2. PEMBENTUKAN BPUPKI
Kedudukan Jepang makin terjepit oleh
sekutu dalam Perang Dunia II. Kondisi Jepang
semakin terpukul. Satu-satunya harapan bagi
Jepang adalah Indonesia. Jepang berupaya menarik
hati bangsa Indonesia. Pada tanggal 7 September
1944 dalam sidang parlemen Jepang, Perdana
Menteri Kuniaki Koiso menjanjikan kemerdekaan
untuk Indonesia “kelak di kemudian hari”.
3. Para pemimpin pergerakan kemerdekaan
Indonesia mendesak Jepang untuk segera
mewujudkan janjinya. Oleh karena itu, pada tanggal
1 Maret 1945 Letnan Jenderal Kumakichi Harada
mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) dengan dr. K.R.T. Radjiman
Wedyodinigrat sebagai ketua dan R.P. Suroso
sebagai wakil ketua. BPUPKI diresmikan pada
tanggal 28 Mei 1945 di gedung Cuo Sangi In, Jalan
Pejambon Jakarta.
4. SIDANG BPUPKI
a. Sidang pertama
(29 Mei 1945 – 1 Juni 1945)
a. Sidang kedua
(10 Juli 1945 – 16 Juli 1945)
5. SIDANG PERTAMA BPUPKI
Sidang pertama BPUPKI yang dilaksanakan
pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945 membahas dasar
negara Indonesia. Beberapa tokoh mengajukan
konsep dasar negara. Tokoh tersebut antara lain Mr.
Muh. Yamin, Prof. Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Ir. Soekarno mengusulkan nama dasar negara
indonesia merdeka adalah pancasila, pada akhirnya
usul Ir. Soekarno diterima.
6. Dalam pertemuan pada tanggal 1 Juni 1945 juga
dibentuk Panitia Kecil beranggotakan sembilan
orang yang disebut Panitia Sembilan. Dalam sidang
yang dilakukan Panitia Sembilan, dihasilkan
rumusan undang-undang dasar. Rumusan ini disebut
“Piagam Jakarta” atau “Jakarta Charter”.
7. SIDANG KEDUA BPUPKI
Sidang kedua BPUPKI yang dilaksanakan pada
tanggal 10 - 16 Juli 1945 membahas rancangan
UUD. Dalam sidang ini dibentuk Panitia Perancang
Undang-undang Dasar yang bersepakat bahwa
pembukaan UUD diambil dari Piagam Jakarta.
Dalam sidang ini ditetapkan bahwa bentuk negara
Indonesia adalah republik.
8. Sebelum sidang BPUPKI berakhir, panitia
melaporkan hasil dari sidang, yaitu:
1. Pernyataan Indonesia Merdeka.
2. Pembukaan UUD.
3. UUD itu sendiri.
Dengan keberhasilan Panitia Perancang
UUD, maka tugas BPUPKI telah selesai dan
dibubarkan.
9. PEMBENTUKAN PPKI
Pada tanggal 6 Agustus 1945 Kota Hiroshima
dibom atom oleh Amerika Serikat. Jepang seakanakan terpaksa hendak mewujudkan janjinya kepada
banga Indonesia untuk merdeka. Oleh karena itu,
Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai yang
beranggotakan 21 orang pada tanggal 7 Agustus
1945.
10. Pada tanggal 9 Agustus 1945 Kota Nagasaki
juga dibom atom oleh pasukan Amerika Serikat.
Jepang makin tidak berdaya. Jenderal Besar
Terauchi memanggil Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta,
dan dr. Radjiman Wedyodiningrat untuk datang ke
markas di Dalat, Vietnam. Mereka melakukan
pertemuan pada tanggal 12 Agustus 1945.
11. Jenderal Besar Terauchi menyampaikan beberapa hal
kepada para pemimpin bangsa Indonesia, antara lain:
1. Pemerintah Jepang memutuskan memberikan
kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.
2. Untuk melaksanakan kemerdekaan dibentuk
PPKI.
3. Pelaksanaan kemerdekaan segera dilakukan
setelah persiapan selesai dilakukan dan secara
berangsur-angsur dari Pulau Jawa, baru disusul
oleh pulau lainnya.
4. Wilayah Indonesia akan meliputi seluruh bekas
wilayah jajahan Belanda.
12. Perbedaan Pendapat antara Golongan Tua dan Golongan Muda
Jepang menyerah kepada sekutu, sehingga terjadi
kekosongan kekuasaandi Indonesia. Para pemuda
meminta Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa
campur tangan Jepang, namun Bung Karno tidak
menyetujuinya. Para pemuda mengadakan rapat tentang
kemerdekaan Indonesia. Hasil rapat para pemuda
disampaikan pada Bung Karno, namun Bung Karno tetap
tidak menyetujuinya. Dan terjadi peristiwa
“Rengasdengklok”.
