SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
Melihat Pasal-Pasal
RUU Pelindungan Data Pribadi
@banyumurti
privasi.id
privasi.id
RUU Pelindungan Data Pribadi
Dapat diunduh di:
s.id/ruupdpfinal
privasi.id
UU PDP mengatur tentang….
1
Jenis Data
Pribadi 2 3 4
5678
11109 13
Hak Pemilik
Data Pribadi
Pemrosesan
Data Pribadi
Pengecualian
terhadap Data Pribadi
Pengendali dan
Prosesor Data Pribadi
Pejabat/Petugas
PDP
Transfer Data
PribadiSanksi Administratif
Pedoman Perilaku
Pengendali Data
Pribadi
Penyelesaian
Sengketa
Kerjasama
Internasional 12
Peran Pemerintah
dan Masyarakat
Larangan dan
Ketentuan Pidana
privasi.id
Definisi Data Pribadi
Data Pribadi adalah setiap data
tentang seseorang baik yang
teridentifikasi dan/atau dapat
diidentifikasi secara tersendiri atau
dikombinasi dengan informasi lainnya
baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui sistem elektronik
dan/atau nonelektronik
Pasal 1
privasi.id
Para Pihak
PENGENDALI DATA PRIBADI
pihak yang menentukan tujuan dan melakukan
kendali pemrosesan Data Pribadi
PROSESOR DATA PRIBADI
pihak yang melakukan pemrosesan Data Pribadi
atas nama Pengendali Data Pribadi
PEMILIK DATA PRIBADI
orang perseorangan selaku subyek data yang
memiliki Data Pribadi yang melekat pada dirinya.
Pasal 1
privasi.id
Subjek
ORANG PERSEORANGAN
KORPORASI
kumpulan orang dan/atau kekayaan yang terorganisasi
baik merupakan badan hukum maupun bukan badan
hukum
BADAN PUBLIK
lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain
yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan
penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh
dananya bersumber APBN dan/atau APBD, atau
organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau
seluruh dananya bersumber dari APBN dan/atau
APBD, sumbangan masyarakat dan/atau luar negeri.
Pasal 1
privasi.id
Jenis Data Pribadi
Data Pribadi Umum Data Pribadi Spesifik
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Kewarganegaraan
Agama
Data Pribadi yang dikombinasikan untuk
mengidentifikasi seseorang
data dan informasi kesehatan
data biometrik
data genetika
kehidupan/orientasi seksual
pandangan politik
catatan kejahatan
data anak
data keuangan pribadi
data lainnya sesuai ketentuan perundang-
undanganPasal 3
privasi.id
Hak Pemilik Data Pribadi
pasal
4
meminta Informasi tentang kejelasan identitas, dasar kepentingan
hukum, tujuan permintaan dan penggunaan Data Pribadi, dan
akuntabilitas pihak yang meminta Data Pribadi
melengkapi Data Pribadi miliknya sebelum diproses oleh
Pengendali Data Pribadi
mengakses Data Pribadi miliknya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
memperbarui dan/atau memperbaiki kesalahan dan/atau ketidakakuratan
Data Pribadi miliknya
mengakhiri pemrosesan, menghapus, dan/atau memusnahkan
Data Pribadi miliknya
menarik kembali persetujuan pemrosesan Data Pribadi miliknya
yang telah diberikan kepada Pengendali Data Pribadi.
mengajukan keberatan atas tindakan pengambilan keputusan yang
hanya didasarkan pada pemrosesan secara otomatis terkait profil
seseorang (profiling)
memilih atau tidak memilih pemrosesan Data Pribadi melalui
mekanisme pseudonim untuk tujuan tertentu
menunda atau membatasi pemrosesan Data Pribadi secara
proporsional
menuntut dan menerima ganti rugi atas pelanggaran Data
Pribadi miliknya
mendapatkan dan/atau menggunakan Data Pribadi miliknya dari
Pengendali Data Pribadi
menggunakan dan mengirimkan Data Pribadi miliknya ke
Pengendali Data Pribadi lainnya
pasal
5
pasal
6
pasal
7
pasal
8
pasal
9
pasal
10
pasal
11
pasal
12
pasal
13
pasal
14a
pasal
14b
privasi.id
Pengecualian Hak Pemilik Data Pribadi
kepentingan pertahanan dan keamanan nasional
agregat data yang pemrosesannya ditujukan guna
kepentingan statistik dan penelitian ilmiah dalam rangka
penyelenggaraan negara
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 14
kepentingan proses penegakan hukum
kepentingan umum dalam rangka penyelenggaraan negara
kepentingan pengawasan sektor jasa keuangan, moneter,
sistem pembayaran, dan stabilitas sistem keuangan
Pasal 16
privasi.id
Pemrosesan Data Pribadi
perbaikan dan
pembaruan
penampilan,
pengumuman, transfer,
penyebarluasan, atau
pengungkapan
penghapusan atau
pemusnahan.
perolehan dan
pengumpulan
pengolahan dan
penganalisisan
penyimpanan
Pasal 17 (1)
privasi.id
Prinsip Pemrosesan Data Pribadi
terbatas dan spesifik, sah secara hukum,
patut, dan transparan
sesuai dengan tujuannya
menjamin hak Pemilik Data Pribadi
akurat, lengkap, tidak menyesatkan,
mutakhir, dan dapat dipertanggungjawabkan
melindungi keamanan Data Pribadi dari
pengaksesan yang tidak sah, pengungkapan yang
tidak sah, pengubahan yang tidak sah,
