SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
1
PSIKIATRI
Pengantar
Dosen: Nadjmir
2
PSIKIATRI
Asal kata: psyche + iatri
Psyche = jiwa, iatri = ilmu kedokteran.
Ilmu kedokteran klinik.
a. medik: interne, neurologi, pediatrik
psikiatri:anak & remaja, militer
penyalahgunaan zat, psikogeriatri
b. bedah: bedah, THT, mata, obgin.
3
Dipakai istilah: GANGGUAN (disoders).
Bukan :Penyakit (disease)
Gangguan pada perilaku
pikiran
perasaan
Dengan kemungkinan adanya (bukti) gangguan organ
MITOS:
1. bukan bidang kedokteran-behaviour medicine
2. hanya psikiater- kasus tertentu
3. hanya kasus gila- bukan istilah psikiatri
4. penyakit keturunan – faktor predisposisi
4
5. tidak ada gangguan fisik – bukan exjuvantibus,
komorbiditas
6. tidak dapat dicegah – keseimbangan nutrisi,
pekerjaan, istirahat
- pola & pandangan hidup
7. tidak dapat disembuhkan- sembuh sempurna,
- terkontrol
- gagal
DIAGNOSA & KLASIFIKASI
Tujuan:untuk komunikasi pada pengobatan dan
penelitian
5
Di Indonesia dipakai PPDGJI – III ( Pedoman
Penggolongan Dan Diagnosis Gangguan Jiwa Di
Indonesia) yang disadur dari ICD – 10.
Terdiri multiple Axis :
- Aksis I: Gangguan klinis
kondisi lainnya yg mungkin mrpk
perhatian klinis
- Aksis II: gangguan kepribadian
retardasi mental
-Aksis III: kondisi medis umum
-Aksis IV: Problem psikososial dan Lingkungan
- Aksis V:penilaian fungsi secara global (G.A.F)
6
ETIOLOGI: multi faktor
I. Faktor predisposisi: yg memudahkan tjd gangguan
II. Faktor presipitasi: yg mencetuskan-stressor
• Hidup + stressor = kehidupan
jadi stressor inherent dengan kehidupan.
Stressor : setiap stimulus yang menuntut adaptasi dari
individu.
Adaptasi mature lebih baik
Mal adaptasi disstress sakit/
(Pend. Indv) gangguan
immature adap
(pend. Link & indv)
7
• Stressor mental.
frustrasi: kegagalan mencapai tujuan
konflik : pilihan antara hal yang berbeda
depressi : Kehilangan objek yang dicintai
anxiety: kecemasan thd hal yg belum terjadi
• Stressor fisik.
suhu panas/ dingin
kebisingan
infeksi
sunyi/sepi
8
• Cara mengatasi Stressor: (immature adaptation)
1. flight (menghindar)
pindah
penyalahgunaan zat/alkohol
2. fight (bertarung)
acting out, amuk, agresi thd org lain
explosive, temper tantrum, meledak
3. frozen (membeku)
melamun (day dreaming)
simbolisasi, lambang
subtitusi, pengganti
somatisasi, ke organ tubuh
9
III. Faktor kontribusi yg menyebabkan tetap terganggu
- dukungan klg negatif
- ketidak seimbangan gizi
PROGNOSA: klinik, fungsi, sosial
• Dua dasar penting dari Psikiatri:
- Sikap elektif ---- sikap mau menerima semua fakta
yg pertinent dan ada hub dgn penderitaan mns yg
kita hadapi.
- Sikap holistik ---- sikap bersungguh hati
sepenuhnya dalam memandang keseluruhan daya
dan tenaga mns sebagai “seorg individu yg unik”
dlm perjuangannya u/ kesembuhan&kesehatan.
10
PERKEMBANGAN
“PSYCHIC APPARATUS”
11
• ID
dorongan instingtual
sejak lahir
pleasure principle
proses pikir primer
fantasi
12
• EGO
Mulai usia 6 bulan
Reality principle (secondary proces thinking,
perencanaan)
• Fungsi ego (7)
13
1.Kontrol & pengaturan dorongan instingtuil
menunda/memperlambat dorongan.
pleasure principle reality princ
2.Judgement (pertimbangan)
resiko
logic
14
3. Relation to reality
- sense of reality – didalam diluar tubuh
- reality testing – fantasi internal
kenyataan eksternal
