SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
MATA KULIAH - LOGIKA

     UNIBA @ 2012
HUBUNGAN-HUBUNGAN DALAM LOGIKA

Ada 6 (enam) macam hubungan logika:
a. Hubungan independen (tak bertautan).
Dua pernyataan mempunyai hubungan
independen manakala keduanya menampilkan
permasalahan yang sama sekali terpisah.
Contoh:
Kuda Sumbawa kuat-kuat
Pohon asam berakar tunggang

Semua kelinci adalah lemah
Semua kelinci pemakan daun-daunan.
Hubungan independen mempunyai tabiat: benar salahnya pernyataan
pertama tidak dapat dipakai menentukan benar salahnya pernyataan
yang lain. Kebenaran pernyataan Kuda Sumbawa kuat-kuat tidak
dapat dipakai menentukan benar salahnya pernyataan Pohon asam
berakar tunggang, begitu pula sebaliknya.

b. Hubungan ekuivalen (persamaan)
Dua pernyataan mempunyai hubungan ekuivalen manakala keduanya
mempunyai makna yang sama
       Contoh:
       Semua besi adalah logam
       Sebagian logam adalah besi

      Sebagian cendekiawan menjadi menteri
      Sebagian cendekiawan bukan tak menjadi menteri.
Hubungan ekuivalen mempunyai tabiat: benar
salahnya pernyataan yang satu menentukan benar
salahnya pernyataan yang lain. Dengan perkataan
lain, bila pernyataan yang satu benar maka benar
pula pernyataan yang lain, bila pernyataan yang
satu salah yang lain mengikuti juga.

c. Hubungan kontradiktori (pertentangan)
      Dua pernyataan mempunyai hubungan
kontradiktori manakala keduanya terdiri term
subyek dan predikat yang sama tetapi berbeda
dalam kualitas maupun kuantitasnya.

Hubungan kontradiktori terdapat antara pasangan
pernyataan A dan O atau pasangan E dan I.
Contoh:
A     : Semua yang sukses rajin
 O    : Sebagian yang sukses tidak rajin
E     : Semua orang saleh tidak pendengki
I     : Sebagian orang saleh pendengki

         Sepasang permasalahan kontradiktori mempunyai tabiat
bila salah satu yang lain harus benar, dan bila yang satu benar yang
lain harus salah, tidak mungkin benar keduanya atau salah
keduanya.

Contoh pasangan A dan O:
        Bila dalam kenyataan semua orang yang sukses adalah
orang yang rajin, maka pernyatan A benar dan O salah. Sedangkan
bila dalam kenyataan beberapa orang yang sukses adalah orang-
orang yang tidak rajin maka pernyataan O benar dan A salah.
Semua orang sukses adalah tidak rajin maka A salah dan O benar.
Contoh:
E    : Semua mahasiswa kelas A tidak lulus
I    : Sebagian mahasiswa kelas A lulus

      Jika dalam realitas semua mahasiswa
kelas A tidak ada yang lulus, maka E benar dan
I salah. Tetapi bila ada yang lulus dan ada yang
tidak maka I benar dan E salah. Bila dalam
kenyataan: semua mahasiswa lulus maka E
salah dan I benar.
      Jadi, dalam hubungan kontradiktori salah
satu harus benar dan satunya lagi harus salah.
d.   Hubungan kontrari (perlawanan)
     Dua pernyataan mempunyai hubungan kontrari manakala
     term subyek dan predikat kedua pernyataan itu sama,
     kuantitasnya sama-sama universal tetapi berbeda dalam
     kualitas. Hubungan kontrari terdapat pada pernyataan A dan
     E.
     Contoh:
     A    : Semua politikus curang
      E : Semua politikus tidak curang

     Hubungan kontrari mempunyai tabiat: salah satu pernyataan
     harus salah dan bisa salah keduanya.
      Bila dalam kenyataan: semua politikus adalah curang,
        maka pernyataan A benar dan E salah.
      Bila dalam kenyataan: semua politikus tidak curang maka
        A salah dan E benar.
      Bila dalam kenyataan: ada yang crang dan ada yang tidak
        curang, maka A dan E sama-sama salah.
e. Hubungan sub-kontrari (setengah perlawanan)
   Dua pernyataan mempunyai hubungan sub-kontrari manakala
   term subyek dan predikat pernyataan itu sama, kuantitasnya
   sama-sama partikuler berbeda dalam kualitas.
   Hubungan sub-kontrari terdapat pada pernyataan I dan O.
    Contoh:
     I : Sebagian pedagang kikir
    O : Sebagian pedagang tidak kikir
    O : Sebagian mahasiswa tidak malas
    I   : Sebagian mahasiswa malas

       Hubungan sub-kontrari mempunyai tabiat: salah satu
  pernyataan harus benar dan bisa benar keduanya.