penyalahgunaan, perusakan, dan/atau kehilangan
memberitahukan tujuan dan aktivitas
pemrosesan, serta kegagalan pelindungan
Data Pribadi
dimusnahkan dan/atau dihapus setelah masa
retensi berakhir atau berdasarkan permintaan
Pemilik Data Pribadi
dilakukan secara bertanggung jawab dengan
memenuhi pelaksanaan prinsip pelindungan
Data Pribadi
Pasal 17 (2)
privasi.id
Persetujuan Pemrosesan Data Pribadi
Pemrosesan Data Pribadi harus memenuhi ketentuan adanya
persetujuan yang sah dari Pemilik Data Pribadi untuk satu atau
beberapa tujuan tertentu yang telah disampaikan kepada Pemilik Data
Pribadi.
pasal
18
Persetujuan pemrosesan Data Pribadi dilakukan melalui
persetujuan tertulis (elektronik atau non-elektronik) atau lisan
terekam
pasal
19
Klausul perjanjian yang di dalamnya terdapat permintaan Data Pribadi
yang tidak memuat persetujuan secara tegas (explicit consent) dari
Pemilik Data Pribadi dinyatakan batal demi hukum
pasal
20
Dalam melakukan pemrosesan Data Pribadi, Pengendali Data Pribadi
wajib menjaga kerahasiaan Data Pribadi
pasal
21
privasi.id
Pemasangan alat pemroses/pengolah data visual di
tempat umum
untuk tujuan keamanan, pencegahan bencana, dan/atau
penyelenggaraan lalu lintas atau pengumpulan, analisis
dan pengaturan Informasi lalu lintas
tidak digunakan untuk mengidentifikasi seseorang
kepentingan proses penegakan hukum
Pasal 22
harus menampilkan Informasi bahwa pada area tersebut telah
dipasang alat pemroses atau pengolah data visual
privasi.id
SETIAP ORANG
(Orang Perorangan atau Korporasi)
Pengendali/Prosesor Data Pribadi
BADAN PUBLIK
ORGANISASI/INSTITUSI
Pasal 23
privasi.id
Kewajiban Pengendali Data Pribadi (1)
Untuk mendapatkan persetujuan, wajib menyampaikan informasi
mengenai: legalitas, tujuan, jenis & relevansi data pribadi, periode
retensi, rincian informasi yang dikumpulkan, jangka waktu
pemrosesan dan hak pemilik data pribadi.
pasal
24
Wajib menghentikan pemrosesan Data Pribadi dalam hal
Pemilik Data Pribadi menarik kembali persetujuan pemrosesan
Data Pribadi (paling lambat 3x24 jam)
pasal
25
Wajib melakukan penundaan dan pembatasan pemrosesan
Data Pribadi jika diminta Pemilik Data Pribadi (paling lambat
2x24 jam)
pasal
26
Wajib melindungi dan memastikan keamanan Data Pribadi
yang diprosesnya
pasal
27
privasi.id
Kewajiban Pengendali Data Pribadi (2)
Wajib melakukan pengawasan terhadap setiap pihak yang
terlibat dalam pemrosesan Data Pribadi di bawah kendali.
pasal
28
Wajib memastikan pelindungan Data Pribadi dari pemrosesan
Data Pribadi yang tidak sah.
pasal
29
Wajib mencegah Data Pribadi diakses secara tidak sah (dengan
sistem yang andal, aman dan bertanggungjawab)
pasal
30
Wajib melakukan perekaman terhadap seluruh kegiatan
pemrosesan Data Pribadi
pasal
31
privasi.id
Kewajiban Pengendali Data Pribadi (3)
Wajib memberikan akses kepada Pemilik Data Pribadi terhadap Data
Pribadi yang diproses beserta rekam jejak pemrosesan Data Pribadi
sesuai dengan jangka waktu penyimpanan Data Pribadi.
pasal
32
wajib menolak memberikan akses perubahan terhadap Data Pribadi,
jika: membahayakan keamanan/kesehatan fisik/mental, berdampak
pengungkapan Data Pribadi orang lain, bertentangan dengan
kepentingan hankamnas
pasal
33
Wajib memperbarui dan/atau memperbaiki kesalahan
dan/atau ketidakakuratan Data Pribadi (1x24 jam) dan
memberitahukan hasilnya
pasal
34
Wajib menjamin akurasi, kelengkapan, dan konsistensi Data
Pribadi
pasal
35
privasi.id
Kewajiban Pengendali Data Pribadi (4)
Wajib melakukan pemrosesan Data Pribadi sesuai dengan
tujuan pemrosesan Data Pribadi yang disetujui oleh Pemilik
Data Pribadi.
pasal
36
Wajib mengakhiri pemrosesan Data Pribadi jika: telah
mencapai masa retensi, tujuan pemrosesan tercapai, atau
permintaan Pemilik Data Pribadi
pasal
37
Wajib menghapus Data Pribadi jika: tidak lagi diperlukan untuk
pencapaian tujuan, persetujuan ditarik, permintaan pemilik
data pribadi, data diperoleh/diproses dengan cara ilegal
pasal
38
Wajib memusnahkan Data Pribadi jika: tidak memiliki nilai guna
lagi, habis masa retensi, permintaan Pemilik Data Pribadi, tidak
berkaitan dengan penyelesaian proses hukum
pasal
39
privasi.id
Kewajiban Pengendali Data Pribadi (5)
Wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada
Pemilik Data Pribadi dan Menteri jika terjadi kegagalan
pelindungan Data Pribadi (paling lambat 3x24 jam)
pasal
40
Wajib bertanggung jawab atas pemrosesan Data Pribadi dan
menunjukkan pertanggungjawabannya dalam pemenuhan
kewajiban pelaksanaan prinsip pelindungan Data Pribadi.
pasal
41
privasi.id
Pengendali/Prosesor Data Pribadi wajib menunjuk seorang pejabat
atau petugas yang melaksanakan fungsi pelindungan data pribadi
dalam hal:
Pejabat atau Petugas Yang Melaksanakan Fungsi
Pelindungan Data Pribadi
Pemrosesan Data Pribadi untuk kepentingan pelayanan publik
Kegiatan inti Pengendali Data Pribadi memiliki sifat, ruang lingkup, dan/atau tujuan yang
memerlukan pemantauan secara teratur dan sistematis atas Data Pribadi dengan skala besar
Kegiatan inti Pengendali Data Pribadi terdiri dari pemrosesan Data Pribadi dalam skala besar
untuk Data Pribadi yang bersifat spesifik dan/atau Data Pribadi yang berkaitan dengan tindak
pidana
Pasal 45
privasi.id
Menginformasikan dan memberikan
saran untuk Pengendali/Prosesor Data
Pribadi agar mematuhi ketentuan dalam
UU PDP
Tugas Pejabat Pelindungan Data Pribadi
Memantau dan memastikan kepatuhan
terhadap UU PDP dan kebijakan
Pengendali/Prosesor Data Pribadi, termasuk
penugasan, tanggung jawab, peningkatan
kesadaran dan pelatihan pihak yang terlibat
dalam pemrosesan Data Pribadi, dan audit
terkait
Memberikan saran mengenai penilaian
dampak pelindungan Data Pribadi dan
memantau kinerja Pengendali/Prosesor
Data Pribadi;
Berkoordinasi dan bertindak sebagai
narahubung untuk isu yang berkaitan
dengan pemrosesan Data Pribadi,
termasuk melakukan konsultasi mengenai
mitigasi risiko dan/atau hal lainnya
Pasal 46
privasi.id
SANKSI ADMINISTRATIF
peringatan tertulis
denda administratif
penghentian sementara kegiatan pemrosesan Data Pribadi
penghapusan atau pemusnahan Data Pribadi
ganti kerugian
Pasal 50
privasi.id
LARANGAN DAN SANKSI PIDANA (1)
LARANGAN
(Setiap Orang* dilarang….)
SANKSI PIDANA
memperoleh atau mengumpulkan Data Pribadi yang bukan
miliknya dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri
atau orang lain secara melawan hukum atau dapat
mengakibatkan kerugian Pemilik Data Pribadi
(pasal 51 ayat 1)
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana
denda paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
miliar rupiah)
(pasal 61 ayat 1)
mengungkapkan Data Pribadi yang bukan miliknya
(pasal 51ayat 2)
pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau pidana
denda paling banyak Rp20.000.000.000,00 (dua puluh
miliar rupiah)
(pasal 61 ayat 2)
menggunakan Data Pribadi yang bukan miliknya.
(pasal 51 ayat 3)
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun atau pidana
denda paling banyak Rp70.000.000.000,00 (tujuh puluh
miliar rupiah).
(pasal 61 ayat 3)
Setiap Orang = orang perseorangan atau Korporasi
privasi.id
LARANGAN DAN SANKSI PIDANA (2)
LARANGAN
(Setiap Orang* dilarang….)
SANKSI PIDANA
memasang dan/atau mengoperasikan alat pemroses atau
pengolah data visual di tempat umum atau fasilitas
pelayanan publik yang dapat mengancam dan/atau
melanggar pelindungan Data Pribadi.
(pasal 52)
pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau pidana
denda paling banyak Rp10.000.000.000,00
(pasal 62)
menggunakan alat pemroses atau pengolah data visual
yang dipasang di tempat umum dan/atau fasilitas
pelayanan publik yang digunakan untuk mengidentifikasi
seseorang
(pasal 53)
pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau pidana
denda paling banyak Rp10.000.000.000,00
(pasal 63)
memalsukan Data Pribadi
(Pasal 54 ayat 1)
pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun atau pidana
denda paling banyak Rp60.000.000.000,00
(pasal 64 ayat 1)
menjual atau membeli Data Pribadi
(Pasal 54 ayat 2)
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana
denda paling banyak Rp50.000.000.000,00
(pasal 64 ayat 2)
privasi.id
• Pidana dapat dijatuhkan kepada pengurus, pemegang kendali, pemberi
perintah, pemilik manfaat, dan/atau Korporasi.
• Pidana yang dapat dijatuhkan terhadap Korporasi hanya pidana denda.
• Paling banyak 3 (tiga) kali dari maksimal pidana denda yang diancamkan.
• Pidana Tambahan:
• perampasan keuntungan dan/atau harta kekayaan yang diperoleh atau hasil dari
tindak pidana
• pembekuan seluruh atau sebagian usaha Korporasi;
• pelarangan permanen melakukan perbuatan tertentu;
• penutupan seluruh atau sebagian tempat usaha dan/atau kegiatan Korporasi;
• melaksanakan kewajiban yang telah dilalaikan; dan
• pembayaran ganti kerugian.
Sanksi Pidana bagi Korporasi
Pasal 66
privasi.id
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, pihak yang telah
melakukan pemrosesan Data Pribadi, wajib menyesuaikan dengan
ketentuan pemrosesan Data Pribadi berdasarkan Undang-Undang ini
paling lama 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan.
Ketentuan Peralihan
Pasal 70
privasi.id
Mari kita kritisi isi RUU PDP ini dan
kawal pembahasannya di DPR agar dapat
segera disahkan menjadi Undang-Undang
privasi.id
Terima Kasih
banyumurti@ictwatch.id
slideshare.net/banyumurti
10/02/2020
Unduh presentasi di privasi.id

