Dokumen tersebut membahas pengaruh profitabilitas dan likuiditas terhadap nilai perusahaan. Secara spesifik, dokumen tersebut menganalisis hubungan antara profitabilitas dengan nilai perusahaan, likuiditas dengan nilai perusahaan, serta pengaruh bersama profitabilitas dan likuiditas terhadap nilai perusahaan.
2. 1. Apakah Profitabilitas Berpengaruh
Terhadap Nilai Perusahaan?
2. Apakah Liquiditas Berpengaruh Terhadap
Nilai Perusahaan?
3. Apakah Profitabilitas dan Liquitidas
Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan?
Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui Apakah Ada
Hubungan Antara Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan
2. Untuk Mengetahui Apakah Ada
Hubungan Antara Liquiditas
Terhadap Nilai Perusahaan
3. Untuk Mengetahui Apakah Ada
Hubungan Antara Profitabilitas
dan Liquiditas Terhadap Nilai
Perusahaan
4. Profitabilitas
Profitabilas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan
dan keputusan manajemen perusahaan (Brigham dan
Gapenski, 2006). Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa profitabilitas perusahaan merupakan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari
aktivitas yang dilakukan pada suatu periode akutansi.
5. Lukman Syamsudin (2002:41)
mengatakan bahwa Likuiditas merupakan suatu indicator
mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar
semua kewajiban financial jangka pendek pada saat jatuh
empo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia.
Likuidias tidak hanya berkenaan dengan keadaan keuangan
perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya
untuk mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas.
Agus Sartono (2001:116)
Likuiditas perusahaan, menunjukan kemampuan untuk
membayar kewajiban financial jangka pendek tepat
pada waktunya. Likuiditas perusahaan ditunjukan oleh
besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah
diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga,
piutang, persediaan.
Menurut Munawir (2002:31)
mengatakan bahwa likuiditas adalah Menunjukan
kemampuan suatu persahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya yang harus dipenuhi, atau kempuan
perusahaan unuk memenuhi kewajiban keuangan pada
saat ditagih.
Liquiditas
Menurut Para Ahli
6. Uji Multikolineritas
Data penelitian sekunder dikatakan bebas dari masalah
multikolineritas apabila kolom Colinearity Statistics menujukkan hasil
Tollerance diatas 0,1 dan Nilai Variation Inflasi Factor (VIF) tidak lebih
dari sepuluh. Hal ini berarti data penelitian bebas dari masalah
multikolieritas.
7. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan
otomatis antara variabel dependent dengan variable independent.
Hasilnya bebas dari masalah autokorelasi. Diuji dengan model Durbin
Waton, gunakan Table Durbin Watson.
8. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas
bertujuan untuk
memastikan bahwa data
bersifat heterogen,
secara umum tidak
memiliki sifat pergerakan
data yang sama, tidak
menumpuk atau tidak
membentuk pola garis
tertentu. Memperhatikan
hasil gambar dibawah ini,
data masih menyebar
secara acak, dan dapat
disimpulkan bahwa data
bebas dari masalah
heteroskedastisitas.
9. Uji Normalitas
Uji normalitas dapat dilihat dari pergerakan data yang masih berada
disekitar garis diagonal. Artinya persamaan regresi yang dihasilkan
akan bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimation).
10. Uji F
Hasil uji simultan dapat dilihat dengan dua cara juga. Cara pertama,
secara bersama sama Variabel X1 dan X2 akan berpengaruh
signifikan terhadap Y, apabila Sig < 0,05. Hasilnya pada table ANOVA
dibawah ini menunjukkan hasil Sig 0,000, yang berarti bahwa secara
bersama sama variabel X1 dan X2 berpengaruh signifikan terhadap Y.
11. Uji t
Hasil uji regresi parsial, signifikan atau tidak dapat dilihat dengan dua
cara. Cara Pertama, Variabel X berpengaruh signifikan terhadap
Variabel Y apabila hasil Sig < 0,05 atau dibawah 5%.
12. Persamaan Regresi
Beta pengaruh yang dihasilkan untuk Variable X1 adalah positif, sedangkan
beta pengaruh yang dihasilkan untuk X2 adalah beta yang negatif, artinya
bahwa pengaruh yang diberikan oleh X2 terhadap Y adalah negatif, yang
berarti bahwa pengaruhnya tidak searah.
Persamaan regresi yang terbentuk adalah: Y = 2120,350 + 127,287 X1 - 1,190 X2 + e.
Artinya, jika X1, X2 adalah nol, maka Variabel Y akan Konstan sebesar 2120,350.
Apabila terjadi kenaikan X1 sebesar 1, maka akan terjadi kenaikan Y sebesar 0,685
dan demikian sebaliknya. Apabila terjadi kenaikan X2 sebesar 1, maka akan terjadi
penuruna Y sebesar 0,284
13. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah kemampuan seluruh variabel bebas dalam
menjelaskan variable terikat. Koefisien Determinasi Adjustend R Square
sebesar 0,558 atau sebesar 55,8% yang berarti bahwa kemampuan Variabel
X1 dan X2 dalam menjelaskan Variabel Y, adalah sebesar 55,8%. Sedang
sisa sebesar 44,2% dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel penelitian
R sebesar 0,752 memiliki arti bahwa korelasi bergandanya adalah sedang.
Tingkat error yang dihasilkan dalam persamaan regresi dari hasil penelitian
ini adalah 0,442 atau 44,2%.
14. •Kesimpulan
1. Berdasarkan persamaan regresi sederhana
profitabilitas mempunyai hubungan positif
terhadap nilai perusahaan yaitu sebesar 0,685
2. Berdasarkan persamaan regresi sederhana
liquiditas mempunyai hubungan negatif terhadap
nilai perusahaan yaitu sebesar -0,284
3. Hubungan antara profitabilitas dan liquiditas
terhadap nilai perusahaan berpengaruh positif
sebesar 55,8%