13. Setelah melalui peristiwa Rengasdengklok, rombongan
Soekarno-Hatta sampai di Jakarta pada malam hari. Pada
malam itu Soekarno-Hatta menemui Mayor Jenderal
Nishimura untuk menjajaki sikapnya tentang rencana
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Soekarno-hatta
ditemani Laksamana Maeda bersama orang Jepang
(sebagai penerjemah). Ternyata orang Jepang yang
bernama Nishimura tidak berani mengizinkan Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, karena takut pada sekutu.
14. Pada malam itu juga mereka menuju ke rumah Laksamana
Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta untuk
merumuskan teks porklamasi kemerdekaan Indonesia.
Tokoh yang hadir adalah Soekarno, Moh. Hatta, dan
Ahmad Soebarjo, serta beberapa tokoh muda seperti
Sukarni, Sayuti Melik, B.M Diah, dan Sudiro. Mereka
merumuskan teks proklamasi di ruang makan.
15. Soekarno memegang pena dan kertas sedangkan
Moh. Hatta dan Ahmad Soebarjo mengemukakan
ide-idenya secara lisan. Ahmad Soebarjo
meyatakan kalimat pertama berbunyi : “Kami
bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan
Indonesia”. Kemudian Muhammad Hatta
menyempurnakannya dengan kalimat kedua :
“Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan
dan lain-lain akan dilaksanakan dengan cara
yang saksama dan dalam tempo yang sesingkatsingkatnya”.
16. Setelah konsep teks proklamasi, teks itu dibawa
ke tempat pemimpin lain berkumpul, namun
timbul perpecahan. Chaerul Saleh tidak setuju
bila teks itu ditandatangani oleh PPKI, akhirnya
teks itu ditandatangani oleh Soekarno dan Moh.
Hatta dan hadirin-pun setuju.
17. Setelah konsep itu jadi segera diserahkan kepada
Sayuti Melik dan terdapat beberapa kata yang
diganti. Setelah teks selesai diketik barulah
ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta, teks
itulah dianggap sebagai teks autentik.
18. Perumusan teks proklamasi barulah selesai
pukul 04.00 WIB pada tanggal 17 Agustus
1945. Dan telah diputuskan juga teks
proklamasi akan dibacakan jam 10.00 WIB di
halaman rumah Soekarno di Jalan Pengangsaan
Timur No.56 Jakarta. Teks ini mengubah status
bangsa Indonesia yang dulunya terjajah menjadi
merdeka. Malam itu juga bendera merah putih
telah dijahit oleh Ibu Fatmawati Soekarno.
19. Pertanyaan Isian Singakat
1. Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang
pada tanggal ...
2. Rakyat Indonesia menyambut gembira
kedatangan Jepang, karena kedatangannya
membawa ...
3. Kembali dari Rengasdengklok, Soekarno dan
rombogannya tiba di Jakarta pada pukul ...
4. Nama lain dari PPKI adalah ...
5. Pada tanggal 15 Agustus 1945 para pemuda
mengadakan rapat di ...
20. 6. Yang mengusulkan teks proklamasi
ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Muh
Hatta adalah ...
7. Rumah laksana Maeda berada di ....
8. Muh. Hatta Ir. Soekarno, dan Rajiman
Wedyodiningrat dipanggil ke Dalat, Vietnam
karena ...
9. Wakil ketua BPUPKI adalah ....
10. Siapakah yang mengusulkan alenia pertama
teks proklamasi ...
21. Pertanyaan Ya / Tidak
No.
Pernyataan
Pembukaan UUD 1945 dikenal dengan nama Piagam Jakarta.
Chaerul Saleh setuju jika teks proklamasi ditandatangani oleh
seluruh anggota PPKI.
Perumusan teks proklamas selesai apa pukul 04.00 pagi.
Teks proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Muh.
Hatta, teks inilah yang disebut naskah autentik.
Sidang kedua BPUPKI terjadi pada tanggal 29 Mei 1945 – 1 Juni
1945.
PPKI dibentuk oleh Jepang dengan jumlah anggota 12 orang.
Bung Karno tidak menyetujui usulproklamasi para pemuda
karena Proklamasi perlu dibicarakan dahulu di rapat PPKI.
Darwis adalah anggota golongan tua.
Ide alinea pertama teks proklamasi di sampaikan oleh Moh.
Hatta.
Sidang kedua BPUPKI dilaksanakan 11 Juli 1945
Ya
Tidak