More Related Content

Similar to Melihat Pasal Pasal RUU Pelindungan Data Pribadi

Draft RUU Perlindungan Data Pribadi
Draft RUU Perlindungan Data PribadiDraft RUU Perlindungan Data Pribadi
Draft RUU Perlindungan Data PribadiICT Watch
 
BAHAN 3-BERSIH-Hasil Timus Timsin (29-30 Agustus 2022) RUU PDP v3.pdf
BAHAN 3-BERSIH-Hasil Timus Timsin (29-30 Agustus 2022) RUU PDP v3.pdfBAHAN 3-BERSIH-Hasil Timus Timsin (29-30 Agustus 2022) RUU PDP v3.pdf
BAHAN 3-BERSIH-Hasil Timus Timsin (29-30 Agustus 2022) RUU PDP v3.pdfCIkumparan
 
UU Pelindungan Data Pribadi Nomor 27 Tahun 2022
UU Pelindungan Data Pribadi Nomor 27 Tahun 2022UU Pelindungan Data Pribadi Nomor 27 Tahun 2022
UU Pelindungan Data Pribadi Nomor 27 Tahun 2022Achmad Syafaat
 
mengenal big data dan privasi
mengenal big data dan privasi mengenal big data dan privasi
mengenal big data dan privasi farhan syahreza
 
Penjelasan Permen kominfo no 20 tahun 2016
Penjelasan Permen kominfo no 20 tahun 2016 Penjelasan Permen kominfo no 20 tahun 2016
Penjelasan Permen kominfo no 20 tahun 2016 PT Datacomm Diangraha
 
GDPR, what you should now (indonesian version)
GDPR, what you should now (indonesian version)GDPR, what you should now (indonesian version)
GDPR, what you should now (indonesian version)Anugrah Prahasta
 
Ringkasan Standar Kompetensi Data Protection Officer | Agustus 2023 | IODTI
Ringkasan Standar Kompetensi Data Protection Officer | Agustus 2023 | IODTIRingkasan Standar Kompetensi Data Protection Officer | Agustus 2023 | IODTI
Ringkasan Standar Kompetensi Data Protection Officer | Agustus 2023 | IODTIEryk Budi Pratama
 
RUU Perlindungan Data Pribadi
RUU Perlindungan Data PribadiRUU Perlindungan Data Pribadi
RUU Perlindungan Data Pribadinurcholistri
 
PPT SMA X BAB 5A.pptx
PPT SMA X BAB 5A.pptxPPT SMA X BAB 5A.pptx
PPT SMA X BAB 5A.pptxIdaAyuViky
 
UU PDP yang sangat ditunggu
UU PDP yang sangat ditungguUU PDP yang sangat ditunggu
UU PDP yang sangat ditunggulengky
 
Implikasi UU PDP terhadap Tata Kelola Data Sektor Kesehatan - Rangkuman UU Pe...
Implikasi UU PDP terhadap Tata Kelola Data Sektor Kesehatan - Rangkuman UU Pe...Implikasi UU PDP terhadap Tata Kelola Data Sektor Kesehatan - Rangkuman UU Pe...
Implikasi UU PDP terhadap Tata Kelola Data Sektor Kesehatan - Rangkuman UU Pe...Eryk Budi Pratama
 

Similar to Melihat Pasal Pasal RUU Pelindungan Data Pribadi (13)

Draft RUU Perlindungan Data Pribadi
Draft RUU Perlindungan Data PribadiDraft RUU Perlindungan Data Pribadi
Draft RUU Perlindungan Data Pribadi
 
Permenkominfo no 20 tahun 2016
Permenkominfo no 20 tahun 2016Permenkominfo no 20 tahun 2016
Permenkominfo no 20 tahun 2016
 
BAHAN 3-BERSIH-Hasil Timus Timsin (29-30 Agustus 2022) RUU PDP v3.pdf
BAHAN 3-BERSIH-Hasil Timus Timsin (29-30 Agustus 2022) RUU PDP v3.pdfBAHAN 3-BERSIH-Hasil Timus Timsin (29-30 Agustus 2022) RUU PDP v3.pdf
BAHAN 3-BERSIH-Hasil Timus Timsin (29-30 Agustus 2022) RUU PDP v3.pdf
 
UU Pelindungan Data Pribadi Nomor 27 Tahun 2022
UU Pelindungan Data Pribadi Nomor 27 Tahun 2022UU Pelindungan Data Pribadi Nomor 27 Tahun 2022
UU Pelindungan Data Pribadi Nomor 27 Tahun 2022
 
RPP PDP.pdf
RPP PDP.pdfRPP PDP.pdf
RPP PDP.pdf
 
mengenal big data dan privasi
mengenal big data dan privasi mengenal big data dan privasi
mengenal big data dan privasi
 
Penjelasan Permen kominfo no 20 tahun 2016
Penjelasan Permen kominfo no 20 tahun 2016 Penjelasan Permen kominfo no 20 tahun 2016
Penjelasan Permen kominfo no 20 tahun 2016
 
GDPR, what you should now (indonesian version)
GDPR, what you should now (indonesian version)GDPR, what you should now (indonesian version)
GDPR, what you should now (indonesian version)
 
Ringkasan Standar Kompetensi Data Protection Officer | Agustus 2023 | IODTI
Ringkasan Standar Kompetensi Data Protection Officer | Agustus 2023 | IODTIRingkasan Standar Kompetensi Data Protection Officer | Agustus 2023 | IODTI
Ringkasan Standar Kompetensi Data Protection Officer | Agustus 2023 | IODTI
 
RUU Perlindungan Data Pribadi
RUU Perlindungan Data PribadiRUU Perlindungan Data Pribadi
RUU Perlindungan Data Pribadi
 
PPT SMA X BAB 5A.pptx
PPT SMA X BAB 5A.pptxPPT SMA X BAB 5A.pptx
PPT SMA X BAB 5A.pptx
 
UU PDP yang sangat ditunggu
UU PDP yang sangat ditungguUU PDP yang sangat ditunggu
UU PDP yang sangat ditunggu
 
Implikasi UU PDP terhadap Tata Kelola Data Sektor Kesehatan - Rangkuman UU Pe...
Implikasi UU PDP terhadap Tata Kelola Data Sektor Kesehatan - Rangkuman UU Pe...Implikasi UU PDP terhadap Tata Kelola Data Sektor Kesehatan - Rangkuman UU Pe...
Implikasi UU PDP terhadap Tata Kelola Data Sektor Kesehatan - Rangkuman UU Pe...
 

