Kebijakan pelaks. program -Rakor pd tl - 2015 29042015
1. KEBIJAKAN NASIONAL
PELAKSANAAN PROGRAM TAHUN
2015
Oleh :
Mita Dwi Aprini
PPK Pembinaan Kawasan Permukiman Perkotaan (P2KP)
Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Berbasis Masyarakat (PKPBM)
Disampaikan pada acara :
Rapat Koordinasi Program Director dan Team Leader serta EGM Tenaga Ahli OC/OSP
Bandung , 3-6 Mei 2015
2. OutlineOutline
1. Permasalahan & Tantangan 2015
2. Pelaksanan Program
Pemberdayaan Masyarakat Tahun
2015
3. Pelaksanaan Program Peningkatan
Kualitas Permukiman Perkotaan
(P2KP)
3. Permasalahan & Tantangan Tahun 2015Permasalahan & Tantangan Tahun 2015
1. Loan/Grant Berakhir Desember 2015
PNPM Urban IV (Loan IBRD No. 8213-IND)
GFDRR/PRBBK (Grant No. TF 012192)
• Capaian KPI Indikator
Tujuan (Objective) dan KPI
Hasil antara (Intermediate)
• Kelengkapan SIM
• Penyusunan PCR/ICR
Pada Tahun 2005 akan dilakukan evalusi/studi oleh Konsultan Evaluasi (KE) :
1.Studi/Evaluasi Pelaksanaan Pilot PRB-BK, Selaras, ND Metropolitan
2.Studi/Evaluasi Pelaksanaan PNPM Urban IV
3.Studi/Evaluasi Tentang Kelembagaan Masyarakat (BKM)
4.Evaluasi dampak PPMK
5.Studi Pelaksanaan Pilot BDC
6.Studi Pelaksanaan Pilot Ekonomi Syariah
4. Capaian KPI Program Reguler Tahun 2014
No KPI
PROVINSI
TERCAPAI
PROV. TIDAK
TERCAPAI
PROVINSI TIDAK
TERCAPAI
1 Partisipasi warga miskin (40%) 34 0 -
2 Partisipasi Perempuan (40%) 34 0 -
3 Partisipasi dalam pemilu basis (30%) 32 2
DKI Jakarta &
Riau
4 BKM Terbentuk (90%) 34 0 -
5 PJM Selesai (90 %) 34 0 -
6 Kegiatan Tridaya selesai (80 %) 32 2
Kalimantan
Barat & Papua
Barat
7 Anggota KSM Perempuan (30%) 34 0 -
Sumber : SIM P2KP.Org_29 April 2015
2. Capaian KPI dan Kelengkapan SIM
5. Kelengkapan SIM Tahun 2012-2014
Sumber : SIM P2KP.Org_28 April 2015
SIM
TAHUN
JUMLAH PROVINSI
DENGAN KEL/DESA
TAHUN KE
JUMLAH PROVINSI
KELENGKAPAN
< 95 %
%
PROVINSI
KELENGKAPAN
< 95 %
II III IV II III IV II III IV
2012 30 31 32 2 1 1 6% 3% 3%
2013 32 30 32 0 0 2 - - 6%
2014 32 32 31 1 1 2 3% 3% 7%
SIM
TAHUN
JUMLA
PROVINSI
JUMLAH PROVINSI
KELENGKAPAN
95 %
JUMLAH PROVINSI
KELENGKAPAN
< 95 %
%
PROVINSI
KELENGKA
PAN < 95%
2012 33 32 1 3%
2013 33 33 0 -
2014 34 25 11 32%
Sumber : SIM P2KP.Org_28 April 2015
Catatan : Capaian kelengkapan PM dan BLM Tahun 2014 dapat disebabkan masalah server sim awal tahun 2015
6. Tantangan KPI dan Kelengkapan SIM :
1.Provinsi dengan partisipasi pemilihan BKM tingkat basis <
30 % = DKI Jakarta dan Riau
2.Provinsi dengan Kelengkapan SIM PM < 95 % :
Tahun 2012 = Jambi, Kalbar dan Malut
Tahun 2013 = NTB dan Papua Barat
Tahun 2014 = Jambi, Sumut dan Kaltara
3.Provinsi dengan kelengkapan SIM BLM < 95 % :
Tahun 2012 = Riau
Tahun 2013 = - (semua provinsi > 95 %)