       Bila dalam kenyataan: semua pedagang adalah kikir, maka I
benar dan O salah. Bila semua pedagang adalah tidak kikir, maka O
benar dan I salah. Bila dalam kenyataan sebagian pedagang kikir,
sebagian tidak kikir, maka I dan O sama-sama benar.
f. Hubungan Implikasi (mencakup)
      Dua pernyataan mempunyai hubungan implikasi
manakala term subyek dan predikat pernyataan itu
sama, sama-sama dalam kualitas tetap iberbeda
kuantitas. Hubungan implikasi terdapat pada
pernyataan A dan I serta pasangan antara E dan O.
Contoh:
A     : Semua mahasiswa kelompok C rajin
I     : Sebagian mahasiswa kelompok C rajin
E     : Semua partiot tidak malas
O     : Sebagian patriot tidak malas

      Hubungan implikasi mempunyai sifat: bila benar
keduanya salah keduanya, atau satu benar dan satu
salah
Contoh pernyataan A dan I:
Bila dalam kenyataan: semua mahasiswa kelompok C rajin,
  maka A benar, begutu pula I. Jadi , disini keduanya benar
Bila dalam kenyataan: semua mahasiswa kelompok C tidak
 rajin, maka A dan I salah.
Bila dalam kenyataan: mahasiswa kelompok C ada yang
 rajin, dan ada pula yang tidak, maka A benar dan I salah.

PERNYATAAN SINGULAR
Pernyataan A dan E dengan subyek dan predikat yang sama
sebagaimanan kita ketahui mempunyai hubungan kontrari.
Tetapi pernyataan A dan E SINGULAR, DENGAN SUBYEK DAN
PREDIKET YANG SAMA MEMPUNYAI HUBUNGAN
KONTRADIKTORI, SEPERTI:
 A ( SINGULAR ) : HASAN BERBAJU HITAM.
 E ( SINGULAR ) : HASAN TIDAK BERBAJU HITAM
SEPASANG PERMASALAHAN A (SINGULAR)
DENGAN SUBYEK YANG SAMA TETAPI PREDIKET
BERBEDA DAPAT MEMPUNYAI HUBUNGAN
KONTRARI, SEPERTI:
 A (SINGULAR): NURDIN PERGI KE YOGJAKARTA
 A (SINGULAR): NURDIN PERGI KE SOLO.

SEPASANG PERMASALAHAN A (SINGULAR)
DENGAN SUBYEK SAMA TETAPI PREDIKET
BERBEDA DAPAT JUGA MEMPUNYAI HUBUNGAN
INDENPENDEN SEPERTI:
A (SINGULAR): NURDIN PERGI KE YOGJAKARTA
B (SINGULAR): NURDIN ANAK CERDAS

More Related Content

What's hot

Diktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaDiktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logika
Chupking
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Warnet Raha
 
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranTugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Susi Yanti
 

What's hot (20)

Diktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaDiktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logika
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Makalah kalimat
Makalah   kalimatMakalah   kalimat
Makalah kalimat
 
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesiaMakalah Hukum perkawinan di indonesia
Makalah Hukum perkawinan di indonesia
 
Dasar Logika tentang Proposisi2
Dasar Logika tentang Proposisi2Dasar Logika tentang Proposisi2
Dasar Logika tentang Proposisi2
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 
Tugas resensi jurnal rahmat
Tugas resensi jurnal rahmatTugas resensi jurnal rahmat
Tugas resensi jurnal rahmat
 
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranTugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenran
 
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
Esai hukum; Indonesia : "Sistem Hukum yang belum "Dewasa"
 
Proposisi
ProposisiProposisi
Proposisi
 
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaAlasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syakMakalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
 
Ppt penalaran
Ppt penalaranPpt penalaran
Ppt penalaran
 
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi Contoh Resume Buku Tugas 1  Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
Contoh Resume Buku Tugas 1 Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Metode studi islam
Metode studi islamMetode studi islam
Metode studi islam
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
 

