Solusi Praktis Pemodelan 3D Menggunakan Rhineceros 3.0

Nurdin Al-Azies
Nurdin Al-AziesNarasumber Tetap "Ruang Insfirasi Muda" at Radio Republik Indonesia (RRI) Pro2 106.8 Bogor
1
Pendahuluan




Pemodelan digital adalah cara paling langsung, lengkap, efisien,
dan efektif bagi para desainer, arsitek, maupun engineer dalam
menampilkan objek fisik tanpa membuat objek yang sebenarnya.
Selain itu, dengan pemodelan digital akan memungkinkan dila-
kukan digital pre assembly. Dengan cara ini tidak diperlukan lagi
membuat model fisik (full size mock up) untuk memeriksa ke-
butuhan ruang atau untuk memeriksa kesesuaian antarkomponen.
Rhinoceros 3.0 merupakan software pemodelan 3D digital yang
dikembangkan oleh perusahaan-perusahan software dunia dengan
lebih memperhatikan kebutuhan desainer sebagai pengguna dalam
aktivitasnya merencanakan dan mengembangkan suatu produk
sehingga produk yang dihasilkan dapat terintegrasi secara mak-
simal yang meliputi kajian desain maupun engineering. Di dalam-
nya memuat program dengan cara kerja yang cenderung meng-
utamakan faktor estetika dan melibatkan aspek desain sehingga
software ini banyak digunakan oleh para profesional desainer
dalam dunia industri karena kemampuannya untuk melakukan
presentasi keputusan sebuah model desain yang sangat realistis
dengan efisiensi dan efektivitas kerja yang dapat diandalkan.
Dalam buku ini akan Anda temui tata cara pembuatan model yang
memiliki keselarasan nilai estetis yang terintegrasi menjadi hasil
akhir objek 3D yang indah dan realistis.


                                                                1
Pada awal bab buku ini akan dijelaskan secara singkat Rhinoceros
dan penjelasan fitur-fitur standar serta operasional dasar yang
akan sering digunakan dalam bahasan berikutnya di buku ini.


1.1     Pemodelan 3D Rhinoceros

1.1.1 Sekilas Rhino
Rhinoceros atau biasa disingkat Rhino adalah sebuah program
pemodelan 3D berbasis NURBS (Non Uniform Rational B-Spline).
Spline atau yang lebih kita kenal dengan kurva adalah garis yang
memiliki banyak radius lingkaran (multi radius) sehingga mampu
mendefinisikan bentuk-bentuk kurva yang halus dan mulus seperti
bentuk geometri yang organis pada bodi pesawat terbang.
Metode NURBS pada Rhinoceros merupakan pengembangan dari
metode spline konvensional yang secara umum dapat menggam-
barkan secara matematis bentuk-bentuk model bebas (free form)
dan bentuk-bentuk standar (primitive object). Metode ini penting
sekali untuk mewujudkan model-model organis karena kualitas
permukaan sangat ditentukan oleh mulus atau tidaknya suatu
permukaan (smooth surface).
Rhinoceros version 3.0 merupakan penyempurnaan dari versi
sebelumnya dengan berbagai fasilitas baru serta kemudahan
operasional perintah kerja yang mampu menerjemahkan gagasan
desain ke dalam bentuk simulasi pemodelan 3D yang mendekati
realitas.
Rhinoceros 3.0 memiliki paket software pelengkap yang dapat
digunakan untuk mendukung kesempurnaan dan kualitas model
yang dikerjakan, yaitu:
a.    Software Flamingo, yang digunakan untuk keperluan ren-
      dering dengan kualitas yang sangat bagus.
b.    Software Bongo, digunakan untuk keperluan pemodelan ani-
      masi bergerak.



2
1.1.2 Aplikasi Rhinoceros dalam Dunia Industri
Seiring semakin terbukanya kesadaran masyarakat dunia terhadap
pentingnya peranan desain, dengan jeli ditangkap oleh kalangan
industri sebagai peluang untuk menampilkan produk yang me-
miliki muatan inovasi desain sebagai kekuatan baru dan strategis
bagi perusahaan dalam meraih pasar.
Rhino sebagai program pemodelan 3D dalam dunia industri sangat
berguna untuk memecahkan masalah pada proses-proses tradi-
sional yang dirasakan cukup sulit, seperti pertimbangan perakitan,
ergonomi, estetika, dan manufaktur. Lebih jauh dari itu, program
ini mampu mentransformasikan gagasan dan ide seorang desainer
yang seringkali muncul dan harus dituangkan secara spontan.
Metode konsep modeling telah membuka peluang desainer dan
arsitek untuk lebih aktif dalam bereksperimen sekaligus sebagai
alat kontrol terhadap efek visual seperti pencahayaan sehingga
mampu atau tidak untuk diterjemahkan oleh komputer secara
sempurna.




   Gambar 1.1 Aplikasi Pemodelan Rhinoceros pada Produk Desain



1.1.3 Menjalankan Rhinoceros
Untuk menjalankan program Rhinoceros 3.0, direkomendasikan
kebutuhan sistem:

                                                                 3
-   Pentium IV ke atas
-   Windows 2000/XP
-   RAM 256 ke atas
-   Hard disk 20 GB ke atas
-   VGA CARD 64 MB ke atas
Seringkali program Rhinoceros 3.0 tidak dapat diaplikasikan pada
saat proses instalasi karena spesifikasi sistem yang digunakan
masih di bawah standar yang direkomendasikan.
Seandainya mampu hingga running program pun, biasanya akan
mengalami proses yang lambat dan mengakibatkan sering terjadi
“hang” pada komputer.


1.2 Memulai Rhinoceros
Untuk memulai program           ini,   lakukanlah   instalasi   program
Rhinoceros, yang meliputi:
-   Software 3D Modeling Rhinoceros
-   Software Flamingo Raytrace & Photorealistic Rendering
Setelah kedua program terinstalasi pada komputer, Anda bisa
dengan segera mengoperasikannya. Salah satu cara untuk men-
jalankan program Rhino adalah:

Klik dua kali tombol shortcut          pada jendela dekstop.




              Gambar 1.2 Menjalankan Program Rhino

4
1.3 Layar Rhino
Tampilan layar Rhino terbagi menjadi beberapa area yang akan
memberikan informasi bagi Anda sebagai data input.
Selalu perhatikan informasi yang muncul di area command line
(command history dan command prompt) untuk mengetahui apa
yang sedang terjadi pada proses pemodelan yang dikerjakan.




                   Gambar 1.3 Layar Rhino



1.3.1 Menu Rhino
Sebagian besar perintah kerja yang disediakan oleh Rhino bisa
Anda temukan dengan mudah pada Menu Bar.




                                                           5
Gambar 1.4 Menu rhino



1.3.2 Toolbars
Rhino toolbars memuat tombol-tombol perintah kerja yang bisa
Anda tempatkan di manapun pada layar (screen), atau dapat juga
ditempatkan pada tepian jendela graphics area.
Tampilan default rhino akan menempatkan standard toolbar
berada di atas graphics area, sedangkan main 1 dan main 2
toolbars menempati posisi di sebelah kiri graphics area.


