Dokumen tersebut membahas tentang alat-alat optik seperti mata, periskop, mikroskop, dan kaca pembesar beserta penjelasan mengenai prinsip kerja dan bagian-bagiannya. Di antaranya adalah penjelasan tentang bagian-bagian mata seperti kornea, retina, dan iris serta penyakit mata seperti rabun jauh dan rabun dekat beserta cara koreksinya menggunakan lensa.
1. Kelompok :
M. Iqbal santoso
M. Rangga Satria P.
Firullah Sandi
Fachreza Yahya
Guru Pembimbing: budi setyawan
Alat - alat Optik
SMP NEGERI 39 SURABAYA
2. Cermin dan lensa serta prinsip
kerjanya memberikan sarana
pemahaman bagi pemanfaatannya
untuk mempermudah dan membantu
kehidupan manusia. Alat-alat yang
bekerja berdasarkan prinsip optik
(cermin dan lensa) digolongkan sebagai
alat optik.
Apakah alat optik itu:
4. Salah satu alat optik alamiah yang merupakan
salah satu anugerah dari Sang Pencipta adalah mata.
Di dalam mata terdapat lensa kristalin yang terbuat
dari bahan bening, berserat, dan kenyal. Lensa
kristalin atau lensa mata berfungsi mengatur
pembiasan yang disebabkan oleh cairan di depan
lensa. Cairan ini dinamakan aqueous humor. Intensitas
cahaya yang masuk ke mata diatur oleh pupil.
Pengertian mata:
7. Alis mata pada sebagian besar mamalia
berupa bagian yang sedikit menonjol
sedikit di atas kedua belah kelopak mata
dan mempunyai sedikit rambut halus.
Alis mata berfungsi sebagai pelindung
mata yang peka dari tetesan keringat
yang jatuh dari bagian dahi, air hujan,
atau sinar matahari yang berlebihan.
Alis mata:
8. Kornea adalah bagian depan mata
yang tembus pandang yang
menutupi iris dan pupil. Bila kornea
disentuh maka kelopak mata akan
menutup secara refleks. Kornea
tidak memiliki pembuluh darah.
Kornea:
9. Bentuk alis mata pada manusia biasanya bagaikan
bulan sabit dengan lengkungan agak tajam di
bagian pelipis. Tidak jarang juga dijumpai orang
dengan alis mata bagian kiri dan bagian kanan yang
bersambung menjadi satu.
Bentuk alis mata dan arah tumbuh rambut pada
alis dimaksudkan agar keringat atau air bisa
mengalir ke kening dan jatuh ke pipi, atau ke arah
pipi melewati puncak hidung. Bentuk tulang dahi
pada bagian alis mata juga ikut melindungi mata
dari tetesan keringat dan air.
Bentuk alis mata pada
manusia:
10. Retina adalah selapis tipis sel yang terletak pada bagian belakang
bola mata vertebrata dan cephalopoda. Retina merupakan bagian
mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal syaraf.
Retina memiliki sel fotoreseptor ("rods" dan "cones") yang
menerima cahaya. Sinyal yang dihasilkan kemudian mengalami
proses rumit yang dilakukan oleh neuron retina yang lain, dan
diubah menjadi potensial aksi pada sel ganglion retina. Retina
tidak hanya mendeteksi cahaya, melainkan juga memainkan peran
penting dalam persepsi visual. Pada tahap embrio, retina dan
syaraf optik berkembang sebagai bagian dari perkembangan luar
otak.