- adaptation to reality – respon thdp perubahan
berdasarkan pengalaman
15
4. Objek relationship
mengadakan hub dg org lain(aspek +/-)
bermula dg ibu
5. Fungsi sintetik dari ego
integrasi dari elemen keseluruhan
(mengkoordinasi, generalisasi,
menyederhanakan)
16
6. Fungsi otonom primer
berkembang dari konflik intrapsikik &
pertahanan
persepsi belajar, intiligent, kecerdasan,
bahasa, pikiran, pemahaman& pergerakan
7. Fungsi otonom sekunder
pengembangan dari fungsi awal
17
• SUPER EGO
- mempertahankan kesadaran moral dari nilai yg
diinternalisasi dr orang tua + kompleks sistem ideal.
- mulai 5-6 tahun
- meneliti ttg perilaku, pikiran, dan perasaan.
membuat perbandingan dg standar prilaku yg diharapkan.
- menawarkan persejutuan/penolakan
- menentukan PROSCRIBE (larangan)/yg tidak blh
dilakukan.
18
• EGO IDEAL (komponen super ego)
menginstruksikan apa yg harus dilakukan sesuai
nilai yg diinternalisasi.
standar moral dibangun dengan identifikasi thd
org yg dikagumi.
19
MEKANISME PERTAHANAN MENTAL
Fungsi: melindungi ego (utk keseimbangan mental)
1. repression: penyangkalan scr tidak sadar
2. Supression: penyangkalan scr sadar
3. Sublimasi : mengalihkan mjd lbh bernilai dan
diterima
4. Identifikasi: berusaha menyamai/menjadi seseorg
5. Reaksi formasi: perbuatan yg bertentangan lansung
dg keinginan yg terlarang
6. Mekanisme kompensasi: bersikap berlebihan
7. Proyeksi: Menyalahkan org lain
20
8. Displacement: pergeseran suatu ide (objek ke pengganti
yg mempunyai persamaan
9. Denial: penolakkan suatu informasi yang menyebabkan
stress
10. Rationalization: mencari alasan untuk pembenaran thdp
suatu perbuatan yg tdk dapat diterima
11. Regression: mundur ke fase sebelumnya
12. Acting out: perilaku agresif
21
Beberapa istilah
1. Kepribadian (personality):
corak kebiasaan, reaksi thd impuls
2. Kesadaran (consciousness):
relasi & limitasi thdp lingkungan
3. - Keadaan afektif (suasana perasaan):
agak menetap untuk waktu yg lama
hipertim, hipotim, poikilotim, distim, mendatar/tumpul
- Hidup emosi(hidup perasaan)
waktu relatif pendek mpunsur fisik
a. stabilitas ketetapan dalam bereaksi/ tidak mudah disugesti.
b. pengendalian- over control
c. echt-unecht: sungguh2 – tak sungguh2
d. empati (einfuhlung) : kemampuan pemeriksa turut merasakan
pasien
22
4. - Sikap (atitude&posture)dan tingkah laku ( behaviour&motor
activity)
1. indefferent, netral
2. apatik, acuh tak acuh, masa bodoh
3. koperatif, bersahabat, bekerjasama
4. negativistik, menentang tanpa alasan
5. dependent, menggantungkan diri pada orang lain
6. infaltil, kekanak2an
7. curiga, prasangka buruk
8. rigid, kaku tak fleksibel
9. berubah-ubah, berganti2 sikap
10. tegang, tidak tenang
11. pasif, tanpa inisiatif
12. active, inisiatif dan keinginan bertindak
13. stereotipik, bertahan dalam suatu posisi
14. bermusuhan, ingin meyerang (hostile)
23
- Tingkah Laku: Gerakan2 yang dinamik.
1. hiperaktif: dorongan bergeraknya sangat besar
2. hipoaktif: dorongan bergeraknya amat berkurang
3. Gelisah: restless
4. Berkoordinasi: harmonik dan fleksibel
5. Tak berkoordinasi: tak harmonik, kaku, kacau
6. Stereotipik: bertahan dalam 1at 2 macam tipe gerakan
7. Manneriesme: berbagai macam gerakan aneh
5. - Kontak Psikik:
Daya kemampuan individu untuk mengadakan hub mental
dan emosional yang wajar dg org lain, dalam jangka
waktu yang cukup lama.