1.3.3 Tooltips
Tooltips akan menjelaskan fungsi dari sebuah tombol. Arahkan
kursor di atas sebuah tombol tanpa mengkliknya, sebuah kotak
kecil berwarna kuning yang dilengkapi nama dari fungsi tombol
tersebut akan muncul. Dalam prakteknya, kebanyakan tombol
perintah kerja dapat melaksanakan dua perintah kerja. Tooltips
akan membantu Anda menunjukan tombol mouse sebelah mana
yang harus diklik, karena kedua tombol kanan maupun kiri pada
mouse memiliki fungsinya tersendiri.




                      Gambar 1.5 Tooltips

6
1.3.4 Flyouts
Sebuah tombol perintah kerja mungkin saja memuat tombol
perintah kerja lainnya di dalam sebuah flyout toolbar. Biasanya
flyout toolbar memiliki isi yang bervariasi tergantung pada jenis
dan fungsi base command-nya.
Tombol yang dilengkapi dengan flyout biasanya ditandai dengan
segitiga kecil berwarna putih di sudut kanan bawah. Untuk
membuka flyout toolbar, klik kiri atau kanan mouse dan tahan
untuk beberapa saat, atau kita juga bisa menekan kedua tombol
mouse secara bersamaan.




                        Gambar 1.6 Flyout



1.3.5 Graphics Area
Graphics area merupakan jendela pada Rhino yang terdiri atas
beberapa tampilan jendela viewport. Selain itu Anda juga dapat
melakukan layout ulang jendela viewport sedemikian rupa hingga
sesuai dengan kenyamanan saat menggunakannya.


1.3.6 Viewport
Viewport adalah jendela di layar yang menampilkan model yang
sedang Anda kerjakan. Untuk memindahkan dan mengubah
ukuran viewport, klik dan gerakkan viewport title, viewport border,
atau center of viewport. Anda pun dapat membuat tampilan
viewport baru, mengganti nama viewport, dan menggunakan
konfigurasi viewport yang sesuai dengan keinginan.



                                                                 7
Untuk mengaktifkan tampilan viewport dari tampilan default men-
jadi tampilan penuh mengisi seluruh graphic area, klik dua kali
pada viewport title.
Anda juga dapat mengatur ulang layar Rhino. Command Area di
bagian bawah, dan toolbar ditempatkan pada lokasi yang berbeda.




     Gambar 1.7 Layar Rhino yang Diatur Ulang Tata Letaknya



1.3.7 Command Area
Command area akan menampilkan perintah kerja yang sedang
bekerja dan difungsikan pula untuk meng-entry perintah kerja
yang akan Anda gunakan, yaitu dengan cara mengetiknya.
Command area dapat ditempatkan di bagian atas maupun di
bagian bawah layar, atau bisa juga bebas berdiri sendiri di dalam
layar tanpa harus menempel pada pinggiran layar. Jendela
command area secara default terbagi menjadi tiga lajur. Tekan F2
untuk membuka sebuah jendela yang akan menampilkan com-
mand history.

8
1.4 Bekerja dengan Rhino
Untuk memulai bekerja dengan Rhino, tentunya Anda harus
terlebih dahulu memahami hal-hal paling mendasar yang akan
menuntun Anda sebelum pada akhirnya nanti benar-benar siap
melakukan pemodelan sebuah objek tertentu. Berikut ini akan
dijelaskan beberapa materi dasar ketika Anda akan bekerja
dengan Rhino.


1.4.1 Perangkat Mouse
Pada area viewport, tombol mouse sebelah kiri memiliki fungsi
untuk memilih objek dan memilih lokasi viewport. Tombol mouse
sebelah kanan memiliki beberapa fungsi termasuk di dalamnya
fungsi Panning & Zooming, dan juga memiliki fungsi yang sama
dengan menekan tombol Enter pada keyboard.
Gunakan tombol mouse sebelah kiri untuk memilih objek,
command, atau options pada menu, dan tombol-tombol yang ada
pada area toolbar.
Gunakan tombol mouse sebelah kanan untuk mengakhiri sebuah
perintah kerja (command).
Tekan dan tahan tombol mouse sebelah kanan kemudian
gerakkan mouse untuk mengaktifkan fungsi Pan (top, right, front
viewport) & Rotate (perspective viewport).
Gunakan scroll putar pada mouse atau tekan tombol CTRL+tekan
dan tahan tombol mouse kanan, kemudian gerakkan mouse untuk
mengaktifkan fungsi zoom in dan zoom out pada salah satu view-
port yang sedang aktif.
Anda harus tetap menekan dan tahan tombol mouse sebelah
kanan untuk tetap bisa-mengaktifkan-fungsi pan dan zoom.




                                                             9
1.4.2 Mengakses Perintah Kerja
Anda dapat meng-entry dan menjalankan perintah kerja (com-
mands), yaitu dengan mengetiknya secara langsung sebuah teks
perintah kerja pada area command line.
Perintah tersebut bisa berupa titik koordinat, jarak, dan ukuran,
sudut, atau radius, maupun perintah kerja berupa shortcut.
Untuk mengeksekusi sebuah perintah kerja yang sudah Anda
ketik, tekan tombol Enter atau spacebar pada keyboard. Selain itu
cara lain yang bisa Anda gunakan adalah dengan menekan tombol
mouse sebelah kanan untuk melakukan eksekusi perintah kerja.
Sebagai catatan tombol Enter, spacebar pada keyboard, serta
tombol mouse sebelah kanan dapat bekerja dan memiliki fungsi
yang sama dalam-melakukan-eksekusi-perintah-kerja.


1.4.3 Clickable Option
Untuk menggunakan command option, klik option yang berada di
dalam command line, yaitu tulisan dengan huruf awalnya yang
bergaris bawah pada option tersebut. Selanjutnya ikuti panduan
berikutnya yang akan muncul pada layar.




     Gambar 1.8 Perintah Kerja Menggunakan Clickable Option



1.4.4 Mengulang Perintah Kerja
Untuk mengulang perintah kerja yang terakhir digunakan, klik
tombol mouse sebelah kanan, atau tekan Enter atau spacebar
pada keyboard.


10
1.4.5 Membatalkan Perintah Kerja
Anda dapat membatalkan perintah kerja yang sedang dijalankan,
yaitu dengan hanya menekan tombol ESC pada keyboard.
Latihan 1 – Rhino Dasar

1. Pilih menu File > Open atau tekan tombol     pada toolbar.
2. Pada kotak dialog Open, buka file latihan yang ada di dalam
   CD pelengkap, yaitu file Rhino Dasar.3dm.
   Terdapat model yang terdiri atas 5 objek, yaitu Cube, Cone,
   Cylinder, Sphere, dan Rectangular Plane. Anda dapat melihat
   bahwa selain ada objek utama (cube, cone, cylinder, dan
   sphere) masih ada objek lainnya, yaitu Rectangular Plane yang
   merupakan objek pelengkap yang difungsikan sebagai bidang
   landasan atau lantai. Dalam prakteknya nanti, Anda juga akan
   memerlukan berbagai objek pelengkap lainnya yang bisa dise-
   suaikan berdasarkan kebutuhan.




      Gambar 1.9 Tampilan Layar Rhino dengan Tiga Viewport

                                                                11
3. Pilih menu View > Viewport Layout > 4 Viewports, atau tekan
     tombol      pada toolbar.




