Rpp 10 (uh 2)

Arjuna Ahmadi
Arjuna Ahmadiuniversitas negeri jakarta

Pengantar Administrasi Perkantoran XI SMK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
ULANGAN HARIAN
Satuan Pendidikan : SMK N 25 Jakarta
Program/Program Keahlian:Adm. Perkantoran
Mata Pelajaran : Pengantar Adm.Perkantoran
Kelas / Semester : XI Semua Program
Topik : Pengertian, tujuan, prinsip , urutan prioritas
dan evaluasi penggunaan waktu
Pertemuan ke- :
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan menciptakan dalam ranah kongkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu melaksanakan tugas
spesifik dibawah pengawasan langsung.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Memiliki motivasi internal, dan
menunjukkan rasa ingin tahu
dalam pembelajaran menyiapkan,
menggunakan peralatan kantor.
.( 2.1 )
2. Menunjukan perilaku ilmiah
(jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong) dalam melakukan
pembelajaran sebagai bagian dari
sikap ilmiah. (2.2)
3. Menjelaskan pengertian, fungsi
dan teknik manajemen waktu
berdasarkan skala prioritas,
delegasi, dan asertif (3.2)
3.2.1 Menjelaskan pengertian
pengelolaan waktu
3.2.2 Menjelaskan tujuan pengelolaan
waktu
3.2.3 Memahami prinsip-prinsip
manajemen waktu
4. Menyusun rencana pengelolaan
waktu (4.2)
4.1.1 Menentukan urutan prioritas
4.1.2 Menjelaskan evaluasi
penggunaan waktu
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat :
Siswa mampu menjelaskan tentang pengertian dan tujuan pengelolaan waktu dengan
menunjukan perilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong) dalam melakukan pembelajaran pengantar administrasi
perkantoran kedua sebagai bagian dari sikap ilmiah.
D. Materi Ajar
2.1 Pengelolaan Waktu
Manajemen waktu adalah mengontrol penggunaan waktu untuk memaksimalkan
produktifitas. Melalui waktu yang baik, manajer dapat menyelesaikan pekerjaannya
sesuai dengan uraian tugas dan tepat waktu serta lebih banyak pekerjaan yang dapat
diselesaikan yang berarti lebih produktif, sehingga memberikan kepuasan kerja.
Manajemen waktu memiliki empat prinsip yaitu komunika, perencanaan ,delegasi dan
prioritas tujuan.
Menurut Bahasa Yunani ada tiga istilah yang dapat diterapkan pada waktu, yaitu
Hora, Chronos dan Kairos. Hora memiliki pengertian waktu dalam arti sebagai suatu
jangka waktu, dan Chronos adalah waktu dalam bilangan masa seperti jam, hari, minggu,
bulan, tahun seterusnya, sedangkan Kairos adalah suatu waktu yang tidak pernah
terulang lagi, sebab itu setiap waktu adalah sebagai suatu kesempatan yang harus
dipergunakan karena tidak pernah waktu itu akan terulang lagi.
Musuh terbesar dalam karier seorang manusia adalah waktu. Waktu yang telah
terlewat dengan sia-sia atau percuma, tidak dapat kembali begitu saja dengan uang. Oleh
karena itu, manfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam bekerja dan berkarya. Ingatlah
pepatah lama, time is money. Untuk itu dalam berkarier perlu adanya manajemen waktu
yang baik dimana produktivitas, efektivitas, dan efisiensi sebagai tolak ukurnya.
Waktu dalam kehidupan manusia sangat berharga. Siapa yang bisa memanfaatkan
waktunya dengan baik, dia akan sukses dalam hidupnya. Pentingnya waktu untuk
manusia karena waktu memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh yang lainnya.
Karakteristik waktu adalah :
 Irreversible (tidak pernah kembali)
 Untransfersible (tidak bisa dipindahkan kepada orang lain)
 Unsubstitution (tidak tergantikan oleh apa pun)
 Unpayable (tak dapat dibeli)
2.2 Tujuan Pengelolaan Waktu
Manajemen waktu bersifat baik merupakan dengan melakukan dan membuat sebuah
data pekerjaan lalu menentukan keadaan prioritas pada setiap pekerjaan itu. Memang
disini perlu diketahui bahwa untuk setiap pekerjaan pastinya begitu penting akan tetapi
dari daftar pekerjaan penting tersebut akan ada yang menjadi lebih penting yaitu suatu
pekerjaan yang mendesak dan sepertinya berkaitan dengan deadline. Dengan begitu
maka sebaiknya menaruh pekerjaan atau aktivitas yang mendesak itu pada kolom daftar
paling atas agar segera dikerjakan hingga baru akan diikuti dengan daftar urutan
pekerjaan yang lainnya yang cenderung dapat minus angka prioritasnya. Pada teori
manajemen waktu tersebut akan memberikan hasil yang baik apabila dilakukan dengan
niat kesungguhan paling dalam dan penuh daya sikap disiplin. Lalu untuk masalah
komitmen pun pada tiap orang juga sangat diperlukan dalam menaati dan melaksanakan
manajemen waktu yang berdasarkan dengan penentuan oleh perusahaan atau dapat pula
berlaku pada pribadi sendiri yang menentukan dalam melaksanakan pekerjaan untuk
sehari-hari.
Jenis-jenis Waktu
Ada 2 jenis waktu berdasarkan pengelolaannya:
Waktu yang tidak dapat diatur. Yang dimaksus dengan waktu yang tidak daapt
diatur, adalah waktu yang tidak dapat diatur untuk melakukan atau dimanfaatkan
untuk aktivitas-aktivitas yang lain, karena waktu ini haya dimanfaatkan untuk
kebutuhan primer manusia. Waktu yang tidak dapat diatur seperti: waktu makan,
waktu istirahat, dan waktu bersosialisasi (keluarga). Waktu jenis ini haruslah
diperhatikan dan wajib untuk disediakan dalam rencana aktivitas. Karena jika
kebutuhan primer terganggu, maka akan mengganggu keseimbangan tubuh
manusia dan berakibat mengganggu aktivitas lainnya. Untuk itu waktu ini
haruslah diperhatikan dan digunakan secara bijaksana, sehingga tidak
menggganggu aktivitas lainnya.
Waktu yang dapat diatur. Jenis waktu ini dapat diatur atau dimanfaatkan untuk
aktivitas-aktivitas lain. Waktu ini dapat dijadikan potensi untuk peningkatan
kinerj, potensi dan hal lainnya yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pribadi.
Jenis waktu ini dibagi 2 berdasarkan biological time manusia :
1) Waktu puncak. Waktu puncak, yakni waktu kondisi tubuh manusia
sedang prima untuk bekerja ( dari jam 07.00 hingga jam 19.00). pada saat
waktu puncak, aktivitas dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang
penting dan berat. Karena pada saat ini, otak sedang bekerja dengan baik
dan tubuh dapat terpacu dengan semangat.
2) Waktu lembah. Waktu lembah, yakni saat tubuh sedang lelah atau belum
maksimal dalam bekerja (seperti sebelum jam 07.00, jam 15.00 dan jam
22.00). pada saat ini hindarkan tubuh dari aktivitas yang berlebihan,
karena tubuh kurang bersemangat. Jika dipaksakan mengerjakan aktivitas,
kadang kala hasil yang didapatkan kurang memuaskan.
A. SKALA PRIORITAS
Cara mengatur prioritas kerja adalah salah satu jenis keterampilan yang harus
dimiliki oleh pekerja professional atau profesi lainnya. Kemampuan ini mesti dimiliki
oleh mereka yang berada di semua level dari staf, manajer sampai ke direktur atau
pimpinan sekalipun. Apalagi jika seseorang yang masih baru menjabat posisi atau
kedudukan perlu usaha keras untuk beradaptasi dan memahami jenis pekerjaannya.
Kendala yang pasti dihadapi apabila prioritas tidak diterapkan di duni kerja,
mungkin terasa berat pekerjaan itu karena bnayak yang harus diselesaikan.
Konsentrasi semakin buyar dan tak satu pun pekerjaan selesai dengan baik. Masalah
lain muncul biasana berkisar dari kurang percaya diri akibat pekerjaan yang kurang
memuaskan pimpinan atau konsumen. Bahkan akumulasinya bisa menyebabkan
stress.
Demikian halya kalau seorang staf bisa membagi waktu dan memprioritaskan
pekerjaannya. Dia akan yakin dengan kemampuan diri sendiri, dan akan berani
mencoba hal atau tantangan baru. Focus di dalam bekerja akan membuat kita menjadi
lebih produktif serta dapat mengurangi beban stress. Kemudiann manajemen waktu
membuat karyawan akan bisa bekerja dengan lebiih efektif.
Berikut adalah beberapa hal-hal yang mempengaruhi skala prioritas:
 Tingkat urgensinya, yang mana yang harus didahulukan
 Kesempatan yang dimiliki
Contohya: obat, saat sakit menjadi hal utama dan yang lain menjadi hal kedua
 Pertimbangan masa depan, agar masa depan gemilang kita perlu mendapatkan
pendidikan maka dari itu pendidikan beserta pelengkapnya harus di utamakan
juga
 Kemampuan diri
 Tingkat pendapatan
 Status social
 Lingkungan
Tiga kategori prioritas waktu
 Jangan dikerjakan
 Kerjakan nanti
 Kerjakan sekarang
Tabel Kategori Prioritas Waktu
Jangan dikerjakan  Masalah dapat hilang tanpa diatasi
 Sudah kadaluarsa
 Dapat dikerjakan oleh orang lain
Dikerjakan Nanti  Tidak disertai jatuh tempo
 Dapat ditunda
 Dapat diperlambat
Alasan penundaan tugas:
 Tidak ingin memulai
 Tidak tahu dari mana memulai
 Tidak tahu dari mana memulai
meskipun ingin memulai
Dikerjakan sekarang  Kebutuhan unit operasional harian
 Kegiatan-kegiatan yang telah ditunda,
missal:
 Kebutuhan staf
 Kebutuhan peralatan
 Rapat
I II
III IV
Menurut Stephen R. Covey, dalam bukunya First Things First, ada kuadran
yang merepresentasikan bagaimana mengatur skala prioritas. Covey membaginya
dalam 4 kuadran, yang setiap kuadran merepresentasikan kebutuhan yang berbeda-
beda.
Gambar Skala Prioritas Stephen R. Covey
Kuadran I menunjukkan sebuah prioritas yang sangat mendesak dan juga sangat
penting. Kuadran inilah yang diprioritaskan harus diselesaikan sesegera mungkin
karena dikhawatirkan jika tidak terlaksana akan mempengaruhi kinerja secara
keseluruhan.
Kuadran II menunjukkan prioritas yang sangat penting namun tidak mendesak
kuadran ini merepresentasikan hal yang sangat penting dilakukan, namun tidak perlu
dilakukan saat ini juga.
Kuadran III menunjukkan hal yang sangat mendesak, namun tidak terlalu penting
yang merepresentasikan sebuah hal yang harus dilakukan saat itu juga, namun dari
segi substansi sebenarnya tidak terlalu berpengaruh.
Sedangkan Kuadran IV merepresentasikan hal yang tidak mendesak dan juga tidak
penting. Prioritas ini merupakan prioritas paling bawah yang perlu dilakukan jika kita
memiliki beberapa kegiatan. Aturlah kegiatan dengan prioritas kuadran ii ditemaptkan
paling bawah.
LebihMendesak KurangMendesak
LebihPenting
KurangPenting
B. DELEGASI
Pendelegasian wewenang merupakan sesuatu yang vital dalam organisasi kantor.
Delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada
orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Ada alasan mengapa diperlukan
pendelegasian, yaitu sebagai berikut:
 Memungkinkan atasan dapat mencapai lebih dari pada mereka menangani
setiap tugas sendiri.
 Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien
 Atasan dapat memusatkan tenaga kepada suatu tugas yang lebih diprioritaskan
 Dapat mengembangkan keahlian bawahan sebagai suatu alat pembelajaran
dari kesalahan.
