SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 146
11
Anatomi & Fisiologi MataAnatomi & Fisiologi Mata
Dr. Zukhri Zainun, SpMDr. Zukhri Zainun, SpM
22
33
44
55
66
77
8
99
1010
1111
Kelopak Mata (Palpebra)Kelopak Mata (Palpebra)
 Bisa mengedip (membuka & menutup)Bisa mengedip (membuka & menutup)
 Terdiri dari : - MucosaTerdiri dari : - Mucosa
Menghasilkan secretMenghasilkan secret
- Sel-sel- Sel-sel Kornea licin & BasahKornea licin & Basah
 Melindungi kornea mata kornea tetap jernihMelindungi kornea mata kornea tetap jernih
 Bila ada kelainan pada Palpebra (kelopak mataBila ada kelainan pada Palpebra (kelopak mata
tak bisa menutup) Rusak kornea :tak bisa menutup) Rusak kornea :
Mis : Keratitis ExposureMis : Keratitis Exposure
 Palpebra SuperiorPalpebra Superior
InferiorInferior
1212
Anatomi Kelopak MataAnatomi Kelopak Mata
Terdiri dari : - Kulit : Lebih tipis dari kulit tubuh lainnyaTerdiri dari : - Kulit : Lebih tipis dari kulit tubuh lainnya
- Margo Palpebra- Margo Palpebra
- Ada barisan untuk tumbuhnya bulu- Ada barisan untuk tumbuhnya bulu
- Kelenjer Seibom- Kelenjer Seibom
- Kelenjer keringat- Kelenjer keringat
Fisiologi Kelopak MataFisiologi Kelopak Mata
1.1. Perlindungan mataPerlindungan mata
2.2. Membasahi mataMembasahi mata
3.3. Kosmetik mata / mukaKosmetik mata / muka
1313
Ad1. Perlindungan MataAd1. Perlindungan Mata
 Gerakan kelopak mata bisa :Gerakan kelopak mata bisa :
- Voluntary (Disadari)- Voluntary (Disadari)
- Involuntary (Tak Disadari)- Involuntary (Tak Disadari)
Ad2. Membasahi MataAd2. Membasahi Mata
 Dengan adanya gerakan kelopak mata atasDengan adanya gerakan kelopak mata atas
air mata mengalir ke Corneaair mata mengalir ke Cornea CorneaCornea
tdk keringtdk kering
Ad3. Kosmetik (Kecantikan) Mata/MukaAd3. Kosmetik (Kecantikan) Mata/Muka
1414
Kelainan Pada PalpebraKelainan Pada Palpebra
I. RadangI. Radang
Ada tanda radang : - BengkakAda tanda radang : - Bengkak
- Merah- Merah
- Panas- Panas
- Nyeri tekan- Nyeri tekan
 Hordeolum EksternumHordeolum Eksternum
InternumInternum
 Etiologi : Kuman StafilokokusEtiologi : Kuman Stafilokokus
 Radang : Pada kelenjer kelopak mata (Zeis Emoll)Radang : Pada kelenjer kelopak mata (Zeis Emoll)
 Gejala : - Tanda RadangGejala : - Tanda Radang
- Akut- Akut
1515
-- Terapi Kompres panasTerapi Kompres panas
Anti Biotika LokalAnti Biotika Lokal
Insisi SistemikInsisi Sistemik
Eksternum : - Anastesi LokalEksternum : - Anastesi Lokal
- Insisi Horizontal Searah Lipatan Kulit- Insisi Horizontal Searah Lipatan Kulit
Internum : - Anastesi LokalInternum : - Anastesi Lokal
- Insisi Vertikal- Insisi Vertikal
2. Blefaritis : Radang Pangkal Bulu Mata2. Blefaritis : Radang Pangkal Bulu Mata
a. Blefaritis Squamosaa. Blefaritis Squamosa
Etiologi : - JamurEtiologi : - Jamur
- Gangguan Metabolisme D.M- Gangguan Metabolisme D.M
- Alergi- Alergi
Terapi : DikerokTerapi : Dikerok
1616
b.Blefaritis Ulceratifb.Blefaritis Ulceratif
EtiologiEtiologi : Kuman Stafilokokus: Kuman Stafilokokus
TerapiTerapi : - Anti Biotik yang sesuai: - Anti Biotik yang sesuai
- Kebersihan- Kebersihan
3.Khalazion3.Khalazion
EtiologiEtiologi : - Radang Kelenjer Meibom: - Radang Kelenjer Meibom
- Kronik- Kronik
TerapiTerapi : Insisi: Insisi
1717
II. AlergiII. Alergi
 ObatObat
 KosmetikKosmetik
III. Kelainan KongenitalIII. Kelainan Kongenital
 PtosisPtosis
 Tumor : - HemangiomaTumor : - Hemangioma
- Melanoma- Melanoma
IV. PIV. Ptosistosis
 Gangguan Pembukaan Kelopak MataGangguan Pembukaan Kelopak Mata
1818
V. EcteropionV. Ecteropion
- Kelopak mata melipat keluar- Kelopak mata melipat keluar
- Epifora : Air mata keluar terus- Epifora : Air mata keluar terus
EnteropionEnteropion
- Melipat Kedalam- Melipat Kedalam
Aparatus LakrimalisAparatus Lakrimalis
Glandula Lakrimal (Produksi Air Mata)Glandula Lakrimal (Produksi Air Mata)
BerkedipBerkedip
Punctum LakrimalPunctum Lakrimal
Saccus Lakrimal (Sebagai pompa)Saccus Lakrimal (Sebagai pompa)
Ductus Nasolakrimal (Rongga hidung)Ductus Nasolakrimal (Rongga hidung)
1919
Kelainan Pada Aparatus LakrimalisKelainan Pada Aparatus Lakrimalis
1. Atresia Duktus Nasolakrimalis1. Atresia Duktus Nasolakrimalis
2. Kurang Air Mata2. Kurang Air Mata
- Saluran Glandula Lakrimal Tersumbat- Saluran Glandula Lakrimal Tersumbat
- Sjogren Syndroma- Sjogren Syndroma
Komplikasi Keratitis SiccaKomplikasi Keratitis Sicca
3. Dakriosistitis3. Dakriosistitis
a. Akuta. Akut : Radang Sekitar Saccus: Radang Sekitar Saccus
LakrimalLakrimal
TerapiTerapi : - Antibiotika: - Antibiotika
- Anti Inflamasi- Anti Inflamasi
2020
b. Kronik :b. Kronik :
- Epipora, Bernanah- Epipora, Bernanah
- Regurgitasi- Regurgitasi
Terapi : - SusahTerapi : - Susah
- Spuling Ulang- Spuling Ulang
- Sondase- Sondase
2121
VI. TumorVI. Tumor
1.1. JinakJinak
a. Papilomaa. Papiloma
b. Xantelasma :b. Xantelasma :
- Penumpukan Lemak- Penumpukan Lemak
- Tak mengganggu- Tak mengganggu
- Operasi Plastik- Operasi Plastik
c. Nevus Pigmentosusc. Nevus Pigmentosus
Bisa ganas : Melanoma MalignantBisa ganas : Melanoma Malignant
2.2. GanasGanas
a. Carsinoma Selbasala. Carsinoma Selbasal
Terapi : - Eksisi LuasTerapi : - Eksisi Luas
- Radio Terapi- Radio Terapi
b. Carsinoma Sel Squamosab. Carsinoma Sel Squamosa
Lebih ganas dari Carsinoma SelbasalLebih ganas dari Carsinoma Selbasal
2222
KONJUNGTIVAKONJUNGTIVA
Konjungtiva :Konjungtiva : adalah membrane mukosa yang tipisadalah membrane mukosa yang tipis
dan melapisi permukaan belakangdan melapisi permukaan belakang
kelopak mata (Konjungtiva Palpebra)kelopak mata (Konjungtiva Palpebra)
dan permukaan depan skleradan permukaan depan sklera
(Konjungtiva Bulbi)(Konjungtiva Bulbi)
Ada 2 Macam :Ada 2 Macam :
 Konjungtiva PalpebraKonjungtiva Palpebra Melekat erat padaMelekat erat pada
tarsus Belakang Fornixtarsus Belakang Fornix
 Konjungtiva Bulbi Melekat longgar padaKonjungtiva Bulbi Melekat longgar pada
Fornix Mata gerak bebasFornix Mata gerak bebas
2323
Histologi :Histologi :
- Ephitel konjungtiva terdiri atas 2-5 lapis sel-sel- Ephitel konjungtiva terdiri atas 2-5 lapis sel-sel
ephitel thorak berlapis, superficial dan nasalephitel thorak berlapis, superficial dan nasal
Anatomi :Anatomi :
- Membrane mukosa dari konjungtiva yang mulai- Membrane mukosa dari konjungtiva yang mulai
dari limbus kornea sampai batas Mukokutandari limbus kornea sampai batas Mukokutan
Margo PalpebraMargo Palpebra
Fisiologi :Fisiologi :
1. Untuk melicinkan permukaan mata1. Untuk melicinkan permukaan mata
2. Memudahkan pergerakan bola mata2. Memudahkan pergerakan bola mata
3. Menghasilkan Antimikroba + Immunitas3. Menghasilkan Antimikroba + Immunitas
2424
Tarsus :Tarsus : Tempat melekat eratTempat melekat erat konjungtiva palpebrakonjungtiva palpebra
Fornix :Fornix : Tepi atas dan bawah Tarsus membelok keTepi atas dan bawah Tarsus membelok ke
arah belakang (Fornixsuperior & Fornixarah belakang (Fornixsuperior & Fornix
Inferior)Inferior)
Konjungtiva Bulbi :Konjungtiva Bulbi :
- Melekat longgar pada Fornix dan melipat-lipat- Melekat longgar pada Fornix dan melipat-lipat
beberapa kalibeberapa kali
- Lipatannya lunak, dapat di gerakkan dan menebal- Lipatannya lunak, dapat di gerakkan dan menebal
terdapat di kantus medialterdapat di kantus medial
Limbus :Limbus : - Batas antara konjungtiva bulbi dgn kornea- Batas antara konjungtiva bulbi dgn kornea
- Sering kontak dengan kelopak mata- Sering kontak dengan kelopak mata
- Banyak pigmen- Banyak pigmen
2525
Karunkula :Karunkula :
- Dibentuk dari konjungtiva bulbi- Dibentuk dari konjungtiva bulbi
- Ditemukan ada rambut- Ditemukan ada rambut
- Kalenjer Lacrimal Tambahan- Kalenjer Lacrimal Tambahan
- Serat Otot- Serat Otot
- Lebar- Lebar ± 4-5 mm± 4-5 mm
- Tinggi ± 3-4 mm- Tinggi ± 3-4 mm
Guna :Guna : Untuk melunakkan benda asingUntuk melunakkan benda asing
Mekanisme PertahananMekanisme Pertahanan
2626
I. PEMBULUH DARAHI. PEMBULUH DARAH
 Pada Konjungtiva Palpebra berasal dari cabangPada Konjungtiva Palpebra berasal dari cabang
terminal :terminal :
- A. Oftalmika- A. Oftalmika
- A. Supra Orbita- A. Supra Orbita
- A. Lakrimal- A. Lakrimal
- A. Fasialis- A. Fasialis
- A. Superfisialis- A. Superfisialis
- A. Temporalis- A. Temporalis
- A. Infra Orbita- A. Infra Orbita
 Pada Konjungtiva Bulbi berasal dari : A. SiliarisPada Konjungtiva Bulbi berasal dari : A. Siliaris
Anterior.Anterior.
2727
II. PERSYARAFANII. PERSYARAFAN
Disyarafi oleh :Disyarafi oleh :
- N.Lacrimalis- N.Lacrimalis
- N.Supra Orbita- N.Supra Orbita
- N.Supra Trochlear- N.Supra Trochlear
- N.Infra Orbita- N.Infra Orbita
Bagian luar Orbita : Merupakan ujung sensoris untukBagian luar Orbita : Merupakan ujung sensoris untuk
Rasa raba bagian yang paling sensitif yaitu pinggirRasa raba bagian yang paling sensitif yaitu pinggir
konjungtiva dan kelopak mata.konjungtiva dan kelopak mata.
Makanan konjungtiva berasal dari :Makanan konjungtiva berasal dari :
- Pembuluh darah terdekat- Pembuluh darah terdekat
- Air Mata O- Air Mata O22 Proses GlikolitikProses Glikolitik
- Musin Sel Goblet- Musin Sel Goblet
- Karbohidrat- Karbohidrat
- Asam Amino- Asam Amino
2828
III. PERADANGANIII. PERADANGAN
Akibat : - IritasiAkibat : - Iritasi COCO22
NN22OO
SiOSiO22
- Infeksi- Infeksi
Iritasi & Infeksi Keluar sel mononuklearIritasi & Infeksi Keluar sel mononuklear
Perubahan Permeabilitas Pembuluh DarahPerubahan Permeabilitas Pembuluh Darah
Keluar Cairan ProteinKeluar Cairan Protein
KemosisKemosis
Kuman yg ada pada kelopak mata & SaccusKuman yg ada pada kelopak mata & Saccus
Konjungtiva berubah dari Apatogen menjadi PatogenKonjungtiva berubah dari Apatogen menjadi Patogen
2929
Kuman ApatogenKuman Apatogen
- Stafilokokus Epidermis- Stafilokokus Epidermis
- Stafilokokus Aureus- Stafilokokus Aureus
- Difteroid- Difteroid
- Stafilokokus Viridans- Stafilokokus Viridans
Infeksi Pada KonjungtivaInfeksi Pada Konjungtiva
1. Bakteri : - Purulen GO Hiperakut1. Bakteri : - Purulen GO Hiperakut
- Kataralis Akut Pneumokokus- Kataralis Akut Pneumokokus
2. Virus : - Konjungtivitis Folikularis Akut2. Virus : - Konjungtivitis Folikularis Akut
3. Imunologik : Alergi3. Imunologik : Alergi
4. Kimiawi atau Iritatif : Obat-obatan, asam, basa,4. Kimiawi atau Iritatif : Obat-obatan, asam, basa,
asap, angin dll.asap, angin dll.
3030
Penyakit Degeneratif Konjungtiva :Penyakit Degeneratif Konjungtiva :
1.1. Pinguekula : - Terlihat benjolan kecil kuning padaPinguekula : - Terlihat benjolan kecil kuning pada
kedua sisi kornea Pinguekulitisikedua sisi kornea Pinguekulitisi
2.2. Pterigium :Pterigium :
- Penebalan dan lipatan konjungtiva bulbi menye- Penebalan dan lipatan konjungtiva bulbi menye
bar ke kornea, bentuk segitiga.bar ke kornea, bentuk segitiga.
- Sering Iritatif karena :- Sering Iritatif karena :
 Sinar UV : - Petani & PeternakSinar UV : - Petani & Peternak
 Debu/PasirDebu/Pasir
 AnginAngin
- Kalau sampai ke pupil Operasi- Kalau sampai ke pupil Operasi
3131
Kelainan lain pada Konjungtiva yang seringKelainan lain pada Konjungtiva yang sering
ditemukan.ditemukan.
- Perdarahan Sub Konjungtiva :- Perdarahan Sub Konjungtiva :
 Timbul SpontanTimbul Spontan
 UnilateralUnilateral
 Semua UmurSemua Umur
 Pecah pembuluh darah kecil akibatPecah pembuluh darah kecil akibat
batukbatuk
berat atau bersin kuat.berat atau bersin kuat.
3232
KORNEAKORNEA
Anatomi & Fisiologi Kornea :Anatomi & Fisiologi Kornea :
Sifat Optik Kornea :Sifat Optik Kornea : - Transparan- Transparan
- Avaskuler- Avaskuler
- Terpapar dengan Dunia Luar- Terpapar dengan Dunia Luar
Memberi Makan - Bagian luar ada lapisan airMemberi Makan - Bagian luar ada lapisan air
Kornea mataKornea mata
- Bagian dalam dibasahi oleh- Bagian dalam dibasahi oleh
Aquos HumorAquos Humor
Bentuk : - Agak Lonjong (Asperik)Bentuk : - Agak Lonjong (Asperik)
- Beda Horizontal & Vertikal ± 2 mm- Beda Horizontal & Vertikal ± 2 mm
- Tebal = 0,5 mm, makin ke pinggir = 0,7mm- Tebal = 0,5 mm, makin ke pinggir = 0,7mm
- Kekuatan Dioptri = 40-44 Dioptri- Kekuatan Dioptri = 40-44 Dioptri
(2/3 dari total Dioptri pada mata)(2/3 dari total Dioptri pada mata)
3333
Sifat Optik dari Kornea dipengaruhi oleh :Sifat Optik dari Kornea dipengaruhi oleh :
 KejernihanKejernihan
 Kelicinan PermukaanKelicinan Permukaan
 Bentuk (Contour)Bentuk (Contour)
 Indeks RefraksiIndeks Refraksi
 Kejernihan : Susunan serat kollagen teratur dalam Stroma.Kejernihan : Susunan serat kollagen teratur dalam Stroma.
 Kelicinan Kornea : - Epithel korneaKelicinan Kornea : - Epithel kornea
- Lapisan Air Mata- Lapisan Air Mata
Pada Dry Eye : Permukaan Kornea Kasar AstigmatPada Dry Eye : Permukaan Kornea Kasar Astigmat
 Bentuk (Contour) terjadi bila ada :Bentuk (Contour) terjadi bila ada :
- Jaringan Parut- Jaringan Parut
- Penipisan Kornea Keratoconus- Penipisan Kornea Keratoconus
- Setelah bedah refraktif- Setelah bedah refraktif
Semuanya akan timbul AstigmatSemuanya akan timbul Astigmat
3434
 Indeks RefraksiIndeks Refraksi
- Udara = 1- Udara = 1
- Airmata = 1,336- Airmata = 1,336
- Kornea = 1,376- Kornea = 1,376
Persyarafan KorneaPersyarafan Kornea
Sangat sensitif : Karena persyarafan sangat banyakSangat sensitif : Karena persyarafan sangat banyak
1. Syaraf Sensoris1. Syaraf Sensoris
- Cab. Siliaris yang merupakan cabang N.V- Cab. Siliaris yang merupakan cabang N.V
(N.Oftalmika)(N.Oftalmika)
- N.Siliaris Longus = menembus kornea sampai- N.Siliaris Longus = menembus kornea sampai
stromastroma
3535
2. Syaraf Simpatis2. Syaraf Simpatis
- Mengeluarkan Substansi P pada Ulkus- Mengeluarkan Substansi P pada Ulkus
Kornea Nyeri N.Siliare Substansia PKornea Nyeri N.Siliare Substansia P
Permeabilitas PPermeabilitas P
DarahDarah
HipopionHipopion
Sistem VaskulerSistem Vaskuler
- Normal Kornea : tidak ada pembuluh darah- Normal Kornea : tidak ada pembuluh darah
- Pada Limbus :- Pada Limbus :
A. Siliaris Anterior, Cab. A.Oftalmika CabA. Siliaris Anterior, Cab. A.Oftalmika Cab
A. Carotis InternaA. Carotis Interna
Membentuk Arkade di Limbus MemberiMembentuk Arkade di Limbus Memberi
Makan Kornea Bagian LuarMakan Kornea Bagian Luar
Sedangkan bagian dalam Cab. A Carotis ExternaSedangkan bagian dalam Cab. A Carotis Externa
3636
Proses Metabolik Glikolitik, perlu OProses Metabolik Glikolitik, perlu O22 (Oksigen)(Oksigen)
Yang berasal dari :Yang berasal dari :
- Lapisan Air Mata- Lapisan Air Mata
- Aquos Humor- Aquos Humor
- P. Darah Limbus- P. Darah Limbus
Lapisan Kornea Ada 5 Lapis :Lapisan Kornea Ada 5 Lapis :
1. Epithel1. Epithel
2. Membrana Bowman2. Membrana Bowman
3. Stroma3. Stroma
4. Membrana Decement4. Membrana Decement
5. Endothel5. Endothel
3737
1. Sel Epithel1. Sel Epithel
-- Secara Embriologi berasal dari Epithel EctodermSecara Embriologi berasal dari Epithel Ectoderm
- Terdiri dari sel Skwamosa bertingkat tanpa- Terdiri dari sel Skwamosa bertingkat tanpa
keratinisasikeratinisasi
- Tebal = 50 mikron meter yg merupakan 10%- Tebal = 50 mikron meter yg merupakan 10%
tebal korneatebal kornea
2. Membrana Bowman2. Membrana Bowman
- Tebal ± 12 mikron meter- Tebal ± 12 mikron meter
- Terdiri dari serat kolagen- Terdiri dari serat kolagen
- Fungsi untuk menjaga struktur epithel- Fungsi untuk menjaga struktur epithel
- Kalau rusak lapisan browman Tak dapat- Kalau rusak lapisan browman Tak dapat
regenerasiregenerasi
38
3. Stroma3. Stroma
- Merupakan 90% ketebalan kornea- Merupakan 90% ketebalan kornea
- Terdiri dari : - Kollagen 70% dari berat kering kornea- Terdiri dari : - Kollagen 70% dari berat kering kornea
- Karatosit (Fibroblast)- Karatosit (Fibroblast)
- Serat syaraf- Serat syaraf
- Kollagen : - Jarak sesamanya- Kollagen : - Jarak sesamanya
- Panjangnya Harus Tetap- Panjangnya Harus Tetap
- Susunanya- Susunanya
Yang memberikanYang memberikan
Transparan KorneaTransparan Kornea
- Dapat mengikat air- Dapat mengikat air Edema StromaEdema Stroma
4. Membrana Decement4. Membrana Decement
- Tebal = 7 Mikron Meter- Tebal = 7 Mikron Meter
39
5. Endothel5. Endothel
- Tebal = 5 Mikron Meter- Tebal = 5 Mikron Meter
- Endothel Rusak Edema Kornea- Endothel Rusak Edema Kornea
Lapisan Endothel dapat berkurang :Lapisan Endothel dapat berkurang :
1. Tindakan Operasi1. Tindakan Operasi
2. Reaksi Radang Bola Mata2. Reaksi Radang Bola Mata
3. TIO3. TIO
Infeksi Kornea bisa :Infeksi Kornea bisa :
- Bakteri- Bakteri
- Jamur Keratitis- Jamur Keratitis
- Virus- Virus
Defisiensi Vitamin A Ulkus KorneaDefisiensi Vitamin A Ulkus Kornea
Degenerasi Kornea : - KeratoconusDegenerasi Kornea : - Keratoconus
- Arkus Senilis Degenerasi Kornea Periper- Arkus Senilis Degenerasi Kornea Periper
40
41
SKLERASKLERA
SkleraSklera : Adalah Selaput pelindung mata bagian luar: Adalah Selaput pelindung mata bagian luar
yang bersifat fibrosa, padat & berwarna putih.yang bersifat fibrosa, padat & berwarna putih.
KedepanKedepan : Bergabung dengan kornea: Bergabung dengan kornea
KebelakangKebelakang : Bergabung dengan selubung Dural Syaraf: Bergabung dengan selubung Dural Syaraf
Optikus.Optikus.
 Tempat melekat insersi otot-otot rektusTempat melekat insersi otot-otot rektus
 Tempat masuknya pembuluh darahTempat masuknya pembuluh darah
 Permukaan luar sklera diselubungi lapisan tipis jaringan Elastis halusPermukaan luar sklera diselubungi lapisan tipis jaringan Elastis halus
Episklera Banyak P. Darah memberi makan skleraEpisklera Banyak P. Darah memberi makan sklera
42
HISTOLOGIS :HISTOLOGIS :
Sklera terdiri dari banyak ikatan padat berkas-berkasSklera terdiri dari banyak ikatan padat berkas-berkas
jaringan fibrosa yang berjalan sejajar & jalin menjalin.jaringan fibrosa yang berjalan sejajar & jalin menjalin.
Struktur Histologis Sklera mirip KorneaStruktur Histologis Sklera mirip Kornea
Timbul pertanyaan, Kenapa kornea bening, Sklera tidak ?Timbul pertanyaan, Kenapa kornea bening, Sklera tidak ?
Menyerap Air TidakMenyerap Air Tidak
Menyerap AirMenyerap Air
Kelainan Sklera :Kelainan Sklera :
Sklera Biru :Sklera Biru :
Normal : Warna Sklera Putih & BuramNormal : Warna Sklera Putih & Buram
 Perubahan struktur serabut-serabut kollagen & penipisanPerubahan struktur serabut-serabut kollagen & penipisan
menyebabkan Pigmen Uvea yg ada dibawahnya menjadi kebiru-menyebabkan Pigmen Uvea yg ada dibawahnya menjadi kebiru-
biruan.biruan.
43
Gambaran Klinis dari :Gambaran Klinis dari :
- Osteogenesis InferfectaOsteogenesis Inferfecta
- Sindroma Ehlers – DanlosSindroma Ehlers – Danlos
- Pseudoxantoma ElastikumPseudoxantoma Elastikum
- Sindroma MarfanSindroma Marfan
- Hipoparatiroidisme SemuHipoparatiroidisme Semu
- Pemakaian Kortikosteroid jangka panjangPemakaian Kortikosteroid jangka panjang
STAFILOMASTAFILOMA
Penonjolan Sklera akibat desakan Uvea ke sklera yangPenonjolan Sklera akibat desakan Uvea ke sklera yang
menipis dan teregang, warna biru tua.menipis dan teregang, warna biru tua.
Ada 3 Macam : 1. Stafiloma Anterior : Depan EkuatorAda 3 Macam : 1. Stafiloma Anterior : Depan Ekuator
2. Stafiloma Ekuator : Pada Ekuator2. Stafiloma Ekuator : Pada Ekuator
3. Stafiloma Posterior : Belakang Ekuator3. Stafiloma Posterior : Belakang Ekuator
Bisa Miopia.Bisa Miopia.
44
Radang Sklera & Episklera :Radang Sklera & Episklera :
Radang yg mengenai lapisan tipis jaringan elastis vaskulerRadang yg mengenai lapisan tipis jaringan elastis vaskuler
yg menyelubungi sklera Episkleritisyg menyelubungi sklera Episkleritis
Radang mengenai Sklera SkleritisRadang mengenai Sklera Skleritis
Episkleritis :Episkleritis :
 Radang terbatas pada EpiskleraRadang terbatas pada Episklera
 Sering dijumpaiSering dijumpai
 2/3 kasus episkleratis Unilateral2/3 kasus episkleratis Unilateral
 Insiden Kasus Pria = WanitaInsiden Kasus Pria = Wanita
 Penyebab pasti : Tak tahu, kemungkinan reaksi hipersensitivitas.Penyebab pasti : Tak tahu, kemungkinan reaksi hipersensitivitas.
45
Penyakit Sistemik yg ada hubungan dengan EpiskleritisPenyakit Sistemik yg ada hubungan dengan Episkleritis
 Arthritis RheumatoidArthritis Rheumatoid
 Sindroma SjSindroma Sjöögrengren
 SifilisSifilis
 Herpes ZosterHerpes Zoster
 TuberkolosisTuberkolosis
Gejala Episkleritis :Gejala Episkleritis :
 Mata MerahMata Merah
 NyeriNyeri
 FotofobiaFotofobia
 PedihPedih
 LakrimasiLakrimasi
46
Pada Pemeriksaan :Pada Pemeriksaan :
- Hiperemis setempat : Mata merah muda/unguHiperemis setempat : Mata merah muda/ungu
- Sembab pada Episklera & KonjungtivaSembab pada Episklera & Konjungtiva
- Bisa berkembang menjadi iritis ringanBisa berkembang menjadi iritis ringan
Skleritis :Skleritis :
• NyeriNyeri lebih hebat dari Episkleritislebih hebat dari Episkleritis
• Mata MerahMata Merah
• Foto FobiaFoto Fobia
• LakrimasiLakrimasi
Pemeriksaan :Pemeriksaan :
 Warna ungu ke abu-abuanWarna ungu ke abu-abuan
 Jaringan Episklera & Konjungtiva bisa terkenaJaringan Episklera & Konjungtiva bisa terkena
 Pembuluh darah melebar secara khas Test EpineprinPembuluh darah melebar secara khas Test Epineprin
1:1000 menciut pembuluh darah Superficial yg dalam1:1000 menciut pembuluh darah Superficial yg dalam
tak terpengaruhtak terpengaruh
4747
Cedera Sklera :Cedera Sklera :
Bisa cederaBisa cedera - Tembus- Tembus
Laserasi SkleraLaserasi Sklera
- Tumpul- Tumpul
Perdarahan Intra OculerPerdarahan Intra Oculer
- Fisika : - Radiasi- Fisika : - Radiasi
- Thermis- Thermis
- Kimia : - Asam- Kimia : - Asam
- Basa- Basa
4848
UVEAUVEA
Anatomi :Anatomi :
 Struktur Embriologik berasal dari :Struktur Embriologik berasal dari :
- Mesodermik- Mesodermik
- Neuroektrodermik- Neuroektrodermik
 Mempunyai : - Stroma kollagen & elastikMempunyai : - Stroma kollagen & elastik
- Sel melanosit, pemb. darah & syaraf- Sel melanosit, pemb. darah & syaraf
UVEA Terdiri dari :UVEA Terdiri dari :
1. Iris1. Iris
2. Korpus Siliaris2. Korpus Siliaris
3. Khoroid3. Khoroid
4949
Ad 1. IRISAd 1. IRIS
 Diafragma depan sistem optikDiafragma depan sistem optik
 Piring membrane berlobang di tengah PupilPiring membrane berlobang di tengah Pupil
 Diafragma yg dapat membuka pupil secara otomatisDiafragma yg dapat membuka pupil secara otomatis
 Memberi makanan segment depan mataMemberi makanan segment depan mata
 Sistem otot antagonis Reflex pupilSistem otot antagonis Reflex pupil
 M. sfingter pupil bekerja menciutkan (kontraksi) pupilM. sfingter pupil bekerja menciutkan (kontraksi) pupil
 M. Dilator pupil bekerja melebarkan (dilatasi) pupilM. Dilator pupil bekerja melebarkan (dilatasi) pupil
Embriologi :Embriologi :
a. Mesodermik : bagian stroma & membranea. Mesodermik : bagian stroma & membrane
b. Neuroektodermik : - Epithel belakangb. Neuroektodermik : - Epithel belakang
- Otot sfingter & dilator- Otot sfingter & dilator
5050
Batas luar perifer iris (Sirkulus iridis major) :Batas luar perifer iris (Sirkulus iridis major) :
- Pinggir tipis & rapuh- Pinggir tipis & rapuh
- Membentuk akar iris- Membentuk akar iris
- Insersi pada korpus siliaris- Insersi pada korpus siliaris
Batas pupil iris (Sirkulus iridis minor) :Batas pupil iris (Sirkulus iridis minor) :
- Batas bagian dalam- Batas bagian dalam
- Ditengah piring iris- Ditengah piring iris
- Dibatasi oleh lobang pupil- Dibatasi oleh lobang pupil
- Lingkaran rata-rata pupil = 4-5 mm- Lingkaran rata-rata pupil = 4-5 mm
- Pada miosis 1,5 mm- Pada miosis 1,5 mm
- Pada midriasis hebat 9 mm- Pada midriasis hebat 9 mm
Lapisan sel depan : Terdiri dari fibroblast & melanositLapisan sel depan : Terdiri dari fibroblast & melanosit
5151
Stroma iris :Stroma iris :
Dibentuk oleh bahan : - KolagenDibentuk oleh bahan : - Kolagen
- Pembuluh darah- Pembuluh darah
- Syaraf- Syaraf
M. Sfingter iris :M. Sfingter iris :
 Berasal dari neuro-ektodermikBerasal dari neuro-ektodermik
 Tebal = 0,15 mmTebal = 0,15 mm
 Lebar = 0,8 mmLebar = 0,8 mm
Sfingter :Sfingter :
 Dibentuk oleh sel otot licinDibentuk oleh sel otot licin
 Berkumpul dalam serat konsentris dipinggir pupilBerkumpul dalam serat konsentris dipinggir pupil
 Sel mengandung miofilamin sejajar dengan sumbu selSel mengandung miofilamin sejajar dengan sumbu sel
 Inti besar, mengandung intra sitoplasmic, butir-butirInti besar, mengandung intra sitoplasmic, butir-butir
pigmenpigmen
5252
Epithel iris :Epithel iris :
- Dibentuk 2 lapis :Dibentuk 2 lapis :
 Lapisan depanLapisan depan
- Diisi oleh lapisan otot dilatorpupil- Diisi oleh lapisan otot dilatorpupil
- Meluas dari pinggir iris & menyatu dengan otot- Meluas dari pinggir iris & menyatu dengan otot
muller daerah sfingter, tanpa mencapai pinggir pupilmuller daerah sfingter, tanpa mencapai pinggir pupil
- Tebal (- Tebal (±2-3 mm)±2-3 mm)
- Ada membran sel basal- Ada membran sel basal
- Mengandung pigmen- Mengandung pigmen
 Lapisan belakangLapisan belakang
- Menutupi lapisan belakang iris- Menutupi lapisan belakang iris
- Melewati pinggir pupil membentuk sulaman- Melewati pinggir pupil membentuk sulaman
- Dibentuk oleh sel epithel yg sangat berpigmen- Dibentuk oleh sel epithel yg sangat berpigmen
depigmentasidepigmentasi
- Sel bentuk kubik, inti kecil, bundar dikelilingi oleh- Sel bentuk kubik, inti kecil, bundar dikelilingi oleh
sitoplasmasitoplasma
5353
Vaskularisasi irisVaskularisasi iris
Arteri : Asal dari sirkulus arteriosus iridis major dibentukArteri : Asal dari sirkulus arteriosus iridis major dibentuk
oleh penyatuan dari arteri siliaris posterior longusoleh penyatuan dari arteri siliaris posterior longus