      Gambar 1.10 Tampilan Layar Rhino dengan Empat Viewport

4. Pada Status Bar, klik Snap untuk mengaktifkan grid snap.
     Grid snap bisa saja sudah berada pada posisi aktif. Jika snap
     pada status on, maka tulisan “Snap” akan berwarna hitam
     pada status bar. Akan tetapi, jika snap pada status tidak aktif,
     maka tulisan “Snap” akan berwarna abu-abu.
     Tips:
     Pastikan Snap selalu pada posisi on karena akan membantu
     Anda mengarahkan kursor dengan perpindahan berdasarkan
     jarak dan interval yang akurat. Selain itu fungsi snap akan
     benar-benar bekerja jika Anda melakukan pekerjaan pemo-
     delan sebuah objek hanya di area gridline.
5. Klik mouse pada perspective viewport untuk mengaktifkan
   jendela tersebut.


12
Title pada viewport akan berubah warna yang menandakan
   jendela viewport tersebut aktif. Sebuah jendela viewport yang
   aktif adalah viewport di mana semua perintah kerja dan pe-
   kerjaan pemodelan dilakukan pada jendela viewport tersebut.
6. Klik kanan mouse pada title perspective viewport, akan
   muncul menu viewport lalu pilih dan klik Shaded Display.




    Gambar 1.11 Mengklik Shaded Display pada Menu Viewport




                  Gambar 1.12 Shaded Display


                                                             13
Shaded display akan memperlihatkan kepada Anda tampilan
     kulit luar (shape) dari objek-objek yang ada dalam area kerja
     jendela viewport ini. Anda juga dapat mengatur viewport
     lainnya dengan mode shaded display.

7. Pilih menu Render > Render, atau tekan tombol             pada
   toolbar.
     Model yang diproses rendering akan tampil terpisah pada
     jendela render secara tersendiri. Tampilan model render akan
     memperlihatkan warna yang sudah ditentukan sebelumnya.
     Anda juga dapat mengatur pencahayaan dan warna back-
     ground. Proses rendering selengkapnya akan dibahas di akhir
     bab buku ini.
     Anda tidak dapat mengubah tampilan hasil render, akan tetapi
     Anda dapat menyimpannya ke dalam bentuk sebuah file
     (JPEG, BMP, TIF, dan lain-lain).




                    Gambar 1.13 Jendela Render

8. Tutup jendela render.
9. Pada perspective viewport, klik kanan dan tahan kemudian
   gerakkan mouse untuk aplikasi rotate view.
10. Klik kanan mouse pada title perspective viewport, kemudian
    klik Ghosted Display.


14
Gambar 1.14 Ghosted Display

Selain mode tampilan yang dijelaskan di atas, masih ada beberapa
mode lainnya seperti mode X-Ray, wireframe display, dan lainnya
untuk digunakan sesuai kebutuhan.
Jika Anda mengalami kesulitan atau tersesat dan tidak bisa
menemukan objek Anda dalam layar perspective viewport, maka
pilih menu View > Viewport Layout > 4 viewports. Langkah ini
akan mengembalikan Anda pada default viewport settings.


1.5 Navigasi Model
Klik kanan dan tahan kemudian gerakkan mouse untuk fungsi
rotate pada perspective viewport. Tekan dan tahan Shift+klik
kanan mouse dan tahan, lalu gerakkan mouse untuk menjalankan
fungsi Pan.
Mengklik kanan mouse, menggesernya kemudian memainkan
tampilan model yang sedang Anda kerjakan tidak akan ber-
pengaruh pada perintah kerja utama yang sedang kita gunakan
karena pada prinsipnya perintah ini bukan perintah kerja yang
secara langsung berhubungan dengan perangkat perintah kerja
pada objek yang sedang Anda kerjakan.


1.5.1 Panning
Pada saat tertentu Anda ingin melakukan tampilan model pada
posisi yang sesuai, untuk itu Anda dapat menggeser model yang
sedang dikerjakan ke segala arah secara vertikal maupun hori-

                                                             15
zontal sesuai kebutuhan dengan mudah dan cepat. Proses ini dina-
makan Panning.
Latihan 2 – Panning
1. Pada top viewport, tekan dan tahan Shift+klik kanan mouse+
   gerakkan mouse untuk aplikasi tampilan fungsi Pan.
2. Ulangi proses Pan pada layar viewport yang lainnya.




     Gambar 1.15 Panning menggunakan Shift+klik kanan mouse



1.5.2 Zooming
Untuk tingkat ketelitian yang lebih akurat, Anda dapat melakukan
pengamatan objek yang sedang dikerjakan dengan melihatnya
pada jarak yang lebih dekat maupun jauh. Proses ini dinamakan
zooming.
Zooming In & Out
Latihan 3 – Zooming in & out
Ada beberapa cara untuk menjalankan perintah ini, yaitu:

1. Pilih menu View > Zoom > Dynamic, atau tekan tombol
   pada toolbar lalu klik mouse dan tahan kemudian gerakkan
   mouse.
2. Gunakan scroll putar jika Anda menggunakan perangkat
   mouse yang dilengkapi dengan scroll putar.


16
3. Tekan Ctrl+klik kanan mouse dan tahan kemudian gerakkan
   mouse.




   Gambar 1.16 Zooming Menggunakan CTRL+Klik Kanan Mouse

Zooming Extents
Perintah zoom extents akan membantu Anda untuk dapat melihat
seluruh objek dan akan menampilkannya di layar viewport.
Latihan 4 – Zooming extents
1. Zooming extents pada salah satu viewport.

   Pilih menu View > Zoom > Extents atau klik mouse tombol
   pada toolbar.
2. Zooming extents pada seluruh viewport.
   Pilih menu View > Zoom > Extents All atau klik kanan mouse
   tombol     pada toolbar.


1.6 Menyimpan File
Simpanlah hasil pekerjaan Anda secara periodik selama bekerja
untuk menghindari beberapa kesalahan program sehingga file
terhapus atau hilang karena komputer tidak dapat bekerja (hang
dan error).
Untuk menyimpan model yang sedang Anda kerjakan, yaitu:
Pilih menu File > Save.

                                                             17
Atau, klik salah satu option atau pilihan penyimpanan yang dise-
diakan oleh Rhino.
     Pilihan            Deskripsi
     Save               Menyimpan model yang sedang dikerjakan
                        dan membiarkan file yang Anda simpan
                        tetap terbuka.
     Save Small         Menyimpan model yang sedang Anda ker-
                        jakan tanpa render atau analisis meshes
                        dan tampilan gambar dengan ukuran mini-
                        mum.
     Incremental Save   Menyimpan model berdasarkan versi urutan
                        kerja dari model yang sedang dikerjakan.
     Save As            Menyimpan model yang sedang Anda
                        kerjakan dengan nama file, lokasi, dan
                        format baru.
     Save As Template Menyimpan model yang sedang Anda ker-
                      jakan sebagai file template.


Rhino juga memfasilitasi kebutuhan untuk menyimpan file dengan
format program pemodelan 3D sejenisnya, seperti format
AutoCAD dan 3DS Max. Sehingga untuk kebutuhan tertentu Anda
dapat melakukan proses editing dan finishing model tidak terbatas
harus dilakukan pada program Rhino saja. Sangat fleksibel dan
tentunya akan membantu memudahkan proses ekspor dan impor
file 3D yang sudah Anda kerjakan.




