SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
panduan praktis
Administrasi Klaim
Fasilitas Kesehatan
BPJS Kesehatan
14
02  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  03
Kata Pengantar
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ditetapkan bahwa
operasional BPJS Kesehatan dimulai sejak tanggal 1
Januari 2014.
BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksana merupakan
badan hukum publik yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Tujuan diberlakukannya program Jaminan Kesehatan
Nasional ini adalah untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada
setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya
dibayar oleh Pemerintah.
Masyarakat sebagai peserta Jaminan Kesehatan
Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dan
stakeholder terkait tentu perlu mengetahui prosedur
dan kebijakan pelayanan dalam memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai dengan haknya. Untuk itu diperlukan
Buku Panduan Praktis yang diharapkan dapat membantu
pemahaman tentang hak dan kewajiban stakeholder
terkait baik Dokter/Dokter Gigi yang bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan, Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan, Peserta BPJS Kesehatan maupun
pihak-pihak yang memerlukan informasi tentang program
Jaminan Kesehatan Nasional.
Dengan terbitnya buku ini diharapkan masyarakat
akan mengetahui dan memahami tentang Jaminan
Kesehatan Nasional, sehingga pada saat pelaksanaannya
masyarakat dapat memahami hak dan kewajibannya
serta memanfaatkan jaminan kesehatan dengan baik
dan benar. Tentu saja, pada waktunya buku panduan
praktis ini dapat saja direvisi dan diterapkan berdasarkan
dinamika pelayanan yang dapat berkembang menurut
situasi dan kondisi di lapangan serta perubahan regulasi
terbaru.
Direktur Utama BPJS Kesehatan
Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes.
04  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  05
A Ketentuan Umum
1.	 Fasilitas Kesehatan mengajukan klaim setiap bulan
secara reguler paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya, kecuali kapitasi, tidak perlu diajukan
klaim oleh Fasilitas Kesehatan.
2.	BPJS Kesehatan wajib membayar Fasiltas
Kesehatan atas pelayanan yang diberikan kepada
peserta paling lambat 15 (lima belas) hari kerja
sejak dokumen klaim diterima lengkap di Kantor
Cabang/Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS
Kesehatan.
3.	 Kendali Mutu dan Biaya.
a.	 Dalam rangka penyelenggaraan kendali mutu
dan kendali biaya, BPJS Kesehatan membentuk
tim kendali mutu dan kendali biaya yang terdiri
dari unsur organisasi profesi, akademisi, dan
pakar klinis.
b.	Tim kendali mutu dan kendali biaya dapat
melakukan:
1)	sosialisasi kewenangan tenaga kesehatan
dalam menjalankan praktik profesi sesuai
kompetensi;
Daftar Isi
A Ketentuan Umum  05
B Klaim Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama
 08
C Klaim Faskes Tingkat Lanjutan  25
D Klaim Pelayanan Gawat Darurat  29
E Klaim Alat Kesehatan  33
F Klaim Kompensasi Pelayanan
Di Daerah Tidak Ada Fasilitas
Kesehatan Yang Memenuhi
Syarat
 44
G Klaim Ambulan  47
H Klaim Continuous Ambulatory
Peritonial Dialysis (CAPD)
 49
06  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  07
2)	 utilization review dan audit medis; dan/atau
3)	 pembinaan etika dan disiplin profesi kepada
tenaga kesehatan.
c.	 Pada kasus tertentu, tim kendali mutu dan
kendali biaya dapat meminta informasi tentang
identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat
pemeriksaan dan riwayat pengobatan Peserta
dalam bentuk salinan/fotokopi rekam medis
kepada Fasilitas Kesehatan sesuai kebutuhan.
4.	 Kadaluarsa Klaim
a.	 Klaim Kolektif
Fasilitas Kesehatan milik Pemerintah
maupun Swasta, baik Tingkat Pertama
maupun Tingkat Lanjutan adalah 2 (dua)
tahun setelah pelayanan diberikan.
b.	 Klaim Perorangan
Batas waktu maksimal pengajuan klaim
perorangan adalah 2 (dua) tahun setelah
pelayanan diberikan, kecuali diatur secara
khusus.
5.	 Kelengkapan administrasi klaim umum
a.	 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
1)	 Formulir pengajuan klaim (FPK) rangkap
3 (tiga)
2)	 Softcopy data pelayanan bagi Fasilitas
Kesehatan yang telah menggunakan
aplikasi P-Care/aplikasi BPJS Kesehatan
lain (untuk PMI/UTD) atau rekapitulasi
pelayanan secara manual untuk Fasilitas
Kesehatan yang belum menggunakan
aplikasi P-Care.
3)	 Kuitansi asli bermaterai cukup
4)	Bukti pelayanan yang sudah
ditandatangani oleh peserta atau
anggota keluarga.
5)	Kelengkapan lain yang dipersyaratkan
oleh masing-masing tagihan klaim
b.	 Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan
1)	 Formulir pengajuan klaim (FPK) rangkap
3 (tiga),
2)	 Softcopy luaran aplikasi
3)	 Kuitansi asli bermaterai cukup
4)	Bukti pelayanan yang sudah
ditandatangani oleh peserta atau
anggota keluarga.
08  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  09
5)	 Kelengkapan lain yang dipersyaratkan oleh
masing-masing tagihan klaim
B
Klaim Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama
1.	 Klaim Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP)
Biaya pelayanan RJTP dibayar dengan kapitasi,
yaitu berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar di
Fasilitas Kesehatan tersebut tanpa pengenaan iur
biaya kepada peserta.
Besaran kapitasi adalah sebagai berikut:
No Fasilitas Kesehatan Tarif
1 Puskesmas atau
fasilitas kesehatan
yang setara
Rp 3.000,00 s.d Rp
6.000,00
2 RS Pratama, Klinik
Pratama, Praktek
Dokter atau Fasilitas
Kesehatan yang setara
Rp 8.000,00 s.d Rp
10.000,00
No Fasilitas Kesehatan Tarif
3 Praktik Dokter Gigi
di luar Fasilitas
Kesehatan no 1 atau 2
Rp 2.000,00
a.	 Tarif kapitasi Rp. 6.000,00 di Puskesmas (huruf
A1) dan Rp. 10.000,00 di RS Kelas D Pratama,
klinik pratama, atau fasilitas kesehatan yang
setara (huruf B1) dalam Lampiran I angka I
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun
2013, sudah termasuk dokter gigi.
b.	Tarif kapitasi dokter gigi yang berpraktik di
luar fasilitas kesehatan sebagaimana dimaksud
pada huruf a sebesar Rp 2.000,00 per jiwa
c.	BPJS Kesehatan membayar kapitasi setiap
bulan maksimal tanggal 15 (Lima Belas) bulan
berjalan tanpa perlu diajukan klaim oleh
Fasilitas Kesehatan tingkat pertama.
10  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  11
Tarif kapitasi di Puskesmas, RS Kelas D
Pratama, Klinik Pratama atau fasilitas
kesehatan yang setara sudah termasuk dokter
gigi
2.	 Klaim Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP)
a.	 Biaya pelayanan RITP dibayar dengan paket per
hari rawat dengan besaran Rp100.000,00 per
hari. Pasien tidak boleh ditarik iur biaya.
b.	Pengajuan klaim RITP atas pelayanan yang
sudah diberikan kepada peserta pada bulan
sebelumnya diajukan secara kolektif setiap
bulan oleh Fasilitas Kesehatan tingkat pertama
kepada Kantor Cabang/Kantor Operasional
Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan, dengan
menyampaikan kelengkapan administrasi
umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain
sebagai berikut:
1)	 Rekapitulasi pelayanan, yang terdiri dari:
a)	 Nama penderita;
b)	 Nomor Identitas;
c)	 Alamat dan nomor telepon pasien;
d)	 Diagnosa penyakit;
e)	 Tindakan yang diberikan;
f)	 Tanggal masuk perawatan dan tanggal
keluar perawatan;
g)	 Jumlah hari rawat;
h)	 Besaran tarif paket;
i)	 Jumlah tagihan paket rawat inap tingkat
pertama (besaran tarif paket dikalikan
jumlah hari rawat);
Perhitungan hari rawat adalah tanggal
keluar dikurangi tanggal masuk.
j)	 Jumlah seluruh tagihan
2)	 Berkas pendukung masing-masing pasien
a)	 Salinan identitas peserta BPJS Kesehatan
b)	 Surat perintah rawat inap dari Dokter.
Perhitungan hari rawat adalah tanggal keluar
dikurangi tanggal masuk
12  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  13
3.	 Persalinan/maternal dan neonatal non kapitasi
di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
a.	Biaya pelayanan persalinan/maternal dan
neonatal non kapitasi adalah tarif tanpa
pengenaan iur biaya kepada peserta, sebagai
berikut:
No Jenis Pelayanan
Tarif
(Rp)
1 Pemeriksaan ANC 25,000
2 Persalinan Pervaginam Normal
600,000
3 Penanganan perdarahan paska
keguguran, persalinan pervaginam
dengan tindakan emergensi dasar
750,000
4 Pemeriksaan PNC/neonatus 25,000
5 Pelayanan tindakan paska
persalinan (mis. placenta manual) 175,000
6 Pelayanan pra rujukan pada
komplikasi kebidanan dan neonatal 125,000
No Jenis Pelayanan
Tarif
(Rp)
7
Pelayanan KB pemasangan:
- IUD/Implant 100,000
- Suntik 15,000
8 Penanganan komplikasi KB paska
persalinan
125,000
b.	Tarif Pelayanan Kesehatan Kebidanan
dan Neonatal yang dilakukan oleh bidan
sebagaimana dimaksud pada angka 1 (ANC),
angka 4 (PNC), dan angka 7 (pelayanan KB)
dalam Lampiran I angka II huruf B Peraturan
MenteriKesehatanNomor69Tahun2013hanya
berlaku untuk pelayanan kesehatan kebidanan
dan neonatal di luar Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (Puskesmas, RS Kelas D Pratama, klinik
pratama, atau fasilitas kesehatan yang setara)
yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
c.	Tarif persalinan adalah paket persalinan
termasuk akomodasi. Pasien tidak boleh ditarik
iur biaya.
14  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  15
c.	Pengajuan klaim persalinan dan pelayanan
maternal/neonatal non kapitasi di Fasilitas
Kesehatan tingkat pertama dapat dilakukan
oleh Fasilitas Kesehatan tingkat pertama yang
memberikan pelayanan (Puskesmas/Puskesmas
PONED/Klinik/Dokter praktek perorangan
dengan jejaring).
d.	Jejaring Fasilitas Kesehatan tingkat pertama
berupa Polindes/Poskesdes dan bidan desa/
praktik mandiri mengajukan tagihan melalui
Fasilitas Kesehatan induknya.
e.	Klaim diajukan secara kolektif setiap bulan
kepada Kantor Cabang/Kantor Operasional
Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan dengan
kelengkapan administrasi umum sesuai poin
A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut:
1)	 Rekapitulasi pelayanan:
a)	 Nama penderita;
b)	 Nomor Identitas;
c)	 Alamat dan telepon pasien;
d)	 Tanggal pelayanan;
e)	 GPA (Gravid, Partus, Abortus)
f)	 Jenis persalinan (tanpa penyulit/dengan
penyulit);
g)	 Besaran tarif paket;
h)	 Jumlah seluruh tagihan
2)	Berkas pendukung masing-masing pasien
yang terdiri dari:
a)	 Salinan identitas peserta BPJS Kesehatan
b)	 Salinan lembar pelayanan pada Buku KIA
sesuai pelayanan yang diberikan untuk
pemeriksaan kehamilan, pelayanan
nifas, termasuk pelayanan bayi baru
lahir dan KB pasca persalinan. Apabila
Peserta tidak memiliki buku KIA, dapat
digunakan kartu ibu atau keterangan
pelayanan lainnya pengganti buku KIA
yang ditandatangani ibu hamil/bersalin
dan petugas yang menangani.
c)	Partograf yang ditandatangani oleh
tenaga kesehatan penolong persalinan
untuk pertolongan persalinan. Pada
kondisi tidak ada partograf dapat
digunakan keterangan lain yang
16  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  17
menjelaskan tentang pelayanan
persalinan yang diberikan
d)	 Surat keterangan kelahiran
Tarif Persalinan adalah paket persalinan
termasuk akomodasi. Pasien tidak boleh
ditarik iur biaya.
4.	 Pelayanan Darah
a.	Tarif darah disesuaikan dengan tarif yang
diatur di masing-masing daerah, maksimal
Rp360.000,00 per kantong
b.	 Biaya pelayanan darah terdiri dari jasa, sarana
dan darah per kantong darah. Biaya jasa
dan bahan, alat medis habis pakai termasuk
transfusi set yang digunakan dalam pelayanan
transfusi darah sudah termasuk paket rawat
inap di Puskesmas atau Klinik.
c.	 Klaim darah diajukan kepada Kantor Cabang/
Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS
Kesehatan secara kolektif setiap bulan oleh
PMI atau UTD setempat dengan kelengkapan
administrasi umum sesuai poin A.5. dan
kelengkapan lain sebagai berikut sebagai
berikut:
1)	 Rekapitulasi pelayanan yang terdiri dari:
a)	 Nama penderita;
b)	 Nomor Identitas;
c)	 Alamat dan nomor telepon pasien;
d)	 Tanggal pelayanan;
e)	 Diagnosa penyakit;
f)	Jumlah darah per kantong yang
dibutuhkan;
g)	 Besaran tarif paket;
h)	 Jumlah seluruh tagihan
2)	Berkas pendukung masing-masing pasien
yang terdiri dari :
a)	 Salinan identitas peserta BPJS Kesehatan
b)	 Lembar permohonan darah dari dokter
yang merawat
18  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  19
Transfusi set yang digunakan dalam transfusi
darah sudah termasuk paket rawat inap/
kapitasi di Puskesmas atau Klinik
5.	 Pelayanan Obat Program Rujuk Balik
a.	 Tarif Obat Program Rujuk Balik sesuai e-catalog
ditambah faktor pelayanan dan embalage.
b.	Peresepan obat Program Rujuk Balik sesuai
dengan Daftar Obat Program Rujuk Balik.
c.	 Harga dasar obat Program Rujuk Balik sesuai
dengan e-catalog atau sesuai ketentuan yang
berlaku .
d.	 Faktor pelayanan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, dengan ketentuan sebagai berikut:
Harga Satuan Obat
Faktor
Pelayanan
Maksimal
Sampai dengan Rp50.000,- 0,20
> Rp50.000,- sampai dengan Rp250.000,- 0,15
> Rp250.000,- sampai dengan Rp500.000,- 0,10
Harga Satuan Obat
Faktor
Pelayanan
Maksimal
> Rp500.000,- sampai dengan Rp1.000.000,- 0,05
> Rp1.000.000,- 0,02
e.	 Embalage sebagaimana dimaksud pada huruf