Viewers also liked

Drama Cempaka Berdarah
Drama Cempaka BerdarahDrama Cempaka Berdarah
Drama Cempaka Berdarah
Azwira Ariwana
 
Презентация компании «Лидер»
Презентация компании «Лидер»Презентация компании «Лидер»
Презентация компании «Лидер»
lider-comp
 
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가
June Kim
 
Procedure f.a.c.t.s. dipcard test
Procedure f.a.c.t.s. dipcard testProcedure f.a.c.t.s. dipcard test
Procedure f.a.c.t.s. dipcard test
Mohd Najib Yusof
 
EAMES CORPORATE BROCHURE
EAMES CORPORATE BROCHUREEAMES CORPORATE BROCHURE
EAMES CORPORATE BROCHURE
Matt Cvijan
 
презентация
презентацияпрезентация
презентация
tktyf
 
Company Profile- CFMS.-1
Company Profile- CFMS.-1Company Profile- CFMS.-1
Company Profile- CFMS.-1
Shashi Singh
 
Earthquakesppt
EarthquakespptEarthquakesppt
Earthquakesppt
shuvvan
 
lockheed martin 2006 Annual Report
lockheed martin 2006 Annual Reportlockheed martin 2006 Annual Report
lockheed martin 2006 Annual Report
finance6
 

Viewers also liked (20)

Logika (logic)
Logika (logic)Logika (logic)
Logika (logic)
 
SEJARAH LOGIKA
SEJARAH LOGIKASEJARAH LOGIKA
SEJARAH LOGIKA
 
Drama Cempaka Berdarah
Drama Cempaka BerdarahDrama Cempaka Berdarah
Drama Cempaka Berdarah
 
TUGAS Kelompok 2
TUGAS Kelompok 2TUGAS Kelompok 2
TUGAS Kelompok 2
 
Презентация компании «Лидер»
Презентация компании «Лидер»Презентация компании «Лидер»
Презентация компании «Лидер»
 
Tm31
Tm31Tm31
Tm31
 
Revorg, New Delhi, Ladies Bags
Revorg, New Delhi, Ladies BagsRevorg, New Delhi, Ladies Bags
Revorg, New Delhi, Ladies Bags
 
Detection of and Response to Online Users' Emotion
Detection of and Response to Online Users' EmotionDetection of and Response to Online Users' Emotion
Detection of and Response to Online Users' Emotion
 
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가
기업들의 Sns 활동 한계에 봉착했나 이제 시작인가
 
Procedure f.a.c.t.s. dipcard test
Procedure f.a.c.t.s. dipcard testProcedure f.a.c.t.s. dipcard test
Procedure f.a.c.t.s. dipcard test
 
PwC's - Redefining finance's role in the digital-age
PwC's - Redefining finance's role in the digital-agePwC's - Redefining finance's role in the digital-age
PwC's - Redefining finance's role in the digital-age
 
EAMES CORPORATE BROCHURE
EAMES CORPORATE BROCHUREEAMES CORPORATE BROCHURE
EAMES CORPORATE BROCHURE
 
Target audience female
Target audience femaleTarget audience female
Target audience female
 
презентация
презентацияпрезентация
презентация
 
Company Profile- CFMS.-1
Company Profile- CFMS.-1Company Profile- CFMS.-1
Company Profile- CFMS.-1
 
Earthquakesppt
EarthquakespptEarthquakesppt
Earthquakesppt
 
Ամառ
ԱմառԱմառ
Ամառ
 
Detection of and response to Online Users' Emotion
Detection of and response to Online Users' EmotionDetection of and response to Online Users' Emotion
Detection of and response to Online Users' Emotion
 
COCA COLA
COCA COLACOCA COLA
COCA COLA
 
lockheed martin 2006 Annual Report
lockheed martin 2006 Annual Reportlockheed martin 2006 Annual Report
lockheed martin 2006 Annual Report
 

More from Bagoes Prasetya (13)

Copy buku bahasa indonesia hukum
Copy buku   bahasa indonesia hukumCopy buku   bahasa indonesia hukum
Copy buku bahasa indonesia hukum
 
Proses phk
Proses phkProses phk
Proses phk
 
Matakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaanMatakuliah ketenagakerjaan
Matakuliah ketenagakerjaan
 