Tahun 2014 = Jambi, Jabar, Kalbar, Kepri, Sumut,
Kaltara,
Maluku, Malut, NTT, Papua Barat
4.Provinsi kelengkapan SIM BLM Tahun 2012 & 2013
anomali (>100%) = Kalbar, Lampung dan Malut
7. 3. Penyelesaian Temuan BPKP
• Hasil temuan BPKP secara nasional (33 Provinsi) tahun 2002-2013
berdasarkan LHA/LAI/LAP BPKP dapat disampaikan sebagai berikut
NO URAIAN
TEMUAN
AWAL
TINDAK LANJUT
TEMUAN
(SELESAI/03)
TEMUAN
BELUM SELESAI
(01/02)
1 Jumlah LHA/LAI/LAP 774 666 108
2 Jumlah Temuan 3.209 2.928 281
3 Jumlah Rekomendasi 5.013 4.618 395
4 Nilai Temuan (Rp) 31.060.459.688 22.873.942.396 8.186.517.293
Keterangan :
1)01 = temuan belum ditindaklanjuti; 02 = temuan dalam proses penyelesaian; 03 = temuan selesai ditindaklanjuti
2)Nilai temuan (Rp) adalah temuan BPKP yang mencantumkan nilai uang karena adanya kesalahan administrasi dan/atau
penyalahgunaan dana
3)Status Data_31 Maret 2015
• Temuan hasil pemeriksaan BPKP yang berstatus Belum Selesai (01/02),
perlu menjadi perhatian dan segera diselesaikan dengan status selesai
menurut SIM BPKP (03) Detil data per provinsi terlampir
8. 4. Penuntasan Program Pilot Tahun 2015
• Pilot Bussines Development Centre (BDC) di 15 Kab/Kota wilayah
KMP-1
• Pilot Federasi UPK di 3 Kab/Kota Wilayah KMP-1
• Pilot PRBBK Kebakaran di Permukiman di 10 Kel/Desa Provinsi
Jawa Timur wilayah KMP-2
• Pilot pemilihan bahu DAPM di 10 Kel/Desa Jateng & Yogyakarta
di wilayah KMP-2
• Pilot pengembangan KSM di 56 Kel/Desa tersebar di 9 Provinsi
wilayah KMP-2
9. 5. Kemandirian BKM Tahun 2014
• Berdasarkan SIM P2KP status 29 April 2015, dari
11.066 Kel/Desa sasaran hasil penilaian kinerja BKM
yang telah dientri ke dalam SIM sebanyak 10.836
Kel/Desa (97,92%)
• Dari 10.836 Kel/Desa, diperoleh hasil sebagai berikut :
Tantanganya :
100 % BKM
minimal Mandiri
pada akhir 2015
10. 6. Kualitas Pembangunan Infrastruktur
• Berdasarkan SIM P2KP status 29 April 2015, selama
periode 2012-2014, kegiatan pembangunan
infrastruktur yang telah disertifikasi sebanyak 178.070
kegiatan
• Hasil sertifikasi sebagai berikut :
2012 71.959 69.804 97% 2.155 3%
2013 58.737 57.271 98% 1.466 2%
2014 47.374 46.180 97% 1.194 3%
JUMLAH 178.070 173.255 97% 4.815 3%
LAYAK
LAYAK DENGAN
PENYEMPURNAAN
HASIL SERTIFIKASITOTAL
KEGIATAN
INFRA TELAH
DISERTIFIKASI
TAHUN
Perlu mendapat perhatian &
dilakukan langkah-langkah
perbaikan
11. 7. Target Universal Access Tahun 2019
• Arahan pembangunan kawasan permukiman dalam
RPJMN 2015-2019, yaitu :
12. 1. Lingkup/Jenis Program
Pelaksanaan Program Pemberdayaan
Masyarakat Tahun 2015
Pelaksanaan Program Pemberdayaan
Masyarakat Tahun 2015
No PROGRAM KEGIATAN
1 Lanjutan Pemberdayaan
(eks PNPM Urban)
• Pencairan/Pemanfaatan kekurangan BLM tahap 2
• Fasilitasi BKM menuju target 100 % Mandiri