Struktur unik pembuluh darah pada retina telah digunakan
sebagai identifikasi biometrik
Retina:
11. Iris / selaput pelangi:
Selaput pelangi atau iris adalah daerah berbentuk gelang pada
mata yang dibatasi oleh pupil dan sklera (bagian putih dari
mata). Tekstur visual dari selaput pelangi dibentuk selama
perkembangan janin dan menstabilkan diri sepanjang dua
tahun pertama dari kehidupan janin. Tekstur selaput pelangi
yang kompleks membawa informasi sangat unik dan
bermanfaat untuk pengenalan pribadi. Kecepatan dan
ketelitian dari sistem pengenalan berbasis Iris sangat
menjanjikan dan sangat memungkinkan untuk digunakan pada
sistem identifikasi berskala besar. Masing-masing selaput
pelangi adalah unik dan seperti sidik jari, tekstur selaput
pelangi dari kembar identik adalah berbeda. Tekstur dari
selaput pelangi sangat sulit untuk dirusak melalui
pembedahan. Kelemahan dari pengenalan dengan selaput
pelangi adalah alat untuk akuisisi data relatif mahal, karena
alat akuisisi harus menjamin kenyamanan pengguna dalam
12. Pupil atau anak mata adalah pembukaan di tengah
mata. Cahaya masuk lewat pupil dan diteruskan
melalui lensa mata, yang memusatkan bayangan ke
retina. Ukuran pupil dikendalikan oleh otot. Bila
perlu banyak cahaya, pupil membesar. Bila cahaya
bertambah terang, pupil bertambah kecil.
Pupil dapat dibandingkan dengan pengatur cahaya
pada kamera. Pupil akan lebih jelas terlihat apabila
dilihat dengan sebuah mikroskop.
Pupil / anak mata:
13. daya akomodasi mata:
Saat mata melihat objek yang dekat, lensa mata akan
berakomodasi menjadi lebih cembung agar bayangan yang
terbentuk jatuh tepat di retina. Sebaliknya, saat melihat
objek yang jauh, lensa mata akan menjadi lebih pipih untuk
memfokuskan bayangan tepat di retina.
Titik terdekat yang mampu dilihat oleh mata dengan jelas
disebut titik dekat mata (punctum proximum/PP). Pada saat
melihat benda yang berada di titik dekatnya, mata dikatakan
berakomodasi maksimum. Titik dekat mata disebut juga
dengan jarak baca normal karena jarak yang lebih dekat dari
jarak ini tidak nyaman digunakan untuk membaca dan mata
akan terasa lelah. Jarak baca normal atau titik dekat mata
adalah sekitar 25 cm.
14. Adapun, titik terjauh yang dapat dilihat oleh
mata dengan jelas disebut titik jauh mata
(punctum remotum/PR). Pada saat melihat
benda yang berada di titik jauhnya, mata
berada dalam kondisi tidak berakomodasi.
Jarak titik jauh mata normal adalah di titik
tak hingga (~).
Lanjutan dari halaman sebelumnya:
16. Orang yang menderita rabun jauh atau miopi tidak
mampu melihat dengan jelas objek yang jauh tapi
tetap mampu melihat dengan jelas objek di titik
dekatnya (pada jarak 25 cm). titik jauh mata orang
yang menderita rabun jauh berada pada jarak
tertentu (mata normal memiliki titik jauh tak
berhingga).
Rabun jauh dapat diperbaiki dengan menggunakan
lensa divergen yang bersifat menyebarkan
(memencarkan) sinar. Lensa divergen atau lensa
cekung atau lensa negatif dapat membantu lensa
mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di
retina.
Rabun jauh dan cara menangani:
17. miopi dikoreksi menggunakan lensa negative:
Jarak fokus lensa dan kuat lensa yang digunakan
untuk memperbaiki mata yang mengalami rabun
jauh dapat ditentukan berdasarkan persamaan
lensa tipis dan rumus kuat lensa.
Di sini jarak s adalah jarak tak hingga (titik jauh
mata normal), dan s’ adalah titik jauh mata (PR).
Prinsip dasarnya adalah lensa negatif digunakan
untuk memindahkan (memajukan) objek pada
jarak tak hingga agar menjadi bayangan di titik jauh
mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek
dengan jelas.
18. Orang yang menderita rabun dekat atau hipermetropi
tidak mampu melihat dengan jelas objek yang terletak
di titik dekatnya tapi tetap mampu melihat dengan
jelas objek yang jauh (tak hingga). Titik dekat mata
orang yang menderita rabun dekat lebih jauh dari
jarak baca normal (PP > 25 cm).