- Perhatian: memegang peranan dalam kontak psikik.
Terdiri: kontak mata, kontak tubuh, kontak verbal.
Penting adanya PERHATIAN dari ybs.
24
INISIATIF:
dorongan untuk melakukan perbuatan yang baru & orisinil,
jadi bukan perbuatan yang sifatnya sekedar meniru.
PERSEPSI:
1. pengertian, pemahaman dan tafsiran tentang suatu hal tertentu
2. Tangkapan stimulus oleh panca indera.
DAYA INGATAN (MEMORY)
daya kemampuan seseorang indv untuk mereproduksi hal
ihwal tertentu yg telah tjd dimasa lampau.
Dipengaruhi:
a. Besarnya perhatian
b. Kuatnya asosiasi
c. Keadaan emosi
25
Terdiri: daya ingat jangka lama
daya ingat jangka pendek
daya ingat segera
Amnesia: kehilangan daya ingatan
DAYA KONSENTRASI:
Daya kemampuan seorang indv untuk MEMUSATKAN
pikiran at perhatiannya thd sesuatu hal, yg terdapat dlm
bidang kesadaran indv itu.
ORIENTASI:
daya kemampuan indv untuk mengetahui dan menjelaskan
relasi dan limitasinya terhadap dunia sekelilingnya, secara
temporal, personal, spatial, situasi.
26
DISCRIMINATIVE JUDGEMENT
daya kemampuan indv untuk mengikhtiarkan suatu
identifikasi realistik disertai suatu evaluasi realistik drpd
pelbagai idea dan fakta, juga mengiktiarkan adanya nuansa
halus dalam segolongan keadaan yg menyerupai satu
dengan yg lain.
jadi kemampuan untuk bersikap dan berpendapat kritis
DISCRIMINATIVE INSIGHT (tilikan diri)
daya kemampuan indv untuk menginsyafi dan menjelaskan
asal usul dan perkembangan dari pada pelbagai kelakuan,
pikiran, dan perasaannya (serta gangguan2nya) yg dialami
at diperlihatkannya pada waktu sekarang.
INTELIGENSI
kemampuan indv untuk memperoleh penyelesaian2 secara
efektif dan efisien dalam situasi hidup yang berubah2.
= taraf kecerdasan indv
27
INTELLEK
kemampuan indv untuk menerima dan mencernakan luas
– pengetahuan di sekolah dan variasi pengalaman praktek,
yang diperolehnya sepanjang hidup
= taraf pendidikan indv
PROSES BERFIKIR
suatu proses intra psikik yang meliputi pengolahan drpd
pelbagai pikiran dan paham, dg jalan membayangkan,
memahami, membanding2kan dan menarik kesimpulan
sehingga terjelma pikiran dan paham yang baru.
a. Kecepatan proses berfikir (psikomotilitas)
b. Mutu proses berfikir:
jelas dan tajam
obsessif, inkoherent, bloking, stereotypik, perseveratif, flight of
ideas.
28
c. Isi proses berfikir(bentuk pelaksanaannya)
• fobia
• obsessi
• kompulsi
• delusi (waham): salah dan irrasional, persisten, subjektif
• hallusinasi: persepsi panca indera tanpa adanya stimulasi
sensorik.
terdiri: hl akuistik, visual, olfaktorik, bustatorik, taktil,
haptik
• Illusi: persepsi pancaindera yang disebabkan adanya
stimulus yang ditafsirkan salah
• Konfabulasi: bohong, dipercayai ybs.
29
INSTINCT DAN DORONGAN INSTINCTTUAL
Instinct adalah sumber tenaga drpd segala behaviour yg tak usah
dipelajari scr khusus oleh organisme itu. Kekuatan yg ada di
belakangnya disebut dorongan instincttual.
• Abulia (lack of will) kehilangan atau kekurangan dorongan
kehendak.
• Stupor, bekunya segala dorongan berbuat dan kebalnya hidup-
perasaan seorang indv. Tak mampu lagi menerima ransang.
• Raptus, serangan eksplosif dan sekonyong2 tanpa adanya
provokasi yg adekwat, sehingga timbul keadaan agitasi yg
hebat.
• Amentia: keadaan kekacauan hallusinatorik akut, dgn kesadaran
yg merendah dan yg biasanya disebabkan karena etiologi
organobiologik.
30

