2. A. Pengertian Tasawuf
Harun Nasution menyebutkan lima istilah yang berkenaan dengan tasawuf, yaitu :
1. ahl al-suffah (orang yang ikut pindah dengan Rasulullah saw. Dari Mekah ke
•
Madinah.)
2. saf (barisan)
•
3. sufi (suci)
•
4. sophos (kebijaksanaan)
•
5. suf ( kain wol)
•
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa tasawuf adalah sikap mental yang selalu
•
memelihara kesucian diri, beibadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan, dan
selalu bersikap bijaksana. Sikap jiwa yang demikian itu pada hakikatnya adalah akhlak
yang mulia.
Ada tiga sudut pandang yang digunakan para ahli untuk mendefinisikan tasawuf, yaitu
sudut pandang manusia sebagai makhluk terbatas, manusia sebagai makhluk yang
harus berjuang, dan manusia sebagai makhluk yang bertuhan.
Tasawuf adalah bidang kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan mental rohaniah
agar selalu dekat dengan Allah. Inilah hakikat tasawuf.
•
3. B. Sumber Ajaran Tasawuf
Tasawuf bersumber pada ajaran islam karena dipraktikkan
oleh Nabi Muhammmad saw. Dan para sahabat. Semua
itu dapat dilihat dari azas-azas yang diterapkan, yaitu
berdasarkan Al-Qur’an dan sunah.
Unsur kehidupan tasawuf mendapat perhatian yang cukup
besar dari sumber sejarah Islam, yakni Al-Qur’an dan
sunah serta praktik kehidupan Nabi dan para sahabatnya.
Dengan demikian, tidak benar apa yang dikemukakan
oleh para cendekiawan bahwa dalam tasawuf terdapat
urusan Nasrani, Yunani, Hindu-Budha, dan Persia
4. C. Maqamat dalam Tasawuf
Maqamat berasal dari bahasa Arab yang berarti tempat orang berdiri atau
pangkal mulia. Sedangkan menurut menurut istilah Maqamat berarti jalan
panjang yang harus ditempuh oleh seorang sufi untuk berada dekat dengan
Allah swt.
Maqamat dalam tasawuf adalah zuhud, taubah, wara’, kekafiran, sabar,
tawakal, dan rida.
1. Zuhud
Zuhud berarti tidak ingin terhadap sesuatu yang bersifat kedunian.
2. Tobat
Tobat menurut kalangan sufi adalah memohon ampunan atas segala dosa dan
kesalahan disertai janji yang sungguh-sungguh untuk tidak mengulangi
perbuatan dosa tersebut.
3. Wara’
Dalam pengertian sufi wara’ adalah meninggalkan segala yang di dalamnya
terdapat keragu-raguan antara halal dan haram (syubhat).
5. 4. Kefakiran
Dalam pandangan sufi, fakir adalah tidak meminta lebih dari apa yang menjadi
hak kita, tidak memandang rezeki dan kecuali hanya untuk menjalankan
kewajiban-kewajiban.
5. Sabar
Di kalangan para sufi, sabar terdiri atas sabar dalam menjalankan perintahperintah Allah, sabar dalam menjauhi segala larangan-Nya, dan sabar dalam
menerima segala cobaan yang ditimpahkan-Nya kepada diri kita.
6. Tawakal
Tawakal adalah penyerahan diri seseorang hamba kepada Allah swt.
7. Rida
Rida berarti berarti rela, suka, atau senang. Harun Nasution mengatakan bahwa
rida berarti tidak berusaha, tidak menentang qada dan qadar Allah, menerima
qada dan qadar dengan hati senang, mengeluarkan perasaan benci dari hati,
merasa senang menerima malapetaka, sebagaimana merasa senang menerima
nikmat, tidak meminta surga Allah, dan tidak meminta dijauhkan dari neraka,
tidak berusaha sebelum turunnya qada dan qadar, serta tidak merasa pahit dan
sakit sesudah turunnya qada dan qadar.