 Karena atasan tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam
pembuatan keputusan.
Yang memungkinkan gagalnya delegasi, yaitu:
 Atasan mereka lebih jika mereka tetap mempertahankan hak pembuatan
keputusan
 Atasan tidak ingin ambil resiko kalau saja bawahannya salah ataupun
gagal dalam menjalankan wewenangnya.
 Atasannya kurang atau tidak percaya kepada bawahannya
 Atasan takut apabila seorang bawahannya melakukan tugas dengan sangat
baik dan efektif, sehingga dapat mengancam posisinya sebagai atasan.
 Bawahan tidak menerima dengan alasan dapat menambah tanggung jawab
yang sudah diterima.
 Bawahan takut tidak dapat menjalankan tugas-tugas dengan benar dan
dikatakan gagal.
 Bawahan merasa tertekan apabila dilimpahkan tanggung jawab yang lebih
besar.
C. ASERTIF
Asertif dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menyatakan diri dengan
tulus, jujur, jelas, tegas, terbuka, sopan, spontan, apa adanya, dan tepat tentang
keinginan, pikiran, perasaan dan emosi yang dialami, apakah hal tersebut yang
dianggap menyenangkan ataupun mengganggu sesuai dengan hak-hak yang dimiliki
dirinya tanpa merugikan, melukai, menyinggung, atau mengancam hak-hak,
kenyamanan, dan integritas perasaan orang lain. Perilaku asertif tidak dilatarbelakangi
maksud-maksud tertentu, seperti untuk memanipulasi, memanfaatkan, memperdaya
atau pun mencari keuntungan dari pihak lain.
Inti dari perilaku asertif adalah kejujuran, yaitu cara hidup atau bentuk
komunikasi yang berlandaskan kepada kejujuran dari hati yang paling dalam sebagai
bentuk penghargaan pada orang lain, dalam cara-cara yang positif dan menetap, yang
dicirikan dengan kemampuan untuk mengekspresikan diri tanpa menghina, melukai,
mencerca, menyinggung, atau menyakiti perasaan orang lain, mampu mengontrol
perasaan diri sendiri tanpa rasa takut dan marah.
Dalam kehidupan atau komunikasi sehari-hari, orang yang asertif akan lebih
memilih pola interaksi “I’m okay, you’re okay” atau menggunakan pernyataan-
pernyataan yang lebih mencerminkan tanggungjawab pribadi, seperti penggunaan
kata-kata “saya” dari pada “aku” atau “kamu”. Misalnya, “saya sedih, marah, dan
malu ketika saya tahu …” daripada “kamu pembohong, tidak disiplin, dan tidak dapat
dipercaya karena … “.
Dengan demikian, orang yang asertif akan memiliki kebebasan untuk
meluapkan perasaan apa pun yang dirasakan, dan berani mengambil tanggung jawab
terhadap perasaan yang dialaminya dan menerima orang lain secara terbuka. Memiliki
keberanian untuk tidak membiarkan orang lain mengambil manfaat dari perasaan
yang dialaminya, tetapi orang lain pun memiliki kebebasan untuk mengungkap apa
yang dirasakannya.
 Perilaku asertif dapat dengan mudah dipahami bila dibandingkan dengan
perilaku non asertif, baik yang sifatnya pasif dan agresif. Dalam perilaku pasif,
seseorang tidak memberikan reaksi atau mengekspresikan perasaan negative
yang dialaminya secara jujur dan terbuka, tetapi dilakukan dengan menyimpan
perasaan tersebut, menarik diri, menerima, atau menggerutu. Perilaku non
asertif-pasif hakekatnya adalah bentuk ketidakjujuran emosi, kegagalan diri
atau kekalahan diri yang didasari oleh perasaan-perasaan takut, cemas,
menghindari konflik, keinginan untuk mencari jalan keluar paling mudah, dan
bahkan ketidakmampunan untuk memahami diri dan memenuhi kebutuhan
untuk bersikap sabar. Pola komunikasi yang berkembang pada kelompok
nonasertif-pasif adalah “I’m not okay, you’re okay”.
 Sedangkan pada perilaku nonasertif-agresif, reaksi yang diberikan
diekspresikan keluar dan dilakukan secara terbuka melalui tindakan aktif
berupa pengancaman atau penyerangan, dilakukan secara langsung atau tidak
langsung, baik dalam bentuk fisik atau verbal. Tindakan yang dilakukan secara
langsung, misalnya marah-marah, memukul, menuntut, dominan, egois,
menyerang, dsb. Sedangkan tindakan tidak langsung, misalnya dengan
menyindir, menyebar gossip, dsb. Tindakan agresif ini biasanya sengaja
dilakukan dengan maksud untuk melukai, melecehkan, menghina,
mempermalukan, menyakiti, merendahkan dan bahkan menguasai pihak lain.
Dalam pola komunikasi mereka cenderung menggunakan pola “you’re not
okay, I’m okay”.
Dengan kata lain, seseorang dikatakan bersikap non-asertif, jika ia gagal
mengekspresikan perasaan, pikiran dan pegangan/keyakinan secara tulus, jujur, sopan,
dan apa adanya tanpa maksud untuk merendahkan hak-hak atau mengancam integritas
perasaan orang lain, sehingga justru menimbulkan respon dari orang lain yang tidak
dikehendaki atau negative.
2.3 Prinsip-prinsip Manajemen Waktu
Menurut DR Jan Yager, prosedur manajemen waktu bukanlah hal yang muda,
sehingga ada yang harus diperhatikan dalam pelaksanaanya, terlebih hal ini adalah
penyelesaian tugas. Menurutya, hal yang harus dilakukan adalah: 1) selalu aktif (bukan
reaktif); 2) tentukan sasaran (tujuan); 3) tentukan prioritas dalam bertindak; 4)
pertahankan focus; 5) buat tenggang waktu yang realistis; 6) dengan menggunakan teori
“lakukan sekarang juga” (DO IT NOW), penjelasan ini dapat diperluas sebagai mana
berikut:
 D = Divide (bagi-bagi tugas)
Membagi tugas menjadi beberapa bagian pembahasan. Dengan hal ini akan lebih
mudah dalam mengerjakan, yakni dimulai dari yang paling dasar atau pokok
menuju perluasannya.
 O = Organize (atur cara pelaksanaan)
Mengerjakan dengan bertahap sesuai jadwal yang telah dibuat terlebih dahulu.
Dimulai dengan pencarian referensi hingga hasil yang harus ditulis.
 I = Ignore (abaikan gangguan)
Sebenarnya hal ini tidak begitu tepat jika disebut gangguna, namun karena
keadaan emosi yang tertekan dengan adanya tugas, sehingga beberapa kondisi
luar sangat berpengaruh.
 T = Take (ambil kesempatan)
Sekalipun ada tuugas yang harus dikerjakan, bukan berarti kegiatan lain akan
tersingkirkan, namun begitu perlu apa yang sebelumnya disebut dengan jadwal
kegiatan yang terencana. Dan giliran focus tugas, itulah kesempatan.
 N = Now (sekarang harus dijalankan)
Kerjakan tugas jika telah memasuki jadwal yang telah ditentukan. Dalam arti
sebagai prioritas dengan aktifitas lain. Tidak untuk dimundurkan atau digantikan
waktu yang lain.
 O = Oppurtunity (ambil kesempatan)
Perubahan aktifitas diluar rencana merupakan keuntungan waktu, sehingga hal itu
dapat digunakan.
 W = Watch Out (waspada dengan waktu)
Waktu adalah tetap, sehingga penggunaan efisien akan semakin baik.
Factor-faktor yang dapat mempengaruhi manajemen waktu yaitu:
a. Adanya target yang jelas
Dengan adanya target pencapaian maka hidup akan lebih terartah dan
waktupun dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
b. Adanya prioritas kerja
Individu dapat menjalankan manajemen waktu dengan baik akan mecurahkan
seluruh konsentrasi dan energinya untuk mencapai prioritas yang telah
ditetapkannya. Adanya prioritas dalam bekerja merupakan salah satu factor
utama yang membuat individu berhasil melakukan pekerjaan dengan baik.
c. Penundaan pekerjaan
Kebiasaan menunda pekerjaan seringkali menyebabkan kehabisan waktu dan
tenaga saat akan mengerjakannya. Sehingga bila dipaksakan
melaksanakannya maka hasilnya bukanlah yang terbaik karena dilakukan
dengan sia-sia.
d. Pendelegasian tugas
Sifat kurang percaya pada orang lain dan ingin semua pekerjaan selesai
dengan sempurna seringkali membuat tersitanya waktu yang kita miliki.
Perlu kiranya di ingat bahwa pekerjaan yang dilakukan orang lain mungkin
tidak sebaik jika di lakukan sendiri, akan tetapi jika pekerjaan tersebut tidak
yang utama kenapa tidak didelegasikan saja pada orang lain dengna tetap
diawasi. Hal itu dapat lebih meringankan pekerjaan, waktu yang ada dapat di
gunakan melakukan pekerjaan lain yang lebih berkualitas disamping dapat
meningkatkan rasa percaya diri, kebahagiaan dan rasa hormat dari orang
yang kita kasih tugas.
e. Penataan ruang kerja
Ruang kerja yang membosankan dapat membuat pekerja kurang merasa
nyaman dalam melakukan suatu pekerjaannya sehingga dapat mengakibatkan
sulitnya mendapat hasil kerja yang baik.
Dampak dari penggunaan manajemen waktu, antara lain:
 Memiliki prioritas yang jelas dalam bekerja
 Dapat mengurangi keterlambatan dan kesalahan dalam bekerja
 Dapat tepat waktu dalam melakukan suatu pekerjaan sehingga dapat
meningkatkan kepuasan kerja
 Memiliki kemampuan untuk tetap berkonsentrasi terhadap pekerjaan
sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja yang baik.
 Dapat melatih kebiasaan disiplin untuk hal-hal yang berhubungan dengan
waktu sehingga pekerjaan yang dilakukan akan lebih efisien.
2.4 Menentukan Urutan Prioritas
Dalam mengatur/me-manage waktu, adala penting untuk membuat skala prioritas.
Manajemen waktu yang baik adalah dengan membuat data aktifitas atau pekerjaan dan
menentukan skala priortias dari setiap pekerjaan tersebut. Disni perlu kita tahu bahwa
setiap pekerjaan pastilah penting namun dari daftar pekerjaan itu ada yang lebih penting
yaitu pekerjaan yang mendesak atau genting dan biasanya berhubungan dengan deadline.
Letakkan aktifitas yang genting pada daftar yang paling atas untuk segera dikerjakan
baru diikuti dengan daftar urutan pekerjaan lain yang kurang prioritasnya.
Tugas Sangat
Penting
Penting tidak
mendesak
Tidak penting
mendesak
Tidak penting
tidak mendesak
Berikut adalah langkah-langkah pengelolaan waktu yang dapat dimulai sejak dini:
o Buatlah table rencana kerja bulanan, mingguan dan harian
o Periksa kembali tujuan-tujuan yang ingin dicapai, dan buat rencana pencapaiannya
hingga pada kegiatan harian
o Urutkan kegiatan berdasarkan skala prioritas (tingkat kepentingannya, misalnya
yang paling dekat dengan tenggat waktu penyelesainnya
o Tentukan pekerjaan yang bisa didelegasikan
o Beri tanda pekerjaan yang bisa didelegasikan
o Pindahkan pekerjaan yang belum bisa diselesaikan pada hari berikutnya
o 20% dari rencana kerja terlaksana, dapat mewujudkan 80% hasil yang diharapkan
o Berikan waktu untuk tugas-tugas darurat. Apabila muncul tugas-tugas darurat,
evaluasi kembali skala prioritas.
2.5 Evaluasi Penggunaan Waktu
1. Strategi mengelola waktu di kantor
Strategi mengelola waktu di kantor adalah mengatur langkah-langkah tindakan
menggunakan waktu yang sudah disediakan seoptimal mungkin agar tugas-tugas
yang seharusnya diselesaikan tidak tertunda atau bahkan harus diselesaikan di
rumah. Mengelola penggunaan waktu di kantor yang efisien, selain membantu
kelancaran kerja di kantor, juga terbebas dan pekerjaan lembur yang seharusnya
tidak perlu. Demikian pula dengan pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat pada