More Related Content

What's hot

Pemeriksaan psikiatri
Pemeriksaan psikiatriPemeriksaan psikiatri
Pemeriksaan psikiatrifikri asyura
 
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]Lautan Jiwa
 
metode pemeriksaan 2 menit
metode pemeriksaan 2 menitmetode pemeriksaan 2 menit
metode pemeriksaan 2 menitJoni Iswanto
 
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxPerbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxAditAditya19
 
80051025 edema-serebri
80051025 edema-serebri80051025 edema-serebri
80051025 edema-serebriCornelius Liza
 
Beberapa contoh-dummy-tabel
Beberapa contoh-dummy-tabelBeberapa contoh-dummy-tabel
Beberapa contoh-dummy-tabelDhyka Dyah
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilAgus Gunardi
 
Bedah minor ; eksisi clavus
Bedah minor ; eksisi clavusBedah minor ; eksisi clavus
Bedah minor ; eksisi clavusAsep Hermana
 
Konsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabahKonsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabahrickygunawan84
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisSeascape Surveys
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialisfikri asyura
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakitphiqe kbn
 

What's hot (20)

Pemeriksaan psikiatri
Pemeriksaan psikiatriPemeriksaan psikiatri
Pemeriksaan psikiatri
 
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
Mengenal Gangguan Bipolar [dr. Lahargo Kembaren, SpKJ]
 
metode pemeriksaan 2 menit
metode pemeriksaan 2 menitmetode pemeriksaan 2 menit
metode pemeriksaan 2 menit
 
Meningitis
Meningitis Meningitis
Meningitis
 
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptxPerbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
Perbedaan EDH SDH SAH ICH Berdasar CT Scan.pptx
 
Assessment psikiatri
Assessment psikiatriAssessment psikiatri
Assessment psikiatri
 
PPDGJ Keperawatan Jiwa
PPDGJ Keperawatan JiwaPPDGJ Keperawatan Jiwa
PPDGJ Keperawatan Jiwa
 
Dermatofitosis
DermatofitosisDermatofitosis
Dermatofitosis
 
80051025 edema-serebri
80051025 edema-serebri80051025 edema-serebri
80051025 edema-serebri
 
0 modul sesak
0 modul sesak0 modul sesak
0 modul sesak
 
Askep varisela
Askep variselaAskep varisela
Askep varisela
 
Kejang demam ppt
Kejang demam pptKejang demam ppt
Kejang demam ppt
 
Beberapa contoh-dummy-tabel
Beberapa contoh-dummy-tabelBeberapa contoh-dummy-tabel
Beberapa contoh-dummy-tabel
 
Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektilMekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektil
 
Bedah minor ; eksisi clavus
Bedah minor ; eksisi clavusBedah minor ; eksisi clavus
Bedah minor ; eksisi clavus
 
Konsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabahKonsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabah
 
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
 
Skizofrenia
Skizofrenia Skizofrenia
Skizofrenia
 
Parese nervus fasialis
Parese nervus fasialisParese nervus fasialis
Parese nervus fasialis
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 

Similar to psikiatri pengantar 2

Kp 3.1.23 terminologi psikopati
Kp 3.1.23 terminologi psikopatiKp 3.1.23 terminologi psikopati
Kp 3.1.23 terminologi psikopatiAhmad Muhtar
 
Kp 3.1.23 perkembangan psikik aparatus
Kp 3.1.23 perkembangan psikik aparatusKp 3.1.23 perkembangan psikik aparatus
Kp 3.1.23 perkembangan psikik aparatusAhmad Muhtar
 
