Laporan praktikum suhu dan kalor untuk SMA sederajat
Pembuatan skema es puter
1. IPA Terpadu
Melakukan Percobaan yang Berkaitan dengan Kehidupan Sehari-hari
Disusun untuk memenuhi tugas kuliah IPA terpadu
Dosen pengampu: Dr. Sarwanto M.Si
Nama Kelompok:
Kartiko Rusdianto K2309040
Mukhibah Riski H. K2310065
PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
2. KD: Melakukan Percobaan yang Berkaitan dengan Kehidupan sehari-hari.
Proses Pemuaian suatu zat dapat dilihat dalam kehidupan di sekitar kita. Kita dapat
meninjau dalam pembuatan es puter. Proses pemuaian ketika membuat es puter terjadi ketika
memanaskan adonan dalam panci. Ketika memasak adonan dalam panci terdapat pemuaian zat
padat, cair dan gas.
a. Pemuaian Zat padat pada panci
Pada pemuaian zat padat ketika memasak adonan terjadi pada pemuaian luas panci. Panci
di panaskan oleh kompor kemudian panci mengalami kenaikan suhu sehingga luas
permukaan panci menjadi lebih luas. Dalam fisika dapat di tuliskan rumus sebagai:
A2 A1 (1 T)
Keterangan:
A1 = Luas bidang mula-mula ( m 2 )
A2 = luas bidang setelah dipanaskan ( m 2 )
= koefisien muai luas ( / 0 C )
T = Selisih suhu ( / 0 C )
Skema terjadinya pemuaian luas pada panci.
Panci dipanaskan Suhu panci meningkat Luas panci bertambah
b. Pemuaian zat cair Pada adonan
Pada pemuaian zat cair terjadi ketika memanaskan adonan. Adonan dipanaskan dengan
kompor sehingga suhu adonan meningkat sehingga mengakibatkan volume adonan
bertambah. Dalam fisika dapat di tuliskan rumus pemuaian volume sebagai berikut:
3. A2 A1 (1 T)
Keterangan:
A1 = Luas bidang mula-mula ( m 2 )
A2 = luas bidang setelah dipanaskan ( m 2 )
= koefisien muai luas ( / 0 C )
T = Selisih suhu ( / 0 C )
Skema terjadinya pemuaian volume pada adonan
Adonan dipanaskan Suhu adonan meningkat volume adonan bertambah
c. Pemuaian Gas di dalam Panci
Pemuaian pada gas terjadi pada udara yang ada di dalam panci. Gas di dalam panci di
panaskan pada kompor sehingga suhu gas meningkat mengakibatkan volume gas
bertambah. Dalam kondisi ini terjadi dua fenomena dalam fisika, yaitu terjadi pemuaian
gas karena suhu dan peninjauan dari teori persamaan gas ideal:
A2 A1 (1 T)
Keterangan:
A1 = Luas bidang mula-mula ( m 2 )
A2 = luas bidang setelah dipanaskan ( m 2 )
= koefisien muai luas ( / 0 C )
T = Selisih suhu ( / 0 C )
Pada gas ideal:
Dalam gas ideal besaran V berbanding lutus dengan T ( )
4. PV nRT
Keterangan:
P = Tekanan (Pa)
V = Volume ( m 2 )
n = Jumlah mol gas (molekul)
R = tetapan gas ideal (Joule/mol)
T = Suhu (K)
Skema pemuaian zat gas dalam panci
Gas dipanaskan Suhu Gas meningkat Volume gas bertambah
d. Pemuaian dalam panci
Disisi lain, pemuaian ketika memanaskan adonan berlaku Hukum 1 Termodinamika.
Hukum 1 termodinamika terjadi oleh kondisi system dan lingkungan. Sistim sebagai
adonan dan gas yang ada dalam panci tertutup. Lingkungan sebagai api yang diberikan
oleh kompor. Dalam hokum termodinamika ketika lingkungan mentransfer energy panas
ke dalam system sehingga bernilai Positif. Karena pengaruh transfer energy ke system
sehingga menimbulkan usaha (w) dalam system yang bernilai positif. Usaha bernilai
positif dan negative di tinjau dari perubahan volumenya. Ketika volume membesar maka
usaha bernilai positf dan ketika volume mengecil berarti usaha bernilai negative. Jadi
dalam memanaskan adonan terjadi transfer energy panas dari api pada kompor ke panci,
kemudian mengakibatkan volume dalam panci membesar dan bisa dikatakan juga sebagai
pemuaian dalam system.
Q U W
Keterangan:
Q = perubahan kalor (J)
W = perubahan usaha (J)
U = Perubahan energy dalam (J)
5. Skema pemuaian dalam panci
System: Lingkungan:
Adonan dan gas dalam panci Api
Perpindahan energy panas dari
lingkungan ke sistem
Terjadi usaha dalam
sistem
Volume bertambah