NasalNasal
TemporalTemporal
Vena : Vena dari korpus siliaris menerima vena dariVena : Vena dari korpus siliaris menerima vena dari
processus siliaris suprachoroid venaprocessus siliaris suprachoroid vena
verticosaverticosa
Histologik : terdiri dari jaringan ikat kollagen longgarHistologik : terdiri dari jaringan ikat kollagen longgar
Pensyarafan : N V & simpatikPensyarafan : N V & simpatik
Fungsi Iris :Fungsi Iris :
 Mengatur banyak cahaya yg masuk ke dalam mataMengatur banyak cahaya yg masuk ke dalam mata
 Pupil menciut akibat rangsangan cahayaPupil menciut akibat rangsangan cahaya
 Melebar pada suasana redup & gelapMelebar pada suasana redup & gelap
5454
Ad2. Korpus siliaris :Ad2. Korpus siliaris :
Anatomi : - Segmen intermediate dari UVEAAnatomi : - Segmen intermediate dari UVEA
- Processus siliaris aquos humor- Processus siliaris aquos humor
- Terpisah dari khorioretina dengan daerah transisi- Terpisah dari khorioretina dengan daerah transisi
ORAORA
- Insersi iris & membentuk sudut KOA- Insersi iris & membentuk sudut KOA
Embriologi : - Asal dari neuroektodermEmbriologi : - Asal dari neuroektoderm
Bagian korpus siliaris :Bagian korpus siliaris :
a.a. Pars Plana : - Permukaan licin, rata, belakang coklatPars Plana : - Permukaan licin, rata, belakang coklat
kehitamankehitaman
- Lebar 3,5 mm pada median horizontal- Lebar 3,5 mm pada median horizontal
temporaltemporal
- Bentuk karangan bunga, dibelakang- Bentuk karangan bunga, dibelakang
berbatasan dengan ora serataberbatasan dengan ora serata
5555
b.b. Pars Plikata : - Kornea siliarisPars Plikata : - Kornea siliaris
- Mahkota prosessus siliaris- Mahkota prosessus siliaris
- Lebar 4 mm- Lebar 4 mm
c.c. Processus siliaris :Processus siliaris :
- Panjang 0,2 mm- Panjang 0,2 mm
- Lebar 1,5 mm- Lebar 1,5 mm
- Warna abu-abu keputihan- Warna abu-abu keputihan
- Permukaan depan melekat erat pada sklera- Permukaan depan melekat erat pada sklera
Fungsi korpus siliaris :Fungsi korpus siliaris :
- Mengatur kecembungan lensa pada waktu akomodasi- Mengatur kecembungan lensa pada waktu akomodasi
- Produksi aquos humor- Produksi aquos humor
56
Koroid :Koroid :
 Bagian posterior uvea, selubung tengah bola mataBagian posterior uvea, selubung tengah bola mata
 Terletak antara retina & skleraTerletak antara retina & sklera
 Banyak pembuluh darahBanyak pembuluh darah
 Bagian dalam melekat pada membrane bruchBagian dalam melekat pada membrane bruch
 Bagian luar melekat pada supra koroidBagian luar melekat pada supra koroid
 Membrane bruch terdiri 3 bagian :Membrane bruch terdiri 3 bagian :
1. Luar lapisan elastik1. Luar lapisan elastik
2. Tengah lapisan kollagen2. Tengah lapisan kollagen
3. Dalam lapisan kutikuler3. Dalam lapisan kutikuler
Fungsi koroid : memberi nutrisi retina bagian luarFungsi koroid : memberi nutrisi retina bagian luar
57
Penyakit pada uvea :Penyakit pada uvea :
Uveitis anterior : iritis, iridosiklitisUveitis anterior : iritis, iridosiklitis
Uveitis : Radang uveaUveitis : Radang uvea
Uveitis posterior : - KoroditisUveitis posterior : - Koroditis
- Korioretinitis- Korioretinitis
58
59
LENSA
ANATOMI & FISIOLOGI
- Lensa adalah suatu struktur :
Cembung Ganda
Avaskuler
Bening
Tebal = 4 mm
Diameter = 9 mm
- Penggantung lensa adalah Zonula dibelakang iris yg
berhubungan dengan Korpus Siliaris
- Sebelah depan lensa Cairan Mata
- Sebelah belakangnya Badan Kaca
- Kapsul Lensa : Suatu membrane semipermeabel yg
memungkinkan masuk air & elektrolit
- Inti lensa lebih keras dari korteksnya
- Fungsi utama lensa : memfokuskan sinar pada retina
60
- Agar sinar dari jauh bisa terfokus :
Otot-otot siliaris relaksasi Serabut
Zonula teregang Diameter antero
posterior
- Sinar yg berasal dari jarak dekat otot siliaris
berkontraksi ketegangan Zonula
- Kerjasama Fisiologis antara :
- Lensa
- Korpus Siliaris Akomodasi
- Zonula
- Makin tua umur lensa Akomodasi
Komposisi :
Lensa terdiri dari : - Air (60%)
- Protein (35%)
- Mineral
61
Kelainan pada lensa dapat berupa :
1. Kekeruhan : Katarak
Congenital
Yuvenil
Senilis Immatur
Matur
Hipermatur
Traumatik
Sekunder
2. Dislokasi
- Pasien dgn kelainan lensa penglihatan
menurun tanpa rasa sakit
62
- Memeriksa Kelainan lensa dengan :
Uji Visus
Lampu Senter
LUP
Slit Lamp (Lampu Celah)
Oftal Moskopi
Pupil Dilebarkan Obat-obatan
Penanganan Katarak
Pembedahan
63
64
6565
REFRAKSIREFRAKSI
Kelainan Refraksi :Kelainan Refraksi :
Yaitu kelainan pada mata yang memerlukanYaitu kelainan pada mata yang memerlukan
kacamatakacamata
Macam-macam Kelainan Refraksi :Macam-macam Kelainan Refraksi :
1. Miopia : Yaitu Kelainan Refraksi dimana sinar yg1. Miopia : Yaitu Kelainan Refraksi dimana sinar yg
datang sejajar jatuh di depan retinadatang sejajar jatuh di depan retina
6666
2. Hipermetropia2. Hipermetropia
Suatu Kelainan Refraksi dimana sinar yangSuatu Kelainan Refraksi dimana sinar yang
datang sejajar masuk jatuh di belakang retinadatang sejajar masuk jatuh di belakang retina
6767
3. Astigma : Fokus tak sama, dimana sinar3. Astigma : Fokus tak sama, dimana sinar
vertikal dan horizontal jatuh tak sama.vertikal dan horizontal jatuh tak sama.
4. Presbiopia : yaitu suatu kelainan dimana daya4. Presbiopia : yaitu suatu kelainan dimana daya
akomodasi berkurang.akomodasi berkurang.
Ad. 1 MIOPIAAd. 1 MIOPIA
- Kabur jauh, terang dekat- Kabur jauh, terang dekat
- Tendensi baca dekat- Tendensi baca dekat
- Fokus didepan retina- Fokus didepan retina
- Koreksi dengan lensa minus- Koreksi dengan lensa minus
Pembagian Miopia :Pembagian Miopia :
a. Miopia simplek : -3 -6 Da. Miopia simplek : -3 -6 D
Penyebab : - Axial lebih panjangPenyebab : - Axial lebih panjang
- Lensa lebih cembung- Lensa lebih cembung
- Kornea lebih lengkung- Kornea lebih lengkung
6868
b. Miopia Gravis : > -6 Db. Miopia Gravis : > -6 D
Umumnya karena Axial memanjangUmumnya karena Axial memanjang
Mis : Penonjolan Scleral Posterior = StaphylomaMis : Penonjolan Scleral Posterior = Staphyloma
Scleral Posterior.Scleral Posterior.
Pada Funduscopi :Pada Funduscopi :
- Degenerasi Miop : Papil > N- Degenerasi Miop : Papil > N
Miopic Cresent ( Spt Bulan Sabit )Miopic Cresent ( Spt Bulan Sabit )
- Degenerasi MakulaDegenerasi Makula
- Tigroid Appearance : - Corak seperti kulitTigroid Appearance : - Corak seperti kulit
macanmacan
Komplikasi :Komplikasi :
1.1. Corpus VitreusCorpus Vitreus
- Pencairan- Pencairan
- Kekeruhan- Kekeruhan
- Pelepasan Membran Hyaloid- Pelepasan Membran Hyaloid
6969
2. Retina :2. Retina :
- Degenerasi- Degenerasi
- Ablatio Retina- Ablatio Retina
3. Lensa :3. Lensa :
- Katarak- Katarak
- Katarak Central Diffus- Katarak Central Diffus
Ad.2 HIPERMETROPIAAd.2 HIPERMETROPIA
Yaitu suatu kelainan refraksi dimana sinar sejajar yangYaitu suatu kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang
masuk jatuh dibelakang retina.masuk jatuh dibelakang retina.
Penyebab :Penyebab :
- Penampang kornea kecil, Kornea Plana (datar)Penampang kornea kecil, Kornea Plana (datar)
- K.O.A (Kamera Oculi Anterior Datar)K.O.A (Kamera Oculi Anterior Datar)
- Bola Mata KecilBola Mata Kecil
- Lensa Kurang CembungLensa Kurang Cembung
7070
Hipermetrop Terbagi atas :Hipermetrop Terbagi atas :
1. Binokuler : -3, +31. Binokuler : -3, +3
Bisa terjadi : Strabismus Konvergensi karena padaBisa terjadi : Strabismus Konvergensi karena pada
proses akomodasi Konvergensiproses akomodasi Konvergensi
2. Monokuler : +7 , + 32. Monokuler : +7 , + 3
SupresiSupresi
Lazy Eye AmbliopiaLazy Eye Ambliopia
7171
Disamping itu Ambliopia bisa disebabkan oleh :Disamping itu Ambliopia bisa disebabkan oleh :
1. Miopia tinggi sebelah1. Miopia tinggi sebelah
2. Astigmat tinggi2. Astigmat tinggi
3. Ptosis sebelah3. Ptosis sebelah
4. Katarak Kongenita4. Katarak Kongenita
5. Starbismus5. Starbismus
Pada Hipermetropia sudut K.O.A dangkal ResikoPada Hipermetropia sudut K.O.A dangkal Resiko
Tinggi terjadi GlaukomaTinggi terjadi Glaukoma
7272
Ad3. PRESBIOPIAAd3. PRESBIOPIA
- Pada umur lebih 37 thn, daya akomodasi berkurang- Pada umur lebih 37 thn, daya akomodasi berkurang
- Daya kecembungan lensa berkurang karena kekakuan- Daya kecembungan lensa berkurang karena kekakuan
dari lensadari lensa
Adisi untuk Presbiopia :Adisi untuk Presbiopia :
Umur 40 TahunUmur 40 Tahun == ∫ + 1,00∫ + 1,00
45 Tahun45 Tahun = ∫ + 1,50= ∫ + 1,50
50 Tahun50 Tahun = ∫ + 2,00= ∫ + 2,00
55 Tahun55 Tahun = ∫ + 2,50= ∫ + 2,50
≥≥ 60 Tahun60 Tahun = ∫ + 3,00= ∫ + 3,00
7373
Ad4. ASTIGMATAd4. ASTIGMAT
- Fokus satu tempat, tapi pada 2 tempat- Fokus satu tempat, tapi pada 2 tempat
Astigmat menurut letak fokus dibagi atas :Astigmat menurut letak fokus dibagi atas :
- Astigmat Simplek- Astigmat Simplek
- Astigmat Compositus- Astigmat Compositus
- Astigmat Mixus- Astigmat Mixus
Contoh :Contoh :
MiopMiop HipermetropHipermetrop
Astigmat SimplekAstigmat Simplek - 0,25 (90- 0,25 (9000
) C+0,25 (90) C+0,25 (9000
))
Astigmat CompositusAstigmat Compositus ∫-0,25 C-0,25(180∫-0,25 C-0,25(18000
) ∫+0,25 C+ 0,25(180) ∫+0,25 C+ 0,25(18000
))
Astigmat MixusAstigmat Mixus ∫-0,25 C+0,25(180∫-0,25 C+0,25(18000
) ∫+0,25 C -0,25 (180) ∫+0,25 C -0,25 (18000
))
7474
KORPUS VITREUSKORPUS VITREUS
 Berupa jaringan selBerupa jaringan sel
 Avaskuler & AselulerAvaskuler & Aseluler
 Terdiri dari : - 1% Hyaluronic acidTerdiri dari : - 1% Hyaluronic acid
- Jaringan kollagen- Jaringan kollagen
 Fungsi : - Untuk membentuk bola mataFungsi : - Untuk membentuk bola mata
- 2/3 dari bola mata di isi oleh korpus- 2/3 dari bola mata di isi oleh korpus
vitreus.vitreus.
 Korpus vitreus tak membiaskan sinar, sehinggaKorpus vitreus tak membiaskan sinar, sehingga
sinar yang masuk yang difokuskan lensa taksinar yang masuk yang difokuskan lensa tak
dibiaskan lagi oleh korpus vitreus.dibiaskan lagi oleh korpus vitreus.
7575
Kelainan-kelainan pada korpus vitreus :Kelainan-kelainan pada korpus vitreus :
I. Kelainan KongenitalI. Kelainan Kongenital
- Persisten Hyperplastic Primary Vitreus- Persisten Hyperplastic Primary Vitreus
- Merupakan beberapa bayangan yg memutih di- Merupakan beberapa bayangan yg memutih di
belakang lensabelakang lensa
- Biasanya Unilateral- Biasanya Unilateral
Diferensial Diagnosa (DD)Diferensial Diagnosa (DD)
1. Retrolental Fibroplasia1. Retrolental Fibroplasia
- Biasanya terdapat pada : - Bayi immatur- Biasanya terdapat pada : - Bayi immatur
- Mendapat O- Mendapat O22
berlebihan.berlebihan.
2. Retino Blastoma2. Retino Blastoma
7676
II. DegenerasiII. Degenerasi
 Dengan bertambah umur korpus vitreus akanDengan bertambah umur korpus vitreus akan
tambah kental, pada beberapa kasus mungkintambah kental, pada beberapa kasus mungkin
akan lebih cair. Seperti pada Miop Tinggiakan lebih cair. Seperti pada Miop Tinggi
 Bahagian dari korpus vitreus alami proliferasiBahagian dari korpus vitreus alami proliferasi
Bisa lepas pasien merasakan adaBisa lepas pasien merasakan ada
bayangan dalam lapangan penglihatannya.bayangan dalam lapangan penglihatannya.
 Bedakan dengan scotoma : BayanganBedakan dengan scotoma : Bayangan
gelap pada lapangan pandangan, tapi menetap,gelap pada lapangan pandangan, tapi menetap,
dengan bentuk & tempat yg sama.dengan bentuk & tempat yg sama.
 Berbeda dengan bayangan gelap karena muscaeBerbeda dengan bayangan gelap karena muscae
follitantes.follitantes.
7777
 Gelap pada 1 tempat, kalau dipindahkan lainGelap pada 1 tempat, kalau dipindahkan lain
kemudian. Bergerak tergantung pada gerakankemudian. Bergerak tergantung pada gerakan
Korpus vitreus. Kalau turun naik pasien akanKorpus vitreus. Kalau turun naik pasien akan
merasakan bergerak atas bawah.merasakan bergerak atas bawah.
 Berbeda dengan : Kilapan api :Berbeda dengan : Kilapan api :
- Pasien merasakan ada kilapan api pada- Pasien merasakan ada kilapan api pada
pandangannya.pandangannya.
- Ini merupakan ada gangguan pada perifer retina- Ini merupakan ada gangguan pada perifer retina
kontak antara korpus vitreus dgn retinakontak antara korpus vitreus dgn retina
- Korpus vitreus bergerak mendapat rangsangan- Korpus vitreus bergerak mendapat rangsangan
dari retina sensasi seperti kilapan api.dari retina sensasi seperti kilapan api.
7878
Asteroid Hyalitis :Asteroid Hyalitis :
 Ditemukan bintik-bintik halus yg tersebar diseluruhDitemukan bintik-bintik halus yg tersebar diseluruh
korpus vitreus.korpus vitreus.
 Sering pada orang tuaSering pada orang tua
 Bisa unilateral/bilateralBisa unilateral/bilateral
 Tak mengganggu penglihatan kalau mata bergerakTak mengganggu penglihatan kalau mata bergerak
keatas dia tetap di tempatnya (Permanen di korpuskeatas dia tetap di tempatnya (Permanen di korpus
vitreus)vitreus)
Bedakan dengan :Bedakan dengan :
 Sintetis Skintelans :Sintetis Skintelans :
- Bisa pada orang muda- Bisa pada orang muda
- Kalau bola mata bergerak dia tersebar- Kalau bola mata bergerak dia tersebar
- Kalau tak bergerak dia akan turun ke bawah- Kalau tak bergerak dia akan turun ke bawah
- Biasanya tak ganggu penglihatan- Biasanya tak ganggu penglihatan
7979
III. PeradanganIII. Peradangan
• Merupakan infiltrasi dari sel-sel radang :Merupakan infiltrasi dari sel-sel radang :
- Rerina- Rerina
- Khoroid- Khoroid
- Korpus siliaris- Korpus siliaris
• Berat ringan tergantung pada proses radangBerat ringan tergantung pada proses radang
sendiri.sendiri.
• Dalam kekeruhan yang tipis ada efek tyndalDalam kekeruhan yang tipis ada efek tyndal
pada korpus vitreus dia bukan primer infeksi, tapipada korpus vitreus dia bukan primer infeksi, tapi
sekunder (perjalanan dari tempat lain).sekunder (perjalanan dari tempat lain).
• Tapi kalau ada : - TraumaTapi kalau ada : - Trauma
KumanKuman
- Operasi kurang steril langsung- Operasi kurang steril langsung
Masuk ke korpus vitreus proses abses di korpusMasuk ke korpus vitreus proses abses di korpus
Vitreus. Berlanjut menjadi endoftalmitis.Vitreus. Berlanjut menjadi endoftalmitis.
8080
IV. ProliferasiIV. Proliferasi
Berasal dari retina yang sering pada retinopatiBerasal dari retina yang sering pada retinopati
Ditemukan jaringan gnaulasi dalam korpus vitreusDitemukan jaringan gnaulasi dalam korpus vitreus
yg asal dari retina.yg asal dari retina.
- Biasanya disebabkan oleh penyakit sistemik dariBiasanya disebabkan oleh penyakit sistemik dari
retina.retina.
- Akibat jaringan profeliferasi ini akan tertarik- Akibat jaringan profeliferasi ini akan tertarik
retina akan timbul robekan pada retina ygretina akan timbul robekan pada retina yg
disebut : ablatio retinadisebut : ablatio retina
- Kalau seandainya tertarik pembuluh darah retina- Kalau seandainya tertarik pembuluh darah retina
robek pembuluh darah pendarahan dalamrobek pembuluh darah pendarahan dalam
korpus vitreus susah terapinya kebutaankorpus vitreus susah terapinya kebutaan
- Untuk terapi ganti seluruh korpus vitreusUntuk terapi ganti seluruh korpus vitreus
vitrektomi.vitrektomi.
8181
8282
GLAUKOMAGLAUKOMA
DEFENISI :DEFENISI :
Yaitu suatu kelainan dimana terdapat tekanan intra okulerYaitu suatu kelainan dimana terdapat tekanan intra okuler
meninggi yg cukup merusak N. Optikus & kelainanmeninggi yg cukup merusak N. Optikus & kelainan
lapanganlapangan
pandangan penglihatan.pandangan penglihatan.
Meupakan suatu penyakit yg menyebabkan kebutaan diMeupakan suatu penyakit yg menyebabkan kebutaan di
Indonesia.Indonesia.
TIO (Tekanan Intra Okuler) normal = 10-22 mmHgTIO (Tekanan Intra Okuler) normal = 10-22 mmHg
22 mmHg harus dicurigai TIO22 mmHg harus dicurigai TIO
25 mmHg25 mmHg
30 mmHg Pasti Glaukoma bisa menyebabkan30 mmHg Pasti Glaukoma bisa menyebabkan
40 mmHg kebutaan.40 mmHg kebutaan.
Makin dini pengobatan Makin baik PrognosaMakin dini pengobatan Makin baik Prognosa
8383
Patogenesa Glaukoma :Patogenesa Glaukoma :
Secara Fisiologis : Aliran cairan dalam bola mataSecara Fisiologis : Aliran cairan dalam bola mata
Cairan diproduksi oleh Corpus Ciliare COP (Camera OculiCairan diproduksi oleh Corpus Ciliare COP (Camera Oculi
Posterior) celah pupil C.O.A (Camera Oculi Anterior)Posterior) celah pupil C.O.A (Camera Oculi Anterior)
Sudut COA dimana terdapat muara-muara yg disebutSudut COA dimana terdapat muara-muara yg disebut
Muara Trabekula keluar melalui Canalis SchlemMuara Trabekula keluar melalui Canalis Schlem
Patologis :Patologis :
1. Produksi walaupun aliran baik bertumpuk dlm1. Produksi walaupun aliran baik bertumpuk dlm
bola mata Glaukomabola mata Glaukoma
2. Produksi Normal : tetapi aliran terganggu menumpuk2. Produksi Normal : tetapi aliran terganggu menumpuk
cairancairan TIO GlaukomaTIO Glaukoma
8484
Sumbatan-sumbatan bisa terjadi pada :Sumbatan-sumbatan bisa terjadi pada :
1. Primer : Un Known tak diketahui penyebab1. Primer : Un Known tak diketahui penyebab
1. Celah Pupil rusak : seperti Uveitis1. Celah Pupil rusak : seperti Uveitis
2. Perdarahan COA Disebut Hyphaema2. Perdarahan COA Disebut Hyphaema
darah tersebut menutup aliran tersumbatdarah tersebut menutup aliran tersumbat
Pengobatan :Pengobatan :
1. Produksi : dengan obat Aceta Zolamid (Diamox)1. Produksi : dengan obat Aceta Zolamid (Diamox)
termasuk Diuretik Drivat dari Carbonic Anhydrasetermasuk Diuretik Drivat dari Carbonic Anhydrase
Inhibitor (CAI).Inhibitor (CAI).
Mekanisme Obat CAI : Menekan Produksi CairanMekanisme Obat CAI : Menekan Produksi Cairan
MataMata
2. Pilocarpin2. Pilocarpin
Epinephrin.Epinephrin.
8585
Pembagian Glaukoma :Pembagian Glaukoma :
I. Primer :I. Primer :
a. Open Angle Glaukoma (Simple Glaukoma)= Chronica. Open Angle Glaukoma (Simple Glaukoma)= Chronic
Glaucoma.Glaucoma.
b. Angle Closure Glaucoma = Narrow Glaucomab. Angle Closure Glaucoma = Narrow Glaucoma
= Closed Glaucoma= Closed Glaucoma
= Acute Glaucoma= Acute Glaucoma
Untuk memeriksa sudut : Dengan GonioscopyUntuk memeriksa sudut : Dengan Gonioscopy
Kalau terbuka :Kalau terbuka :
Jelas sudut antara iris & corneaJelas sudut antara iris & cornea
Kalau tertutup : Sudutnya sudah lengket dengan akar irisKalau tertutup : Sudutnya sudah lengket dengan akar iris
Cornea.Cornea.
8686
II. SecunderII. Secunder
a. Trauma :a. Trauma :
Luxatio Lensa Akibat Trauma Lensa berubahLuxatio Lensa Akibat Trauma Lensa berubah
posisi tersumbat aliran Capsul mengelupasposisi tersumbat aliran Capsul mengelupas
Penyumbatan di sudut COA Glaucoma CapsularisPenyumbatan di sudut COA Glaucoma Capsularis
b. Perdarahan pada COAb. Perdarahan pada COA
c. Tumorc. Tumor
d. Neovascularisasi Irisd. Neovascularisasi Iris
pada D.M, Trombose V.Centralis Retinapada D.M, Trombose V.Centralis Retina
menyumbat muara trabeculamenyumbat muara trabecula
e. Uveitise. Uveitis
Exudat di COA menyumbat muara trabekulaExudat di COA menyumbat muara trabekula
f. Edema Canalis Schlemf. Edema Canalis Schlem
8787
III. CongenitalIII. Congenital
a. Sejak lahira. Sejak lahir
Langsung Glaucoma Primer disebutLangsung Glaucoma Primer disebut
Infantile Glaucoma tanda khas BuphtalmosInfantile Glaucoma tanda khas Buphtalmos
b. Waktu Lahirb. Waktu Lahir
Pupil lama kelamaan menjadi GlaucomaPupil lama kelamaan menjadi Glaucoma
SekunderSekunder
IV. AbsoluteIV. Absolute : Dimana sudutnya tak ada: Dimana sudutnya tak ada
Glaukoma Kronik :Glaukoma Kronik :
- 90% terdapat pada masyarakat90% terdapat pada masyarakat
- Sering menyebabkan kebutaan, karena penderita takSering menyebabkan kebutaan, karena penderita tak
merasakan proses-proses yang terjadimerasakan proses-proses yang terjadi
8888
Gejala Utama :Gejala Utama :
- Penderita melihat pelangi di sekitar cahayaPenderita melihat pelangi di sekitar cahaya
- Lapangan pandangan menyempitLapangan pandangan menyempit
- Biasanya mengenai kedua mataBiasanya mengenai kedua mata
Beda Akut & Kronik :Beda Akut & Kronik :
Akut : Kronik :Akut : Kronik :
- Sakit KepalaSakit Kepala
- Mata MerahMata Merah
- Mual, MuntahMual, Muntah
- Cepat datang berobat Stadium Lanjut Sering terlambatCepat datang berobat Stadium Lanjut Sering terlambat
8989
Gejala Glaucoma :Gejala Glaucoma :
- MualMual
- Sakit KepalaSakit Kepala
- Mata MerahMata Merah
Pada Pemeriksaan :Pada Pemeriksaan :
- Reflek PupilReflek Pupil
- VisusVisus
- TIO Diukur dengan :TIO Diukur dengan :
1. Palpasi1. Palpasi
2. Tonometer yang diukur tekanan bola mata2. Tonometer yang diukur tekanan bola mata
3. Applanatie Dipengaruhi tegangan Sklera3. Applanatie Dipengaruhi tegangan Sklera
9090
4. Campimetri4. Campimetri
Untuk mengukur lapangan penglihatanUntuk mengukur lapangan penglihatan
Ada : - CentralAda : - Central
- Perifer- Perifer
Pada Campimetri ditentukan apakah :Pada Campimetri ditentukan apakah :
a. Pengecilan Lapangan Penglihatana. Pengecilan Lapangan Penglihatan
b. Titik buta bertambah atau berkurangb. Titik buta bertambah atau berkurang
c. Terdapat Scotomac. Terdapat Scotoma
5. Funduskopi5. Funduskopi
Terlihat Pupil pucat & ada lekukan (Cupping)Terlihat Pupil pucat & ada lekukan (Cupping)
Pengobatan :Pengobatan :
- Pilocarpin - Carbachol- Pilocarpin - Carbachol
- Diamox - Timolol- Diamox - Timolol
9191
Kalau tak turun tekanan setelah diberi obat-obatKalau tak turun tekanan setelah diberi obat-obat
dengan dasar :dengan dasar :
- Visus tetap jelek MakaVisus tetap jelek Maka
- Lapangan pandangan tetap mengecil HarusLapangan pandangan tetap mengecil Harus
- TIO tetap OperasiTIO tetap Operasi
Glaucoma AkutGlaucoma Akut
Gejala : - Sakit Kepala HebatGejala : - Sakit Kepala Hebat
- Mual Muntah- Mual Muntah
Pada pemeriksaan didapatkan :Pada pemeriksaan didapatkan :
- Ciliare Injeksi- Ciliare Injeksi - Kornea Kabur- Kornea Kabur
- Pupil Melebar - Pada Pupil mungkin tak- Pupil Melebar - Pada Pupil mungkin tak
- TIO ada Cupping.- TIO ada Cupping.
9292
Terapi :Terapi :
Berikan Chemotherapi :Berikan Chemotherapi :
- Miotic EDMiotic ED
- Diamox TabDiamox Tab
- Glycerin 1 gr/kg BB DiminumGlycerin 1 gr/kg BB Diminum
HiperosmosisHiperosmosis
Menarik Cairan MataMenarik Cairan Mata
- Urea InfusUrea Infus
- MannitolMannitol
Setelah 6-8 jam TIO tetap Maka lakukanSetelah 6-8 jam TIO tetap Maka lakukan
Operasi.Operasi.
9393
Macam Operasi :Macam Operasi :
I. Iridectomi : BasalI. Iridectomi : Basal : Agak ke tengah: Agak ke tengah
PeriferPerifer : Agak ke pinggir: Agak ke pinggir
II. Filtering Operation : termasuk di sini :II. Filtering Operation : termasuk di sini :
1. Iridenclisis1. Iridenclisis
2. Cyclodyalise2. Cyclodyalise
3. Trepanasi3. Trepanasi
4. Trabeculectomi4. Trabeculectomi
Operasi lain : Cryo SurgeryOperasi lain : Cryo Surgery
9494
TRAUMATRAUMA
I. TumpulI. Tumpul
Penetrasi Masuk ke dlm korneaPenetrasi Masuk ke dlm kornea
II. Tajam tapi tak tembusII. Tajam tapi tak tembus
Perforasi Masuk & menembusPerforasi Masuk & menembus
KorneaKornea
Lapisan mata dari depan ke belakang (AnatomiLapisan mata dari depan ke belakang (Anatomi
Mata ) :Mata ) :
1. Palpebra1. Palpebra 7. Corpus Vitreus7. Corpus Vitreus
2. Conjungtiva2. Conjungtiva 8. Sclera8. Sclera
3. Cornea3. Cornea 9. Choroid9. Choroid
4. C.O.A4. C.O.A 10. Retina10. Retina
5. Iris5. Iris 11. N.Optikus11. N.Optikus
6. Lensa6. Lensa
9595
Ad.1. Palpebra :Ad.1. Palpebra :
- Kalau kena T.Tumpul karena jaringan- Kalau kena T.Tumpul karena jaringan
longgar sedikit saja trauma bengkaklonggar sedikit saja trauma bengkak
- Kalau tak bahaya cukup dengan kompres- Kalau tak bahaya cukup dengan kompres
tekan & kompres panas menyusuttekan & kompres panas menyusut
- Kalau perdarahan banyak beri obat-obat- Kalau perdarahan banyak beri obat-obat
anti perdarahananti perdarahan
Ad.2. Konjungtiva :Ad.2. Konjungtiva :
Kalau kena T.Tumpul Perdarahan SubKalau kena T.Tumpul Perdarahan Sub
Conjungtiva.Conjungtiva.
9696
Ad.3. Kornea :Ad.3. Kornea :
Akibat T.Tumpul Epitel Kornea mengelupasAkibat T.Tumpul Epitel Kornea mengelupas
Gambaran Klinis :Gambaran Klinis :
- Pedih- Pedih
- Air Mata Keluar- Air Mata Keluar
- Ini merupakan Port De Entre (Tempat masuk- Ini merupakan Port De Entre (Tempat masuk
kuman) Ulkus Kornea.kuman) Ulkus Kornea.
- Maka beri anti biotika untuk cegah infeksi- Maka beri anti biotika untuk cegah infeksi
Sekunder.Sekunder.
Ad.4. C.O.AAd.4. C.O.A
T.Tumpul pada daerah tersebut bisa perdarahanT.Tumpul pada daerah tersebut bisa perdarahan
karena disini >> pembuluh darah. Darah bisakarena disini >> pembuluh darah. Darah bisa
penuh di C.O.A Kasus Emergency haruspenuh di C.O.A Kasus Emergency harus
segera diobati.segera diobati.
9797
Kalau tidak bisa terjadi komplikasi GlaucomaKalau tidak bisa terjadi komplikasi Glaucoma
Management sulit Buta.Management sulit Buta.
Kasusnya harus diopname di rumah sakit. Tak bolehKasusnya harus diopname di rumah sakit. Tak boleh
Berobat jalan.Berobat jalan.
Perdarahan pada C.O.A disebut Hifema.Perdarahan pada C.O.A disebut Hifema.
Pembuluh darah C.O.A berasal dari pembuluh darahPembuluh darah C.O.A berasal dari pembuluh darah
iris & Corpus Ciliare. Kalau perdarahan sedikitiris & Corpus Ciliare. Kalau perdarahan sedikit
berasal dari pembuluh darah Stroma Corpus Ciliare.berasal dari pembuluh darah Stroma Corpus Ciliare.
Kalau perdarahan banyak berasal dari robeknya akarKalau perdarahan banyak berasal dari robeknya akar
iris & Corpus Ciliare depan + Circulus Arteriorus.iris & Corpus Ciliare depan + Circulus Arteriorus.
Kalau perdarahan pembekuan membentukKalau perdarahan pembekuan membentuk