Cacat mata hipermetropi dapat diperbaiki dengan
menggunakan lensa konvergen yang bersifat
mengumpulkan sinar. Lensa konvergen atau lensa
cembung atau lensa positif dapat membantu lensa
mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di
retina.
Rabun dekat dan cara menangani :
19. Jarak fokus lensa dan kuat lensa yang digunakan untuk
memperbaiki mata yang mengalami hipermetropi dapat
ditentukan berdasarkan persamaan lensa tipis dan
rumus kuat lensa.
Di sini jarak s adalah jarak titik dekat mata normal (25
cm), dan s’ adalah titik dekat mata (PP). Prinsip dasarnya
adalah lensa positif digunakan untuk memindahkan
(memundurkan) objek pada jarak baca normal menjadi
bayangan di titik dekat mata tersebut sehingga mata
dapat melihat objek dengan jelas.
Hipermetropi dikoreksi
menggunakan lensa positif:
20. Periskop:
Periskop merupakan alat optik untuk mengamati
dari posisi tersembunyi. Periskop sederhana dapat
dibuat dengan menggunakan tabung yang
diberikan cermin paralel yang saling berhadapan
dengan sudut 45° pada setiap sisinya. Periskop
sederhana sering digunakan sebagai alat untuk
melihat ketika dihalangi kerumunan orang.
Periskop yang canggih biasa ditemukan pada
kendaraan tempur lapis baja dan kapal selam.
21. Pengertian Alat/Benda Optik : Mikroskop, Teropong,
Periskop, OHP, Proyektor Slide, Lup, Dsb
Sat, 08/12/2007 - 3:51pm — godam64 Benda optik
adalah benda yang menggunakan lensa optik untuk
melakukan fungsinya dalam membantu kegiatan
tertentu. Lensa optik bisa terbuat dari bahan kaca,
plastik, fiber, dan lain sebagainya. Berikut di bawah ini
merupakan arti definisi / pengertian dari beberapa
benda / alat optik yang sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari.
PENGERTIAN LAIN PERISKOP.
23. Periskop merupakan alat optik untuk mengamati
dari posisi tersembunyi. Periskop sederhana dapat
dibuat dengan menggunakan tabung yang
diberikan cermin paralel yang saling berhadapan
dengan sudut 45° pada setiap sisinya. Periskop
sederhana sering digunakan sebagai alat untuk
melihat ketika dihalangi kerumunan orang.
Periskop yang canggih biasa ditemukan pada
kendaraan tempur lapis baja dan kapal selam.
Pengertian periskop 1.
24. Pengertian periskop 2.
Periskop
Periskop adalah teropong yang digunakan
oleh kapal selam yang pada umumnya
digunakan untuk melihat keadaan sekitar di
luar kapal selam.
25. =
Mikroskop:
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan
scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari
benda kecil dengan menggunakan alat ini
disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik
berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh
mata.
26. Jenis-jenis mikroskop:
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah
mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu
atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah
benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut.
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu,
mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan
yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya
dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan
dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam
sel. Mikroskop monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1
lensa okuler dan binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan
kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian,
yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan
mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski
DIC, dan konfokal).
27. Struktur mikroskop:
Ada dua bagian utama yang umumnya
menyusun mikroskop, yaitu:
Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa
objektif, dan lensa okuler.
Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan
lengan mikroskop, diafragma, meja objek,
pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek,
dan sumber cahaya.
29. Mikroskop merupakan salah satu alat penting
dalam kegiatan praktikum biologi di sekolah.
Mikroskop berfungsi untuk melihat benda-benda
atau organisme yang berukuran sangat kecil. Jenis
Mikroskop yang banyak digunakan disekolah
adalah Mikroskop Monokuler. Seiring dengan
kemajuan ilmu dan teknologi, jenis mikroskop dan
kemampuan memperbesar benda juga semakin
maju. Ada beberapa mikroskop yang kita kenal,
yaitu :
1. Mikroskop sederhana
Lanjutan pengertian mikroskop.