Day 4/5 -Psikologi Komunikasi
Day 4/5 -Psikologi KomunikasiDay 4/5 -Psikologi Komunikasi
Day 4/5 -Psikologi KomunikasiAdePutraTunggali
 
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2 karakteristik manusia
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2   karakteristik manusia#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2   karakteristik manusia
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2 karakteristik manusiaAhmad Kurnia
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaLia Oktafiani
 
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Operator Warnet Vast Raha
 
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Operator Warnet Vast Raha
 
Psi Komunikasi Ptm 3 & 4.pptx
Psi Komunikasi Ptm 3 & 4.pptxPsi Komunikasi Ptm 3 & 4.pptx
Psi Komunikasi Ptm 3 & 4.pptxCoriander1
 
3. staid ki-iv (konsep dasar perilaku)
3.  staid ki-iv (konsep dasar perilaku)3.  staid ki-iv (konsep dasar perilaku)
3. staid ki-iv (konsep dasar perilaku)Jumari Awi
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMFitriAmaliyah
 
Konsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku ManusiaKonsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku Manusiapjj_kemenkes
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosialtyaadhietz
 

Similar to psikiatri pengantar 2 (20)

Kp 3.1.23 terminologi psikopati
Kp 3.1.23 terminologi psikopatiKp 3.1.23 terminologi psikopati
Kp 3.1.23 terminologi psikopati
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
P S I K O L O G I U M U M
P S I K O L O G I  U M U MP S I K O L O G I  U M U M
P S I K O L O G I U M U M
 
Kp 3.1.23 perkembangan psikik aparatus
Kp 3.1.23 perkembangan psikik aparatusKp 3.1.23 perkembangan psikik aparatus
Kp 3.1.23 perkembangan psikik aparatus
 
Day 4/5 -Psikologi Komunikasi
Day 4/5 -Psikologi KomunikasiDay 4/5 -Psikologi Komunikasi
Day 4/5 -Psikologi Komunikasi
 
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2 karakteristik manusia
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2   karakteristik manusia#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2   karakteristik manusia
#Materi Psikologi Komunikasi, Session 2 karakteristik manusia
 
TEORI PSIKOLOGI SOSIAL
TEORI PSIKOLOGI SOSIALTEORI PSIKOLOGI SOSIAL
TEORI PSIKOLOGI SOSIAL
 
Psiikopatologi 1
Psiikopatologi 1Psiikopatologi 1
Psiikopatologi 1
 
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusiaPandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
Pandangan psikoanalitik tentang hakekat manusia
 
Bilazim
BilazimBilazim
Bilazim
 
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
 
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
Pb 1. perkembangan kepribadian akbid paramata muna
 
Psi Komunikasi Ptm 3 & 4.pptx
Psi Komunikasi Ptm 3 & 4.pptxPsi Komunikasi Ptm 3 & 4.pptx
Psi Komunikasi Ptm 3 & 4.pptx
 
3. staid ki-iv (konsep dasar perilaku)
3.  staid ki-iv (konsep dasar perilaku)3.  staid ki-iv (konsep dasar perilaku)
3. staid ki-iv (konsep dasar perilaku)
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUMPENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM
 
Konsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku ManusiaKonsep Perilaku Manusia
Konsep Perilaku Manusia
 
Psikoanalisis
PsikoanalisisPsikoanalisis
Psikoanalisis
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosial
 

More from fikri asyura (20)

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Tb
TbTb
Tb
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
 
P petri tifoid
P petri tifoidP petri tifoid
P petri tifoid
 
P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
 

Recently uploaded

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfssuser1cc42a
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdncindyrenatasaleleuba
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdfnoviarani6
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...IdjaMarasabessy
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxindah849420
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIMuhammadAlfiannur2
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 

Recently uploaded (20)

