SlideShare a Scribd company logo
1 of 59
UU No. 1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara

PPAKP 2013
KEUANGAN NEGARA
LINGKUP
KEUANGAN NEGARA
LINGKUP KEUANGAN NEGARA
DARI SEGI SUBYEK

Keuangan
Negara
Pemerintahan

Lembaga Pengelola
Kekayaan Negara Yang
Dipisahkan

Pemerintahan
Pusat, termasuk
BLU *)

BUMN/D
Keuangan

Pemerintahan
Provinsi,
termasuk BLU*)

Lembaga
Moneter
termasuk bank
sentral

Pemerintahan
Kabupaten/Kota,
termasuk BLU *)

Lembaga Non
Moneter

BUMN/D Non
Keuangan

*) BLU = Badan Layanan
Umum, seperti
Rumah Sakit dan
Perguruan Tinggi
REFORMASI
MANAJEMEN KEUANGAN
PEMERINTAH
MENGAPA PERLU ?
F A K T A
Terdapat Kelemahan di bidang :
peraturan perundang-undangan;



perencanaan dan penganggaran;



pengelolaan perbendaharaan;



audit.


F A K T A


Belum memadainya
perhatian terhadap
fungsi perbendahar aan,



Per ubahan
kedudukan Bank
Indonesia



Semakin
T U J U A N
UNTUK MEWUJUDKAN

GOOD GOVERNANCE
AND CLEAN
GOVERNMENT
APA YANG HARUS
DILAKUKAN ?
NSTITUTIONAL
INSTITUTIONAL REFORM
1. LEGAL BASIS
2. ORGANISATION
PRINSIP-PRINSIP (BARU) PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA






Akuntabilitas berorientasi pada hasil,
Profesionalitas,
Proporsionalitas,
Keterbukaan dalam pengelolaan
keuangan negara,
Pemeriksaan keuangan oleh badan
pemeriksa yang bebas dan mandiri.
11
Reformasi

DUA SISI
REFORMASI DUA
SISI
JURIDICO-POLITIS
ADMINISTRATIF
UNDANG-UNDANG
PERBENDAHARAA
N NEGARA
14
UNDANG-UNDANG
PERBENDAHARAAN
NEGARA
MENGATUR HUBUNGAN HUKUM
ANTAR INSTITUSI DALAM
LEMBAGA EKSEKUTIF DI BIDANG
PELAKSANAAN UU APBN/PERDA
APBD
15
Reformasi
Administratif
16
Paradigma Baru

dalam pengelolaan Keuangan Negara

Perubahan
mendasar

dari Financial Administration
Ke Financial Management

Semangat yang
melandasi

let
the managers
manage

Pengendalian

Check & Balance
Mechanism
17
PP PELAKSANAAN UU No 1/
2004
PERBENDAHARAAN NEGARA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Pelaksanaan APBN/APBD [Ps 16 ayat (2), Ps 21 (ayat 6)];
Pengelolaan Uang Negara/Daerah [Ps 28 ayat (1)];
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah [Ps 48(2) dan Ps
49(6)];
Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah [Ps 55
ayat (5)];
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Anggaran
Pembiayaan dan Perhitungan [Pasal 3 ayat (6)];
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Badan
Layanan Umum [Pasal 69 ayat (7)];
Tata Cara Pemberian Pinjaman atau Hibah [Pasal 33 ayat
(3)];
Tata Cara Penyelesaian dan Penghapusan Piutang
Negara/Daerah [Pasal 37 ayat (5)];
Tata Cara Pelaksanaan dan Penatausahaan Utang
Negara/Daerah [Pasal 39 ayat (4)];
Investasi Pemerintah [Pasal 41 ayat (3)];
Pengendalian Intern Pemerintah [Pasal 58 ayat (2)]; 18
Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah [Pasal 63 ayat (2)].
Asas Umum Perbendaharaan
Negara
 Asas kesatuan
 Asas universalitas
 Asas tahunan
 Asas spesialitas
 Profesionalitas, keterbukaan dan

akuntabilitas dalam pelaksanaan
anggaran
Pengertian
Perbendaharaan Negara (Psl 1 ay.1)
 Perbendaharaan

Negara
adalah
pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan negara, termasuk investasi dan
kekayaan
yang
dipisahkan,
yang
ditetapkan dalam APBN dan APBD
Ruang Lingkup Perbendaharaan
Negara (Pasal 2 ay. 1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Pelaksanaan pendapatan dan belanja negara
Pelaksanaan pendapatan dan belanja daerah
Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara
Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran daerah
Pengelolaan kas
Pengelolaan piutang dan utang negara/daerah
Pengelolaan invesasi dan barang milik negara/daerah
Penyelenggaraan akuntansi dan sistem informasi manajemen keuangan
negara/daeah
Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD
Penyelesaian kerugian negara/daerah
Pengelolaan Badan Layanan Umum
Perumusan standar, kebijakan, serta sistem dan prosedur yang berkaitan
dengan pengelolaan keuangan negara dalam rangka pelaksanaan
APBN/APBD
Asas Umum (Pasal 3)






UU tentang APBN merupakan dasar bagi Pemerintah
Pusat untuk melakukan penerimaan dan pengeluaran
negara;
Semua pengeluaran negara, termasuk subsidi dan
bantuan lainnya yang sesuai dengan program
pemerintah pusat, dibiayai dengan APBN;
Anggaran untuk membiayai pengeluaran yang
sifatnya mendesak dan/atau tidak terduga disediakan
dalam bagian anggaran tersendiri yang selanjutnya
diatur dalam peraturan pemerintah.
22
Pejabat Perbendaharaan
Negara (Pasal 4 s.d 10)