Fibrin. Bahaya yaitu terjadi perdarahan scunderFibrin. Bahaya yaitu terjadi perdarahan scunder
terjadi 4-7 hari sesudah trauma.terjadi 4-7 hari sesudah trauma.
9898
Terjadi karena adanya trauma Hiperemis Iris &Terjadi karena adanya trauma Hiperemis Iris &
Corpus Ciliare Iritasi Pembuluh darah melebarCorpus Ciliare Iritasi Pembuluh darah melebar
>>terlepas Fibrin Timbulkan perdarahan Baru>>terlepas Fibrin Timbulkan perdarahan Baru
Maka penderita tersebut selama 4-7 hari sesudahMaka penderita tersebut selama 4-7 hari sesudah
Trauma jangan pulang dulu, harus dirawat.Trauma jangan pulang dulu, harus dirawat.
Klasifikasi dari trauma C.O.A :Klasifikasi dari trauma C.O.A :
1. Perdarahan < 1/2 Pragnosa Baik1. Perdarahan < 1/2 Pragnosa Baik
2. Perdarahan > ¾ C.O.A Pragnosa Buruk.2. Perdarahan > ¾ C.O.A Pragnosa Buruk.
Therapi :Therapi :
a. Harus dirawata. Harus dirawat
b. Mata ditutup untuk anak-anak jangan ditutupb. Mata ditutup untuk anak-anak jangan ditutup
betul gelisah menambah perdarahanbetul gelisah menambah perdarahan
9999
c. Beri Sedative : supaya tenangc. Beri Sedative : supaya tenang
d. Berikan obat-obatan untuk melebarkan pupil seperti :d. Berikan obat-obatan untuk melebarkan pupil seperti :
- Atropin- Atropin
- Midriasil- Midriasil
e. Berikan Cortico Steroid sebagai :e. Berikan Cortico Steroid sebagai :
- Anti Edema- Anti Edema
- Anti Inflamasi- Anti Inflamasi
 Bila tak sembuh lakukan operasi.Bila tak sembuh lakukan operasi.
 Kalau dibiarkan bisa terjadi Inhibisi Kornea (BloodKalau dibiarkan bisa terjadi Inhibisi Kornea (Blood
Corneal Staining).Corneal Staining).
 Darah di COA dapat membeku yg disebut Black BoardDarah di COA dapat membeku yg disebut Black Board
Hemorhagic (Warna hitam).Hemorhagic (Warna hitam).
 Operasi : ParasintesaOperasi : Parasintesa
100100
Cara Parasintesa :Cara Parasintesa :
- Keratom ditusukkan pada daerah jam 6 di KorneaKeratom ditusukkan pada daerah jam 6 di Kornea
- Setelah penusukan cairan di COA mengalir keluar.Setelah penusukan cairan di COA mengalir keluar.
4. Trauma Tumpul Kena Iris4. Trauma Tumpul Kena Iris
Robek Iris Iridodyalisis Harus dijahitRobek Iris Iridodyalisis Harus dijahit
5. Trauma Tumpul pada lensa5. Trauma Tumpul pada lensa
Bisa Luxatio kedepan (COA) Harus dioperasiBisa Luxatio kedepan (COA) Harus dioperasi
kedepan (C.V) Susah dioperasikedepan (C.V) Susah dioperasi
101101
6. Trauma tumpul pada Corpus Vitreus (C.V)6. Trauma tumpul pada Corpus Vitreus (C.V)
Sekarang sudah ada operasi C.V yaitu : VitrectomySekarang sudah ada operasi C.V yaitu : Vitrectomy
7. Trauma tumpul pada retina :7. Trauma tumpul pada retina :
Retina bisa robek Ablatio RetinaRetina bisa robek Ablatio Retina
8. Trauma tumpul pada N. Optikus8. Trauma tumpul pada N. Optikus
Bisa Atropi N.Optikus KebutaanBisa Atropi N.Optikus Kebutaan
Trauma Tajam :Trauma Tajam :
- Harus dirujuk & berikan antibiotika sebelumnya baru dikirimHarus dirujuk & berikan antibiotika sebelumnya baru dikirim
ke R.Ske R.S
- Kalau Palpebra luka harus bisa menjahitnya pakai benangKalau Palpebra luka harus bisa menjahitnya pakai benang
yg halus 6-0 Silk.yg halus 6-0 Silk.
- Usahakan sejajar dgn garis kelopak mataUsahakan sejajar dgn garis kelopak mata
- Kalau kornea & sclera robek, harus rujuk ke R.SKalau kornea & sclera robek, harus rujuk ke R.S
102102
Trauma Tajam pada Kornea :Trauma Tajam pada Kornea :
Misalnya ada kaca pada korneaMisalnya ada kaca pada kornea
Cara mengeluarkan :Cara mengeluarkan :
1.1. Anastesi LokalAnastesi Lokal
2.2. Keluarkan benda asingKeluarkan benda asing
3.3. Berikan AntibiotikaBerikan Antibiotika
4.4. Atropin Tetes MataAtropin Tetes Mata
5.5. Tutup mata Kontrol 2-3 hari sekali.Tutup mata Kontrol 2-3 hari sekali.
103103
CORPUS ALIENUM (BENDAASING) DALAM MATACORPUS ALIENUM (BENDAASING) DALAM MATA
Misalnya : Kena Peluru Senapan AnginMisalnya : Kena Peluru Senapan Angin
Kalau dibiarkan bisa infeksi dalam bola mata EndoftalmitisKalau dibiarkan bisa infeksi dalam bola mata Endoftalmitis
Caranya :Caranya :
Buat RBuat Rő Foto Orbita dari depan & samping lihat Corpuső Foto Orbita dari depan & samping lihat Corpus
Alienum dalam mata apakah terletak di dalam atau diluar bola mataAlienum dalam mata apakah terletak di dalam atau diluar bola mata
Dengan membuat ring foto dgn jalan buat cincin kemudian di fotoDengan membuat ring foto dgn jalan buat cincin kemudian di foto
dari arah atas, bawah & samping dapat ditentukan lokasi bendadari arah atas, bawah & samping dapat ditentukan lokasi benda
tersebut kemudian dikeluarkan benda tersebut.tersebut kemudian dikeluarkan benda tersebut.
Kalau di dalam bola mata letyaknya harus dikeluarkan denganKalau di dalam bola mata letyaknya harus dikeluarkan dengan
GiantGiant
Magnit. Kalau bedanya besar harus Dinarcose kemudian baruMagnit. Kalau bedanya besar harus Dinarcose kemudian baru
diangkat.diangkat.
Awas hati-hati bisa terjadi Symphatic Opthalmic.Awas hati-hati bisa terjadi Symphatic Opthalmic.
104104
Gejala Klinik :Gejala Klinik :
- Kerusakan pada mata kanan diikuti dengan visus pada mata- Kerusakan pada mata kanan diikuti dengan visus pada mata
kiri.kiri.
- Therapi : Harus diberikan Cortico Steroid- Therapi : Harus diberikan Cortico Steroid
Trauma tembus dengan Prolaps Iris pada Kornea :Trauma tembus dengan Prolaps Iris pada Kornea :
- Gunting bagian yg Prolaps dibuang, kemudian baru dijahit- Gunting bagian yg Prolaps dibuang, kemudian baru dijahit
- Kalau tak Prolaps langsung dijahit- Kalau tak Prolaps langsung dijahit
Trauma Panas (Burn)Trauma Panas (Burn)
Mis : - Sinar UV keratitis : bisa ringan & beratMis : - Sinar UV keratitis : bisa ringan & berat
- Uap panas pada mata- Uap panas pada mata
- Panas karena kebakaran- Panas karena kebakaran
- Panas Matahari- Panas Matahari
105105
Keluhan : Mata berair dan pedihKeluhan : Mata berair dan pedih
Therapi : CorticosteroidTherapi : Corticosteroid
Trauma KimiaTrauma Kimia
- Asam : H2SO4 (Air Aki)- Asam : H2SO4 (Air Aki)
- Basa : KOH, Ca(OH)- Basa : KOH, Ca(OH)22 Kapur dinding, semenKapur dinding, semen
Pada Trauma Asam :Pada Trauma Asam :
Terjadi Presitipasi pada kornea yg berfungsi sebagai tanggul dariTerjadi Presitipasi pada kornea yg berfungsi sebagai tanggul dari
proses Sehingga proses tak melebar.proses Sehingga proses tak melebar.
Pada Trauma Basa : Terjadi Proses-proses :Pada Trauma Basa : Terjadi Proses-proses :
- Denaturasi- Denaturasi
- Dehydrasi- Dehydrasi
- Safonifikasi- Safonifikasi
Akibatnya sel-sel akan hancurAkibatnya sel-sel akan hancur
106106
Therapi :Therapi :
- Harus diberikan pembilasan dengan Air 10-15 CC- Harus diberikan pembilasan dengan Air 10-15 CC
- Berikan Cortico Steroid- Berikan Cortico Steroid
- Edta : Supaya jaringan kornea jangan rusak- Edta : Supaya jaringan kornea jangan rusak
- Atropin tetes : untuk istirahatkan iris.- Atropin tetes : untuk istirahatkan iris.
107
108
109
110
111
112
113113
Lanjutan Kelainan-kelainan Pada Retina :Lanjutan Kelainan-kelainan Pada Retina :
3. Oklusi Arteri Centralis Retina3. Oklusi Arteri Centralis Retina
- Berlangsung cepat sekali & terjadi dalam beberapa menit- Berlangsung cepat sekali & terjadi dalam beberapa menit
ButaButa
- Tanpa didahului rasa radang, nyeri dan lain-lain- Tanpa didahului rasa radang, nyeri dan lain-lain
- Mendadak buta- Mendadak buta
- Gambaran pupil pucat- Gambaran pupil pucat
- Retina sekitar pupil pucat- Retina sekitar pupil pucat
- Arteri halus sekali & menciut (sempit)- Arteri halus sekali & menciut (sempit)
- Jalan darah pada arteri kelihatan terputus bentuk bintik-- Jalan darah pada arteri kelihatan terputus bentuk bintik-
bintik merah.bintik merah.
114114
Funduskopi :Funduskopi :
- Orang sakit melihat seperti bintik-bintik salju disebut :Orang sakit melihat seperti bintik-bintik salju disebut :
CATTLE TRACT APPEARANCE.CATTLE TRACT APPEARANCE.
- Daerah makula relatif merah, sehingga kelihatan sepertiDaerah makula relatif merah, sehingga kelihatan seperti
buah cherry spot appearancebuah cherry spot appearance
Prognosa : Umumnya jelekPrognosa : Umumnya jelek
Visus :Visus :
- Bisa membaik asal retina mendapat suply darah dalamBisa membaik asal retina mendapat suply darah dalam
waktu ≤ 4 menitwaktu ≤ 4 menit
- Bisa diberi suntikan vasodilantasia sumbatan bebas- Bisa diberi suntikan vasodilantasia sumbatan bebas
- Parasentesa : yaitu kornea ditembus keluarkan- Parasentesa : yaitu kornea ditembus keluarkan
cairan dari COA TIO pembuluh darah melebar.cairan dari COA TIO pembuluh darah melebar.
115115
- Menghirup CO2 napas dalam kantong plastik, karena- Menghirup CO2 napas dalam kantong plastik, karena
CO2 02 pembuluh darah melebar.CO2 02 pembuluh darah melebar.
4. Retinopati Diabetika4. Retinopati Diabetika
Kelainan D.M pada mata bisa menimbulkan :Kelainan D.M pada mata bisa menimbulkan :
a. Kataraka. Katarak
b. Refraksi dipengaruhi oleh kadar gula darah.b. Refraksi dipengaruhi oleh kadar gula darah.
Kalau kadar gula darah HipermetropKalau kadar gula darah Hipermetrop
Kalau kadar gula darah MiopKalau kadar gula darah Miop
c. Retinopati D.Mc. Retinopati D.M
Lebih sering menimbulkan kebutaanLebih sering menimbulkan kebutaan
Retinopati Diabetik dibagi atas beberapa Stadium padaRetinopati Diabetik dibagi atas beberapa Stadium pada
pemeriksaan fundus kopi ditemukan :pemeriksaan fundus kopi ditemukan :
116116
 Stadium I :Stadium I :
- Mikro Aneurisma- Mikro Aneurisma
Merah pada ujung arteri biasanya pada makulaMerah pada ujung arteri biasanya pada makula
 Stadium II :Stadium II :
- Ada bercak perdarahan yg banyak- Ada bercak perdarahan yg banyak
- Exudat putih padat seperti kapas sekitar papil- Exudat putih padat seperti kapas sekitar papil
- Pembuluh darah melebar terutama vena, tapi tak- Pembuluh darah melebar terutama vena, tapi tak
menyeluruh terlihat gambaran sausismenyeluruh terlihat gambaran sausis
disebut sausage appearancedisebut sausage appearance
 Stadium III :Stadium III :
- Bercak perdarahan makin banyak sudah- Bercak perdarahan makin banyak sudah
sampaisampai
ke macula timbul muculopatike macula timbul muculopati
- Sekitar papil ditemukan Neovas cularisasi- Sekitar papil ditemukan Neovas cularisasi
- Daerah sekitar papil timbul jaringan proliferasi ke- Daerah sekitar papil timbul jaringan proliferasi ke
arah corpus vitreusarah corpus vitreus
117117
 Stadium IV :Stadium IV :
- Perdarahan pada jaringan proliferasi karena tarikan- Perdarahan pada jaringan proliferasi karena tarikan
dan bisa pecah perdarahan corpus vitreusdan bisa pecah perdarahan corpus vitreus
buta.buta.
- Kalau tarikan jaringan proliferasi merobek jaringan- Kalau tarikan jaringan proliferasi merobek jaringan
sekitarnya terjadi Ablatio retinasekitarnya terjadi Ablatio retina
Pengobatan :Pengobatan :
- Terapi gulanyaTerapi gulanya
- Stadium lanjut : fotokoagulasiStadium lanjut : fotokoagulasi
118118
5. Grave Desease5. Grave Desease
Gambaran klinik :Gambaran klinik :
- Pembesaran kelenjar gondok- Pembesaran kelenjar gondok
- Mixedema- Mixedema
- Hypertiroid- Hypertiroid
- Gejala pada mata disebut Ophthalmic- Gejala pada mata disebut Ophthalmic
hypertiroidhypertiroid
Biasanya timbul :Biasanya timbul :
a. Eksophtalmusa. Eksophtalmus
b. Iid Retraksib. Iid Retraksi
c. Echymosisc. Echymosis
d. Oftalmoplegia lumpuh otot-otot matad. Oftalmoplegia lumpuh otot-otot mata
119119
6. Chorio Retinitis6. Chorio Retinitis
Keluhan :Keluhan :
- Rasa tak enak pada penglihatan- Rasa tak enak pada penglihatan
- Ada scotoma (bayangan gelap)- Ada scotoma (bayangan gelap)
Pemeriksaan fundus :Pemeriksaan fundus :
- Papil baik- Papil baik
- Arteri + vena normal- Arteri + vena normal
- Exudat- Exudat
- Jaringan edema & hiperemis yg terlokalisir- Jaringan edema & hiperemis yg terlokalisir
Terapi :Terapi :
- Cari fokal infeksi : - Gigi- Cari fokal infeksi : - Gigi
Atasi dgn AntibiotikaAtasi dgn Antibiotika
- THT- THT
120120
- Bila fokal infeksi hilang keluhan- Bila fokal infeksi hilang keluhan
- Bila tak ada fokal infeksi dianggap reaksi auto- Bila tak ada fokal infeksi dianggap reaksi auto
Immun Beri korticosteroid dosis tinggiImmun Beri korticosteroid dosis tinggi
Chorio Retinitis disebut juga : Retino Serosa CentralisChorio Retinitis disebut juga : Retino Serosa Centralis
( CSR )( CSR )
Pasien mengeluh scotoma centralisPasien mengeluh scotoma centralis
Berdasarkan keluhan ada ahli menyatakan CSR adaBerdasarkan keluhan ada ahli menyatakan CSR ada
hubungannya dengan stres.hubungannya dengan stres.
121121
7. Retinitis Pigmentosa7. Retinitis Pigmentosa
- Sifat herediter (keturunan) belum bisa diatasi- Sifat herediter (keturunan) belum bisa diatasi
- Keluhan terdapat setelah dewasa- Keluhan terdapat setelah dewasa
- Lapangan pandangan kecil- Lapangan pandangan kecil
Fundus Kopi :Fundus Kopi :
- Papil agak pucat- Papil agak pucat
- Perifer retina ditemukan pigment bentuk sel- Perifer retina ditemukan pigment bentuk sel
tulang (borne corpuscle)tulang (borne corpuscle)
122122
Kelainan Vaskuler pada RetinaKelainan Vaskuler pada Retina
- Dapat dilihat, karena transparan & dalamnya adaDapat dilihat, karena transparan & dalamnya ada
arteri & vena. centralis retina akan jelas denganarteri & vena. centralis retina akan jelas dengan
funduskopi.funduskopi.
1. Hipertensi :1. Hipertensi :
- Gambaran pembuluh darah retina sering- Gambaran pembuluh darah retina sering
merupakan sumber informasi mengenai hipertensimerupakan sumber informasi mengenai hipertensi
123123
- Bisa dinilai apakah kapiler-kapiler lain ditubuh- Bisa dinilai apakah kapiler-kapiler lain ditubuh
masih sanggup menahan tekanan yg tinggimasih sanggup menahan tekanan yg tinggi
- Kelainan yg disebabkan oleh hipertensi disebut- Kelainan yg disebabkan oleh hipertensi disebut
retinopati hipertensi.retinopati hipertensi.
Pembagian retinopati sering di pakai ialah menurut:Pembagian retinopati sering di pakai ialah menurut:
- KEITH WAGENER ( K W)- KEITH WAGENER ( K W)
1. Stadium 11. Stadium 1
- Ditemukan kelainan pada pembuluh darah- Ditemukan kelainan pada pembuluh darah
ARTERIOLE yg merupakan penyempitan lokal/ARTERIOLE yg merupakan penyempitan lokal/
menyeluruh di retinamenyeluruh di retina
124124
- Salah satu tanda penyempitan ialah pembuluh- Salah satu tanda penyempitan ialah pembuluh
darah menjadi regang.darah menjadi regang.
2. Stadium II2. Stadium II
- Pembuluh darah lebih sempit lagi- Pembuluh darah lebih sempit lagi
- Ditemukan bayangan putih disekeliling pembuluh- Ditemukan bayangan putih disekeliling pembuluh
darah yg disebut : Silver Wire Apearancedarah yg disebut : Silver Wire Apearance
125125
- Kadang-kadang warna kuning yg disebut Copper- Kadang-kadang warna kuning yg disebut Copper
wire Appearancewire Appearance
Antara arteri & vena ditemukan :Antara arteri & vena ditemukan :
Normal : Penyilangan arteri & vena dengan baikNormal : Penyilangan arteri & vena dengan baik
126126
Pada kelainan ditemukan penyilangan terteguk kePada kelainan ditemukan penyilangan terteguk ke
bawah.bawah.
Pada stadium lanjut vena tertekan ke bawah ygPada stadium lanjut vena tertekan ke bawah yg
disebut A.V.Compression (Crossing phenomen)disebut A.V.Compression (Crossing phenomen)
3. Stadium III3. Stadium III
- Ada bercak-bercak perdarahan di pembuluh- Ada bercak-bercak perdarahan di pembuluh
darah retina yg biasanya terletak di serabutdarah retina yg biasanya terletak di serabut
syaraf retina bentuk kecil-kecil sampai besar.syaraf retina bentuk kecil-kecil sampai besar.
127127
Disamping pembuluh darah juga ditemukan exudatDisamping pembuluh darah juga ditemukan exudat
yg gambaran seperti kapas (Cotton Wool Exudate)yg gambaran seperti kapas (Cotton Wool Exudate)
4. Stadium IV4. Stadium IV
Ditemukan : - Papil edemaDitemukan : - Papil edema
- Retina edema- Retina edema
- Daerah macula ditemukan seperti- Daerah macula ditemukan seperti
bintang exudatnya (Star shapebintang exudatnya (Star shape
exudat)exudat)
Sering ditemukan pada hipertensi akut (gambaranSering ditemukan pada hipertensi akut (gambaran
klinik yg hebat)klinik yg hebat)
Terapi : Anti HipertensiTerapi : Anti Hipertensi
128128
Lanjutan Kelainan Vaskuler pada Retina…Lanjutan Kelainan Vaskuler pada Retina…
2. Oklusi V. Centralis Retina2. Oklusi V. Centralis Retina
- Timbul mendadak & bisa buta dalam beberapa jam- Timbul mendadak & bisa buta dalam beberapa jam
- Ada beberapa tempat yg alami oklusi yg merupakan- Ada beberapa tempat yg alami oklusi yg merupakan
predisposisipredisposisi
a. Papil : oclusi totala. Papil : oclusi total
b. Persilangan A.V : Oclusi partialb. Persilangan A.V : Oclusi partial
Selama daerah macula masih bebas, tak ada keluhanSelama daerah macula masih bebas, tak ada keluhan
penglihatan central.penglihatan central.
Bila Oclusi Total langsung butaBila Oclusi Total langsung buta
129129
Gambaran Funduskopi :Gambaran Funduskopi :
- Vena-vena terlihat melebar & berbelok-belok (tortositas)Vena-vena terlihat melebar & berbelok-belok (tortositas)
meningkatmeningkat
- Gambaran ini memberikan sensasi seperti lidah api ygGambaran ini memberikan sensasi seperti lidah api yg
disebut Flame Shape Appearancedisebut Flame Shape Appearance
TortositasTortositas
- Papil Edema- Papil Edema
130130
Terapi :Terapi :
- Anti Koagulantia Sumbatan vena akan hancur- Anti Koagulantia Sumbatan vena akan hancur
- FibrinolitikFibrinolitik
- Bisa juga dengan sinar laser & xenonBisa juga dengan sinar laser & xenon
Kalau dibiarkan akan timbul : KomplikasiKalau dibiarkan akan timbul : Komplikasi
- Rubeosis Iridis- Rubeosis Iridis
- Glaukoma : Tekanan intra okuler Bola- Glaukoma : Tekanan intra okuler Bola
mata keras.mata keras.
131131
NERVUS OPTIKUSNERVUS OPTIKUS
 Sangat berperan dalam penyakit glaukomaSangat berperan dalam penyakit glaukoma
 Yang dipengaruhi oleh :Yang dipengaruhi oleh :
- Visus (Tajam Penglihatan)- Visus (Tajam Penglihatan)
- Visual Field (Lapangan Penglihatan)- Visual Field (Lapangan Penglihatan)
Anatomi Nervus Optikus :Anatomi Nervus Optikus :
 Terdiri dari 1-1,2 Million AxonTerdiri dari 1-1,2 Million Axon
 Yang berasal dari sel ganglion retina (Nerve Fiber Layer)Yang berasal dari sel ganglion retina (Nerve Fiber Layer)
 Muncul dari permukaan posterior melalui circulerMuncul dari permukaan posterior melalui circuler
opening sclera (Pintu Sklera), yg letaknya 1 mm dibawahopening sclera (Pintu Sklera), yg letaknya 1 mm dibawah
& 3 mm Nasal Polus Posterior.& 3 mm Nasal Polus Posterior.
 Nervus Optikus dalam tulang orbita sebelum ke otak :Nervus Optikus dalam tulang orbita sebelum ke otak :
132132
- Panjang = 25-30 mm, berjalan antara otot-otot yg- Panjang = 25-30 mm, berjalan antara otot-otot yg
membentuk kerucut masuk ke Foramen Optikummembentuk kerucut masuk ke Foramen Optikum
Ke Rongga Otak.Ke Rongga Otak.
- Nervus Optikus terdiri dari Axon-axon yg berasal dari- Nervus Optikus terdiri dari Axon-axon yg berasal dari
serabut-serabut retina.serabut-serabut retina.
- Sesudah 10 mm Intracranial, nervus optikus- Sesudah 10 mm Intracranial, nervus optikus
bergabung KI & KA membentuk Chiasma Optikum.bergabung KI & KA membentuk Chiasma Optikum.
- Lobang Sklera tiap individu tidak sama, ini bersifat- Lobang Sklera tiap individu tidak sama, ini bersifat
herediter (Keturunan).herediter (Keturunan).
- 80% Nervus Optikus terdiri dari visual fiber yg- 80% Nervus Optikus terdiri dari visual fiber yg
bersinar pada Corpus Geniculatum Lateral.bersinar pada Corpus Geniculatum Lateral.
133
- 20% adalah fiber pupil untuk mengurus pupil- 20% adalah fiber pupil untuk mengurus pupil
- Ganglion sel retina, Axon bagian sentral dari nervus- Ganglion sel retina, Axon bagian sentral dari nervus
optikus kalau rusak tak ada regenerasi akhirnyaoptikus kalau rusak tak ada regenerasi akhirnya
sel-sel Axon bisa mati.sel-sel Axon bisa mati.
Blood Suplay :Blood Suplay :
Lapisan permukaan dari Optik Disc menerima darah dariLapisan permukaan dari Optik Disc menerima darah dari
cabang-cabang Arteriole Retina, sisanya dipermukaancabang-cabang Arteriole Retina, sisanya dipermukaan
Lamina Cribrosa di suplay oleh pembuluh darah ChoroidLamina Cribrosa di suplay oleh pembuluh darah Choroid
Peripapiler.Peripapiler.
Lamina Cribrosa yaitu dasar dari Optik Disc & dasar dariLamina Cribrosa yaitu dasar dari Optik Disc & dasar dari
OptikOptik
Cup dimana terdapat jaringan kolagen.Cup dimana terdapat jaringan kolagen.
134
 Pada Optik Cup tak ada Nerve Fiber Layer & hanya terdiriPada Optik Cup tak ada Nerve Fiber Layer & hanya terdiri
dari Jaringan kolagen.dari Jaringan kolagen.
Optik CupOptik Cup
Optik discOptik disc
 Lamina Cribrosa Disuplay oleh Arteri Ciliaris PosteriorLamina Cribrosa Disuplay oleh Arteri Ciliaris Posterior
Brevis.Brevis.
 Retro Lamina Disc : Disuplay oleh cabang Arteri CentralisRetro Lamina Disc : Disuplay oleh cabang Arteri Centralis
retina.retina.
 Syaraf Intra Orbita & Intra Cranial : Disuplay olehSyaraf Intra Orbita & Intra Cranial : Disuplay oleh
pembuluh dari cabang-cabang Arteri Carotis Interna.pembuluh dari cabang-cabang Arteri Carotis Interna.
135
Pengaruh gangguan Vaskuler bisa didapatkan pada :Pengaruh gangguan Vaskuler bisa didapatkan pada :
- Glaukoma Simplek HipotensiGlaukoma Simplek Hipotensi
- Lowtension GlaukomaLowtension Glaukoma
HipertensiHipertensi
Lowtension Glaukoma :Lowtension Glaukoma :
- Bisa terjadi akibat Bleeding (Hipotensi) Sistemik Blood- Bisa terjadi akibat Bleeding (Hipotensi) Sistemik Blood
Pressure Mean Blood Pressure pada KapilerPressure Mean Blood Pressure pada Kapiler
OptikOptik
Disc Perfusion Pressure Blood FlowDisc Perfusion Pressure Blood Flow
Sebaliknya pada Hipertensi :Sebaliknya pada Hipertensi :
- Resistensi to flow Tahanan tinggi akibatnyaResistensi to flow Tahanan tinggi akibatnya
flow juga berkurang.flow juga berkurang.
136136
TUMORTUMOR
Tumor Kelopak Mata :
1. Nevus
2. Veruka
A. Jinak 3. Xantalesma
4. Hemangioma
5. Moluskum Kontangiosum
B. Ganas
1. Basalioma ( Karsinoma Sel Basal )
- Frekuensi >>
- Bentuk berupa Ulcus, Tepi Bernodul, bentuk polipoid,
berpigmen, berkeratinisasi, bersifat fibrotic.
137137
- Predileksi : - Palpebra Inferior, Palpebra Superior
- Kantus Internus, Kantus Externus
- Bersifat Local Destruktif, jarang metastasi.
- Angka kematian 2-3%
- Diagnosis : Biopi
- Bersifat : Radio Sensitif
Hemangioma :
- Bisa sembuh spontan
- Pengobatan : Cortico Steroid
- Kalau gagal lakukan tindakan operative
Moluskus Contangiosum :
- Etiologi : Virus
- Gatal sekali
138138
2. Karsinoma Sel Squamosa :
- Frekuensi : <5%
- Berasal dari kelopak mata & konjungtiva
- Predileksi : - Berupa papiloma
- Ulcerasi
- Lesi Kalenjer Pre Aurikuler
Tumor Intra Okuler :
A. Jinak
1. Nevus
2. Angioma Retina
3. Angioma Koroid
139139
B. Ganas :
1. Melanoma Ganas
2. Retino Blastoma
- Sering usia ≤ 4 Tahun
- 30% Bilateral
- 94% Mutasi
- 6% Familial
Mikroskopis :
- Sel kecil-kecil
- Bulat & Poligonal
- Inti Besar
- Sedikit Sitoplasma
- Kadang-kadang bentuk bunga mawar (Flexner Intersteigne)
Pertumbuhan : - Exopilik
- Enteropilik
140140
Klasifikasi Retino Blastoma
Dari Retino Blastoma Study Commite
Kelompok : 1. Mengenai Jaringan Episklera
2. Mengenai N. Optikus
3. Mengenai Jaringan Orbita
4. Terdapat pada SSP & LCS
5. Menyebar secara Hematogen ke SSTL, Tulang
dan Kelenjer Getah bening leher & tempat lain.
Terapi :
Kecil : - Radiotherapi
- Khemotherapi
Besar : - Enucleasi & Exenterasi
- Radiotherapi
- Khemotherapi
141141
TAHAPAN PEMERIKSAAN TUMORTAHAPAN PEMERIKSAAN TUMOR
A. Tahapan MedisA. Tahapan Medis
1. Riwayat Penyakit1. Riwayat Penyakit
2. Pemeriksaan Intra Okuler2. Pemeriksaan Intra Okuler
3. Pemeriksaan Funduskopi3. Pemeriksaan Funduskopi
4. Pemeriksaan Orbita4. Pemeriksaan Orbita
B. Tahapan Penunjang :B. Tahapan Penunjang :
1. Radiologi Standar1. Radiologi Standar
2. Tomografi2. Tomografi
3. CT. Scanning3. CT. Scanning
4. USG4. USG
5. Venographi5. Venographi
6. Arteriographi6. Arteriographi
142142
C. Konsultasi Antar Bagian :C. Konsultasi Antar Bagian :
Anak, bedah, THT, untuk mengambil tindakanAnak, bedah, THT, untuk mengambil tindakan
yang akan dilakukan.yang akan dilakukan.
DEFISIENSI VITAMIN ADEFISIENSI VITAMIN A
•Anak balita dengan gangguan nutrisi
•Dewasa (diet) ,
•Sumbatan saluran empedu
Kekurangan vitamin A:
•Gangguan pertumbuhan tulang.
•Gangguan kulit.
•Gangguan mucosa saluran pencernaan.
•Gangguan pernafasan.
•Gangguan pada mata.
Gejala pada mataGejala pada mata
Stadium IStadium I
XnXn Hemeralopia (buta senja)Hemeralopia (buta senja)
X1AX1A Konjungtiva keringKonjungtiva kering
X1BX1B Bitot spotBitot spot
bercak seperti busa sabun keju.bercak seperti busa sabun keju.
X2X2 Xerosis korneaXerosis kornea
X3AX3A KeratomalasiaKeratomalasia
X3BX3B Ulcerasi kornea melunak seperti bubur.Ulcerasi kornea melunak seperti bubur.
XSXS Kornea scarKornea scar
bola mata mengecil dan kempes.bola mata mengecil dan kempes.
Xerosis konjungtiva
Skleromalasi
Pengobatan:
Hari 1:Vitamin A 200.000 si (12 bulan –,
59 bulan)
Vitamin A 100.000 si (6 bulan –11
bulan)
Vitamin A 50.000 si (< 5 bulan).
Pencegahan:
•Gizi baik
•Bayi 6 bulan -11 bulan vitamin A (biru) 2xsetahun.
•Anak 12 – 59 bulan vitamin A (merah)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Was ist angesagt? (20)