18

Recomendados

Pengantar ilmu komputer5 von
Pengantar ilmu komputer5Pengantar ilmu komputer5
Pengantar ilmu komputer5wawankoerniawan
688 views29 Folien
Design thinking von
Design thinkingDesign thinking
Design thinkingNur Agustinus
4K views65 Folien
Perubahan iklim, apa dan bagaimana von
Perubahan iklim, apa dan bagaimanaPerubahan iklim, apa dan bagaimana
Perubahan iklim, apa dan bagaimanaDicky Edwin Hindarto
9.7K views45 Folien
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okk von
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okkMekanika fluida 2 pertemuan 2 okk
Mekanika fluida 2 pertemuan 2 okkMarfizal Marfizal
10.6K views67 Folien
IMK - Strategi Banyak Window von
IMK - Strategi Banyak WindowIMK - Strategi Banyak Window
IMK - Strategi Banyak Windownadiapreviani
4K views25 Folien
Ms excel presentasi von
Ms excel presentasiMs excel presentasi
Ms excel presentasiErvi Ervi
33.5K views37 Folien

Más contenido relacionado

Was ist angesagt?

Materi 2 : Perangkat lunak (software) von
Materi 2 : Perangkat lunak (software)Materi 2 : Perangkat lunak (software)
Materi 2 : Perangkat lunak (software)Nanang Kurniawan
7.6K views9 Folien
Chapt 4. interaction(interaksi) von
Chapt 4. interaction(interaksi)Chapt 4. interaction(interaksi)
Chapt 4. interaction(interaksi)Ibnu Dzakwan
2.9K views29 Folien
Proposal Workshop Hypnosis/Hypnotherapy von
Proposal Workshop Hypnosis/HypnotherapyProposal Workshop Hypnosis/Hypnotherapy
Proposal Workshop Hypnosis/HypnotherapyRestu Kurniawan
4.1K views10 Folien
Visual basic materi pembelajaran dasar von
Visual basic materi pembelajaran dasarVisual basic materi pembelajaran dasar
Visual basic materi pembelajaran dasarmuhammad nainuridho
50.3K views134 Folien
Materi tik kelas X semester 1 von
Materi tik kelas X semester 1Materi tik kelas X semester 1
Materi tik kelas X semester 1Adonia Barnessa
54.4K views22 Folien
Permainan mengenal bagian tubuh von
Permainan mengenal bagian tubuhPermainan mengenal bagian tubuh
Permainan mengenal bagian tubuhDina Arisandi
3.1K views15 Folien

Was ist angesagt?(20)

Materi 2 : Perangkat lunak (software) von Nanang Kurniawan
Materi 2 : Perangkat lunak (software)Materi 2 : Perangkat lunak (software)
Materi 2 : Perangkat lunak (software)
Nanang Kurniawan7.6K views
Chapt 4. interaction(interaksi) von Ibnu Dzakwan
Chapt 4. interaction(interaksi)Chapt 4. interaction(interaksi)
Chapt 4. interaction(interaksi)
Ibnu Dzakwan2.9K views
Proposal Workshop Hypnosis/Hypnotherapy von Restu Kurniawan
Proposal Workshop Hypnosis/HypnotherapyProposal Workshop Hypnosis/Hypnotherapy
Proposal Workshop Hypnosis/Hypnotherapy
Restu Kurniawan4.1K views
Materi tik kelas X semester 1 von Adonia Barnessa
Materi tik kelas X semester 1Materi tik kelas X semester 1
Materi tik kelas X semester 1
Adonia Barnessa54.4K views
Permainan mengenal bagian tubuh von Dina Arisandi
Permainan mengenal bagian tubuhPermainan mengenal bagian tubuh
Permainan mengenal bagian tubuh
Dina Arisandi3.1K views
12. data (variable dan list) scratch von Fajar Baskoro
12. data (variable dan list) scratch12. data (variable dan list) scratch
12. data (variable dan list) scratch
Fajar Baskoro13.6K views
Sistem Operasi Windows von anastanindya
Sistem Operasi WindowsSistem Operasi Windows
Sistem Operasi Windows
anastanindya12.1K views
contoh design thinking by Stanford von fafirohmatillah
contoh design thinking by Stanfordcontoh design thinking by Stanford
contoh design thinking by Stanford
fafirohmatillah8.5K views
Modul 19-membuat-rencana-usaha von iwancasper
Modul 19-membuat-rencana-usahaModul 19-membuat-rencana-usaha
Modul 19-membuat-rencana-usaha
iwancasper24.2K views
Interaksi Manusia Dan Komputer Soal + Jawaban von Awang Ramadhani
Interaksi Manusia Dan Komputer Soal + JawabanInteraksi Manusia Dan Komputer Soal + Jawaban
Interaksi Manusia Dan Komputer Soal + Jawaban
Awang Ramadhani23.8K views
Materi 6-keamanan-komputer-keamanan-jringan-komputer von sulaiman yunus
Materi 6-keamanan-komputer-keamanan-jringan-komputerMateri 6-keamanan-komputer-keamanan-jringan-komputer
Materi 6-keamanan-komputer-keamanan-jringan-komputer
sulaiman yunus2K views
Latihan Soal Jawab Coreldraw Dasar (Part1) von Machfud Huda
Latihan Soal Jawab Coreldraw Dasar (Part1)Latihan Soal Jawab Coreldraw Dasar (Part1)
Latihan Soal Jawab Coreldraw Dasar (Part1)
Machfud Huda49.1K views
Pertemuan 7 camera von heriakj
Pertemuan 7 cameraPertemuan 7 camera
Pertemuan 7 camera
heriakj1.2K views

Similar a Solusi Praktis Pemodelan 3D Menggunakan Rhineceros 3.0

Fungsi menu dan icon aplikasi corel draw von
Fungsi menu dan icon aplikasi corel drawFungsi menu dan icon aplikasi corel draw
Fungsi menu dan icon aplikasi corel drawOperator Warnet Vast Raha
1.6K views11 Folien
TUTORIAL Corel Draw von
TUTORIAL Corel DrawTUTORIAL Corel Draw
TUTORIAL Corel DrawMas Tri Sragen
6.4K views65 Folien
85 bb2149d01 von
85 bb2149d0185 bb2149d01
85 bb2149d01Lulu Al-Fath
592 views16 Folien
ebook coreldraw 4 tik von
ebook coreldraw 4 tikebook coreldraw 4 tik
ebook coreldraw 4 tikHadiyatna Agus
1.7K views48 Folien
Review blender von
Review blenderReview blender
Review blenderPhilip lambok
337 views7 Folien
Coreldraw von
CoreldrawCoreldraw
CoreldrawHendun Budiyani
30.6K views19 Folien

Similar a Solusi Praktis Pemodelan 3D Menggunakan Rhineceros 3.0(20)