Struktur masyarakat-indonesia.selesai
Struktur masyarakat-indonesia.selesaiStruktur masyarakat-indonesia.selesai
Struktur masyarakat-indonesia.selesai
 
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)
 
Materi pengenalan lambang Saka Bhayangkara
Materi pengenalan lambang Saka BhayangkaraMateri pengenalan lambang Saka Bhayangkara
Materi pengenalan lambang Saka Bhayangkara
 
Hukum kelembagaan negara
Hukum kelembagaan negaraHukum kelembagaan negara
Hukum kelembagaan negara
 
Struktur masyarakat-indonesia.selesai
Struktur masyarakat-indonesia.selesaiStruktur masyarakat-indonesia.selesai
Struktur masyarakat-indonesia.selesai
 
Format kelembagaan
Format kelembagaanFormat kelembagaan
Format kelembagaan
 
Slide arahan sosialisasi_rbp fix
Slide arahan sosialisasi_rbp fixSlide arahan sosialisasi_rbp fix
Slide arahan sosialisasi_rbp fix
 
sosialisasi road map rbp gel ii polda
sosialisasi road map rbp gel ii poldasosialisasi road map rbp gel ii polda
sosialisasi road map rbp gel ii polda
 
Slide hukum pidana rose
Slide hukum pidana roseSlide hukum pidana rose
Slide hukum pidana rose
 
Pengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukumPengantar ilmu hukum
Pengantar ilmu hukum
 