Menteri/pimpinan lembaga adalah
Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang bagi kementerian
negara/lembaga yang dipimpinnya;
Menteri Keuangan adalah Bendahara Umum
Negara ;
Menteri/pimpinan
lembaga/gubernur/bupati/walikota
mengangkat Bendahara Penerimaan/Bendahara
Pengeluaran
untuk
melaksanakan
tugas
kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran
pendapatan/belanja pada kantor/satker dilingkungan
23
K/L/satker perangkat daerah
Pelaksanaan Pendapatan dan
Belanja Negara/Daerah (Psl. 11s.d
12)





Tahun anggaran meliputi satu tahun mulai dari tanggal 1
Januari sampai dengan 31 Desember;
APBN dalam satu tahun anggaran meliputi :
a.
Hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah nilai
kekayaan bersih;
b.
Kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai
penguran nilai kekayaan bersih
c.
Penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran ybs maupun tahun-tahun anggaran berikutnya
Penerimaan dan pengeluaran negara dilakukan melalui
24
Rekening Kas Umum Negara
Implikasi
pada aspek :
 Penyusunan,
 Pelaksanaan penerimaan
dan pengeluaran,
 Audit,
 Pelaporan.
25
Pelaksanaan penerimaan dan
pengeluaran
Perubahan mendasar:
 Pembagian kewenangan,
 Sistem pembayaran,
 Pengelolaan kas.
26
Pembagian kewenangan

27
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
MENTERI KEUANGAN DAN
MENTERI TEKNIS
Menteri Keuangan sebagai pembantu Presiden
dalam bidang keuangan pada hakekatnya
adalah Chief Financial Officer (CFO)
Pemerintah R.I.

Setiap menteri sebagai pembantu Presiden pada
hakekatnya adalah Chief Operational Officer (COO) untuk
bidang tugas kementerian yang dipimpinnya.
28
Pendelegasian Kewenangan dalam Pelaksanaan Anggaran

Presiden
(sebagai CEO)
Menteri Teknis
(sebagai COO)

Menteri Keuangan
(sebagai CFO)

Kepala Kantor
(selaku Kuasa COO)

Kepala KPPN

Redtop Hotel Jakarta, 231007

(selaku Kuasa CFO)

Pendelegasian kewenangan pelaksanaan program
Pendelegasian kewenangan perbendaharaan
PERCEPATAN AKUNTABILITAS
29
KEUPEM
Pemisahan
Kewenangan
Menteri Teknis

PEMBUATAN
KOMITMEN

Menteri Keuangan

PENGUJIAN &
PEMBEBANAN

PENGUJIAN

PERINTAH
PEMBAYARAN

PENCAIRAN
DANA

administratief beheer Comptabel beheer
30
Yang berlaku sebelum
Menteri Teknis
PEMBUATAN
KOMITMEN

PENGUJIAN &
PEMBEBANAN

administratief beheer

Menteri K
euangan
PERINTAH
PEMBAYARAN

administratief
beheer

PENGUJIAN

PENCAIRAN
DANA

Comptabel beheer

31
PEMISAHAN KEWENANGAN
DALAM PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA NEGARA

Menteri Teknis

Selaku Pengguna Anggaran

PEMBUATAN
KOMITMEN

PENGUJIAN &
PERINTAH
PEMBEBANAN PEMBAYARAN

Pengurusan Administratif
(Administratief Beheer)

Menteri Keuangan
Selaku BUN

PENGUJIAN

PENCAIRAN
DANA

Pengurusan Komtabel
(Comptabel Beheer)

32
Sistem Pembayaran

33
PENGUJIAN DALAM PELAKSANAAN
PENGELUARAN NEGARA
Menteri Teknis

Selaku Pengguna Anggaran
Tahapan Administratif

Menteri Keuangan
Selaku BUN
Tahapan Komtabel

PEMBUATAN
KOMITMEN

PENGUJIAN
PENGUJIAN
Pengujian :
• Wetmatigheid
• Rechtmatigheid
• Doelmatigheid

SPM

CHEQUE

Pengujian :
• Substansial :
•Wetmatigheid
•Rechtmatigheid
• Formal

?
34
Pengelolaan Kas

35
Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara
 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara
 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara
 Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun
2007 Tentang Pengelolaan Uang
Negara/Daerah
36

Tujuan
Penggunaan dana yang dimiliki negara
secara efisien dan efektif.








Menentukan jumlah keperluan kas untuk
pelaksanaan kegiatan operasional pemerintahan
dan kegiatan penempatan/investasi
Mendapatkan sumber dana yang paling efisien
untuk
membiayai
kegiatan-kegiatan
pemerintahan
Meminimalkan ‘Idle Cash’
Mempercepat penyetoran penerimaan negara
Melakukan pembayaran tepat waktu
37
Latar Belakang



Penerimaan dan Pengeluaran tidak melalui satu rekening
Rekening penerimaan/pengeluaran tersebar di banyak bank umum
 Menyulitkan perencanaan kas yang baik




Tidak efisien






Tingginya biaya pengelolaan rekening
Pengendapan uang pemerintah di bank umum tidak mendapat hasil
yang maksimal
Idle cash

Banyaknya uang negara yang masih dikuasai oleh :





Sulit untuk mengetahui jumlah uang yang dimiliki oleh negara secara
cepat

Departemen/lembaga
Bendahara : uang persediaan

Uang yang tersimpan di Bank Indonesia/Umum tersebar di banyak
rekening dan tidak mendapatkan remunerasi yang layak
38
Sasaran Pengelolaan Kas
Pengelolaan likuiditas


