SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
0
IMAN KEPADA PARA RASUL
Disusun oleh Epi 4A :
Adhi Himawan
Eli Sobari
Muhamad Budiman Susilo
M. Tulus Riyadi
Sumaryono
Dibimbing oleh :
H. Asnin Syafiuddin, Lc. MA
Sekolah Tinggi Agama Islam
ASY-SYUKRIYYAH
Jl. KH. Hasyim Ashari Km. 3 Cipondoh Tangerang – Banten
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb,
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini yang bertemakan “Iman Kepada Para Rasul”.
Tim Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan
dan tuntunan Allah Swt dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam
kesempatan ini Tim Penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Tim Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, Tim
Penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, Tim Penulis dengan rendah
hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat
bermanfaat bagi seluruh pembaca dan teman-teman. Aamiin…
Sehubungan dengan terselesaikannya makalah ini, Tim Penulis mengucapkan
terima kasih kepada : Ust. H. Asnin Syafiuddin, Lc. MA, Selaku dosen pembimbing
yang telah membantu dan membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................... 1
DAFTAR ISI ....................................................... 2
A. Pendahuluan ....................................................... 3
B. Pengertian Nabi dan Rasul ....................................................... 3
C. Jumlah Nabi dan Rasul serta Keluasan Ajaran Risalahnya................. 5
D. Rasulullah Muhammad SAW adalah Penutup Nabi dan Rasul.......... 7
E. Makna Iman kepada Kerasulan Muhammad SAW............................. 9
F. Pengaruh Keimanan Dalam Kehidupan Sehari-hari............................ 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................... 15
3
IMAN KEPADA PARA RASUL
A. Pendahuluan
Seorang muslim beriman dan percaya bahwa Allah SWT telah memilih diantara
umat manusia sejumlah nabi dan rasul sebagai utusan-Nya kepada umat manusia.
Allah SWT mengutus para nabi dan rasul untuk membawa kabar manusia kepada
umat manusia tentang kenikmatan abadi yang disediakan bagi mereka yang beriman,
dan memperingatkan mereka tentang akibat kekufuran (syirik). Merekapun memberi
taladan tingkah laku yang baik dan mulia bagi manusia, antara lain dalam bentuk
ibadah yang benar, akhlak yang terpuji dan istiqomah (berpegang teguh) terhadap
ajaran Allah SWT.
B. Pengertian Nabi dan Rasul
Walaupun tugas nabi dan rasul adalah sama dari segi tugas penyampaian
wahyu, tetapi kedua istilah ini maknanya berbeda. Sebagian kaum muslimin
berpendapat bahwa nabi atau rasul adalah orang yang menerima wahyu Allah untuk
dilaksanakan terutama untuk dirinya sendiri; lalu jika ia diperintahkan Allah untuk
menyampaikan wahyu itu kepada manusia, maka ia disebut rasul. Tetapi jika tidak
demikian , maka ia disebut nabi.
Pendapat ini terasa ganjil terdengar. Sebab, mungkinkah seorang nabi tidak
diberikan tugas untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia? Apakah nabi
hanya diutus Allah untuk melaksanakan agama Allah untuk dirinya sendiri?
Sesungguhnya arti nabi adalah orang yang diwahyukan kepadanya syari‟at
rasul sebelumnya dan diperintahkan untuk menyampaikan suatu syari‟at itu kepada
suatu kaum tertentu. Contohnya adalah nabi-nabi bani israil seperti nabi Musa as dan
Isa as. Sedangkan rasul adalah orang yang diwahyukan kepadanya suatu syari‟at baru
4
untuk disampaikan kepada kaumnya sendiri atau semua kaum. Singkatnya rasul
adalah orang yang diperintahkan untuk menyampaikan syari‟atnya sendiri, sedangkan
nabi diperintahkan untuk menyampaikan syari‟at rasul lain (rasul sebelumnya).
Allah SWT berfirman:
QS. Al-Hajj : 52
“(Dan) Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak pula
seorang nabi....” (QS. Al-Hajj : 52)
Imam Baidlawi menafsirkan ayat itu sebagai berikut:
“Rasul adalah orang yang diutus Allah dengan syari‟at yang baru untuk
menyeru manusia kepada-nya. Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah untuk
menetapkan (menjalankan) syari‟at rasul-rasul sebelumnya.”
Dengan batasan yang jelas ini, dapat dikatakn bahwa Nabi Musa as adalah nabi
sekaligus rasul. Tetapi nabi Harun as hanyalah nabi. Sebagian tidak diberikan syari‟at
yang baru. Sayyidina Muhammad SAW adalah nabi dan rasul. Namun yang paling
istimewa pada diri beliau adalah kenabian dan kerasulannya diutus untuk seluruh
umat manusia, bukan hanya untuk satu kaum tertentu.
Seorang muslim wajib meyakini semua nabi dan rasul sebagaimana firman
Allah SWT:
QS. Al-Baqarah : 136
“Katakanlah (kepada orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan
apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail,
Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta
apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan
5
seorang pun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” (QS. Al-
Baqarah : 136)
C. Jumlah Nabi dan Rasul serta Keluasan Ajaran Risalahnya
Seorang muslim wajib beriman bahwa Allah telah mengutus sejumlah nabi dan
rasul sebelum Nabi Muhammad SAW, meski tidak perlu mengetahui berapa jumlah
mereka seluruhnya, siapa nama-nama mereka dan dimana mereka bertugas.
Memang dalam suatu hadits riwayat Imam Ahmad bin Hambal dalam kitab
musnadnya, dikatakan bahwa jumlah nabi ada lebih kurang 124.000 orang dan
jumlah rasul ada 315 orang. Tetapi riwayat tersebut bukan hadits muttawatir,
karenanya tidak bisa dijadikan pegangan dalam aqidah. Sebab aqidah tidak boleh
berlandaskan dalil-dalil yang dzonni (yang belum pasti kebenarannya, seperti hadits
ahad). Tetapi ia harus berdasarkan dalil-dalil yang qoth‟i.
Allah SWT berfirman;
QS. Al-Mu‟min : 78
“Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di
antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula)
yang tidak Kami ceritakan kepadamu.” (QS. Al-Mu‟min : 78)
Ayat ini menyatakan dengan jelas bahwa Allah hanya memperkenalkan
sebagian dari para nabi dan rasul-Nya. Al-Qur‟an hanya menerangkan (menceritakan)
sebanyak 25 nabi dan rasul saja, yang wajib dipercayai kenabian dan kerasulannya.
Semua nabi dan rasul sebelum nabi Muhammad SAW diutus Allah untuk suatu
bangsa tertentu (baik satu atau beberapa generasi dari suatu bangsa) dan untuk suatu
periode tertentu. Masa berlaku syari‟at dan daerah dakwah para nabi terbatas di
6