More from Indriyatno Banyumurti

Yang Tidak Boleh Dilakukan Kalau Pake Instagram Buat Jualan
Yang Tidak Boleh Dilakukan Kalau Pake Instagram Buat JualanYang Tidak Boleh Dilakukan Kalau Pake Instagram Buat Jualan
Yang Tidak Boleh Dilakukan Kalau Pake Instagram Buat JualanIndriyatno Banyumurti
 
Be A Digital Superhero: Digital Citizenship for Children
Be A Digital Superhero: Digital Citizenship for ChildrenBe A Digital Superhero: Digital Citizenship for Children
Be A Digital Superhero: Digital Citizenship for ChildrenIndriyatno Banyumurti
 
Cek Privasi dan Keamanan Digital di Ponselmu
Cek Privasi dan Keamanan Digital di PonselmuCek Privasi dan Keamanan Digital di Ponselmu
Cek Privasi dan Keamanan Digital di PonselmuIndriyatno Banyumurti
 
Menggunakan WhatsApp Business buat UMKM Jualan
Menggunakan WhatsApp Business buat UMKM JualanMenggunakan WhatsApp Business buat UMKM Jualan
Menggunakan WhatsApp Business buat UMKM JualanIndriyatno Banyumurti
 
Literasi Digital untuk Orang Tua - Mendampingi Anak di era Digital
Literasi Digital untuk Orang Tua - Mendampingi Anak di era DigitalLiterasi Digital untuk Orang Tua - Mendampingi Anak di era Digital
Literasi Digital untuk Orang Tua - Mendampingi Anak di era DigitalIndriyatno Banyumurti
 
Presetntasi yang Efektif di Ranah Daring (Online)
Presetntasi yang Efektif di Ranah Daring (Online)Presetntasi yang Efektif di Ranah Daring (Online)
Presetntasi yang Efektif di Ranah Daring (Online)Indriyatno Banyumurti
 
Literasi Digital - Menjadi Netizen Cerdas
Literasi Digital - Menjadi Netizen CerdasLiterasi Digital - Menjadi Netizen Cerdas
Literasi Digital - Menjadi Netizen CerdasIndriyatno Banyumurti
 
Materi 4 (TOT Literasi Digital): Jejak Digital dan Konten Positif
Materi 4 (TOT Literasi Digital): Jejak Digital dan Konten PositifMateri 4 (TOT Literasi Digital): Jejak Digital dan Konten Positif
Materi 4 (TOT Literasi Digital): Jejak Digital dan Konten PositifIndriyatno Banyumurti
 
Materi 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia Siber
Materi 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia SiberMateri 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia Siber
Materi 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia SiberIndriyatno Banyumurti
 
Materi 2 (TOT Literasi Digital): Hati-Hati di Dunia SIber
Materi 2 (TOT Literasi Digital): Hati-Hati di Dunia SIberMateri 2 (TOT Literasi Digital): Hati-Hati di Dunia SIber
Materi 2 (TOT Literasi Digital): Hati-Hati di Dunia SIberIndriyatno Banyumurti
 
Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi Digital
Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi DigitalMateri 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi Digital
Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi DigitalIndriyatno Banyumurti
 
Google Family Link - Tutorial Singkat
Google Family Link - Tutorial SingkatGoogle Family Link - Tutorial Singkat
Google Family Link - Tutorial SingkatIndriyatno Banyumurti
 

More from Indriyatno Banyumurti (20)

Waspada Pinjol Ilegal
Waspada Pinjol IlegalWaspada Pinjol Ilegal
Waspada Pinjol Ilegal
 
Yang Tidak Boleh Dilakukan Kalau Pake Instagram Buat Jualan
Yang Tidak Boleh Dilakukan Kalau Pake Instagram Buat JualanYang Tidak Boleh Dilakukan Kalau Pake Instagram Buat Jualan
Yang Tidak Boleh Dilakukan Kalau Pake Instagram Buat Jualan
 
Be A Digital Superhero: Digital Citizenship for Children
Be A Digital Superhero: Digital Citizenship for ChildrenBe A Digital Superhero: Digital Citizenship for Children
Be A Digital Superhero: Digital Citizenship for Children
 
Hoaks - Infodemi yang Meresahkan
Hoaks - Infodemi yang Meresahkan Hoaks - Infodemi yang Meresahkan
Hoaks - Infodemi yang Meresahkan
 
Cek Privasi dan Keamanan Digital di Ponselmu
Cek Privasi dan Keamanan Digital di PonselmuCek Privasi dan Keamanan Digital di Ponselmu
Cek Privasi dan Keamanan Digital di Ponselmu
 
Menggunakan WhatsApp Business buat UMKM Jualan
Menggunakan WhatsApp Business buat UMKM JualanMenggunakan WhatsApp Business buat UMKM Jualan
Menggunakan WhatsApp Business buat UMKM Jualan
 
Literasi Digital - Melawan Hoaks
Literasi Digital - Melawan HoaksLiterasi Digital - Melawan Hoaks
Literasi Digital - Melawan Hoaks
 
Netiket dan Aturan di Dunia Siber
Netiket dan Aturan di Dunia SiberNetiket dan Aturan di Dunia Siber
Netiket dan Aturan di Dunia Siber
 
Literasi Digital untuk Orang Tua - Mendampingi Anak di era Digital
Literasi Digital untuk Orang Tua - Mendampingi Anak di era DigitalLiterasi Digital untuk Orang Tua - Mendampingi Anak di era Digital
Literasi Digital untuk Orang Tua - Mendampingi Anak di era Digital
 
Presetntasi yang Efektif di Ranah Daring (Online)
Presetntasi yang Efektif di Ranah Daring (Online)Presetntasi yang Efektif di Ranah Daring (Online)
Presetntasi yang Efektif di Ranah Daring (Online)
 
Step-by-Step Instagram untuk UMKM
Step-by-Step Instagram untuk UMKMStep-by-Step Instagram untuk UMKM
Step-by-Step Instagram untuk UMKM
 