Monitoring penerimaan dan pengeluaran kas negara







Antisipasi atas kemungkinan kekurangan/kelebihan kas

Minimalisasi idle cash


Meningkatkan pendapatan negara







Pembayaran pada saat jatuh tempo
Penerimaan segera disetor

Penempatan/Investasi
Buy back SUN

Mengurangi cost of financing

Mengurangi biaya transaksi keuangan pemerintah



Mengurangi jumlah bank accounts pemerintah
Menurangi biaya revenue collection dan
processing (administration of payment process)

expenditure
39
Penempatan/Investasi
Ketentuan pada UU No.1 Tahun
penempatan/investasi oleh BUN :
 Pasal 7 poin h dan g




Memungkinkan investasi dalam SUN rangka pengelolaan kas.
Memungkinkan untuk memperoleh bunga atas dana yang
disimpan pada BI

Pasal 24 ayat 1 dan 2




tentang

Pasal 23 ayat 1 dan 2




2004

Memungkinkan untuk memperoleh bunga atas dana yang
disimpan pada bank umum sesuai dengan ketentuan pada bank
umum yang bersangkutan

Pasal 71 ayat 1-3


Memberikan batasan implementasi ayat 23 selama masa
transisi, dimana dinyatakan bahwa hingga saat ‘semua’ SBI
digantikan dengan SUN, BI akan membayar pada tingkat suku
bunga yang sama dengan fasilitas BLBI
40
Penempatan/Investasi
Ketentuan Pada PP No.39 Tentang Pengelolaan Uang
Negara/Daerah oleh BUN :
 Pasal 15




Pasal 36






Memungkinkan untuk membuka rekening di Bank Sentral
untuk penempatan atas kelebihan dana pada RKUN.
Melakukan penempatan pada Bank Sentral/Bank Umum
(ayat 1)
Melakukan investasi pada pada Surat Utang Negara (ayat 3)

Wajib berkoordinasi dengan Bank Sentral
41
Implementasi Pengelolaan
Kas :
 Treasury

Single Account (TSA)
 Cash Forecasting

42
Treasury Single Account (TSA)
Landasan hukum :


Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (pasal 12 ayat 2 dan pasal 22 ayat 2
dan 3)




Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Uang Negara/Daerah
(Pasal 14 ayat 2)




Semua penerimaan dan pengeluaran negara dilakukan melalui
satu rekening (Single Account) - Rekening Kas Umum Negara
(RKUN).

Semua penerimaan negara masuk ke Rekening Kas Umum
Negara dan semua pengeluaran negara keluar dari Rekening Kas
Umum Negara

Peraturan Menteri Keuangan No.98/PMK.05/2007 tentang
Pelaksanaan Rekening Pengeluaran Bersaldo Nihil pada Bank
Umum Mitra Kerja KPPN dalam Rangka Penerapan TSA


Di 178 KPPN

43
Prinsip-Prinsip TSA
 Konsolidasi seluruh rekening pemerintah

ke Rekening Kas Umum Negara (RKUN)
di Bank Indonesia (BI)
 Penerapan Zero-Balance atas rekening
pemerintah yang berada di luar BI
 Minimalisasi “Cash Float” dan “Idle Cash”

44
Langkah-langkah Penerapan TSA








Konsolidasi penyimpanan uang negara dalam satu
rekening, yaitu Rekening Kas Umum Negara (RKUN).
Semua penerimaan negara masuk ke RKUN dan
semua pengeluaran negara dibayar dari RKUN.
Semua penerimaan negara harus dilimpahkan ke
RKUN setiap hari
Penihilan saldo pada bank umum setiap hari dan
penyediaan dana secara terpusat untuk pembayaran.
Uang yang berada di Bank Indonesia dan bank umum
mendapatkan bunga/jasa giro pada tingkat bunga
pasar (yang berlaku umum)
Penempatan idle cash pada rekening-rekening yang
menghasilkan bunga atau diinvestasikan pada
instrumen moneter yang aman dan menguntungkan.
45
DJPBN
DJPBN

Awal : Pukul 07.00
Tamb. Terakhir : Pukul 15.00 WIB
Pengisian dana

Bilyet
Bilyet
Giro
Giro

Penihilan secepat-cepatnya
Pukul16.30 waktu setempat
- selambat-lambatnya pukul
17.30 WIB

Rencana Kebutuhan Dana
Rencana Kebutuhan Dana
Tambahan pukul s.d .14.00
Tambahan pukul s.d .14.00
e-kirana
SP2
D
Gaji

KPP
KPP
N
N

5 hari kalender
sebelum tanggal
pembayaran gaji

KP
KP RPKRPKBOI
BOI BUN
BUN
-P
-P

BO I
BO II
BO

Penyampaian SP2D/SPT
Penyampaian SP2D/SPT
Non Gaji Pukul 07.30-15.00
Non Gaji Pukul 07.30-15.00
3 hari kalender sebelum tanggal pembayaran gaji

Pemindahbukuan
Pemindahbukuan

Kantor
Pos

BO II

Bayar

Yang
Yang
berhak
berhak

46
Mekanisme Pelaksanaan TSA Di KPPN
(Rekening Penerimaan)

Pemerintah
Daerah

Bagian
Pemda

Bagian Pusat

Bank Indonesia
(RKUN)