Desain Kemasan Produk dengan CorelDRAW X3 von Nurdin Al-Azies
Desain Kemasan Produk dengan CorelDRAW X3Desain Kemasan Produk dengan CorelDRAW X3
Desain Kemasan Produk dengan CorelDRAW X3
Nurdin Al-Azies10.3K views
Metode praktis-pemodelan-3 d-dengan-autocad von Hasna Globalstuff
Metode praktis-pemodelan-3 d-dengan-autocadMetode praktis-pemodelan-3 d-dengan-autocad
Metode praktis-pemodelan-3 d-dengan-autocad
Hasna Globalstuff2.6K views
Metode praktis-pemodelan-3 d-dengan-autocad-2 von Yayuk Setiyowati
Metode praktis-pemodelan-3 d-dengan-autocad-2Metode praktis-pemodelan-3 d-dengan-autocad-2
Metode praktis-pemodelan-3 d-dengan-autocad-2
Yayuk Setiyowati1.3K views
Mengenal komputer dan Membuat Media Pembelajaran Menggunakan Power.pptx von IKAMAMIUNIMED
Mengenal komputer dan Membuat Media Pembelajaran Menggunakan Power.pptxMengenal komputer dan Membuat Media Pembelajaran Menggunakan Power.pptx
Mengenal komputer dan Membuat Media Pembelajaran Menggunakan Power.pptx
IKAMAMIUNIMED2 views
Modul materi corel_draw_x7 von Siti Komariah
Modul materi corel_draw_x7Modul materi corel_draw_x7
Modul materi corel_draw_x7
Siti Komariah1.2K views
TIK 9 BAB 1 - Mengenal PowerPoint 2007 von sitaram_
TIK 9 BAB 1 - Mengenal PowerPoint 2007TIK 9 BAB 1 - Mengenal PowerPoint 2007
TIK 9 BAB 1 - Mengenal PowerPoint 2007
sitaram_421 views

Más de Nurdin Al-Azies

Jadwal Piala Dunia 2014 von
Jadwal Piala Dunia 2014Jadwal Piala Dunia 2014
Jadwal Piala Dunia 2014Nurdin Al-Azies
1.3K views2 Folien
Visi misi prabowo-hatta von
Visi misi prabowo-hattaVisi misi prabowo-hatta
Visi misi prabowo-hattaNurdin Al-Azies
600 views9 Folien
Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.) von
Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.)Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.)
Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.)Nurdin Al-Azies
3.7K views195 Folien
Daftar riwayat hidup Jusuf Kalla von
Daftar riwayat hidup Jusuf KallaDaftar riwayat hidup Jusuf Kalla
Daftar riwayat hidup Jusuf KallaNurdin Al-Azies
586 views3 Folien
Daftar riwayat hidup Joko Widodo von
Daftar riwayat hidup Joko WidodoDaftar riwayat hidup Joko Widodo
Daftar riwayat hidup Joko WidodoNurdin Al-Azies
1.3K views4 Folien
Panduan Tour Taman Safari Indonesia von
Panduan Tour Taman Safari Indonesia Panduan Tour Taman Safari Indonesia
Panduan Tour Taman Safari Indonesia Nurdin Al-Azies
1.9K views13 Folien

Más de Nurdin Al-Azies(20)

Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.) von Nurdin Al-Azies
Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.)Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.)
Buku Studi Islam 3 (Dr. Ahmad Alim, LC. MA.)
Nurdin Al-Azies3.7K views
Daftar riwayat hidup Joko Widodo von Nurdin Al-Azies
Daftar riwayat hidup Joko WidodoDaftar riwayat hidup Joko Widodo
Daftar riwayat hidup Joko Widodo
Nurdin Al-Azies1.3K views
Panduan Tour Taman Safari Indonesia von Nurdin Al-Azies
Panduan Tour Taman Safari Indonesia Panduan Tour Taman Safari Indonesia
Panduan Tour Taman Safari Indonesia
Nurdin Al-Azies1.9K views
Jadwal imsyakiyah Ramadhan 1435 H (Terbaru) von Nurdin Al-Azies
Jadwal imsyakiyah Ramadhan 1435 H (Terbaru)Jadwal imsyakiyah Ramadhan 1435 H (Terbaru)
Jadwal imsyakiyah Ramadhan 1435 H (Terbaru)
Nurdin Al-Azies487 views
Interpersonal skill and creativity (nurdin al azies) von Nurdin Al-Azies
Interpersonal skill and creativity (nurdin al azies)Interpersonal skill and creativity (nurdin al azies)
Interpersonal skill and creativity (nurdin al azies)
Nurdin Al-Azies930 views
Biar ngampus tak sekedar status von Nurdin Al-Azies
Biar ngampus tak sekedar statusBiar ngampus tak sekedar status
Biar ngampus tak sekedar status
Nurdin Al-Azies1.7K views
Strategi Penyambutan Mahasiswa Baru UNTUK LDK von Nurdin Al-Azies
Strategi Penyambutan Mahasiswa Baru UNTUK LDKStrategi Penyambutan Mahasiswa Baru UNTUK LDK
Strategi Penyambutan Mahasiswa Baru UNTUK LDK
Nurdin Al-Azies8.6K views
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam von Nurdin Al-Azies
04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam04 ekonomi mikro     rancang bangun ekonomi islam
04 ekonomi mikro rancang bangun ekonomi islam
Nurdin Al-Azies9.4K views
03 ekonomi mikro permintaan dan penawaran von Nurdin Al-Azies
03 ekonomi mikro     permintaan dan penawaran03 ekonomi mikro     permintaan dan penawaran
03 ekonomi mikro permintaan dan penawaran
Nurdin Al-Azies7.9K views
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikro von Nurdin Al-Azies
02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro02 ekonomi mikro    pendahulan tentang ekonomi mikro
02 ekonomi mikro pendahulan tentang ekonomi mikro
Nurdin Al-Azies2K views
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM ) von Nurdin Al-Azies
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
(KULIAH S2 UIKA) 01 ekonomi mikro (DR. H. IRWAN CH, SE,MM )
Nurdin Al-Azies1.4K views

Último

DITHYA HUTASOIT_E1G022069.pptx von
DITHYA HUTASOIT_E1G022069.pptxDITHYA HUTASOIT_E1G022069.pptx
DITHYA HUTASOIT_E1G022069.pptxDithyaHutasoit
6 views6 Folien
LATIHAN7_HEPIMAYASARI_E1G017085.pptx von
LATIHAN7_HEPIMAYASARI_E1G017085.pptxLATIHAN7_HEPIMAYASARI_E1G017085.pptx
LATIHAN7_HEPIMAYASARI_E1G017085.pptxhepimayasari28
14 views9 Folien
TugasPenkom6_Mohammad Alfarezi_E1G022091.pdf von
TugasPenkom6_Mohammad Alfarezi_E1G022091.pdfTugasPenkom6_Mohammad Alfarezi_E1G022091.pdf
TugasPenkom6_Mohammad Alfarezi_E1G022091.pdfarezi787
9 views9 Folien
1-zv2Thh900fnv_bslVdRio9ojEMA3DO2lH0DSVPlzYM.pptx von
1-zv2Thh900fnv_bslVdRio9ojEMA3DO2lH0DSVPlzYM.pptx1-zv2Thh900fnv_bslVdRio9ojEMA3DO2lH0DSVPlzYM.pptx
1-zv2Thh900fnv_bslVdRio9ojEMA3DO2lH0DSVPlzYM.pptxichannudin1
7 views23 Folien
Yohanes silaen E1G022043.pptx von
Yohanes silaen E1G022043.pptxYohanes silaen E1G022043.pptx
Yohanes silaen E1G022043.pptxyohanessilaen6
5 views8 Folien
Latihan 6_Novelia Tamba_E1G022063-1.pptx von
Latihan 6_Novelia Tamba_E1G022063-1.pptxLatihan 6_Novelia Tamba_E1G022063-1.pptx
Latihan 6_Novelia Tamba_E1G022063-1.pptxnoveliatamba
15 views6 Folien

Último(7)