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 

psikiatri pengantar 2

  • 2. 2 PSIKIATRI Asal kata: psyche + iatri Psyche = jiwa, iatri = ilmu kedokteran. Ilmu kedokteran klinik. a. medik: interne, neurologi, pediatrik psikiatri:anak & remaja, militer penyalahgunaan zat, psikogeriatri b. bedah: bedah, THT, mata, obgin.
  • 3. 3 Dipakai istilah: GANGGUAN (disoders). Bukan :Penyakit (disease) Gangguan pada perilaku pikiran perasaan Dengan kemungkinan adanya (bukti) gangguan organ MITOS: 1. bukan bidang kedokteran-behaviour medicine 2. hanya psikiater- kasus tertentu 3. hanya kasus gila- bukan istilah psikiatri 4. penyakit keturunan – faktor predisposisi
  • 4. 4 5. tidak ada gangguan fisik – bukan exjuvantibus, komorbiditas 6. tidak dapat dicegah – keseimbangan nutrisi, pekerjaan, istirahat - pola & pandangan hidup 7. tidak dapat disembuhkan- sembuh sempurna, - terkontrol - gagal DIAGNOSA & KLASIFIKASI Tujuan:untuk komunikasi pada pengobatan dan penelitian
  • 5. 5 Di Indonesia dipakai PPDGJI – III ( Pedoman Penggolongan Dan Diagnosis Gangguan Jiwa Di Indonesia) yang disadur dari ICD – 10. Terdiri multiple Axis : - Aksis I: Gangguan klinis kondisi lainnya yg mungkin mrpk perhatian klinis - Aksis II: gangguan kepribadian retardasi mental -Aksis III: kondisi medis umum -Aksis IV: Problem psikososial dan Lingkungan - Aksis V:penilaian fungsi secara global (G.A.F)
  • 6. 6 ETIOLOGI: multi faktor I. Faktor predisposisi: yg memudahkan tjd gangguan II. Faktor presipitasi: yg mencetuskan-stressor • Hidup + stressor = kehidupan jadi stressor inherent dengan kehidupan. Stressor : setiap stimulus yang menuntut adaptasi dari individu. Adaptasi mature lebih baik Mal adaptasi disstress sakit/ (Pend. Indv) gangguan immature adap (pend. Link & indv)
  • 7. 7 • Stressor mental. frustrasi: kegagalan mencapai tujuan konflik : pilihan antara hal yang berbeda depressi : Kehilangan objek yang dicintai anxiety: kecemasan thd hal yg belum terjadi • Stressor fisik. suhu panas/ dingin kebisingan infeksi sunyi/sepi
  • 8. 8 • Cara mengatasi Stressor: (immature adaptation) 1. flight (menghindar) pindah penyalahgunaan zat/alkohol 2. fight (bertarung) acting out, amuk, agresi thd org lain explosive, temper tantrum, meledak 3. frozen (membeku) melamun (day dreaming) simbolisasi, lambang subtitusi, pengganti somatisasi, ke organ tubuh
  • 9. 9 III. Faktor kontribusi yg menyebabkan tetap terganggu - dukungan klg negatif - ketidak seimbangan gizi PROGNOSA: klinik, fungsi, sosial • Dua dasar penting dari Psikiatri: - Sikap elektif ---- sikap mau menerima semua fakta yg pertinent dan ada hub dgn penderitaan mns yg kita hadapi. - Sikap holistik ---- sikap bersungguh hati sepenuhnya dalam memandang keseluruhan daya dan tenaga mns sebagai “seorg individu yg unik” dlm perjuangannya u/ kesembuhan&kesehatan.
  • 11. 11 • ID dorongan instingtual sejak lahir pleasure principle proses pikir primer fantasi
  • 12. 12 • EGO Mulai usia 6 bulan Reality principle (secondary proces thinking, perencanaan) • Fungsi ego (7)
  • 13. 13 1.Kontrol & pengaturan dorongan instingtuil menunda/memperlambat dorongan. pleasure principle reality princ 2.Judgement (pertimbangan) resiko logic
  • 14. 14 3. Relation to reality - sense of reality – didalam diluar tubuh - reality testing – fantasi internal kenyataan eksternal - adaptation to reality – respon thdp perubahan berdasarkan pengalaman