Pelimpahan Penerimaan
Setiap Hari

BO III

Wajib Bayar
PBB/BPHTB

DJPBN

Laporan

Laporan

Laporan

Bank Persepsi
PBB/BPHTB

Rekonsiliasi

Bank
Persepsi

Bank
Persepsi

Bank
Persepsi

Wajib Pajak/
Bayar

Wajib Pajak/
Bayar

KPPN

Wajib Pajak/
Bayar

47
Perencanaan Kas
Landasan Hukum :
PP Nomor 39 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Uang Negara/Daerah :
 Menteri Keuangan selaku BUN atau
Kuasa
BUN
Pusat
bertanggungjawab
membuat
perencanaan kas dan menetapkan
saldo kas minimal (pasal 32 ayat
48
(1)).
Latar Belakang
Permasalahan yang dihadapi :
 Selama ini Pemerintah belum dapat mengetahui
seberapa besar penerimaan, kebutuhan dana dan
saldo kas harian maupun dalam jangka waktu
tertentu
 Pada negara berkembang, pemantauan atas
realisasi kas (anggaran) lebih diutamakan daripada
pemantauan kas pada masa yang akan datang.
 Pemerintah menyimpan sejumlah uang yang sangat
besar (idle cash) di Bank Indonesia dan di bank
umum sebagai langkah antisipasi atas pengeluaran
negara
 Pemerintah masih melakukan pinjaman meskipun
kas negara dalam keadaan surplus
49
Latar Belakang…
Untuk mencapai Pengelolaan kas yang
baik harus ditunjang oleh Perencanaan
Kas yang akurat :


Perencanaan kas mendukung fungsi TSA





Monitoring penerimaan dan pengeluaran kas negara
Penerapan zero balance account

Perencanaan kas mendukung fungsi investasi



Minimalisasi idle cash
Meningkatkan pendapatan negara dari
investasi/penempatan

Perencanaan kas mendukung operasional
pemerintah





Antisipasi atas kemungkinan kekurangan/kelebihan kas
Memastikan ketersediaan dana untuk membayar
pengeluaran pemerintah

50
Tujuan
 Pengendalian atas aliran kas dan

saldo uang kas
 Minimalisasi saldo kas yang
“menganggur”/ “bank floats”
 Perencanaan kas jangka pendek dan
menengah memprediksi
ketidakseimbangan arus kas serta
tindakan untuk mengatasinya

51
Tantangan dalam
Pengelolaan Kas
 Kesiapan sumber daya manusia

 Koordinasi dengan Bank Indonesia
 Sistem informasi yang belum

memadai
 Kondisi geografis Indonesia
 Perubahan pola pikir

52
Audit
 Sasaran:

Audit keuangan,
• Audit kinerja.
 Lembaga:
• Internal,
• Eksternal.
•

53
Pelaporan
Dari
Realisasi Anggaran
Ke
LAPORAN KEUANGAN
54
Per tanggungjawaban Pelaksanaan
APBN
RUU per tanggungjawaban pelaksanaan APBN,
ber upa lapor an keuangan yang telah diperiksa
BPK, disampaikan kepada DPR selambatlambatnya 6 bulan setelah tahun anggar an
berakhir.
Laporan keuangan setidak-tidaknya meliputi :
o
Laporan Realisasi APBN,
o
Neraca,
o
Laporan Arus Kas, dan
o
Catatan atas Laporan Keuangan
(dilampiri laporan keuangan perusahaan negara dan badan lainnya).
lainnya
KELEMBAGAAN
PENGELOLA KEUANGAN
PEMERINTAH

56
Pemisahan Kewenangan
Menteri Teknis

Menteri Keuangan

Setjen

DJA
Policy
Formulation

Roren
&keu

Ren.

Gar.

Policy
Formulation

Perb.

Aklap

DJPBN
Policy
Implementation

KPPN

Policy
Implementation

57
Pemisahan Kewenangan
Menteri Teknis

Menteri Keuangan

Setjen

DJA
Policy
Formulation

Roren

Policy
Implementation

Rokeu

Policy
Formulation

DJPPBN

Policy
Implementation

Ren.

Gar.

Perb.

Aklap

KPPN

Renstra
K/L

RKA
K/L

PB
K/L

LK
K/L

Voucher
bayar
58
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010Tatang Suwandi
 
Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Tatang Suwandi
 
Materi peran apip
Materi peran apipMateri peran apip
Materi peran apipYoes Yudha
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan Negara
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan NegaraPemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan Negara
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan NegaraDeady Rizky Yunanto
 
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah PusatKerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah PusatDian N
 
Pengelolaan barang milik negara
Pengelolaan barang milik negaraPengelolaan barang milik negara
Pengelolaan barang milik negaraMuskamal Lau
 
Penyusunan Anggaran
Penyusunan AnggaranPenyusunan Anggaran
Penyusunan AnggaraniyonZ
 
04 tindak lanjut-temuan-bpk
04 tindak lanjut-temuan-bpk04 tindak lanjut-temuan-bpk
04 tindak lanjut-temuan-bpkYonk Leto
 
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah Magdalena Palma Renia
 
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaFormasi Org
 
Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...
Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...
Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...Pemerintah Provinsi Jawa Timur
 
Pengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset DaerahPengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset DaerahFKP2B Cikarang
 
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013Guruh Permadi
 
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanTata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanAhmad Abdul Haq
 
Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...
Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...
Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...Ahmad Abdul Haq
 
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansisiklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansiAry Efendi
 

What's hot (20)

Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
Gambaran Umum PP 71 Tahun 2010
 
Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara
 
Materi peran apip
Materi peran apipMateri peran apip
Materi peran apip
 
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan Negara
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan NegaraPemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan Negara
Pemeriksaan Keuangan Negara - Keuangan Negara
 
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah PusatKerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah Pusat
 
Lingkup pengawasan apip
Lingkup pengawasan apipLingkup pengawasan apip
Lingkup pengawasan apip
 
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran Konsep Dasar Penyusunan Anggaran
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran
 
Pengelolaan barang milik negara
Pengelolaan barang milik negaraPengelolaan barang milik negara
Pengelolaan barang milik negara
 
Penyusunan Anggaran
Penyusunan AnggaranPenyusunan Anggaran
Penyusunan Anggaran
 
02 permasalahan aset
02 permasalahan aset02 permasalahan aset
02 permasalahan aset
 
04 tindak lanjut-temuan-bpk
04 tindak lanjut-temuan-bpk04 tindak lanjut-temuan-bpk
04 tindak lanjut-temuan-bpk
 
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah dengan tema Anggaran Pemerintah
 
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan DesaPengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
 
Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...
Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...
Inventarisasi Aset Hasil Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasara...
 
Pengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset DaerahPengelolaan Aset Daerah
Pengelolaan Aset Daerah
 
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013
Sosialisasi pmk 162 pmk.05 2013
 
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen PerbendaharaanTata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
Tata Cara Revisi Anggaran Kewenangan Ditjen Perbendaharaan
 
Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...
Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...
Slide Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan ...
 
Bagan Akun Standar
Bagan Akun StandarBagan Akun Standar
Bagan Akun Standar
 
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansisiklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
siklus pengelolaan keu negara,anggaran dan akuntansi
 

Similar to KEUANGAN NEGARA

Landasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undangLandasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undangAnugrah Febryan
 
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)Anugrah Febryan
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daerahaRian Saifulloh
 
Manajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negaraManajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negaraBPKP
 
Manajemen kasda
Manajemen kasdaManajemen kasda
Manajemen kasdabagus_rv
 
Modul ii manajemen keuangan daerah
Modul ii manajemen keuangan daerahModul ii manajemen keuangan daerah
Modul ii manajemen keuangan daerahAhmad Kamarudin
 
Bahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oi
Bahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oiBahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oi
Bahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oihoyin rizmu
 
Perdirjen662005
Perdirjen662005Perdirjen662005
Perdirjen662005akupunya1
 
Perdirjen 66 2005
Perdirjen 66 2005Perdirjen 66 2005
Perdirjen 66 2005rumputeki
 
TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docx
TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docxTUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docx
TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docxAnggreineTamboto
 
Akuntansi pemerintahan
Akuntansi pemerintahanAkuntansi pemerintahan
Akuntansi pemerintahanKyuro Kyuro
 
1 lingk-akpem
1 lingk-akpem1 lingk-akpem
1 lingk-akpemfycar
 
Permendagri no. 61 tahun 2007
Permendagri no. 61 tahun 2007Permendagri no. 61 tahun 2007
Permendagri no. 61 tahun 2007IdnJournal
 
Paparan Sosialisasi tentang PMK 210 Tahun 2022
Paparan Sosialisasi tentang PMK 210 Tahun 2022Paparan Sosialisasi tentang PMK 210 Tahun 2022
Paparan Sosialisasi tentang PMK 210 Tahun 2022suryasaputro4
 
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022Evan Evianto
 
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintahPp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintahDyp The Magna
 
Sesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptx
Sesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptxSesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptx
Sesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptxssuserffd8d5
 

Similar to KEUANGAN NEGARA (20)

Landasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undangLandasan hak angket undang-undang
Landasan hak angket undang-undang
 
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
Landasan hk-paket-undang-undang(Akuntansi)
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
 
Manajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negaraManajemen keuangan negara
Manajemen keuangan negara
 
Manajemen kasda
Manajemen kasdaManajemen kasda
Manajemen kasda
 
Modul ii manajemen keuangan daerah
Modul ii manajemen keuangan daerahModul ii manajemen keuangan daerah
Modul ii manajemen keuangan daerah
 
Bahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oi
Bahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oiBahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oi
Bahan sosialisasi pp 12 tahun 2019 kab oi
 
Perdirjen 66 2005
Perdirjen 66 2005Perdirjen 66 2005
Perdirjen 66 2005
 
Perdirjen662005
Perdirjen662005Perdirjen662005
Perdirjen662005
 
Perdirjen 66 2005
Perdirjen 66 2005Perdirjen 66 2005
Perdirjen 66 2005
 
TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docx
TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docxTUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docx
TUGAS MAKALAH MATKUL KEUANGAN DAERAH.docx
 
Spn
SpnSpn
Spn
 
Akuntansi pemerintahan
Akuntansi pemerintahanAkuntansi pemerintahan
Akuntansi pemerintahan
 
APBN Dan APBD
APBN Dan APBD APBN Dan APBD
APBN Dan APBD
 
1 lingk-akpem
1 lingk-akpem1 lingk-akpem
1 lingk-akpem
 
Permendagri no. 61 tahun 2007
Permendagri no. 61 tahun 2007Permendagri no. 61 tahun 2007
Permendagri no. 61 tahun 2007
 
Paparan Sosialisasi tentang PMK 210 Tahun 2022
Paparan Sosialisasi tentang PMK 210 Tahun 2022Paparan Sosialisasi tentang PMK 210 Tahun 2022
Paparan Sosialisasi tentang PMK 210 Tahun 2022
 
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022
Sosialisasi PMK 210 Tahun 2022
 
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintahPp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
Pp no. 8 tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah
 
Sesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptx
Sesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptxSesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptx
Sesi 1 - Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah.pptx
 

Recently uploaded

DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 

Recently uploaded (20)

DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 

KEUANGAN NEGARA

  • 1. UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara PPAKP 2013
  • 3. LINGKUP KEUANGAN NEGARA DARI SEGI SUBYEK Keuangan Negara Pemerintahan Lembaga Pengelola Kekayaan Negara Yang Dipisahkan Pemerintahan Pusat, termasuk BLU *) BUMN/D Keuangan Pemerintahan Provinsi, termasuk BLU*) Lembaga Moneter termasuk bank sentral Pemerintahan Kabupaten/Kota, termasuk BLU *) Lembaga Non Moneter BUMN/D Non Keuangan *) BLU = Badan Layanan Umum, seperti Rumah Sakit dan Perguruan Tinggi
  • 6. F A K T A Terdapat Kelemahan di bidang : peraturan perundang-undangan;  perencanaan dan penganggaran;  pengelolaan perbendaharaan;  audit. 
  • 7. F A K T A  Belum memadainya perhatian terhadap fungsi perbendahar aan,  Per ubahan kedudukan Bank Indonesia  Semakin
  • 8. T U J U A N UNTUK MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE AND CLEAN GOVERNMENT
  • 11. PRINSIP-PRINSIP (BARU) PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA      Akuntabilitas berorientasi pada hasil, Profesionalitas, Proporsionalitas, Keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara, Pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri. 11
  • 15. UNDANG-UNDANG PERBENDAHARAAN NEGARA MENGATUR HUBUNGAN HUKUM ANTAR INSTITUSI DALAM LEMBAGA EKSEKUTIF DI BIDANG PELAKSANAAN UU APBN/PERDA APBD 15
  • 17. Paradigma Baru dalam pengelolaan Keuangan Negara Perubahan mendasar dari Financial Administration Ke Financial Management Semangat yang melandasi let the managers manage Pengendalian Check & Balance Mechanism 17
  • 18. PP PELAKSANAAN UU No 1/ 2004 PERBENDAHARAAN NEGARA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Pelaksanaan APBN/APBD [Ps 16 ayat (2), Ps 21 (ayat 6)]; Pengelolaan Uang Negara/Daerah [Ps 28 ayat (1)]; Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah [Ps 48(2) dan Ps 49(6)]; Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah [Ps 55 ayat (5)]; Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan [Pasal 3 ayat (6)]; Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Badan Layanan Umum [Pasal 69 ayat (7)]; Tata Cara Pemberian Pinjaman atau Hibah [Pasal 33 ayat (3)]; Tata Cara Penyelesaian dan Penghapusan Piutang Negara/Daerah [Pasal 37 ayat (5)]; Tata Cara Pelaksanaan dan Penatausahaan Utang Negara/Daerah [Pasal 39 ayat (4)]; Investasi Pemerintah [Pasal 41 ayat (3)]; Pengendalian Intern Pemerintah [Pasal 58 ayat (2)]; 18 Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah [Pasal 63 ayat (2)].
  • 19. Asas Umum Perbendaharaan Negara  Asas kesatuan  Asas universalitas  Asas tahunan  Asas spesialitas  Profesionalitas, keterbukaan dan akuntabilitas dalam pelaksanaan anggaran
  • 20. Pengertian Perbendaharaan Negara (Psl 1 ay.1)  Perbendaharaan Negara adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan APBD
  • 21. Ruang Lingkup Perbendaharaan Negara (Pasal 2 ay. 1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Pelaksanaan pendapatan dan belanja negara Pelaksanaan pendapatan dan belanja daerah Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran daerah Pengelolaan kas Pengelolaan piutang dan utang negara/daerah Pengelolaan invesasi dan barang milik negara/daerah Penyelenggaraan akuntansi dan sistem informasi manajemen keuangan negara/daeah Penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD Penyelesaian kerugian negara/daerah Pengelolaan Badan Layanan Umum Perumusan standar, kebijakan, serta sistem dan prosedur yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD
  • 22. Asas Umum (Pasal 3)    UU tentang APBN merupakan dasar bagi Pemerintah Pusat untuk melakukan penerimaan dan pengeluaran negara; Semua pengeluaran negara, termasuk subsidi dan bantuan lainnya yang sesuai dengan program pemerintah pusat, dibiayai dengan APBN; Anggaran untuk membiayai pengeluaran yang sifatnya mendesak dan/atau tidak terduga disediakan dalam bagian anggaran tersendiri yang selanjutnya diatur dalam peraturan pemerintah. 22
  • 23. Pejabat Perbendaharaan Negara (Pasal 4 s.d 10)    Menteri/pimpinan lembaga adalah Pengguna Anggaran/Pengguna Barang bagi kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya; Menteri Keuangan adalah Bendahara Umum Negara ; Menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota mengangkat Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan/belanja pada kantor/satker dilingkungan 23 K/L/satker perangkat daerah
  • 24. Pelaksanaan Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah (Psl. 11s.d 12)    Tahun anggaran meliputi satu tahun mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember; APBN dalam satu tahun anggaran meliputi : a. Hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih; b. Kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai penguran nilai kekayaan bersih c. Penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran ybs maupun tahun-tahun anggaran berikutnya Penerimaan dan pengeluaran negara dilakukan melalui 24 Rekening Kas Umum Negara
  • 25. Implikasi pada aspek :  Penyusunan,  Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran,  Audit,  Pelaporan. 25
