Dokumen tersebut membahas tentang filsafat pendidikan idealisme. Idealisme berpandangan bahwa pengetahuan berasal dari pengalaman internal jiwa, sedangkan kenyataan eksternal dipahami melalui berpikir. Implikasinya dalam pendidikan adalah tujuan membentuk karakter siswa, kurikulum mengutamakan pendidikan liberal, dan proses pembelajaran mengembangkan potensi siswa. Ada tiga jenis idealisme yaitu subjektif
2. Tinjauan umum tentang Filsafat
Pendidikan
• Dilihat dari pengertian praktisnya, filsafat berarti alam
pikiran atau alam berpikir. Berfilsafat artinya berpikir,
namun tidak semua berpikir berarti berfilsafat. Berfilsafat
adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh.
Tegasnya, filsafat adalah karya akal manusia yang mencari
dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-
dalamnya. Filsafat merupakan ilmu atau pendekatan yang
mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran
segala sesuatu. Menurut Immanuel Kant (1724-1804) yang
seringkali disebut sebagai raksasa pemikir Barat, filsafat
adalah ilmu pokok yang merupakan pangkal dari segala
pengetahuan.
3. Aliran filsafat Idealisme dalam
pendidikan
• Idealisme adalah aliran filsafat yang berpendapat bahwa pengetahuan itu
tidak lain daripada kejadian dalam jiwa manusia, sedangkan kenyataan
yang diketahui manusia itu terletak di luarnya. Konsep filsafat menurut
aliran idealisme adalah: (1) Metafisika-idealisme; Secara absolut
kenyataan yang sebenarnya adalah spiritual dan rohaniah, sedangkan
secara kritis yaitu adanya kenyataan yang bersifat fisik dan rohaniah, tetapi
kenyataan rohaniah yang lebih dapat berperan; (2) Humanologi-idealisme;
Jiwa dikarunai kemampuan berpikir yang dapat menyebabkan adanya
kemampuan memilih; (3) Epistemologi-idealisme; Pengetahuan yang
benar diperoleh melalui intuisi dan pengingatan kembali melalui berpikir.
Kebenaran hanya mungkin dapat dicapai oleh beberapa orang yang
mempunyai akal pikiran yang cemerlang; sebagian besar manusia hanya
sampai pada tingkat berpendapat; (4) Aksiologi-idealisme; Kehidupan
manusia diatur oleh kewajiban-kewajiban moral yang diturunkan dari
pendapat tentang kenyataan atau metafisika.
4. Menurut Power (1982), implikasi filsafat pendidikan
idealisme adalah sebagai berikut: (1) Tujuan: untuk
membentuk karakter, mengembangkan bakat atau
kemampuan dasar, serta kebaikkan sosial; (2) Kurikulum:
pendidikan liberal untuk pengembangan kemam-puan
dan pendidikan praktis untuk memperoleh pekerjaan; (3)
Metode: diutamakan metode dialektika, tetapi metode
lain yang efektif dapat dimanfaatkan; (4) Peserta didik
bebas untuk mengembangkan kepribadian, bakat dan
kemampuan dasarnya; (5) Pendidik bertanggungjawab
dalam menciptakan lingkungan pendidikan melalui kerja
sama dengan alam.
5. • Implikasi tersebut dapat ditransformasikan dalam
suatu kesimpulan bahwa, pada hakikatnya setiap
manusia dilahirkan dengan bakat dan potensi masing-
masing. Bakat dan potensi tersebut merupakan kodarat
alam yang bersifat transenden. Bagi idealisme,
pendidikan harus diarahkan untuk membimbing
manusia menuju kepribadian positif. Pendidikan bukan
hanya sekedar metode transfer pengetahuan. Proses
pengajaran dalam pendidikan harus disadari sebagai
suatu pengembangan potensi manusia, dan harus
dapat memediasi pengenalan manusia terhadap
fenomena kebenaran ideal yang tidak terbatas hanya
dalam dunia imanensi.
6. Jenis – jenis Idealisme
Sejarah idealisme cukup berliku-liku dan meluas karena mencakup berbagai teori yang berlainan walaupun berkaitan. Ada
beberapa jenis idealisme: yaitu idealisme subjektif, idealisme objektif, dan idealisme personal.
• 1. Idealisme Subjektif
• Idealisme subjektif adalah filsafat yang berpandangan idealis dan bertitik tolak pada ide manusia atau ide sendiri. Alam
dan masyarakat ini tercipta dari ide manusia. Segala sesuatu yang timbul dan terjadi di alam atau di masyarakat adalah hasil
atau karena ciptaan ide manusia atau idenya sendiri, atau dengan kata lain alam dan masyarakat hanyalah sebuah ide/fikiran
dari dirinya sendiri atau ide manusia.
• Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah seorang dari inggris yang bernama George Berkeley (1684-1753 M).
Menurut Berkeley, segala sesuatu yang tertangkap oleh sensasi/perasaan kita itu bukanlah materi yang real dan ada secara
objektif.
•
• 2. Idealisme Objektif
• Idealisme Objektif adalah idealisme yang bertitik tolak pada ide di luar ide manusia. Idealisme objektif ini dikatakan bahwa
akal menemukan apa yang sudah terdapat dalam susunan alam.
• Menurut idealisme objektif segala sesuatu baik dalam alam atau masyarakat adalah hasil dari ciptaan ide universil.
Pandangan filsafat seperti ini pada dasarnya mengakui sesuatu yang bukan materi, yang ada secara abadi di luar manusia,
sesuatu yang bukan materi itu ada sebelum dunia alam semesta ini ada, termasuk manusia dan segala pikiran dan
perasaannya.
• Filsuf idealis yang pertama kali dikenal adalah Plato. Ia membagi dunia dalam dua bagian. Pertama, dunia persepsi, dunia
yang konkret ini adalah temporal dan rusak; bukan dunia yang sesungguhnya, melainkan bayangan alias penampakan saja.
Kedua, terdapat alam di atas alam benda, yakni alam konsep, idea, universal atau esensi yang abadi.
•
• 3. Idealisme Personal (personalisme)
• Idealisme personal yaitu nilai-nilai perjuangannya untuk menyempurnakan dirinya. Personalisme muncul sebagai protes
terhadap materialisme mekanik dan idealisme monistik. Bagi seorang personalis, realitas dasar itu bukanlah pemikiran yang
abstrak atau proses pemikiran yang khusus, akan tetapi seseorang, suatu jiwa atau seorang pemikir.