daerah dan waktu tertentu sampai datang rasul penggantinya. Kecuali risalah dakwah
Nabi Muhammad SAW yang bersifat universal, sebagaimana firman Allah SWT:
QS. Saba‟ : 28
‫ال‬
“(Dan) Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia
seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi
kebanyakan manusia tidak (mau) mengetahui.” (QS. Saba‟ : 28)
Rasulullah SAW menegaskan hal ini dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh
Bukhari dan Muslim dari jabir ra:
“Nabi-nabi terdahulu diutus diperuntukan bagi kaumnya sendiri (khusus).
Sedangkan aku telah diutus untuk seluruh umat manusia.”
Berbeda dengan para nabi dan rasul lainnya, kenabian Muhammad SAW, dapat
dibuktikan secara aqli dengan mukjizatnya yang abadi, yaitu Al-Qur‟an. Al-Qur‟an
adalah wahyu Allah sekaligus mukjizat abadi bagi kenabian Muhammad SAW. Al-
Qur‟an telah membungkam orang-orang kafir, terdiam tak mampu menandingi atau
mendatangkan satu surat saja semisal dalam Al-Qur‟an. Inilah dalil yang meyakinkan
bahwa Muhammad SAW adalah seorang nabi dan rasul. Sebab, suatu mukjizat hanya
diberikan Allah kepada para nabi dan rasul.
Allah SWT berfirman:
QS. Al-Baqarah : 23
“(Dan) jika kalian (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad SAW), buatlah satu surat (saja) yang
semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu
orang-orang yang benar.” (QS. Al-Baqarah : 23)
7
D. Rasulullah Muhammad SAW adalah Penutup Nabi dan Rasul
Selain beriman kepada kenabian dan kerasulan Muhammad SAW, seorang
muslim wajib pula meyakini bahwa nabi Muhammad SAW adalah khatamun-
nabiyyin (penutup para nabi). Tidak ada lagi nabi dan rasul sesudahnya sampai hari
kiamat. Hal ini berdasarkan:
1) Firman Allah SWT:
QS. Al-Ahzab : 40
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di
antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab : 40)
2) Hadits
a) Hadits muttawatir yang diriwayatkan Imam Ahmad bin Hambal dari Anas bin
Malik:
“sesungguhnya risalah kenabian itu telah habis. Maka tidak ada nabi
dan rasul sesudahku.”
b) Hadits shahih riwayat Imam Bukhari, Ahmad Ibnu Hibban dari Abu Hurairah:
“sesungguhnya perumpamaan diriku dengan nabi-nabi sebelumku
adalah sama dengan seseorang yang membuat rumah; diperindah dan
diperbagusnya (serta diselesaikan segala sesuatunya) kecuali tempat (yang
disiapkan) untuk sebuah batu bata disudut rumah itu. Orang-orang yang
mengelilingi rumah itu mengaguminya, tetapi bertanya: „mengapa engkau
belum memasang batu bata itu?‟ nabi pun berkata: „akulah batu bata (terakhir)
–sebagai penyempurna itu, dan sayalah penutup para nabi.”
Dengan nash-nash tersebut faham Ahmadiyah Qadiyani yang meyakini bahwa
sesudah Rasulullah SAW masih ada nabi adalah keliru (sesat) dan tidak berdasarkan
8
pengertian bahasa arab dan syara‟. Pemahaman Qadiyani tentang kalimat “Khatamun
mabiyyin” adalah cap (stempel) untuk nabi-nabi sebelumnya, jelas sangat keliru.
Sebab pengertian kalimat itu menurut bahasa Arab adalah “Nabi penghabisan
(terakhir)”.
Jamaludin Muhammad Al Anshari, ahli bahasa arab paling terkenal dengan
kamus “Lisanul Arab” mengatakan bahwa kata “Khatam” mempunyai arti yang sama
dengan kata “Khatim” dan “Khatam”. Ia menulis:
“Khitam dari suatu kaum serta khatim dan khatamnya, artinya adalah
penghabisan dari mereka. Dan Muhammad SAW adalah khatim (penghabisan/akhir)
dari segala nabi. Khatim dan khatam adalah diantara nama (yang diberikan kepada
nabi) Nabi Muhammad SAW di dalam Al-Qur‟an. Disebutkan di dalam Al-Qur‟an
bahwa Muhammad SAW adalah khatimannabiyyin, yakni penghabisan nabi
(penutup) segala nabi”.
Selanjutnya Jamaludin Muhammad Al Anshari mengatakan:
“Merujuk kepada Al-Qur‟an dan hadits muttawatir di atas, kalau ada orang
yang mengatakan masih akan ada nabi setelah Muhammad SAW, maka mereka telah
sesat dan kafir. Oleh karena itu, orang-orang yang mengklaim dirinya sebagai nabi
maka orang itu telah sesat (menyimpang) dari aqidah Islam yang jelas-jelas
menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah penutup para nabi dengan nash
yang qath‟i dilalah.”
Mengenai hal ini jauh-jauh hari Rasulullah SAW telah memberitakannya dalam
sebuah hadits dan riwayat oleh Bukhari, Muslim Ahmad dari Abi Hurairah:
“Tidak akan terjadi kiamat kecuali akan keluar (muncul) tukang-tukang bohong
(para penipu) kira-kira 30 orang. Semuanya mengaku dirinya sebagai rasul Allah.”
9
Termasuk para penipu yang disinyalir Rasulullah SAW itu, adalah Mirza
Ghulam Ahmad. Orang ini mengklaim dirinya sebagai nabi sesudah Muhammad
SAW. Ia mengada-adakan syari‟at baru dan menyatakan bahwa ia menerima wahyu
serta mengarang kitab yang disebutnya sebagai wahyu Allah.
E. Makna Iman kepada Kerasulan Muhammad SAW
Ketika seorang muslim mengucapkan “Laa ilaaha illallah; Muhammadur
rasulullah” berarti ia telah meyakini bahwa hanya Allah SWT satu-satunya Dzat yang
berhak diibadahi dan diabdi, dipatuhi dan ditaati serta sebagai satu-satunya pembuat
syari‟at. Ia pun meyakini bahwa dari sekian banyak makhluk ciptaan Allah di dunia,
hanya Muhammad SAW satu-satunya hamba Allah yang berhak untuk diikuti dan
diteladani. Tidak boleh mengambil sesuatu teladan perbuatan dan hukum kecuali dari
beliau.
Jadi, tidak boleh mengambil hukum dari Voltaire, Montesque ataupun Karl
Marx (dalam hukum kemasyarakatan dan tata negara). Juga tidak boleh mengambil
hukum dari agama manapun, baik dari agama yang sudah menyimpang dan diubah
seperti Yahudi dan Nasrani, ataupun agama yang sumbernya dari manusia seperti
Hindu, Budha, Qodiyaniyah, dan lain sebagainya (dalam hukum ibadah dan
keakhiratan).
Begitu pula tidak diperbolehkan untuk mengambil hukum yang bersumber dari
ideologi apapun di dunia ini, seperti kapitalisme, sosialisme, komunisme, dan lain-
lain. Selaku orang muslim, kita dituntut untuk merujuk hanya kepada islam semata,
dan hanya mengikuti Rasulullah SAW.
Allah SWT berfirman:
QS. Al-Hasyr : 7
10
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang
dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.” (QS. Al-Hasyr : 7)
QS. Al-Ahzab : 36
“(Dan) orang-orang mu‟min serta mu‟minah, apabila Allah dan Rasul-Nya
telah menetapkan suatu keputusan tidaklah patut bagi mereka untuk memiliki pilihan
(yang lain) tentang hukum urusan mereka.” (QS. Al-Ahzab : 36)
QS. An-Nisaa‟ : 65
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka
tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan
mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An-Nisaa‟ : 65)
QS. Ali-Imran : 31
“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah akan mencintai kamu.” (QS. Ali-Imran : 31)
Ayat-ayat ini jelas memerintahkan kepada kaum muslimin agar mengambil
aturan dari Rasulullah SAW, meneladani dan mematuhi baik dalam perkataan
maupun perbuatan. Ayat kedua menerangkan tentang tidak boleh (patut)nya seorang
mukmin mempunyai aturan selain dari Allah dan Rasul-Nya.
Ayat ketiga menegaskan bahwa seseorang hanya bisa menjadi mukmin sejati,
kecuali ia mengangkat Rasulullah sebagai hakim ( pemutus permasalahan) bila terjadi
perselisihan antar mereka. Mereka belum beriman sampai mereka menerima
11
keputusan hukum dari Rasulullah SAW tanpa ada rasa keberatan serta kesempitan
dalam diri mereka terhadap hukum tersebut. Disamping itu mereka benar-benar
pasrah serta berserah diri lahir batin terhadap apa yang datang dari Rasulillah.
Sedangkan ayat terakhir mengaitkan cinta kepada Allah dengan ketaatan
mengikuti Rasulullah dalam segala peraturan yang dilakukan beliau. Sebab bila tidak
demikian, tidak ada artinya orang berpura-pura mencintai Allah tapi tak mau
mengikuti ketetapan utusan-Nya.
Oleh karena itu, Rasulullah mewajibkan segenap muslimin untuk menerapkan
secara sempurna segala apa yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya, tanpa
membeda-bedakan antara hukum ibadah dan muamalah, dll. Semua hukum Allah itu
sama rata ditinjau dari kewajibannya untuk diterapkan.
Allah SWT berfirman:
QS. Al-Baqarah : 85
“Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar
terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian
dari padamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat
mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa
yang kamu perbuat.” (QS. Al-Baqarah : 85)
F. Pengaruh Keimanan Dalam Kehidupan Sehari-hari
Iman memiliki pengaruh sangat besar dalam kehidupan seorang mukmin jika
iman itu benar maka akan memberikan pengaruh positif yang akan mendatangkan
keberuntungan dan kebahagiaan ,namun sebaliknya jika iman itu salah karena
bercampur dengan syirik maka akn memberikan pengaruh negative yang
menyengsarakan kehidupan dunia dan akhirat untuk lebih jelasnya dapat kita kaji dari
12
pendapat AL-MAUDUDI yang mengemukakan pengaruh iman dalam kehidupan
manusia antara lain:
1) Manusia yang beriman tidak mungkin orang yang berpandangan sempit dan
berakal pendek ia percaya kepada Allah SWT sebagai penguasa dan pemelihara
alam semesta dia tidak akan pernah merasa asing dengan apapun yang ada
didunia pandangannya menjadi luas wawasan intelektualnya menjadi terbuka
pendiriannya bebas seperti kekuasaan Allah SWT.
2) Keimanan ini mengangkat manusia kederjat yang paling tinggi dalam harkatnya
sebagai manusia ,orang yang beriman percaya hanya kepada Allah SWT yang
maha kuasa dan tidak ada selainnya yang dapat menguntungkan atau merugikan
seseorang.
3) Bersamaan dengan rasa harga diri yang tinggi keimanan juga mengalir ke dalam
diri manusia dengan rasa kesederhanaan dan kesahajaan ,ia menjadi orang yang
tidak menyukai sifat pamir atau kepura puraan , orang yang beriman tidak pernah
angkuh ,kelebihan harta atau kekuasaan tidak membuatnya sombong karena ia
tahu semua itu berasal dari Allah ,setiap saat Allah dapat mengambil apa yang
penah di berikan-Nya kepada manusia.
4) Keimanan membuat manusia menjadi suci daan benar, ia yakin tidak ada jalan
lain untuk mencapai kesuksesan dan keselamatan kecuali dengan kesucian jiwa
dan tingkah laku yang baik ,ia yakin tuhan berada di atas segalanya yang ada, ia
mempuyai keyakinan kuat Allah SWT adalah penguasa seluruh kekayaan yang
ada di bumi dan di langit.
5) Orang yang beriman mempunyai kemauan kuat, kesabaran yang tinggi dan
kepercayaan yang teguh kepada Allah dalam segala hal tidak mempunyai
hubungan khusus dengan siapapun atau apapun yang menyebabkan rusaknya
iman ,orang beriman meyakini bahwa tidak ada seorang pun yang dapat ikut
campur tangan terhadap kekuasaan Allah dalam kehidupan , keyakinan ini
13
membuat orang beriman sadar bahwa jika ia berbuat dan bersikap benar serta adil
maka akan meraih kesuksesan.
6) Orang yang beriman tidak bakal putus asa atau patah hati dengan keadaan yang di
hadapi ketika orang beriman memutuskan untuk menjalankan perintah perintah-
Nya maka ia yakin akan mendapat dukungan dan pertolongan Allah, keyakinan
ini membuat orang beriman tetap kukuh dan mantap dalam menjalani kehidupan.
7) Keimanan menumbuhkan keberanian dalam diri manusia dalam hubungan ini ada
dua hal yang membuat manusia menjadi pengecut, (a) takut mati dan (b)
pemikiran yang menyatakan bahwa ada orang lain selain allah yang dapat
mencabut nyawanya “keimanan kepada kalimat ”Laa ilaaha illallah” menghapus
kedua pemikiran di atas.
8) Orang-orang beriman selalu menghindari cara-cara yang rendah dalam mencapai
tujuannya mereka percaya bahwa kesejahteraan manusia berada di tangan Allah
SWT.
9) Allah memberikannya kepada manusia dengan kehendaknya ,tugas manusia
hanya berusaha keras untuk mendapatkannya dengan cara yang benar ,mereka
mengetahui tercapai tidaknya tujuan manusia dalam hidup ini tergantung kepada
kehendak Allah SWT semata.
10) Pengaruh keimanan membuat manusia menjadi taat dan patuh kepada hukum-
hukum Allah, seseorang yang beriman yakin bahwa Allah mengetahui segalanya
baik yang nyata maupun yang tersembunyi dari pandangan manusia- ,manusia
dapat menyenbunyikan sesuatu kepada orang lain, tetapi tidak dapat
menyembunyikannya di hadapan Allah SWT.
Demikian beberapa dampak keimanan dalam kehidupan manusia sehari hari
karena alasan inilah, keimanan ini menjadi aspek yang pertama dan terpenting untuk
menjadi seorang muslim sejati , Kepatuhan kepada Allah SWT tidak mungkin
tumbuh dalam diri seseorang jika ia tidak mempunyai keyakinan dan keimanan
14
terhadap kalimat tauhid tersebut, atau dengan kata lain , tidak ada yang berhak di
sembah kecuali Allah SWT.
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Ahmed, S. dan Karim, A. 1997. Akar Nasionalisme Di Dunia Islam. Penerbit
Al Izzah. Bangil.
2. Al-Asqalani, A.I.H. Fathu al-Bari Syarah Shahih al-Bukhari. Dar Al-Ma‟rifat,
Beirut. Libanon.
3. Al-Buthi, Dr.M.A. 1998. Sirah Nabawiyah. Rabbani Pers. Jakarta.
4. An Nabhani, T. 1953. Nidzamul Islam. Terjemahan. Pustaka Thariqul „Izzah.
Indonesia.