a, dengan ketentuan sebagai berikut:
1)	 embalage untuk setiap resep (per R/) obat
jadi adalah Rp300,00
2)	 embalage untuk setiap resep obat racikan
adalah Rp500,00
f.	Klaim obat PRB ditagihkan secara kolektif
oleh Apotek PRB/Depo Farmasi kepada
BPJS Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan
berikutnya.
g.	 Klaim diajukan kepada Kantor Cabang/Kantor
Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan
secara kolektif setiap bulan oleh Apotek PRB
dengan kelengkapan administrasi umum sesuai
poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut:
1)	 Rekap Tagihan Obat Program Rujuk Balik
20  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  21
2)	 Lembar Resep Obat Program Rujuk Balik
3)	Data tagihan pelayanan dalam bentuk
softcopy sesuai Aplikasi dari BPJS Kesehatan
Harga Obat =
(harga dasar x faktor pelayanan) + embalage
6.	Pelayanan Pemeriksaan Penunjang Program
Rujuk Balik
a.	Pelayanan pemeriksaan penunjang Program
Rujuk Balik (PRB) yang dijamin oleh BPJS
Kesehatan adalah pemeriksaan Gula Darah
Puasa, Gula Darah Post Prandial dan Gula
Darah Sewaktu.
b.	Tarif pemeriksaan GDS, GDP dan GDPP
berdasarkan kesepakatan antara BPJS
Kesehatan dengan Fasilitas Kesehatan dengan
range tarif Rp10.000,00 - Rp20.000,00.
c.	Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu, Glukosa
Darah Puasa (GDP) dan Glukosa Darah Post
Prandial (GDPP) dilakukan 1 (satu) bulan sekali
d.	 Pemeriksaan lain selain yang termasuk dalam
komponen paket kapitasi dan selain GDP,
GDPP dan GDS dilakukan di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Lanjutan dan biayanya sudah termasuk
dalam paket INA CBG’s.
e.	Klaim diajukan secara kolektif oleh
Laboratorium/Fasilitas Kesehatan kepada
BPJS Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan
berikutnya.
f.	Klaim diajukan kepada Kantor Cabang/
Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS
Kesehatan secara kolektif setiap bulan dengan
kelengkapan administrasi umum sesuai poin
A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut:
1)	Rekap Tagihan pelayanan laboratorium
Program Rujuk Balik
2)	Lembar permintaan pemeriksaan
laboratorium Program Rujuk Balik oleh
dokter
3)	 Hasil pemeriksaan laboratorium
4)	 Salinan identitas peserta BPJS Kesehatan
22  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  23
Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu yang
dibayar secara fee-for-service hanya untuk
Program Rujuk Balik. Pemeriksaan GDS yang
dilaksanakan di faskes tingkat pertama dan
bukan Program Rujuk Balik termasuk dalam
komponen kapitasi.
7.	Pelayanan Pemeriksaan Penunjang Skrining
Kesehatan
a.	Pelayanan pemeriksaan penunjang diberikan
kepada Peserta BPJS Kesehatan yang telah
mendapatkan analisis riwayat kesehatan
dengan hasil teridentifikasi mempunyai risiko
penyakit tertentu
b.	Pelayanan pemeriksaan penunjang Skrining
Kesehatan yang dijamin oleh BPJS Kesehatan
adalah:
1)	 Pemeriksaan IVA
2)	 Pemeriksaan Pap smear
3)	 pemeriksaan Gula Darah Puasa
4)	 pemeriksaan Gula Darah Post Prandial.
c.	Tarif pemeriksaan berdasarkan kesepakatan
antara BPJS Kesehatan dengan Fasilitas
Kesehatan dengan range tarif sebagai berikut :
1)	 Pemeriksaan IVA:
	 Maksimal Rp25.000,00
2)	 Pemeriksaan Pap Smear:
	 Maksimal Rp125.000,00
3)	 Pemeriksaan Gula Darah:
	 Rp10.000,00 sd Rp20.000,00
d.	Klaim diajukan oleh Laboratorium/Fasilitas
Kesehatan kepada Kantor Cabang/Kantor
Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan
secara kolektif maksimal tanggal 10 bulan
berikutnya dengan kelengkapan administrasi
umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain
sebagai berikut:
1)	 Rekap Tagihan pelayanan
2)	Lembar permintaan pemeriksaan oleh
dokter
3)	 Hasil pemeriksaan laboratorium
4)	 Salinan identitas peserta BPJS Kesehatan
24  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  25
8.	 Pelayanan Lain di Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama
a.	Pelayanan lain di Fasilitas Kesehatan tingkat
pertama yang dijamin oleh BPJS Kesehatan
adalah pelayanan terapi krio untuk kasus
pemeriksaan IVA positif
b.	 Tarif pelayanan terapi krio adalah Rp150.000,00
c.	 Pelayanan terapi krio diberikan kepada Peserta
BPJS Kesehatan yang telah teridentifikasi positif
IVA berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang
skrining kesehatan.
d.	 Pelayanan terapi krio diajukan secara kolektif
bersama dengan klaim tingkat pertama lainnya
oleh Fasilitas Kesehatan kepada BPJS Kesehatan
maksimal tanggal 10 bulan berikutnya.
e.	Klaim diajukan kepada Kantor Cabang/
Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS
Kesehatan secara kolektif setiap bulan dengan
kelengkapan administrasi umum sesuai poin
A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut:
1)	 Rekap Tagihan pelayanan
2)	 Lembar permintaan pelayanan oleh dokter
3)	 Salinan identitas peserta BPJS Kesehatan
C Klaim Faskes Tingkat Lanjutan
1.	 Rawat Jalan Tingkat Lanjutan
a.	 Biaya pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat
lanjutan dibayar dengan paket INA CBGs tanpa
pengenaan iur biaya kepada peserta.
b.	 Tarif paket INA CBG’s sesuai dengan ketetapan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia dalam
Permenkes No 69 Tahun 2013 tentang
Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Dan
Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam
Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan.
c.	 Tarif paket INA CBGs sudah mencakup biaya
seluruh pelayanan yang diberikan kepada
peserta BPJS Kesehatan, baik biaya administrasi,
jasa pelayanan, sarana, alat/bahan habis pakai,
obat dan lain-lain.
d.	Klaim diajukan secara kolektif oleh fasilitas
kesehatan kepada BPJS Kesehatan maksimal
tanggal 10 bulan berikutnya menggunakan
aplikasi INA CBGs Kementerian Kesehatan yang
berlaku.
26  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  27
e.	Klaim diajukan kepada Kantor Cabang/
Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS
Kesehatan secara kolektif setiap bulan dengan
kelengkapan administrasi umum sesuai poin
A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut:
1)	 Rekapitulasi pelayanan
2)	 Berkas pendukung masing-masing pasien,
yang terdiri dari:
a)	 Surat Eligibilitas Peserta (SEP)
b)	Resume medis/laporan status pasien/
keterangan diagnosa dari dokter yang
merawat bila diperlukan
c)	 Bukti pelayanan lainnya, misal:
-	 Protokol terapi dan regimen (jadual
pemberian obat) pemberian obat
khusus
-	Perincian tagihan Rumah Sakit
(manual atau automatic billing)
-	Berkas pendukung lain yang
diperlukan
2.	 Rawat Inap Tingkat Lanjutan
a.	 Biaya pelayanan kesehatan rawat inap tingkat
lanjutan dibayar dengan paket INA CBGs tanpa
pengenaan iur biaya kepada peserta.
b.	 Tarif paket INA CBGs sesuai dengan ketetapan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia dalam
Permenkes No 69 Tahun 2013 tentang
Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Dan
Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam
Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan.
c.	 Tarif paket INA CBGs sudah mencakup biaya
seluruh pelayanan yang diberikan kepada
peserta BPJS Kesehatan, baik biaya administrasi,
jasa pelayanan, sarana, alat/bahan habis pakai,
obat, akomodasi dan lain-lain.
d.	Klaim diajukan secara kolektif oleh fasilitas
kesehatan kepada BPJS Kesehatan maksimal
tanggal 10 bulan berikutnya dalam bentuk
softcopy (luaran aplikasi INA CBGs Kementerian
Kesehatan yang berlaku) dan hardcopy (berkas
pendukung klaim).
28  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  29
e.	 Tagihan klaim di fasilitas kesehatan lanjutan
menjadi sah setelah mendapat persetujuan
dan ditandatangani Direktur/Kepala Fasilitas
Kesehatan lanjutan dan Petugas Verifikator
BPJS Kesehatan.
f.	Klaim diajukan kepada Kantor Cabang/
Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS
Kesehatan secara kolektif setiap bulan dengan
kelengkapan administrasi umum sesuai poin
A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut:
1)	 Rekapitulasi pelayanan
2)	 Berkas pendukung masing-masing pasien,
yang terdiri dari:
a)	 Surat Eligibilitas Peserta (SEP)
b)	 Surat perintah rawat inap
c)	 Resume medis yang ditandatangani oleh
DPJP
d)	 Buktipelayananlainyangditandatangani
oleh DPJP (bila diperlukan), misal:
-	 Laporan operasi
-	 Protokol terapi dan regimen (jadual
pemberian obat) pemberian obat
khusus
-	Perincian tagihan Rumah Sakit
(manual atau automatic billing)
-	Berkas pendukung lain yang
diperlukan
D
Klaim Pelayanan Gawat
Darurat
1.	Pelayanan Gawat Darurat di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama yang Tidak Kerja Sama dengan
BPJS Kesehatan
a.	BPJS Kesehatan menjamin pelayanan gawat
darurat di Fasilitas Kesehatan tingkat pertama
yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan
sesuai dengan Kriteria Gawat Darurat yang
berlaku.
b.	Klaim diajukan secara kolektif oleh Fasilitas
Kesehatan kepada BPJS Kesehatan maksimal
tanggal 10 bulan berikutnya. Fasilitas Kesehatan
tidak boleh menarik bayar kepada pasien.
e.	Klaim diajukan kepada Kantor Cabang/
30  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  31
Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS
Kesehatan secara kolektif setiap bulan dengan
kelengkapan administrasi umum sesuai poin
A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut:
1)	 Rekapitulasi pelayanan, yang terdiri dari:
a)	 Nama penderita;
b)	 Nomor Identitas;
c)	 Alamat dan nomor telepon pasien;
d)	 Diagnosa penyakit;
e)	 Tindakan yang diberikan;
f)	 Tanggal masuk perawatan dan tanggal
keluar perawatan;
g)	 Jumlah tagihan per pasien
h)	 Jumlah seluruh tagihan
2)	 Salinan identitas peserta BPJS Kesehatan
f.	Tarif pelayanan gawat darurat di Fasilitas
Kesehatan yang tidak bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan setara dengan tarif yang
berlaku untuk fasilitas kesehatan yang setara di
wilayah tersebut dengan tarif Rp100.000,00 sd
Rp150.000,00 per kasus.
2.	Pelayanan Gawat Darurat di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Lanjutan Yang Tidak Kerja Sama dengan
BPJS Kesehatan
a.	BPJS Kesehatan menjamin pelayanan gawat
darurat di Fasilitas Kesehatan tingkat lanjutan
yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan
sesuai dengan Kriteria Gawat Darurat yang
berlaku.
b.	Tarif pelayanan gawat darurat di Fasilitas
Kesehatan yang tidak bekerjasama sesuai paket
INA CBG’s untuk kelompok tarif RS yang setara
di wilayah tersebut tanpa pengenaan iur biaya
kepada pasien.
c.	Fasilitas kesehatan yang belum memiliki
penetapan kelas Rumah Sakit, menggunakan
tarif INA CBG’s Rumah Sakit kelas D
d.	Klaim diajukan secara kolektif oleh fasilitas
kesehatan kepada BPJS Kesehatan maksimal
tanggal 10 bulan berikutnya dalam bentuk
softcopy (luaran aplikasi INA CBGs Kementerian
Kesehatan yang berlaku) dan hardcopy (berkas
pendukung klaim).
32  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  33
e.	Bagi Fasilitas Kesehatan yang belum dapat
mengajukan dalam bentuk softcopy luaran
INA CBG, maka klaim dientry oleh Fasilitas
Kesehatan tersebut di Kantor BPJS Kesehatan
terdekat.
f.	Klaim diajukan kepada Kantor Cabang/
Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS
Kesehatan secara kolektif setiap bulan dengan
kelengkapan administrasi umum sesuai poin
A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut:
1)	 Rekapitulasi pelayanan, yang terdiri dari:
a)	 Nama penderita;
b)	 Nomor Identitas;
c)	 Alamat dan nomor telepon pasien;
d)	 Diagnosa penyakit;
e)	 Tindakan yang diberikan;
f)	 Tanggal masuk perawatan dan tanggal
keluar perawatan;
g)	 Jumlah hari rawat (jika dirawat inap);
h)	 Jumlah tagihan per pasien;
i)	 Jumlah seluruh tagihan
2)	 Salinan identitas peserta BPJS Kesehatan
Pelayanan gawat darurat di Fasilitas
Kesehatan tingkat pertama dan tingkat
lanjutan yang tidak bekerja sama dengan BPJS
Kesehatan, klaimnya diajukan oleh Fasilitas
Kesehatan kepada BPJS Kesehatan. Fasilitas
Kesehatan tidak boleh menarik bayar kepada
pasien.
3. Pelayanan Gawat Darurat di Fasilitas Kesehatan
yang Kerja Sama dengan BPJS Kesehatan
Adminitrasi pengajuan klaim sama dengan
kelengkapan administrasi pengajuan klaim kolektif
pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan tingkat
pertama dan di Fasilitas Kesehatan tingkat lanjutan.
E Klaim Alat Kesehatan
1.	 Alat kesehatan yang dapat diklaimkan kepada BPJS
Kesehatan adalah alat kesehatan diluar paket INA
CBGs yaitu alat kesehatan yang tidak termasuk
dalam paket layanan yang didasarkan kepada
34  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  35
pengelompokan diagnosis penyakit dan digunakan
secara tidak permanen di luar tubuh pasien.
2.	 Alat kesehatan di luar paket INA CBG’s ditagihkan
langsung oleh fasilitas kesehatan ke BPJS Kesehatan
3.	Alat kesehatan di luar paket INA CBG’s adalah
pelayanan yang dibatasi, yaitu:
1)	 Pelayanan diberikan atas indikasi medis,
2)	 Adanya plafon maksimal harga alat kesehatan
3)	Adanya batasan waktu pengambilan alat
kesehatan
4.	 Tarif alat kesehatan di luar paket INA CBG’s adalah:
No Alat Kesehatan Tarif (Rp) Ketentuan
1 Kacamata 1.	PBI/Hak rawat
kelas 3:
Rp150.000,00
2.	 Hak rawat kelas 2:
Rp200.000,00