  • 26. Pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran Perubahan mendasar:  Pembagian kewenangan,  Sistem pembayaran,  Pengelolaan kas. 26
  • 28. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MENTERI KEUANGAN DAN MENTERI TEKNIS Menteri Keuangan sebagai pembantu Presiden dalam bidang keuangan pada hakekatnya adalah Chief Financial Officer (CFO) Pemerintah R.I. Setiap menteri sebagai pembantu Presiden pada hakekatnya adalah Chief Operational Officer (COO) untuk bidang tugas kementerian yang dipimpinnya. 28
  • 29. Pendelegasian Kewenangan dalam Pelaksanaan Anggaran Presiden (sebagai CEO) Menteri Teknis (sebagai COO) Menteri Keuangan (sebagai CFO) Kepala Kantor (selaku Kuasa COO) Kepala KPPN Redtop Hotel Jakarta, 231007 (selaku Kuasa CFO) Pendelegasian kewenangan pelaksanaan program Pendelegasian kewenangan perbendaharaan PERCEPATAN AKUNTABILITAS 29 KEUPEM
  • 30. Pemisahan Kewenangan Menteri Teknis PEMBUATAN KOMITMEN Menteri Keuangan PENGUJIAN & PEMBEBANAN PENGUJIAN PERINTAH PEMBAYARAN PENCAIRAN DANA administratief beheer Comptabel beheer 30
  • 31. Yang berlaku sebelum Menteri Teknis PEMBUATAN KOMITMEN PENGUJIAN & PEMBEBANAN administratief beheer Menteri K euangan PERINTAH PEMBAYARAN administratief beheer PENGUJIAN PENCAIRAN DANA Comptabel beheer 31
  • 32. PEMISAHAN KEWENANGAN DALAM PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA NEGARA Menteri Teknis Selaku Pengguna Anggaran PEMBUATAN KOMITMEN PENGUJIAN & PERINTAH PEMBEBANAN PEMBAYARAN Pengurusan Administratif (Administratief Beheer) Menteri Keuangan Selaku BUN PENGUJIAN PENCAIRAN DANA Pengurusan Komtabel (Comptabel Beheer) 32
  • 34. PENGUJIAN DALAM PELAKSANAAN PENGELUARAN NEGARA Menteri Teknis Selaku Pengguna Anggaran Tahapan Administratif Menteri Keuangan Selaku BUN Tahapan Komtabel PEMBUATAN KOMITMEN PENGUJIAN PENGUJIAN Pengujian : • Wetmatigheid • Rechtmatigheid • Doelmatigheid SPM CHEQUE Pengujian : • Substansial : •Wetmatigheid •Rechtmatigheid • Formal ? 34
  • 36. Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara  Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara  Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara  Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah 36 
  • 37. Tujuan Penggunaan dana yang dimiliki negara secara efisien dan efektif.      Menentukan jumlah keperluan kas untuk pelaksanaan kegiatan operasional pemerintahan dan kegiatan penempatan/investasi Mendapatkan sumber dana yang paling efisien untuk membiayai kegiatan-kegiatan pemerintahan Meminimalkan ‘Idle Cash’ Mempercepat penyetoran penerimaan negara Melakukan pembayaran tepat waktu 37
  • 38. Latar Belakang   Penerimaan dan Pengeluaran tidak melalui satu rekening Rekening penerimaan/pengeluaran tersebar di banyak bank umum  Menyulitkan perencanaan kas yang baik   Tidak efisien     Tingginya biaya pengelolaan rekening Pengendapan uang pemerintah di bank umum tidak mendapat hasil yang maksimal Idle cash Banyaknya uang negara yang masih dikuasai oleh :    Sulit untuk mengetahui jumlah uang yang dimiliki oleh negara secara cepat Departemen/lembaga Bendahara : uang persediaan Uang yang tersimpan di Bank Indonesia/Umum tersebar di banyak rekening dan tidak mendapatkan remunerasi yang layak 38
  • 39. Sasaran Pengelolaan Kas Pengelolaan likuiditas  Monitoring penerimaan dan pengeluaran kas negara     Antisipasi atas kemungkinan kekurangan/kelebihan kas Minimalisasi idle cash  Meningkatkan pendapatan negara     Pembayaran pada saat jatuh tempo Penerimaan segera disetor Penempatan/Investasi Buy back SUN Mengurangi cost of financing Mengurangi biaya transaksi keuangan pemerintah   Mengurangi jumlah bank accounts pemerintah Menurangi biaya revenue collection dan processing (administration of payment process) expenditure 39
  • 40. Penempatan/Investasi Ketentuan pada UU No.1 Tahun penempatan/investasi oleh BUN :  Pasal 7 poin h dan g   Memungkinkan investasi dalam SUN rangka pengelolaan kas. Memungkinkan untuk memperoleh bunga atas dana yang disimpan pada BI Pasal 24 ayat 1 dan 2   tentang Pasal 23 ayat 1 dan 2   2004 Memungkinkan untuk memperoleh bunga atas dana yang disimpan pada bank umum sesuai dengan ketentuan pada bank umum yang bersangkutan Pasal 71 ayat 1-3  Memberikan batasan implementasi ayat 23 selama masa transisi, dimana dinyatakan bahwa hingga saat ‘semua’ SBI digantikan dengan SUN, BI akan membayar pada tingkat suku bunga yang sama dengan fasilitas BLBI 40
  • 41. Penempatan/Investasi Ketentuan Pada PP No.39 Tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah oleh BUN :  Pasal 15   Pasal 36    Memungkinkan untuk membuka rekening di Bank Sentral untuk penempatan atas kelebihan dana pada RKUN. Melakukan penempatan pada Bank Sentral/Bank Umum (ayat 1) Melakukan investasi pada pada Surat Utang Negara (ayat 3) Wajib berkoordinasi dengan Bank Sentral 41
  • 42. Implementasi Pengelolaan Kas :  Treasury Single Account (TSA)  Cash Forecasting 42