LATIHAN7_HEPIMAYASARI_E1G017085.pptx von hepimayasari28
LATIHAN7_HEPIMAYASARI_E1G017085.pptxLATIHAN7_HEPIMAYASARI_E1G017085.pptx
LATIHAN7_HEPIMAYASARI_E1G017085.pptx
hepimayasari2814 views
TugasPenkom6_Mohammad Alfarezi_E1G022091.pdf von arezi787
TugasPenkom6_Mohammad Alfarezi_E1G022091.pdfTugasPenkom6_Mohammad Alfarezi_E1G022091.pdf
TugasPenkom6_Mohammad Alfarezi_E1G022091.pdf
arezi7879 views
1-zv2Thh900fnv_bslVdRio9ojEMA3DO2lH0DSVPlzYM.pptx von ichannudin1
1-zv2Thh900fnv_bslVdRio9ojEMA3DO2lH0DSVPlzYM.pptx1-zv2Thh900fnv_bslVdRio9ojEMA3DO2lH0DSVPlzYM.pptx
1-zv2Thh900fnv_bslVdRio9ojEMA3DO2lH0DSVPlzYM.pptx
ichannudin17 views
Latihan 6_Novelia Tamba_E1G022063-1.pptx von noveliatamba
Latihan 6_Novelia Tamba_E1G022063-1.pptxLatihan 6_Novelia Tamba_E1G022063-1.pptx
Latihan 6_Novelia Tamba_E1G022063-1.pptx
noveliatamba15 views