Pemeriksaan sensibilitas kornea dan inspeksi kornea fluoresein
Pemeriksaan sensibilitas kornea dan inspeksi kornea fluoreseinPemeriksaan sensibilitas kornea dan inspeksi kornea fluoresein
Pemeriksaan sensibilitas kornea dan inspeksi kornea fluoresein
 
Glaukoma
Glaukoma Glaukoma
Glaukoma
 
Penyakit mata anak
Penyakit mata anakPenyakit mata anak
Penyakit mata anak
 
Skrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi Katarak
Skrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi KatarakSkrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi Katarak
Skrinning & Penatalaksanaan Paska Operasi Katarak
 
Ppt glaukoma
Ppt glaukomaPpt glaukoma
Ppt glaukoma
 
Kegawatdaruratan pada mata
Kegawatdaruratan pada mataKegawatdaruratan pada mata
Kegawatdaruratan pada mata
 
2. konjungtiva
2. konjungtiva2. konjungtiva
2. konjungtiva
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
 
ambliopia
ambliopiaambliopia
ambliopia
 
Kaspan katarak senilis imatur
Kaspan   katarak senilis imaturKaspan   katarak senilis imatur
Kaspan katarak senilis imatur
 
VAKUM & FORCEP
VAKUM & FORCEPVAKUM & FORCEP
VAKUM & FORCEP
 
Trauma mata
Trauma mataTrauma mata
Trauma mata
 
Tumor pada mata .pptx
Tumor pada mata .pptxTumor pada mata .pptx
Tumor pada mata .pptx
 
BST CATARACT FK UNPAD 2013
BST CATARACT FK UNPAD 2013BST CATARACT FK UNPAD 2013
BST CATARACT FK UNPAD 2013
 
Glaukoma
GlaukomaGlaukoma
Glaukoma
 
Kuliah mata 2013
Kuliah mata 2013Kuliah mata 2013
Kuliah mata 2013
 
Amblyopia DNP
Amblyopia DNP Amblyopia DNP
Amblyopia DNP
 
Def etio klas glaukoma
Def etio klas glaukomaDef etio klas glaukoma
Def etio klas glaukoma
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
Efloresensi
EfloresensiEfloresensi
Efloresensi
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (20)

Fisiologi hidung
Fisiologi hidungFisiologi hidung
Fisiologi hidung
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
Indera Pengecapan (Lidah)
Indera Pengecapan (Lidah)Indera Pengecapan (Lidah)
Indera Pengecapan (Lidah)
 
Alat indra (mata)
Alat indra (mata)Alat indra (mata)
Alat indra (mata)
 
Power poin fraktur
Power poin frakturPower poin fraktur
Power poin fraktur
 
Indra mata
Indra mataIndra mata
Indra mata
 
Anatomi dan fisiologi mata
Anatomi dan fisiologi mataAnatomi dan fisiologi mata
Anatomi dan fisiologi mata
 
Retrobulbar haemorrhage
Retrobulbar haemorrhageRetrobulbar haemorrhage
Retrobulbar haemorrhage
 
Alat Eksresi : Indra Penglihatan Mata
Alat Eksresi : Indra Penglihatan MataAlat Eksresi : Indra Penglihatan Mata
Alat Eksresi : Indra Penglihatan Mata
 
Anatomi penciuman
Anatomi penciumanAnatomi penciuman
Anatomi penciuman
 
Penjelasan mengenai menstruasi
Penjelasan mengenai menstruasiPenjelasan mengenai menstruasi
Penjelasan mengenai menstruasi
 
