1. Kelompok 5
1. Isnainatu Ulfah
2. Nindya H
3. Rahmawanti Buana P
4. Avidia Sarasvati
5. Nuzul Andri P
Progam Studi Pendidikan IPA
2012
(4001412006)
(40014120)
(40014120)
(4001412037)
(40014120)
2. Untuk menguji keberadaan monosakarida
(molekul gula sederhana) dalam hal ini glukosa
dan fruktosa.
3.
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau
sakarida (dari bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon,
berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa
organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat
memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,
terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa),
cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan
dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun
(misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan
dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan
hijau
mengubah
karbon
dioksida
menjadi
karbohidrat.
4.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksilaldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang
menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis.
Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil
(sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus
hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan
untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus
(CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom
karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air.
Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang
tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang
mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
5.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana
terdiri dari satu molekul gula sederhana yang
disebut monosakarida, misalnya glukosa,
galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat
merupakan polimer yang tersusun dari molekul
gula yang terangkai menjadi rantai yang
panjang serta dapat pula bercabang-cabang,
disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan
selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida,
terdapat pula disakarida (rangkaian dua
monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian
beberapa monosakarida).
6. Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat paling
sederhana karena molekulnya hanya terdiri atas
beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan
dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat lain.
Monosakarida dibedakan menjadi aldosa dan
ketosa. Contoh dari aldosa yaitu glukosa dan
galaktosa. Contoh ketosa yaitu fruktosa.
a.
7. Disakarida dan oligosakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari
dua molekul monosakarida yang berikatan melalui gugus
-OH dengan melepaskan molekul air. Contoh dari
disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa.
b.
Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari
banyak sakarida sebagai monomernya. Rumus umum
polisakarida yaitu C6(H10O5)n. Contoh polisakarida adalah
selulosa, glikogen, dan amilum.
c.
8.
Pada percobaan ini, kita akan menguji
keberadaan berbagai bentuk karbohidrat.
Kita akan mengidentifikasikan makanan yang
mengandung
gula
sederhana
dan
membandingkan jumlah gula setiap maknan
tersebut.
11. 1. Dipanaskan air yang dimasukan dalam
beker glass di atas pembakar spiritus .
2. Dimasukan masing-masing 1 sendok
teh contoh makanan padat yang telah
ditumbuk / dilumatkan ke dalam
tabung reaksisesuai dengan tabelnya.
Dimasukan pula contoh makanan cair.
12. 3.
Dicatat warna awal masing-masing
makanan baik padat maupun cair.
4.
Ditambahkan masing-masing 5
tetes fehling A dan B ke dalam
tabung reaksi. Dicatat perubahan
warna yang terjadi.
13. 5.
Diletakan semua tabung
reaksi ke dalam beker glass
yang berisi air mendidih
selama 3 menit.
6.
Setelah dipanaskan , tabung
reaksi diletakkan di rak .
14. 7.
Diamati perubahan warna
yang terjadi, dan
ditentukan konsentrasi
monosakaridanya dengan
ketentuan sbb :
Biru –nol
Hijau – konsentrasi rendah
Kuning muda s.d. Tua –
konsentrasi sedang
Oranye s.d. Merah –
konsentrasi tinggi
15. NO.
Contoh Makanan
Hasil
Warna Awal
Warna Akhir
Konsentrasi
Gula
1.
Pisang
Kuning
Oranye
kecoklatan
+++
2.
Nasi
Putih
Hijau
+
3.
Ketela
Putih kekuningan
Oranye
+++
4.
Kentang
Kuning
Hijau tua
+
5.
Biskuit
Coklat muda
Oranye
kemerahan
+++
6.
Air
Bening
Biru
-
7.
Air gula
Kuning
Hijau
+
8.
Sirup
Oranye
Hijau
+
9.
Susu
Putih kekuningan
Kuning
++
10.
Madu
Oranye
Oranye
+++
11.
