SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
Downloaden Sie, um offline zu lesen
BAB II

                                TINJAUAN PUSTAKA



2.1     Uraian Teoritis

2.1.1 Defenisi Kepemimpinan

        Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Istilah pemimpin digunakan

dalam     konteks    hasil    penggunaan     peran   seseorang   berkaitan    dengan

kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara. Dalam bahasa

Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelpor, pembina,

panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-

tua, dan sebagainya. Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu;

karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan

kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin.

        Menurut     Kartono    (2006:10),    kepemimpinan    merupakan       kekuatan

aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu

mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka menjadi

conform dengan keinginan pemimpin.. Sedangkan menurut Robbin (2003:163),

Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi suatu kelompok kearah

pencapaian tujuan. Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi dalam

menentukan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,

mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya (Rivai, 2005:2).

Kepemimpinan telah didefinisikan sebagai proses mempengaruhi aktivitas

seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Dalam




                                                            Universitas Sumatera Utara
esensinya, kepemimpinan merupakan upaya pencapaian tujuan dengan dan

melalui orang-orang. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi bawahan atau kelompok untuk

bekerja sama mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

      Pemimpin dalam suatu organisasi atau perusahaan memiliki gaya atau tipe

kepemimpinan yang berbeda-beda. Masing-masing gaya atau tipe kepemimpinan

dapat dipastikan akan mengakibatkan dampak yang berbeda kepada para

karyawan atau bawahannya. Namun, yang patut diperhatikan oleh setiap

pemimpin adalah gaya atau tipe kepemimpinannya harus dapat memajukan

organisasi atau perusahaan yang dipimpinnya, bukan sebaliknya.



2.1.2 Gaya Kepemimpinan

      Menurut Thoha (2003), gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku

yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi

orang lain seperti yang ia lihat. Menurut Winardi (2000:78), gaya kepemimpinan

adalah suatu    pendekatan   yang   digunakan    untuk   memahami suksesnya

kepemimpinan dalam hubungan mana kita memusatkan perhatian pada apa yang

dilakukan oleh pemimpin tersebut.

      Menurut Rivai (2002:122) ada tiga macam gaya kepemimpinan yang

mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai, yaitu :




1. Gaya Kepemimpinan Otoriter




                                                         Universitas Sumatera Utara
Kepemimpinan otoriter disebut juga kepemimpinan direktif atau diktator.

  Pemimpin memberikan instruksi kepada bawahan, menjelaskan apa yang harus

  dikerjakan, selanjutnya karyawan menjalankan tugasnya sesuai dengan yang

  diperintahkan oleh atasan. Gaya kepemimpinan ini menggunakan metode

  pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan

  strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis

  Gaya kepemimpinan          ini ditandai oleh adanya suatu          struktur yang

  pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang

  kooperatif. Dalam gaya kepemimpinan ini, ada kerjasama antara atasan dengan

  bawahan. Dibawah kepemimpinan demokratis bawahan cenderung bermoral

  tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan

  diri sendiri.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas

  Gaya kepemimpinan ini memberikan kekuasaan penuh pada bawahan, struktur

  organisasi bersifat longgar, pemimpin bersifat pasif. Peran utama pimpinan

  adalah menyediakan materi pendukung dan berpartisipasi jika diminta

  bawahan.

       Ralph      White    dan   Ronald   Lippitt   (dalam    Winardi,   2000:   79)

mengemukakan skema tiga macam gaya kepemimpinan sebagai berikut:




                                    Tabel 2.1
                          Tiga Macam Gaya Kepemimpinan




                                                             Universitas Sumatera Utara
LAISSEZ-FAIRE
        OTORITER                   DEMOKRATIS
                                                                 (BEBAS)
 1. Semua determinasi        1.   Semua “policies”       1. Kebebasan lengkap
    “policy”                      merupakan bahan           untuk keputusan
                                  pembahasan kelompok       kelompok atau
                                  dan keputusan             individual dengan
                                  kelompok yang             minimum partisipasi
                                  dirangsang dan dibantu    pemimpin.
                                  oleh pemimpin.
 2. Teknik-teknik dan        2.   Perspektif aktivitas   2. Macam-macam
    langkan-langkah               dicapai selama diskusi    bahan disediakan
    aktivitas ditentukan          berlangsung.              oleh pemimpin,
    oleh pejabat satu             Dilukiskan langkah-       yang dengan jelas
    persatu, hingga               langkah umum kea rah      mengatakan bahwa
    langkah-langkan               tujuan kelompok dan       bahwa ia akan
    mendatang senantiasa          apabila diperlukan        menyediakan
    tidak pasti.                  nasihat teknis, maka      keterangan apabila
                                  pemimpin                  ada permintaan. Ia
                                  menyarankan dua atau      tidak turut
                                  lebih banyak prosedur-    mengambil bagian
                                  prosedur alternatif       dalam diskusi
                                  yang dapat dipilih.       kelompok.
  3. Pemimpin biasanya       3.   Para anggota bebas     3. Pemimpin tidak
     mendikte tugas               untuk bekerja dengan      berpartisipasi sama
     pekerjaan khusus dan         siapa yang mereka         sekali.
     teman sekerja setiap         kehendaki dan
     anggota.                     pembagian tugas
                                  terserah pada
                                  kelompok.
  4. “Dominator”             4.   Pemimpin bersifat      4. Komentar spontan
     cenderung bersikap           objektif dalam pujian     yang tidak frekuen
     pribadi dalam pujian         dan kritiknya dan ia      atas aktivitas-
     dan kritik pekerjaan         berusaha untuk            aktivitas anggota
     setiap anggota; ia           menjadi anggota           dan ia tidak
     tidak turut serta dalam      kelompok secara           berusaha sama
     partisipasi kelompok         mental, tanpa             sekali untuk menilai
     secara aktif kecuali         terlampau banyak          atau mengatur
     apabila ia memberikan        melakukan pekerjaan       kejadian-kejadian.
     demonstrasi.                 tersebut.
Sumber: Winardi (2000:79)




