oval. Jadi bentuk tubuh ikan ini adalah pipih dorsoventral. Ikan ini memiliki ekor yang panjang. Bagian tubuh sangat pipih sehingga memungkinkan untuk hidup di dasar laut. Secara morfologi terdapat bagian-bagian yang tampak antara lain: 1) Tampak Bagian Dorsal a) Mata Menurut Djaburito (1989), beliau menyatakan bahwa tidak ada perbedaan prinsip antara mata ikan chondrichthyes dan vertebrata lain, kecuali hanya ada cara akomodasi atau adaptasi spesial akibat cara hidup. Akomodasi atau kemampuan mata untuk mengatur dengan sendirinya atau mengatur secara otomatis untuk melihat dekat atau jauh, pada ikan dilengkapi dengan gerakan lensa mata ke samping atau ke muka belakang sehingga dapat merubah jarak retina yang paling sensitif.ikan hiu yang merupakan predator, selalu memiliki jarak pandang dan selalu menggerakkan lensa matanya ke depan atau menjauhi retina untuk melihat obyek agar tampak lebih besar. b) Spiraculum Bentuk spiraculum tepat ke arah posterior mata tetapi ke arah caudal lateral. Spirakel ini berfungsi sebagai tempat pengeluaran air. c) Sirip Pectoral Ikan pari ini memiliki sirip pektoral atau sirip dada yang melebar menyerupai sayap dan menempel sepanjang tubuh mulai dari bagian belakang kepala sampai didepan sirip abdomen atau sirip perut.
  • 10. 10 d) Sirip Abdomen Ikan ini memiliki sepasang sirip perut. Sirip ini berfungsi untuk membantu pergerakan atau lokomosi ikan. e) Sirip Caudal Bentuk ekor ikan pari umumnya panjang mirip cambuk, lebih panjang dari tubuhnya Sirip pada ikan ini berbentuk protocercal. f) Taji Pada ekor terdapat sebuah duri tajam yang disebut taji yang menjadi senjata berbisa . Ikan pari akan menggunakan tajinya sebagai satu bentuk untuk mempertahankan dirinya. g) Sisik Kulit ikan pari terasa seperti amplas (amril) karena banyak sisik-sisik kecil yang tertanam pada kulit. Sisik ini dikenal sebagai sisik bertipe plakoid. Setiap sisik tersusun dari lempengan tulang di bagian basal, menuju ke atas menembus kulit kemudian mengarah ke belakang membentuk tonjolan seperti duri yang tersusun dari dentin. 2) Tampak Bagian Ventral a) Mulut Mulut ikan pari berada pada ventro anterior dan tipe gigi yaitu polipiodin. Gigi-gigi di sepanjang rahang biasanya pipih dan tumpul. Umumnya berwarna cokelat tua dan abu-abu dengan pola bervariasi. b) Cekung Hidung Memiliki sepasang cekung hidung yang berfungsi sebagai indra penciuman. c) Celah insang Ikan pari memiliki celah insang yang terletak dimedioventral kepala yang berjumlah 5 pasang. Celah insang ini berfungsi pada sistem respirasi atau pernapasan. d) Kloaka Ikan ini memiliki kloaka pada bagian posterior ventral. Kloaka ini bersifat multifungsional, artinya selain berperan dalam sistem reproduksi juga berperan
  • 11. 11 dalam sistem ekskresi. Mekanisime ikan pari yang habitatnya air laut mengeksresksikan sampah nitrogen berupa trimetilamin oksida (TMO), mengekresikan ion-ion lewat insang dan mengeluarkan urine sedikit. Dari hasil pengamatan ikan pari yang kami amati ini termasuk kelas chondrichtyes berdasarkan kunci identifikasi: 1.b Rangka dari tulang rawan dan beberapa bagian mengeras mengalami klasifikasi, tiap lembaran insang mempunyai celah insang tersendiri yang berjumlah 5-7 pasang, kulit tertutup sisik atau dentikel ............. kelas Chondrichtyes ...............................................................................................2) 2.b Celah insang di bawah tubuh (ventral), bentuk tubuh umumnya pipih dorsoventral .............. ordo Hypotremata ....................................................7) 7.b Diskus lebar, membulat atau angular ...........................................................9) 9.b Tidak dapat menghasilkan tegangan listrik yang besar dari otot brachialis. 10.b Tidak terdapat tonjolan tebal seperti tanduk yang terdapat di setiap sisi moncong 11.a Kepala menonjol jelas dari sirip pektoral ................................... Aetobatidae Klasifikasi Ilmiah Kindom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Condrichthyes Ordo : Rajiformes Family : Aetobatidae Genus : Leucoraja Spesies : Leucoraja erinace
  • 12. 12 2. Ikan Pari Gergaji Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan bahwa bentuk tubuh ikan pari gergaji, merupakan ikan bertulang rawan pipih dengan moncong sangat panjang. Penampilan ikan ini mengerikan terutama jika melihat moncongnya yang menyerupai gergaji. Ikan ini memiliki ukuran tubuh yang lumayan besar dan menyerupai ikan hiu. Moncongnya panjang tubuh ikan pari serta tubuhnya yang mirip ikan hiu berfungsi untuk menyerang mangsanya. Ikan ini memiliki tubuh yang ramping sehingga dapat dengan mudah bergerak dan mengejar mangsanya. Tubuh ikan ini berwarna keabu-abuan. Bagian bawahnya lebih pucat atau keputih- putihan. Secara morfologi terdapat bagian-bagian yang tampak antara lain: 1) Tampak Bagian Dorsal a) Mata Mata berukuran besar besar dan berkembang sangat baik. Mata berfungsi untuk indra penglihatan. b) Spiraculum Tampak pada bagian dorsal terdapar spirakulum. Bentuk spiraculum tepat ke arah posterior mata tetapi ke arah caudal lateral. Spiraculum ini berfungsi sebagai tempat pengeluaran air. c) Sirip Pectoral Ikan pari gergaji memiliki dua sirip dada kecil yang tidak digunakan sebagai alat pendorong, karena daya dorong untuk berenang berasal dari gerakan tubuhnya yang berkelok-kelok seperti ikan hiu. d) Sirip Abdomen Sirip perut atau sirip abdomen digunakan untuk membantu proses pergerakan tubuh ikan. e) Sirip Caudal Bentuk ekor ikan pari umumnya panjang mirip cambuk, lebih panjang dari tubuhnya Sirip pada ikan ini berbentuk protocercal.
