2. Korupsi
Korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk
keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintahan rentan korupsi dalam
prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam
bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima
pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik
ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para
pencuri, dimana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.
3. Contoh Kasus
Seorang anak SMA yang telah berusia 17 tahun ingin membuat SIM, akan tetapi
ia tidak ingin mengikuti serangkaian tes yang ada sehingga untuk memperoleh
kemudahan ia memberikan sejumlah uang kepada petugas untuk mempercepat
proses pembuatan SIM.
4. Pemalsuan
Pemalsuan adalah proses pembuatan, beradaptasi, meniru atau benda, statistik,
atau dokumen-dokumen (lihat dokumen palsu), dengan maksud untuk menipu.
Kejahatan yang serupa dengan penipuan adalah kejahatan memperdaya yang
lain, termasuk melalui penggunaan benda yang diperoleh melalui pemalsuan.
5. Contoh Kasus
Semakin berkembangnya teknologi yang ada saat ini dan melihat kondisi
perekonomian yang ada, membuat para oknum tergiur untuk memalsukan uang
untuk kepentingan diri mereka pribadi dan tentunya membuat kerugian bagi
sejumlah pihak.
6. Pembajakan
Piracy atau pembajakan merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan berbagai macam aktivitas file sharing illegal, download illegal
atau pemalsuan yang berkaitan dengan internet. Internet piracy merupakan satu
hal yang berbahaya dan biasanya bersifat illegal dan bahkan cenderung
tergolong aksi kriminal.
7. Contoh Kasus
Pembajakan film di bioskop oleh penonton dengan cara merekam ataupum
mengambil gambar sesuka hati mereka dengan latar film yang sedang diputar
dan banyak yang menyebarkan cuplikan itu untuk mengambil keuntungan
pribadi. Dalam konteks media sosial, agar dianggap keren dan eksis. Meskipun
sudah ada peringatan yang jelas terpampang di layar bioskop sebelum film
dimulai.
8. Diskriminasi Gender
Hakikatnya, manusia memiliki kedudukan yang setara. Laki-laki maupun perempuan. Keduanya
diciptakan dalam derajat, harkat, dan martabat yang sama. Kalaupun memiliki bentuk dan fungsi yang
berbeda, itu semua agar keduanya saling melengkapi. Namun dalam perjalanan kehidupan manusia,
banyak terjadi perubahan peran dan status atas keduanya, terutama dalam masyarakat. Proses
tersebut lama kelamaan menjadi kebiasaan dan membudaya. Dan berdampak pada terciptanya
perlakuan diskriminatif terhadap salah satu jenis kelamin. Selanjutnya, muncul istilah gender yang
mengacu pada perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan yang terbentuk dari proses perubahan
peran dan status tadi baik secara social ataupun budaya.
Diskriminasi dapat diartikan sebagai sebuah perlakuan terhadap individu secara berbeda dengan
didasarkan pada gender, ras, agama,umur, atau karakteristik yang lain. Diskriminasi juga terjadi dalam
peran gender. Sebenarnya inti dari diskriminasi adalah perlakuan berbeda. Akibat pelekatan sifat-sifat
gender tersebut, timbul masalah ketidakadilan (diskriminasi) gender.
9. Contoh Kasus
Sebuah perushaan sedang membuka lowongan kerja sebagai asisten direktur.
Setelah dilakuan seleksi tersisa lah 2 karyawan yang memenuhi syarat untuk
menempati jabatan sebagai asisten direktur. Karyawan tersebut terdiri dari
seorang pria dan seorang wantita. Namun pada akhirnya yang terpilih adalah
calon karyawan wanita, karena perusahan berfikir wanita lebih cocok menjadi
asisten dibandingkan dengan pria. Walaupun skill pria tersebut lebih unggul dari
wanita tersebut. Di sini terlihat jelas suatu diskriminasi gender di lingkungan
perusahaan.
10. Konflik Sosial
Pengertian Konflik Sosial (Pertentangan) adalahsebagai suatu proses sosial
antara dua pihak atau lebih ketika pihak yang satu berusaha menyingkirkan
pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Latar
belakang adanya konflik adalah adanya perbedaan yang sulit ditemukan
kesamaannya atau didamaikan baik itu perbedaan kepandaian, ciri fisik,
pengetahuan, keyakinan, dan adat istiadat.
11. Contoh Kasus
Dunia politik tidak lepas dari munculnya konflik sosial. Seperti yang terjadi
beberapa waktu lalu terkait RUU KUHP dan Revisi UU KPK, yang sedang
dilakukan pengkajian ulang. Masyarakat menilai hal tersebut kurang tepat dan
merugikan, sehingga terjadi pertentangan antar kelompok.
12. Masalah Polusi
Dalam hal ini sebaiknya pemerintah ambil andil dalam masalah polusi khususnya di
Indonesia saat ini. Karena jika di diamkan maka masyarakat tidak akan bisa lagi
menghirup udara segar dan dapat juga menyebabkan sesak nafas dan kelainan paru-
paru. Hal ini pun dapat di tuntaskan apabila masyarakat peduli dan selalu mengadakan
sosialisasi rutin di lingkungan disekitarnya. Dengan cara menanam 1 pohon pun
masyarakat sudah menolong dan membantu mengurangi polusi di Indonesia. Pesan
saya untuk masyarakat di indonesia adalah pintar-pintarlah menggunakan kendaraan
bermotor seperlunya, dan jangan lupa untuk menanam pohon agar kita dapat terus
menghirup udara segar dan terhindar dari penyakit yang dapat tiba-tiba menyerang kita
melalui polusi udara.
13. Contoh Kasus
Polusi udara di Jakarta semakin memburuk. Faktor utama memburuknya polusi
udara di Jakarta adalah padatnya transpotasi yang ada dan sedikitnya lahan
hijau. Salah satu faktor yang memperburuk keadaan adalah buruknya sistem
pembakaran bahan bakar pada transportasi umum terutama bajaj. Hal ini
disebabkan karena bajaj yang digunakan sudah tua dan mesin yang digunakan
tidak dapat berkerja secara maksimal lagi. Untuk menanggulangi hal tersebut,
maka dilakukan penggantian bajaj orange manjadi bajaj biru yang lebih ramah
lingkungan.
14. “Etika Bisnis dalam prakteknya
membutuhkan akuntabilitas dan
HATI NURANI YANG JUJUR”
- DJAJENDRA