                                                         Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Kinerja Karyawan

       Menurut Suryadi Prawirosentono (dalam Widodo, 2005 : 78) kinerja

adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang

dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-

masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak

melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.

       Gomes (dalam mangkunegara, 2006 : 9) mengemukakan definisi kinerja

karyawan sebagai “ungkapan seperti output, efisiensi serta efektivitas sering

dihubungkan dengan produktivitas”. Selanjutnya, Mangkunegara (2000 : 67)

mengemukakan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

       Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan

adalah hasil kerja yang dicapai seseorang karyawan sesuai dengan wewenang atau

tanggung jawab masing-masing karyawan selama periode waktu tertentu.

       Kinerja individu perorangan (individual performance) dan organisasi

(organizational performance) memiliki keterkaitan yang sangat erat. Tercapainya

tujuan organisasi tidak bisa dilepaskan dari sumber daya yang dimiliki oleh

organisasi yang digerakkan atau dijalankan oleh sekelompok orang yang berperan

aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

       Menurut Mangkunegara (2005: 14), kinerja (performance) dipengaruhi

oleh tiga faktor:




                                                         Universitas Sumatera Utara
a) Faktor individual yang terdiri dari kemampuan dan keahlian, latar

       belakang, dan demografi.

   b) Faktor psikologis yang terdiri dari persepsi, attitude (sikap), personality

       (kepribadian), pembelajaran, dan motivasi.

   c) Faktor organisasi yang terdiri dari sumber daya, kepemimpinan,

       penghargaan, struktur, dan job design



2.1.4 Indikator Kinerja Karyawan

     Mangkunegara (2000 : 67) mengemukakan bahwa kinerja karyawan adalah

hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.

     Indikator yang dipergunakan di dalam melakukan penilaian kinerja

karyawan menurut Prawirosentono (2000: 236) sebagai berikut:

     a) Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode

        yang ditentukan.

     b) Quality of work yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-

        syarat kesesuaian dan kesiapannya.

     c) Job Knowledge yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan

        keterampilannya.

     d) Creativeness yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan

        tindakan-tindakan untuk      menyelesaikan persoalan-persoalan      yang

        timbul.




                                                        Universitas Sumatera Utara
e) Cooperation yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain atau

         sesama anggota organisasi.

     f) Dependability yaitu kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal

         kehadiran dan penyelesaian kerja.

     g) Initiative yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan

         dalam memperbesar tanggungjawabnya.

     h) Personal qualities yaitu menyangkut keperibadian, kepemimpinan,

         keramahtamahan dan integritas pribadi.

     i) Efektivitas dan efisiensi yaitu menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-

         baiknya dan mempergunakan waktu yang efisien.



2.2 Penelitian terdahulu

     Lastiar (2008) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Gaya

Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada PT. Indosat, Tbk. Divisi

Regional Wilayah Barat Medan”. Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan

bahwa Koefisien Determinasi (R Square) sebesar 0.654. Untuk regresi berganda

menggunakan Adjusted R Square yang disesuaikan dengan jumlah variabel

independen yang digunakan dalam penelitian yaitu 0.428 yang berarti 42,8 %

variasi variabel terikat (Motivasi Kerja) mampu dijelaskan oleh variabel

independen gaya kepemimpinan demokratis, gaya kepemimpinan otoriter, dan

gaya kepemimpinan laissez faire dan 57,2 % lagi dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak diikut sertakan dalam penelitian ini. Berdasarkan pengujian hipotesis

dengan uji Fhitung sebesar 9,988 dan Ftabel sebesar 4,08 sehingga Fhitung >




                                                        Universitas Sumatera Utara
Ftabel (9,988 > 4,08) pada α = 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

gaya kepemimpinan demokratis, gaya kepemimpinan otoriter, dan gaya

kepemimpinan laissez faire secara bersama-sama berpengaruh terhadap motivasi

kerja pegawai pada PT. Indosat, Tbk. Divisi Regional Wilayah Barat Medan. Pada

uji t, variabel gaya kepemimpinan demokratis berpengaruh positif dan signifikan

terhadap motivasi kerja pegawai.