waktunya maka kepentingan orang lain yang terkait dengan pekerjaan kita tidak
terganggu.
Dibawah ini beberapa cara untuk mengelola waktu di kantor agar lebih efisien:
1) Intropeksi Diri
Intropeksi diri atau menilai diri sendiri adalah suatu cara untuk mengenal diri
sendiri sekaligus mengetahui kelemahan dan kekuatan yang ada pada diri
kita sendiri. Kekuatan dan kelemahan yang sudah diketahui, kemudian
dipadukan secara seimbang akan menghasilkan kualitas suatu pekerjaan di
kantor yang lebih baik. Menilai diri sendiri, dimaksudkan agar tidak keluar
jalur yang semestinya. Selain itu menilai diri sendiri juga berfungsi untuk
mengevaluasi apakah pekerjaan yang selama ini telah dikerjakan semakin
mudah, semakin sulit, semakin cepat atau malah semakin lama.
2) Mengenali segala sesuatu yang membuat waktu boros
Selama ini kita tidak menyadari bahwa banyak hal-hal yang kita lakukan dan
ternyata tidak banyak membawa manfaat dan cenderung pemborosan waktu
yang sia-sia. Padahal ini sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa kita sadari.
Hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya pemborosan waktu tersebut
dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Telepon
 Beberapa kali telepon yang seharusnya bukan untuk kita atau
telepon nyasar
 Pembicaraan yang tidak focus
 Tempat kita dekat dengan telepon kantor
2. Pertemuan
 Dimulainya terlambat
 Tidak efisien, bertele-tele
 Tidak focus
3. Penundaan
 Hindari penundaan pelaksanaan tugas
 Orang lain jadi tertunda juga
 85,2% orang menunda pekerjaan akibatnya negative 93.3%
4. Tidak menemukan apa yang dicari
 Lupa sesuatu yang baru saja diterimanya, filing system
amburadul
5. Kertas kerja yang berserakan dan tidak teratur, tidak segera dibereskan
6. Interupsi yang tidak perlu
 Pembicaraan tentang kebijakan yang baru saja diambil pimpinan
 Ada argumentasi berkepanjangan
7. Kemelut
 Kemelut membuyarkan konsentrasi
 Sumber pemborosan
 Menghabiskan energi
8. Adanya gangguan
 Lampu padam tiba-tiba
 Telepon
 air
9. Pelimpahan tugas yang berbalik
 Diserahkan kepada bawahan, tapi akhirnya jadi beban atasan
yang bersangkutan
3) Mengubah Kebiasaan
Pada dasarnya setiap kebiasaan bisa diubah dengan keinginan dan latihan
yang kuat. Terlebih apabila kebiasaan tersebut adalah kebiasaan buruk, maka
perubahan terhadap kebiasaan tersebut adalah suatu keharusan. Salah satu
kebiasaan yang kurang baik adalah pemborosan waktu. Ada 4 langkah
perubahan untuk menolong upaya mengubah kebiasaan lama kita, yang
selama ini dianggap sebagai suber pemboros waktu.
a. Tuliskan apa saja yang menjadi sumber pemboros waktu
Setelah anda tuliskan seluruh sumber pemboros waktu maka pilihlah
pemboros waktu yang menurut anda segera dapat diatasi, dan susunlah
pemboros lain yang membutuhkan strategi untuk diatasi.
b. Buatlah daftar masalah yang ditimbulkan oleh kebiasaan yang
memboroskan waktu (penundaan waktu)
c. Visualisasikan kebiasaan yang menghemat waktu. Membayangkan anda
dengan cepat dapat menyelesaikan segala pekerjaan dengan singkat,
dengan demikian akan mempermudah untuk melakukan pekerjaan
selanjutnya.
d. Kembangkan kebiasaan menghemat waktu.
E. Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Strategi : Tes tertulis
Metode : Tes tertulis
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
waktu
Pendahuluan  Memberikan salam Nilai Religius
 Melihat kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk
belajar Nilai Tanggung Jawab
 Mengabsen siswa Nilai Disiplin
 Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa Nilai
Religius
 Tanya jawab mengenai materi SOP Nilai Rasa Ingin Tahu
 Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui power point
Nilai Rasa Ingin Tahu
5 menit
Inti  Memberikan waktu untuk siswa belajar terlebih dahulu
sebelum ulangan dimulai Nilai rasa ingin tahu, tanggung
jawab dan disiplin (Mengamati dan Menanya)
 Membagikan soal dan lembar jawaban ke seluruh siswa
Nilai disiplin (Mengamati)
 Siswa mengerjakan soal dengan tertib dan tidak mencontek
Nilai disiplin, tanggung jawab, mandiri, dan cinta tanah air
(Asosiasi)
 Mengumpulkan lembar jawaban bagi siswa yang telah
selesai mengerjakan soal Nilai disiplin (Mengamati)
10 menit
4 menit
70 menit
Penutup  Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
menyimpulkan materi komunikasi Nilai komunikatif
 Mengucapkan salam Nilai Religius
1 menit
G. Penilaian Hasil Belajar
a. Tes : Tes tulis (Pilihan ganda dan Uraian)
SOAL
I. Pilihan Ganda
1. Tindakan atau proses perencanaan dan secara sadar melakukan control atas
jumlah waktu yang dihabiskan untuk kegiatan tertentu, terutama untuk
meningkatkan efektivitas, efisiensi atau produktivitas meruapakan pengertian dari
….
a. Manajemen
b. Manajemen waktu
c. Waktu
d. Efisiensi waktu
e. Efektivitas waktu
2. Berikut ini yang merupakan salah satu pentingnya manajemen waktu yaitu ….
a. Manajemen waktu memunculkan rasa kecewa dan stress karena banyak
pekerjaan yang dilakukan
b. Manajemen waktu mengurangi efektivitas dan efisiensi pekerjaan
c. Manajemen waktu menjadikan seseorang lebih produktif
d. Manajemen waktu membuat kegiatan terbatas
e. Semua jawaban salah
3. Dibawah ini yang bukan merupakan karakteristik waktu adalah ….
a. Time management
b. Untransfersible
c. Irreversible
d. Unsubstitution
e. Unpayable
4. Berikut adalah beberapa hal-hal yang mempengaruhi skala prioritas yaitu sebagai
berikut, kecuali ….
a. Tingkat urgensinya
b. Kesempatan yang dimiliki
c. Kemampuan diri
d. Tingkat pendapatan
e. Status kewarganegaraan
5. Kemampuan untuk menyatakan diri dengan tulus, jujur, jelas, tegas, terbuka,
sopan, spontan, dan apa adanya, disebut ….
a. Afektif
b. Atraktif
c. Asertif
d. Aktif
e. Anarkis
6. Dalam melakukan manajemen waktu ada tindakan manajemen yang digunakan,
yakni …..
a. Merencanakan, melaksanakan (pengawasan) dan mengevaluasi
b. Mengembangkan keahlian bawahan sebagai pembelajaran kesalahan
c. Atasan tidak mempunyai kemampuan dalam pembuatan keputusan
d. Waktu ini hanya dimanfaatkan untuk kebuutuhan primer manusia
e. Waktu yang tidak dapat diatur
7. Pelimpahan wewengan dan tanggungjawab formal kepada orang lain untuk
melaksanakan kegiatan tertentu disebut …..
a. Asertif
b. Prioritas
c. Delegasi
d. Efisiensi
e. Efektivitas
8. Kuadran yang menunjukkan sebuah prioritas yang sangat mendesak dan juga
sangat penting adalah kuadran nomor ….
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
9. Kuadran yang menunjukkan hal yang sangat mendesak, namun tidak terlalu
penting, yang merepresentasikan sebuah hal yang harus dilakukan saat itu juga,
namun dari segi substansi sebenarnya tidak terlalu berpengaruh adalah kuadran
nomor …..
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
10. Dibawah ini yang termasuk dampak dari penggunaan manajemen waktu adalah
….
a. Menetapkan tujuan
b. Menyusun prioritas
c. Menyusun jadwal
d. Menghindari penundaan
e. Memiliki prioritas yang jelas dalam bekerja
Jawaban :
1. B
2. C
3. A
4. E
5. C
6. A
7. C
8. A
9. C
10. E
II. Uraian
1. Sebutkan dan jelaskan 3 istilah dari Bahasa Yunani yang dapat diterapkan pada
waktu !
2. Sebutkan 5 faktor yang dapat mempengaruhi manajemen waktu !
3. Sebutkan 4 langkah perubahan untuk mengubah kebiasaan yang dianggap sumber
pemboros waktu !
4. Sebutkan kepanjangan dari istilah DO IT NOW !
5. Gambarkan dan jelaskan skala prioritas menurut Stephen R. Covey !
JAWABAN:
1. Menurut Bahasa Yunani ada tiga istilah yang dapat diterapkan pada waktu, yaitu
Hora, Chronos dan Kairos. Hora memiliki pengertian waktu dalam arti sebagai
suatu jangka waktu, dan Chronos adalah waktu dalam bilangan masa seperti jam,
hari, minggu, bulan, tahun seterusnya, sedangkan Kairos adalah suatu waktu yang
tidak pernah terulang lagi, sebab itu setiap waktu adalah sebagai suatu
kesempatan yang harus dipergunakan karena tidak pernah waktu itu akan terulang
lagi.
2. Faktor yang mempengaruhi manajemen waktu :
Adanya target yang jelas
Adanya prioritas kerja
Penundaan pekerjaan
Pendelegasian tugas
Penataan ruang kerja
3. 4 langkah perubahan :
a. Tuliskan apa saja yang menjadi sumber pemboros waktu
Setelah anda tuliskan seluruh sumber pemboros waktu maka pilihlah pemboros
waktu yang menurut anda segera dapat diatasi, dan susunlah pemboros lain
yang membutuhkan strategi untuk diatasi.
b. Buatlah daftar masalah yang ditimbulkan oleh kebiasaan yang memboroskan
waktu (penundaan waktu)
c. Visualisasikan kebiasaan yang menghemat waktu. Membayangkan anda
dengan cepat dapat menyelesaikan segala pekerjaan dengan singkat, dengan
demikian akan mempermudah untuk melakukan pekerjaan selanjutnya.
d. Kembangkan kebiasaan menghemat waktu.
4. DO IT NOW
• D = Divide (bagi-bagi tugas)
• O = Organize (atur cara pelaksanaan)
• I = Ignore (abaikan gangguan)
• T = Take (ambil kesempatan)
• N = Now (sekarang harus dijalankan)
• O = Oppurtunity (ambil kesempatan)
• W = Watch Out (waspada dengan waktu)
I II
III IV
5. Gambar skala prioritas
Gambar Skala Prioritas Stephen R. Covey
Kuadran I menunjukkan sebuah prioritas yang sangat mendesak dan juga sangat
penting. Kuadran inilah yang diprioritaskan harus diselesaikan sesegera mungkin
karena dikhawatirkan jika tidak terlaksana akan mempengaruhi kinerja secara
keseluruhan.
Kuadran II menunjukkan prioritas yang sangat penting namun tidak mendesak
kuadran ini merepresentasikan hal yang sangat penting dilakukan, namun tidak perlu
dilakukan saat ini juga.
Kuadran III menunjukkan hal yang sangat mendesak, namun tidak terlalu penting
yang merepresentasikan sebuah hal yang harus dilakukan saat itu juga, namun dari
segi substansi sebenarnya tidak terlalu berpengaruh.
Sedangkan Kuadran IV merepresentasikan hal yang tidak mendesak dan juga tidak
penting. Prioritas ini merupakan prioritas paling bawah yang perlu dilakukan jika kita
memiliki beberapa kegiatan. Aturlah kegiatan dengan prioritas kuadran ii ditemaptkan
paling bawah.
LebihPenting
KurangPenting
Lebihmendesak Kurangmendesak
H. Sumber Belajar
1. Endang R, Mulyani, dkk. 2010. Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Administrasi
Perkantoran. Jakarta: Erlangga.
2. Administrasi Perkantoran Modern, The Liang Gie.
3. Manajemen Administrasi Perkantoran.
4. Modul Administrasi Perkantoran, P4TK Bispar.
5. Manajemen Kearsipan Modern.
6. Sistem Informasi Manajemen.
Jakarta, Juli 2014
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 25 Jakarta Guru Mata Pelajaran
Dra. Ety Purwanty, M.Pd Suyetty, S.Pd
NIP. 196603241994122002 NIP. 1962080419852003