3.	Hak rawat kelas1:
Rp300.000,00
1.	Diberikan paling
cepat 2 (dua)
tahun sekali
2.	Indikasi medis
minimal:
-	 Sferis 0,5D
-	 Silindris 0,25D
2 Alat bantu
dengar
Maksimal
Rp1.000.000,00
Diberikan paling
cepat 5 (lima) tahun
sekali atas indikasi
medis
No Alat Kesehatan Tarif (Rp) Ketentuan
3 Protesa alat
gerak
Maksimal
Rp2.500.000,00
1.	Protesa alat gerak
adalah:
a.	 Kaki palsu
b.	Tangan palsu
2.	Diberikan paling
cepat 5 (lima)
tahun sekali atas
indikasi medis
4 Protesa gigi Maksimal
Rp1.000.000,00
1.	Diberikan paling
cepat 2 (dua)
tahun sekali atas
indikasi medis
untuk gigi yang
sama
2.	Full protesa
gigi maksimal
Rp1.000.000,00
3.	Masing-masing
rahang maksimal
Rp500.000,00
5 Korset tulang
belakang
Maksimal
Rp350.000,00
Diberikan paling
cepat 2 (dua) tahun
sekali atas indikasi
medis
6 Collar neck Maksimal
Rp150.000,00
Diberikan paling
cepat 2 (dua) tahun
sekali atas indikasi
medis
36  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  37
No Alat Kesehatan Tarif (Rp) Ketentuan
7 Kruk Maksimal
Rp350.000,00
Diberikan paling
cepat 5 (lima) tahun
sekali atas indikasi
medis
5.	 Alat kesehatan:
a.	Kacamata
1)	 Diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan
dengan gangguan penglihatan sesuai
dengan indikasi medis yang merupakan
bagian dari pemeriksaan dan penanganan
yang diberikan pada fasilitas kesehatan
tingkat lanjutan yang bekerja sama dengan
BPJS Kesehatan
2)	 Penjaminan pelayanan kacamata diberikan
atas rekomendasi dari dokter spesialis mata
dan dibuktikan dengan hasil pemeriksaan
mata.
3)	Klaim diajukan secara kolektif oleh
fasilitas kesehatan kepada Kantor Cabang/
Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS
Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan
berikutnya dalam bentuk softcopy (luaran
aplikasi) dan hardcopy (berkas pendukung
klaim), dengan kelengkapan administrasi
umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan
lain sebagai berikut:
a)	 Surat Eligibilitas Peserta (tindasan NCR
atau salinannya)
b)	 Surat keterangan medis dari dokter yang
merawat (keterangan indikasi medis)
atau resep kacamata
c)	Tanda tangan pasien atau anggota
keluarganya
b.	 Alat Bantu Dengar
1)	 Diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan
dengan gangguan pendengaran sesuai
dengan indikasi medis
2)	Merupakan bagian dari pemeriksaan dan
penanganan yang diberikan pada fasilitas
kesehatan tingkat lanjutan yang bekerja
sama dengan BPJS Kesehatan
3)	Penjaminan pelayanan alat bantu dengar
diberikan atas rekomendasi dari dokter
spesialis THT
38  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  39
4)	 Alat bantu dengar dapat diberikan maksimal
sekali dalam 5 (lima) tahun per telinga
5)	Klaim diajukan secara kolektif oleh
fasilitas kesehatan kepada Kantor Cabang/
Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS
Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan
berikutnya dalam bentuk softcopy (luaran
aplikasi) dan hardcopy (berkas pendukung
klaim), dengan kelengkapan administrasi
umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan
lain sebagai berikut:
a)	 Surat Eligibilitas Peserta (tindasan NCR
atau salinannya)
b)	 Surat keterangan medis dari dokter yang
merawat (keterangan indikasi medis)
atau resep alat bantu dengar
c.	 Protesa alat gerak
1)	 Diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan
sesuai dengan indikasi medis
2)	Merupakan bagian dari pemeriksaan dan
penanganan yang diberikan pada fasilitas
kesehatan tingkat lanjutan yang bekerja
sama dengan BPJS Kesehatan
3)	Penjaminan pelayanan protesa alat gerak
diberikan atas rekomendasi dari dokter
spesialis bedah umum atau bedah tulang.
4)	 Protesa alat gerak dapat diberikan maksimal
sekali dalam 5 (lima) tahun untuk bagian
tubuh yang sama.
5)	Klaim diajukan secara kolektif oleh
fasilitas kesehatan kepada Kantor Cabang/
Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS
Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan
berikutnya dalam bentuk softcopy (luaran
aplikasi) dan hardcopy (berkas pendukung
klaim), dengan kelengkapan administrasi
umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan
lain sebagai berikut:
a)	 Surat Eligibilitas Peserta (tindasan NCR
atau salinannya)
b)	 Surat keterangan medis dari dokter yang
merawat (keterangan indikasi medis)
atau resep protesa gerak
40  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  41
d.	 Protesa Gigi
1)	 Diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan
yang kehilangan gigi sesuai dengan indikasi
medis
2)	Pelayanan prothesa gigi diberikan oleh
fasilitas kesehatan tingkat pertama dan
fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yang
bekerja sama dengan BPJS Kesehatan
3)	Penjaminan pelayanan protesa gigi
diberikan atas rekomendasi dari dokter gigi
4)	Klaim diajukan secara kolektif oleh
fasilitas kesehatan kepada Kantor Cabang/
Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS
Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan
berikutnya dalam bentuk softcopy (luaran
aplikasi) dan hardcopy (berkas pendukung
klaim), dengan kelengkapan administrasi
umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan
lain sebagai berikut:
a)	 Surat Eligibilitas Peserta (tindasan NCR
atau salinannya)
b)	 Surat keterangan medis dari dokter yang
merawat (keterangan indikasi medis)
atau resep protesa gigi
5)	Fasilitas Kesehatan tingkat pertama yang
belum menggunakan aplikasi P-Care
mengajukan klaim protesa gigi secara
manual
e.	 Korset Tulang Belakang
1)	 Diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan
yang mengalami kelainan/gangguan tulang
atau kondisi lain sesuai dengan indikasi
medis
2)	Merupakan bagian dari pemeriksaan dan
penanganan yang diberikan pada fasilitas
kesehatan rujukan yang bekerja sama
dengan BPJS Kesehatan
3)	Penjaminan pelayanan korset tulang
belakang diberikan atas rekomendasi
dokter spesialis bedah saraf atau spesialis
bedah tulang atau spesialis bedah umum.
4)	Klaim diajukan secara kolektif oleh
fasilitas kesehatan kepada Kantor Cabang/
Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS
42  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  43
Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan
berikutnya dalam bentuk softcopy (luaran
aplikasi) dan hardcopy (berkas pendukung
klaim), dengan kelengkapan administrasi
umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan
lain sebagai berikut:
a)	 Surat Eligibilitas Peserta (tindasan NCR
atau salinannya)
b)	 Surat keterangan medis dari dokter yang
merawat (keterangan indikasi medis)/
resep korset
f.	 Collar Neck
1)	 Diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan
sebagai penyangga kepala dan leher karena
trauma pada leher dan kepala ataupun
fraktur pada tulang cervix sesuai dengan
indikasi medis.
2)	Merupakan bagian dari pemeriksaan dan
penanganan yang diberikan pada fasilitas
kesehatan rujukan yang bekerja sama
dengan BPJS Kesehatan
3)	Klaim diajukan secara kolektif oleh
fasilitas kesehatan kepada Kantor Cabang/
Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS
Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan
berikutnya dalam bentuk softcopy (luaran
aplikasi) dan hardcopy (berkas pendukung
klaim), dengan kelengkapan administrasi
umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan
lain sebagai berikut:
a)	 Surat Eligibilitas Peserta (tindasan NCR
atau salinannya)
b)	 Surat keterangan medis dari dokter yang
merawat (keterangan indikasi medis)
atau resep collar neck
g.	Kruk
1)	 Diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan
sesuai dengan indikasi medis.
2)	Merupakan bagian dari pemeriksaan dan
penanganan yang diberikan pada fasilitas
kesehatan rujukan yang bekerja sama
dengan BPJS Kesehatan
3)	 Penjaminan pelayanan alat kesehatan kruk
diberikan atas rekomendasi dari dokter
spesialis bedah umum, spesialis orthopedi
atau spesial bedah tulang.
44  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  45
4)	Klaim diajukan secara kolektif oleh
fasilitas kesehatan kepada Kantor Cabang/
Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS
Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan
berikutnya dalam bentuk softcopy (luaran
aplikasi) dan hardcopy (berkas pendukung
klaim), dengan kelengkapan administrasi
umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan
lain sebagai berikut:
a)	 Surat Eligibilitas Peserta (tindasan NCR
atau salinannya)
b)	 Surat keterangan medis dari dokter yang
merawat (keterangan indikasi medis)
atau resep kruk.
F
Klaim Kompensasi Pelayanan
Di Daerah Tidak Ada Fasilitas
KesehatanYang Memenuhi
Syarat
a.	 Kompensasi uang tunai diberikan langsung kepada
peserta berdasarkan klaim yang bersangkutan atas
pelayanan yang diberikan oleh Fasilitas kesehatan
Tingkat Pertama yang tidak bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan.
b.	Besaran kompensasi disetarakan dengan tarif
fasilitas kesehatan di wilayah terdekat dengan
memperhatikan tenaga kesehatan dan jenis
pelayanan yang diberikan, dengan tarif sebesar:
1)	Kompensasi uang tunai rawat jalan tingkat
pertama Rp50.000,00 sd Rp100.000,00
2)	Kompensasi uang tunai rawat inap tingkat
pertama Rp100.000,00/hari
c.	 Pembayaran untuk pelayanan kesehatan tingkat
lanjutan ditagihkan langsung oleh fasilitas
kesehatan kepada BPJS Kesehatan dengan tarif
penggantian sesuai paket INA CBGs untuk
kelompok tarif Rumah Sakit yang setara di wilayah
tersebut. Fasilitas Kesehatan tingkat lanjutan tidak
boleh mengenakan iur biaya kepada pasien.
d.	Klaim perorangan hanya diberlakukan pada
peserta yang mendapatkan pelayanan di Fasilitas
Kesehatan tingkat pertama yang tidak bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan.
46  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  47
e.	 Kelengkapan administrasi klaim perorangan:
1)	 Formulir pengajuan klaim
2)	 Berkas pendukung berupa:
a)	Salinan KTP/keterangan domisili (untuk
memastikan peserta berada di wilayah tidak
ada Fasilitas Kesehatan memenuhi syarat
sesuai Surat Keputusan Dinas Kesehatan)
b)	 Kuitansi asli bermaterai cukup
c)	Rincian pelayanan yang diberikan serta
rincian biaya
Klaim perorangan hanya diberlakukan pada
peserta yang berada di daerah yang belum
tersedia fasilitas kesehatan yang memenuhi
syarat (sesuai ketentuan yang berlaku),
yang mendapatkan pelayanan di Fasilitas
Kesehatan tingkat pertama yang tidak bekerja
sama dengan BPJS Kesehatan.
G Klaim Ambulan
1.	Pelayanan ambulan diberikan pada transportasi
darat dan air bagi pasien dengan kondisi tertentu
antar fasilitas kesehatan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2.	Penggantian biaya pelayanan ambulan sesuai
dengan standar biaya ambulan yang ditetapkan
oleh Pemerintah Daerah.
3.	Dalam hal belum terdapat tarif dasar ambulans
yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah, maka
tarif mengacu kepada tarif yang berlaku di
Kabupaten/Kota yang kondisi geografisnya relatif
sama
4.	 Klaimdiajukansecarakolektifolehfasilitaskesehatan
kepada Kantor Cabang/Kantor Operasional
Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan maksimal tanggal
10 bulan berikutnya dalam bentuk softcopy (luaran
aplikasi) dan hardcopy (berkas pendukung klaim),
dengan kelengkapan administrasi umum sesuai
poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut:
a.	Surat keterangan medis dari dokter yang
merawat yang menerangkan kondisi medis
48  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  49
pasien pada saat akan dirujuk.
b.	 Salinan identitas peserta BPJS Kesehatan
c.	Bukti pelayanan ambulan yang memuat
informasi tentang :
1)	 Identitas pasien
2)	Waktu pelayanan (hari, tanggal, jam
berangkat dari Fasilitas Kesehatan perujuk
dan jam tiba di Fasilitas Kesehatan tujuan
3)	 Fasilitas Kesehatan perujuk
4)	 Fasilitas Kesehatan tujuan rujukan
5)	Tandatangan dan cap dari Fasilitas
Kesehatan perujuk dan Fasilitas Kesehatan
penerima rujukan
Klaim pelayanan ambulan diajukan oleh
Fasilitas Kesehatan ke BPJS Kesehatan, bukan
oleh pihak ketiga penyelenggara pelayanan
ambulan yang merupakan jejaring Fasilitas
Kesehatan.
H
Klaim Continuous Ambulatory
Peritonial Dialysis (CAPD)
1.	Pelayanan Continuous Ambulatory Peritonial
Dialysis (CAPD) diberikan kepada peserta BPJS
Kesehatan dengan kasus gagal ginjal.
2.	 Tarif pertama pemasangan CAPD sesuai dengan
tarif INA CBGs pada RS yang memberikan
pelayanan.
3.	 Tarif consumable CAPD sebagai berikut:
a)	Consumables dan jasa pelayanan sebesar
Rp5.940.000,00/bulan
b)	 Transfer set sebesar Rp250.000,00/set
4.	Klaim diajukan secara kolektif oleh fasilitas
kesehatan kepada Kantor Cabang/Kantor
Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan
secara kolektif Kesehatan maksimal tanggal 10
bulan berikutnya dengan kelengkapan administrasi
umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain
sebagai berikut:
a.	 Rekapitulasi pelayanan
b.	 Berkas pendukung masing-masing pasien, yang
50  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan
terdiri dari:
1)	 Surat Eligibilitas Peserta (SEP)
2)	 Resep permintaan CAPD dari dokter yang
merawat
3)	Protokol terapi dan regimen penggunaan
consumable CAPD
4)	 Berkas pendukung lain yang diperlukan