CV Banyumurti 2020
CV Banyumurti 2020CV Banyumurti 2020
CV Banyumurti 2020
 
Cek Privasi di Hape-mu
Cek Privasi di Hape-muCek Privasi di Hape-mu
Cek Privasi di Hape-mu
 
Literasi Digital - Menjadi Netizen Cerdas
Literasi Digital - Menjadi Netizen CerdasLiterasi Digital - Menjadi Netizen Cerdas
Literasi Digital - Menjadi Netizen Cerdas
 
Materi 4 (TOT Literasi Digital): Jejak Digital dan Konten Positif
Materi 4 (TOT Literasi Digital): Jejak Digital dan Konten PositifMateri 4 (TOT Literasi Digital): Jejak Digital dan Konten Positif
Materi 4 (TOT Literasi Digital): Jejak Digital dan Konten Positif
 
Materi 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia Siber
Materi 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia SiberMateri 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia Siber
Materi 3 (TOT Literasi Digital): Etika dan Aturan di Dunia Siber
 
Materi 2 (TOT Literasi Digital): Hati-Hati di Dunia SIber
Materi 2 (TOT Literasi Digital): Hati-Hati di Dunia SIberMateri 2 (TOT Literasi Digital): Hati-Hati di Dunia SIber
Materi 2 (TOT Literasi Digital): Hati-Hati di Dunia SIber
 
Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi Digital
Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi DigitalMateri 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi Digital
Materi 1 (TOT Literasi Digital): Internet, Media Sosial, dan Literasi Digital
 
Mendampingi Anak di Era Digital
Mendampingi Anak di Era DigitalMendampingi Anak di Era Digital
Mendampingi Anak di Era Digital
 
Google Family Link - Tutorial Singkat
Google Family Link - Tutorial SingkatGoogle Family Link - Tutorial Singkat
Google Family Link - Tutorial Singkat
 

Recently uploaded

pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnisilhamsumartoputra
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 

Recently uploaded (11)

pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 

Melihat Pasal Pasal RUU Pelindungan Data Pribadi

  • 1. Melihat Pasal-Pasal RUU Pelindungan Data Pribadi @banyumurti privasi.id
  • 2. privasi.id RUU Pelindungan Data Pribadi Dapat diunduh di: s.id/ruupdpfinal
  • 3. privasi.id UU PDP mengatur tentang…. 1 Jenis Data Pribadi 2 3 4 5678 11109 13 Hak Pemilik Data Pribadi Pemrosesan Data Pribadi Pengecualian terhadap Data Pribadi Pengendali dan Prosesor Data Pribadi Pejabat/Petugas PDP Transfer Data PribadiSanksi Administratif Pedoman Perilaku Pengendali Data Pribadi Penyelesaian Sengketa Kerjasama Internasional 12 Peran Pemerintah dan Masyarakat Larangan dan Ketentuan Pidana
  • 4. privasi.id Definisi Data Pribadi Data Pribadi adalah setiap data tentang seseorang baik yang teridentifikasi dan/atau dapat diidentifikasi secara tersendiri atau dikombinasi dengan informasi lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik dan/atau nonelektronik Pasal 1
  • 5. privasi.id Para Pihak PENGENDALI DATA PRIBADI pihak yang menentukan tujuan dan melakukan kendali pemrosesan Data Pribadi PROSESOR DATA PRIBADI pihak yang melakukan pemrosesan Data Pribadi atas nama Pengendali Data Pribadi PEMILIK DATA PRIBADI orang perseorangan selaku subyek data yang memiliki Data Pribadi yang melekat pada dirinya. Pasal 1
  • 6. privasi.id Subjek ORANG PERSEORANGAN KORPORASI kumpulan orang dan/atau kekayaan yang terorganisasi baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum BADAN PUBLIK lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber APBN dan/atau APBD, atau organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN dan/atau APBD, sumbangan masyarakat dan/atau luar negeri. Pasal 1
  • 7. privasi.id Jenis Data Pribadi Data Pribadi Umum Data Pribadi Spesifik Nama Lengkap Jenis Kelamin Kewarganegaraan Agama Data Pribadi yang dikombinasikan untuk mengidentifikasi seseorang data dan informasi kesehatan data biometrik data genetika kehidupan/orientasi seksual pandangan politik catatan kejahatan data anak data keuangan pribadi data lainnya sesuai ketentuan perundang- undanganPasal 3
  • 8. privasi.id Hak Pemilik Data Pribadi pasal 4 meminta Informasi tentang kejelasan identitas, dasar kepentingan hukum, tujuan permintaan dan penggunaan Data Pribadi, dan akuntabilitas pihak yang meminta Data Pribadi melengkapi Data Pribadi miliknya sebelum diproses oleh Pengendali Data Pribadi mengakses Data Pribadi miliknya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan memperbarui dan/atau memperbaiki kesalahan dan/atau ketidakakuratan Data Pribadi miliknya mengakhiri pemrosesan, menghapus, dan/atau memusnahkan Data Pribadi miliknya menarik kembali persetujuan pemrosesan Data Pribadi miliknya yang telah diberikan kepada Pengendali Data Pribadi. mengajukan keberatan atas tindakan pengambilan keputusan yang hanya didasarkan pada pemrosesan secara otomatis terkait profil seseorang (profiling) memilih atau tidak memilih pemrosesan Data Pribadi melalui mekanisme pseudonim untuk tujuan tertentu menunda atau membatasi pemrosesan Data Pribadi secara proporsional menuntut dan menerima ganti rugi atas pelanggaran Data Pribadi miliknya mendapatkan dan/atau menggunakan Data Pribadi miliknya dari Pengendali Data Pribadi menggunakan dan mengirimkan Data Pribadi miliknya ke Pengendali Data Pribadi lainnya pasal 5 pasal 6 pasal 7 pasal 8 pasal 9 pasal 10 pasal 11 pasal 12 pasal 13 pasal 14a pasal 14b
  • 9. privasi.id Pengecualian Hak Pemilik Data Pribadi kepentingan pertahanan dan keamanan nasional agregat data yang pemrosesannya ditujukan guna kepentingan statistik dan penelitian ilmiah dalam rangka penyelenggaraan negara Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 14 kepentingan proses penegakan hukum kepentingan umum dalam rangka penyelenggaraan negara kepentingan pengawasan sektor jasa keuangan, moneter, sistem pembayaran, dan stabilitas sistem keuangan Pasal 16
  • 10. privasi.id Pemrosesan Data Pribadi perbaikan dan pembaruan penampilan, pengumuman, transfer, penyebarluasan, atau pengungkapan penghapusan atau pemusnahan. perolehan dan pengumpulan pengolahan dan penganalisisan penyimpanan Pasal 17 (1)
  • 11. privasi.id Prinsip Pemrosesan Data Pribadi terbatas dan spesifik, sah secara hukum, patut, dan transparan sesuai dengan tujuannya menjamin hak Pemilik Data Pribadi akurat, lengkap, tidak menyesatkan, mutakhir, dan dapat dipertanggungjawabkan melindungi keamanan Data Pribadi dari pengaksesan yang tidak sah, pengungkapan yang tidak sah, pengubahan yang tidak sah, penyalahgunaan, perusakan, dan/atau kehilangan memberitahukan tujuan dan aktivitas pemrosesan, serta kegagalan pelindungan Data Pribadi dimusnahkan dan/atau dihapus setelah masa retensi berakhir atau berdasarkan permintaan Pemilik Data Pribadi dilakukan secara bertanggung jawab dengan memenuhi pelaksanaan prinsip pelindungan Data Pribadi Pasal 17 (2)
  • 12. privasi.id Persetujuan Pemrosesan Data Pribadi Pemrosesan Data Pribadi harus memenuhi ketentuan adanya persetujuan yang sah dari Pemilik Data Pribadi untuk satu atau beberapa tujuan tertentu yang telah disampaikan kepada Pemilik Data Pribadi. pasal 18 Persetujuan pemrosesan Data Pribadi dilakukan melalui persetujuan tertulis (elektronik atau non-elektronik) atau lisan terekam pasal 19 Klausul perjanjian yang di dalamnya terdapat permintaan Data Pribadi yang tidak memuat persetujuan secara tegas (explicit consent) dari Pemilik Data Pribadi dinyatakan batal demi hukum pasal 20 Dalam melakukan pemrosesan Data Pribadi, Pengendali Data Pribadi wajib menjaga kerahasiaan Data Pribadi pasal 21
  • 13. privasi.id Pemasangan alat pemroses/pengolah data visual di tempat umum untuk tujuan keamanan, pencegahan bencana, dan/atau penyelenggaraan lalu lintas atau pengumpulan, analisis dan pengaturan Informasi lalu lintas tidak digunakan untuk mengidentifikasi seseorang kepentingan proses penegakan hukum Pasal 22 harus menampilkan Informasi bahwa pada area tersebut telah dipasang alat pemroses atau pengolah data visual
  • 14. privasi.id SETIAP ORANG (Orang Perorangan atau Korporasi) Pengendali/Prosesor Data Pribadi BADAN PUBLIK ORGANISASI/INSTITUSI Pasal 23
  • 15. privasi.id Kewajiban Pengendali Data Pribadi (1) Untuk mendapatkan persetujuan, wajib menyampaikan informasi mengenai: legalitas, tujuan, jenis & relevansi data pribadi, periode retensi, rincian informasi yang dikumpulkan, jangka waktu pemrosesan dan hak pemilik data pribadi. pasal 24 Wajib menghentikan pemrosesan Data Pribadi dalam hal Pemilik Data Pribadi menarik kembali persetujuan pemrosesan Data Pribadi (paling lambat 3x24 jam) pasal 25 Wajib melakukan penundaan dan pembatasan pemrosesan Data Pribadi jika diminta Pemilik Data Pribadi (paling lambat 2x24 jam) pasal 26 Wajib melindungi dan memastikan keamanan Data Pribadi yang diprosesnya pasal 27