  • 15. 15 4. Objek relationship mengadakan hub dg org lain(aspek +/-) bermula dg ibu 5. Fungsi sintetik dari ego integrasi dari elemen keseluruhan (mengkoordinasi, generalisasi, menyederhanakan)
  • 16. 16 6. Fungsi otonom primer berkembang dari konflik intrapsikik & pertahanan persepsi belajar, intiligent, kecerdasan, bahasa, pikiran, pemahaman& pergerakan 7. Fungsi otonom sekunder pengembangan dari fungsi awal
  • 17. 17 • SUPER EGO - mempertahankan kesadaran moral dari nilai yg diinternalisasi dr orang tua + kompleks sistem ideal. - mulai 5-6 tahun - meneliti ttg perilaku, pikiran, dan perasaan. membuat perbandingan dg standar prilaku yg diharapkan. - menawarkan persejutuan/penolakan - menentukan PROSCRIBE (larangan)/yg tidak blh dilakukan.
  • 18. 18 • EGO IDEAL (komponen super ego) menginstruksikan apa yg harus dilakukan sesuai nilai yg diinternalisasi. standar moral dibangun dengan identifikasi thd org yg dikagumi.
  • 19. 19 MEKANISME PERTAHANAN MENTAL Fungsi: melindungi ego (utk keseimbangan mental) 1. repression: penyangkalan scr tidak sadar 2. Supression: penyangkalan scr sadar 3. Sublimasi : mengalihkan mjd lbh bernilai dan diterima 4. Identifikasi: berusaha menyamai/menjadi seseorg 5. Reaksi formasi: perbuatan yg bertentangan lansung dg keinginan yg terlarang 6. Mekanisme kompensasi: bersikap berlebihan 7. Proyeksi: Menyalahkan org lain
  • 20. 20 8. Displacement: pergeseran suatu ide (objek ke pengganti yg mempunyai persamaan 9. Denial: penolakkan suatu informasi yang menyebabkan stress 10. Rationalization: mencari alasan untuk pembenaran thdp suatu perbuatan yg tdk dapat diterima 11. Regression: mundur ke fase sebelumnya 12. Acting out: perilaku agresif
  • 21. 21 Beberapa istilah 1. Kepribadian (personality): corak kebiasaan, reaksi thd impuls 2. Kesadaran (consciousness): relasi & limitasi thdp lingkungan 3. - Keadaan afektif (suasana perasaan): agak menetap untuk waktu yg lama hipertim, hipotim, poikilotim, distim, mendatar/tumpul - Hidup emosi(hidup perasaan) waktu relatif pendek mpunsur fisik a. stabilitas ketetapan dalam bereaksi/ tidak mudah disugesti. b. pengendalian- over control c. echt-unecht: sungguh2 – tak sungguh2 d. empati (einfuhlung) : kemampuan pemeriksa turut merasakan pasien
  • 22. 22 4. - Sikap (atitude&posture)dan tingkah laku ( behaviour&motor activity) 1. indefferent, netral 2. apatik, acuh tak acuh, masa bodoh 3. koperatif, bersahabat, bekerjasama 4. negativistik, menentang tanpa alasan 5. dependent, menggantungkan diri pada orang lain 6. infaltil, kekanak2an 7. curiga, prasangka buruk 8. rigid, kaku tak fleksibel 9. berubah-ubah, berganti2 sikap 10. tegang, tidak tenang 11. pasif, tanpa inisiatif 12. active, inisiatif dan keinginan bertindak 13. stereotipik, bertahan dalam suatu posisi 14. bermusuhan, ingin meyerang (hostile)
  • 23. 23 - Tingkah Laku: Gerakan2 yang dinamik. 1. hiperaktif: dorongan bergeraknya sangat besar 2. hipoaktif: dorongan bergeraknya amat berkurang 3. Gelisah: restless 4. Berkoordinasi: harmonik dan fleksibel 5. Tak berkoordinasi: tak harmonik, kaku, kacau 6. Stereotipik: bertahan dalam 1at 2 macam tipe gerakan 7. Manneriesme: berbagai macam gerakan aneh 5. - Kontak Psikik: Daya kemampuan individu untuk mengadakan hub mental dan emosional yang wajar dg org lain, dalam jangka waktu yang cukup lama. - Perhatian: memegang peranan dalam kontak psikik. Terdiri: kontak mata, kontak tubuh, kontak verbal. Penting adanya PERHATIAN dari ybs.