  • 13. 13 f) Taji Pada ekor terdapat sebuah duri tajam yang disebut taji yang menjadi senjata berbisa. Menurut Djaburito (2003) ikan pari mempunyai 1-3 duri berbisa pada pangkal ekor yang dapat membuat luka. Senjata penyengat menyebabkan ikan pari berbahaya adalah sengatannya yang dapat melumpuhkan mangsanyadan jika terkena manusia, dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian, karena bersifat neurotoksik g) Sisik Kulit ikan pari terasa seperti amplas (amril) karena banyak sisik-sisik kecil yang tertanam pada kulit. Sisik ini dikenal sebagai sisik bertipe plakoid. Setiap sisik tersusun dari lempengan tulang di bagian basal, menuju ke atas menembus kulit kemudian mengarah ke belakang membentuk tonjolan seperti duri yang tersusun dari dentin. 2) Tampak Bagian Ventral a) Mulut Mulut berbentuk seperti gergaji yang merupakan tulang rawan yang pipih, keras dan kaku, digunakan sebagai senjata untuk mempertahankan diri atau untuk menyerang mangsa. Mulut ikan pari berada pada ventro anterior dan tipe gigi yaitu polipiodin. Ikan ini memiliki 16-32 buah gigi pada setiap sisinya. Selain digunakan sebagai alat bantu mencari makan, gigi-gigi gergajinya juga digunakan sebagai alat perlindungan dari serangan musuh-musuhnya. b) Cekung Hidung Ikan ini memiliki sepasang cekung hidung. Dalam berburu mangsanya, ikan ini lebih mengandalkan penciumannya yang tajam dibandingkan dengan menggunakan mata. c) Celah insang Ikan pari memiliki celah insang yang terletak dimedioventral kepala yang berjumlah 5 pasang. Celah insang ini berfungsi pada sistem respirasi atau pernapasan.
  • 14. 14 d) Kloaka Ikan ini memiliki kloaka pada bagian posterior ventral. Kloaka ini bersifat multifungsional, artinya selain berperan dalam sistem reproduksi juga berperan dalam sistem ekskresi. Dari hasil pengamatan ikan pari yang kami amati ini termasuk kelas Chondrichtyes berdasarkan kunci identifikasi: 1.b Rangka dari tulang rawan dan beberapa bagian mengeras mengalami klasifikasi, tiap lembaran insang mempunyai celah insang tersendiri yang berjumlah 5-7 pasang, kulit tertutup sisik atau dentikel ............. kelas Chondrichtyes ...............................................................................................2) 2.b Celah insang di bawah tubuh (ventral), bentuk tubuh umumnya pipih dorsoventral .............. ordo Hypotremata ....................................................7) 7.b Diskus sempit dan memanjang...................................................................8) 8a Moncong memanjang seperti gergaji....... ..................................... Pristidae Klasifikasi Ilmiah Kindom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Condrichthyes Ordo : Rajiformes Family : Pristidae Genus : Rhina Spesies : Rhina ancylostoma
  • 15. 15 H. Kesimpulan Dari hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan antara lain: 1. Ikan pari bersisik plakoid 2. Memiliki celah insang 5-7 pasang. 3. Spesies jantan maupun betina dapat dibedakan ada tidaknya klasper. 4. Sistem pergantian gigi yakni polyphydont
  • 16. 16 DAFTAR PUSTAKA Brotowijoyo,Djarubito. 2000. Zoologi dasar. Jakarta : Erlangga Solang, Margaretha. 2011. Bahan ajar Zoologi veterbrata. Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo Team teaching, 2013. Penuntun praktikum zoologi veterbrata. Gorontalo