More Related Content

What's hot

Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)BPJS Kesehatan RI
 
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
Alur  pendaftaran pasien rawat jalanAlur  pendaftaran pasien rawat jalan
Alur pendaftaran pasien rawat jalanNindra Ayu
 
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...Adelina Hutauruk
 
SOP rekam-medis-elektronik
SOP rekam-medis-elektronikSOP rekam-medis-elektronik
SOP rekam-medis-elektronikHarkel Marthinu
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Kebidanan & Neonatal
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Kebidanan & NeonatalBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Kebidanan & Neonatal
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Kebidanan & NeonatalBPJS Kesehatan RI
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasI Putu Cahya Legawa
 
Alur Pelayanan di Rumah Sakit
Alur Pelayanan di Rumah SakitAlur Pelayanan di Rumah Sakit
Alur Pelayanan di Rumah SakitHasan Rahim
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Ulfah Hanum
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanMuh Saleh
 
Sistem informasi rumah sakit dan simpus
Sistem informasi rumah sakit dan simpusSistem informasi rumah sakit dan simpus
Sistem informasi rumah sakit dan simpusHeru Supanji
 
Contoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkmContoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkmNovieta Parman
 
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docxREGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docxindra178180
 

What's hot (20)

8 03 buku manual 1-abk
8 03 buku manual 1-abk8 03 buku manual 1-abk
8 03 buku manual 1-abk
 
Kode diagnosa bpjs
Kode diagnosa bpjsKode diagnosa bpjs
Kode diagnosa bpjs
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
 
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
Alur  pendaftaran pasien rawat jalanAlur  pendaftaran pasien rawat jalan
Alur pendaftaran pasien rawat jalan
 
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik  pratama, te...
Permenkes no. 46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik pratama, te...
 
Kode pintar icd 10
Kode pintar icd 10Kode pintar icd 10
Kode pintar icd 10
 
Buku pedoman rekam medis
Buku pedoman rekam medisBuku pedoman rekam medis
Buku pedoman rekam medis
 
SOP rekam-medis-elektronik
SOP rekam-medis-elektronikSOP rekam-medis-elektronik
SOP rekam-medis-elektronik
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Kebidanan & Neonatal
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Kebidanan & NeonatalBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Kebidanan & Neonatal
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Kebidanan & Neonatal
 
RUK-RPK
RUK-RPK RUK-RPK
RUK-RPK
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
 
Managed care
Managed careManaged care
Managed care
 
Alur Pelayanan di Rumah Sakit
Alur Pelayanan di Rumah SakitAlur Pelayanan di Rumah Sakit
Alur Pelayanan di Rumah Sakit
 
Pedoman pelaporan
Pedoman pelaporanPedoman pelaporan
Pedoman pelaporan
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
 
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanPermenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang Kesehatan
 
Sistem informasi rumah sakit dan simpus
Sistem informasi rumah sakit dan simpusSistem informasi rumah sakit dan simpus
Sistem informasi rumah sakit dan simpus
 
Contoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkmContoh audit plan dan instrumen audit pkm
Contoh audit plan dan instrumen audit pkm
 
Delegasi wewenang
Delegasi wewenangDelegasi wewenang
Delegasi wewenang
 
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docxREGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
REGISTER RISIKO UKP RUANG.docx
 

Viewers also liked

Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Pr...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Pr...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Pr...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Pr...BPJS Kesehatan RI
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Gate Keeper Concept
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Gate Keeper ConceptBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Gate Keeper Concept
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Gate Keeper ConceptBPJS Kesehatan RI
 
Panduan Praktis PROLANIS
Panduan Praktis PROLANISPanduan Praktis PROLANIS
Panduan Praktis PROLANISUlfah Hanum
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining KesehatanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining KesehatanBPJS Kesehatan RI
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Edukasi Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Edukasi KesehatanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Edukasi Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Edukasi KesehatanBPJS Kesehatan RI
 
Penyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiPenyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiElia Noviyanti
 
Pemanfaatan Dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Pemanfaatan Dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)Pemanfaatan Dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Pemanfaatan Dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)Cut Ampon Lambiheue
 
User manual aplikasi pcare
User manual aplikasi pcareUser manual aplikasi pcare
User manual aplikasi pcareYasser AnFis
 
Perpres 32 tahun 2014 Tentang Pengelolaan Dana JKN pada Faskes Tk I Milik Pem...
Perpres 32 tahun 2014 Tentang Pengelolaan Dana JKN pada Faskes Tk I Milik Pem...Perpres 32 tahun 2014 Tentang Pengelolaan Dana JKN pada Faskes Tk I Milik Pem...
Perpres 32 tahun 2014 Tentang Pengelolaan Dana JKN pada Faskes Tk I Milik Pem...Ulfah Hanum
 
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...Cut Ampon Lambiheue
 
Monitoring dan Evaluasi Program JKN
Monitoring dan Evaluasi Program JKNMonitoring dan Evaluasi Program JKN
Monitoring dan Evaluasi Program JKNInsan Adiwibowo
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustakaneni teh
 
Hasil monev-jkn-21092014
Hasil monev-jkn-21092014Hasil monev-jkn-21092014
Hasil monev-jkn-21092014neni teh
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...BPJS Kesehatan RI
 
Evaluasi program jkn dan permasalahannya
Evaluasi program jkn dan permasalahannyaEvaluasi program jkn dan permasalahannya
Evaluasi program jkn dan permasalahannyaSuharti Wairagya
 
Kepmenkes 159 2014 perubahan atas keputusan menteri kesehatan nomor 328-menk...
Kepmenkes 159 2014  perubahan atas keputusan menteri kesehatan nomor 328-menk...Kepmenkes 159 2014  perubahan atas keputusan menteri kesehatan nomor 328-menk...
Kepmenkes 159 2014 perubahan atas keputusan menteri kesehatan nomor 328-menk...Ulfah Hanum
 
Perpres no. 32 th 2014 ttg dana kapitasi jkn pada faskes tingkat pertama
Perpres no. 32 th 2014 ttg dana kapitasi jkn pada faskes tingkat pertamaPerpres no. 32 th 2014 ttg dana kapitasi jkn pada faskes tingkat pertama
Perpres no. 32 th 2014 ttg dana kapitasi jkn pada faskes tingkat pertamaUlfah Hanum
 

Viewers also liked (20)

Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Pr...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Pr...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Pr...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Pr...
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Gate Keeper Concept
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Gate Keeper ConceptBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Gate Keeper Concept
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Gate Keeper Concept
 
Sistem pembiayaan FKTP bpjs kesehatan 2015
Sistem pembiayaan FKTP bpjs kesehatan 2015Sistem pembiayaan FKTP bpjs kesehatan 2015
Sistem pembiayaan FKTP bpjs kesehatan 2015
 
Panduan Praktis PROLANIS
Panduan Praktis PROLANISPanduan Praktis PROLANIS
Panduan Praktis PROLANIS
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining KesehatanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Skrining Kesehatan
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Edukasi Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Edukasi KesehatanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Edukasi Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Edukasi Kesehatan
 
Penyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiPenyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisi
 
Pemanfaatan Dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Pemanfaatan Dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)Pemanfaatan Dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Pemanfaatan Dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
 
User manual aplikasi pcare
User manual aplikasi pcareUser manual aplikasi pcare
User manual aplikasi pcare
 
Perpres 32 tahun 2014 Tentang Pengelolaan Dana JKN pada Faskes Tk I Milik Pem...
Perpres 32 tahun 2014 Tentang Pengelolaan Dana JKN pada Faskes Tk I Milik Pem...Perpres 32 tahun 2014 Tentang Pengelolaan Dana JKN pada Faskes Tk I Milik Pem...
Perpres 32 tahun 2014 Tentang Pengelolaan Dana JKN pada Faskes Tk I Milik Pem...
 