30. Kaca pembesar atau lup digunakan untuk melihat benda kecil yang
tidak bisa dilihat dengan mata secara langsung. Lup menggunakan
sebuah lensa cembung atau lensa positif untuk memperbesar objek
menjadi bayangan sehingga dapat dilihat dengan jelas.
Lup dapat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum untuk
mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan. Agar mata
berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk harus tepat
berada di titik dekat mata (s’ = sn = jarak titik dekat mata).
Bayangan yang dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
Untuk mendapatkan bayangan semacam ini objek harus berada di
depan lensa dan terletak diantara titik pusat O dan titik fokus F lensa.
untuk menghasilkan bayangan yang diinginkan, lup dapat digunakan
dalam dua macam cara, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum
dan dengan mata tidak berakomodasi.
Kaca pembesar:
31. Lanjutan halaman sebelumnya:
Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup dengan mata
berakomodasi maksimum adalah
Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat
mata (sn = 25 cm untuk mata normal), dan f adalah jarak
fokus lup.
Menggunakan lup dalam keadaan mata berakomodasi
maksimum membuat mata menjadi cepat lelah. Agar mata
relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan
mata tidak berakomodasi. Untuk mendapatkan perbesaran
bayangan yang diinginkan dalam keadaan mata tidak
berakomodasi, bayangan yang terbentuk harus berada sangat
jauh di depan lensa (jarak tak hingga). dalam hal ini objek
harus berada di titik fokus lensa (s = f).
32. Sejarah kacamata:
Penemuan teknologi kacamata berhubungan sangat erat dengan
perkembangan kaca pembesar.
Sejarah tertua dimiliki oleh masyarakat di kota kuno Niniwe. Mereka telah
mengenal “kaca mata”, yang sebenarnya lebih berfungsi sebagai kaca
pembesar dengan materi lensa bukan dari kaca melainkan kristal. Bangsa
Yunani kuno pun mempunyai kaca pembesar berujud bola kaca berisi air.
Baru pada abad XII, hampir secara bersamaan kaca pembesar dari kuarsa
yang dipasang pada bingkai muncul di masyarakat Cina dan Eropa.
Melihat manfaat kaca pembesar, maka tahun 1268 Roger Bacon, filsuf,
ilmuan dan pembaharu pendidikan berkebangsan Inggris, berpendapat
perlunya lensa sebagai peralatan optik. Namun tidak semua orang mau
menempatkan Bacon sebagai orang pertama pencetus lahirnya kaca mata.
Dengan bukti-bukti di tangan, ada yang berpendapat kacamata
kemungkinan besar lahir di Italia pada ± tahun 1286. Sedangkan mengenai
siapa penemunya pun muncul dua versi, apakah Alessandro di Spina dari
Florence ataukah Florentine Salvina Armato.
33. Lanjutan sejarah kacamata 1:
Dalam waktu singakt, pada tahun 1300-an kacamata mulai di
produksi dengna pusat pembuatan di Venesia. Tapi kacamata saat itu
belum seperti sekarang. Kualitas lensanya sederhana, pemakaiannya
juga merepotkan. Alat baca yang biasa dipakai para rahib dengan
gangguan rabun dekat itu hanya terdiri atas dua lensa yang
disambung, tanpa tangkai. Setelah menempelkan sambungan di
batang hidung, sang pemakai harus terus menerus memeganginya.
Meski lambat laun sambungannya makin kuat, kacamata tersebut
tetap dianggap berbahaya.
Berbagai macam percobaan dilakukan untuk menemukan cara terbaik
dan teraman mengenakan kacamata. Ada yang memasang
lempengan logam panjang yang dipasang mulai dari batang hidung
hingga kebagian tengah kepala lalu turun ke bagian leher. Karena
pemasangan yang rumit dan tidak praktis, kacamata itu pun tidak
diminati
34. (Masih ada lagi) lanjutan sejarah
kacamata 4:
Hingga tahun 1884 masih juga dihasilkan lensa bifokus yang dibuat
dari potongan-potongan, meski sudah berperekat. Barulah pada tahun 1908
dan 1910 dikenal lensa cembung cekung yang benar-benar menyatu dalam
satu lensa.