Sistem panca indra (wafa, kharisma)
Sistem panca indra (wafa, kharisma)Sistem panca indra (wafa, kharisma)
Sistem panca indra (wafa, kharisma)
 
Anatomi fisiologi mata
Anatomi fisiologi mataAnatomi fisiologi mata
Anatomi fisiologi mata
 
Anatomi mata
Anatomi mataAnatomi mata
Anatomi mata
 
Anatomi & Fisiologi Lidah
Anatomi & Fisiologi LidahAnatomi & Fisiologi Lidah
Anatomi & Fisiologi Lidah
 
ANATOMI & FISIOLOGI MATA
ANATOMI & FISIOLOGI MATAANATOMI & FISIOLOGI MATA
ANATOMI & FISIOLOGI MATA
 
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatanMakalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
 
Indera penciuman
Indera penciumanIndera penciuman
Indera penciuman
 
Presentasi mata
Presentasi mataPresentasi mata
Presentasi mata
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
 

Ähnlich wie Power point anatomi_&amp;_fisio._mata

Ähnlich wie Power point anatomi_&amp;_fisio._mata (20)

Opthalmologi
OpthalmologiOpthalmologi
Opthalmologi
 
Opthalmologi
OpthalmologiOpthalmologi
Opthalmologi
 
anatomy and physiology personal notes.pptx
anatomy and physiology personal notes.pptxanatomy and physiology personal notes.pptx
anatomy and physiology personal notes.pptx
 
Trauma hidung
Trauma hidungTrauma hidung
Trauma hidung
 
BED SIDE TEACHING chalazion.pptx
BED SIDE TEACHING chalazion.pptxBED SIDE TEACHING chalazion.pptx
BED SIDE TEACHING chalazion.pptx
 
KEABNORMALAN KONGENITAL – SISTEM PERNAFASAN
KEABNORMALAN KONGENITAL – SISTEM PERNAFASANKEABNORMALAN KONGENITAL – SISTEM PERNAFASAN
KEABNORMALAN KONGENITAL – SISTEM PERNAFASAN
 
Modul-Benda-Asing-di-Konjunctiva.pdf
Modul-Benda-Asing-di-Konjunctiva.pdfModul-Benda-Asing-di-Konjunctiva.pdf
Modul-Benda-Asing-di-Konjunctiva.pdf
 
Anfis penginderaan
Anfis penginderaanAnfis penginderaan
Anfis penginderaan
 
Makalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mataMakalah pengobatan mata
Makalah pengobatan mata
 
Kuliah 5 organon visus
Kuliah 5 organon visus Kuliah 5 organon visus
Kuliah 5 organon visus
 
Cavum orbita
Cavum orbitaCavum orbita
Cavum orbita
 
Askep truma-mata
Askep truma-mataAskep truma-mata
Askep truma-mata
 
ANFIS PANCA INDERA.ppt
ANFIS PANCA INDERA.pptANFIS PANCA INDERA.ppt
ANFIS PANCA INDERA.ppt
 
corpus alineum.pptx
corpus alineum.pptxcorpus alineum.pptx
corpus alineum.pptx
 
Eyes injury
Eyes injuryEyes injury
Eyes injury
 
Cacatan orthopeadi
Cacatan orthopeadiCacatan orthopeadi
Cacatan orthopeadi
 
asuhan keperawatan ablasio retina
asuhan keperawatan ablasio retinaasuhan keperawatan ablasio retina
asuhan keperawatan ablasio retina
 
Anatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indraAnatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indra
 
Alat indera
Alat inderaAlat indera
Alat indera
 
Indera manusia
Indera manusiaIndera manusia
Indera manusia
 

Mehr von fikri asyura (20)

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Tb
TbTb
Tb
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
 
P petri tifoid
P petri tifoidP petri tifoid
P petri tifoid
 
P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
 

Kürzlich hochgeladen

BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptTriUmiana1
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxghinaalmiranurdiani
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptRaniNarti
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxUswaTulFajri
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFRisaFatmasari
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...WulanNovianti7
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfdr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfMeboix
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 

Kürzlich hochgeladen (16)

BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfdr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 