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...
 
Materi pengenalan program prolanis
Materi pengenalan program prolanisMateri pengenalan program prolanis
Materi pengenalan program prolanis
 
Monitoring dan Evaluasi Program JKN
Monitoring dan Evaluasi Program JKNMonitoring dan Evaluasi Program JKN
Monitoring dan Evaluasi Program JKN
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Manual Pelaksanaan JKN BPJS Kesehatan
Manual Pelaksanaan JKN BPJS KesehatanManual Pelaksanaan JKN BPJS Kesehatan
Manual Pelaksanaan JKN BPJS Kesehatan
 
Hasil monev-jkn-21092014
Hasil monev-jkn-21092014Hasil monev-jkn-21092014
Hasil monev-jkn-21092014
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan Pelayanan Kesehatan Darurat ...
 
Evaluasi program jkn dan permasalahannya
Evaluasi program jkn dan permasalahannyaEvaluasi program jkn dan permasalahannya
Evaluasi program jkn dan permasalahannya
 
Kepmenkes 159 2014 perubahan atas keputusan menteri kesehatan nomor 328-menk...
Kepmenkes 159 2014  perubahan atas keputusan menteri kesehatan nomor 328-menk...Kepmenkes 159 2014  perubahan atas keputusan menteri kesehatan nomor 328-menk...
Kepmenkes 159 2014 perubahan atas keputusan menteri kesehatan nomor 328-menk...
 
Perpres no. 32 th 2014 ttg dana kapitasi jkn pada faskes tingkat pertama
Perpres no. 32 th 2014 ttg dana kapitasi jkn pada faskes tingkat pertamaPerpres no. 32 th 2014 ttg dana kapitasi jkn pada faskes tingkat pertama
Perpres no. 32 th 2014 ttg dana kapitasi jkn pada faskes tingkat pertama
 

Similar to KLIM-FASKES

h1-materi-drfahmi-idris.pdf
h1-materi-drfahmi-idris.pdfh1-materi-drfahmi-idris.pdf
h1-materi-drfahmi-idris.pdfiwan ridwan
 
Kendala implementasi JKN-BPJS
Kendala implementasi JKN-BPJSKendala implementasi JKN-BPJS
Kendala implementasi JKN-BPJSHeri Irawan,S.E
 
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatanPanduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatanMbah Lanang
 
Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)
Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)
Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)Lussiana Mercy Maramis
 
Bahan rapat-mekanisme-klaim-bpjs
Bahan rapat-mekanisme-klaim-bpjsBahan rapat-mekanisme-klaim-bpjs
Bahan rapat-mekanisme-klaim-bpjsKiki Frahadian
 
Gawat darurat menurut bpjs
Gawat darurat menurut bpjsGawat darurat menurut bpjs
Gawat darurat menurut bpjsIda Susanti
 
Materi-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptx
Materi-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptxMateri-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptx
Materi-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptxjejehaje
 
Bpjs penerimaupah
Bpjs penerimaupahBpjs penerimaupah
Bpjs penerimaupahHety Byan
 
Presentasi COB (Coordination of Benefit) BPJS Kesehatan - HRCR
Presentasi COB (Coordination of Benefit) BPJS Kesehatan - HRCRPresentasi COB (Coordination of Benefit) BPJS Kesehatan - HRCR
Presentasi COB (Coordination of Benefit) BPJS Kesehatan - HRCRSyaharuddin Rasyid
 
Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 7 Tahun 2018
Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 7 Tahun 2018Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 7 Tahun 2018
Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 7 Tahun 2018AissyiyahNurAnNisa
 
Gabungan bpjs dan rujukan
Gabungan bpjs dan rujukanGabungan bpjs dan rujukan
Gabungan bpjs dan rujukanfaridatullutfi
 
342055223-Materi-COB-BPJS-Kesehatan.pptx
342055223-Materi-COB-BPJS-Kesehatan.pptx342055223-Materi-COB-BPJS-Kesehatan.pptx
342055223-Materi-COB-BPJS-Kesehatan.pptxmarissaqurniati
 
Panduan kesehatan
Panduan kesehatanPanduan kesehatan
Panduan kesehatanHety Byan
 
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatanPanduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatanLayboement
 
Jkn bjps kesehatan
Jkn bjps kesehatanJkn bjps kesehatan
Jkn bjps kesehatanjagiyanti
 

Similar to KLIM-FASKES (20)

Pkn tuti 5
Pkn tuti 5Pkn tuti 5
Pkn tuti 5
 
h1-materi-drfahmi-idris.pdf
h1-materi-drfahmi-idris.pdfh1-materi-drfahmi-idris.pdf
h1-materi-drfahmi-idris.pdf
 
BPJS
BPJSBPJS
BPJS
 
Kendala implementasi JKN-BPJS
Kendala implementasi JKN-BPJSKendala implementasi JKN-BPJS
Kendala implementasi JKN-BPJS
 
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatanPanduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
 
Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)
Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)
Materi 3.10 kapitasi dan template pertemuan pkm pukul 6(1)
 
Bahan rapat-mekanisme-klaim-bpjs
Bahan rapat-mekanisme-klaim-bpjsBahan rapat-mekanisme-klaim-bpjs
Bahan rapat-mekanisme-klaim-bpjs
 
Seri bpjs kesehatan penjaminan pelayanan kesehatan darurat medis
Seri bpjs kesehatan penjaminan pelayanan kesehatan darurat medisSeri bpjs kesehatan penjaminan pelayanan kesehatan darurat medis
Seri bpjs kesehatan penjaminan pelayanan kesehatan darurat medis
 
Gawat darurat menurut bpjs
Gawat darurat menurut bpjsGawat darurat menurut bpjs
Gawat darurat menurut bpjs
 
Materi-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptx
Materi-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptxMateri-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptx
Materi-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptx
 
Bpjs penerimaupah
Bpjs penerimaupahBpjs penerimaupah
Bpjs penerimaupah
 
Presentasi COB (Coordination of Benefit) BPJS Kesehatan - HRCR
Presentasi COB (Coordination of Benefit) BPJS Kesehatan - HRCRPresentasi COB (Coordination of Benefit) BPJS Kesehatan - HRCR
Presentasi COB (Coordination of Benefit) BPJS Kesehatan - HRCR
 
Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 7 Tahun 2018
Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 7 Tahun 2018Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 7 Tahun 2018
Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 7 Tahun 2018
 
Koordinasi JKN di Kabupaten Gianyar
Koordinasi JKN di Kabupaten GianyarKoordinasi JKN di Kabupaten Gianyar
Koordinasi JKN di Kabupaten Gianyar
 
Gabungan bpjs dan rujukan
Gabungan bpjs dan rujukanGabungan bpjs dan rujukan
Gabungan bpjs dan rujukan
 
342055223-Materi-COB-BPJS-Kesehatan.pptx
342055223-Materi-COB-BPJS-Kesehatan.pptx342055223-Materi-COB-BPJS-Kesehatan.pptx
342055223-Materi-COB-BPJS-Kesehatan.pptx
 
Panduan kesehatan
Panduan kesehatanPanduan kesehatan
Panduan kesehatan
 
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatanPanduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
Panduan praktis pelayanan bpjs kesehatan
 
Jkn bjps kesehatan
Jkn bjps kesehatanJkn bjps kesehatan
Jkn bjps kesehatan
 
Kisi kisi UAS.docx
Kisi kisi UAS.docxKisi kisi UAS.docx
Kisi kisi UAS.docx
 

More from BPJS Kesehatan RI

3994.vii.2.0415 status kepesertaan pasangan0001
3994.vii.2.0415 status kepesertaan pasangan00013994.vii.2.0415 status kepesertaan pasangan0001
3994.vii.2.0415 status kepesertaan pasangan0001BPJS Kesehatan RI
 
BPJS Kesehatan Torehkan Raport Hijau dari UKP4
BPJS Kesehatan Torehkan Raport Hijau dari UKP4BPJS Kesehatan Torehkan Raport Hijau dari UKP4
BPJS Kesehatan Torehkan Raport Hijau dari UKP4BPJS Kesehatan RI
 
Upaya monitoring dan peningkatan kualitas fktp
Upaya monitoring dan peningkatan kualitas fktpUpaya monitoring dan peningkatan kualitas fktp
Upaya monitoring dan peningkatan kualitas fktpBPJS Kesehatan RI
 
Pengumuman lelang aset tetap bergerak BPJS Kesehatan Cabang Klungkung
Pengumuman lelang aset tetap bergerak BPJS Kesehatan Cabang KlungkungPengumuman lelang aset tetap bergerak BPJS Kesehatan Cabang Klungkung
Pengumuman lelang aset tetap bergerak BPJS Kesehatan Cabang KlungkungBPJS Kesehatan RI
 
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...BPJS Kesehatan RI
 
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...BPJS Kesehatan RI
 
Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres No. 12 T...
Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres No. 12 T...Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres No. 12 T...
Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres No. 12 T...BPJS Kesehatan RI
 
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...BPJS Kesehatan RI
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 09, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 09, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 09, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 09, Tahun 2014BPJS Kesehatan RI
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 15, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 15, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 15, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 15, Tahun 2014BPJS Kesehatan RI
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014BPJS Kesehatan RI
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 13, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 13, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 13, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 13, Tahun 2014BPJS Kesehatan RI
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 12, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 12, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 12, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 12, Tahun 2014BPJS Kesehatan RI
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 11, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 11, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 11, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 11, Tahun 2014BPJS Kesehatan RI
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014BPJS Kesehatan RI
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan di Wilayah Tidak Ada Faskes ...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan di Wilayah Tidak Ada Faskes ...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan di Wilayah Tidak Ada Faskes ...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan di Wilayah Tidak Ada Faskes ...BPJS Kesehatan RI
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Ambulan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan AmbulanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Ambulan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan AmbulanBPJS Kesehatan RI
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Alat Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Alat KesehatanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Alat Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Alat KesehatanBPJS Kesehatan RI
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa GigiBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa GigiBPJS Kesehatan RI
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Sistem Rujukan Berjenjang
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Sistem Rujukan BerjenjangBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Sistem Rujukan Berjenjang
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Sistem Rujukan BerjenjangBPJS Kesehatan RI
 

More from BPJS Kesehatan RI (20)

3994.vii.2.0415 status kepesertaan pasangan0001
3994.vii.2.0415 status kepesertaan pasangan00013994.vii.2.0415 status kepesertaan pasangan0001
3994.vii.2.0415 status kepesertaan pasangan0001
 
BPJS Kesehatan Torehkan Raport Hijau dari UKP4
BPJS Kesehatan Torehkan Raport Hijau dari UKP4BPJS Kesehatan Torehkan Raport Hijau dari UKP4
BPJS Kesehatan Torehkan Raport Hijau dari UKP4
 
Upaya monitoring dan peningkatan kualitas fktp
Upaya monitoring dan peningkatan kualitas fktpUpaya monitoring dan peningkatan kualitas fktp
Upaya monitoring dan peningkatan kualitas fktp
 
Pengumuman lelang aset tetap bergerak BPJS Kesehatan Cabang Klungkung
Pengumuman lelang aset tetap bergerak BPJS Kesehatan Cabang KlungkungPengumuman lelang aset tetap bergerak BPJS Kesehatan Cabang Klungkung
Pengumuman lelang aset tetap bergerak BPJS Kesehatan Cabang Klungkung
 
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...
 
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...
 
Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres No. 12 T...
Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres No. 12 T...Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres No. 12 T...
Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perpres No. 12 T...
 