  • 43. Treasury Single Account (TSA) Landasan hukum :  Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (pasal 12 ayat 2 dan pasal 22 ayat 2 dan 3)   Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Pasal 14 ayat 2)   Semua penerimaan dan pengeluaran negara dilakukan melalui satu rekening (Single Account) - Rekening Kas Umum Negara (RKUN). Semua penerimaan negara masuk ke Rekening Kas Umum Negara dan semua pengeluaran negara keluar dari Rekening Kas Umum Negara Peraturan Menteri Keuangan No.98/PMK.05/2007 tentang Pelaksanaan Rekening Pengeluaran Bersaldo Nihil pada Bank Umum Mitra Kerja KPPN dalam Rangka Penerapan TSA  Di 178 KPPN 43
  • 44. Prinsip-Prinsip TSA  Konsolidasi seluruh rekening pemerintah ke Rekening Kas Umum Negara (RKUN) di Bank Indonesia (BI)  Penerapan Zero-Balance atas rekening pemerintah yang berada di luar BI  Minimalisasi “Cash Float” dan “Idle Cash” 44
  • 45. Langkah-langkah Penerapan TSA       Konsolidasi penyimpanan uang negara dalam satu rekening, yaitu Rekening Kas Umum Negara (RKUN). Semua penerimaan negara masuk ke RKUN dan semua pengeluaran negara dibayar dari RKUN. Semua penerimaan negara harus dilimpahkan ke RKUN setiap hari Penihilan saldo pada bank umum setiap hari dan penyediaan dana secara terpusat untuk pembayaran. Uang yang berada di Bank Indonesia dan bank umum mendapatkan bunga/jasa giro pada tingkat bunga pasar (yang berlaku umum) Penempatan idle cash pada rekening-rekening yang menghasilkan bunga atau diinvestasikan pada instrumen moneter yang aman dan menguntungkan. 45
  • 46. DJPBN DJPBN Awal : Pukul 07.00 Tamb. Terakhir : Pukul 15.00 WIB Pengisian dana Bilyet Bilyet Giro Giro Penihilan secepat-cepatnya Pukul16.30 waktu setempat - selambat-lambatnya pukul 17.30 WIB Rencana Kebutuhan Dana Rencana Kebutuhan Dana Tambahan pukul s.d .14.00 Tambahan pukul s.d .14.00 e-kirana SP2 D Gaji KPP KPP N N 5 hari kalender sebelum tanggal pembayaran gaji KP KP RPKRPKBOI BOI BUN BUN -P -P BO I BO II BO Penyampaian SP2D/SPT Penyampaian SP2D/SPT Non Gaji Pukul 07.30-15.00 Non Gaji Pukul 07.30-15.00 3 hari kalender sebelum tanggal pembayaran gaji Pemindahbukuan Pemindahbukuan Kantor Pos BO II Bayar Yang Yang berhak berhak 46
  • 47. Mekanisme Pelaksanaan TSA Di KPPN (Rekening Penerimaan) Pemerintah Daerah Bagian Pemda Bagian Pusat Bank Indonesia (RKUN) Pelimpahan Penerimaan Setiap Hari BO III Wajib Bayar PBB/BPHTB DJPBN Laporan Laporan Laporan Bank Persepsi PBB/BPHTB Rekonsiliasi Bank Persepsi Bank Persepsi Bank Persepsi Wajib Pajak/ Bayar Wajib Pajak/ Bayar KPPN Wajib Pajak/ Bayar 47
  • 48. Perencanaan Kas Landasan Hukum : PP Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah :  Menteri Keuangan selaku BUN atau Kuasa BUN Pusat bertanggungjawab membuat perencanaan kas dan menetapkan saldo kas minimal (pasal 32 ayat 48 (1)).
  • 49. Latar Belakang Permasalahan yang dihadapi :  Selama ini Pemerintah belum dapat mengetahui seberapa besar penerimaan, kebutuhan dana dan saldo kas harian maupun dalam jangka waktu tertentu  Pada negara berkembang, pemantauan atas realisasi kas (anggaran) lebih diutamakan daripada pemantauan kas pada masa yang akan datang.  Pemerintah menyimpan sejumlah uang yang sangat besar (idle cash) di Bank Indonesia dan di bank umum sebagai langkah antisipasi atas pengeluaran negara  Pemerintah masih melakukan pinjaman meskipun kas negara dalam keadaan surplus 49
  • 50. Latar Belakang… Untuk mencapai Pengelolaan kas yang baik harus ditunjang oleh Perencanaan Kas yang akurat :  Perencanaan kas mendukung fungsi TSA    Monitoring penerimaan dan pengeluaran kas negara Penerapan zero balance account Perencanaan kas mendukung fungsi investasi   Minimalisasi idle cash Meningkatkan pendapatan negara dari investasi/penempatan Perencanaan kas mendukung operasional pemerintah    Antisipasi atas kemungkinan kekurangan/kelebihan kas Memastikan ketersediaan dana untuk membayar pengeluaran pemerintah 50
  • 51. Tujuan  Pengendalian atas aliran kas dan saldo uang kas  Minimalisasi saldo kas yang “menganggur”/ “bank floats”  Perencanaan kas jangka pendek dan menengah memprediksi ketidakseimbangan arus kas serta tindakan untuk mengatasinya 51
  • 52. Tantangan dalam Pengelolaan Kas  Kesiapan sumber daya manusia  Koordinasi dengan Bank Indonesia  Sistem informasi yang belum memadai  Kondisi geografis Indonesia  Perubahan pola pikir 52
  • 53. Audit  Sasaran: Audit keuangan, • Audit kinerja.  Lembaga: • Internal, • Eksternal. • 53
  • 55. Per tanggungjawaban Pelaksanaan APBN RUU per tanggungjawaban pelaksanaan APBN, ber upa lapor an keuangan yang telah diperiksa BPK, disampaikan kepada DPR selambatlambatnya 6 bulan setelah tahun anggar an berakhir. Laporan keuangan setidak-tidaknya meliputi : o Laporan Realisasi APBN, o Neraca, o Laporan Arus Kas, dan o Catatan atas Laporan Keuangan (dilampiri laporan keuangan perusahaan negara dan badan lainnya). lainnya
  • 57. Pemisahan Kewenangan Menteri Teknis Menteri Keuangan Setjen DJA Policy Formulation Roren &keu Ren. Gar. Policy Formulation Perb. Aklap DJPBN Policy Implementation KPPN Policy Implementation 57
  • 58. Pemisahan Kewenangan Menteri Teknis Menteri Keuangan Setjen DJA Policy Formulation Roren Policy Implementation Rokeu Policy Formulation DJPPBN Policy Implementation Ren. Gar. Perb. Aklap KPPN Renstra K/L RKA K/L PB K/L LK K/L Voucher bayar 58