Recomendados

8. perencanaan karangan von
8. perencanaan karangan8. perencanaan karangan
8. perencanaan karanganbusitisahara
9.8K views34 Folien
Organisasi Pemerintahan von
Organisasi PemerintahanOrganisasi Pemerintahan
Organisasi PemerintahanTri Widodo W. UTOMO
45.7K views92 Folien
Paragraf dan Pengembangannya von
Paragraf dan PengembangannyaParagraf dan Pengembangannya
Paragraf dan Pengembangannyapjj_kemenkes
2.7K views20 Folien
Peran manajemen dalam organisasi von
Peran manajemen  dalam organisasiPeran manajemen  dalam organisasi
Peran manajemen dalam organisasiMuhammad Kurniawan
34.9K views12 Folien
Jadwal kegiatan pimpinan presentation von
Jadwal kegiatan pimpinan presentationJadwal kegiatan pimpinan presentation
Jadwal kegiatan pimpinan presentationZakiyah Ulfa Aryani
6.9K views21 Folien
Tipe dan konstruksi verba bahasa prancis von
Tipe dan konstruksi verba bahasa prancisTipe dan konstruksi verba bahasa prancis
Tipe dan konstruksi verba bahasa prancisBLOSID (blog and slideshare)
3K views24 Folien

Más contenido relacionado

Was ist angesagt?

Ppt kelompok 1 von
Ppt kelompok 1Ppt kelompok 1
Ppt kelompok 1hfggs
207 views32 Folien
Perkembangan ilmu administrasi von
Perkembangan ilmu administrasiPerkembangan ilmu administrasi
Perkembangan ilmu administrasiMusbahaeri Saleh
30.8K views29 Folien
otonomi daerah von
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerahMohammad Nawawi
9.1K views12 Folien
Contoh Kasus Manajemen Konflik von
Contoh Kasus Manajemen KonflikContoh Kasus Manajemen Konflik
Contoh Kasus Manajemen KonflikHerpiko Dwi Aguno
13K views10 Folien
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa von
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaSejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaDeni Irawan
144.2K views25 Folien
Diksi von
DiksiDiksi
DiksiIca Diennissa
18.4K views12 Folien

Was ist angesagt?(20)

Ppt kelompok 1 von hfggs
Ppt kelompok 1Ppt kelompok 1
Ppt kelompok 1
hfggs207 views
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa von Deni Irawan
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasaSejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Sejarah singkat, kedudukan, dan fungsi bahasa
Deni Irawan144.2K views
Keterampilan Berbicara dan Menulis von Hariyono Usman
Keterampilan Berbicara dan MenulisKeterampilan Berbicara dan Menulis
Keterampilan Berbicara dan Menulis
Hariyono Usman261.4K views
Organisasi perusahaan pt. telkom von Muhamad Yusup
Organisasi perusahaan pt. telkomOrganisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkom
Muhamad Yusup21.5K views
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis von Diana Amelia Bagti
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisPENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
Diana Amelia Bagti22.6K views
Alasan indonesia menjadi negara berkembang von Mashur Azhari
Alasan indonesia menjadi negara berkembangAlasan indonesia menjadi negara berkembang
Alasan indonesia menjadi negara berkembang
Mashur Azhari36.6K views
Tingkatan manajemen von Zam Mil
Tingkatan manajemenTingkatan manajemen
Tingkatan manajemen
Zam Mil4.4K views
Cut Zurnali - Strategi Organisasi von cutzurnali
Cut Zurnali - Strategi OrganisasiCut Zurnali - Strategi Organisasi
Cut Zurnali - Strategi Organisasi
cutzurnali4.4K views
Negosiasi Internasional dan Lintas Budaya von aristamy agata
Negosiasi Internasional dan Lintas BudayaNegosiasi Internasional dan Lintas Budaya
Negosiasi Internasional dan Lintas Budaya
aristamy agata14.8K views
Kelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosial von FarmaSea
Kelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosialKelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosial
Kelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosial
FarmaSea51.3K views
MATERI MSDM BAB I von 93220872
MATERI MSDM BAB IMATERI MSDM BAB I
MATERI MSDM BAB I
932208727.9K views
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama von natal kristiono
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lamaPerbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
Perbandingan implementasi otonomi daerah orde lama
natal kristiono1.9K views

Similar a Rpp 10 (uh 2)

Rpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktu von
Rpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktuRpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktu
Rpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktuArjuna Ahmadi
7.1K views21 Folien
Review journal Ali Pirdaus, Prof.Maisah von
Review journal Ali Pirdaus, Prof.MaisahReview journal Ali Pirdaus, Prof.Maisah
Review journal Ali Pirdaus, Prof.MaisahUIN STS Jambi
236 views15 Folien
Manajemen waktu von
Manajemen waktuManajemen waktu
Manajemen waktuEDUCATIONAL TECHNOLOGY
9.5K views23 Folien
Manajemen waktu von
Manajemen waktuManajemen waktu
Manajemen waktuAbdul Syarif Sukamto
726 views23 Folien
Tugas sarman kel. 3 von
Tugas sarman kel. 3Tugas sarman kel. 3
Tugas sarman kel. 3Operator Warnet Vast Raha
392 views15 Folien
Tugas sarman kel. 3 AKPER PEMKAB MUNA von
Tugas sarman kel. 3 AKPER PEMKAB MUNA Tugas sarman kel. 3 AKPER PEMKAB MUNA
Tugas sarman kel. 3 AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
137 views15 Folien

Similar a Rpp 10 (uh 2)(20)

Rpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktu von Arjuna Ahmadi
Rpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktuRpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktu
Rpp 6 pengertian,tujuan pengelolaan waktu
Arjuna Ahmadi7.1K views
Review journal Ali Pirdaus, Prof.Maisah von UIN STS Jambi
Review journal Ali Pirdaus, Prof.MaisahReview journal Ali Pirdaus, Prof.Maisah
Review journal Ali Pirdaus, Prof.Maisah
UIN STS Jambi236 views
Rpp 7 prinsip manajemen waktu von Arjuna Ahmadi
Rpp 7 prinsip manajemen waktuRpp 7 prinsip manajemen waktu
Rpp 7 prinsip manajemen waktu
Arjuna Ahmadi3.5K views
Rpp 9 evaluasi penggunaan waktu von Arjuna Ahmadi
Rpp 9 evaluasi penggunaan waktuRpp 9 evaluasi penggunaan waktu
Rpp 9 evaluasi penggunaan waktu
Arjuna Ahmadi6.3K views
Silabus Training "Effective TASK, TIME and STRESS MANAGEMENT" von Kanaidi ken
Silabus Training "Effective TASK, TIME and STRESS MANAGEMENT"Silabus Training "Effective TASK, TIME and STRESS MANAGEMENT"
Silabus Training "Effective TASK, TIME and STRESS MANAGEMENT"
Kanaidi ken87 views
Manajemen waktu time_management von l4l4k
Manajemen waktu time_managementManajemen waktu time_management
Manajemen waktu time_management
l4l4k40 views
Manajemen_Waktu_Time_Management.pptx von aplikasiecare
Manajemen_Waktu_Time_Management.pptxManajemen_Waktu_Time_Management.pptx
Manajemen_Waktu_Time_Management.pptx
aplikasiecare5 views
Time management for Smart Work von Guguh Unggul
Time management for Smart WorkTime management for Smart Work
Time management for Smart Work
Guguh Unggul408 views
Makalah manajemen waktu von MJM Networks
Makalah manajemen waktuMakalah manajemen waktu
Makalah manajemen waktu
MJM Networks26.7K views
Teknik manajemen waktu berdasarkan skala prioritas, delegasi, asertif von ariadhanan
Teknik manajemen waktu berdasarkan skala prioritas, delegasi, asertifTeknik manajemen waktu berdasarkan skala prioritas, delegasi, asertif
Teknik manajemen waktu berdasarkan skala prioritas, delegasi, asertif
ariadhanan16.7K views
Visi dan misi (assignment kml) von ernielydiana
Visi dan misi (assignment kml)Visi dan misi (assignment kml)
Visi dan misi (assignment kml)
ernielydiana305 views
MANAJEMEN WAKTU von mia lusiana
MANAJEMEN WAKTUMANAJEMEN WAKTU
MANAJEMEN WAKTU
mia lusiana6.3K views

Más de Arjuna Ahmadi

Ppt pr kelompok 4 von
Ppt pr kelompok 4Ppt pr kelompok 4
Ppt pr kelompok 4Arjuna Ahmadi
8.8K views17 Folien
Ppt pr kelompok 6 von
Ppt pr kelompok 6Ppt pr kelompok 6
Ppt pr kelompok 6Arjuna Ahmadi
1.1K views13 Folien
Ppt pr kelompok 3 von
Ppt pr kelompok 3Ppt pr kelompok 3
Ppt pr kelompok 3Arjuna Ahmadi
5.8K views15 Folien
Ppt pr kelompok 2 von
Ppt pr kelompok 2Ppt pr kelompok 2
Ppt pr kelompok 2Arjuna Ahmadi
2.9K views15 Folien
Ppt pr kelompok 1 von
Ppt pr kelompok 1Ppt pr kelompok 1
Ppt pr kelompok 1Arjuna Ahmadi
3.2K views24 Folien
Makalah pr kelompok 6 von
Makalah pr kelompok 6Makalah pr kelompok 6
Makalah pr kelompok 6Arjuna Ahmadi
7.6K views27 Folien

Más de Arjuna Ahmadi(20)

Makalah pr kelompok 3 von Arjuna Ahmadi
Makalah pr kelompok 3Makalah pr kelompok 3
Makalah pr kelompok 3
Arjuna Ahmadi27.1K views
Soal uas pengantar ap semester 1 von Arjuna Ahmadi
Soal uas pengantar ap semester 1Soal uas pengantar ap semester 1
Soal uas pengantar ap semester 1
Arjuna Ahmadi27.6K views
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 17 von Arjuna Ahmadi
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 17Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 17
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 17
Arjuna Ahmadi792 views
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 16 von Arjuna Ahmadi
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 16Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 16
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 16
Arjuna Ahmadi1.2K views
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 15 von Arjuna Ahmadi
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 15Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 15
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 5 pertemuan 15
Arjuna Ahmadi636 views
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 14 (uh 4) von Arjuna Ahmadi
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 14 (uh 4)Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 14 (uh 4)
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 14 (uh 4)
Arjuna Ahmadi1.3K views
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 13 von Arjuna Ahmadi
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 13Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 13
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 13
Arjuna Ahmadi1.3K views
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 12 von Arjuna Ahmadi
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 12Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 12
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 4 pertemuan 12
Arjuna Ahmadi1.4K views
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 3 pertemuan 11 (uh 3) von Arjuna Ahmadi
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 3 pertemuan 11 (uh 3)Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 3 pertemuan 11 (uh 3)
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 3 pertemuan 11 (uh 3)
Arjuna Ahmadi467 views
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 3 pertemuan 10 von Arjuna Ahmadi
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 3 pertemuan 10Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 3 pertemuan 10
Rpp pengantar administrasi perkantoran kd 3 pertemuan 10
Arjuna Ahmadi1K views

Último

Katalog Penerbit Baca von
Katalog Penerbit BacaKatalog Penerbit Baca
Katalog Penerbit Bacapenerbitbaca
63 views91 Folien
LKPD_Perkalian dan Pembagian Pecahan.pdf.pdf von
LKPD_Perkalian dan Pembagian Pecahan.pdf.pdfLKPD_Perkalian dan Pembagian Pecahan.pdf.pdf
LKPD_Perkalian dan Pembagian Pecahan.pdf.pdfAnnisaAmeliaTanjung
7 views4 Folien
MATERI LHO X AYU.pptx von
MATERI LHO X AYU.pptxMATERI LHO X AYU.pptx
MATERI LHO X AYU.pptxDelviaAndrini1
43 views33 Folien
ppt biologi katabolisme lemak dan protein pptx von
ppt biologi katabolisme  lemak dan protein pptxppt biologi katabolisme  lemak dan protein pptx
ppt biologi katabolisme lemak dan protein pptxraraksm12
70 views19 Folien
PAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdf von
PAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdfPAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdf
PAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdfssuser29a952
154 views7 Folien
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf von
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdfBimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdfIrawan Setyabudi
38 views27 Folien

Último(20)

ppt biologi katabolisme lemak dan protein pptx von raraksm12
ppt biologi katabolisme  lemak dan protein pptxppt biologi katabolisme  lemak dan protein pptx
ppt biologi katabolisme lemak dan protein pptx
raraksm1270 views
PAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdf von ssuser29a952
PAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdfPAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdf
PAS Mtk Kls 7,8,9 Ganjil 2023.pdf
ssuser29a952154 views
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf von Irawan Setyabudi
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdfBimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf
Bimtek Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.pdf
Irawan Setyabudi38 views
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx von winda25112022
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptxLATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx
LATIHAN6_WINDA NISPIANI_E1G022037.pptx
winda2511202215 views
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf von Irawan Setyabudi
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdfEdukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Irawan Setyabudi41 views
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2 von I Putu Hariyadi
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2
I Putu Hariyadi26 views
1. Adab Terhadap Tetangga von agreenlife5
1. Adab Terhadap Tetangga1. Adab Terhadap Tetangga
1. Adab Terhadap Tetangga
agreenlife523 views
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045". von Kanaidi ken
PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
Kanaidi ken83 views
Info Session Bangkit Academy "Empowering Through Bangkit: Unveiling the Essen... von pmgdscunsri
Info Session Bangkit Academy "Empowering Through Bangkit: Unveiling the Essen...Info Session Bangkit Academy "Empowering Through Bangkit: Unveiling the Essen...
Info Session Bangkit Academy "Empowering Through Bangkit: Unveiling the Essen...
pmgdscunsri7 views

Rpp 10 (uh 2)

