1. Upaya Monitoring dan Peningkatan Kualitas FKTP
BPJS Kesehatan hampir setiap bulannya mengeluarkan dana kapitasi untuk FKTP sekitar
Rp 600-700 miliar kepada + 18 ribu FKTP yang bekerjasama. Dana yang dikeluarkan
tersebut juga harus diiringi dengan kualitas pelayanan kesehatan di FKTP tersebut. Untuk
itu BPJS Kesehatan senantiasa melakukan monitoring dan evaluasi kualitas FKTP agar
peserta BPJS Kesehatan mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
kemampuan/kompetensi FKTP dalam mengatasi 155 diagnosa penyakit.
Melalui aplikasi P-Care yang ditanam di masing-masing FKTP diharapkan angka kunjungan
maupun angka rujukan dapat termonitoring dengan baik, sehingga kualitas pelayanan dari
FKTP dapat terus dipantau dan dievaluasi. Setiap tahunnya, BPJS Kesehatan juga
melakukan evaluasi dan credentialing atau seleksi kualitas faskes yang akan bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan.
BPJS Kesehatan juga mendorong FKTP untuk senantiasa meningkatkan inovasi khususnya
dalam upaya promotif dan preventif. BPJS Kesehatan bekerjasama dengan FKTP
mengembangkan program rujuk balik serta program pengelolaan penyakit kronis. Aktifitas
Prolanis ini meliputi berbagai hal, antara lain konsultasi medis, edukasi, reminder melalui
Sms Gateway, dan home visit. Sedangkan program rujuk balik yang saat ini terus
dikembangkan meliputi 9 jenis penyakit diantaranya diabetus mellitus, hipertensi, jantung,
asma, penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), epilepsy, schizophrenia, stroke, Systemic
Lupus Erythematosus (SLE).
Seiring dengan hal diatas, dalam upaya turut serta memajukan kualitas pelayanan
kesehatan primer, BPJS Kesehatan juga menggelar pertemuan bagi pemberi pelayanan di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) melalui kegiatan Jambore Pelayanan Primer.
Tahun 2014, merupakan tahun pertama diadakan Jambore Pelayanan Primer yang akan
dilanjutkan di tahun 2015 dan tahun-tahun mendatang.
Parameter yang dijadikan penilaian pada tahun 2014 mencakup kelengkapan sarana
prasarana fasilitas kesehatan, komitmen pelayanan kepada peserta JKN termasuk
penilaian indikator kinerja faskes, program unggulan dan inovasi, pengetahuan
kebijakan dan program pelayanan primer JKN, serta hasil penilaian kunjungan (site
visit).
Ditahun 2015, penilaian akan lebih difokuskan bagaimana FKTP sebagai
pengemban kendali mutu dan biaya pelayanan kesehatan tingkat pertama.
2. Penganugrahan terhadap FKTP/Faskes Primer terbaik se-Indonesia (National
Primary Care Award) di tahun 2014 diserahkan oleh Wakil Presiden Republik
Indonesia Bapak Boediono. Adapun penghargaan di tingkat nasional ini akan
diberikan kepada FKTP terbaik dari seluruh Divisi Regional, yang meliputi 5 (lima)
FKTP terbaik dari setiap jenisnya, yaitu Puskesmas, Doker Praktik Perorangan
(Dokter Keluarga atau Dokter Gigi), Klinik Pratama, Klinik TNI, dan Klinik Polri; 1
(satu) FKTP Program Pengelolaan Penyakit Kronis atau Prolanis terbaik, dan 1
(satu) FKTP Daerah Terpencil Kepulauan terbaik.
Puskesmas Terbaik
1. Puskesmas Kotabumi II (KC Kotabumi)
2. Puskesmas Pangkajene (KC Pare-pare)
3. Puskesmas Ciawi (KC Palangkaraya)
Dokter Praktik Perorangan Terbaik
1. Dr. Jijin B. Irodati (KC Bojonegoro)
2. Dr. Christina Maria Aden (KC Palangkaraya)
3. Dr. Harmaina (KC Bandar Lampung)
Klinik Pratama Terbaik
1. Griya Husada 2 (KC Surakarta)
2. Klinik Andri Medistra (KC Serang)
3. Klinik Sansani (KC Pekanbaru)
Klinik TNI Terbaik
1. Diskes Lantamal II (KC Padang)
2. Poli Rumkit Manud Manuhua (KC Biak Numfor)
3. Poskes 07.10.01 Manado (KC Manado)
Klinik Polri Terbaik
1. Polres Kab. Bekasi (KC Bekasi)
2. Brimobda Polda Bali (KC Denpasar)
3. Klinik Polres Asahan (KC Tanjung Balai)
Sumber : http://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/index.php/post/read/2015/314/BPJS-Kesehatan-
Pentingkan-Kualitas-Faskes-Tingkat-Pertama