3. SEJARAH
Berdiri tanggal 8 Mei 1886 (Atlanta) didirikan oleh
Dr. John Smith Pamberton.
Coca-cola dijual kepada Candler. Ia memasarkan
secara agresif melalui: iklan, promosi, distribusi
dan sovenir.
Pada tahun 1919 Coca-Cola dibeli oleh Woodruff.
Tahun 1923 anak Woodruff, Ernest Woodruff,
menjadi CEO.
Coca-cola sudah pernah memasuki pasar India
sekitar tahun 1970-an, namun melepaskannya
dan kembali masuk di pasar India pada tahun
1993 aliansi dengan Parle Export.
4. VISI DAN MISI
VISI:
1. People ( Be a great place to
work where people are inspired to
be the besat they can be)
2. Portofolio (Bring the word
portopolio of quality beverage brand
that anticipate and satisfy people’s
desire and need)
3. Partner (Nurture a winning
network of contumers and suppliers,
tugether we create sustainable
comunities)
4. Planet (Maximize long term
return to shareowners while being
mindful of our overall
responsibilities)
5. Profit (Be a highly effective, lean
and fast-moving organization)
MISI:
1. To refrest the word
2. To inspire moments of
optimism and
happiness
3. To create value and
make a difference
Values:
Leadership, Collaboration,
Integrity, Accountability,
Passion, Diversity, Quality.
5. PRODUK
Merupakan perusahaan
manufacture minuman
bersoda , dengan variasi:
1. Minuman bersoda
(Coca-Cola)
2. Minuman berenergi
(Burn)
3. Sport drink (Power
rade)
4. Juice
6. PROSES PRODUKSI
Pembuatan Sirup
Terdiri dari air dan gula
Pengujian Pengawas
Mutu.
Memastikan air yang digunakan
untuk produk botol dan kaleng
murni dan telah disaring
Pemeriksaan Berlanjut
Menggunakan mesin untuk
mengukur CO2, rasa dan
kandungan sirup
Penambahan
konsentrat Coca-Cola
Teknisi mencicipi, memeriksa dam
mencatat campuran. Setelah cairan
siap produk ditambah CO2
Kemasan diisi
Kemasan PET diisi. Kemasan ini
melalui tahap pemeriksaan terlebih
dahulu
Pemberian Label
Pemberian label, kode produksi,
dikemas dalam karton, dan
dimasukkan dalam krat.
7. PENGHARGAAN
2003 the Golden Peacock National Quality
Award
2004 The Corporate Social Responsibility
Award
2005 Environment Appreciation Certificate
2005
2006 The Golden Peacock Environment
Management Commendation
2007 the National Award for Exellence in
Water Management
2008 the Golden Peacock Global CSR Award
9. MASALAH: KRISIS AIR DI INDIA
Tahun 1999 sampai 2006 di India terjadi krisis air
yang diakibatkan oleh proses operasional Coca-
Cola.
Anggapan dari IRC yang menyebutkan Coca-
Cola membuang limbah di daerah pertanian.
Isu bahwa investasi sebesar US $20 juta untuk
konservasi air hanya satu persen dari budget
iklan.
Mahasiswa dr Universitas of Michigan
beranggapan, Coca-Cola menghabiskan air,
berdampak pada hasil pertanian.
14 Januari 2008, TERI melaporkan bahwa tidak
ada pestisida ditemukan dari air yang dianggap
berbahaya. laporan dianggap dibuat pihak
10. CORPORATE SOSIAL
RESPONSIBILITY
Air
1. Adanya konservasi air, seperti:
a. Januari 2006 kerjasama dengan Pemerintah
dan non-Pemerintah (NGOs) mengatasi
masalah air.
b. Tahun 2006 pengumpulan air hujan
c. Tahun 2007, rainwater harvesting.
d. Tahun 2007, bekerjasama dengan FORCE
membuat inisiatif “World Water Day”.
e. Tahun 2007, membuat film mengenai proteksi
ada lingkungan
2. Tujuannya: Reduce, Recycle and Replenish.
11. CORPORATE SOSIAL
RESPONSIBILITY
Tenaga
1. Juni 2000 memasarkan ekofreshment
cooler, lemari pendingin tanpa HFCs
2. Tahun 2006 menemukan EMS yang mampu
membatasi energi sekitar 35%.
3. Tahun 2007, adanya proyek esKO.
4. Tahun 2010, berhasil melakukan efisiensi
energi sebanyak 40-50%
12. CORPORATE SOSIAL
RESPONSIBILITY
Daur Ulang dan Kemasan
1. Kemasaannya menggunakan kaleng
alumunium, botol PET, botol kaca.
2. Tahun 2005, daur ulang kemasan PET di
Mumbai, kerjasama denga BMC, Municipal
Corporation of Mumbai, dan FORCE.