  • 24. 24 INISIATIF: dorongan untuk melakukan perbuatan yang baru & orisinil, jadi bukan perbuatan yang sifatnya sekedar meniru. PERSEPSI: 1. pengertian, pemahaman dan tafsiran tentang suatu hal tertentu 2. Tangkapan stimulus oleh panca indera. DAYA INGATAN (MEMORY) daya kemampuan seseorang indv untuk mereproduksi hal ihwal tertentu yg telah tjd dimasa lampau. Dipengaruhi: a. Besarnya perhatian b. Kuatnya asosiasi c. Keadaan emosi
  • 25. 25 Terdiri: daya ingat jangka lama daya ingat jangka pendek daya ingat segera Amnesia: kehilangan daya ingatan DAYA KONSENTRASI: Daya kemampuan seorang indv untuk MEMUSATKAN pikiran at perhatiannya thd sesuatu hal, yg terdapat dlm bidang kesadaran indv itu. ORIENTASI: daya kemampuan indv untuk mengetahui dan menjelaskan relasi dan limitasinya terhadap dunia sekelilingnya, secara temporal, personal, spatial, situasi.
  • 26. 26 DISCRIMINATIVE JUDGEMENT daya kemampuan indv untuk mengikhtiarkan suatu identifikasi realistik disertai suatu evaluasi realistik drpd pelbagai idea dan fakta, juga mengiktiarkan adanya nuansa halus dalam segolongan keadaan yg menyerupai satu dengan yg lain. jadi kemampuan untuk bersikap dan berpendapat kritis DISCRIMINATIVE INSIGHT (tilikan diri) daya kemampuan indv untuk menginsyafi dan menjelaskan asal usul dan perkembangan dari pada pelbagai kelakuan, pikiran, dan perasaannya (serta gangguan2nya) yg dialami at diperlihatkannya pada waktu sekarang. INTELIGENSI kemampuan indv untuk memperoleh penyelesaian2 secara efektif dan efisien dalam situasi hidup yang berubah2. = taraf kecerdasan indv
  • 27. 27 INTELLEK kemampuan indv untuk menerima dan mencernakan luas – pengetahuan di sekolah dan variasi pengalaman praktek, yang diperolehnya sepanjang hidup = taraf pendidikan indv PROSES BERFIKIR suatu proses intra psikik yang meliputi pengolahan drpd pelbagai pikiran dan paham, dg jalan membayangkan, memahami, membanding2kan dan menarik kesimpulan sehingga terjelma pikiran dan paham yang baru. a. Kecepatan proses berfikir (psikomotilitas) b. Mutu proses berfikir: jelas dan tajam obsessif, inkoherent, bloking, stereotypik, perseveratif, flight of ideas.
  • 28. 28 c. Isi proses berfikir(bentuk pelaksanaannya) • fobia • obsessi • kompulsi • delusi (waham): salah dan irrasional, persisten, subjektif • hallusinasi: persepsi panca indera tanpa adanya stimulasi sensorik. terdiri: hl akuistik, visual, olfaktorik, bustatorik, taktil, haptik • Illusi: persepsi pancaindera yang disebabkan adanya stimulus yang ditafsirkan salah • Konfabulasi: bohong, dipercayai ybs.
  • 29. 29 INSTINCT DAN DORONGAN INSTINCTTUAL Instinct adalah sumber tenaga drpd segala behaviour yg tak usah dipelajari scr khusus oleh organisme itu. Kekuatan yg ada di belakangnya disebut dorongan instincttual. • Abulia (lack of will) kehilangan atau kekurangan dorongan kehendak. • Stupor, bekunya segala dorongan berbuat dan kebalnya hidup- perasaan seorang indv. Tak mampu lagi menerima ransang. • Raptus, serangan eksplosif dan sekonyong2 tanpa adanya provokasi yg adekwat, sehingga timbul keadaan agitasi yg hebat. • Amentia: keadaan kekacauan hallusinatorik akut, dgn kesadaran yg merendah dan yg biasanya disebabkan karena etiologi organobiologik.
  • 30. 30