  • 1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ULANGAN HARIAN Satuan Pendidikan : SMK N 25 Jakarta Program/Program Keahlian:Adm. Perkantoran Mata Pelajaran : Pengantar Adm.Perkantoran Kelas / Semester : XI Semua Program Topik : Pengertian, tujuan, prinsip , urutan prioritas dan evaluasi penggunaan waktu Pertemuan ke- : Alokasi Waktu : 2 X 45 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan menciptakan dalam ranah kongkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
  • 2. B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Memiliki motivasi internal, dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam pembelajaran menyiapkan, menggunakan peralatan kantor. .( 2.1 ) 2. Menunjukan perilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong) dalam melakukan pembelajaran sebagai bagian dari sikap ilmiah. (2.2) 3. Menjelaskan pengertian, fungsi dan teknik manajemen waktu berdasarkan skala prioritas, delegasi, dan asertif (3.2) 3.2.1 Menjelaskan pengertian pengelolaan waktu 3.2.2 Menjelaskan tujuan pengelolaan waktu 3.2.3 Memahami prinsip-prinsip manajemen waktu 4. Menyusun rencana pengelolaan waktu (4.2) 4.1.1 Menentukan urutan prioritas 4.1.2 Menjelaskan evaluasi penggunaan waktu
  • 3. C. Tujuan Pembelajaran Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat : Siswa mampu menjelaskan tentang pengertian dan tujuan pengelolaan waktu dengan menunjukan perilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong) dalam melakukan pembelajaran pengantar administrasi perkantoran kedua sebagai bagian dari sikap ilmiah. D. Materi Ajar 2.1 Pengelolaan Waktu Manajemen waktu adalah mengontrol penggunaan waktu untuk memaksimalkan produktifitas. Melalui waktu yang baik, manajer dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan uraian tugas dan tepat waktu serta lebih banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan yang berarti lebih produktif, sehingga memberikan kepuasan kerja. Manajemen waktu memiliki empat prinsip yaitu komunika, perencanaan ,delegasi dan prioritas tujuan. Menurut Bahasa Yunani ada tiga istilah yang dapat diterapkan pada waktu, yaitu Hora, Chronos dan Kairos. Hora memiliki pengertian waktu dalam arti sebagai suatu jangka waktu, dan Chronos adalah waktu dalam bilangan masa seperti jam, hari, minggu, bulan, tahun seterusnya, sedangkan Kairos adalah suatu waktu yang tidak pernah terulang lagi, sebab itu setiap waktu adalah sebagai suatu kesempatan yang harus dipergunakan karena tidak pernah waktu itu akan terulang lagi. Musuh terbesar dalam karier seorang manusia adalah waktu. Waktu yang telah terlewat dengan sia-sia atau percuma, tidak dapat kembali begitu saja dengan uang. Oleh karena itu, manfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam bekerja dan berkarya. Ingatlah pepatah lama, time is money. Untuk itu dalam berkarier perlu adanya manajemen waktu yang baik dimana produktivitas, efektivitas, dan efisiensi sebagai tolak ukurnya. Waktu dalam kehidupan manusia sangat berharga. Siapa yang bisa memanfaatkan waktunya dengan baik, dia akan sukses dalam hidupnya. Pentingnya waktu untuk manusia karena waktu memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh yang lainnya. Karakteristik waktu adalah :  Irreversible (tidak pernah kembali)  Untransfersible (tidak bisa dipindahkan kepada orang lain)
  • 4.  Unsubstitution (tidak tergantikan oleh apa pun)  Unpayable (tak dapat dibeli) 2.2 Tujuan Pengelolaan Waktu Manajemen waktu bersifat baik merupakan dengan melakukan dan membuat sebuah data pekerjaan lalu menentukan keadaan prioritas pada setiap pekerjaan itu. Memang disini perlu diketahui bahwa untuk setiap pekerjaan pastinya begitu penting akan tetapi dari daftar pekerjaan penting tersebut akan ada yang menjadi lebih penting yaitu suatu pekerjaan yang mendesak dan sepertinya berkaitan dengan deadline. Dengan begitu maka sebaiknya menaruh pekerjaan atau aktivitas yang mendesak itu pada kolom daftar paling atas agar segera dikerjakan hingga baru akan diikuti dengan daftar urutan pekerjaan yang lainnya yang cenderung dapat minus angka prioritasnya. Pada teori manajemen waktu tersebut akan memberikan hasil yang baik apabila dilakukan dengan niat kesungguhan paling dalam dan penuh daya sikap disiplin. Lalu untuk masalah komitmen pun pada tiap orang juga sangat diperlukan dalam menaati dan melaksanakan manajemen waktu yang berdasarkan dengan penentuan oleh perusahaan atau dapat pula berlaku pada pribadi sendiri yang menentukan dalam melaksanakan pekerjaan untuk sehari-hari. Jenis-jenis Waktu Ada 2 jenis waktu berdasarkan pengelolaannya: Waktu yang tidak dapat diatur. Yang dimaksus dengan waktu yang tidak daapt diatur, adalah waktu yang tidak dapat diatur untuk melakukan atau dimanfaatkan untuk aktivitas-aktivitas yang lain, karena waktu ini haya dimanfaatkan untuk kebutuhan primer manusia. Waktu yang tidak dapat diatur seperti: waktu makan, waktu istirahat, dan waktu bersosialisasi (keluarga). Waktu jenis ini haruslah diperhatikan dan wajib untuk disediakan dalam rencana aktivitas. Karena jika kebutuhan primer terganggu, maka akan mengganggu keseimbangan tubuh manusia dan berakibat mengganggu aktivitas lainnya. Untuk itu waktu ini haruslah diperhatikan dan digunakan secara bijaksana, sehingga tidak menggganggu aktivitas lainnya. Waktu yang dapat diatur. Jenis waktu ini dapat diatur atau dimanfaatkan untuk aktivitas-aktivitas lain. Waktu ini dapat dijadikan potensi untuk peningkatan
  • 5. kinerj, potensi dan hal lainnya yang berkaitan dengan pencapaian tujuan pribadi. Jenis waktu ini dibagi 2 berdasarkan biological time manusia : 1) Waktu puncak. Waktu puncak, yakni waktu kondisi tubuh manusia sedang prima untuk bekerja ( dari jam 07.00 hingga jam 19.00). pada saat waktu puncak, aktivitas dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang penting dan berat. Karena pada saat ini, otak sedang bekerja dengan baik dan tubuh dapat terpacu dengan semangat. 2) Waktu lembah. Waktu lembah, yakni saat tubuh sedang lelah atau belum maksimal dalam bekerja (seperti sebelum jam 07.00, jam 15.00 dan jam 22.00). pada saat ini hindarkan tubuh dari aktivitas yang berlebihan, karena tubuh kurang bersemangat. Jika dipaksakan mengerjakan aktivitas, kadang kala hasil yang didapatkan kurang memuaskan. A. SKALA PRIORITAS Cara mengatur prioritas kerja adalah salah satu jenis keterampilan yang harus dimiliki oleh pekerja professional atau profesi lainnya. Kemampuan ini mesti dimiliki oleh mereka yang berada di semua level dari staf, manajer sampai ke direktur atau pimpinan sekalipun. Apalagi jika seseorang yang masih baru menjabat posisi atau kedudukan perlu usaha keras untuk beradaptasi dan memahami jenis pekerjaannya. Kendala yang pasti dihadapi apabila prioritas tidak diterapkan di duni kerja, mungkin terasa berat pekerjaan itu karena bnayak yang harus diselesaikan. Konsentrasi semakin buyar dan tak satu pun pekerjaan selesai dengan baik. Masalah lain muncul biasana berkisar dari kurang percaya diri akibat pekerjaan yang kurang memuaskan pimpinan atau konsumen. Bahkan akumulasinya bisa menyebabkan stress. Demikian halya kalau seorang staf bisa membagi waktu dan memprioritaskan pekerjaannya. Dia akan yakin dengan kemampuan diri sendiri, dan akan berani mencoba hal atau tantangan baru. Focus di dalam bekerja akan membuat kita menjadi lebih produktif serta dapat mengurangi beban stress. Kemudiann manajemen waktu membuat karyawan akan bisa bekerja dengan lebiih efektif. Berikut adalah beberapa hal-hal yang mempengaruhi skala prioritas:  Tingkat urgensinya, yang mana yang harus didahulukan
  • 6.  Kesempatan yang dimiliki Contohya: obat, saat sakit menjadi hal utama dan yang lain menjadi hal kedua  Pertimbangan masa depan, agar masa depan gemilang kita perlu mendapatkan pendidikan maka dari itu pendidikan beserta pelengkapnya harus di utamakan juga  Kemampuan diri  Tingkat pendapatan  Status social  Lingkungan Tiga kategori prioritas waktu  Jangan dikerjakan  Kerjakan nanti  Kerjakan sekarang Tabel Kategori Prioritas Waktu Jangan dikerjakan  Masalah dapat hilang tanpa diatasi  Sudah kadaluarsa  Dapat dikerjakan oleh orang lain Dikerjakan Nanti  Tidak disertai jatuh tempo  Dapat ditunda  Dapat diperlambat Alasan penundaan tugas:  Tidak ingin memulai  Tidak tahu dari mana memulai  Tidak tahu dari mana memulai meskipun ingin memulai Dikerjakan sekarang  Kebutuhan unit operasional harian  Kegiatan-kegiatan yang telah ditunda, missal:  Kebutuhan staf  Kebutuhan peralatan  Rapat
  • 7. I II III IV Menurut Stephen R. Covey, dalam bukunya First Things First, ada kuadran yang merepresentasikan bagaimana mengatur skala prioritas. Covey membaginya dalam 4 kuadran, yang setiap kuadran merepresentasikan kebutuhan yang berbeda- beda. Gambar Skala Prioritas Stephen R. Covey Kuadran I menunjukkan sebuah prioritas yang sangat mendesak dan juga sangat penting. Kuadran inilah yang diprioritaskan harus diselesaikan sesegera mungkin karena dikhawatirkan jika tidak terlaksana akan mempengaruhi kinerja secara keseluruhan. Kuadran II menunjukkan prioritas yang sangat penting namun tidak mendesak kuadran ini merepresentasikan hal yang sangat penting dilakukan, namun tidak perlu dilakukan saat ini juga. Kuadran III menunjukkan hal yang sangat mendesak, namun tidak terlalu penting yang merepresentasikan sebuah hal yang harus dilakukan saat itu juga, namun dari segi substansi sebenarnya tidak terlalu berpengaruh. Sedangkan Kuadran IV merepresentasikan hal yang tidak mendesak dan juga tidak penting. Prioritas ini merupakan prioritas paling bawah yang perlu dilakukan jika kita memiliki beberapa kegiatan. Aturlah kegiatan dengan prioritas kuadran ii ditemaptkan paling bawah. LebihMendesak KurangMendesak LebihPenting KurangPenting