Materi lensa pun turut berkembang, yang mula-mula dari kuarsa, selanjutnya
dibuatlah lensa kaca. Beberapa dekade terakhir, pilihan lensa pun makin
beragam saat diperkenalkan lensa plastik. Tahun 1888 di Prancis diproduksi
lensa kontak pertama sebagai alat kesehatan, karena gangguan pandangan si
penderita tidak mungkin lagi dibantu dengan kaca mata biasa. Namun lensa itu
hanya dipakai beberapa orang, itu pun terpaksa. Saat dipasang lensa kontak
yang terbuat dari kaca tersebut akan menutupi seluruh bagian depan mata.
Untunglah, pada 1938 ditemukan lensa kontak plastik. Satu dekade kemudian,
mulai diperkenalkan lensa kontak yang hanya menutupi kornea.
35. Lanjutan sejarah kacamata 2:
Model lain adalah dengan rantai kecil yang dipasang pada
kedua sisi kacamata. Kemudian rantai ini diikatkan di bagian
belakang kepala, layaknya kacamata khusus bagi perenang atau
pengendara sepeda motor. Ada lagi yang mengaitkan kacamata
pada topi. Ini pun merepotkan, bahkan mengganggu, terutama
saat harus membaca di dalam ruangan atau membuka topi
untuk memberi salam.
Akhirnya, ada orang yang cukup kreatif dengan memasang
tangkai, sehingga kacamata dapat “berpegangan” pada telinga.
Akhir abad XIV ketika kacamata mulai umum digunakan dan
dianggap sebagai benda berharga, alat baca itu sering muncul
sebagai aksesori subjek dalam lukisan. Salah satunya adalah
lukisan Paus Leo X yang dibuat oleh Raphael tahun 1517.
36. Perkembangan selanjutnya adalah saat berhasil ditemukannya
kacamata bifokus, yang memiliki sekaligus lensa cembung dan lensa
cekung dalam satu bingkai. Tahun 1784 kacamata bifokus pertama
di dunia dibuat oleh Benjamin Franklin – politikus, penulis, sekaligus
ilmuwan Amerika. Namun alat optik yang bisa membuatnya nyaman
saat melakukan perjalanan, karena selain dapat menikmati
pemandangan alam juga sekaligus membaca buku-buku
kegemarannya, masih sederhana bentuknya. Setelah berhasil
memisahkan kaca cembung dan cekung, ia memotong secara
horizontal masing-masing lensa stersebut dibagian tangan.
Kemudian dengan dijepit oleh bingkai, potongan lensa cembung
ditumpankan di atas potongan lensa cembung
Lanjutan sejarah kacamata 3:
38. Menghitung jarak titik fokus suatu Lup
Titik fokus suatu lup menentukan perbesaran yang dihasilkan,
oleh karena itu titik fokusnya adalah besaran yang perlu
diketahui (lihat juga dibawah). Dalam penggunaan sehari-hari
jarak titik fokus dari sebuah lup dapat ditentukan dengan
percobaan sederhana cahaya dapat dikumpulkan di satu titik
yang berjarak tertentu dari lensa lup. Apabila cahaya
mencapai tingkat energi yang tinggi maka kertas, serpih kayu,
atau lainnya dapat terbakar ketika diletakkan di bawah lup
tersebut. Dalam hal ini cahaya dikumpulkan di sebuah titik
yang disebut titik fokus atau titik api yang sifatnya maya atau
semu bukan nyata atau di belakang lensa tersebut.
PENGERTIAN LUP atau KACA PEMBESAR.
39. MENGAMATI DENGAN LUP.
U P (KACA PEMBESAR)
Lup adalah lensa cembung, digunakan untuk
mengamati benda-benda kecil agar lebih besar dan
jelas. Syarat agar suatu benda dapat diamati secara
jelas dengan memakai lup:
S £ f s = f (untuk pengamatan tidak berakomodasi)
s < f (untuk pengamatan berakomodasi maksimum)
Pembesaran sudut lup ( g ):
g Lup pp/f
(tidak berakomodasi)
PP = 25 cm (mata normal)
pp/f + 1
(berakomodasi maksimum)