More Related Content

What's hot

15 alasan merindukan ramadhan
15 alasan merindukan ramadhan15 alasan merindukan ramadhan
15 alasan merindukan ramadhannyongkoh
 
Q.S Al-Maidah ayat 48, Q.S Az-Zumar ayat 39 dan Q.S At-Taubah ayat 105
Q.S Al-Maidah ayat 48, Q.S Az-Zumar ayat 39 dan Q.S At-Taubah ayat 105Q.S Al-Maidah ayat 48, Q.S Az-Zumar ayat 39 dan Q.S At-Taubah ayat 105
Q.S Al-Maidah ayat 48, Q.S Az-Zumar ayat 39 dan Q.S At-Taubah ayat 105Putri Aisyah
 
First artikel
First artikelFirst artikel
First artikelTeguh Adi
 
Sedikit kisah tentang bulan muharram
Sedikit kisah tentang bulan muharramSedikit kisah tentang bulan muharram
Sedikit kisah tentang bulan muharramEmi Ajaw
 
Bulan Muharram dan Keutamaan Beribadah
Bulan Muharram dan Keutamaan BeribadahBulan Muharram dan Keutamaan Beribadah
Bulan Muharram dan Keutamaan BeribadahSofyan Siroj
 
KITAB TAUHID Hak Allah Atas Hamba (KITAB TAUHID)
KITAB TAUHID Hak Allah Atas Hamba (KITAB TAUHID)KITAB TAUHID Hak Allah Atas Hamba (KITAB TAUHID)
KITAB TAUHID Hak Allah Atas Hamba (KITAB TAUHID)Islamhouse.com
 
161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakal
161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakal161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakal
161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakalOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’ANMakalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’ANSri Wiji Lestari
 
Centris ulum al hadith
Centris ulum al hadithCentris ulum al hadith
Centris ulum al hadithHabeeb Rahman
 
Id virtue of_ramadana_shaqy
Id virtue of_ramadana_shaqyId virtue of_ramadana_shaqy
Id virtue of_ramadana_shaqyLoveofpeople
 
Pidato bahasa indonesia isra miraj nabi muhammad
Pidato bahasa indonesia  isra miraj nabi muhammadPidato bahasa indonesia  isra miraj nabi muhammad
Pidato bahasa indonesia isra miraj nabi muhammadOperator Warnet Vast Raha
 
Kitab at tibyan fi adab hamalat al-qur' an karya imam nawawi - rmi project sy...
Kitab at tibyan fi adab hamalat al-qur' an karya imam nawawi - rmi project sy...Kitab at tibyan fi adab hamalat al-qur' an karya imam nawawi - rmi project sy...
Kitab at tibyan fi adab hamalat al-qur' an karya imam nawawi - rmi project sy...Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama
 
Fadhilah membaca-al-quran-by-alfanbainofi
Fadhilah membaca-al-quran-by-alfanbainofiFadhilah membaca-al-quran-by-alfanbainofi
Fadhilah membaca-al-quran-by-alfanbainofialfan bainofi
 
Keistimewaan al-Qur'an
Keistimewaan al-Qur'anKeistimewaan al-Qur'an
Keistimewaan al-Qur'anIdrus Abidin
 
Al quran Hadist ~ Seluk-beluk Al qur'an dan Fungsinya dalam kehidupan sehari-...
Al quran Hadist ~ Seluk-beluk Al qur'an dan Fungsinya dalam kehidupan sehari-...Al quran Hadist ~ Seluk-beluk Al qur'an dan Fungsinya dalam kehidupan sehari-...
Al quran Hadist ~ Seluk-beluk Al qur'an dan Fungsinya dalam kehidupan sehari-...Mulia Fathan
 
Hadits hadits pilihan
Hadits hadits pilihanHadits hadits pilihan
Hadits hadits pilihanWarnet Raha
 

What's hot (20)

TIGA LANDASAN UTAMA
TIGA LANDASAN UTAMATIGA LANDASAN UTAMA
TIGA LANDASAN UTAMA
 
15 alasan merindukan ramadhan
15 alasan merindukan ramadhan15 alasan merindukan ramadhan
15 alasan merindukan ramadhan
 
Q.S Al-Maidah ayat 48, Q.S Az-Zumar ayat 39 dan Q.S At-Taubah ayat 105
Q.S Al-Maidah ayat 48, Q.S Az-Zumar ayat 39 dan Q.S At-Taubah ayat 105Q.S Al-Maidah ayat 48, Q.S Az-Zumar ayat 39 dan Q.S At-Taubah ayat 105
Q.S Al-Maidah ayat 48, Q.S Az-Zumar ayat 39 dan Q.S At-Taubah ayat 105
 
First artikel
First artikelFirst artikel
First artikel
 
Sedikit kisah tentang bulan muharram
Sedikit kisah tentang bulan muharramSedikit kisah tentang bulan muharram
Sedikit kisah tentang bulan muharram
 
Bulan Muharram dan Keutamaan Beribadah
Bulan Muharram dan Keutamaan BeribadahBulan Muharram dan Keutamaan Beribadah
Bulan Muharram dan Keutamaan Beribadah
 
KITAB TAUHID Hak Allah Atas Hamba (KITAB TAUHID)
KITAB TAUHID Hak Allah Atas Hamba (KITAB TAUHID)KITAB TAUHID Hak Allah Atas Hamba (KITAB TAUHID)
KITAB TAUHID Hak Allah Atas Hamba (KITAB TAUHID)
 
161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakal
161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakal161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakal
161323607 allah-mencukupi-orang-yang-bertawakal
 
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’ANMakalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
 
Dalil syara (2)
Dalil syara (2)Dalil syara (2)
Dalil syara (2)
 
Centris ulum al hadith
Centris ulum al hadithCentris ulum al hadith
Centris ulum al hadith
 
Id virtue of_ramadana_shaqy
Id virtue of_ramadana_shaqyId virtue of_ramadana_shaqy
Id virtue of_ramadana_shaqy
 
Pidato bahasa indonesia isra miraj nabi muhammad
Pidato bahasa indonesia  isra miraj nabi muhammadPidato bahasa indonesia  isra miraj nabi muhammad
Pidato bahasa indonesia isra miraj nabi muhammad
 
Kitab at tibyan fi adab hamalat al-qur' an karya imam nawawi - rmi project sy...
Kitab at tibyan fi adab hamalat al-qur' an karya imam nawawi - rmi project sy...Kitab at tibyan fi adab hamalat al-qur' an karya imam nawawi - rmi project sy...
Kitab at tibyan fi adab hamalat al-qur' an karya imam nawawi - rmi project sy...
 