Power point anatomi_&amp;_fisio._mata

  • 1. 11 Anatomi & Fisiologi MataAnatomi & Fisiologi Mata Dr. Zukhri Zainun, SpMDr. Zukhri Zainun, SpM
  • 2. 22
  • 3. 33
  • 4. 44
  • 5. 55
  • 6. 66
  • 7. 77
  • 8. 8
  • 9. 99
  • 10. 1010
  • 11. 1111 Kelopak Mata (Palpebra)Kelopak Mata (Palpebra)  Bisa mengedip (membuka & menutup)Bisa mengedip (membuka & menutup)  Terdiri dari : - MucosaTerdiri dari : - Mucosa Menghasilkan secretMenghasilkan secret - Sel-sel- Sel-sel Kornea licin & BasahKornea licin & Basah  Melindungi kornea mata kornea tetap jernihMelindungi kornea mata kornea tetap jernih  Bila ada kelainan pada Palpebra (kelopak mataBila ada kelainan pada Palpebra (kelopak mata tak bisa menutup) Rusak kornea :tak bisa menutup) Rusak kornea : Mis : Keratitis ExposureMis : Keratitis Exposure  Palpebra SuperiorPalpebra Superior InferiorInferior
  • 12. 1212 Anatomi Kelopak MataAnatomi Kelopak Mata Terdiri dari : - Kulit : Lebih tipis dari kulit tubuh lainnyaTerdiri dari : - Kulit : Lebih tipis dari kulit tubuh lainnya - Margo Palpebra- Margo Palpebra - Ada barisan untuk tumbuhnya bulu- Ada barisan untuk tumbuhnya bulu - Kelenjer Seibom- Kelenjer Seibom - Kelenjer keringat- Kelenjer keringat Fisiologi Kelopak MataFisiologi Kelopak Mata 1.1. Perlindungan mataPerlindungan mata 2.2. Membasahi mataMembasahi mata 3.3. Kosmetik mata / mukaKosmetik mata / muka
  • 13. 1313 Ad1. Perlindungan MataAd1. Perlindungan Mata  Gerakan kelopak mata bisa :Gerakan kelopak mata bisa : - Voluntary (Disadari)- Voluntary (Disadari) - Involuntary (Tak Disadari)- Involuntary (Tak Disadari) Ad2. Membasahi MataAd2. Membasahi Mata  Dengan adanya gerakan kelopak mata atasDengan adanya gerakan kelopak mata atas air mata mengalir ke Corneaair mata mengalir ke Cornea CorneaCornea tdk keringtdk kering Ad3. Kosmetik (Kecantikan) Mata/MukaAd3. Kosmetik (Kecantikan) Mata/Muka
  • 14. 1414 Kelainan Pada PalpebraKelainan Pada Palpebra I. RadangI. Radang Ada tanda radang : - BengkakAda tanda radang : - Bengkak - Merah- Merah - Panas- Panas - Nyeri tekan- Nyeri tekan  Hordeolum EksternumHordeolum Eksternum InternumInternum  Etiologi : Kuman StafilokokusEtiologi : Kuman Stafilokokus  Radang : Pada kelenjer kelopak mata (Zeis Emoll)Radang : Pada kelenjer kelopak mata (Zeis Emoll)  Gejala : - Tanda RadangGejala : - Tanda Radang - Akut- Akut
  • 15. 1515 -- Terapi Kompres panasTerapi Kompres panas Anti Biotika LokalAnti Biotika Lokal Insisi SistemikInsisi Sistemik Eksternum : - Anastesi LokalEksternum : - Anastesi Lokal - Insisi Horizontal Searah Lipatan Kulit- Insisi Horizontal Searah Lipatan Kulit Internum : - Anastesi LokalInternum : - Anastesi Lokal - Insisi Vertikal- Insisi Vertikal 2. Blefaritis : Radang Pangkal Bulu Mata2. Blefaritis : Radang Pangkal Bulu Mata a. Blefaritis Squamosaa. Blefaritis Squamosa Etiologi : - JamurEtiologi : - Jamur - Gangguan Metabolisme D.M- Gangguan Metabolisme D.M - Alergi- Alergi Terapi : DikerokTerapi : Dikerok
  • 16. 1616 b.Blefaritis Ulceratifb.Blefaritis Ulceratif EtiologiEtiologi : Kuman Stafilokokus: Kuman Stafilokokus TerapiTerapi : - Anti Biotik yang sesuai: - Anti Biotik yang sesuai - Kebersihan- Kebersihan 3.Khalazion3.Khalazion EtiologiEtiologi : - Radang Kelenjer Meibom: - Radang Kelenjer Meibom - Kronik- Kronik TerapiTerapi : Insisi: Insisi
  • 17. 1717 II. AlergiII. Alergi  ObatObat  KosmetikKosmetik III. Kelainan KongenitalIII. Kelainan Kongenital  PtosisPtosis  Tumor : - HemangiomaTumor : - Hemangioma - Melanoma- Melanoma IV. PIV. Ptosistosis  Gangguan Pembukaan Kelopak MataGangguan Pembukaan Kelopak Mata
  • 18. 1818 V. EcteropionV. Ecteropion - Kelopak mata melipat keluar- Kelopak mata melipat keluar - Epifora : Air mata keluar terus- Epifora : Air mata keluar terus EnteropionEnteropion - Melipat Kedalam- Melipat Kedalam Aparatus LakrimalisAparatus Lakrimalis Glandula Lakrimal (Produksi Air Mata)Glandula Lakrimal (Produksi Air Mata) BerkedipBerkedip Punctum LakrimalPunctum Lakrimal Saccus Lakrimal (Sebagai pompa)Saccus Lakrimal (Sebagai pompa) Ductus Nasolakrimal (Rongga hidung)Ductus Nasolakrimal (Rongga hidung)
  • 19. 1919 Kelainan Pada Aparatus LakrimalisKelainan Pada Aparatus Lakrimalis 1. Atresia Duktus Nasolakrimalis1. Atresia Duktus Nasolakrimalis 2. Kurang Air Mata2. Kurang Air Mata - Saluran Glandula Lakrimal Tersumbat- Saluran Glandula Lakrimal Tersumbat - Sjogren Syndroma- Sjogren Syndroma Komplikasi Keratitis SiccaKomplikasi Keratitis Sicca 3. Dakriosistitis3. Dakriosistitis a. Akuta. Akut : Radang Sekitar Saccus: Radang Sekitar Saccus LakrimalLakrimal TerapiTerapi : - Antibiotika: - Antibiotika - Anti Inflamasi- Anti Inflamasi
  • 20. 2020 b. Kronik :b. Kronik : - Epipora, Bernanah- Epipora, Bernanah - Regurgitasi- Regurgitasi Terapi : - SusahTerapi : - Susah - Spuling Ulang- Spuling Ulang - Sondase- Sondase
  • 21. 2121 VI. TumorVI. Tumor 1.1. JinakJinak a. Papilomaa. Papiloma b. Xantelasma :b. Xantelasma : - Penumpukan Lemak- Penumpukan Lemak - Tak mengganggu- Tak mengganggu - Operasi Plastik- Operasi Plastik c. Nevus Pigmentosusc. Nevus Pigmentosus Bisa ganas : Melanoma MalignantBisa ganas : Melanoma Malignant 2.2. GanasGanas a. Carsinoma Selbasala. Carsinoma Selbasal Terapi : - Eksisi LuasTerapi : - Eksisi Luas - Radio Terapi- Radio Terapi b. Carsinoma Sel Squamosab. Carsinoma Sel Squamosa Lebih ganas dari Carsinoma SelbasalLebih ganas dari Carsinoma Selbasal
  • 22. 2222 KONJUNGTIVAKONJUNGTIVA Konjungtiva :Konjungtiva : adalah membrane mukosa yang tipisadalah membrane mukosa yang tipis dan melapisi permukaan belakangdan melapisi permukaan belakang kelopak mata (Konjungtiva Palpebra)kelopak mata (Konjungtiva Palpebra) dan permukaan depan skleradan permukaan depan sklera (Konjungtiva Bulbi)(Konjungtiva Bulbi) Ada 2 Macam :Ada 2 Macam :  Konjungtiva PalpebraKonjungtiva Palpebra Melekat erat padaMelekat erat pada tarsus Belakang Fornixtarsus Belakang Fornix  Konjungtiva Bulbi Melekat longgar padaKonjungtiva Bulbi Melekat longgar pada Fornix Mata gerak bebasFornix Mata gerak bebas
  • 23. 2323 Histologi :Histologi : - Ephitel konjungtiva terdiri atas 2-5 lapis sel-sel- Ephitel konjungtiva terdiri atas 2-5 lapis sel-sel ephitel thorak berlapis, superficial dan nasalephitel thorak berlapis, superficial dan nasal Anatomi :Anatomi : - Membrane mukosa dari konjungtiva yang mulai- Membrane mukosa dari konjungtiva yang mulai dari limbus kornea sampai batas Mukokutandari limbus kornea sampai batas Mukokutan Margo PalpebraMargo Palpebra Fisiologi :Fisiologi : 1. Untuk melicinkan permukaan mata1. Untuk melicinkan permukaan mata 2. Memudahkan pergerakan bola mata2. Memudahkan pergerakan bola mata 3. Menghasilkan Antimikroba + Immunitas3. Menghasilkan Antimikroba + Immunitas
  • 24. 2424 Tarsus :Tarsus : Tempat melekat eratTempat melekat erat konjungtiva palpebrakonjungtiva palpebra Fornix :Fornix : Tepi atas dan bawah Tarsus membelok keTepi atas dan bawah Tarsus membelok ke arah belakang (Fornixsuperior & Fornixarah belakang (Fornixsuperior & Fornix Inferior)Inferior) Konjungtiva Bulbi :Konjungtiva Bulbi : - Melekat longgar pada Fornix dan melipat-lipat- Melekat longgar pada Fornix dan melipat-lipat beberapa kalibeberapa kali - Lipatannya lunak, dapat di gerakkan dan menebal- Lipatannya lunak, dapat di gerakkan dan menebal terdapat di kantus medialterdapat di kantus medial Limbus :Limbus : - Batas antara konjungtiva bulbi dgn kornea- Batas antara konjungtiva bulbi dgn kornea - Sering kontak dengan kelopak mata- Sering kontak dengan kelopak mata - Banyak pigmen- Banyak pigmen
  • 25. 2525 Karunkula :Karunkula : - Dibentuk dari konjungtiva bulbi- Dibentuk dari konjungtiva bulbi - Ditemukan ada rambut- Ditemukan ada rambut - Kalenjer Lacrimal Tambahan- Kalenjer Lacrimal Tambahan - Serat Otot- Serat Otot - Lebar- Lebar ± 4-5 mm± 4-5 mm - Tinggi ± 3-4 mm- Tinggi ± 3-4 mm Guna :Guna : Untuk melunakkan benda asingUntuk melunakkan benda asing Mekanisme PertahananMekanisme Pertahanan
  • 26. 2626 I. PEMBULUH DARAHI. PEMBULUH DARAH  Pada Konjungtiva Palpebra berasal dari cabangPada Konjungtiva Palpebra berasal dari cabang terminal :terminal : - A. Oftalmika- A. Oftalmika - A. Supra Orbita- A. Supra Orbita - A. Lakrimal- A. Lakrimal - A. Fasialis- A. Fasialis - A. Superfisialis- A. Superfisialis - A. Temporalis- A. Temporalis - A. Infra Orbita- A. Infra Orbita  Pada Konjungtiva Bulbi berasal dari : A. SiliarisPada Konjungtiva Bulbi berasal dari : A. Siliaris Anterior.Anterior.
  • 27. 2727 II. PERSYARAFANII. PERSYARAFAN Disyarafi oleh :Disyarafi oleh : - N.Lacrimalis- N.Lacrimalis - N.Supra Orbita- N.Supra Orbita - N.Supra Trochlear- N.Supra Trochlear - N.Infra Orbita- N.Infra Orbita Bagian luar Orbita : Merupakan ujung sensoris untukBagian luar Orbita : Merupakan ujung sensoris untuk Rasa raba bagian yang paling sensitif yaitu pinggirRasa raba bagian yang paling sensitif yaitu pinggir konjungtiva dan kelopak mata.konjungtiva dan kelopak mata. Makanan konjungtiva berasal dari :Makanan konjungtiva berasal dari : - Pembuluh darah terdekat- Pembuluh darah terdekat - Air Mata O- Air Mata O22 Proses GlikolitikProses Glikolitik - Musin Sel Goblet- Musin Sel Goblet - Karbohidrat- Karbohidrat - Asam Amino- Asam Amino
  • 28. 2828 III. PERADANGANIII. PERADANGAN Akibat : - IritasiAkibat : - Iritasi COCO22 NN22OO SiOSiO22 - Infeksi- Infeksi Iritasi & Infeksi Keluar sel mononuklearIritasi & Infeksi Keluar sel mononuklear Perubahan Permeabilitas Pembuluh DarahPerubahan Permeabilitas Pembuluh Darah Keluar Cairan ProteinKeluar Cairan Protein KemosisKemosis Kuman yg ada pada kelopak mata & SaccusKuman yg ada pada kelopak mata & Saccus Konjungtiva berubah dari Apatogen menjadi PatogenKonjungtiva berubah dari Apatogen menjadi Patogen
  • 29. 2929 Kuman ApatogenKuman Apatogen - Stafilokokus Epidermis- Stafilokokus Epidermis - Stafilokokus Aureus- Stafilokokus Aureus - Difteroid- Difteroid - Stafilokokus Viridans- Stafilokokus Viridans Infeksi Pada KonjungtivaInfeksi Pada Konjungtiva 1. Bakteri : - Purulen GO Hiperakut1. Bakteri : - Purulen GO Hiperakut - Kataralis Akut Pneumokokus- Kataralis Akut Pneumokokus 2. Virus : - Konjungtivitis Folikularis Akut2. Virus : - Konjungtivitis Folikularis Akut 3. Imunologik : Alergi3. Imunologik : Alergi 4. Kimiawi atau Iritatif : Obat-obatan, asam, basa,4. Kimiawi atau Iritatif : Obat-obatan, asam, basa, asap, angin dll.asap, angin dll.
  • 30. 3030 Penyakit Degeneratif Konjungtiva :Penyakit Degeneratif Konjungtiva : 1.1. Pinguekula : - Terlihat benjolan kecil kuning padaPinguekula : - Terlihat benjolan kecil kuning pada kedua sisi kornea Pinguekulitisikedua sisi kornea Pinguekulitisi 2.2. Pterigium :Pterigium : - Penebalan dan lipatan konjungtiva bulbi menye- Penebalan dan lipatan konjungtiva bulbi menye bar ke kornea, bentuk segitiga.bar ke kornea, bentuk segitiga. - Sering Iritatif karena :- Sering Iritatif karena :  Sinar UV : - Petani & PeternakSinar UV : - Petani & Peternak  Debu/PasirDebu/Pasir  AnginAngin - Kalau sampai ke pupil Operasi- Kalau sampai ke pupil Operasi
  • 31. 3131 Kelainan lain pada Konjungtiva yang seringKelainan lain pada Konjungtiva yang sering ditemukan.ditemukan. - Perdarahan Sub Konjungtiva :- Perdarahan Sub Konjungtiva :  Timbul SpontanTimbul Spontan  UnilateralUnilateral  Semua UmurSemua Umur  Pecah pembuluh darah kecil akibatPecah pembuluh darah kecil akibat batukbatuk berat atau bersin kuat.berat atau bersin kuat.
  • 32. 3232 KORNEAKORNEA Anatomi & Fisiologi Kornea :Anatomi & Fisiologi Kornea : Sifat Optik Kornea :Sifat Optik Kornea : - Transparan- Transparan - Avaskuler- Avaskuler - Terpapar dengan Dunia Luar- Terpapar dengan Dunia Luar Memberi Makan - Bagian luar ada lapisan airMemberi Makan - Bagian luar ada lapisan air Kornea mataKornea mata - Bagian dalam dibasahi oleh- Bagian dalam dibasahi oleh Aquos HumorAquos Humor Bentuk : - Agak Lonjong (Asperik)Bentuk : - Agak Lonjong (Asperik) - Beda Horizontal & Vertikal ± 2 mm- Beda Horizontal & Vertikal ± 2 mm - Tebal = 0,5 mm, makin ke pinggir = 0,7mm- Tebal = 0,5 mm, makin ke pinggir = 0,7mm - Kekuatan Dioptri = 40-44 Dioptri- Kekuatan Dioptri = 40-44 Dioptri (2/3 dari total Dioptri pada mata)(2/3 dari total Dioptri pada mata)
  • 33. 3333 Sifat Optik dari Kornea dipengaruhi oleh :Sifat Optik dari Kornea dipengaruhi oleh :  KejernihanKejernihan  Kelicinan PermukaanKelicinan Permukaan  Bentuk (Contour)Bentuk (Contour)  Indeks RefraksiIndeks Refraksi  Kejernihan : Susunan serat kollagen teratur dalam Stroma.Kejernihan : Susunan serat kollagen teratur dalam Stroma.  Kelicinan Kornea : - Epithel korneaKelicinan Kornea : - Epithel kornea - Lapisan Air Mata- Lapisan Air Mata Pada Dry Eye : Permukaan Kornea Kasar AstigmatPada Dry Eye : Permukaan Kornea Kasar Astigmat  Bentuk (Contour) terjadi bila ada :Bentuk (Contour) terjadi bila ada : - Jaringan Parut- Jaringan Parut - Penipisan Kornea Keratoconus- Penipisan Kornea Keratoconus - Setelah bedah refraktif- Setelah bedah refraktif Semuanya akan timbul AstigmatSemuanya akan timbul Astigmat
  • 34. 3434  Indeks RefraksiIndeks Refraksi - Udara = 1- Udara = 1 - Airmata = 1,336- Airmata = 1,336 - Kornea = 1,376- Kornea = 1,376 Persyarafan KorneaPersyarafan Kornea Sangat sensitif : Karena persyarafan sangat banyakSangat sensitif : Karena persyarafan sangat banyak 1. Syaraf Sensoris1. Syaraf Sensoris - Cab. Siliaris yang merupakan cabang N.V- Cab. Siliaris yang merupakan cabang N.V (N.Oftalmika)(N.Oftalmika) - N.Siliaris Longus = menembus kornea sampai- N.Siliaris Longus = menembus kornea sampai stromastroma
  • 35. 3535 2. Syaraf Simpatis2. Syaraf Simpatis - Mengeluarkan Substansi P pada Ulkus- Mengeluarkan Substansi P pada Ulkus Kornea Nyeri N.Siliare Substansia PKornea Nyeri N.Siliare Substansia P Permeabilitas PPermeabilitas P DarahDarah HipopionHipopion Sistem VaskulerSistem Vaskuler - Normal Kornea : tidak ada pembuluh darah- Normal Kornea : tidak ada pembuluh darah - Pada Limbus :- Pada Limbus : A. Siliaris Anterior, Cab. A.Oftalmika CabA. Siliaris Anterior, Cab. A.Oftalmika Cab A. Carotis InternaA. Carotis Interna Membentuk Arkade di Limbus MemberiMembentuk Arkade di Limbus Memberi Makan Kornea Bagian LuarMakan Kornea Bagian Luar Sedangkan bagian dalam Cab. A Carotis ExternaSedangkan bagian dalam Cab. A Carotis Externa
  • 36. 3636 Proses Metabolik Glikolitik, perlu OProses Metabolik Glikolitik, perlu O22 (Oksigen)(Oksigen) Yang berasal dari :Yang berasal dari : - Lapisan Air Mata- Lapisan Air Mata - Aquos Humor- Aquos Humor - P. Darah Limbus- P. Darah Limbus Lapisan Kornea Ada 5 Lapis :Lapisan Kornea Ada 5 Lapis : 1. Epithel1. Epithel 2. Membrana Bowman2. Membrana Bowman 3. Stroma3. Stroma 4. Membrana Decement4. Membrana Decement 5. Endothel5. Endothel
  • 37. 3737 1. Sel Epithel1. Sel Epithel -- Secara Embriologi berasal dari Epithel EctodermSecara Embriologi berasal dari Epithel Ectoderm - Terdiri dari sel Skwamosa bertingkat tanpa- Terdiri dari sel Skwamosa bertingkat tanpa keratinisasikeratinisasi - Tebal = 50 mikron meter yg merupakan 10%- Tebal = 50 mikron meter yg merupakan 10% tebal korneatebal kornea 2. Membrana Bowman2. Membrana Bowman - Tebal ± 12 mikron meter- Tebal ± 12 mikron meter - Terdiri dari serat kolagen- Terdiri dari serat kolagen - Fungsi untuk menjaga struktur epithel- Fungsi untuk menjaga struktur epithel - Kalau rusak lapisan browman Tak dapat- Kalau rusak lapisan browman Tak dapat regenerasiregenerasi
  • 38. 38 3. Stroma3. Stroma - Merupakan 90% ketebalan kornea- Merupakan 90% ketebalan kornea - Terdiri dari : - Kollagen 70% dari berat kering kornea- Terdiri dari : - Kollagen 70% dari berat kering kornea - Karatosit (Fibroblast)- Karatosit (Fibroblast) - Serat syaraf- Serat syaraf - Kollagen : - Jarak sesamanya- Kollagen : - Jarak sesamanya - Panjangnya Harus Tetap- Panjangnya Harus Tetap - Susunanya- Susunanya Yang memberikanYang memberikan Transparan KorneaTransparan Kornea - Dapat mengikat air- Dapat mengikat air Edema StromaEdema Stroma 4. Membrana Decement4. Membrana Decement - Tebal = 7 Mikron Meter- Tebal = 7 Mikron Meter
  • 39. 39 5. Endothel5. Endothel - Tebal = 5 Mikron Meter- Tebal = 5 Mikron Meter - Endothel Rusak Edema Kornea- Endothel Rusak Edema Kornea Lapisan Endothel dapat berkurang :Lapisan Endothel dapat berkurang : 1. Tindakan Operasi1. Tindakan Operasi 2. Reaksi Radang Bola Mata2. Reaksi Radang Bola Mata 3. TIO3. TIO Infeksi Kornea bisa :Infeksi Kornea bisa : - Bakteri- Bakteri - Jamur Keratitis- Jamur Keratitis - Virus- Virus Defisiensi Vitamin A Ulkus KorneaDefisiensi Vitamin A Ulkus Kornea Degenerasi Kornea : - KeratoconusDegenerasi Kornea : - Keratoconus - Arkus Senilis Degenerasi Kornea Periper- Arkus Senilis Degenerasi Kornea Periper
  • 40. 40
  • 41. 41 SKLERASKLERA SkleraSklera : Adalah Selaput pelindung mata bagian luar: Adalah Selaput pelindung mata bagian luar yang bersifat fibrosa, padat & berwarna putih.yang bersifat fibrosa, padat & berwarna putih. KedepanKedepan : Bergabung dengan kornea: Bergabung dengan kornea KebelakangKebelakang : Bergabung dengan selubung Dural Syaraf: Bergabung dengan selubung Dural Syaraf Optikus.Optikus.  Tempat melekat insersi otot-otot rektusTempat melekat insersi otot-otot rektus  Tempat masuknya pembuluh darahTempat masuknya pembuluh darah  Permukaan luar sklera diselubungi lapisan tipis jaringan Elastis halusPermukaan luar sklera diselubungi lapisan tipis jaringan Elastis halus Episklera Banyak P. Darah memberi makan skleraEpisklera Banyak P. Darah memberi makan sklera
  • 42. 42 HISTOLOGIS :HISTOLOGIS : Sklera terdiri dari banyak ikatan padat berkas-berkasSklera terdiri dari banyak ikatan padat berkas-berkas jaringan fibrosa yang berjalan sejajar & jalin menjalin.jaringan fibrosa yang berjalan sejajar & jalin menjalin. Struktur Histologis Sklera mirip KorneaStruktur Histologis Sklera mirip Kornea Timbul pertanyaan, Kenapa kornea bening, Sklera tidak ?Timbul pertanyaan, Kenapa kornea bening, Sklera tidak ? Menyerap Air TidakMenyerap Air Tidak Menyerap AirMenyerap Air Kelainan Sklera :Kelainan Sklera : Sklera Biru :Sklera Biru : Normal : Warna Sklera Putih & BuramNormal : Warna Sklera Putih & Buram  Perubahan struktur serabut-serabut kollagen & penipisanPerubahan struktur serabut-serabut kollagen & penipisan menyebabkan Pigmen Uvea yg ada dibawahnya menjadi kebiru-menyebabkan Pigmen Uvea yg ada dibawahnya menjadi kebiru- biruan.biruan.
  • 43. 43 Gambaran Klinis dari :Gambaran Klinis dari : - Osteogenesis InferfectaOsteogenesis Inferfecta - Sindroma Ehlers – DanlosSindroma Ehlers – Danlos - Pseudoxantoma ElastikumPseudoxantoma Elastikum - Sindroma MarfanSindroma Marfan - Hipoparatiroidisme SemuHipoparatiroidisme Semu - Pemakaian Kortikosteroid jangka panjangPemakaian Kortikosteroid jangka panjang STAFILOMASTAFILOMA Penonjolan Sklera akibat desakan Uvea ke sklera yangPenonjolan Sklera akibat desakan Uvea ke sklera yang menipis dan teregang, warna biru tua.menipis dan teregang, warna biru tua. Ada 3 Macam : 1. Stafiloma Anterior : Depan EkuatorAda 3 Macam : 1. Stafiloma Anterior : Depan Ekuator 2. Stafiloma Ekuator : Pada Ekuator2. Stafiloma Ekuator : Pada Ekuator 3. Stafiloma Posterior : Belakang Ekuator3. Stafiloma Posterior : Belakang Ekuator Bisa Miopia.Bisa Miopia.
  • 44. 44 Radang Sklera & Episklera :Radang Sklera & Episklera : Radang yg mengenai lapisan tipis jaringan elastis vaskulerRadang yg mengenai lapisan tipis jaringan elastis vaskuler yg menyelubungi sklera Episkleritisyg menyelubungi sklera Episkleritis Radang mengenai Sklera SkleritisRadang mengenai Sklera Skleritis Episkleritis :Episkleritis :  Radang terbatas pada EpiskleraRadang terbatas pada Episklera  Sering dijumpaiSering dijumpai  2/3 kasus episkleratis Unilateral2/3 kasus episkleratis Unilateral  Insiden Kasus Pria = WanitaInsiden Kasus Pria = Wanita  Penyebab pasti : Tak tahu, kemungkinan reaksi hipersensitivitas.Penyebab pasti : Tak tahu, kemungkinan reaksi hipersensitivitas.
  • 45. 45 Penyakit Sistemik yg ada hubungan dengan EpiskleritisPenyakit Sistemik yg ada hubungan dengan Episkleritis  Arthritis RheumatoidArthritis Rheumatoid  Sindroma SjSindroma Sjöögrengren  SifilisSifilis  Herpes ZosterHerpes Zoster  TuberkolosisTuberkolosis Gejala Episkleritis :Gejala Episkleritis :  Mata MerahMata Merah  NyeriNyeri  FotofobiaFotofobia  PedihPedih  LakrimasiLakrimasi
  • 46. 46 Pada Pemeriksaan :Pada Pemeriksaan : - Hiperemis setempat : Mata merah muda/unguHiperemis setempat : Mata merah muda/ungu - Sembab pada Episklera & KonjungtivaSembab pada Episklera & Konjungtiva - Bisa berkembang menjadi iritis ringanBisa berkembang menjadi iritis ringan Skleritis :Skleritis : • NyeriNyeri lebih hebat dari Episkleritislebih hebat dari Episkleritis • Mata MerahMata Merah • Foto FobiaFoto Fobia • LakrimasiLakrimasi Pemeriksaan :Pemeriksaan :  Warna ungu ke abu-abuanWarna ungu ke abu-abuan  Jaringan Episklera & Konjungtiva bisa terkenaJaringan Episklera & Konjungtiva bisa terkena  Pembuluh darah melebar secara khas Test EpineprinPembuluh darah melebar secara khas Test Epineprin 1:1000 menciut pembuluh darah Superficial yg dalam1:1000 menciut pembuluh darah Superficial yg dalam tak terpengaruhtak terpengaruh
  • 47. 4747 Cedera Sklera :Cedera Sklera : Bisa cederaBisa cedera - Tembus- Tembus Laserasi SkleraLaserasi Sklera - Tumpul- Tumpul Perdarahan Intra OculerPerdarahan Intra Oculer - Fisika : - Radiasi- Fisika : - Radiasi - Thermis- Thermis - Kimia : - Asam- Kimia : - Asam - Basa- Basa
  • 48. 4848 UVEAUVEA Anatomi :Anatomi :  Struktur Embriologik berasal dari :Struktur Embriologik berasal dari : - Mesodermik- Mesodermik - Neuroektrodermik- Neuroektrodermik  Mempunyai : - Stroma kollagen & elastikMempunyai : - Stroma kollagen & elastik - Sel melanosit, pemb. darah & syaraf- Sel melanosit, pemb. darah & syaraf UVEA Terdiri dari :UVEA Terdiri dari : 1. Iris1. Iris 2. Korpus Siliaris2. Korpus Siliaris 3. Khoroid3. Khoroid
  • 49. 4949 Ad 1. IRISAd 1. IRIS  Diafragma depan sistem optikDiafragma depan sistem optik  Piring membrane berlobang di tengah PupilPiring membrane berlobang di tengah Pupil  Diafragma yg dapat membuka pupil secara otomatisDiafragma yg dapat membuka pupil secara otomatis  Memberi makanan segment depan mataMemberi makanan segment depan mata  Sistem otot antagonis Reflex pupilSistem otot antagonis Reflex pupil  M. sfingter pupil bekerja menciutkan (kontraksi) pupilM. sfingter pupil bekerja menciutkan (kontraksi) pupil  M. Dilator pupil bekerja melebarkan (dilatasi) pupilM. Dilator pupil bekerja melebarkan (dilatasi) pupil Embriologi :Embriologi : a. Mesodermik : bagian stroma & membranea. Mesodermik : bagian stroma & membrane b. Neuroektodermik : - Epithel belakangb. Neuroektodermik : - Epithel belakang - Otot sfingter & dilator- Otot sfingter & dilator
  • 50. 5050 Batas luar perifer iris (Sirkulus iridis major) :Batas luar perifer iris (Sirkulus iridis major) : - Pinggir tipis & rapuh- Pinggir tipis & rapuh - Membentuk akar iris- Membentuk akar iris - Insersi pada korpus siliaris- Insersi pada korpus siliaris Batas pupil iris (Sirkulus iridis minor) :Batas pupil iris (Sirkulus iridis minor) : - Batas bagian dalam- Batas bagian dalam - Ditengah piring iris- Ditengah piring iris - Dibatasi oleh lobang pupil- Dibatasi oleh lobang pupil - Lingkaran rata-rata pupil = 4-5 mm- Lingkaran rata-rata pupil = 4-5 mm - Pada miosis 1,5 mm- Pada miosis 1,5 mm - Pada midriasis hebat 9 mm- Pada midriasis hebat 9 mm Lapisan sel depan : Terdiri dari fibroblast & melanositLapisan sel depan : Terdiri dari fibroblast & melanosit
  • 51. 5151 Stroma iris :Stroma iris : Dibentuk oleh bahan : - KolagenDibentuk oleh bahan : - Kolagen - Pembuluh darah- Pembuluh darah - Syaraf- Syaraf M. Sfingter iris :M. Sfingter iris :  Berasal dari neuro-ektodermikBerasal dari neuro-ektodermik  Tebal = 0,15 mmTebal = 0,15 mm  Lebar = 0,8 mmLebar = 0,8 mm Sfingter :Sfingter :  Dibentuk oleh sel otot licinDibentuk oleh sel otot licin  Berkumpul dalam serat konsentris dipinggir pupilBerkumpul dalam serat konsentris dipinggir pupil  Sel mengandung miofilamin sejajar dengan sumbu selSel mengandung miofilamin sejajar dengan sumbu sel  Inti besar, mengandung intra sitoplasmic, butir-butirInti besar, mengandung intra sitoplasmic, butir-butir pigmenpigmen
  • 52. 5252 Epithel iris :Epithel iris : - Dibentuk 2 lapis :Dibentuk 2 lapis :  Lapisan depanLapisan depan - Diisi oleh lapisan otot dilatorpupil- Diisi oleh lapisan otot dilatorpupil - Meluas dari pinggir iris & menyatu dengan otot- Meluas dari pinggir iris & menyatu dengan otot muller daerah sfingter, tanpa mencapai pinggir pupilmuller daerah sfingter, tanpa mencapai pinggir pupil - Tebal (- Tebal (±2-3 mm)±2-3 mm) - Ada membran sel basal- Ada membran sel basal - Mengandung pigmen- Mengandung pigmen  Lapisan belakangLapisan belakang - Menutupi lapisan belakang iris- Menutupi lapisan belakang iris - Melewati pinggir pupil membentuk sulaman- Melewati pinggir pupil membentuk sulaman - Dibentuk oleh sel epithel yg sangat berpigmen- Dibentuk oleh sel epithel yg sangat berpigmen depigmentasidepigmentasi - Sel bentuk kubik, inti kecil, bundar dikelilingi oleh- Sel bentuk kubik, inti kecil, bundar dikelilingi oleh sitoplasmasitoplasma