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (sudah direvis...
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 09, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 09, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 09, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 09, Tahun 2014
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 15, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 15, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 15, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 15, Tahun 2014
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 14, Tahun 2014
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 13, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 13, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 13, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 13, Tahun 2014
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 12, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 12, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 12, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 12, Tahun 2014
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 11, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 11, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 11, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 11, Tahun 2014
 
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014
Majalah Info BPJS Kesehatan, Edisi 10, Tahun 2014
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan di Wilayah Tidak Ada Faskes ...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan di Wilayah Tidak Ada Faskes ...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan di Wilayah Tidak Ada Faskes ...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Penjaminan di Wilayah Tidak Ada Faskes ...
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Ambulan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan AmbulanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Ambulan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Ambulan
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Alat Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Alat KesehatanBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Alat Kesehatan
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Alat Kesehatan
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa GigiBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Sistem Rujukan Berjenjang
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Sistem Rujukan BerjenjangBuku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Sistem Rujukan Berjenjang
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Sistem Rujukan Berjenjang
 

KLIM-FASKES

  • 1. panduan praktis Administrasi Klaim Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan 14
  • 2. 02  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  03 Kata Pengantar Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ditetapkan bahwa operasional BPJS Kesehatan dimulai sejak tanggal 1 Januari 2014. BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksana merupakan badan hukum publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Tujuan diberlakukannya program Jaminan Kesehatan Nasional ini adalah untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah. Masyarakat sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dan stakeholder terkait tentu perlu mengetahui prosedur dan kebijakan pelayanan dalam memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan haknya. Untuk itu diperlukan Buku Panduan Praktis yang diharapkan dapat membantu pemahaman tentang hak dan kewajiban stakeholder terkait baik Dokter/Dokter Gigi yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, Peserta BPJS Kesehatan maupun pihak-pihak yang memerlukan informasi tentang program Jaminan Kesehatan Nasional. Dengan terbitnya buku ini diharapkan masyarakat akan mengetahui dan memahami tentang Jaminan Kesehatan Nasional, sehingga pada saat pelaksanaannya masyarakat dapat memahami hak dan kewajibannya serta memanfaatkan jaminan kesehatan dengan baik dan benar. Tentu saja, pada waktunya buku panduan praktis ini dapat saja direvisi dan diterapkan berdasarkan dinamika pelayanan yang dapat berkembang menurut situasi dan kondisi di lapangan serta perubahan regulasi terbaru. Direktur Utama BPJS Kesehatan Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes.
  • 3. 04  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  05 A Ketentuan Umum 1. Fasilitas Kesehatan mengajukan klaim setiap bulan secara reguler paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya, kecuali kapitasi, tidak perlu diajukan klaim oleh Fasilitas Kesehatan. 2. BPJS Kesehatan wajib membayar Fasiltas Kesehatan atas pelayanan yang diberikan kepada peserta paling lambat 15 (lima belas) hari kerja sejak dokumen klaim diterima lengkap di Kantor Cabang/Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan. 3. Kendali Mutu dan Biaya. a. Dalam rangka penyelenggaraan kendali mutu dan kendali biaya, BPJS Kesehatan membentuk tim kendali mutu dan kendali biaya yang terdiri dari unsur organisasi profesi, akademisi, dan pakar klinis. b. Tim kendali mutu dan kendali biaya dapat melakukan: 1) sosialisasi kewenangan tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik profesi sesuai kompetensi; Daftar Isi A Ketentuan Umum  05 B Klaim Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama  08 C Klaim Faskes Tingkat Lanjutan  25 D Klaim Pelayanan Gawat Darurat  29 E Klaim Alat Kesehatan  33 F Klaim Kompensasi Pelayanan Di Daerah Tidak Ada Fasilitas Kesehatan Yang Memenuhi Syarat  44 G Klaim Ambulan  47 H Klaim Continuous Ambulatory Peritonial Dialysis (CAPD)  49
  • 4. 06  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  07 2) utilization review dan audit medis; dan/atau 3) pembinaan etika dan disiplin profesi kepada tenaga kesehatan. c. Pada kasus tertentu, tim kendali mutu dan kendali biaya dapat meminta informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan Peserta dalam bentuk salinan/fotokopi rekam medis kepada Fasilitas Kesehatan sesuai kebutuhan. 4. Kadaluarsa Klaim a. Klaim Kolektif Fasilitas Kesehatan milik Pemerintah maupun Swasta, baik Tingkat Pertama maupun Tingkat Lanjutan adalah 2 (dua) tahun setelah pelayanan diberikan. b. Klaim Perorangan Batas waktu maksimal pengajuan klaim perorangan adalah 2 (dua) tahun setelah pelayanan diberikan, kecuali diatur secara khusus. 5. Kelengkapan administrasi klaim umum a. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama 1) Formulir pengajuan klaim (FPK) rangkap 3 (tiga) 2) Softcopy data pelayanan bagi Fasilitas Kesehatan yang telah menggunakan aplikasi P-Care/aplikasi BPJS Kesehatan lain (untuk PMI/UTD) atau rekapitulasi pelayanan secara manual untuk Fasilitas Kesehatan yang belum menggunakan aplikasi P-Care. 3) Kuitansi asli bermaterai cukup 4) Bukti pelayanan yang sudah ditandatangani oleh peserta atau anggota keluarga. 5) Kelengkapan lain yang dipersyaratkan oleh masing-masing tagihan klaim b. Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan 1) Formulir pengajuan klaim (FPK) rangkap 3 (tiga), 2) Softcopy luaran aplikasi 3) Kuitansi asli bermaterai cukup 4) Bukti pelayanan yang sudah ditandatangani oleh peserta atau anggota keluarga.
  • 5. 08  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  09 5) Kelengkapan lain yang dipersyaratkan oleh masing-masing tagihan klaim B Klaim Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama 1. Klaim Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) Biaya pelayanan RJTP dibayar dengan kapitasi, yaitu berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar di Fasilitas Kesehatan tersebut tanpa pengenaan iur biaya kepada peserta. Besaran kapitasi adalah sebagai berikut: No Fasilitas Kesehatan Tarif 1 Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang setara Rp 3.000,00 s.d Rp 6.000,00 2 RS Pratama, Klinik Pratama, Praktek Dokter atau Fasilitas Kesehatan yang setara Rp 8.000,00 s.d Rp 10.000,00 No Fasilitas Kesehatan Tarif 3 Praktik Dokter Gigi di luar Fasilitas Kesehatan no 1 atau 2 Rp 2.000,00 a. Tarif kapitasi Rp. 6.000,00 di Puskesmas (huruf A1) dan Rp. 10.000,00 di RS Kelas D Pratama, klinik pratama, atau fasilitas kesehatan yang setara (huruf B1) dalam Lampiran I angka I Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2013, sudah termasuk dokter gigi. b. Tarif kapitasi dokter gigi yang berpraktik di luar fasilitas kesehatan sebagaimana dimaksud pada huruf a sebesar Rp 2.000,00 per jiwa c. BPJS Kesehatan membayar kapitasi setiap bulan maksimal tanggal 15 (Lima Belas) bulan berjalan tanpa perlu diajukan klaim oleh Fasilitas Kesehatan tingkat pertama.
  • 6. 10  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  11 Tarif kapitasi di Puskesmas, RS Kelas D Pratama, Klinik Pratama atau fasilitas kesehatan yang setara sudah termasuk dokter gigi 2. Klaim Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP) a. Biaya pelayanan RITP dibayar dengan paket per hari rawat dengan besaran Rp100.000,00 per hari. Pasien tidak boleh ditarik iur biaya. b. Pengajuan klaim RITP atas pelayanan yang sudah diberikan kepada peserta pada bulan sebelumnya diajukan secara kolektif setiap bulan oleh Fasilitas Kesehatan tingkat pertama kepada Kantor Cabang/Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan, dengan menyampaikan kelengkapan administrasi umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut: 1) Rekapitulasi pelayanan, yang terdiri dari: a) Nama penderita; b) Nomor Identitas; c) Alamat dan nomor telepon pasien; d) Diagnosa penyakit; e) Tindakan yang diberikan; f) Tanggal masuk perawatan dan tanggal keluar perawatan; g) Jumlah hari rawat; h) Besaran tarif paket; i) Jumlah tagihan paket rawat inap tingkat pertama (besaran tarif paket dikalikan jumlah hari rawat); Perhitungan hari rawat adalah tanggal keluar dikurangi tanggal masuk. j) Jumlah seluruh tagihan 2) Berkas pendukung masing-masing pasien a) Salinan identitas peserta BPJS Kesehatan b) Surat perintah rawat inap dari Dokter. Perhitungan hari rawat adalah tanggal keluar dikurangi tanggal masuk
  • 7. 12  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  13 3. Persalinan/maternal dan neonatal non kapitasi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama a. Biaya pelayanan persalinan/maternal dan neonatal non kapitasi adalah tarif tanpa pengenaan iur biaya kepada peserta, sebagai berikut: No Jenis Pelayanan Tarif (Rp) 1 Pemeriksaan ANC 25,000 2 Persalinan Pervaginam Normal 600,000 3 Penanganan perdarahan paska keguguran, persalinan pervaginam dengan tindakan emergensi dasar 750,000 4 Pemeriksaan PNC/neonatus 25,000 5 Pelayanan tindakan paska persalinan (mis. placenta manual) 175,000 6 Pelayanan pra rujukan pada komplikasi kebidanan dan neonatal 125,000 No Jenis Pelayanan Tarif (Rp) 7 Pelayanan KB pemasangan: - IUD/Implant 100,000 - Suntik 15,000 8 Penanganan komplikasi KB paska persalinan 125,000 b. Tarif Pelayanan Kesehatan Kebidanan dan Neonatal yang dilakukan oleh bidan sebagaimana dimaksud pada angka 1 (ANC), angka 4 (PNC), dan angka 7 (pelayanan KB) dalam Lampiran I angka II huruf B Peraturan MenteriKesehatanNomor69Tahun2013hanya berlaku untuk pelayanan kesehatan kebidanan dan neonatal di luar Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (Puskesmas, RS Kelas D Pratama, klinik pratama, atau fasilitas kesehatan yang setara) yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. c. Tarif persalinan adalah paket persalinan termasuk akomodasi. Pasien tidak boleh ditarik iur biaya.
  • 8. 14  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  15 c. Pengajuan klaim persalinan dan pelayanan maternal/neonatal non kapitasi di Fasilitas Kesehatan tingkat pertama dapat dilakukan oleh Fasilitas Kesehatan tingkat pertama yang memberikan pelayanan (Puskesmas/Puskesmas PONED/Klinik/Dokter praktek perorangan dengan jejaring). d. Jejaring Fasilitas Kesehatan tingkat pertama berupa Polindes/Poskesdes dan bidan desa/ praktik mandiri mengajukan tagihan melalui Fasilitas Kesehatan induknya. e. Klaim diajukan secara kolektif setiap bulan kepada Kantor Cabang/Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan dengan kelengkapan administrasi umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut: 1) Rekapitulasi pelayanan: a) Nama penderita; b) Nomor Identitas; c) Alamat dan telepon pasien; d) Tanggal pelayanan; e) GPA (Gravid, Partus, Abortus) f) Jenis persalinan (tanpa penyulit/dengan penyulit); g) Besaran tarif paket; h) Jumlah seluruh tagihan 2) Berkas pendukung masing-masing pasien yang terdiri dari: a) Salinan identitas peserta BPJS Kesehatan b) Salinan lembar pelayanan pada Buku KIA sesuai pelayanan yang diberikan untuk pemeriksaan kehamilan, pelayanan nifas, termasuk pelayanan bayi baru lahir dan KB pasca persalinan. Apabila Peserta tidak memiliki buku KIA, dapat digunakan kartu ibu atau keterangan pelayanan lainnya pengganti buku KIA yang ditandatangani ibu hamil/bersalin dan petugas yang menangani. c) Partograf yang ditandatangani oleh tenaga kesehatan penolong persalinan untuk pertolongan persalinan. Pada kondisi tidak ada partograf dapat digunakan keterangan lain yang