Fadhilah membaca-al-quran-by-alfanbainofi
Fadhilah membaca-al-quran-by-alfanbainofiFadhilah membaca-al-quran-by-alfanbainofi
Fadhilah membaca-al-quran-by-alfanbainofi
 
Keistimewaan al-Qur'an
Keistimewaan al-Qur'anKeistimewaan al-Qur'an
Keistimewaan al-Qur'an
 
Al quran Hadist ~ Seluk-beluk Al qur'an dan Fungsinya dalam kehidupan sehari-...
Al quran Hadist ~ Seluk-beluk Al qur'an dan Fungsinya dalam kehidupan sehari-...Al quran Hadist ~ Seluk-beluk Al qur'an dan Fungsinya dalam kehidupan sehari-...
Al quran Hadist ~ Seluk-beluk Al qur'an dan Fungsinya dalam kehidupan sehari-...
 
Hadits hadits pilihan
Hadits hadits pilihanHadits hadits pilihan
Hadits hadits pilihan
 
Makalah nuzulul quran
Makalah nuzulul quranMakalah nuzulul quran
Makalah nuzulul quran
 
koloid
koloidkoloid
koloid
 

Similar to Iman kepada para rasul

3.1 Nabi & Rasul
3.1 Nabi & Rasul3.1 Nabi & Rasul
3.1 Nabi & Rasulwk_aiman
 
Tugas maridha
Tugas maridhaTugas maridha
Tugas maridhaKulai Wan
 
Materi iman kepada kitab Allah swt
Materi iman kepada kitab Allah swtMateri iman kepada kitab Allah swt
Materi iman kepada kitab Allah swtNisrokhah6
 
Perbedaan nabi-dan-rasul
Perbedaan nabi-dan-rasulPerbedaan nabi-dan-rasul
Perbedaan nabi-dan-rasulRa Hardianto
 
Iman Kepada Rasul Allah
Iman Kepada Rasul AllahIman Kepada Rasul Allah
Iman Kepada Rasul AllahViola Valisa
 
Beriman Kepada Rasul.pptx
Beriman Kepada Rasul.pptxBeriman Kepada Rasul.pptx
Beriman Kepada Rasul.pptxAlbanjaryHusein
 
Mengucapkan 2 kalimat syahadat
Mengucapkan 2 kalimat syahadatMengucapkan 2 kalimat syahadat
Mengucapkan 2 kalimat syahadatMAC Co. Ltd.
 
Iman kepada rasul allah
Iman kepada rasul allahIman kepada rasul allah
Iman kepada rasul allahdwiurhan
 
Bab 5 iman kpd rasulllah
Bab 5 iman kpd rasulllahBab 5 iman kpd rasulllah
Bab 5 iman kpd rasulllahdwiurhan
 
Materi iman kepada kitab allah
Materi iman kepada kitab allah Materi iman kepada kitab allah
Materi iman kepada kitab allah Amalia Sofitri
 
Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)
Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)
Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)samiul12
 
Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)
Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)
Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)samiul12
 
Materi iman kepada kitab Allah
Materi iman kepada kitab AllahMateri iman kepada kitab Allah
Materi iman kepada kitab Allahmea_ascha
 
Iman kepada kitab kitab allah
Iman kepada kitab kitab allahIman kepada kitab kitab allah
Iman kepada kitab kitab allahsamiul12
 
Iman kepada-kitab-kitab-allah
Iman kepada-kitab-kitab-allahIman kepada-kitab-kitab-allah
Iman kepada-kitab-kitab-allahkiatbelajar95
 
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)Nisrokhah6
 
Iman kepada kitab-kitab_allah
Iman kepada kitab-kitab_allahIman kepada kitab-kitab_allah
Iman kepada kitab-kitab_allahMuhamad4a
 

Similar to Iman kepada para rasul (20)

3.1 Nabi & Rasul
3.1 Nabi & Rasul3.1 Nabi & Rasul
3.1 Nabi & Rasul
 
IMAN KEPADA RASUL
IMAN KEPADA RASULIMAN KEPADA RASUL
IMAN KEPADA RASUL
 
Tugas maridha
Tugas maridhaTugas maridha
Tugas maridha
 
Materi iman kepada kitab Allah swt
Materi iman kepada kitab Allah swtMateri iman kepada kitab Allah swt
Materi iman kepada kitab Allah swt
 
Perbedaan nabi-dan-rasul
Perbedaan nabi-dan-rasulPerbedaan nabi-dan-rasul
Perbedaan nabi-dan-rasul
 
Iman Kepada Rasul Allah
Iman Kepada Rasul AllahIman Kepada Rasul Allah
Iman Kepada Rasul Allah
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
Peta konsep
Peta konsepPeta konsep
Peta konsep
 
Beriman Kepada Rasul.pptx
Beriman Kepada Rasul.pptxBeriman Kepada Rasul.pptx
Beriman Kepada Rasul.pptx
 
Mengucapkan 2 kalimat syahadat
Mengucapkan 2 kalimat syahadatMengucapkan 2 kalimat syahadat
Mengucapkan 2 kalimat syahadat
 
Iman kepada rasul allah
Iman kepada rasul allahIman kepada rasul allah
Iman kepada rasul allah
 
Bab 5 iman kpd rasulllah
Bab 5 iman kpd rasulllahBab 5 iman kpd rasulllah
Bab 5 iman kpd rasulllah
 
Materi iman kepada kitab allah
Materi iman kepada kitab allah Materi iman kepada kitab allah
Materi iman kepada kitab allah
 
Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)
Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)
Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)
 
Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)
Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)
Materi iman kepada kitab allah (nisrokhah)
 
Materi iman kepada kitab Allah
Materi iman kepada kitab AllahMateri iman kepada kitab Allah
Materi iman kepada kitab Allah
 
Iman kepada kitab kitab allah
Iman kepada kitab kitab allahIman kepada kitab kitab allah
Iman kepada kitab kitab allah
 
Iman kepada-kitab-kitab-allah
Iman kepada-kitab-kitab-allahIman kepada-kitab-kitab-allah
Iman kepada-kitab-kitab-allah
 
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
 
Iman kepada kitab-kitab_allah
Iman kepada kitab-kitab_allahIman kepada kitab-kitab_allah
Iman kepada kitab-kitab_allah
 