Nasi kunyahan
Putih
Oranye
+++
16. Dalam percobaan uji Fehling, pisang, ketela,
biskuit, madu dan nasi kunyahan pada masingmasing tabung reaksi dan kemudian dipanaskan
, maka glukosa yang dikandung menghasilkan
endapan oranye – merah bata. Hal ini
disebabkan Fehling yang memiliki Cu2+
direduksi menjadi ion Cu2+ yang dalam suasana
basa. Sedangkan air bewarna biru karena air
tidak dapat bereaksi positif dengan Fehling.
Reaksi yang terjadi dalam uji Fehling adalah
17. O
O
+ 2CuO + 2OH-
R
Aldehida
+ Cu2O + H2O
R
Larutan Fehling
OH
Asam Karboksilat Endapan merah bata
Teori yang berhubungan dengan percobaan ini menyatakan bahwa
pereaksi Fehling A & B berupa larutan yang mengandung kaprisulfat,
natrium karbonat, dan natrium sitrat. Glukosa dapat mereduksi ion
Cu2+ dan kaprisulfat menjadi ion Cu2+ yang kemudian mengendap
sebagai Cu2O. Adanya natrium karbonat dan natrium sitrat membuat
pereaksi Fehling A & B bersifat basa lemah. Endapan yang terbentuk
dapat bewarna hijau, kuning, atau merah bata. Warna endapan ini
tergantung pada konsentrasi karbohidrat yang dilakukan percobaan.
18. Nasi bewarna hijau, hal ini dikarenakan nasi
mengandung amilum merupakan polisakarida yang
tidak termasuk gula pereduksi. Amilum tidak memiliki
gugus aldehid dan keton bebas, sehingga tidak terjadi
oksidasi antara amilum dan larutan Fehling A & B, yang
mengakibatkan tidak terbentuknya endapan merah
bata. Polisakarida bereaksi negatif terhadap larutan
Fehling. Proses pemanasan saja tidak cukup memutus
ikatan polisakarida dalam nasi. Untuk memutus ikatan
polisakaridanya diperlukan reaksi hidrolisis untuk
mengubah polisakarida menjadi monosakarida.
19. Hidrolisis amilum menghasilkan dekstrin dan akhirnya terbentuk
glukosa.
( C6H10O5 ) n + nH2O
n C6H12O6
amilum
glukosa
Amilum dihirolisis dengan enzim diastase akan menghasilkan
maltosa.
2 ( C6H10O5 )n + nH2O diastase n C12H22O11
maltosa
Nasi yang telah dikunyah kandungan glukosa lebih tinggi karena
nasi yang termasuk polisakarida telah dihirolisis dalam mulut
oleh enzim ptialin. Enzim ptialin mengubah amilum menjadi
glukosa sehingga ketika dipanasakan ikatan monosakaridanya
terpisah sehingga bereaksi positif dengan Fehling.
20. Simpulan
1.
2.
3.
4.
5.
Nasi kunyahan, pisang, biskuit, dan madu mengandung
glukosa dengan konsentrasi paling tinggi.
Air tidak mengandung glukosa.
Untuk menguji keberadaan monosakarida menggunakan
reagen Fehling A&B.
Bahan makanan yang beraksi positif dengan Fehling
adalah yang mengandung gula pereduksi yaitu
monosakarida, sedangkan untuk disakarida dan
polisakarida membutuhkan waktu yang lama untuk
mereduksi gula.
Bahan makanan yang mengandung gula bewarna oranye
saat bereaksi dengan Fehling.
21. Saran
1. Praktikan harus memahami cara kerja
terlebih dahulu.
2. Tabung reaksi diberi label makanan supaya
tidak tertukar.
3. Praktikan lebih hati-hati saat mengambil
tabung reaksi yang sudah dipanaskan.
22. Tim Kimia Dasar. 2012. Diktat Petunjuk
Praktikum Kimia Dasar I Pendidikan IPA.
Semarang : FMIPA UNNES
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk Kelas XI
Semester 1. Jakarta : Erlangga
www.google.com
www.wikipedia.com