2 PLPBK • Pencairan/Pemanfaatan BLM tahap 2
• Chanelling & Kemitraan
3 GFDRR/PRBBK • Penyelesaian Pemanfaatan BLM TA. 2014
• Fasilitasi Pilot Kebakaran & Cap. Building
3 Selaras-NAD • Pencairan/pemanfaatan BLM
4 PPMK • Pencairan/pemanfaatan BLM & akses usaha/kerja
5 Pilot Penguatan KSM • Fasilitasi & akses usaha/kerja
6 Pilot Micro Finance Syariah • Fasilitasi KSM & akses usaha/kerja
7 Pilot BDC & Federasi UPK • Feasibility Study & fasilitasi serta stimulan BLM
8 Pilot Bahu DAPM • Fasilitasi pemilihan Bahu & operasionaliasi Bahu
13. 2. Percepatan Penyaluran dan Pemanfaatan BLM DIPA Kab/Kota
TA. 2015
• Pada tahun 2015,
dialokasikan dana BLM
sebesar Rp 229,3
milyar pada DIPA Kab/Kota
untuk memenuhi kekurangan
dana BLM Tahap 2 tahun
2013/2014
• Dana BLM TA. 2015 tersebut
diatas dialokasikan kepada
4.107 Kel/Desa yang tersebar
di 91 Kab/Kota dan 13
Provinsi *) Alokasi BLM Kab. Pangandaran di tempatkan pada DIPA Satker PKP2B
Prov. Jabar
ALOKASI DIPA KAB/KOTA TA. 2015
14. TARGET PENYERAPAN DIPA KAB/KOTA TA. 2015 (milyar)
Bulan April dan Mei
terdapat target
penyerapan komulatif Rp
14,8 M
15. 2. Percepatan Penyaluran dan Pemanfaatan BLM DIPA Provinsi
TA. 2015
NO JENIS PROGRAM KETERANGAN
1
Penataan Lingkungan
Berbasis Komunitas
(PLPBK)
Dilaksanakan di 279 Lokasi PLPBK terdiri dari 5 kel
penetapan tahun 2012, 221 kel lokasi Baru tahun
2013 dan 53 kel lokasi Kota Besar Penetapan
tahun 2014.
2
Penguatan Peran Gender
untuk NAD (Selaras )
Dilaksanakan di 426 Kelurahan di Provinsi Nangro
Aceh Darussalam (NAD)
3
Peningkatan Penghidupan
Masyarakat Berbasis
Komunitas (PPMK)
Dilaksanakan di 845 Kelurahan tersebar di 13
Provinsi, di Wilayah 1, merupakan BLM tahap ke II
PPMK.
4
Pelatihan Masyarakat/
PELMAS
Dilaksanakan di 11.066 Kelurahan di 34 Provinsi
5 PRBBK Pilot Kebakaran
Dilaksanakan di Provinsi Jatim (Kel pilot dalam
proses penetapan)
6
Peningkaan Kualitas
Kawasan Permukiman
Kumuh
Dilaksanakan di 56 Kota/ Kabupaten tersebar di
31 Provinsi.
16. DIPA P2KP
TA.2015
SATKER PKP2B
DIPA P2KP
TA.2015
SATKER PKP2B
GAJI TIM KORKOT/TIM
FASKEL DAN BOP TIM FASKEL
GAJI TIM KORKOT/TIM
FASKEL DAN BOP TIM FASKEL
PELATIHAN DASAR FASKEL
BARU
PELATIHAN DASAR FASKEL
BARU
PELATIHAN MASYARAKATPELATIHAN MASYARAKAT
BLM PLPBKBLM PLPBK
BLM SELARAS (P2G) NADBLM SELARAS (P2G) NAD
BLM PPMKBLM PPMK
BLM PRB-BKBLM PRB-BK
BLM KAB. PANGANDARANBLM KAB. PANGANDARAN
280.162.600.000,-280.162.600.000,-
1.639.800.000,-1.639.800.000,-
57.294.400.000,-57.294.400.000,-
233.129.100.000,-233.129.100.000,-
57.877.000.000,-57.877.000.000,-
33.800.000.000,-33.800.000.000,-
2.000.000.000,-2.000.000.000,-
297.500.000,-297.500.000,-
TOTAL
721.041.600.000,-
TOTAL
721.041.600.000,-
STRUKTUR ALOKASI DIPA-P TA.