Iman kepada para rasul

  • 1. 0 IMAN KEPADA PARA RASUL Disusun oleh Epi 4A : Adhi Himawan Eli Sobari Muhamad Budiman Susilo M. Tulus Riyadi Sumaryono Dibimbing oleh : H. Asnin Syafiuddin, Lc. MA Sekolah Tinggi Agama Islam ASY-SYUKRIYYAH Jl. KH. Hasyim Ashari Km. 3 Cipondoh Tangerang – Banten
  • 2. 1 KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr wb, Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Swt, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang bertemakan “Iman Kepada Para Rasul”. Tim Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Allah Swt dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini Tim Penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Tim Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, Tim Penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, Tim Penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan teman-teman. Aamiin… Sehubungan dengan terselesaikannya makalah ini, Tim Penulis mengucapkan terima kasih kepada : Ust. H. Asnin Syafiuddin, Lc. MA, Selaku dosen pembimbing yang telah membantu dan membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini.
  • 3. 2 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ....................................................... 1 DAFTAR ISI ....................................................... 2 A. Pendahuluan ....................................................... 3 B. Pengertian Nabi dan Rasul ....................................................... 3 C. Jumlah Nabi dan Rasul serta Keluasan Ajaran Risalahnya................. 5 D. Rasulullah Muhammad SAW adalah Penutup Nabi dan Rasul.......... 7 E. Makna Iman kepada Kerasulan Muhammad SAW............................. 9 F. Pengaruh Keimanan Dalam Kehidupan Sehari-hari............................ 11 DAFTAR PUSTAKA ....................................................... 15
  • 4. 3 IMAN KEPADA PARA RASUL A. Pendahuluan Seorang muslim beriman dan percaya bahwa Allah SWT telah memilih diantara umat manusia sejumlah nabi dan rasul sebagai utusan-Nya kepada umat manusia. Allah SWT mengutus para nabi dan rasul untuk membawa kabar manusia kepada umat manusia tentang kenikmatan abadi yang disediakan bagi mereka yang beriman, dan memperingatkan mereka tentang akibat kekufuran (syirik). Merekapun memberi taladan tingkah laku yang baik dan mulia bagi manusia, antara lain dalam bentuk ibadah yang benar, akhlak yang terpuji dan istiqomah (berpegang teguh) terhadap ajaran Allah SWT. B. Pengertian Nabi dan Rasul Walaupun tugas nabi dan rasul adalah sama dari segi tugas penyampaian wahyu, tetapi kedua istilah ini maknanya berbeda. Sebagian kaum muslimin berpendapat bahwa nabi atau rasul adalah orang yang menerima wahyu Allah untuk dilaksanakan terutama untuk dirinya sendiri; lalu jika ia diperintahkan Allah untuk menyampaikan wahyu itu kepada manusia, maka ia disebut rasul. Tetapi jika tidak demikian , maka ia disebut nabi. Pendapat ini terasa ganjil terdengar. Sebab, mungkinkah seorang nabi tidak diberikan tugas untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia? Apakah nabi hanya diutus Allah untuk melaksanakan agama Allah untuk dirinya sendiri? Sesungguhnya arti nabi adalah orang yang diwahyukan kepadanya syari‟at rasul sebelumnya dan diperintahkan untuk menyampaikan suatu syari‟at itu kepada suatu kaum tertentu. Contohnya adalah nabi-nabi bani israil seperti nabi Musa as dan Isa as. Sedangkan rasul adalah orang yang diwahyukan kepadanya suatu syari‟at baru
  • 5. 4 untuk disampaikan kepada kaumnya sendiri atau semua kaum. Singkatnya rasul adalah orang yang diperintahkan untuk menyampaikan syari‟atnya sendiri, sedangkan nabi diperintahkan untuk menyampaikan syari‟at rasul lain (rasul sebelumnya). Allah SWT berfirman: QS. Al-Hajj : 52 “(Dan) Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak pula seorang nabi....” (QS. Al-Hajj : 52) Imam Baidlawi menafsirkan ayat itu sebagai berikut: “Rasul adalah orang yang diutus Allah dengan syari‟at yang baru untuk menyeru manusia kepada-nya. Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah untuk menetapkan (menjalankan) syari‟at rasul-rasul sebelumnya.” Dengan batasan yang jelas ini, dapat dikatakn bahwa Nabi Musa as adalah nabi sekaligus rasul. Tetapi nabi Harun as hanyalah nabi. Sebagian tidak diberikan syari‟at yang baru. Sayyidina Muhammad SAW adalah nabi dan rasul. Namun yang paling istimewa pada diri beliau adalah kenabian dan kerasulannya diutus untuk seluruh umat manusia, bukan hanya untuk satu kaum tertentu. Seorang muslim wajib meyakini semua nabi dan rasul sebagaimana firman Allah SWT: QS. Al-Baqarah : 136 “Katakanlah (kepada orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan
  • 6. 5 seorang pun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” (QS. Al- Baqarah : 136) C. Jumlah Nabi dan Rasul serta Keluasan Ajaran Risalahnya Seorang muslim wajib beriman bahwa Allah telah mengutus sejumlah nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad SAW, meski tidak perlu mengetahui berapa jumlah mereka seluruhnya, siapa nama-nama mereka dan dimana mereka bertugas. Memang dalam suatu hadits riwayat Imam Ahmad bin Hambal dalam kitab musnadnya, dikatakan bahwa jumlah nabi ada lebih kurang 124.000 orang dan jumlah rasul ada 315 orang. Tetapi riwayat tersebut bukan hadits muttawatir, karenanya tidak bisa dijadikan pegangan dalam aqidah. Sebab aqidah tidak boleh berlandaskan dalil-dalil yang dzonni (yang belum pasti kebenarannya, seperti hadits ahad). Tetapi ia harus berdasarkan dalil-dalil yang qoth‟i. Allah SWT berfirman; QS. Al-Mu‟min : 78 “Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.” (QS. Al-Mu‟min : 78) Ayat ini menyatakan dengan jelas bahwa Allah hanya memperkenalkan sebagian dari para nabi dan rasul-Nya. Al-Qur‟an hanya menerangkan (menceritakan) sebanyak 25 nabi dan rasul saja, yang wajib dipercayai kenabian dan kerasulannya. Semua nabi dan rasul sebelum nabi Muhammad SAW diutus Allah untuk suatu bangsa tertentu (baik satu atau beberapa generasi dari suatu bangsa) dan untuk suatu periode tertentu. Masa berlaku syari‟at dan daerah dakwah para nabi terbatas di