3. Tahun 2006, membuat film dengan nama
“Abhiyan”, kerjasama dengan Pemerintah Delhi
dan IAPM.
4. E-3 (eco-innovation, improving efficiency, dan
life cycle effective) menghemat 89.ooo ton
kaca tahun 2006
13. COMMUNITY DEVELOPMENT
INITIATIVES
Komunitas
1. Tahun 2003, membentuk Jagriti Learning
Centre, yang mendidik 1.800 anak.
kerjasaama dengan NGOs
2. Tahun 2007, proyek “Elixir for Life” untuk
menyediakan air yang bisa diminum.
3. Menyediakan fasilitas kesehatan, buku, ATK di
16 sekolah, Maharastra.
4. Tahun 2007, membuat “Parivartan” untuk
melatih atau traning retail kecil.
14. COMMUNITY DEVELOPMENT
INITIATIVES
Kesehatan
1. Tahun 2003, kerjasama dengan pemerintah
Delhi dan Indian Red Cross, berinisiatif
mengajarkan pendidikan kesehatan:
kebersihan dan
sanitasi, HIV/AIDS, imunisasi, penyuluhan
penyakit, reproduksi dan kesehatan anak.
15. ANALISIS LINGKUNGAN INDIA
Hujan turun sebesar 60% dalam 2 tahun di India.
Agustus 2003 masyarakat India menggunakan
pestisida dalam jumlag besar.
16. SWOT Matrix
Internal Eksternal
(+) Kekuatan:
1. CSR: mengatasi masalah
lingkungan, pendidikan, dan
kesehatan.
2. Inovasi produk baru:
minuman berenergi, sport
drink dan juice.
3. Memberdayakan
sumberdaya dan tenaga
kerja lokal.
4. Adanya www.cokefacts.org
Peluang:
1. Peraturan Liberalisasi di India,
menjadi peluang Coca-Cola
kembali masuk di India
2. Penghargaan the Golden Peacock.
3. Laporan TERI yang menyebutkan :
air tidak mengandung pestisida.
4. Laporan NGRI yang menyebutkan:
tidak ada bukti tentang eksplorasi
air terhadap sistem operasional
kemasan botol.
(-) Kelemahan:
1. Mesin yang mengandung
GHG.
Ancaman:
1. Tahun 2003 CSE melaporkan 12
merek softdrink mengandung
pestisida, termasuk Coca-Cola.
2. Pesaingnya, Pepsi Co., lebih
agresif dalam pengiklanan.
3. Adanya isu tentang eksporasi
terhadap air dari masyarakat
India
18. Rekomendasi strategi
Melalui pendekatan khusus: seperti ikut sertakan orang yang dianggap
penting masyarakat India, untuk ikut serta dalam pelaksanaan uji kadar
pestisida dalam air. Bila perlu ikut sertakan dalam aktifitas CSR.
(Diharapkan orang yang di anggap penting ini mampu
menginformasikan atau mensosialisasikan masyarakat India)
Memberikan data tentang keadaan tanah di India dan curah hujannya.
Kenyataannya India merupakan negara yang curah hujannya rencah.
Kegiatan CSR dilakukan secara transparan.
Seimbangkan penggunaan air. ILUSTRASI Dalam kasus perusahaan
kayu, mereka menerapkan tebang tanam. Tetapi jika mereka menebang
terlalu cepet, tanaman yang ditanam belum bisa menggantikan pohon
yang sudah ditebang. Hasilnya penggundulan hutan. Seharusnya
perusahaan harus mampu memprediksi kapan waktu mereka menanam
dan menebang pohon, sehingga terjadi keseimbangan antara
keduanya. Begitu pula Coca-Cola seharusnya mampu memprediksi
keseimbangan antara air yang dipakai dan air hujan yang ia
tampung.
20. Data mengenai
tindakan
1. Manfaat: Apakah tindakan tersebut memberi manfaat bagi semua pihak?
TIDAK
2. Pemenuhan Hak: Apakah tindakan yang dilakukan menjamin terpenuhinya
dan terpeliharanya hak-hak semua pihak? TIDAK
3. Keadilan: Apakah tindakan yang dilakukan adail bagi semua pihak? TIDAK
4. Pemeliharaan: Apakah tindakan yang dilakukan konsistensi dengan
tanggung jawab pemeliharaan dalam berbagai hal? IYA
Tidak dalam 1 atau
beberapa kriteria
Apakah ada faktor yang menyebabkan kriteria tidaj terpenuhi? IYA
Apakah kriteria yang terpenuhi lebih penting dibandingkan kriteria
lain? IYA
Apakah ada faktor diluar kemampuan organisasi yang
menyebabkan sebagaikriteria tidak terpenuhi? IYA
Ya: ETISTidak: TIDAK ETIS
Tidak Ya