2015
SATKER PKP2B PROVINSI
BLM Penanganan
Kumuh
BLM Penanganan
Kumuh56.000.000.000,-56.000.000.000,-
Sumber : Monev KMP-2_28 April 2015
17. Bulan Mei terdapat
target penyerapan
komulatif Rp 134,2 M
TARGET PENYERAPAN DIPA PROVINSI TA. 2015 (milyar)
18. 3. Arahan Pelaksanaan Program Pemberdayaan 2015
1. Penyaluran dan pemanfaatan BLM pada DIPA
Kab/Kota dan Provinsi TA. 2015 sesuai dengan
target penyerapan
2. Pencapaian kinerja seluruh BKM minimal berstatus
MANDIRI pada akhir tahun 2015
3. Pencapaian KPI seluruh program tahun 2015
(Reguler dan advance serta Pilot Program) : secara
kuantitas dan kualitas
4. Penyelesaian temuan BPKP dan penyimpangan
dana pengaduan masyarakat
5. Mengendalikan pelaksanaan program tahun 2015
secara efektif dan efisien
19. Pelaksanaan Penanganan Permukiman
Kumuh Tahun 2015 (P2KP)
Pelaksanaan Penanganan Permukiman
Kumuh Tahun 2015 (P2KP)
P2KP KOTA
2015
P2KP KOTA
2015
Penanganan Kawasan Kumuh
Prioitas Tahun 2015
Penanganan Kawasan Kumuh
Prioitas Tahun 2015
Penyusunan PJM ILP (Infrastruktur
Lingkungan Permukiman)
Penyusunan PJM ILP (Infrastruktur
Lingkungan Permukiman)
1. Dilaksanakan di kawasan permukiman kumuh terpilih
2. Alokasi dana Rp 1 milyar/kab-kota
3. Melalui pendekatan pemberdayaan
4. Target : Menangani kawasan kumuh melalui
penurunan tingkat keparahan (%) tujuh indikator
kumuh
1. Melakukan klarifikasi profil kawasan kumuh sasaran
penanganan kumuh 2016-2019 yang telah ditetapkan
Dit. Pengembangan Kawasan Permukiman
2. Melakukan pendataan tujuh indikator kumuh pada
Kel/Desa/Kawasan diluar prioritas 2015 dan 2016-2019
3. Menyusun PJM –ILP (Infrastruktur Lingkungan
Permukiman)
20. Penanganan Kawasan Kumuh Prioitas Tahun 2015Penanganan Kawasan Kumuh Prioitas Tahun 2015
1. Dana BLM penanganan kawasan kumuh prioritas 2015
dialokasikan dalam bentuk BELANJA MODAL
2. Pencairan dilakukan dalam 3 tahap : 40%-30%-30% dari
total pagu
3. Dilaksanakan secara swakelola oleh Kelompok
Masyarakat (BKM)
Penyusunan PJM ILP (Infrastruktur Lingkungan Permukiman)Penyusunan PJM ILP (Infrastruktur Lingkungan Permukiman)
1. Dilakukan melalui pendataan tujuh indikator kumuh
2. Hasil pendataan tujuh indikator kumuh tidak disimpulkan
menjadi luasan kawasan kumuh (catatan : luasan
kawasan kumuh hanya dapat dikeluarkan melalui SK
Bupati/Walikota)
3. Ditujukan untuk upaya pencegahan terjadi/tumbuhnya
kawasan kumuh baru
22. Jumlah
LHA/ LAI /
LAP
Jumlah
Temuan
Rekomen
dasi
Jumlah Temuan Dana
Jumlah
LHA/ LAI / LAP
Temuan
Selesai
Rekomen
dasi
Selesai
Jumlah Dana Kembali
Jumlah
LHA/ LAI / LAP
Jumlah
Sisa
Temuan
Rekomen
dasi
Jumlah Dana Belum
Kembali
1 Sumatr a Utara 38 114 152 625.807.636 28 72 103 344.398.915 10 42 49 281.408.721
2 Sumatr a Barat 24 116 156 169.949.079 21 112 151 131.179.654 3 4 5 38.769.425