  • 7. 6 daerah dan waktu tertentu sampai datang rasul penggantinya. Kecuali risalah dakwah Nabi Muhammad SAW yang bersifat universal, sebagaimana firman Allah SWT: QS. Saba‟ : 28 ‫ال‬ “(Dan) Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak (mau) mengetahui.” (QS. Saba‟ : 28) Rasulullah SAW menegaskan hal ini dalam sabdanya yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari jabir ra: “Nabi-nabi terdahulu diutus diperuntukan bagi kaumnya sendiri (khusus). Sedangkan aku telah diutus untuk seluruh umat manusia.” Berbeda dengan para nabi dan rasul lainnya, kenabian Muhammad SAW, dapat dibuktikan secara aqli dengan mukjizatnya yang abadi, yaitu Al-Qur‟an. Al-Qur‟an adalah wahyu Allah sekaligus mukjizat abadi bagi kenabian Muhammad SAW. Al- Qur‟an telah membungkam orang-orang kafir, terdiam tak mampu menandingi atau mendatangkan satu surat saja semisal dalam Al-Qur‟an. Inilah dalil yang meyakinkan bahwa Muhammad SAW adalah seorang nabi dan rasul. Sebab, suatu mukjizat hanya diberikan Allah kepada para nabi dan rasul. Allah SWT berfirman: QS. Al-Baqarah : 23 “(Dan) jika kalian (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad SAW), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.” (QS. Al-Baqarah : 23)
  • 8. 7 D. Rasulullah Muhammad SAW adalah Penutup Nabi dan Rasul Selain beriman kepada kenabian dan kerasulan Muhammad SAW, seorang muslim wajib pula meyakini bahwa nabi Muhammad SAW adalah khatamun- nabiyyin (penutup para nabi). Tidak ada lagi nabi dan rasul sesudahnya sampai hari kiamat. Hal ini berdasarkan: 1) Firman Allah SWT: QS. Al-Ahzab : 40 “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab : 40) 2) Hadits a) Hadits muttawatir yang diriwayatkan Imam Ahmad bin Hambal dari Anas bin Malik: “sesungguhnya risalah kenabian itu telah habis. Maka tidak ada nabi dan rasul sesudahku.” b) Hadits shahih riwayat Imam Bukhari, Ahmad Ibnu Hibban dari Abu Hurairah: “sesungguhnya perumpamaan diriku dengan nabi-nabi sebelumku adalah sama dengan seseorang yang membuat rumah; diperindah dan diperbagusnya (serta diselesaikan segala sesuatunya) kecuali tempat (yang disiapkan) untuk sebuah batu bata disudut rumah itu. Orang-orang yang mengelilingi rumah itu mengaguminya, tetapi bertanya: „mengapa engkau belum memasang batu bata itu?‟ nabi pun berkata: „akulah batu bata (terakhir) –sebagai penyempurna itu, dan sayalah penutup para nabi.” Dengan nash-nash tersebut faham Ahmadiyah Qadiyani yang meyakini bahwa sesudah Rasulullah SAW masih ada nabi adalah keliru (sesat) dan tidak berdasarkan
  • 9. 8 pengertian bahasa arab dan syara‟. Pemahaman Qadiyani tentang kalimat “Khatamun mabiyyin” adalah cap (stempel) untuk nabi-nabi sebelumnya, jelas sangat keliru. Sebab pengertian kalimat itu menurut bahasa Arab adalah “Nabi penghabisan (terakhir)”. Jamaludin Muhammad Al Anshari, ahli bahasa arab paling terkenal dengan kamus “Lisanul Arab” mengatakan bahwa kata “Khatam” mempunyai arti yang sama dengan kata “Khatim” dan “Khatam”. Ia menulis: “Khitam dari suatu kaum serta khatim dan khatamnya, artinya adalah penghabisan dari mereka. Dan Muhammad SAW adalah khatim (penghabisan/akhir) dari segala nabi. Khatim dan khatam adalah diantara nama (yang diberikan kepada nabi) Nabi Muhammad SAW di dalam Al-Qur‟an. Disebutkan di dalam Al-Qur‟an bahwa Muhammad SAW adalah khatimannabiyyin, yakni penghabisan nabi (penutup) segala nabi”. Selanjutnya Jamaludin Muhammad Al Anshari mengatakan: “Merujuk kepada Al-Qur‟an dan hadits muttawatir di atas, kalau ada orang yang mengatakan masih akan ada nabi setelah Muhammad SAW, maka mereka telah sesat dan kafir. Oleh karena itu, orang-orang yang mengklaim dirinya sebagai nabi maka orang itu telah sesat (menyimpang) dari aqidah Islam yang jelas-jelas menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah penutup para nabi dengan nash yang qath‟i dilalah.” Mengenai hal ini jauh-jauh hari Rasulullah SAW telah memberitakannya dalam sebuah hadits dan riwayat oleh Bukhari, Muslim Ahmad dari Abi Hurairah: “Tidak akan terjadi kiamat kecuali akan keluar (muncul) tukang-tukang bohong (para penipu) kira-kira 30 orang. Semuanya mengaku dirinya sebagai rasul Allah.”
  • 10. 9 Termasuk para penipu yang disinyalir Rasulullah SAW itu, adalah Mirza Ghulam Ahmad. Orang ini mengklaim dirinya sebagai nabi sesudah Muhammad SAW. Ia mengada-adakan syari‟at baru dan menyatakan bahwa ia menerima wahyu serta mengarang kitab yang disebutnya sebagai wahyu Allah. E. Makna Iman kepada Kerasulan Muhammad SAW Ketika seorang muslim mengucapkan “Laa ilaaha illallah; Muhammadur rasulullah” berarti ia telah meyakini bahwa hanya Allah SWT satu-satunya Dzat yang berhak diibadahi dan diabdi, dipatuhi dan ditaati serta sebagai satu-satunya pembuat syari‟at. Ia pun meyakini bahwa dari sekian banyak makhluk ciptaan Allah di dunia, hanya Muhammad SAW satu-satunya hamba Allah yang berhak untuk diikuti dan diteladani. Tidak boleh mengambil sesuatu teladan perbuatan dan hukum kecuali dari beliau. Jadi, tidak boleh mengambil hukum dari Voltaire, Montesque ataupun Karl Marx (dalam hukum kemasyarakatan dan tata negara). Juga tidak boleh mengambil hukum dari agama manapun, baik dari agama yang sudah menyimpang dan diubah seperti Yahudi dan Nasrani, ataupun agama yang sumbernya dari manusia seperti Hindu, Budha, Qodiyaniyah, dan lain sebagainya (dalam hukum ibadah dan keakhiratan). Begitu pula tidak diperbolehkan untuk mengambil hukum yang bersumber dari ideologi apapun di dunia ini, seperti kapitalisme, sosialisme, komunisme, dan lain- lain. Selaku orang muslim, kita dituntut untuk merujuk hanya kepada islam semata, dan hanya mengikuti Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman: QS. Al-Hasyr : 7