Hubungan hubungan dalam logika 2

  • 1. MATA KULIAH - LOGIKA UNIBA @ 2012
  • 2. HUBUNGAN-HUBUNGAN DALAM LOGIKA Ada 6 (enam) macam hubungan logika: a. Hubungan independen (tak bertautan). Dua pernyataan mempunyai hubungan independen manakala keduanya menampilkan permasalahan yang sama sekali terpisah. Contoh: Kuda Sumbawa kuat-kuat Pohon asam berakar tunggang Semua kelinci adalah lemah Semua kelinci pemakan daun-daunan.
  • 3. Hubungan independen mempunyai tabiat: benar salahnya pernyataan pertama tidak dapat dipakai menentukan benar salahnya pernyataan yang lain. Kebenaran pernyataan Kuda Sumbawa kuat-kuat tidak dapat dipakai menentukan benar salahnya pernyataan Pohon asam berakar tunggang, begitu pula sebaliknya. b. Hubungan ekuivalen (persamaan) Dua pernyataan mempunyai hubungan ekuivalen manakala keduanya mempunyai makna yang sama Contoh: Semua besi adalah logam Sebagian logam adalah besi Sebagian cendekiawan menjadi menteri Sebagian cendekiawan bukan tak menjadi menteri.
  • 4. Hubungan ekuivalen mempunyai tabiat: benar salahnya pernyataan yang satu menentukan benar salahnya pernyataan yang lain. Dengan perkataan lain, bila pernyataan yang satu benar maka benar pula pernyataan yang lain, bila pernyataan yang satu salah yang lain mengikuti juga. c. Hubungan kontradiktori (pertentangan) Dua pernyataan mempunyai hubungan kontradiktori manakala keduanya terdiri term subyek dan predikat yang sama tetapi berbeda dalam kualitas maupun kuantitasnya. Hubungan kontradiktori terdapat antara pasangan pernyataan A dan O atau pasangan E dan I.
  • 5. Contoh: A : Semua yang sukses rajin O : Sebagian yang sukses tidak rajin E : Semua orang saleh tidak pendengki I : Sebagian orang saleh pendengki Sepasang permasalahan kontradiktori mempunyai tabiat bila salah satu yang lain harus benar, dan bila yang satu benar yang lain harus salah, tidak mungkin benar keduanya atau salah keduanya. Contoh pasangan A dan O: Bila dalam kenyataan semua orang yang sukses adalah orang yang rajin, maka pernyatan A benar dan O salah. Sedangkan bila dalam kenyataan beberapa orang yang sukses adalah orang- orang yang tidak rajin maka pernyataan O benar dan A salah. Semua orang sukses adalah tidak rajin maka A salah dan O benar.
  • 6. Contoh: E : Semua mahasiswa kelas A tidak lulus I : Sebagian mahasiswa kelas A lulus Jika dalam realitas semua mahasiswa kelas A tidak ada yang lulus, maka E benar dan I salah. Tetapi bila ada yang lulus dan ada yang tidak maka I benar dan E salah. Bila dalam kenyataan: semua mahasiswa lulus maka E salah dan I benar. Jadi, dalam hubungan kontradiktori salah satu harus benar dan satunya lagi harus salah.
  • 7. d. Hubungan kontrari (perlawanan) Dua pernyataan mempunyai hubungan kontrari manakala term subyek dan predikat kedua pernyataan itu sama, kuantitasnya sama-sama universal tetapi berbeda dalam kualitas. Hubungan kontrari terdapat pada pernyataan A dan E. Contoh: A : Semua politikus curang E : Semua politikus tidak curang Hubungan kontrari mempunyai tabiat: salah satu pernyataan harus salah dan bisa salah keduanya.  Bila dalam kenyataan: semua politikus adalah curang, maka pernyataan A benar dan E salah.  Bila dalam kenyataan: semua politikus tidak curang maka A salah dan E benar.  Bila dalam kenyataan: ada yang crang dan ada yang tidak curang, maka A dan E sama-sama salah.
  • 8. e. Hubungan sub-kontrari (setengah perlawanan) Dua pernyataan mempunyai hubungan sub-kontrari manakala term subyek dan predikat pernyataan itu sama, kuantitasnya sama-sama partikuler berbeda dalam kualitas. Hubungan sub-kontrari terdapat pada pernyataan I dan O. Contoh: I : Sebagian pedagang kikir O : Sebagian pedagang tidak kikir O : Sebagian mahasiswa tidak malas I : Sebagian mahasiswa malas Hubungan sub-kontrari mempunyai tabiat: salah satu pernyataan harus benar dan bisa benar keduanya. Bila dalam kenyataan: semua pedagang adalah kikir, maka I benar dan O salah. Bila semua pedagang adalah tidak kikir, maka O benar dan I salah. Bila dalam kenyataan sebagian pedagang kikir, sebagian tidak kikir, maka I dan O sama-sama benar.
  • 9. f. Hubungan Implikasi (mencakup) Dua pernyataan mempunyai hubungan implikasi manakala term subyek dan predikat pernyataan itu sama, sama-sama dalam kualitas tetap iberbeda kuantitas. Hubungan implikasi terdapat pada pernyataan A dan I serta pasangan antara E dan O. Contoh: A : Semua mahasiswa kelompok C rajin I : Sebagian mahasiswa kelompok C rajin E : Semua partiot tidak malas O : Sebagian patriot tidak malas Hubungan implikasi mempunyai sifat: bila benar keduanya salah keduanya, atau satu benar dan satu salah
  • 10. Contoh pernyataan A dan I: Bila dalam kenyataan: semua mahasiswa kelompok C rajin, maka A benar, begutu pula I. Jadi , disini keduanya benar Bila dalam kenyataan: semua mahasiswa kelompok C tidak rajin, maka A dan I salah. Bila dalam kenyataan: mahasiswa kelompok C ada yang rajin, dan ada pula yang tidak, maka A benar dan I salah. PERNYATAAN SINGULAR Pernyataan A dan E dengan subyek dan predikat yang sama sebagaimanan kita ketahui mempunyai hubungan kontrari. Tetapi pernyataan A dan E SINGULAR, DENGAN SUBYEK DAN PREDIKET YANG SAMA MEMPUNYAI HUBUNGAN KONTRADIKTORI, SEPERTI:  A ( SINGULAR ) : HASAN BERBAJU HITAM.  E ( SINGULAR ) : HASAN TIDAK BERBAJU HITAM
  • 11. SEPASANG PERMASALAHAN A (SINGULAR) DENGAN SUBYEK YANG SAMA TETAPI PREDIKET BERBEDA DAPAT MEMPUNYAI HUBUNGAN KONTRARI, SEPERTI:  A (SINGULAR): NURDIN PERGI KE YOGJAKARTA  A (SINGULAR): NURDIN PERGI KE SOLO. SEPASANG PERMASALAHAN A (SINGULAR) DENGAN SUBYEK SAMA TETAPI PREDIKET BERBEDA DAPAT JUGA MEMPUNYAI HUBUNGAN INDENPENDEN SEPERTI: A (SINGULAR): NURDIN PERGI KE YOGJAKARTA B (SINGULAR): NURDIN ANAK CERDAS