Solusi Praktis Pemodelan 3D Menggunakan Rhineceros 3.0

  • 1. 1 Pendahuluan Pemodelan digital adalah cara paling langsung, lengkap, efisien, dan efektif bagi para desainer, arsitek, maupun engineer dalam menampilkan objek fisik tanpa membuat objek yang sebenarnya. Selain itu, dengan pemodelan digital akan memungkinkan dila- kukan digital pre assembly. Dengan cara ini tidak diperlukan lagi membuat model fisik (full size mock up) untuk memeriksa ke- butuhan ruang atau untuk memeriksa kesesuaian antarkomponen. Rhinoceros 3.0 merupakan software pemodelan 3D digital yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahan software dunia dengan lebih memperhatikan kebutuhan desainer sebagai pengguna dalam aktivitasnya merencanakan dan mengembangkan suatu produk sehingga produk yang dihasilkan dapat terintegrasi secara mak- simal yang meliputi kajian desain maupun engineering. Di dalam- nya memuat program dengan cara kerja yang cenderung meng- utamakan faktor estetika dan melibatkan aspek desain sehingga software ini banyak digunakan oleh para profesional desainer dalam dunia industri karena kemampuannya untuk melakukan presentasi keputusan sebuah model desain yang sangat realistis dengan efisiensi dan efektivitas kerja yang dapat diandalkan. Dalam buku ini akan Anda temui tata cara pembuatan model yang memiliki keselarasan nilai estetis yang terintegrasi menjadi hasil akhir objek 3D yang indah dan realistis. 1
  • 2. Pada awal bab buku ini akan dijelaskan secara singkat Rhinoceros dan penjelasan fitur-fitur standar serta operasional dasar yang akan sering digunakan dalam bahasan berikutnya di buku ini. 1.1 Pemodelan 3D Rhinoceros 1.1.1 Sekilas Rhino Rhinoceros atau biasa disingkat Rhino adalah sebuah program pemodelan 3D berbasis NURBS (Non Uniform Rational B-Spline). Spline atau yang lebih kita kenal dengan kurva adalah garis yang memiliki banyak radius lingkaran (multi radius) sehingga mampu mendefinisikan bentuk-bentuk kurva yang halus dan mulus seperti bentuk geometri yang organis pada bodi pesawat terbang. Metode NURBS pada Rhinoceros merupakan pengembangan dari metode spline konvensional yang secara umum dapat menggam- barkan secara matematis bentuk-bentuk model bebas (free form) dan bentuk-bentuk standar (primitive object). Metode ini penting sekali untuk mewujudkan model-model organis karena kualitas permukaan sangat ditentukan oleh mulus atau tidaknya suatu permukaan (smooth surface). Rhinoceros version 3.0 merupakan penyempurnaan dari versi sebelumnya dengan berbagai fasilitas baru serta kemudahan operasional perintah kerja yang mampu menerjemahkan gagasan desain ke dalam bentuk simulasi pemodelan 3D yang mendekati realitas. Rhinoceros 3.0 memiliki paket software pelengkap yang dapat digunakan untuk mendukung kesempurnaan dan kualitas model yang dikerjakan, yaitu: a. Software Flamingo, yang digunakan untuk keperluan ren- dering dengan kualitas yang sangat bagus. b. Software Bongo, digunakan untuk keperluan pemodelan ani- masi bergerak. 2
  • 3. 1.1.2 Aplikasi Rhinoceros dalam Dunia Industri Seiring semakin terbukanya kesadaran masyarakat dunia terhadap pentingnya peranan desain, dengan jeli ditangkap oleh kalangan industri sebagai peluang untuk menampilkan produk yang me- miliki muatan inovasi desain sebagai kekuatan baru dan strategis bagi perusahaan dalam meraih pasar. Rhino sebagai program pemodelan 3D dalam dunia industri sangat berguna untuk memecahkan masalah pada proses-proses tradi- sional yang dirasakan cukup sulit, seperti pertimbangan perakitan, ergonomi, estetika, dan manufaktur. Lebih jauh dari itu, program ini mampu mentransformasikan gagasan dan ide seorang desainer yang seringkali muncul dan harus dituangkan secara spontan. Metode konsep modeling telah membuka peluang desainer dan arsitek untuk lebih aktif dalam bereksperimen sekaligus sebagai alat kontrol terhadap efek visual seperti pencahayaan sehingga mampu atau tidak untuk diterjemahkan oleh komputer secara sempurna. Gambar 1.1 Aplikasi Pemodelan Rhinoceros pada Produk Desain 1.1.3 Menjalankan Rhinoceros Untuk menjalankan program Rhinoceros 3.0, direkomendasikan kebutuhan sistem: 3
  • 4. - Pentium IV ke atas - Windows 2000/XP - RAM 256 ke atas - Hard disk 20 GB ke atas - VGA CARD 64 MB ke atas Seringkali program Rhinoceros 3.0 tidak dapat diaplikasikan pada saat proses instalasi karena spesifikasi sistem yang digunakan masih di bawah standar yang direkomendasikan. Seandainya mampu hingga running program pun, biasanya akan mengalami proses yang lambat dan mengakibatkan sering terjadi “hang” pada komputer. 1.2 Memulai Rhinoceros Untuk memulai program ini, lakukanlah instalasi program Rhinoceros, yang meliputi: - Software 3D Modeling Rhinoceros - Software Flamingo Raytrace & Photorealistic Rendering Setelah kedua program terinstalasi pada komputer, Anda bisa dengan segera mengoperasikannya. Salah satu cara untuk men- jalankan program Rhino adalah: Klik dua kali tombol shortcut pada jendela dekstop. Gambar 1.2 Menjalankan Program Rhino 4
  • 5. 1.3 Layar Rhino Tampilan layar Rhino terbagi menjadi beberapa area yang akan memberikan informasi bagi Anda sebagai data input. Selalu perhatikan informasi yang muncul di area command line (command history dan command prompt) untuk mengetahui apa yang sedang terjadi pada proses pemodelan yang dikerjakan. Gambar 1.3 Layar Rhino 1.3.1 Menu Rhino Sebagian besar perintah kerja yang disediakan oleh Rhino bisa Anda temukan dengan mudah pada Menu Bar. 5
  • 6. Gambar 1.4 Menu rhino 1.3.2 Toolbars Rhino toolbars memuat tombol-tombol perintah kerja yang bisa Anda tempatkan di manapun pada layar (screen), atau dapat juga ditempatkan pada tepian jendela graphics area. Tampilan default rhino akan menempatkan standard toolbar berada di atas graphics area, sedangkan main 1 dan main 2 toolbars menempati posisi di sebelah kiri graphics area. 1.3.3 Tooltips Tooltips akan menjelaskan fungsi dari sebuah tombol. Arahkan kursor di atas sebuah tombol tanpa mengkliknya, sebuah kotak kecil berwarna kuning yang dilengkapi nama dari fungsi tombol tersebut akan muncul. Dalam prakteknya, kebanyakan tombol perintah kerja dapat melaksanakan dua perintah kerja. Tooltips akan membantu Anda menunjukan tombol mouse sebelah mana yang harus diklik, karena kedua tombol kanan maupun kiri pada mouse memiliki fungsinya tersendiri. Gambar 1.5 Tooltips 6
  • 7. 1.3.4 Flyouts Sebuah tombol perintah kerja mungkin saja memuat tombol perintah kerja lainnya di dalam sebuah flyout toolbar. Biasanya flyout toolbar memiliki isi yang bervariasi tergantung pada jenis dan fungsi base command-nya. Tombol yang dilengkapi dengan flyout biasanya ditandai dengan segitiga kecil berwarna putih di sudut kanan bawah. Untuk membuka flyout toolbar, klik kiri atau kanan mouse dan tahan untuk beberapa saat, atau kita juga bisa menekan kedua tombol mouse secara bersamaan. Gambar 1.6 Flyout 1.3.5 Graphics Area Graphics area merupakan jendela pada Rhino yang terdiri atas beberapa tampilan jendela viewport. Selain itu Anda juga dapat melakukan layout ulang jendela viewport sedemikian rupa hingga sesuai dengan kenyamanan saat menggunakannya. 1.3.6 Viewport Viewport adalah jendela di layar yang menampilkan model yang sedang Anda kerjakan. Untuk memindahkan dan mengubah ukuran viewport, klik dan gerakkan viewport title, viewport border, atau center of viewport. Anda pun dapat membuat tampilan viewport baru, mengganti nama viewport, dan menggunakan konfigurasi viewport yang sesuai dengan keinginan. 7
  • 8. Untuk mengaktifkan tampilan viewport dari tampilan default men- jadi tampilan penuh mengisi seluruh graphic area, klik dua kali pada viewport title. Anda juga dapat mengatur ulang layar Rhino. Command Area di bagian bawah, dan toolbar ditempatkan pada lokasi yang berbeda. Gambar 1.7 Layar Rhino yang Diatur Ulang Tata Letaknya 1.3.7 Command Area Command area akan menampilkan perintah kerja yang sedang bekerja dan difungsikan pula untuk meng-entry perintah kerja yang akan Anda gunakan, yaitu dengan cara mengetiknya. Command area dapat ditempatkan di bagian atas maupun di bagian bawah layar, atau bisa juga bebas berdiri sendiri di dalam layar tanpa harus menempel pada pinggiran layar. Jendela command area secara default terbagi menjadi tiga lajur. Tekan F2 untuk membuka sebuah jendela yang akan menampilkan com- mand history. 8