  • 53. 5353 Vaskularisasi irisVaskularisasi iris Arteri : Asal dari sirkulus arteriosus iridis major dibentukArteri : Asal dari sirkulus arteriosus iridis major dibentuk oleh penyatuan dari arteri siliaris posterior longusoleh penyatuan dari arteri siliaris posterior longus NasalNasal TemporalTemporal Vena : Vena dari korpus siliaris menerima vena dariVena : Vena dari korpus siliaris menerima vena dari processus siliaris suprachoroid venaprocessus siliaris suprachoroid vena verticosaverticosa Histologik : terdiri dari jaringan ikat kollagen longgarHistologik : terdiri dari jaringan ikat kollagen longgar Pensyarafan : N V & simpatikPensyarafan : N V & simpatik Fungsi Iris :Fungsi Iris :  Mengatur banyak cahaya yg masuk ke dalam mataMengatur banyak cahaya yg masuk ke dalam mata  Pupil menciut akibat rangsangan cahayaPupil menciut akibat rangsangan cahaya  Melebar pada suasana redup & gelapMelebar pada suasana redup & gelap
  • 54. 5454 Ad2. Korpus siliaris :Ad2. Korpus siliaris : Anatomi : - Segmen intermediate dari UVEAAnatomi : - Segmen intermediate dari UVEA - Processus siliaris aquos humor- Processus siliaris aquos humor - Terpisah dari khorioretina dengan daerah transisi- Terpisah dari khorioretina dengan daerah transisi ORAORA - Insersi iris & membentuk sudut KOA- Insersi iris & membentuk sudut KOA Embriologi : - Asal dari neuroektodermEmbriologi : - Asal dari neuroektoderm Bagian korpus siliaris :Bagian korpus siliaris : a.a. Pars Plana : - Permukaan licin, rata, belakang coklatPars Plana : - Permukaan licin, rata, belakang coklat kehitamankehitaman - Lebar 3,5 mm pada median horizontal- Lebar 3,5 mm pada median horizontal temporaltemporal - Bentuk karangan bunga, dibelakang- Bentuk karangan bunga, dibelakang berbatasan dengan ora serataberbatasan dengan ora serata
  • 55. 5555 b.b. Pars Plikata : - Kornea siliarisPars Plikata : - Kornea siliaris - Mahkota prosessus siliaris- Mahkota prosessus siliaris - Lebar 4 mm- Lebar 4 mm c.c. Processus siliaris :Processus siliaris : - Panjang 0,2 mm- Panjang 0,2 mm - Lebar 1,5 mm- Lebar 1,5 mm - Warna abu-abu keputihan- Warna abu-abu keputihan - Permukaan depan melekat erat pada sklera- Permukaan depan melekat erat pada sklera Fungsi korpus siliaris :Fungsi korpus siliaris : - Mengatur kecembungan lensa pada waktu akomodasi- Mengatur kecembungan lensa pada waktu akomodasi - Produksi aquos humor- Produksi aquos humor
  • 56. 56 Koroid :Koroid :  Bagian posterior uvea, selubung tengah bola mataBagian posterior uvea, selubung tengah bola mata  Terletak antara retina & skleraTerletak antara retina & sklera  Banyak pembuluh darahBanyak pembuluh darah  Bagian dalam melekat pada membrane bruchBagian dalam melekat pada membrane bruch  Bagian luar melekat pada supra koroidBagian luar melekat pada supra koroid  Membrane bruch terdiri 3 bagian :Membrane bruch terdiri 3 bagian : 1. Luar lapisan elastik1. Luar lapisan elastik 2. Tengah lapisan kollagen2. Tengah lapisan kollagen 3. Dalam lapisan kutikuler3. Dalam lapisan kutikuler Fungsi koroid : memberi nutrisi retina bagian luarFungsi koroid : memberi nutrisi retina bagian luar
  • 57. 57 Penyakit pada uvea :Penyakit pada uvea : Uveitis anterior : iritis, iridosiklitisUveitis anterior : iritis, iridosiklitis Uveitis : Radang uveaUveitis : Radang uvea Uveitis posterior : - KoroditisUveitis posterior : - Koroditis - Korioretinitis- Korioretinitis
  • 58. 58
  • 59. 59 LENSA ANATOMI & FISIOLOGI - Lensa adalah suatu struktur : Cembung Ganda Avaskuler Bening Tebal = 4 mm Diameter = 9 mm - Penggantung lensa adalah Zonula dibelakang iris yg berhubungan dengan Korpus Siliaris - Sebelah depan lensa Cairan Mata - Sebelah belakangnya Badan Kaca - Kapsul Lensa : Suatu membrane semipermeabel yg memungkinkan masuk air & elektrolit - Inti lensa lebih keras dari korteksnya - Fungsi utama lensa : memfokuskan sinar pada retina
  • 60. 60 - Agar sinar dari jauh bisa terfokus : Otot-otot siliaris relaksasi Serabut Zonula teregang Diameter antero posterior - Sinar yg berasal dari jarak dekat otot siliaris berkontraksi ketegangan Zonula - Kerjasama Fisiologis antara : - Lensa - Korpus Siliaris Akomodasi - Zonula - Makin tua umur lensa Akomodasi Komposisi : Lensa terdiri dari : - Air (60%) - Protein (35%) - Mineral
  • 61. 61 Kelainan pada lensa dapat berupa : 1. Kekeruhan : Katarak Congenital Yuvenil Senilis Immatur Matur Hipermatur Traumatik Sekunder 2. Dislokasi - Pasien dgn kelainan lensa penglihatan menurun tanpa rasa sakit
  • 62. 62 - Memeriksa Kelainan lensa dengan : Uji Visus Lampu Senter LUP Slit Lamp (Lampu Celah) Oftal Moskopi Pupil Dilebarkan Obat-obatan Penanganan Katarak Pembedahan
  • 63. 63
  • 64. 64
  • 65. 6565 REFRAKSIREFRAKSI Kelainan Refraksi :Kelainan Refraksi : Yaitu kelainan pada mata yang memerlukanYaitu kelainan pada mata yang memerlukan kacamatakacamata Macam-macam Kelainan Refraksi :Macam-macam Kelainan Refraksi : 1. Miopia : Yaitu Kelainan Refraksi dimana sinar yg1. Miopia : Yaitu Kelainan Refraksi dimana sinar yg datang sejajar jatuh di depan retinadatang sejajar jatuh di depan retina
  • 66. 6666 2. Hipermetropia2. Hipermetropia Suatu Kelainan Refraksi dimana sinar yangSuatu Kelainan Refraksi dimana sinar yang datang sejajar masuk jatuh di belakang retinadatang sejajar masuk jatuh di belakang retina
  • 67. 6767 3. Astigma : Fokus tak sama, dimana sinar3. Astigma : Fokus tak sama, dimana sinar vertikal dan horizontal jatuh tak sama.vertikal dan horizontal jatuh tak sama. 4. Presbiopia : yaitu suatu kelainan dimana daya4. Presbiopia : yaitu suatu kelainan dimana daya akomodasi berkurang.akomodasi berkurang. Ad. 1 MIOPIAAd. 1 MIOPIA - Kabur jauh, terang dekat- Kabur jauh, terang dekat - Tendensi baca dekat- Tendensi baca dekat - Fokus didepan retina- Fokus didepan retina - Koreksi dengan lensa minus- Koreksi dengan lensa minus Pembagian Miopia :Pembagian Miopia : a. Miopia simplek : -3 -6 Da. Miopia simplek : -3 -6 D Penyebab : - Axial lebih panjangPenyebab : - Axial lebih panjang - Lensa lebih cembung- Lensa lebih cembung - Kornea lebih lengkung- Kornea lebih lengkung
  • 68. 6868 b. Miopia Gravis : > -6 Db. Miopia Gravis : > -6 D Umumnya karena Axial memanjangUmumnya karena Axial memanjang Mis : Penonjolan Scleral Posterior = StaphylomaMis : Penonjolan Scleral Posterior = Staphyloma Scleral Posterior.Scleral Posterior. Pada Funduscopi :Pada Funduscopi : - Degenerasi Miop : Papil > N- Degenerasi Miop : Papil > N Miopic Cresent ( Spt Bulan Sabit )Miopic Cresent ( Spt Bulan Sabit ) - Degenerasi MakulaDegenerasi Makula - Tigroid Appearance : - Corak seperti kulitTigroid Appearance : - Corak seperti kulit macanmacan Komplikasi :Komplikasi : 1.1. Corpus VitreusCorpus Vitreus - Pencairan- Pencairan - Kekeruhan- Kekeruhan - Pelepasan Membran Hyaloid- Pelepasan Membran Hyaloid
  • 69. 6969 2. Retina :2. Retina : - Degenerasi- Degenerasi - Ablatio Retina- Ablatio Retina 3. Lensa :3. Lensa : - Katarak- Katarak - Katarak Central Diffus- Katarak Central Diffus Ad.2 HIPERMETROPIAAd.2 HIPERMETROPIA Yaitu suatu kelainan refraksi dimana sinar sejajar yangYaitu suatu kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang masuk jatuh dibelakang retina.masuk jatuh dibelakang retina. Penyebab :Penyebab : - Penampang kornea kecil, Kornea Plana (datar)Penampang kornea kecil, Kornea Plana (datar) - K.O.A (Kamera Oculi Anterior Datar)K.O.A (Kamera Oculi Anterior Datar) - Bola Mata KecilBola Mata Kecil - Lensa Kurang CembungLensa Kurang Cembung
  • 70. 7070 Hipermetrop Terbagi atas :Hipermetrop Terbagi atas : 1. Binokuler : -3, +31. Binokuler : -3, +3 Bisa terjadi : Strabismus Konvergensi karena padaBisa terjadi : Strabismus Konvergensi karena pada proses akomodasi Konvergensiproses akomodasi Konvergensi 2. Monokuler : +7 , + 32. Monokuler : +7 , + 3 SupresiSupresi Lazy Eye AmbliopiaLazy Eye Ambliopia
  • 71. 7171 Disamping itu Ambliopia bisa disebabkan oleh :Disamping itu Ambliopia bisa disebabkan oleh : 1. Miopia tinggi sebelah1. Miopia tinggi sebelah 2. Astigmat tinggi2. Astigmat tinggi 3. Ptosis sebelah3. Ptosis sebelah 4. Katarak Kongenita4. Katarak Kongenita 5. Starbismus5. Starbismus Pada Hipermetropia sudut K.O.A dangkal ResikoPada Hipermetropia sudut K.O.A dangkal Resiko Tinggi terjadi GlaukomaTinggi terjadi Glaukoma
  • 72. 7272 Ad3. PRESBIOPIAAd3. PRESBIOPIA - Pada umur lebih 37 thn, daya akomodasi berkurang- Pada umur lebih 37 thn, daya akomodasi berkurang - Daya kecembungan lensa berkurang karena kekakuan- Daya kecembungan lensa berkurang karena kekakuan dari lensadari lensa Adisi untuk Presbiopia :Adisi untuk Presbiopia : Umur 40 TahunUmur 40 Tahun == ∫ + 1,00∫ + 1,00 45 Tahun45 Tahun = ∫ + 1,50= ∫ + 1,50 50 Tahun50 Tahun = ∫ + 2,00= ∫ + 2,00 55 Tahun55 Tahun = ∫ + 2,50= ∫ + 2,50 ≥≥ 60 Tahun60 Tahun = ∫ + 3,00= ∫ + 3,00
  • 73. 7373 Ad4. ASTIGMATAd4. ASTIGMAT - Fokus satu tempat, tapi pada 2 tempat- Fokus satu tempat, tapi pada 2 tempat Astigmat menurut letak fokus dibagi atas :Astigmat menurut letak fokus dibagi atas : - Astigmat Simplek- Astigmat Simplek - Astigmat Compositus- Astigmat Compositus - Astigmat Mixus- Astigmat Mixus Contoh :Contoh : MiopMiop HipermetropHipermetrop Astigmat SimplekAstigmat Simplek - 0,25 (90- 0,25 (9000 ) C+0,25 (90) C+0,25 (9000 )) Astigmat CompositusAstigmat Compositus ∫-0,25 C-0,25(180∫-0,25 C-0,25(18000 ) ∫+0,25 C+ 0,25(180) ∫+0,25 C+ 0,25(18000 )) Astigmat MixusAstigmat Mixus ∫-0,25 C+0,25(180∫-0,25 C+0,25(18000 ) ∫+0,25 C -0,25 (180) ∫+0,25 C -0,25 (18000 ))
  • 74. 7474 KORPUS VITREUSKORPUS VITREUS  Berupa jaringan selBerupa jaringan sel  Avaskuler & AselulerAvaskuler & Aseluler  Terdiri dari : - 1% Hyaluronic acidTerdiri dari : - 1% Hyaluronic acid - Jaringan kollagen- Jaringan kollagen  Fungsi : - Untuk membentuk bola mataFungsi : - Untuk membentuk bola mata - 2/3 dari bola mata di isi oleh korpus- 2/3 dari bola mata di isi oleh korpus vitreus.vitreus.  Korpus vitreus tak membiaskan sinar, sehinggaKorpus vitreus tak membiaskan sinar, sehingga sinar yang masuk yang difokuskan lensa taksinar yang masuk yang difokuskan lensa tak dibiaskan lagi oleh korpus vitreus.dibiaskan lagi oleh korpus vitreus.
  • 75. 7575 Kelainan-kelainan pada korpus vitreus :Kelainan-kelainan pada korpus vitreus : I. Kelainan KongenitalI. Kelainan Kongenital - Persisten Hyperplastic Primary Vitreus- Persisten Hyperplastic Primary Vitreus - Merupakan beberapa bayangan yg memutih di- Merupakan beberapa bayangan yg memutih di belakang lensabelakang lensa - Biasanya Unilateral- Biasanya Unilateral Diferensial Diagnosa (DD)Diferensial Diagnosa (DD) 1. Retrolental Fibroplasia1. Retrolental Fibroplasia - Biasanya terdapat pada : - Bayi immatur- Biasanya terdapat pada : - Bayi immatur - Mendapat O- Mendapat O22 berlebihan.berlebihan. 2. Retino Blastoma2. Retino Blastoma
  • 76. 7676 II. DegenerasiII. Degenerasi  Dengan bertambah umur korpus vitreus akanDengan bertambah umur korpus vitreus akan tambah kental, pada beberapa kasus mungkintambah kental, pada beberapa kasus mungkin akan lebih cair. Seperti pada Miop Tinggiakan lebih cair. Seperti pada Miop Tinggi  Bahagian dari korpus vitreus alami proliferasiBahagian dari korpus vitreus alami proliferasi Bisa lepas pasien merasakan adaBisa lepas pasien merasakan ada bayangan dalam lapangan penglihatannya.bayangan dalam lapangan penglihatannya.  Bedakan dengan scotoma : BayanganBedakan dengan scotoma : Bayangan gelap pada lapangan pandangan, tapi menetap,gelap pada lapangan pandangan, tapi menetap, dengan bentuk & tempat yg sama.dengan bentuk & tempat yg sama.  Berbeda dengan bayangan gelap karena muscaeBerbeda dengan bayangan gelap karena muscae follitantes.follitantes.
  • 77. 7777  Gelap pada 1 tempat, kalau dipindahkan lainGelap pada 1 tempat, kalau dipindahkan lain kemudian. Bergerak tergantung pada gerakankemudian. Bergerak tergantung pada gerakan Korpus vitreus. Kalau turun naik pasien akanKorpus vitreus. Kalau turun naik pasien akan merasakan bergerak atas bawah.merasakan bergerak atas bawah.  Berbeda dengan : Kilapan api :Berbeda dengan : Kilapan api : - Pasien merasakan ada kilapan api pada- Pasien merasakan ada kilapan api pada pandangannya.pandangannya. - Ini merupakan ada gangguan pada perifer retina- Ini merupakan ada gangguan pada perifer retina kontak antara korpus vitreus dgn retinakontak antara korpus vitreus dgn retina - Korpus vitreus bergerak mendapat rangsangan- Korpus vitreus bergerak mendapat rangsangan dari retina sensasi seperti kilapan api.dari retina sensasi seperti kilapan api.
  • 78. 7878 Asteroid Hyalitis :Asteroid Hyalitis :  Ditemukan bintik-bintik halus yg tersebar diseluruhDitemukan bintik-bintik halus yg tersebar diseluruh korpus vitreus.korpus vitreus.  Sering pada orang tuaSering pada orang tua  Bisa unilateral/bilateralBisa unilateral/bilateral  Tak mengganggu penglihatan kalau mata bergerakTak mengganggu penglihatan kalau mata bergerak keatas dia tetap di tempatnya (Permanen di korpuskeatas dia tetap di tempatnya (Permanen di korpus vitreus)vitreus) Bedakan dengan :Bedakan dengan :  Sintetis Skintelans :Sintetis Skintelans : - Bisa pada orang muda- Bisa pada orang muda - Kalau bola mata bergerak dia tersebar- Kalau bola mata bergerak dia tersebar - Kalau tak bergerak dia akan turun ke bawah- Kalau tak bergerak dia akan turun ke bawah - Biasanya tak ganggu penglihatan- Biasanya tak ganggu penglihatan
  • 79. 7979 III. PeradanganIII. Peradangan • Merupakan infiltrasi dari sel-sel radang :Merupakan infiltrasi dari sel-sel radang : - Rerina- Rerina - Khoroid- Khoroid - Korpus siliaris- Korpus siliaris • Berat ringan tergantung pada proses radangBerat ringan tergantung pada proses radang sendiri.sendiri. • Dalam kekeruhan yang tipis ada efek tyndalDalam kekeruhan yang tipis ada efek tyndal pada korpus vitreus dia bukan primer infeksi, tapipada korpus vitreus dia bukan primer infeksi, tapi sekunder (perjalanan dari tempat lain).sekunder (perjalanan dari tempat lain). • Tapi kalau ada : - TraumaTapi kalau ada : - Trauma KumanKuman - Operasi kurang steril langsung- Operasi kurang steril langsung Masuk ke korpus vitreus proses abses di korpusMasuk ke korpus vitreus proses abses di korpus Vitreus. Berlanjut menjadi endoftalmitis.Vitreus. Berlanjut menjadi endoftalmitis.
  • 80. 8080 IV. ProliferasiIV. Proliferasi Berasal dari retina yang sering pada retinopatiBerasal dari retina yang sering pada retinopati Ditemukan jaringan gnaulasi dalam korpus vitreusDitemukan jaringan gnaulasi dalam korpus vitreus yg asal dari retina.yg asal dari retina. - Biasanya disebabkan oleh penyakit sistemik dariBiasanya disebabkan oleh penyakit sistemik dari retina.retina. - Akibat jaringan profeliferasi ini akan tertarik- Akibat jaringan profeliferasi ini akan tertarik retina akan timbul robekan pada retina ygretina akan timbul robekan pada retina yg disebut : ablatio retinadisebut : ablatio retina - Kalau seandainya tertarik pembuluh darah retina- Kalau seandainya tertarik pembuluh darah retina robek pembuluh darah pendarahan dalamrobek pembuluh darah pendarahan dalam korpus vitreus susah terapinya kebutaankorpus vitreus susah terapinya kebutaan - Untuk terapi ganti seluruh korpus vitreusUntuk terapi ganti seluruh korpus vitreus vitrektomi.vitrektomi.
  • 81. 8181
  • 82. 8282 GLAUKOMAGLAUKOMA DEFENISI :DEFENISI : Yaitu suatu kelainan dimana terdapat tekanan intra okulerYaitu suatu kelainan dimana terdapat tekanan intra okuler meninggi yg cukup merusak N. Optikus & kelainanmeninggi yg cukup merusak N. Optikus & kelainan lapanganlapangan pandangan penglihatan.pandangan penglihatan. Meupakan suatu penyakit yg menyebabkan kebutaan diMeupakan suatu penyakit yg menyebabkan kebutaan di Indonesia.Indonesia. TIO (Tekanan Intra Okuler) normal = 10-22 mmHgTIO (Tekanan Intra Okuler) normal = 10-22 mmHg 22 mmHg harus dicurigai TIO22 mmHg harus dicurigai TIO 25 mmHg25 mmHg 30 mmHg Pasti Glaukoma bisa menyebabkan30 mmHg Pasti Glaukoma bisa menyebabkan 40 mmHg kebutaan.40 mmHg kebutaan. Makin dini pengobatan Makin baik PrognosaMakin dini pengobatan Makin baik Prognosa
  • 83. 8383 Patogenesa Glaukoma :Patogenesa Glaukoma : Secara Fisiologis : Aliran cairan dalam bola mataSecara Fisiologis : Aliran cairan dalam bola mata Cairan diproduksi oleh Corpus Ciliare COP (Camera OculiCairan diproduksi oleh Corpus Ciliare COP (Camera Oculi Posterior) celah pupil C.O.A (Camera Oculi Anterior)Posterior) celah pupil C.O.A (Camera Oculi Anterior) Sudut COA dimana terdapat muara-muara yg disebutSudut COA dimana terdapat muara-muara yg disebut Muara Trabekula keluar melalui Canalis SchlemMuara Trabekula keluar melalui Canalis Schlem Patologis :Patologis : 1. Produksi walaupun aliran baik bertumpuk dlm1. Produksi walaupun aliran baik bertumpuk dlm bola mata Glaukomabola mata Glaukoma 2. Produksi Normal : tetapi aliran terganggu menumpuk2. Produksi Normal : tetapi aliran terganggu menumpuk cairancairan TIO GlaukomaTIO Glaukoma
  • 84. 8484 Sumbatan-sumbatan bisa terjadi pada :Sumbatan-sumbatan bisa terjadi pada : 1. Primer : Un Known tak diketahui penyebab1. Primer : Un Known tak diketahui penyebab 1. Celah Pupil rusak : seperti Uveitis1. Celah Pupil rusak : seperti Uveitis 2. Perdarahan COA Disebut Hyphaema2. Perdarahan COA Disebut Hyphaema darah tersebut menutup aliran tersumbatdarah tersebut menutup aliran tersumbat Pengobatan :Pengobatan : 1. Produksi : dengan obat Aceta Zolamid (Diamox)1. Produksi : dengan obat Aceta Zolamid (Diamox) termasuk Diuretik Drivat dari Carbonic Anhydrasetermasuk Diuretik Drivat dari Carbonic Anhydrase Inhibitor (CAI).Inhibitor (CAI). Mekanisme Obat CAI : Menekan Produksi CairanMekanisme Obat CAI : Menekan Produksi Cairan MataMata 2. Pilocarpin2. Pilocarpin Epinephrin.Epinephrin.
  • 85. 8585 Pembagian Glaukoma :Pembagian Glaukoma : I. Primer :I. Primer : a. Open Angle Glaukoma (Simple Glaukoma)= Chronica. Open Angle Glaukoma (Simple Glaukoma)= Chronic Glaucoma.Glaucoma. b. Angle Closure Glaucoma = Narrow Glaucomab. Angle Closure Glaucoma = Narrow Glaucoma = Closed Glaucoma= Closed Glaucoma = Acute Glaucoma= Acute Glaucoma Untuk memeriksa sudut : Dengan GonioscopyUntuk memeriksa sudut : Dengan Gonioscopy Kalau terbuka :Kalau terbuka : Jelas sudut antara iris & corneaJelas sudut antara iris & cornea Kalau tertutup : Sudutnya sudah lengket dengan akar irisKalau tertutup : Sudutnya sudah lengket dengan akar iris Cornea.Cornea.
  • 86. 8686 II. SecunderII. Secunder a. Trauma :a. Trauma : Luxatio Lensa Akibat Trauma Lensa berubahLuxatio Lensa Akibat Trauma Lensa berubah posisi tersumbat aliran Capsul mengelupasposisi tersumbat aliran Capsul mengelupas Penyumbatan di sudut COA Glaucoma CapsularisPenyumbatan di sudut COA Glaucoma Capsularis b. Perdarahan pada COAb. Perdarahan pada COA c. Tumorc. Tumor d. Neovascularisasi Irisd. Neovascularisasi Iris pada D.M, Trombose V.Centralis Retinapada D.M, Trombose V.Centralis Retina menyumbat muara trabeculamenyumbat muara trabecula e. Uveitise. Uveitis Exudat di COA menyumbat muara trabekulaExudat di COA menyumbat muara trabekula f. Edema Canalis Schlemf. Edema Canalis Schlem
  • 87. 8787 III. CongenitalIII. Congenital a. Sejak lahira. Sejak lahir Langsung Glaucoma Primer disebutLangsung Glaucoma Primer disebut Infantile Glaucoma tanda khas BuphtalmosInfantile Glaucoma tanda khas Buphtalmos b. Waktu Lahirb. Waktu Lahir Pupil lama kelamaan menjadi GlaucomaPupil lama kelamaan menjadi Glaucoma SekunderSekunder IV. AbsoluteIV. Absolute : Dimana sudutnya tak ada: Dimana sudutnya tak ada Glaukoma Kronik :Glaukoma Kronik : - 90% terdapat pada masyarakat90% terdapat pada masyarakat - Sering menyebabkan kebutaan, karena penderita takSering menyebabkan kebutaan, karena penderita tak merasakan proses-proses yang terjadimerasakan proses-proses yang terjadi
  • 88. 8888 Gejala Utama :Gejala Utama : - Penderita melihat pelangi di sekitar cahayaPenderita melihat pelangi di sekitar cahaya - Lapangan pandangan menyempitLapangan pandangan menyempit - Biasanya mengenai kedua mataBiasanya mengenai kedua mata Beda Akut & Kronik :Beda Akut & Kronik : Akut : Kronik :Akut : Kronik : - Sakit KepalaSakit Kepala - Mata MerahMata Merah - Mual, MuntahMual, Muntah - Cepat datang berobat Stadium Lanjut Sering terlambatCepat datang berobat Stadium Lanjut Sering terlambat
  • 89. 8989 Gejala Glaucoma :Gejala Glaucoma : - MualMual - Sakit KepalaSakit Kepala - Mata MerahMata Merah Pada Pemeriksaan :Pada Pemeriksaan : - Reflek PupilReflek Pupil - VisusVisus - TIO Diukur dengan :TIO Diukur dengan : 1. Palpasi1. Palpasi 2. Tonometer yang diukur tekanan bola mata2. Tonometer yang diukur tekanan bola mata 3. Applanatie Dipengaruhi tegangan Sklera3. Applanatie Dipengaruhi tegangan Sklera
  • 90. 9090 4. Campimetri4. Campimetri Untuk mengukur lapangan penglihatanUntuk mengukur lapangan penglihatan Ada : - CentralAda : - Central - Perifer- Perifer Pada Campimetri ditentukan apakah :Pada Campimetri ditentukan apakah : a. Pengecilan Lapangan Penglihatana. Pengecilan Lapangan Penglihatan b. Titik buta bertambah atau berkurangb. Titik buta bertambah atau berkurang c. Terdapat Scotomac. Terdapat Scotoma 5. Funduskopi5. Funduskopi Terlihat Pupil pucat & ada lekukan (Cupping)Terlihat Pupil pucat & ada lekukan (Cupping) Pengobatan :Pengobatan : - Pilocarpin - Carbachol- Pilocarpin - Carbachol - Diamox - Timolol- Diamox - Timolol
  • 91. 9191 Kalau tak turun tekanan setelah diberi obat-obatKalau tak turun tekanan setelah diberi obat-obat dengan dasar :dengan dasar : - Visus tetap jelek MakaVisus tetap jelek Maka - Lapangan pandangan tetap mengecil HarusLapangan pandangan tetap mengecil Harus - TIO tetap OperasiTIO tetap Operasi Glaucoma AkutGlaucoma Akut Gejala : - Sakit Kepala HebatGejala : - Sakit Kepala Hebat - Mual Muntah- Mual Muntah Pada pemeriksaan didapatkan :Pada pemeriksaan didapatkan : - Ciliare Injeksi- Ciliare Injeksi - Kornea Kabur- Kornea Kabur - Pupil Melebar - Pada Pupil mungkin tak- Pupil Melebar - Pada Pupil mungkin tak - TIO ada Cupping.- TIO ada Cupping.
  • 92. 9292 Terapi :Terapi : Berikan Chemotherapi :Berikan Chemotherapi : - Miotic EDMiotic ED - Diamox TabDiamox Tab - Glycerin 1 gr/kg BB DiminumGlycerin 1 gr/kg BB Diminum HiperosmosisHiperosmosis Menarik Cairan MataMenarik Cairan Mata - Urea InfusUrea Infus - MannitolMannitol Setelah 6-8 jam TIO tetap Maka lakukanSetelah 6-8 jam TIO tetap Maka lakukan Operasi.Operasi.
  • 93. 9393 Macam Operasi :Macam Operasi : I. Iridectomi : BasalI. Iridectomi : Basal : Agak ke tengah: Agak ke tengah PeriferPerifer : Agak ke pinggir: Agak ke pinggir II. Filtering Operation : termasuk di sini :II. Filtering Operation : termasuk di sini : 1. Iridenclisis1. Iridenclisis 2. Cyclodyalise2. Cyclodyalise 3. Trepanasi3. Trepanasi 4. Trabeculectomi4. Trabeculectomi Operasi lain : Cryo SurgeryOperasi lain : Cryo Surgery
  • 94. 9494 TRAUMATRAUMA I. TumpulI. Tumpul Penetrasi Masuk ke dlm korneaPenetrasi Masuk ke dlm kornea II. Tajam tapi tak tembusII. Tajam tapi tak tembus Perforasi Masuk & menembusPerforasi Masuk & menembus KorneaKornea Lapisan mata dari depan ke belakang (AnatomiLapisan mata dari depan ke belakang (Anatomi Mata ) :Mata ) : 1. Palpebra1. Palpebra 7. Corpus Vitreus7. Corpus Vitreus 2. Conjungtiva2. Conjungtiva 8. Sclera8. Sclera 3. Cornea3. Cornea 9. Choroid9. Choroid 4. C.O.A4. C.O.A 10. Retina10. Retina 5. Iris5. Iris 11. N.Optikus11. N.Optikus 6. Lensa6. Lensa
  • 95. 9595 Ad.1. Palpebra :Ad.1. Palpebra : - Kalau kena T.Tumpul karena jaringan- Kalau kena T.Tumpul karena jaringan longgar sedikit saja trauma bengkaklonggar sedikit saja trauma bengkak - Kalau tak bahaya cukup dengan kompres- Kalau tak bahaya cukup dengan kompres tekan & kompres panas menyusuttekan & kompres panas menyusut - Kalau perdarahan banyak beri obat-obat- Kalau perdarahan banyak beri obat-obat anti perdarahananti perdarahan Ad.2. Konjungtiva :Ad.2. Konjungtiva : Kalau kena T.Tumpul Perdarahan SubKalau kena T.Tumpul Perdarahan Sub Conjungtiva.Conjungtiva.
  • 96. 9696 Ad.3. Kornea :Ad.3. Kornea : Akibat T.Tumpul Epitel Kornea mengelupasAkibat T.Tumpul Epitel Kornea mengelupas Gambaran Klinis :Gambaran Klinis : - Pedih- Pedih - Air Mata Keluar- Air Mata Keluar - Ini merupakan Port De Entre (Tempat masuk- Ini merupakan Port De Entre (Tempat masuk kuman) Ulkus Kornea.kuman) Ulkus Kornea. - Maka beri anti biotika untuk cegah infeksi- Maka beri anti biotika untuk cegah infeksi Sekunder.Sekunder. Ad.4. C.O.AAd.4. C.O.A T.Tumpul pada daerah tersebut bisa perdarahanT.Tumpul pada daerah tersebut bisa perdarahan karena disini >> pembuluh darah. Darah bisakarena disini >> pembuluh darah. Darah bisa penuh di C.O.A Kasus Emergency haruspenuh di C.O.A Kasus Emergency harus segera diobati.segera diobati.
  • 97. 9797 Kalau tidak bisa terjadi komplikasi GlaucomaKalau tidak bisa terjadi komplikasi Glaucoma Management sulit Buta.Management sulit Buta. Kasusnya harus diopname di rumah sakit. Tak bolehKasusnya harus diopname di rumah sakit. Tak boleh Berobat jalan.Berobat jalan. Perdarahan pada C.O.A disebut Hifema.Perdarahan pada C.O.A disebut Hifema. Pembuluh darah C.O.A berasal dari pembuluh darahPembuluh darah C.O.A berasal dari pembuluh darah iris & Corpus Ciliare. Kalau perdarahan sedikitiris & Corpus Ciliare. Kalau perdarahan sedikit berasal dari pembuluh darah Stroma Corpus Ciliare.berasal dari pembuluh darah Stroma Corpus Ciliare. Kalau perdarahan banyak berasal dari robeknya akarKalau perdarahan banyak berasal dari robeknya akar iris & Corpus Ciliare depan + Circulus Arteriorus.iris & Corpus Ciliare depan + Circulus Arteriorus. Kalau perdarahan pembekuan membentukKalau perdarahan pembekuan membentuk Fibrin. Bahaya yaitu terjadi perdarahan scunderFibrin. Bahaya yaitu terjadi perdarahan scunder terjadi 4-7 hari sesudah trauma.terjadi 4-7 hari sesudah trauma.