  • 8. B. DELEGASI Pendelegasian wewenang merupakan sesuatu yang vital dalam organisasi kantor. Delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Ada alasan mengapa diperlukan pendelegasian, yaitu sebagai berikut:  Memungkinkan atasan dapat mencapai lebih dari pada mereka menangani setiap tugas sendiri.  Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien  Atasan dapat memusatkan tenaga kepada suatu tugas yang lebih diprioritaskan  Dapat mengembangkan keahlian bawahan sebagai suatu alat pembelajaran dari kesalahan.  Karena atasan tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan. Yang memungkinkan gagalnya delegasi, yaitu:  Atasan mereka lebih jika mereka tetap mempertahankan hak pembuatan keputusan  Atasan tidak ingin ambil resiko kalau saja bawahannya salah ataupun gagal dalam menjalankan wewenangnya.  Atasannya kurang atau tidak percaya kepada bawahannya  Atasan takut apabila seorang bawahannya melakukan tugas dengan sangat baik dan efektif, sehingga dapat mengancam posisinya sebagai atasan.  Bawahan tidak menerima dengan alasan dapat menambah tanggung jawab yang sudah diterima.  Bawahan takut tidak dapat menjalankan tugas-tugas dengan benar dan dikatakan gagal.  Bawahan merasa tertekan apabila dilimpahkan tanggung jawab yang lebih besar. C. ASERTIF Asertif dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menyatakan diri dengan tulus, jujur, jelas, tegas, terbuka, sopan, spontan, apa adanya, dan tepat tentang keinginan, pikiran, perasaan dan emosi yang dialami, apakah hal tersebut yang dianggap menyenangkan ataupun mengganggu sesuai dengan hak-hak yang dimiliki
  • 9. dirinya tanpa merugikan, melukai, menyinggung, atau mengancam hak-hak, kenyamanan, dan integritas perasaan orang lain. Perilaku asertif tidak dilatarbelakangi maksud-maksud tertentu, seperti untuk memanipulasi, memanfaatkan, memperdaya atau pun mencari keuntungan dari pihak lain. Inti dari perilaku asertif adalah kejujuran, yaitu cara hidup atau bentuk komunikasi yang berlandaskan kepada kejujuran dari hati yang paling dalam sebagai bentuk penghargaan pada orang lain, dalam cara-cara yang positif dan menetap, yang dicirikan dengan kemampuan untuk mengekspresikan diri tanpa menghina, melukai, mencerca, menyinggung, atau menyakiti perasaan orang lain, mampu mengontrol perasaan diri sendiri tanpa rasa takut dan marah. Dalam kehidupan atau komunikasi sehari-hari, orang yang asertif akan lebih memilih pola interaksi “I’m okay, you’re okay” atau menggunakan pernyataan- pernyataan yang lebih mencerminkan tanggungjawab pribadi, seperti penggunaan kata-kata “saya” dari pada “aku” atau “kamu”. Misalnya, “saya sedih, marah, dan malu ketika saya tahu …” daripada “kamu pembohong, tidak disiplin, dan tidak dapat dipercaya karena … “. Dengan demikian, orang yang asertif akan memiliki kebebasan untuk meluapkan perasaan apa pun yang dirasakan, dan berani mengambil tanggung jawab terhadap perasaan yang dialaminya dan menerima orang lain secara terbuka. Memiliki keberanian untuk tidak membiarkan orang lain mengambil manfaat dari perasaan yang dialaminya, tetapi orang lain pun memiliki kebebasan untuk mengungkap apa yang dirasakannya.  Perilaku asertif dapat dengan mudah dipahami bila dibandingkan dengan perilaku non asertif, baik yang sifatnya pasif dan agresif. Dalam perilaku pasif, seseorang tidak memberikan reaksi atau mengekspresikan perasaan negative yang dialaminya secara jujur dan terbuka, tetapi dilakukan dengan menyimpan perasaan tersebut, menarik diri, menerima, atau menggerutu. Perilaku non asertif-pasif hakekatnya adalah bentuk ketidakjujuran emosi, kegagalan diri atau kekalahan diri yang didasari oleh perasaan-perasaan takut, cemas, menghindari konflik, keinginan untuk mencari jalan keluar paling mudah, dan bahkan ketidakmampunan untuk memahami diri dan memenuhi kebutuhan untuk bersikap sabar. Pola komunikasi yang berkembang pada kelompok nonasertif-pasif adalah “I’m not okay, you’re okay”.
  • 10.  Sedangkan pada perilaku nonasertif-agresif, reaksi yang diberikan diekspresikan keluar dan dilakukan secara terbuka melalui tindakan aktif berupa pengancaman atau penyerangan, dilakukan secara langsung atau tidak langsung, baik dalam bentuk fisik atau verbal. Tindakan yang dilakukan secara langsung, misalnya marah-marah, memukul, menuntut, dominan, egois, menyerang, dsb. Sedangkan tindakan tidak langsung, misalnya dengan menyindir, menyebar gossip, dsb. Tindakan agresif ini biasanya sengaja dilakukan dengan maksud untuk melukai, melecehkan, menghina, mempermalukan, menyakiti, merendahkan dan bahkan menguasai pihak lain. Dalam pola komunikasi mereka cenderung menggunakan pola “you’re not okay, I’m okay”. Dengan kata lain, seseorang dikatakan bersikap non-asertif, jika ia gagal mengekspresikan perasaan, pikiran dan pegangan/keyakinan secara tulus, jujur, sopan, dan apa adanya tanpa maksud untuk merendahkan hak-hak atau mengancam integritas perasaan orang lain, sehingga justru menimbulkan respon dari orang lain yang tidak dikehendaki atau negative. 2.3 Prinsip-prinsip Manajemen Waktu Menurut DR Jan Yager, prosedur manajemen waktu bukanlah hal yang muda, sehingga ada yang harus diperhatikan dalam pelaksanaanya, terlebih hal ini adalah penyelesaian tugas. Menurutya, hal yang harus dilakukan adalah: 1) selalu aktif (bukan reaktif); 2) tentukan sasaran (tujuan); 3) tentukan prioritas dalam bertindak; 4) pertahankan focus; 5) buat tenggang waktu yang realistis; 6) dengan menggunakan teori “lakukan sekarang juga” (DO IT NOW), penjelasan ini dapat diperluas sebagai mana berikut:  D = Divide (bagi-bagi tugas) Membagi tugas menjadi beberapa bagian pembahasan. Dengan hal ini akan lebih mudah dalam mengerjakan, yakni dimulai dari yang paling dasar atau pokok menuju perluasannya.  O = Organize (atur cara pelaksanaan) Mengerjakan dengan bertahap sesuai jadwal yang telah dibuat terlebih dahulu. Dimulai dengan pencarian referensi hingga hasil yang harus ditulis.  I = Ignore (abaikan gangguan)
  • 11. Sebenarnya hal ini tidak begitu tepat jika disebut gangguna, namun karena keadaan emosi yang tertekan dengan adanya tugas, sehingga beberapa kondisi luar sangat berpengaruh.  T = Take (ambil kesempatan) Sekalipun ada tuugas yang harus dikerjakan, bukan berarti kegiatan lain akan tersingkirkan, namun begitu perlu apa yang sebelumnya disebut dengan jadwal kegiatan yang terencana. Dan giliran focus tugas, itulah kesempatan.  N = Now (sekarang harus dijalankan) Kerjakan tugas jika telah memasuki jadwal yang telah ditentukan. Dalam arti sebagai prioritas dengan aktifitas lain. Tidak untuk dimundurkan atau digantikan waktu yang lain.  O = Oppurtunity (ambil kesempatan) Perubahan aktifitas diluar rencana merupakan keuntungan waktu, sehingga hal itu dapat digunakan.  W = Watch Out (waspada dengan waktu) Waktu adalah tetap, sehingga penggunaan efisien akan semakin baik. Factor-faktor yang dapat mempengaruhi manajemen waktu yaitu: a. Adanya target yang jelas Dengan adanya target pencapaian maka hidup akan lebih terartah dan waktupun dapat diatur dengan sebaik-baiknya. b. Adanya prioritas kerja Individu dapat menjalankan manajemen waktu dengan baik akan mecurahkan seluruh konsentrasi dan energinya untuk mencapai prioritas yang telah ditetapkannya. Adanya prioritas dalam bekerja merupakan salah satu factor utama yang membuat individu berhasil melakukan pekerjaan dengan baik. c. Penundaan pekerjaan Kebiasaan menunda pekerjaan seringkali menyebabkan kehabisan waktu dan tenaga saat akan mengerjakannya. Sehingga bila dipaksakan melaksanakannya maka hasilnya bukanlah yang terbaik karena dilakukan dengan sia-sia.
  • 12. d. Pendelegasian tugas Sifat kurang percaya pada orang lain dan ingin semua pekerjaan selesai dengan sempurna seringkali membuat tersitanya waktu yang kita miliki. Perlu kiranya di ingat bahwa pekerjaan yang dilakukan orang lain mungkin tidak sebaik jika di lakukan sendiri, akan tetapi jika pekerjaan tersebut tidak yang utama kenapa tidak didelegasikan saja pada orang lain dengna tetap diawasi. Hal itu dapat lebih meringankan pekerjaan, waktu yang ada dapat di gunakan melakukan pekerjaan lain yang lebih berkualitas disamping dapat meningkatkan rasa percaya diri, kebahagiaan dan rasa hormat dari orang yang kita kasih tugas. e. Penataan ruang kerja Ruang kerja yang membosankan dapat membuat pekerja kurang merasa nyaman dalam melakukan suatu pekerjaannya sehingga dapat mengakibatkan sulitnya mendapat hasil kerja yang baik. Dampak dari penggunaan manajemen waktu, antara lain:  Memiliki prioritas yang jelas dalam bekerja  Dapat mengurangi keterlambatan dan kesalahan dalam bekerja  Dapat tepat waktu dalam melakukan suatu pekerjaan sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja  Memiliki kemampuan untuk tetap berkonsentrasi terhadap pekerjaan sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja yang baik.  Dapat melatih kebiasaan disiplin untuk hal-hal yang berhubungan dengan waktu sehingga pekerjaan yang dilakukan akan lebih efisien. 2.4 Menentukan Urutan Prioritas Dalam mengatur/me-manage waktu, adala penting untuk membuat skala prioritas. Manajemen waktu yang baik adalah dengan membuat data aktifitas atau pekerjaan dan menentukan skala priortias dari setiap pekerjaan tersebut. Disni perlu kita tahu bahwa setiap pekerjaan pastilah penting namun dari daftar pekerjaan itu ada yang lebih penting yaitu pekerjaan yang mendesak atau genting dan biasanya berhubungan dengan deadline. Letakkan aktifitas yang genting pada daftar yang paling atas untuk segera dikerjakan baru diikuti dengan daftar urutan pekerjaan lain yang kurang prioritasnya.
  • 13. Tugas Sangat Penting Penting tidak mendesak Tidak penting mendesak Tidak penting tidak mendesak Berikut adalah langkah-langkah pengelolaan waktu yang dapat dimulai sejak dini: o Buatlah table rencana kerja bulanan, mingguan dan harian o Periksa kembali tujuan-tujuan yang ingin dicapai, dan buat rencana pencapaiannya hingga pada kegiatan harian o Urutkan kegiatan berdasarkan skala prioritas (tingkat kepentingannya, misalnya yang paling dekat dengan tenggat waktu penyelesainnya o Tentukan pekerjaan yang bisa didelegasikan o Beri tanda pekerjaan yang bisa didelegasikan o Pindahkan pekerjaan yang belum bisa diselesaikan pada hari berikutnya o 20% dari rencana kerja terlaksana, dapat mewujudkan 80% hasil yang diharapkan o Berikan waktu untuk tugas-tugas darurat. Apabila muncul tugas-tugas darurat, evaluasi kembali skala prioritas. 2.5 Evaluasi Penggunaan Waktu 1. Strategi mengelola waktu di kantor Strategi mengelola waktu di kantor adalah mengatur langkah-langkah tindakan menggunakan waktu yang sudah disediakan seoptimal mungkin agar tugas-tugas yang seharusnya diselesaikan tidak tertunda atau bahkan harus diselesaikan di rumah. Mengelola penggunaan waktu di kantor yang efisien, selain membantu kelancaran kerja di kantor, juga terbebas dan pekerjaan lembur yang seharusnya tidak perlu. Demikian pula dengan pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat pada waktunya maka kepentingan orang lain yang terkait dengan pekerjaan kita tidak terganggu. Dibawah ini beberapa cara untuk mengelola waktu di kantor agar lebih efisien: 1) Intropeksi Diri