  • 9. 16  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  17 menjelaskan tentang pelayanan persalinan yang diberikan d) Surat keterangan kelahiran Tarif Persalinan adalah paket persalinan termasuk akomodasi. Pasien tidak boleh ditarik iur biaya. 4. Pelayanan Darah a. Tarif darah disesuaikan dengan tarif yang diatur di masing-masing daerah, maksimal Rp360.000,00 per kantong b. Biaya pelayanan darah terdiri dari jasa, sarana dan darah per kantong darah. Biaya jasa dan bahan, alat medis habis pakai termasuk transfusi set yang digunakan dalam pelayanan transfusi darah sudah termasuk paket rawat inap di Puskesmas atau Klinik. c. Klaim darah diajukan kepada Kantor Cabang/ Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan secara kolektif setiap bulan oleh PMI atau UTD setempat dengan kelengkapan administrasi umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut sebagai berikut: 1) Rekapitulasi pelayanan yang terdiri dari: a) Nama penderita; b) Nomor Identitas; c) Alamat dan nomor telepon pasien; d) Tanggal pelayanan; e) Diagnosa penyakit; f) Jumlah darah per kantong yang dibutuhkan; g) Besaran tarif paket; h) Jumlah seluruh tagihan 2) Berkas pendukung masing-masing pasien yang terdiri dari : a) Salinan identitas peserta BPJS Kesehatan b) Lembar permohonan darah dari dokter yang merawat
  • 10. 18  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  19 Transfusi set yang digunakan dalam transfusi darah sudah termasuk paket rawat inap/ kapitasi di Puskesmas atau Klinik 5. Pelayanan Obat Program Rujuk Balik a. Tarif Obat Program Rujuk Balik sesuai e-catalog ditambah faktor pelayanan dan embalage. b. Peresepan obat Program Rujuk Balik sesuai dengan Daftar Obat Program Rujuk Balik. c. Harga dasar obat Program Rujuk Balik sesuai dengan e-catalog atau sesuai ketentuan yang berlaku . d. Faktor pelayanan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dengan ketentuan sebagai berikut: Harga Satuan Obat Faktor Pelayanan Maksimal Sampai dengan Rp50.000,- 0,20 > Rp50.000,- sampai dengan Rp250.000,- 0,15 > Rp250.000,- sampai dengan Rp500.000,- 0,10 Harga Satuan Obat Faktor Pelayanan Maksimal > Rp500.000,- sampai dengan Rp1.000.000,- 0,05 > Rp1.000.000,- 0,02 e. Embalage sebagaimana dimaksud pada huruf a, dengan ketentuan sebagai berikut: 1) embalage untuk setiap resep (per R/) obat jadi adalah Rp300,00 2) embalage untuk setiap resep obat racikan adalah Rp500,00 f. Klaim obat PRB ditagihkan secara kolektif oleh Apotek PRB/Depo Farmasi kepada BPJS Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan berikutnya. g. Klaim diajukan kepada Kantor Cabang/Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan secara kolektif setiap bulan oleh Apotek PRB dengan kelengkapan administrasi umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut: 1) Rekap Tagihan Obat Program Rujuk Balik
  • 11. 20  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  21 2) Lembar Resep Obat Program Rujuk Balik 3) Data tagihan pelayanan dalam bentuk softcopy sesuai Aplikasi dari BPJS Kesehatan Harga Obat = (harga dasar x faktor pelayanan) + embalage 6. Pelayanan Pemeriksaan Penunjang Program Rujuk Balik a. Pelayanan pemeriksaan penunjang Program Rujuk Balik (PRB) yang dijamin oleh BPJS Kesehatan adalah pemeriksaan Gula Darah Puasa, Gula Darah Post Prandial dan Gula Darah Sewaktu. b. Tarif pemeriksaan GDS, GDP dan GDPP berdasarkan kesepakatan antara BPJS Kesehatan dengan Fasilitas Kesehatan dengan range tarif Rp10.000,00 - Rp20.000,00. c. Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu, Glukosa Darah Puasa (GDP) dan Glukosa Darah Post Prandial (GDPP) dilakukan 1 (satu) bulan sekali d. Pemeriksaan lain selain yang termasuk dalam komponen paket kapitasi dan selain GDP, GDPP dan GDS dilakukan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan dan biayanya sudah termasuk dalam paket INA CBG’s. e. Klaim diajukan secara kolektif oleh Laboratorium/Fasilitas Kesehatan kepada BPJS Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan berikutnya. f. Klaim diajukan kepada Kantor Cabang/ Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan secara kolektif setiap bulan dengan kelengkapan administrasi umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut: 1) Rekap Tagihan pelayanan laboratorium Program Rujuk Balik 2) Lembar permintaan pemeriksaan laboratorium Program Rujuk Balik oleh dokter 3) Hasil pemeriksaan laboratorium 4) Salinan identitas peserta BPJS Kesehatan
  • 12. 22  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  23 Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu yang dibayar secara fee-for-service hanya untuk Program Rujuk Balik. Pemeriksaan GDS yang dilaksanakan di faskes tingkat pertama dan bukan Program Rujuk Balik termasuk dalam komponen kapitasi. 7. Pelayanan Pemeriksaan Penunjang Skrining Kesehatan a. Pelayanan pemeriksaan penunjang diberikan kepada Peserta BPJS Kesehatan yang telah mendapatkan analisis riwayat kesehatan dengan hasil teridentifikasi mempunyai risiko penyakit tertentu b. Pelayanan pemeriksaan penunjang Skrining Kesehatan yang dijamin oleh BPJS Kesehatan adalah: 1) Pemeriksaan IVA 2) Pemeriksaan Pap smear 3) pemeriksaan Gula Darah Puasa 4) pemeriksaan Gula Darah Post Prandial. c. Tarif pemeriksaan berdasarkan kesepakatan antara BPJS Kesehatan dengan Fasilitas Kesehatan dengan range tarif sebagai berikut : 1) Pemeriksaan IVA: Maksimal Rp25.000,00 2) Pemeriksaan Pap Smear: Maksimal Rp125.000,00 3) Pemeriksaan Gula Darah: Rp10.000,00 sd Rp20.000,00 d. Klaim diajukan oleh Laboratorium/Fasilitas Kesehatan kepada Kantor Cabang/Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan secara kolektif maksimal tanggal 10 bulan berikutnya dengan kelengkapan administrasi umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut: 1) Rekap Tagihan pelayanan 2) Lembar permintaan pemeriksaan oleh dokter 3) Hasil pemeriksaan laboratorium 4) Salinan identitas peserta BPJS Kesehatan
  • 13. 24  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  25 8. Pelayanan Lain di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama a. Pelayanan lain di Fasilitas Kesehatan tingkat pertama yang dijamin oleh BPJS Kesehatan adalah pelayanan terapi krio untuk kasus pemeriksaan IVA positif b. Tarif pelayanan terapi krio adalah Rp150.000,00 c. Pelayanan terapi krio diberikan kepada Peserta BPJS Kesehatan yang telah teridentifikasi positif IVA berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang skrining kesehatan. d. Pelayanan terapi krio diajukan secara kolektif bersama dengan klaim tingkat pertama lainnya oleh Fasilitas Kesehatan kepada BPJS Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan berikutnya. e. Klaim diajukan kepada Kantor Cabang/ Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan secara kolektif setiap bulan dengan kelengkapan administrasi umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut: 1) Rekap Tagihan pelayanan 2) Lembar permintaan pelayanan oleh dokter 3) Salinan identitas peserta BPJS Kesehatan C Klaim Faskes Tingkat Lanjutan 1. Rawat Jalan Tingkat Lanjutan a. Biaya pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat lanjutan dibayar dengan paket INA CBGs tanpa pengenaan iur biaya kepada peserta. b. Tarif paket INA CBG’s sesuai dengan ketetapan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dalam Permenkes No 69 Tahun 2013 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan. c. Tarif paket INA CBGs sudah mencakup biaya seluruh pelayanan yang diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan, baik biaya administrasi, jasa pelayanan, sarana, alat/bahan habis pakai, obat dan lain-lain. d. Klaim diajukan secara kolektif oleh fasilitas kesehatan kepada BPJS Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan berikutnya menggunakan aplikasi INA CBGs Kementerian Kesehatan yang berlaku.
  • 14. 26  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  27 e. Klaim diajukan kepada Kantor Cabang/ Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan secara kolektif setiap bulan dengan kelengkapan administrasi umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut: 1) Rekapitulasi pelayanan 2) Berkas pendukung masing-masing pasien, yang terdiri dari: a) Surat Eligibilitas Peserta (SEP) b) Resume medis/laporan status pasien/ keterangan diagnosa dari dokter yang merawat bila diperlukan c) Bukti pelayanan lainnya, misal: - Protokol terapi dan regimen (jadual pemberian obat) pemberian obat khusus - Perincian tagihan Rumah Sakit (manual atau automatic billing) - Berkas pendukung lain yang diperlukan 2. Rawat Inap Tingkat Lanjutan a. Biaya pelayanan kesehatan rawat inap tingkat lanjutan dibayar dengan paket INA CBGs tanpa pengenaan iur biaya kepada peserta. b. Tarif paket INA CBGs sesuai dengan ketetapan Menteri Kesehatan Republik Indonesia dalam Permenkes No 69 Tahun 2013 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan. c. Tarif paket INA CBGs sudah mencakup biaya seluruh pelayanan yang diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan, baik biaya administrasi, jasa pelayanan, sarana, alat/bahan habis pakai, obat, akomodasi dan lain-lain. d. Klaim diajukan secara kolektif oleh fasilitas kesehatan kepada BPJS Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan berikutnya dalam bentuk softcopy (luaran aplikasi INA CBGs Kementerian Kesehatan yang berlaku) dan hardcopy (berkas pendukung klaim).
  • 15. 28  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  29 e. Tagihan klaim di fasilitas kesehatan lanjutan menjadi sah setelah mendapat persetujuan dan ditandatangani Direktur/Kepala Fasilitas Kesehatan lanjutan dan Petugas Verifikator BPJS Kesehatan. f. Klaim diajukan kepada Kantor Cabang/ Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan secara kolektif setiap bulan dengan kelengkapan administrasi umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut: 1) Rekapitulasi pelayanan 2) Berkas pendukung masing-masing pasien, yang terdiri dari: a) Surat Eligibilitas Peserta (SEP) b) Surat perintah rawat inap c) Resume medis yang ditandatangani oleh DPJP d) Buktipelayananlainyangditandatangani oleh DPJP (bila diperlukan), misal: - Laporan operasi - Protokol terapi dan regimen (jadual pemberian obat) pemberian obat khusus - Perincian tagihan Rumah Sakit (manual atau automatic billing) - Berkas pendukung lain yang diperlukan D Klaim Pelayanan Gawat Darurat 1. Pelayanan Gawat Darurat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang Tidak Kerja Sama dengan BPJS Kesehatan a. BPJS Kesehatan menjamin pelayanan gawat darurat di Fasilitas Kesehatan tingkat pertama yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sesuai dengan Kriteria Gawat Darurat yang berlaku. b. Klaim diajukan secara kolektif oleh Fasilitas Kesehatan kepada BPJS Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan berikutnya. Fasilitas Kesehatan tidak boleh menarik bayar kepada pasien. e. Klaim diajukan kepada Kantor Cabang/
  • 16. 30  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  31 Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan secara kolektif setiap bulan dengan kelengkapan administrasi umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut: 1) Rekapitulasi pelayanan, yang terdiri dari: a) Nama penderita; b) Nomor Identitas; c) Alamat dan nomor telepon pasien; d) Diagnosa penyakit; e) Tindakan yang diberikan; f) Tanggal masuk perawatan dan tanggal keluar perawatan; g) Jumlah tagihan per pasien h) Jumlah seluruh tagihan 2) Salinan identitas peserta BPJS Kesehatan f. Tarif pelayanan gawat darurat di Fasilitas Kesehatan yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan setara dengan tarif yang berlaku untuk fasilitas kesehatan yang setara di wilayah tersebut dengan tarif Rp100.000,00 sd Rp150.000,00 per kasus. 2. Pelayanan Gawat Darurat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Yang Tidak Kerja Sama dengan BPJS Kesehatan a. BPJS Kesehatan menjamin pelayanan gawat darurat di Fasilitas Kesehatan tingkat lanjutan yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sesuai dengan Kriteria Gawat Darurat yang berlaku. b. Tarif pelayanan gawat darurat di Fasilitas Kesehatan yang tidak bekerjasama sesuai paket INA CBG’s untuk kelompok tarif RS yang setara di wilayah tersebut tanpa pengenaan iur biaya kepada pasien. c. Fasilitas kesehatan yang belum memiliki penetapan kelas Rumah Sakit, menggunakan tarif INA CBG’s Rumah Sakit kelas D d. Klaim diajukan secara kolektif oleh fasilitas kesehatan kepada BPJS Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan berikutnya dalam bentuk softcopy (luaran aplikasi INA CBGs Kementerian Kesehatan yang berlaku) dan hardcopy (berkas pendukung klaim).
  • 17. 32  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  33 e. Bagi Fasilitas Kesehatan yang belum dapat mengajukan dalam bentuk softcopy luaran INA CBG, maka klaim dientry oleh Fasilitas Kesehatan tersebut di Kantor BPJS Kesehatan terdekat. f. Klaim diajukan kepada Kantor Cabang/ Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan secara kolektif setiap bulan dengan kelengkapan administrasi umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut: 1) Rekapitulasi pelayanan, yang terdiri dari: a) Nama penderita; b) Nomor Identitas; c) Alamat dan nomor telepon pasien; d) Diagnosa penyakit; e) Tindakan yang diberikan; f) Tanggal masuk perawatan dan tanggal keluar perawatan; g) Jumlah hari rawat (jika dirawat inap); h) Jumlah tagihan per pasien; i) Jumlah seluruh tagihan 2) Salinan identitas peserta BPJS Kesehatan Pelayanan gawat darurat di Fasilitas Kesehatan tingkat pertama dan tingkat lanjutan yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, klaimnya diajukan oleh Fasilitas Kesehatan kepada BPJS Kesehatan. Fasilitas Kesehatan tidak boleh menarik bayar kepada pasien. 3. Pelayanan Gawat Darurat di Fasilitas Kesehatan yang Kerja Sama dengan BPJS Kesehatan Adminitrasi pengajuan klaim sama dengan kelengkapan administrasi pengajuan klaim kolektif pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan tingkat pertama dan di Fasilitas Kesehatan tingkat lanjutan. E Klaim Alat Kesehatan 1. Alat kesehatan yang dapat diklaimkan kepada BPJS Kesehatan adalah alat kesehatan diluar paket INA CBGs yaitu alat kesehatan yang tidak termasuk dalam paket layanan yang didasarkan kepada