  • 98. 9898 Terjadi karena adanya trauma Hiperemis Iris &Terjadi karena adanya trauma Hiperemis Iris & Corpus Ciliare Iritasi Pembuluh darah melebarCorpus Ciliare Iritasi Pembuluh darah melebar >>terlepas Fibrin Timbulkan perdarahan Baru>>terlepas Fibrin Timbulkan perdarahan Baru Maka penderita tersebut selama 4-7 hari sesudahMaka penderita tersebut selama 4-7 hari sesudah Trauma jangan pulang dulu, harus dirawat.Trauma jangan pulang dulu, harus dirawat. Klasifikasi dari trauma C.O.A :Klasifikasi dari trauma C.O.A : 1. Perdarahan < 1/2 Pragnosa Baik1. Perdarahan < 1/2 Pragnosa Baik 2. Perdarahan > ¾ C.O.A Pragnosa Buruk.2. Perdarahan > ¾ C.O.A Pragnosa Buruk. Therapi :Therapi : a. Harus dirawata. Harus dirawat b. Mata ditutup untuk anak-anak jangan ditutupb. Mata ditutup untuk anak-anak jangan ditutup betul gelisah menambah perdarahanbetul gelisah menambah perdarahan
  • 99. 9999 c. Beri Sedative : supaya tenangc. Beri Sedative : supaya tenang d. Berikan obat-obatan untuk melebarkan pupil seperti :d. Berikan obat-obatan untuk melebarkan pupil seperti : - Atropin- Atropin - Midriasil- Midriasil e. Berikan Cortico Steroid sebagai :e. Berikan Cortico Steroid sebagai : - Anti Edema- Anti Edema - Anti Inflamasi- Anti Inflamasi  Bila tak sembuh lakukan operasi.Bila tak sembuh lakukan operasi.  Kalau dibiarkan bisa terjadi Inhibisi Kornea (BloodKalau dibiarkan bisa terjadi Inhibisi Kornea (Blood Corneal Staining).Corneal Staining).  Darah di COA dapat membeku yg disebut Black BoardDarah di COA dapat membeku yg disebut Black Board Hemorhagic (Warna hitam).Hemorhagic (Warna hitam).  Operasi : ParasintesaOperasi : Parasintesa
  • 100. 100100 Cara Parasintesa :Cara Parasintesa : - Keratom ditusukkan pada daerah jam 6 di KorneaKeratom ditusukkan pada daerah jam 6 di Kornea - Setelah penusukan cairan di COA mengalir keluar.Setelah penusukan cairan di COA mengalir keluar. 4. Trauma Tumpul Kena Iris4. Trauma Tumpul Kena Iris Robek Iris Iridodyalisis Harus dijahitRobek Iris Iridodyalisis Harus dijahit 5. Trauma Tumpul pada lensa5. Trauma Tumpul pada lensa Bisa Luxatio kedepan (COA) Harus dioperasiBisa Luxatio kedepan (COA) Harus dioperasi kedepan (C.V) Susah dioperasikedepan (C.V) Susah dioperasi
  • 101. 101101 6. Trauma tumpul pada Corpus Vitreus (C.V)6. Trauma tumpul pada Corpus Vitreus (C.V) Sekarang sudah ada operasi C.V yaitu : VitrectomySekarang sudah ada operasi C.V yaitu : Vitrectomy 7. Trauma tumpul pada retina :7. Trauma tumpul pada retina : Retina bisa robek Ablatio RetinaRetina bisa robek Ablatio Retina 8. Trauma tumpul pada N. Optikus8. Trauma tumpul pada N. Optikus Bisa Atropi N.Optikus KebutaanBisa Atropi N.Optikus Kebutaan Trauma Tajam :Trauma Tajam : - Harus dirujuk & berikan antibiotika sebelumnya baru dikirimHarus dirujuk & berikan antibiotika sebelumnya baru dikirim ke R.Ske R.S - Kalau Palpebra luka harus bisa menjahitnya pakai benangKalau Palpebra luka harus bisa menjahitnya pakai benang yg halus 6-0 Silk.yg halus 6-0 Silk. - Usahakan sejajar dgn garis kelopak mataUsahakan sejajar dgn garis kelopak mata - Kalau kornea & sclera robek, harus rujuk ke R.SKalau kornea & sclera robek, harus rujuk ke R.S
  • 102. 102102 Trauma Tajam pada Kornea :Trauma Tajam pada Kornea : Misalnya ada kaca pada korneaMisalnya ada kaca pada kornea Cara mengeluarkan :Cara mengeluarkan : 1.1. Anastesi LokalAnastesi Lokal 2.2. Keluarkan benda asingKeluarkan benda asing 3.3. Berikan AntibiotikaBerikan Antibiotika 4.4. Atropin Tetes MataAtropin Tetes Mata 5.5. Tutup mata Kontrol 2-3 hari sekali.Tutup mata Kontrol 2-3 hari sekali.
  • 103. 103103 CORPUS ALIENUM (BENDAASING) DALAM MATACORPUS ALIENUM (BENDAASING) DALAM MATA Misalnya : Kena Peluru Senapan AnginMisalnya : Kena Peluru Senapan Angin Kalau dibiarkan bisa infeksi dalam bola mata EndoftalmitisKalau dibiarkan bisa infeksi dalam bola mata Endoftalmitis Caranya :Caranya : Buat RBuat Rő Foto Orbita dari depan & samping lihat Corpuső Foto Orbita dari depan & samping lihat Corpus Alienum dalam mata apakah terletak di dalam atau diluar bola mataAlienum dalam mata apakah terletak di dalam atau diluar bola mata Dengan membuat ring foto dgn jalan buat cincin kemudian di fotoDengan membuat ring foto dgn jalan buat cincin kemudian di foto dari arah atas, bawah & samping dapat ditentukan lokasi bendadari arah atas, bawah & samping dapat ditentukan lokasi benda tersebut kemudian dikeluarkan benda tersebut.tersebut kemudian dikeluarkan benda tersebut. Kalau di dalam bola mata letyaknya harus dikeluarkan denganKalau di dalam bola mata letyaknya harus dikeluarkan dengan GiantGiant Magnit. Kalau bedanya besar harus Dinarcose kemudian baruMagnit. Kalau bedanya besar harus Dinarcose kemudian baru diangkat.diangkat. Awas hati-hati bisa terjadi Symphatic Opthalmic.Awas hati-hati bisa terjadi Symphatic Opthalmic.
  • 104. 104104 Gejala Klinik :Gejala Klinik : - Kerusakan pada mata kanan diikuti dengan visus pada mata- Kerusakan pada mata kanan diikuti dengan visus pada mata kiri.kiri. - Therapi : Harus diberikan Cortico Steroid- Therapi : Harus diberikan Cortico Steroid Trauma tembus dengan Prolaps Iris pada Kornea :Trauma tembus dengan Prolaps Iris pada Kornea : - Gunting bagian yg Prolaps dibuang, kemudian baru dijahit- Gunting bagian yg Prolaps dibuang, kemudian baru dijahit - Kalau tak Prolaps langsung dijahit- Kalau tak Prolaps langsung dijahit Trauma Panas (Burn)Trauma Panas (Burn) Mis : - Sinar UV keratitis : bisa ringan & beratMis : - Sinar UV keratitis : bisa ringan & berat - Uap panas pada mata- Uap panas pada mata - Panas karena kebakaran- Panas karena kebakaran - Panas Matahari- Panas Matahari
  • 105. 105105 Keluhan : Mata berair dan pedihKeluhan : Mata berair dan pedih Therapi : CorticosteroidTherapi : Corticosteroid Trauma KimiaTrauma Kimia - Asam : H2SO4 (Air Aki)- Asam : H2SO4 (Air Aki) - Basa : KOH, Ca(OH)- Basa : KOH, Ca(OH)22 Kapur dinding, semenKapur dinding, semen Pada Trauma Asam :Pada Trauma Asam : Terjadi Presitipasi pada kornea yg berfungsi sebagai tanggul dariTerjadi Presitipasi pada kornea yg berfungsi sebagai tanggul dari proses Sehingga proses tak melebar.proses Sehingga proses tak melebar. Pada Trauma Basa : Terjadi Proses-proses :Pada Trauma Basa : Terjadi Proses-proses : - Denaturasi- Denaturasi - Dehydrasi- Dehydrasi - Safonifikasi- Safonifikasi Akibatnya sel-sel akan hancurAkibatnya sel-sel akan hancur
  • 106. 106106 Therapi :Therapi : - Harus diberikan pembilasan dengan Air 10-15 CC- Harus diberikan pembilasan dengan Air 10-15 CC - Berikan Cortico Steroid- Berikan Cortico Steroid - Edta : Supaya jaringan kornea jangan rusak- Edta : Supaya jaringan kornea jangan rusak - Atropin tetes : untuk istirahatkan iris.- Atropin tetes : untuk istirahatkan iris.
  • 107. 107
  • 108. 108
  • 109. 109
  • 110. 110
  • 111. 111
  • 112. 112
  • 113. 113113 Lanjutan Kelainan-kelainan Pada Retina :Lanjutan Kelainan-kelainan Pada Retina : 3. Oklusi Arteri Centralis Retina3. Oklusi Arteri Centralis Retina - Berlangsung cepat sekali & terjadi dalam beberapa menit- Berlangsung cepat sekali & terjadi dalam beberapa menit ButaButa - Tanpa didahului rasa radang, nyeri dan lain-lain- Tanpa didahului rasa radang, nyeri dan lain-lain - Mendadak buta- Mendadak buta - Gambaran pupil pucat- Gambaran pupil pucat - Retina sekitar pupil pucat- Retina sekitar pupil pucat - Arteri halus sekali & menciut (sempit)- Arteri halus sekali & menciut (sempit) - Jalan darah pada arteri kelihatan terputus bentuk bintik-- Jalan darah pada arteri kelihatan terputus bentuk bintik- bintik merah.bintik merah.
  • 114. 114114 Funduskopi :Funduskopi : - Orang sakit melihat seperti bintik-bintik salju disebut :Orang sakit melihat seperti bintik-bintik salju disebut : CATTLE TRACT APPEARANCE.CATTLE TRACT APPEARANCE. - Daerah makula relatif merah, sehingga kelihatan sepertiDaerah makula relatif merah, sehingga kelihatan seperti buah cherry spot appearancebuah cherry spot appearance Prognosa : Umumnya jelekPrognosa : Umumnya jelek Visus :Visus : - Bisa membaik asal retina mendapat suply darah dalamBisa membaik asal retina mendapat suply darah dalam waktu ≤ 4 menitwaktu ≤ 4 menit - Bisa diberi suntikan vasodilantasia sumbatan bebas- Bisa diberi suntikan vasodilantasia sumbatan bebas - Parasentesa : yaitu kornea ditembus keluarkan- Parasentesa : yaitu kornea ditembus keluarkan cairan dari COA TIO pembuluh darah melebar.cairan dari COA TIO pembuluh darah melebar.
  • 115. 115115 - Menghirup CO2 napas dalam kantong plastik, karena- Menghirup CO2 napas dalam kantong plastik, karena CO2 02 pembuluh darah melebar.CO2 02 pembuluh darah melebar. 4. Retinopati Diabetika4. Retinopati Diabetika Kelainan D.M pada mata bisa menimbulkan :Kelainan D.M pada mata bisa menimbulkan : a. Kataraka. Katarak b. Refraksi dipengaruhi oleh kadar gula darah.b. Refraksi dipengaruhi oleh kadar gula darah. Kalau kadar gula darah HipermetropKalau kadar gula darah Hipermetrop Kalau kadar gula darah MiopKalau kadar gula darah Miop c. Retinopati D.Mc. Retinopati D.M Lebih sering menimbulkan kebutaanLebih sering menimbulkan kebutaan Retinopati Diabetik dibagi atas beberapa Stadium padaRetinopati Diabetik dibagi atas beberapa Stadium pada pemeriksaan fundus kopi ditemukan :pemeriksaan fundus kopi ditemukan :
  • 116. 116116  Stadium I :Stadium I : - Mikro Aneurisma- Mikro Aneurisma Merah pada ujung arteri biasanya pada makulaMerah pada ujung arteri biasanya pada makula  Stadium II :Stadium II : - Ada bercak perdarahan yg banyak- Ada bercak perdarahan yg banyak - Exudat putih padat seperti kapas sekitar papil- Exudat putih padat seperti kapas sekitar papil - Pembuluh darah melebar terutama vena, tapi tak- Pembuluh darah melebar terutama vena, tapi tak menyeluruh terlihat gambaran sausismenyeluruh terlihat gambaran sausis disebut sausage appearancedisebut sausage appearance  Stadium III :Stadium III : - Bercak perdarahan makin banyak sudah- Bercak perdarahan makin banyak sudah sampaisampai ke macula timbul muculopatike macula timbul muculopati - Sekitar papil ditemukan Neovas cularisasi- Sekitar papil ditemukan Neovas cularisasi - Daerah sekitar papil timbul jaringan proliferasi ke- Daerah sekitar papil timbul jaringan proliferasi ke arah corpus vitreusarah corpus vitreus
  • 117. 117117  Stadium IV :Stadium IV : - Perdarahan pada jaringan proliferasi karena tarikan- Perdarahan pada jaringan proliferasi karena tarikan dan bisa pecah perdarahan corpus vitreusdan bisa pecah perdarahan corpus vitreus buta.buta. - Kalau tarikan jaringan proliferasi merobek jaringan- Kalau tarikan jaringan proliferasi merobek jaringan sekitarnya terjadi Ablatio retinasekitarnya terjadi Ablatio retina Pengobatan :Pengobatan : - Terapi gulanyaTerapi gulanya - Stadium lanjut : fotokoagulasiStadium lanjut : fotokoagulasi
  • 118. 118118 5. Grave Desease5. Grave Desease Gambaran klinik :Gambaran klinik : - Pembesaran kelenjar gondok- Pembesaran kelenjar gondok - Mixedema- Mixedema - Hypertiroid- Hypertiroid - Gejala pada mata disebut Ophthalmic- Gejala pada mata disebut Ophthalmic hypertiroidhypertiroid Biasanya timbul :Biasanya timbul : a. Eksophtalmusa. Eksophtalmus b. Iid Retraksib. Iid Retraksi c. Echymosisc. Echymosis d. Oftalmoplegia lumpuh otot-otot matad. Oftalmoplegia lumpuh otot-otot mata
  • 119. 119119 6. Chorio Retinitis6. Chorio Retinitis Keluhan :Keluhan : - Rasa tak enak pada penglihatan- Rasa tak enak pada penglihatan - Ada scotoma (bayangan gelap)- Ada scotoma (bayangan gelap) Pemeriksaan fundus :Pemeriksaan fundus : - Papil baik- Papil baik - Arteri + vena normal- Arteri + vena normal - Exudat- Exudat - Jaringan edema & hiperemis yg terlokalisir- Jaringan edema & hiperemis yg terlokalisir Terapi :Terapi : - Cari fokal infeksi : - Gigi- Cari fokal infeksi : - Gigi Atasi dgn AntibiotikaAtasi dgn Antibiotika - THT- THT
  • 120. 120120 - Bila fokal infeksi hilang keluhan- Bila fokal infeksi hilang keluhan - Bila tak ada fokal infeksi dianggap reaksi auto- Bila tak ada fokal infeksi dianggap reaksi auto Immun Beri korticosteroid dosis tinggiImmun Beri korticosteroid dosis tinggi Chorio Retinitis disebut juga : Retino Serosa CentralisChorio Retinitis disebut juga : Retino Serosa Centralis ( CSR )( CSR ) Pasien mengeluh scotoma centralisPasien mengeluh scotoma centralis Berdasarkan keluhan ada ahli menyatakan CSR adaBerdasarkan keluhan ada ahli menyatakan CSR ada hubungannya dengan stres.hubungannya dengan stres.
  • 121. 121121 7. Retinitis Pigmentosa7. Retinitis Pigmentosa - Sifat herediter (keturunan) belum bisa diatasi- Sifat herediter (keturunan) belum bisa diatasi - Keluhan terdapat setelah dewasa- Keluhan terdapat setelah dewasa - Lapangan pandangan kecil- Lapangan pandangan kecil Fundus Kopi :Fundus Kopi : - Papil agak pucat- Papil agak pucat - Perifer retina ditemukan pigment bentuk sel- Perifer retina ditemukan pigment bentuk sel tulang (borne corpuscle)tulang (borne corpuscle)
  • 122. 122122 Kelainan Vaskuler pada RetinaKelainan Vaskuler pada Retina - Dapat dilihat, karena transparan & dalamnya adaDapat dilihat, karena transparan & dalamnya ada arteri & vena. centralis retina akan jelas denganarteri & vena. centralis retina akan jelas dengan funduskopi.funduskopi. 1. Hipertensi :1. Hipertensi : - Gambaran pembuluh darah retina sering- Gambaran pembuluh darah retina sering merupakan sumber informasi mengenai hipertensimerupakan sumber informasi mengenai hipertensi
  • 123. 123123 - Bisa dinilai apakah kapiler-kapiler lain ditubuh- Bisa dinilai apakah kapiler-kapiler lain ditubuh masih sanggup menahan tekanan yg tinggimasih sanggup menahan tekanan yg tinggi - Kelainan yg disebabkan oleh hipertensi disebut- Kelainan yg disebabkan oleh hipertensi disebut retinopati hipertensi.retinopati hipertensi. Pembagian retinopati sering di pakai ialah menurut:Pembagian retinopati sering di pakai ialah menurut: - KEITH WAGENER ( K W)- KEITH WAGENER ( K W) 1. Stadium 11. Stadium 1 - Ditemukan kelainan pada pembuluh darah- Ditemukan kelainan pada pembuluh darah ARTERIOLE yg merupakan penyempitan lokal/ARTERIOLE yg merupakan penyempitan lokal/ menyeluruh di retinamenyeluruh di retina
  • 124. 124124 - Salah satu tanda penyempitan ialah pembuluh- Salah satu tanda penyempitan ialah pembuluh darah menjadi regang.darah menjadi regang. 2. Stadium II2. Stadium II - Pembuluh darah lebih sempit lagi- Pembuluh darah lebih sempit lagi - Ditemukan bayangan putih disekeliling pembuluh- Ditemukan bayangan putih disekeliling pembuluh darah yg disebut : Silver Wire Apearancedarah yg disebut : Silver Wire Apearance
  • 125. 125125 - Kadang-kadang warna kuning yg disebut Copper- Kadang-kadang warna kuning yg disebut Copper wire Appearancewire Appearance Antara arteri & vena ditemukan :Antara arteri & vena ditemukan : Normal : Penyilangan arteri & vena dengan baikNormal : Penyilangan arteri & vena dengan baik
  • 126. 126126 Pada kelainan ditemukan penyilangan terteguk kePada kelainan ditemukan penyilangan terteguk ke bawah.bawah. Pada stadium lanjut vena tertekan ke bawah ygPada stadium lanjut vena tertekan ke bawah yg disebut A.V.Compression (Crossing phenomen)disebut A.V.Compression (Crossing phenomen) 3. Stadium III3. Stadium III - Ada bercak-bercak perdarahan di pembuluh- Ada bercak-bercak perdarahan di pembuluh darah retina yg biasanya terletak di serabutdarah retina yg biasanya terletak di serabut syaraf retina bentuk kecil-kecil sampai besar.syaraf retina bentuk kecil-kecil sampai besar.
  • 127. 127127 Disamping pembuluh darah juga ditemukan exudatDisamping pembuluh darah juga ditemukan exudat yg gambaran seperti kapas (Cotton Wool Exudate)yg gambaran seperti kapas (Cotton Wool Exudate) 4. Stadium IV4. Stadium IV Ditemukan : - Papil edemaDitemukan : - Papil edema - Retina edema- Retina edema - Daerah macula ditemukan seperti- Daerah macula ditemukan seperti bintang exudatnya (Star shapebintang exudatnya (Star shape exudat)exudat) Sering ditemukan pada hipertensi akut (gambaranSering ditemukan pada hipertensi akut (gambaran klinik yg hebat)klinik yg hebat) Terapi : Anti HipertensiTerapi : Anti Hipertensi
  • 128. 128128 Lanjutan Kelainan Vaskuler pada Retina…Lanjutan Kelainan Vaskuler pada Retina… 2. Oklusi V. Centralis Retina2. Oklusi V. Centralis Retina - Timbul mendadak & bisa buta dalam beberapa jam- Timbul mendadak & bisa buta dalam beberapa jam - Ada beberapa tempat yg alami oklusi yg merupakan- Ada beberapa tempat yg alami oklusi yg merupakan predisposisipredisposisi a. Papil : oclusi totala. Papil : oclusi total b. Persilangan A.V : Oclusi partialb. Persilangan A.V : Oclusi partial Selama daerah macula masih bebas, tak ada keluhanSelama daerah macula masih bebas, tak ada keluhan penglihatan central.penglihatan central. Bila Oclusi Total langsung butaBila Oclusi Total langsung buta
  • 129. 129129 Gambaran Funduskopi :Gambaran Funduskopi : - Vena-vena terlihat melebar & berbelok-belok (tortositas)Vena-vena terlihat melebar & berbelok-belok (tortositas) meningkatmeningkat - Gambaran ini memberikan sensasi seperti lidah api ygGambaran ini memberikan sensasi seperti lidah api yg disebut Flame Shape Appearancedisebut Flame Shape Appearance TortositasTortositas - Papil Edema- Papil Edema
  • 130. 130130 Terapi :Terapi : - Anti Koagulantia Sumbatan vena akan hancur- Anti Koagulantia Sumbatan vena akan hancur - FibrinolitikFibrinolitik - Bisa juga dengan sinar laser & xenonBisa juga dengan sinar laser & xenon Kalau dibiarkan akan timbul : KomplikasiKalau dibiarkan akan timbul : Komplikasi - Rubeosis Iridis- Rubeosis Iridis - Glaukoma : Tekanan intra okuler Bola- Glaukoma : Tekanan intra okuler Bola mata keras.mata keras.
  • 131. 131131 NERVUS OPTIKUSNERVUS OPTIKUS  Sangat berperan dalam penyakit glaukomaSangat berperan dalam penyakit glaukoma  Yang dipengaruhi oleh :Yang dipengaruhi oleh : - Visus (Tajam Penglihatan)- Visus (Tajam Penglihatan) - Visual Field (Lapangan Penglihatan)- Visual Field (Lapangan Penglihatan) Anatomi Nervus Optikus :Anatomi Nervus Optikus :  Terdiri dari 1-1,2 Million AxonTerdiri dari 1-1,2 Million Axon  Yang berasal dari sel ganglion retina (Nerve Fiber Layer)Yang berasal dari sel ganglion retina (Nerve Fiber Layer)  Muncul dari permukaan posterior melalui circulerMuncul dari permukaan posterior melalui circuler opening sclera (Pintu Sklera), yg letaknya 1 mm dibawahopening sclera (Pintu Sklera), yg letaknya 1 mm dibawah & 3 mm Nasal Polus Posterior.& 3 mm Nasal Polus Posterior.  Nervus Optikus dalam tulang orbita sebelum ke otak :Nervus Optikus dalam tulang orbita sebelum ke otak :
  • 132. 132132 - Panjang = 25-30 mm, berjalan antara otot-otot yg- Panjang = 25-30 mm, berjalan antara otot-otot yg membentuk kerucut masuk ke Foramen Optikummembentuk kerucut masuk ke Foramen Optikum Ke Rongga Otak.Ke Rongga Otak. - Nervus Optikus terdiri dari Axon-axon yg berasal dari- Nervus Optikus terdiri dari Axon-axon yg berasal dari serabut-serabut retina.serabut-serabut retina. - Sesudah 10 mm Intracranial, nervus optikus- Sesudah 10 mm Intracranial, nervus optikus bergabung KI & KA membentuk Chiasma Optikum.bergabung KI & KA membentuk Chiasma Optikum. - Lobang Sklera tiap individu tidak sama, ini bersifat- Lobang Sklera tiap individu tidak sama, ini bersifat herediter (Keturunan).herediter (Keturunan). - 80% Nervus Optikus terdiri dari visual fiber yg- 80% Nervus Optikus terdiri dari visual fiber yg bersinar pada Corpus Geniculatum Lateral.bersinar pada Corpus Geniculatum Lateral.
  • 133. 133 - 20% adalah fiber pupil untuk mengurus pupil- 20% adalah fiber pupil untuk mengurus pupil - Ganglion sel retina, Axon bagian sentral dari nervus- Ganglion sel retina, Axon bagian sentral dari nervus optikus kalau rusak tak ada regenerasi akhirnyaoptikus kalau rusak tak ada regenerasi akhirnya sel-sel Axon bisa mati.sel-sel Axon bisa mati. Blood Suplay :Blood Suplay : Lapisan permukaan dari Optik Disc menerima darah dariLapisan permukaan dari Optik Disc menerima darah dari cabang-cabang Arteriole Retina, sisanya dipermukaancabang-cabang Arteriole Retina, sisanya dipermukaan Lamina Cribrosa di suplay oleh pembuluh darah ChoroidLamina Cribrosa di suplay oleh pembuluh darah Choroid Peripapiler.Peripapiler. Lamina Cribrosa yaitu dasar dari Optik Disc & dasar dariLamina Cribrosa yaitu dasar dari Optik Disc & dasar dari OptikOptik Cup dimana terdapat jaringan kolagen.Cup dimana terdapat jaringan kolagen.
  • 134. 134  Pada Optik Cup tak ada Nerve Fiber Layer & hanya terdiriPada Optik Cup tak ada Nerve Fiber Layer & hanya terdiri dari Jaringan kolagen.dari Jaringan kolagen. Optik CupOptik Cup Optik discOptik disc  Lamina Cribrosa Disuplay oleh Arteri Ciliaris PosteriorLamina Cribrosa Disuplay oleh Arteri Ciliaris Posterior Brevis.Brevis.  Retro Lamina Disc : Disuplay oleh cabang Arteri CentralisRetro Lamina Disc : Disuplay oleh cabang Arteri Centralis retina.retina.  Syaraf Intra Orbita & Intra Cranial : Disuplay olehSyaraf Intra Orbita & Intra Cranial : Disuplay oleh pembuluh dari cabang-cabang Arteri Carotis Interna.pembuluh dari cabang-cabang Arteri Carotis Interna.
  • 135. 135 Pengaruh gangguan Vaskuler bisa didapatkan pada :Pengaruh gangguan Vaskuler bisa didapatkan pada : - Glaukoma Simplek HipotensiGlaukoma Simplek Hipotensi - Lowtension GlaukomaLowtension Glaukoma HipertensiHipertensi Lowtension Glaukoma :Lowtension Glaukoma : - Bisa terjadi akibat Bleeding (Hipotensi) Sistemik Blood- Bisa terjadi akibat Bleeding (Hipotensi) Sistemik Blood Pressure Mean Blood Pressure pada KapilerPressure Mean Blood Pressure pada Kapiler OptikOptik Disc Perfusion Pressure Blood FlowDisc Perfusion Pressure Blood Flow Sebaliknya pada Hipertensi :Sebaliknya pada Hipertensi : - Resistensi to flow Tahanan tinggi akibatnyaResistensi to flow Tahanan tinggi akibatnya flow juga berkurang.flow juga berkurang.
  • 136. 136136 TUMORTUMOR Tumor Kelopak Mata : 1. Nevus 2. Veruka A. Jinak 3. Xantalesma 4. Hemangioma 5. Moluskum Kontangiosum B. Ganas 1. Basalioma ( Karsinoma Sel Basal ) - Frekuensi >> - Bentuk berupa Ulcus, Tepi Bernodul, bentuk polipoid, berpigmen, berkeratinisasi, bersifat fibrotic.
  • 137. 137137 - Predileksi : - Palpebra Inferior, Palpebra Superior - Kantus Internus, Kantus Externus - Bersifat Local Destruktif, jarang metastasi. - Angka kematian 2-3% - Diagnosis : Biopi - Bersifat : Radio Sensitif Hemangioma : - Bisa sembuh spontan - Pengobatan : Cortico Steroid - Kalau gagal lakukan tindakan operative Moluskus Contangiosum : - Etiologi : Virus - Gatal sekali
  • 138. 138138 2. Karsinoma Sel Squamosa : - Frekuensi : <5% - Berasal dari kelopak mata & konjungtiva - Predileksi : - Berupa papiloma - Ulcerasi - Lesi Kalenjer Pre Aurikuler Tumor Intra Okuler : A. Jinak 1. Nevus 2. Angioma Retina 3. Angioma Koroid
  • 139. 139139 B. Ganas : 1. Melanoma Ganas 2. Retino Blastoma - Sering usia ≤ 4 Tahun - 30% Bilateral - 94% Mutasi - 6% Familial Mikroskopis : - Sel kecil-kecil - Bulat & Poligonal - Inti Besar - Sedikit Sitoplasma - Kadang-kadang bentuk bunga mawar (Flexner Intersteigne) Pertumbuhan : - Exopilik - Enteropilik
  • 140. 140140 Klasifikasi Retino Blastoma Dari Retino Blastoma Study Commite Kelompok : 1. Mengenai Jaringan Episklera 2. Mengenai N. Optikus 3. Mengenai Jaringan Orbita 4. Terdapat pada SSP & LCS 5. Menyebar secara Hematogen ke SSTL, Tulang dan Kelenjer Getah bening leher & tempat lain. Terapi : Kecil : - Radiotherapi - Khemotherapi Besar : - Enucleasi & Exenterasi - Radiotherapi - Khemotherapi
  • 141. 141141 TAHAPAN PEMERIKSAAN TUMORTAHAPAN PEMERIKSAAN TUMOR A. Tahapan MedisA. Tahapan Medis 1. Riwayat Penyakit1. Riwayat Penyakit 2. Pemeriksaan Intra Okuler2. Pemeriksaan Intra Okuler 3. Pemeriksaan Funduskopi3. Pemeriksaan Funduskopi 4. Pemeriksaan Orbita4. Pemeriksaan Orbita B. Tahapan Penunjang :B. Tahapan Penunjang : 1. Radiologi Standar1. Radiologi Standar 2. Tomografi2. Tomografi 3. CT. Scanning3. CT. Scanning 4. USG4. USG 5. Venographi5. Venographi 6. Arteriographi6. Arteriographi
  • 142. 142142 C. Konsultasi Antar Bagian :C. Konsultasi Antar Bagian : Anak, bedah, THT, untuk mengambil tindakanAnak, bedah, THT, untuk mengambil tindakan yang akan dilakukan.yang akan dilakukan.
  • 143. DEFISIENSI VITAMIN ADEFISIENSI VITAMIN A •Anak balita dengan gangguan nutrisi •Dewasa (diet) , •Sumbatan saluran empedu Kekurangan vitamin A: •Gangguan pertumbuhan tulang. •Gangguan kulit. •Gangguan mucosa saluran pencernaan. •Gangguan pernafasan. •Gangguan pada mata.
  • 144. Gejala pada mataGejala pada mata Stadium IStadium I XnXn Hemeralopia (buta senja)Hemeralopia (buta senja) X1AX1A Konjungtiva keringKonjungtiva kering X1BX1B Bitot spotBitot spot bercak seperti busa sabun keju.bercak seperti busa sabun keju. X2X2 Xerosis korneaXerosis kornea X3AX3A KeratomalasiaKeratomalasia X3BX3B Ulcerasi kornea melunak seperti bubur.Ulcerasi kornea melunak seperti bubur. XSXS Kornea scarKornea scar bola mata mengecil dan kempes.bola mata mengecil dan kempes.
  • 146. Pengobatan: Hari 1:Vitamin A 200.000 si (12 bulan –, 59 bulan) Vitamin A 100.000 si (6 bulan –11 bulan) Vitamin A 50.000 si (< 5 bulan). Pencegahan: •Gizi baik •Bayi 6 bulan -11 bulan vitamin A (biru) 2xsetahun. •Anak 12 – 59 bulan vitamin A (merah)