  • 14. Intropeksi diri atau menilai diri sendiri adalah suatu cara untuk mengenal diri sendiri sekaligus mengetahui kelemahan dan kekuatan yang ada pada diri kita sendiri. Kekuatan dan kelemahan yang sudah diketahui, kemudian dipadukan secara seimbang akan menghasilkan kualitas suatu pekerjaan di kantor yang lebih baik. Menilai diri sendiri, dimaksudkan agar tidak keluar jalur yang semestinya. Selain itu menilai diri sendiri juga berfungsi untuk mengevaluasi apakah pekerjaan yang selama ini telah dikerjakan semakin mudah, semakin sulit, semakin cepat atau malah semakin lama. 2) Mengenali segala sesuatu yang membuat waktu boros Selama ini kita tidak menyadari bahwa banyak hal-hal yang kita lakukan dan ternyata tidak banyak membawa manfaat dan cenderung pemborosan waktu yang sia-sia. Padahal ini sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa kita sadari. Hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya pemborosan waktu tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Telepon  Beberapa kali telepon yang seharusnya bukan untuk kita atau telepon nyasar  Pembicaraan yang tidak focus  Tempat kita dekat dengan telepon kantor 2. Pertemuan  Dimulainya terlambat  Tidak efisien, bertele-tele  Tidak focus 3. Penundaan  Hindari penundaan pelaksanaan tugas  Orang lain jadi tertunda juga  85,2% orang menunda pekerjaan akibatnya negative 93.3% 4. Tidak menemukan apa yang dicari  Lupa sesuatu yang baru saja diterimanya, filing system amburadul 5. Kertas kerja yang berserakan dan tidak teratur, tidak segera dibereskan 6. Interupsi yang tidak perlu  Pembicaraan tentang kebijakan yang baru saja diambil pimpinan  Ada argumentasi berkepanjangan
  • 15. 7. Kemelut  Kemelut membuyarkan konsentrasi  Sumber pemborosan  Menghabiskan energi 8. Adanya gangguan  Lampu padam tiba-tiba  Telepon  air 9. Pelimpahan tugas yang berbalik  Diserahkan kepada bawahan, tapi akhirnya jadi beban atasan yang bersangkutan 3) Mengubah Kebiasaan Pada dasarnya setiap kebiasaan bisa diubah dengan keinginan dan latihan yang kuat. Terlebih apabila kebiasaan tersebut adalah kebiasaan buruk, maka perubahan terhadap kebiasaan tersebut adalah suatu keharusan. Salah satu kebiasaan yang kurang baik adalah pemborosan waktu. Ada 4 langkah perubahan untuk menolong upaya mengubah kebiasaan lama kita, yang selama ini dianggap sebagai suber pemboros waktu. a. Tuliskan apa saja yang menjadi sumber pemboros waktu Setelah anda tuliskan seluruh sumber pemboros waktu maka pilihlah pemboros waktu yang menurut anda segera dapat diatasi, dan susunlah pemboros lain yang membutuhkan strategi untuk diatasi. b. Buatlah daftar masalah yang ditimbulkan oleh kebiasaan yang memboroskan waktu (penundaan waktu) c. Visualisasikan kebiasaan yang menghemat waktu. Membayangkan anda dengan cepat dapat menyelesaikan segala pekerjaan dengan singkat, dengan demikian akan mempermudah untuk melakukan pekerjaan selanjutnya. d. Kembangkan kebiasaan menghemat waktu.
  • 16. E. Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran Pendekatan : Saintifik Strategi : Tes tertulis Metode : Tes tertulis F. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu Pendahuluan  Memberikan salam Nilai Religius  Melihat kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar Nilai Tanggung Jawab  Mengabsen siswa Nilai Disiplin  Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa Nilai Religius  Tanya jawab mengenai materi SOP Nilai Rasa Ingin Tahu  Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui power point Nilai Rasa Ingin Tahu 5 menit Inti  Memberikan waktu untuk siswa belajar terlebih dahulu sebelum ulangan dimulai Nilai rasa ingin tahu, tanggung jawab dan disiplin (Mengamati dan Menanya)  Membagikan soal dan lembar jawaban ke seluruh siswa Nilai disiplin (Mengamati)  Siswa mengerjakan soal dengan tertib dan tidak mencontek Nilai disiplin, tanggung jawab, mandiri, dan cinta tanah air (Asosiasi)  Mengumpulkan lembar jawaban bagi siswa yang telah selesai mengerjakan soal Nilai disiplin (Mengamati) 10 menit 4 menit 70 menit Penutup  Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi komunikasi Nilai komunikatif  Mengucapkan salam Nilai Religius 1 menit
  • 17. G. Penilaian Hasil Belajar a. Tes : Tes tulis (Pilihan ganda dan Uraian) SOAL I. Pilihan Ganda 1. Tindakan atau proses perencanaan dan secara sadar melakukan control atas jumlah waktu yang dihabiskan untuk kegiatan tertentu, terutama untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi atau produktivitas meruapakan pengertian dari …. a. Manajemen b. Manajemen waktu c. Waktu d. Efisiensi waktu e. Efektivitas waktu 2. Berikut ini yang merupakan salah satu pentingnya manajemen waktu yaitu …. a. Manajemen waktu memunculkan rasa kecewa dan stress karena banyak pekerjaan yang dilakukan b. Manajemen waktu mengurangi efektivitas dan efisiensi pekerjaan c. Manajemen waktu menjadikan seseorang lebih produktif d. Manajemen waktu membuat kegiatan terbatas e. Semua jawaban salah 3. Dibawah ini yang bukan merupakan karakteristik waktu adalah …. a. Time management b. Untransfersible c. Irreversible d. Unsubstitution e. Unpayable 4. Berikut adalah beberapa hal-hal yang mempengaruhi skala prioritas yaitu sebagai berikut, kecuali …. a. Tingkat urgensinya b. Kesempatan yang dimiliki c. Kemampuan diri d. Tingkat pendapatan e. Status kewarganegaraan 5. Kemampuan untuk menyatakan diri dengan tulus, jujur, jelas, tegas, terbuka, sopan, spontan, dan apa adanya, disebut …. a. Afektif b. Atraktif c. Asertif
  • 18. d. Aktif e. Anarkis 6. Dalam melakukan manajemen waktu ada tindakan manajemen yang digunakan, yakni ….. a. Merencanakan, melaksanakan (pengawasan) dan mengevaluasi b. Mengembangkan keahlian bawahan sebagai pembelajaran kesalahan c. Atasan tidak mempunyai kemampuan dalam pembuatan keputusan d. Waktu ini hanya dimanfaatkan untuk kebuutuhan primer manusia e. Waktu yang tidak dapat diatur 7. Pelimpahan wewengan dan tanggungjawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu disebut ….. a. Asertif b. Prioritas c. Delegasi d. Efisiensi e. Efektivitas 8. Kuadran yang menunjukkan sebuah prioritas yang sangat mendesak dan juga sangat penting adalah kuadran nomor …. a. I b. II c. III d. IV e. V 9. Kuadran yang menunjukkan hal yang sangat mendesak, namun tidak terlalu penting, yang merepresentasikan sebuah hal yang harus dilakukan saat itu juga, namun dari segi substansi sebenarnya tidak terlalu berpengaruh adalah kuadran nomor ….. a. I b. II c. III d. IV e. V 10. Dibawah ini yang termasuk dampak dari penggunaan manajemen waktu adalah …. a. Menetapkan tujuan b. Menyusun prioritas c. Menyusun jadwal d. Menghindari penundaan e. Memiliki prioritas yang jelas dalam bekerja
  • 19. Jawaban : 1. B 2. C 3. A 4. E 5. C 6. A 7. C 8. A 9. C 10. E II. Uraian 1. Sebutkan dan jelaskan 3 istilah dari Bahasa Yunani yang dapat diterapkan pada waktu ! 2. Sebutkan 5 faktor yang dapat mempengaruhi manajemen waktu ! 3. Sebutkan 4 langkah perubahan untuk mengubah kebiasaan yang dianggap sumber pemboros waktu ! 4. Sebutkan kepanjangan dari istilah DO IT NOW ! 5. Gambarkan dan jelaskan skala prioritas menurut Stephen R. Covey ! JAWABAN: 1. Menurut Bahasa Yunani ada tiga istilah yang dapat diterapkan pada waktu, yaitu Hora, Chronos dan Kairos. Hora memiliki pengertian waktu dalam arti sebagai suatu jangka waktu, dan Chronos adalah waktu dalam bilangan masa seperti jam, hari, minggu, bulan, tahun seterusnya, sedangkan Kairos adalah suatu waktu yang tidak pernah terulang lagi, sebab itu setiap waktu adalah sebagai suatu kesempatan yang harus dipergunakan karena tidak pernah waktu itu akan terulang lagi. 2. Faktor yang mempengaruhi manajemen waktu : Adanya target yang jelas Adanya prioritas kerja Penundaan pekerjaan Pendelegasian tugas Penataan ruang kerja
  • 20. 3. 4 langkah perubahan : a. Tuliskan apa saja yang menjadi sumber pemboros waktu Setelah anda tuliskan seluruh sumber pemboros waktu maka pilihlah pemboros waktu yang menurut anda segera dapat diatasi, dan susunlah pemboros lain yang membutuhkan strategi untuk diatasi. b. Buatlah daftar masalah yang ditimbulkan oleh kebiasaan yang memboroskan waktu (penundaan waktu) c. Visualisasikan kebiasaan yang menghemat waktu. Membayangkan anda dengan cepat dapat menyelesaikan segala pekerjaan dengan singkat, dengan demikian akan mempermudah untuk melakukan pekerjaan selanjutnya. d. Kembangkan kebiasaan menghemat waktu. 4. DO IT NOW • D = Divide (bagi-bagi tugas) • O = Organize (atur cara pelaksanaan) • I = Ignore (abaikan gangguan) • T = Take (ambil kesempatan) • N = Now (sekarang harus dijalankan) • O = Oppurtunity (ambil kesempatan) • W = Watch Out (waspada dengan waktu)
  • 21. I II III IV 5. Gambar skala prioritas Gambar Skala Prioritas Stephen R. Covey Kuadran I menunjukkan sebuah prioritas yang sangat mendesak dan juga sangat penting. Kuadran inilah yang diprioritaskan harus diselesaikan sesegera mungkin karena dikhawatirkan jika tidak terlaksana akan mempengaruhi kinerja secara keseluruhan. Kuadran II menunjukkan prioritas yang sangat penting namun tidak mendesak kuadran ini merepresentasikan hal yang sangat penting dilakukan, namun tidak perlu dilakukan saat ini juga. Kuadran III menunjukkan hal yang sangat mendesak, namun tidak terlalu penting yang merepresentasikan sebuah hal yang harus dilakukan saat itu juga, namun dari segi substansi sebenarnya tidak terlalu berpengaruh. Sedangkan Kuadran IV merepresentasikan hal yang tidak mendesak dan juga tidak penting. Prioritas ini merupakan prioritas paling bawah yang perlu dilakukan jika kita memiliki beberapa kegiatan. Aturlah kegiatan dengan prioritas kuadran ii ditemaptkan paling bawah. LebihPenting KurangPenting Lebihmendesak Kurangmendesak
  • 22. H. Sumber Belajar 1. Endang R, Mulyani, dkk. 2010. Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran. Jakarta: Erlangga. 2. Administrasi Perkantoran Modern, The Liang Gie. 3. Manajemen Administrasi Perkantoran. 4. Modul Administrasi Perkantoran, P4TK Bispar. 5. Manajemen Kearsipan Modern. 6. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta, Juli 2014 Mengetahui, Kepala SMK Negeri 25 Jakarta Guru Mata Pelajaran Dra. Ety Purwanty, M.Pd Suyetty, S.Pd NIP. 196603241994122002 NIP. 1962080419852003