  • 9. 1.4 Bekerja dengan Rhino Untuk memulai bekerja dengan Rhino, tentunya Anda harus terlebih dahulu memahami hal-hal paling mendasar yang akan menuntun Anda sebelum pada akhirnya nanti benar-benar siap melakukan pemodelan sebuah objek tertentu. Berikut ini akan dijelaskan beberapa materi dasar ketika Anda akan bekerja dengan Rhino. 1.4.1 Perangkat Mouse Pada area viewport, tombol mouse sebelah kiri memiliki fungsi untuk memilih objek dan memilih lokasi viewport. Tombol mouse sebelah kanan memiliki beberapa fungsi termasuk di dalamnya fungsi Panning & Zooming, dan juga memiliki fungsi yang sama dengan menekan tombol Enter pada keyboard. Gunakan tombol mouse sebelah kiri untuk memilih objek, command, atau options pada menu, dan tombol-tombol yang ada pada area toolbar. Gunakan tombol mouse sebelah kanan untuk mengakhiri sebuah perintah kerja (command). Tekan dan tahan tombol mouse sebelah kanan kemudian gerakkan mouse untuk mengaktifkan fungsi Pan (top, right, front viewport) & Rotate (perspective viewport). Gunakan scroll putar pada mouse atau tekan tombol CTRL+tekan dan tahan tombol mouse kanan, kemudian gerakkan mouse untuk mengaktifkan fungsi zoom in dan zoom out pada salah satu view- port yang sedang aktif. Anda harus tetap menekan dan tahan tombol mouse sebelah kanan untuk tetap bisa-mengaktifkan-fungsi pan dan zoom. 9
  • 10. 1.4.2 Mengakses Perintah Kerja Anda dapat meng-entry dan menjalankan perintah kerja (com- mands), yaitu dengan mengetiknya secara langsung sebuah teks perintah kerja pada area command line. Perintah tersebut bisa berupa titik koordinat, jarak, dan ukuran, sudut, atau radius, maupun perintah kerja berupa shortcut. Untuk mengeksekusi sebuah perintah kerja yang sudah Anda ketik, tekan tombol Enter atau spacebar pada keyboard. Selain itu cara lain yang bisa Anda gunakan adalah dengan menekan tombol mouse sebelah kanan untuk melakukan eksekusi perintah kerja. Sebagai catatan tombol Enter, spacebar pada keyboard, serta tombol mouse sebelah kanan dapat bekerja dan memiliki fungsi yang sama dalam-melakukan-eksekusi-perintah-kerja. 1.4.3 Clickable Option Untuk menggunakan command option, klik option yang berada di dalam command line, yaitu tulisan dengan huruf awalnya yang bergaris bawah pada option tersebut. Selanjutnya ikuti panduan berikutnya yang akan muncul pada layar. Gambar 1.8 Perintah Kerja Menggunakan Clickable Option 1.4.4 Mengulang Perintah Kerja Untuk mengulang perintah kerja yang terakhir digunakan, klik tombol mouse sebelah kanan, atau tekan Enter atau spacebar pada keyboard. 10
  • 11. 1.4.5 Membatalkan Perintah Kerja Anda dapat membatalkan perintah kerja yang sedang dijalankan, yaitu dengan hanya menekan tombol ESC pada keyboard. Latihan 1 – Rhino Dasar 1. Pilih menu File > Open atau tekan tombol pada toolbar. 2. Pada kotak dialog Open, buka file latihan yang ada di dalam CD pelengkap, yaitu file Rhino Dasar.3dm. Terdapat model yang terdiri atas 5 objek, yaitu Cube, Cone, Cylinder, Sphere, dan Rectangular Plane. Anda dapat melihat bahwa selain ada objek utama (cube, cone, cylinder, dan sphere) masih ada objek lainnya, yaitu Rectangular Plane yang merupakan objek pelengkap yang difungsikan sebagai bidang landasan atau lantai. Dalam prakteknya nanti, Anda juga akan memerlukan berbagai objek pelengkap lainnya yang bisa dise- suaikan berdasarkan kebutuhan. Gambar 1.9 Tampilan Layar Rhino dengan Tiga Viewport 11
  • 12. 3. Pilih menu View > Viewport Layout > 4 Viewports, atau tekan tombol pada toolbar. Gambar 1.10 Tampilan Layar Rhino dengan Empat Viewport 4. Pada Status Bar, klik Snap untuk mengaktifkan grid snap. Grid snap bisa saja sudah berada pada posisi aktif. Jika snap pada status on, maka tulisan “Snap” akan berwarna hitam pada status bar. Akan tetapi, jika snap pada status tidak aktif, maka tulisan “Snap” akan berwarna abu-abu. Tips: Pastikan Snap selalu pada posisi on karena akan membantu Anda mengarahkan kursor dengan perpindahan berdasarkan jarak dan interval yang akurat. Selain itu fungsi snap akan benar-benar bekerja jika Anda melakukan pekerjaan pemo- delan sebuah objek hanya di area gridline. 5. Klik mouse pada perspective viewport untuk mengaktifkan jendela tersebut. 12
  • 13. Title pada viewport akan berubah warna yang menandakan jendela viewport tersebut aktif. Sebuah jendela viewport yang aktif adalah viewport di mana semua perintah kerja dan pe- kerjaan pemodelan dilakukan pada jendela viewport tersebut. 6. Klik kanan mouse pada title perspective viewport, akan muncul menu viewport lalu pilih dan klik Shaded Display. Gambar 1.11 Mengklik Shaded Display pada Menu Viewport Gambar 1.12 Shaded Display 13
  • 14. Shaded display akan memperlihatkan kepada Anda tampilan kulit luar (shape) dari objek-objek yang ada dalam area kerja jendela viewport ini. Anda juga dapat mengatur viewport lainnya dengan mode shaded display. 7. Pilih menu Render > Render, atau tekan tombol pada toolbar. Model yang diproses rendering akan tampil terpisah pada jendela render secara tersendiri. Tampilan model render akan memperlihatkan warna yang sudah ditentukan sebelumnya. Anda juga dapat mengatur pencahayaan dan warna back- ground. Proses rendering selengkapnya akan dibahas di akhir bab buku ini. Anda tidak dapat mengubah tampilan hasil render, akan tetapi Anda dapat menyimpannya ke dalam bentuk sebuah file (JPEG, BMP, TIF, dan lain-lain). Gambar 1.13 Jendela Render 8. Tutup jendela render. 9. Pada perspective viewport, klik kanan dan tahan kemudian gerakkan mouse untuk aplikasi rotate view. 10. Klik kanan mouse pada title perspective viewport, kemudian klik Ghosted Display. 14
  • 15. Gambar 1.14 Ghosted Display Selain mode tampilan yang dijelaskan di atas, masih ada beberapa mode lainnya seperti mode X-Ray, wireframe display, dan lainnya untuk digunakan sesuai kebutuhan. Jika Anda mengalami kesulitan atau tersesat dan tidak bisa menemukan objek Anda dalam layar perspective viewport, maka pilih menu View > Viewport Layout > 4 viewports. Langkah ini akan mengembalikan Anda pada default viewport settings. 1.5 Navigasi Model Klik kanan dan tahan kemudian gerakkan mouse untuk fungsi rotate pada perspective viewport. Tekan dan tahan Shift+klik kanan mouse dan tahan, lalu gerakkan mouse untuk menjalankan fungsi Pan. Mengklik kanan mouse, menggesernya kemudian memainkan tampilan model yang sedang Anda kerjakan tidak akan ber- pengaruh pada perintah kerja utama yang sedang kita gunakan karena pada prinsipnya perintah ini bukan perintah kerja yang secara langsung berhubungan dengan perangkat perintah kerja pada objek yang sedang Anda kerjakan. 1.5.1 Panning Pada saat tertentu Anda ingin melakukan tampilan model pada posisi yang sesuai, untuk itu Anda dapat menggeser model yang sedang dikerjakan ke segala arah secara vertikal maupun hori- 15
  • 16. zontal sesuai kebutuhan dengan mudah dan cepat. Proses ini dina- makan Panning. Latihan 2 – Panning 1. Pada top viewport, tekan dan tahan Shift+klik kanan mouse+ gerakkan mouse untuk aplikasi tampilan fungsi Pan. 2. Ulangi proses Pan pada layar viewport yang lainnya. Gambar 1.15 Panning menggunakan Shift+klik kanan mouse 1.5.2 Zooming Untuk tingkat ketelitian yang lebih akurat, Anda dapat melakukan pengamatan objek yang sedang dikerjakan dengan melihatnya pada jarak yang lebih dekat maupun jauh. Proses ini dinamakan zooming. Zooming In & Out Latihan 3 – Zooming in & out Ada beberapa cara untuk menjalankan perintah ini, yaitu: 1. Pilih menu View > Zoom > Dynamic, atau tekan tombol pada toolbar lalu klik mouse dan tahan kemudian gerakkan mouse. 2. Gunakan scroll putar jika Anda menggunakan perangkat mouse yang dilengkapi dengan scroll putar. 16
  • 17. 3. Tekan Ctrl+klik kanan mouse dan tahan kemudian gerakkan mouse. Gambar 1.16 Zooming Menggunakan CTRL+Klik Kanan Mouse Zooming Extents Perintah zoom extents akan membantu Anda untuk dapat melihat seluruh objek dan akan menampilkannya di layar viewport. Latihan 4 – Zooming extents 1. Zooming extents pada salah satu viewport. Pilih menu View > Zoom > Extents atau klik mouse tombol pada toolbar. 2. Zooming extents pada seluruh viewport. Pilih menu View > Zoom > Extents All atau klik kanan mouse tombol pada toolbar. 1.6 Menyimpan File Simpanlah hasil pekerjaan Anda secara periodik selama bekerja untuk menghindari beberapa kesalahan program sehingga file terhapus atau hilang karena komputer tidak dapat bekerja (hang dan error). Untuk menyimpan model yang sedang Anda kerjakan, yaitu: Pilih menu File > Save. 17
  • 18. Atau, klik salah satu option atau pilihan penyimpanan yang dise- diakan oleh Rhino. Pilihan Deskripsi Save Menyimpan model yang sedang dikerjakan dan membiarkan file yang Anda simpan tetap terbuka. Save Small Menyimpan model yang sedang Anda ker- jakan tanpa render atau analisis meshes dan tampilan gambar dengan ukuran mini- mum. Incremental Save Menyimpan model berdasarkan versi urutan kerja dari model yang sedang dikerjakan. Save As Menyimpan model yang sedang Anda kerjakan dengan nama file, lokasi, dan format baru. Save As Template Menyimpan model yang sedang Anda ker- jakan sebagai file template. Rhino juga memfasilitasi kebutuhan untuk menyimpan file dengan format program pemodelan 3D sejenisnya, seperti format AutoCAD dan 3DS Max. Sehingga untuk kebutuhan tertentu Anda dapat melakukan proses editing dan finishing model tidak terbatas harus dilakukan pada program Rhino saja. Sangat fleksibel dan tentunya akan membantu memudahkan proses ekspor dan impor file 3D yang sudah Anda kerjakan. 18