  • 18. 34  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  35 pengelompokan diagnosis penyakit dan digunakan secara tidak permanen di luar tubuh pasien. 2. Alat kesehatan di luar paket INA CBG’s ditagihkan langsung oleh fasilitas kesehatan ke BPJS Kesehatan 3. Alat kesehatan di luar paket INA CBG’s adalah pelayanan yang dibatasi, yaitu: 1) Pelayanan diberikan atas indikasi medis, 2) Adanya plafon maksimal harga alat kesehatan 3) Adanya batasan waktu pengambilan alat kesehatan 4. Tarif alat kesehatan di luar paket INA CBG’s adalah: No Alat Kesehatan Tarif (Rp) Ketentuan 1 Kacamata 1. PBI/Hak rawat kelas 3: Rp150.000,00 2. Hak rawat kelas 2: Rp200.000,00 3. Hak rawat kelas1: Rp300.000,00 1. Diberikan paling cepat 2 (dua) tahun sekali 2. Indikasi medis minimal: - Sferis 0,5D - Silindris 0,25D 2 Alat bantu dengar Maksimal Rp1.000.000,00 Diberikan paling cepat 5 (lima) tahun sekali atas indikasi medis No Alat Kesehatan Tarif (Rp) Ketentuan 3 Protesa alat gerak Maksimal Rp2.500.000,00 1. Protesa alat gerak adalah: a. Kaki palsu b. Tangan palsu 2. Diberikan paling cepat 5 (lima) tahun sekali atas indikasi medis 4 Protesa gigi Maksimal Rp1.000.000,00 1. Diberikan paling cepat 2 (dua) tahun sekali atas indikasi medis untuk gigi yang sama 2. Full protesa gigi maksimal Rp1.000.000,00 3. Masing-masing rahang maksimal Rp500.000,00 5 Korset tulang belakang Maksimal Rp350.000,00 Diberikan paling cepat 2 (dua) tahun sekali atas indikasi medis 6 Collar neck Maksimal Rp150.000,00 Diberikan paling cepat 2 (dua) tahun sekali atas indikasi medis
  • 19. 36  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  37 No Alat Kesehatan Tarif (Rp) Ketentuan 7 Kruk Maksimal Rp350.000,00 Diberikan paling cepat 5 (lima) tahun sekali atas indikasi medis 5. Alat kesehatan: a. Kacamata 1) Diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan dengan gangguan penglihatan sesuai dengan indikasi medis yang merupakan bagian dari pemeriksaan dan penanganan yang diberikan pada fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan 2) Penjaminan pelayanan kacamata diberikan atas rekomendasi dari dokter spesialis mata dan dibuktikan dengan hasil pemeriksaan mata. 3) Klaim diajukan secara kolektif oleh fasilitas kesehatan kepada Kantor Cabang/ Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan berikutnya dalam bentuk softcopy (luaran aplikasi) dan hardcopy (berkas pendukung klaim), dengan kelengkapan administrasi umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut: a) Surat Eligibilitas Peserta (tindasan NCR atau salinannya) b) Surat keterangan medis dari dokter yang merawat (keterangan indikasi medis) atau resep kacamata c) Tanda tangan pasien atau anggota keluarganya b. Alat Bantu Dengar 1) Diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan dengan gangguan pendengaran sesuai dengan indikasi medis 2) Merupakan bagian dari pemeriksaan dan penanganan yang diberikan pada fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan 3) Penjaminan pelayanan alat bantu dengar diberikan atas rekomendasi dari dokter spesialis THT
  • 20. 38  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  39 4) Alat bantu dengar dapat diberikan maksimal sekali dalam 5 (lima) tahun per telinga 5) Klaim diajukan secara kolektif oleh fasilitas kesehatan kepada Kantor Cabang/ Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan berikutnya dalam bentuk softcopy (luaran aplikasi) dan hardcopy (berkas pendukung klaim), dengan kelengkapan administrasi umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut: a) Surat Eligibilitas Peserta (tindasan NCR atau salinannya) b) Surat keterangan medis dari dokter yang merawat (keterangan indikasi medis) atau resep alat bantu dengar c. Protesa alat gerak 1) Diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan sesuai dengan indikasi medis 2) Merupakan bagian dari pemeriksaan dan penanganan yang diberikan pada fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan 3) Penjaminan pelayanan protesa alat gerak diberikan atas rekomendasi dari dokter spesialis bedah umum atau bedah tulang. 4) Protesa alat gerak dapat diberikan maksimal sekali dalam 5 (lima) tahun untuk bagian tubuh yang sama. 5) Klaim diajukan secara kolektif oleh fasilitas kesehatan kepada Kantor Cabang/ Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan berikutnya dalam bentuk softcopy (luaran aplikasi) dan hardcopy (berkas pendukung klaim), dengan kelengkapan administrasi umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut: a) Surat Eligibilitas Peserta (tindasan NCR atau salinannya) b) Surat keterangan medis dari dokter yang merawat (keterangan indikasi medis) atau resep protesa gerak
  • 21. 40  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  41 d. Protesa Gigi 1) Diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan yang kehilangan gigi sesuai dengan indikasi medis 2) Pelayanan prothesa gigi diberikan oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama dan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan 3) Penjaminan pelayanan protesa gigi diberikan atas rekomendasi dari dokter gigi 4) Klaim diajukan secara kolektif oleh fasilitas kesehatan kepada Kantor Cabang/ Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan berikutnya dalam bentuk softcopy (luaran aplikasi) dan hardcopy (berkas pendukung klaim), dengan kelengkapan administrasi umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut: a) Surat Eligibilitas Peserta (tindasan NCR atau salinannya) b) Surat keterangan medis dari dokter yang merawat (keterangan indikasi medis) atau resep protesa gigi 5) Fasilitas Kesehatan tingkat pertama yang belum menggunakan aplikasi P-Care mengajukan klaim protesa gigi secara manual e. Korset Tulang Belakang 1) Diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan yang mengalami kelainan/gangguan tulang atau kondisi lain sesuai dengan indikasi medis 2) Merupakan bagian dari pemeriksaan dan penanganan yang diberikan pada fasilitas kesehatan rujukan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan 3) Penjaminan pelayanan korset tulang belakang diberikan atas rekomendasi dokter spesialis bedah saraf atau spesialis bedah tulang atau spesialis bedah umum. 4) Klaim diajukan secara kolektif oleh fasilitas kesehatan kepada Kantor Cabang/ Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS
  • 22. 42  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  43 Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan berikutnya dalam bentuk softcopy (luaran aplikasi) dan hardcopy (berkas pendukung klaim), dengan kelengkapan administrasi umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut: a) Surat Eligibilitas Peserta (tindasan NCR atau salinannya) b) Surat keterangan medis dari dokter yang merawat (keterangan indikasi medis)/ resep korset f. Collar Neck 1) Diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan sebagai penyangga kepala dan leher karena trauma pada leher dan kepala ataupun fraktur pada tulang cervix sesuai dengan indikasi medis. 2) Merupakan bagian dari pemeriksaan dan penanganan yang diberikan pada fasilitas kesehatan rujukan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan 3) Klaim diajukan secara kolektif oleh fasilitas kesehatan kepada Kantor Cabang/ Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan berikutnya dalam bentuk softcopy (luaran aplikasi) dan hardcopy (berkas pendukung klaim), dengan kelengkapan administrasi umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut: a) Surat Eligibilitas Peserta (tindasan NCR atau salinannya) b) Surat keterangan medis dari dokter yang merawat (keterangan indikasi medis) atau resep collar neck g. Kruk 1) Diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan sesuai dengan indikasi medis. 2) Merupakan bagian dari pemeriksaan dan penanganan yang diberikan pada fasilitas kesehatan rujukan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan 3) Penjaminan pelayanan alat kesehatan kruk diberikan atas rekomendasi dari dokter spesialis bedah umum, spesialis orthopedi atau spesial bedah tulang.
  • 23. 44  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  45 4) Klaim diajukan secara kolektif oleh fasilitas kesehatan kepada Kantor Cabang/ Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan berikutnya dalam bentuk softcopy (luaran aplikasi) dan hardcopy (berkas pendukung klaim), dengan kelengkapan administrasi umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut: a) Surat Eligibilitas Peserta (tindasan NCR atau salinannya) b) Surat keterangan medis dari dokter yang merawat (keterangan indikasi medis) atau resep kruk. F Klaim Kompensasi Pelayanan Di Daerah Tidak Ada Fasilitas KesehatanYang Memenuhi Syarat a. Kompensasi uang tunai diberikan langsung kepada peserta berdasarkan klaim yang bersangkutan atas pelayanan yang diberikan oleh Fasilitas kesehatan Tingkat Pertama yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. b. Besaran kompensasi disetarakan dengan tarif fasilitas kesehatan di wilayah terdekat dengan memperhatikan tenaga kesehatan dan jenis pelayanan yang diberikan, dengan tarif sebesar: 1) Kompensasi uang tunai rawat jalan tingkat pertama Rp50.000,00 sd Rp100.000,00 2) Kompensasi uang tunai rawat inap tingkat pertama Rp100.000,00/hari c. Pembayaran untuk pelayanan kesehatan tingkat lanjutan ditagihkan langsung oleh fasilitas kesehatan kepada BPJS Kesehatan dengan tarif penggantian sesuai paket INA CBGs untuk kelompok tarif Rumah Sakit yang setara di wilayah tersebut. Fasilitas Kesehatan tingkat lanjutan tidak boleh mengenakan iur biaya kepada pasien. d. Klaim perorangan hanya diberlakukan pada peserta yang mendapatkan pelayanan di Fasilitas Kesehatan tingkat pertama yang tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
  • 24. 46  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  47 e. Kelengkapan administrasi klaim perorangan: 1) Formulir pengajuan klaim 2) Berkas pendukung berupa: a) Salinan KTP/keterangan domisili (untuk memastikan peserta berada di wilayah tidak ada Fasilitas Kesehatan memenuhi syarat sesuai Surat Keputusan Dinas Kesehatan) b) Kuitansi asli bermaterai cukup c) Rincian pelayanan yang diberikan serta rincian biaya Klaim perorangan hanya diberlakukan pada peserta yang berada di daerah yang belum tersedia fasilitas kesehatan yang memenuhi syarat (sesuai ketentuan yang berlaku), yang mendapatkan pelayanan di Fasilitas Kesehatan tingkat pertama yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. G Klaim Ambulan 1. Pelayanan ambulan diberikan pada transportasi darat dan air bagi pasien dengan kondisi tertentu antar fasilitas kesehatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Penggantian biaya pelayanan ambulan sesuai dengan standar biaya ambulan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah. 3. Dalam hal belum terdapat tarif dasar ambulans yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah, maka tarif mengacu kepada tarif yang berlaku di Kabupaten/Kota yang kondisi geografisnya relatif sama 4. Klaimdiajukansecarakolektifolehfasilitaskesehatan kepada Kantor Cabang/Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan berikutnya dalam bentuk softcopy (luaran aplikasi) dan hardcopy (berkas pendukung klaim), dengan kelengkapan administrasi umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut: a. Surat keterangan medis dari dokter yang merawat yang menerangkan kondisi medis
  • 25. 48  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan  49 pasien pada saat akan dirujuk. b. Salinan identitas peserta BPJS Kesehatan c. Bukti pelayanan ambulan yang memuat informasi tentang : 1) Identitas pasien 2) Waktu pelayanan (hari, tanggal, jam berangkat dari Fasilitas Kesehatan perujuk dan jam tiba di Fasilitas Kesehatan tujuan 3) Fasilitas Kesehatan perujuk 4) Fasilitas Kesehatan tujuan rujukan 5) Tandatangan dan cap dari Fasilitas Kesehatan perujuk dan Fasilitas Kesehatan penerima rujukan Klaim pelayanan ambulan diajukan oleh Fasilitas Kesehatan ke BPJS Kesehatan, bukan oleh pihak ketiga penyelenggara pelayanan ambulan yang merupakan jejaring Fasilitas Kesehatan. H Klaim Continuous Ambulatory Peritonial Dialysis (CAPD) 1. Pelayanan Continuous Ambulatory Peritonial Dialysis (CAPD) diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan dengan kasus gagal ginjal. 2. Tarif pertama pemasangan CAPD sesuai dengan tarif INA CBGs pada RS yang memberikan pelayanan. 3. Tarif consumable CAPD sebagai berikut: a) Consumables dan jasa pelayanan sebesar Rp5.940.000,00/bulan b) Transfer set sebesar Rp250.000,00/set 4. Klaim diajukan secara kolektif oleh fasilitas kesehatan kepada Kantor Cabang/Kantor Operasional Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan secara kolektif Kesehatan maksimal tanggal 10 bulan berikutnya dengan kelengkapan administrasi umum sesuai poin A.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut: a. Rekapitulasi pelayanan b. Berkas pendukung masing-masing pasien, yang
  • 26. 50  panduan praktis | administrasi klaim faskes BPJS Kesehatan terdiri dari: 1) Surat Eligibilitas Peserta (SEP) 2) Resep permintaan CAPD dari dokter yang merawat 3) Protokol terapi dan regimen penggunaan consumable CAPD 4) Berkas pendukung lain yang diperlukan