3 Riau 21 61 110 274.305.650 21 61 110 274.305.650 0 0 0 -
4 Kepulauan Riau 22 46 72 119.784.585 22 46 72 119.784.585 0 0 0 -
5 Jambi 15 86 137 946.190.050 14 85 136 900.412.050 1 1 1 45.778.000
6 Sumatr a Selatan 24 66 78 683.368.270 15 47 57 257.406.337 9 19 21 425.961.933
7 Bengkulu 20 77 111 201.709.500 17 70 102 27.600.000 3 7 9 174.109.500
8 Lampung 16 86 93 414.884.999 14 69 74 28.413.193 2 17 19 386.471.806
9 Bangka Belitung 14 38 69 58.053.600 13 36 66 29.744.170 1 2 3 28.309.430
10 DKI Jakarta 21 59 67 2.741.728.794 20 56 62 2.689.935.794 1 3 5 51.793.000
11 Banten 22 136 159 526.072.078 21 135 158 507.672.078 1 1 1 18.400.000
12 Kalimantan Barat 11 22 39 90.997.525 11 22 39 90.997.525 0 0 0 -
13 Jawa Barat 65 274 379 644.317.087 59 265 366 522.585.987 6 9 13 121.731.100
14 Nangroe Aceh 22 99 148 150.910.316 20 91 133 145.375.985 2 8 15 5.534.331
15 Jawa Tengah 43 248 487 3.798.276.574 28 209 425 2.017.693.304 15 39 62 1.780.583.270
16 D.I Yogyakarta 20 63 83 647.560.180 20 63 83 647.560.180 0 0 0 -
17 Jawa Timur 45 182 288 4.344.221.530 29 141 206 2.988.778.596 16 41 82 1.355.442.934
18 Bali 14 64 144 119.384.000 13 61 141 119.384.000 1 3 3 -
19 Nusa Tenggara Barat 53 221 416 220.294.619 51 215 409 193.563.010 2 6 7 26.731.609
20 Nusa Tenggara Timur 25 99 185 771.172.154 22 89 173 648.419.393 3 10 12 122.752.761
21 Kalimantan Selatan 23 128 198 332.506.355 21 114 178 314.833.031 2 14 20 17.673.324
22 Kalimantan Timur 24 114 199 451.699.881 21 110 195 257.595.981 3 4 4 194.103.900
23 Kalimantan Tengah 12 55 62 185.614.135 12 55 62 185.614.135 0 0 0 -
24 Sulawesi Utara 30 133 234 791.842.062 23 120 215 759.924.480 7 13 19 31.917.582
25 Gorontalo 22 133 243 472.061.863 20 130 240 387.571.863 2 3 3 84.490.000
26 Sulawesi Tengah 21 84 130 204.440.970 18 80 121 161.265.170 3 4 9 43.175.800
27 Sulawesi Tenggara 23 106 168 492.016.534 23 106 168 492.016.534 0 0 0 -
28 Sulawesi Selatan 32 117 158 5.616.597.214 24 106 143 2.851.455.079 8 11 15 2.765.142.135
29 Sulawesi Barat 10 34 53 269.685.303 8 27 48 269.685.303 2 7 5 -
30 Maluku 12 53 76 2.150.633.414 10 50 72 2.150.633.414 2 3 4 -
31 Maluku Utar a 13 45 62 22.453.000 12 44 61 22.453.000 1 1 1 -
32 Papua 9 20 27 530.450.000 9 20 27 530.450.000 0 0 0 -
33 Papua Barat 8 30 30 1.991.470.733 6 21 22 1.805.234.000 2 9 8 186.236.733
WI LAYAH I 313 1181 1622 7.497.168.852 276 1076 1496 5.924.435.937 37 105 126 1.572.732.915
WI LAYAH I I 461 2028 3391 23.563.290.837 390 1852 3122 16.949.506.458 71 176 269 6.613.784.378
NASI ONAL 774 3209 5013 31.060.459.688 666 2928 4618 22.873.942.396 108 281 395 8.186.517.293
NO PROVI NSI
DATA AWAL TI NDAK LANJUT SI SA
Lampiran 1. DETIL DATA STATUS TEMUAN BPKP PER PROVINSI
TAHUN 2002 – 2013
(Status Data_ 31 Maret 2015)