“Maka bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan
Rabb-mu, dan janganlah kamu ikuti orang-orang yang
berdosa dan orang kafir diantara mereka. Dan sebutlah
nama Rabb-mu pada (waktu) pagi dan petang. Dan pada
sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya, dan
bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di
malam hari”. (Q.S. Al-Insan : 24-26)
“Dan hamba-hamba Rabb yang Maha Penyayang itu (ialah)
orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati
dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka
mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang-orang yang
melewatkan malam harinya dengan bersujud dan berdiri
untuk Rabb mereka”. (Q.S. Al-Furqan : 63-64)
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada di dalam
taman-taman (syurga) dan di mata ari-mata air seraya
mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Rabb
mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah
orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di
waktu malam dan di akhir-akhir malam mereka memohon
ampun (kepada Allah)”. (Q.S. Adz-Dzariyat : 15 – 18).
“Dan pada sebagian malam hari, shalat tahajjudlah kamu
sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, semoga Rabb-
mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”
(Q.S. Al-Isra’ : 79)
Ini merupakan perintah Allah khusus kepada Rasulullah
SAW, tetapi sebagai generasinya kita semestinya
mengikuti tuntunan dan meneladaninya.
Ibnu Mas’ud r.a. berkata: Diceritakan kepada
Rasulullah SAW, ada orang ketiduran hingga
pagi. Berkata Nabi: Itu orang telah dikencingi
oleh syetan, telinganya. (Bukhari-Muslim).
Abdullah bin Amru bin Al-Ash r.a. berkata: Rasulullah
SAW berkata kepadanya: Hai Abdullah jangan kau
meniru Fulan, dahulunya ia bangun shalat malam,
dan kini meninggalkan shalat malam. (Bukhari-
Muslim).
Sahabat Sahal bin Saad r.a. berkata: Rasulullah didatangi
Malaikat Jibril yang kemudian berkata kepadanya:
“Hiduplah sesukamu, namun engkau pasti mati.
Berbuatlah sesukamu, namun engkau pasti diganjar (baik
atau buruk); dan cintailah siapa yang engkau
sukai, namun pasti engkau akan berpisah dengannya.
Ketahuilah, kemuliaan seorang mukmin tergantung dari
shalat malamnya, dan kehormatannya (harga dirinya)
tergantung dari ketidakbutuhannya kepada orang lain”.
(HR. Thabrani)
Allah SWT senang dan meridhoi mereka
“Tiga orang yang diridhoi Allah, seorang yang
pada tengah malam bangun dan shalat, suatu
kaum (jamaah) yang bershaf untuk shalat dan
suatu kaum yang berbaris untuk berperang (fi
sabilillah)”. (HR. Abu Ya’la)
Aisyah r.a. berkata: Adalah Rasulullah SAW jika
tidak shalat malam karena sakit atau lain-
lainnya, maka dibayarnya dengan shalat pada
siang harinya dua belas rakaat. (HR. Muslim).
Jabir r.a. berkata: Saya telah mendengar
Rasulullah SAW bersabda: Pada waktu malam
ada saat tiada seorang muslim yang dapat
menemukannya lalu ia sedang meminta
kepada Allah sesuatu kebaikan, melainkan
pasti akan diberinya, baik kebaikan soal
keduniaan atau akherat, dan saat itu pada tiap
malam. (HR. Muslim).
Dari sahabat Abi Darda r.a. bahwa Nabi SAW
bersabda: “Barang siapa mendatangi tempat
tidurnya dengan niat akan bangun tengah malam
dan shalat lalu tertidur sampai pagi, maka
dicatatkan pahala atas niat dan tidurnya sebagai
sadaqah dari Rabb-nya”. (HR. Annasa’I dan Ibnu
Majah).
Memulai shalatullail dengan dua rakaat yang
ringan, kemudian shalat sesudahnya beberapa
rakaat saja.
Aisyah r.a. berkata: “Rasulullah SAW apabila
bangun malam untuk shalat, beliau memulai
(membuka) dengan dua rakaat ringan” (HR.
Muslim).
Artinya: kita harus memperhitungkan dan menyesuaikan
kemampuan fisik. Yang utama adalah kita tetap istiqomah
mengerjakannya walaupun sedikit. Melestarikannya lebih baik
daripada mengerjakannya secara terpaksa.
Aisyah r.a. berkata bahwa Nabi SAW bersabda:
“Laksanakan amalan-amalan (ibadah) dalam batas
kemampuanmu (ibadah sunnah). Demi Allah, Allah
tidak akan memutus pahala sehingga kamu memutus
ibadah”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Tips
1.Berwudhu dan berdo’a sebelum tidur
2.Tidur di awal malam, tidak menunda-nunda tidur untuk hal-hal yang
tidak bermanfaat (begadang). Tidur paling telat pada pukul 23.00.
3.Makan malam tidak sampai kekenyangan , karena makan
berlebihan akan menyebabkan kemalasan
4.Membaca ta’awudz secara berulang-ulang
5.Membangun motivasi kuat untuk mengalahkan kemalasan
6.Meyakini bahwa qiyamullail memiliki kekuatan khas yang mempu
memberikan solusi terhadap permasalahan
7.Mengurangi aktifitas fisik yang berlebihan untuk menghindari
kelelahan
8.Menjauhi maksiat dan perbuatan dosa nilai lebih dari
yang lainnya.
Con’t
9. Mengawali tidur dengan membaca tasbih 33x, hamdalah
33x, takbir 33x, istighfar dan tahlil, surat Al-Fatihah, ayat kursi, surat Al-
Kafirun, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas.
10. Berniat untuk bangun melaksanakan qiyamullail dan berdo’a dengan
penuh keyakinan bahwa Allah pasti akan memberikan hidayah dan
kekuatan untuk bangun shalat malam
11. Menjadikan shalat malam sebagai tempat muraja’ah hafalan
12. Membiasakan diri untuk menghukum diri sendiri apabila tidak
melaksanakan suatu azzam terlebih lagi jika ia merupakan suatu kewajiban
yang ditinggalkan
13. Memperbanyak istighfar
14. Meyakini bahwa beraktifitas setelah qiyamullail mempunyai kelebihan
tersendiri dan mampu memberikan