  • 11. 10 “Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.” (QS. Al-Hasyr : 7) QS. Al-Ahzab : 36 “(Dan) orang-orang mu‟min serta mu‟minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu keputusan tidaklah patut bagi mereka untuk memiliki pilihan (yang lain) tentang hukum urusan mereka.” (QS. Al-Ahzab : 36) QS. An-Nisaa‟ : 65 “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An-Nisaa‟ : 65) QS. Ali-Imran : 31 “Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kamu.” (QS. Ali-Imran : 31) Ayat-ayat ini jelas memerintahkan kepada kaum muslimin agar mengambil aturan dari Rasulullah SAW, meneladani dan mematuhi baik dalam perkataan maupun perbuatan. Ayat kedua menerangkan tentang tidak boleh (patut)nya seorang mukmin mempunyai aturan selain dari Allah dan Rasul-Nya. Ayat ketiga menegaskan bahwa seseorang hanya bisa menjadi mukmin sejati, kecuali ia mengangkat Rasulullah sebagai hakim ( pemutus permasalahan) bila terjadi perselisihan antar mereka. Mereka belum beriman sampai mereka menerima
  • 12. 11 keputusan hukum dari Rasulullah SAW tanpa ada rasa keberatan serta kesempitan dalam diri mereka terhadap hukum tersebut. Disamping itu mereka benar-benar pasrah serta berserah diri lahir batin terhadap apa yang datang dari Rasulillah. Sedangkan ayat terakhir mengaitkan cinta kepada Allah dengan ketaatan mengikuti Rasulullah dalam segala peraturan yang dilakukan beliau. Sebab bila tidak demikian, tidak ada artinya orang berpura-pura mencintai Allah tapi tak mau mengikuti ketetapan utusan-Nya. Oleh karena itu, Rasulullah mewajibkan segenap muslimin untuk menerapkan secara sempurna segala apa yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya, tanpa membeda-bedakan antara hukum ibadah dan muamalah, dll. Semua hukum Allah itu sama rata ditinjau dari kewajibannya untuk diterapkan. Allah SWT berfirman: QS. Al-Baqarah : 85 “Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian dari padamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.” (QS. Al-Baqarah : 85) F. Pengaruh Keimanan Dalam Kehidupan Sehari-hari Iman memiliki pengaruh sangat besar dalam kehidupan seorang mukmin jika iman itu benar maka akan memberikan pengaruh positif yang akan mendatangkan keberuntungan dan kebahagiaan ,namun sebaliknya jika iman itu salah karena bercampur dengan syirik maka akn memberikan pengaruh negative yang menyengsarakan kehidupan dunia dan akhirat untuk lebih jelasnya dapat kita kaji dari
  • 13. 12 pendapat AL-MAUDUDI yang mengemukakan pengaruh iman dalam kehidupan manusia antara lain: 1) Manusia yang beriman tidak mungkin orang yang berpandangan sempit dan berakal pendek ia percaya kepada Allah SWT sebagai penguasa dan pemelihara alam semesta dia tidak akan pernah merasa asing dengan apapun yang ada didunia pandangannya menjadi luas wawasan intelektualnya menjadi terbuka pendiriannya bebas seperti kekuasaan Allah SWT. 2) Keimanan ini mengangkat manusia kederjat yang paling tinggi dalam harkatnya sebagai manusia ,orang yang beriman percaya hanya kepada Allah SWT yang maha kuasa dan tidak ada selainnya yang dapat menguntungkan atau merugikan seseorang. 3) Bersamaan dengan rasa harga diri yang tinggi keimanan juga mengalir ke dalam diri manusia dengan rasa kesederhanaan dan kesahajaan ,ia menjadi orang yang tidak menyukai sifat pamir atau kepura puraan , orang yang beriman tidak pernah angkuh ,kelebihan harta atau kekuasaan tidak membuatnya sombong karena ia tahu semua itu berasal dari Allah ,setiap saat Allah dapat mengambil apa yang penah di berikan-Nya kepada manusia. 4) Keimanan membuat manusia menjadi suci daan benar, ia yakin tidak ada jalan lain untuk mencapai kesuksesan dan keselamatan kecuali dengan kesucian jiwa dan tingkah laku yang baik ,ia yakin tuhan berada di atas segalanya yang ada, ia mempuyai keyakinan kuat Allah SWT adalah penguasa seluruh kekayaan yang ada di bumi dan di langit. 5) Orang yang beriman mempunyai kemauan kuat, kesabaran yang tinggi dan kepercayaan yang teguh kepada Allah dalam segala hal tidak mempunyai hubungan khusus dengan siapapun atau apapun yang menyebabkan rusaknya iman ,orang beriman meyakini bahwa tidak ada seorang pun yang dapat ikut campur tangan terhadap kekuasaan Allah dalam kehidupan , keyakinan ini
  • 14. 13 membuat orang beriman sadar bahwa jika ia berbuat dan bersikap benar serta adil maka akan meraih kesuksesan. 6) Orang yang beriman tidak bakal putus asa atau patah hati dengan keadaan yang di hadapi ketika orang beriman memutuskan untuk menjalankan perintah perintah- Nya maka ia yakin akan mendapat dukungan dan pertolongan Allah, keyakinan ini membuat orang beriman tetap kukuh dan mantap dalam menjalani kehidupan. 7) Keimanan menumbuhkan keberanian dalam diri manusia dalam hubungan ini ada dua hal yang membuat manusia menjadi pengecut, (a) takut mati dan (b) pemikiran yang menyatakan bahwa ada orang lain selain allah yang dapat mencabut nyawanya “keimanan kepada kalimat ”Laa ilaaha illallah” menghapus kedua pemikiran di atas. 8) Orang-orang beriman selalu menghindari cara-cara yang rendah dalam mencapai tujuannya mereka percaya bahwa kesejahteraan manusia berada di tangan Allah SWT. 9) Allah memberikannya kepada manusia dengan kehendaknya ,tugas manusia hanya berusaha keras untuk mendapatkannya dengan cara yang benar ,mereka mengetahui tercapai tidaknya tujuan manusia dalam hidup ini tergantung kepada kehendak Allah SWT semata. 10) Pengaruh keimanan membuat manusia menjadi taat dan patuh kepada hukum- hukum Allah, seseorang yang beriman yakin bahwa Allah mengetahui segalanya baik yang nyata maupun yang tersembunyi dari pandangan manusia- ,manusia dapat menyenbunyikan sesuatu kepada orang lain, tetapi tidak dapat menyembunyikannya di hadapan Allah SWT. Demikian beberapa dampak keimanan dalam kehidupan manusia sehari hari karena alasan inilah, keimanan ini menjadi aspek yang pertama dan terpenting untuk menjadi seorang muslim sejati , Kepatuhan kepada Allah SWT tidak mungkin tumbuh dalam diri seseorang jika ia tidak mempunyai keyakinan dan keimanan
  • 15. 14 terhadap kalimat tauhid tersebut, atau dengan kata lain , tidak ada yang berhak di sembah kecuali Allah SWT.
  • 16. 15 DAFTAR PUSTAKA 1. Ahmed, S. dan Karim, A. 1997. Akar Nasionalisme Di Dunia Islam. Penerbit Al Izzah. Bangil. 2. Al-Asqalani, A.I.H. Fathu al-Bari Syarah Shahih al-Bukhari. Dar Al-Ma‟rifat, Beirut. Libanon. 3. Al-Buthi, Dr.M.A. 1998. Sirah Nabawiyah. Rabbani Pers. Jakarta. 4. An Nabhani, T. 1953. Nidzamul Islam. Terjemahan. Pustaka Thariqul „Izzah. Indonesia.