  • 16. privasi.id Kewajiban Pengendali Data Pribadi (2) Wajib melakukan pengawasan terhadap setiap pihak yang terlibat dalam pemrosesan Data Pribadi di bawah kendali. pasal 28 Wajib memastikan pelindungan Data Pribadi dari pemrosesan Data Pribadi yang tidak sah. pasal 29 Wajib mencegah Data Pribadi diakses secara tidak sah (dengan sistem yang andal, aman dan bertanggungjawab) pasal 30 Wajib melakukan perekaman terhadap seluruh kegiatan pemrosesan Data Pribadi pasal 31
  • 17. privasi.id Kewajiban Pengendali Data Pribadi (3) Wajib memberikan akses kepada Pemilik Data Pribadi terhadap Data Pribadi yang diproses beserta rekam jejak pemrosesan Data Pribadi sesuai dengan jangka waktu penyimpanan Data Pribadi. pasal 32 wajib menolak memberikan akses perubahan terhadap Data Pribadi, jika: membahayakan keamanan/kesehatan fisik/mental, berdampak pengungkapan Data Pribadi orang lain, bertentangan dengan kepentingan hankamnas pasal 33 Wajib memperbarui dan/atau memperbaiki kesalahan dan/atau ketidakakuratan Data Pribadi (1x24 jam) dan memberitahukan hasilnya pasal 34 Wajib menjamin akurasi, kelengkapan, dan konsistensi Data Pribadi pasal 35
  • 18. privasi.id Kewajiban Pengendali Data Pribadi (4) Wajib melakukan pemrosesan Data Pribadi sesuai dengan tujuan pemrosesan Data Pribadi yang disetujui oleh Pemilik Data Pribadi. pasal 36 Wajib mengakhiri pemrosesan Data Pribadi jika: telah mencapai masa retensi, tujuan pemrosesan tercapai, atau permintaan Pemilik Data Pribadi pasal 37 Wajib menghapus Data Pribadi jika: tidak lagi diperlukan untuk pencapaian tujuan, persetujuan ditarik, permintaan pemilik data pribadi, data diperoleh/diproses dengan cara ilegal pasal 38 Wajib memusnahkan Data Pribadi jika: tidak memiliki nilai guna lagi, habis masa retensi, permintaan Pemilik Data Pribadi, tidak berkaitan dengan penyelesaian proses hukum pasal 39
  • 19. privasi.id Kewajiban Pengendali Data Pribadi (5) Wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Pemilik Data Pribadi dan Menteri jika terjadi kegagalan pelindungan Data Pribadi (paling lambat 3x24 jam) pasal 40 Wajib bertanggung jawab atas pemrosesan Data Pribadi dan menunjukkan pertanggungjawabannya dalam pemenuhan kewajiban pelaksanaan prinsip pelindungan Data Pribadi. pasal 41
  • 20. privasi.id Pengendali/Prosesor Data Pribadi wajib menunjuk seorang pejabat atau petugas yang melaksanakan fungsi pelindungan data pribadi dalam hal: Pejabat atau Petugas Yang Melaksanakan Fungsi Pelindungan Data Pribadi Pemrosesan Data Pribadi untuk kepentingan pelayanan publik Kegiatan inti Pengendali Data Pribadi memiliki sifat, ruang lingkup, dan/atau tujuan yang memerlukan pemantauan secara teratur dan sistematis atas Data Pribadi dengan skala besar Kegiatan inti Pengendali Data Pribadi terdiri dari pemrosesan Data Pribadi dalam skala besar untuk Data Pribadi yang bersifat spesifik dan/atau Data Pribadi yang berkaitan dengan tindak pidana Pasal 45
  • 21. privasi.id Menginformasikan dan memberikan saran untuk Pengendali/Prosesor Data Pribadi agar mematuhi ketentuan dalam UU PDP Tugas Pejabat Pelindungan Data Pribadi Memantau dan memastikan kepatuhan terhadap UU PDP dan kebijakan Pengendali/Prosesor Data Pribadi, termasuk penugasan, tanggung jawab, peningkatan kesadaran dan pelatihan pihak yang terlibat dalam pemrosesan Data Pribadi, dan audit terkait Memberikan saran mengenai penilaian dampak pelindungan Data Pribadi dan memantau kinerja Pengendali/Prosesor Data Pribadi; Berkoordinasi dan bertindak sebagai narahubung untuk isu yang berkaitan dengan pemrosesan Data Pribadi, termasuk melakukan konsultasi mengenai mitigasi risiko dan/atau hal lainnya Pasal 46
  • 22. privasi.id SANKSI ADMINISTRATIF peringatan tertulis denda administratif penghentian sementara kegiatan pemrosesan Data Pribadi penghapusan atau pemusnahan Data Pribadi ganti kerugian Pasal 50
  • 23. privasi.id LARANGAN DAN SANKSI PIDANA (1) LARANGAN (Setiap Orang* dilarang….) SANKSI PIDANA memperoleh atau mengumpulkan Data Pribadi yang bukan miliknya dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum atau dapat mengakibatkan kerugian Pemilik Data Pribadi (pasal 51 ayat 1) pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) (pasal 61 ayat 1) mengungkapkan Data Pribadi yang bukan miliknya (pasal 51ayat 2) pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau pidana denda paling banyak Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah) (pasal 61 ayat 2) menggunakan Data Pribadi yang bukan miliknya. (pasal 51 ayat 3) pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun atau pidana denda paling banyak Rp70.000.000.000,00 (tujuh puluh miliar rupiah). (pasal 61 ayat 3) Setiap Orang = orang perseorangan atau Korporasi
  • 24. privasi.id LARANGAN DAN SANKSI PIDANA (2) LARANGAN (Setiap Orang* dilarang….) SANKSI PIDANA memasang dan/atau mengoperasikan alat pemroses atau pengolah data visual di tempat umum atau fasilitas pelayanan publik yang dapat mengancam dan/atau melanggar pelindungan Data Pribadi. (pasal 52) pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (pasal 62) menggunakan alat pemroses atau pengolah data visual yang dipasang di tempat umum dan/atau fasilitas pelayanan publik yang digunakan untuk mengidentifikasi seseorang (pasal 53) pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (pasal 63) memalsukan Data Pribadi (Pasal 54 ayat 1) pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun atau pidana denda paling banyak Rp60.000.000.000,00 (pasal 64 ayat 1) menjual atau membeli Data Pribadi (Pasal 54 ayat 2) pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp50.000.000.000,00 (pasal 64 ayat 2)
  • 25. privasi.id • Pidana dapat dijatuhkan kepada pengurus, pemegang kendali, pemberi perintah, pemilik manfaat, dan/atau Korporasi. • Pidana yang dapat dijatuhkan terhadap Korporasi hanya pidana denda. • Paling banyak 3 (tiga) kali dari maksimal pidana denda yang diancamkan. • Pidana Tambahan: • perampasan keuntungan dan/atau harta kekayaan yang diperoleh atau hasil dari tindak pidana • pembekuan seluruh atau sebagian usaha Korporasi; • pelarangan permanen melakukan perbuatan tertentu; • penutupan seluruh atau sebagian tempat usaha dan/atau kegiatan Korporasi; • melaksanakan kewajiban yang telah dilalaikan; dan • pembayaran ganti kerugian. Sanksi Pidana bagi Korporasi Pasal 66
  • 26. privasi.id Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, pihak yang telah melakukan pemrosesan Data Pribadi, wajib menyesuaikan dengan ketentuan pemrosesan Data Pribadi berdasarkan Undang-Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan. Ketentuan Peralihan Pasal 70
  • 27. privasi.id Mari kita kritisi isi RUU PDP ini dan kawal pembahasannya di DPR agar dapat segera disahkan menjadi Undang-Undang