       Ulfa (2010) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Perilaku

Kepemimpinan Situasional Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. Bank

Syariah Bukopin Bukopin Cabang Medan Jl. S.Parman No.77 Medan). Dari hasil

penelitian tersebut, menunjukkan bahwa: Hasil penghitungan koefisien korelasi

product moment sebesar 0,830 bernilai positif, hal ini memperlihatkan bahwa

koefisien korelasi yang diperoleh adalah positif. Hal ini berarti ada hubungan

antara perilaku kepemimpinan situasional terhadap kinerja karyawan pada PT

Bank Syariah Bukopin Cabang Medan.

       Adapun perbedaan penelitian yang dilakukan Lastiar (2008) dengan

penelitian ini sendiri adalah, penelitian yang dilakukan Lastiar (2008) bertujuan

untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan di dalam organisasi terhadap

motivasi, sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Selanjutnya, yang membedakan

penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Ulfa (2010) adalah,

penelitian yang dilakukan Ulfa (2010) adalah untuk mengetahui pengaruh gaya

kepemimpinan situasional terhadap kinerja karyawan. Penelitian Ulfa (2010)

memnggunaka gaya kepemimpinan situasional sebagai variabel X, sedangkan




                                                        Universitas Sumatera Utara
penelitian ini menggunakan gaya kepemimpinan yang terdiri dari 3 dimensi yaitu

gaya kepemimpinan otoriter, demokratis, dan kendali bebas sebagai variabel X,

dan kinerja karyawan sebagai variabel Y.



2.3   Kerangka Konseptual

      Menurut Rivai (2002:122) ada tiga macam gaya kepemimpinan yang

mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai, yaitu : Gaya

Kepemimpinan Otoriter, disebut juga kepemimpinan direktif atau diktator. Gaya

kepemimpinan ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai

keputusan dan pengembangan strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling

diuntungkan dalam organisasi. Gaya Kepemimpinan Demokratis, ditandai oleh

adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan

pengambilan keputusan yang kooperatif. Dibawah kepemimpinan demokratis

bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu

kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri. Gaya Kepemimpinan Kendali Bebas

yaitu memberikan kekuasaan penuh pada bawahan, struktur organisasi bersifat

longgar, pemimpin bersifat pasif. Peran utama pimpinan adalah menyediakan

materi pendukung dan berpartisipasi jika diminta bawahan.

      Untuk menunjang keberhasilan manajemen dibutuhkan seorang pemimpin

yang dapat melaksanakan tugas dan fungsi manajemen. Seorang pemimpin yang

baik harus dapat memberikan motivasi agar dapat mencapai produktivitas kerja

dan meningkatkan kinerja bawahannya. Dapat dikatakan bahwa kepemimpinanlah

yang memainkan peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan organisasi




                                                        Universitas Sumatera Utara
dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dalam kinerja

para pegawainya (Siagian, 2003:3).

      Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2000 : 67). Kinerja merupakan

catatan outcome yang dihasilkan dari suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu

selama satu periode waktu tertentu. Berdasarkan Pernyataan tersebut, maka

kerangka konseptual penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:



 Gaya Kepemimpinan
 - Kepemimpinan Otoriter (X1)
                                                            Kinerja Karyawan (Y)
 - Kepemimpinan Demokrasi (X2)

 - Kepemimpinan Bebas (X3)

Sumber : Rivai (2002) , Mangkunegara (2000); (diolah)

                                   Gambar 2.2
                               Kerangka Konseptual


2.4    HIPOTESIS

       Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Adapun hipotesis yang penulis kemukakan berdasarkan perumusan

masalah dan kerangka konseptual diatas adalah : “Gaya kepemimpinan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Altrak

1978 Cabang Medan”




                                                           Universitas Sumatera Utara

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Dinamika Kelompok
Dinamika KelompokDinamika Kelompok
Dinamika KelompokRiinong
 
Bang pim pertemuan 7 2016 2017
Bang pim pertemuan 7 2016 2017Bang pim pertemuan 7 2016 2017
Bang pim pertemuan 7 2016 2017Mohamad Noor
 
82531476 case-study
82531476 case-study82531476 case-study
82531476 case-studyhomeworkping3
 
Makalah leadership Steve Jobs oleh teguhn
Makalah leadership Steve Jobs oleh teguhnMakalah leadership Steve Jobs oleh teguhn
Makalah leadership Steve Jobs oleh teguhnTeguh Nugraha
 
UNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOK
UNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOKUNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOK
UNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOKyusrinaamalia
 
Kuliah 6 dinamika kelompoki
Kuliah 6 dinamika kelompokiKuliah 6 dinamika kelompoki
Kuliah 6 dinamika kelompokiZuzu Aja
 
Dinamika kelompok 4
Dinamika kelompok 4Dinamika kelompok 4
Dinamika kelompok 4yusrinaamalia
 
Perilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPerilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPT Lion Air
 
Perbezaan pemimpin dan_pengurus
Perbezaan pemimpin dan_pengurusPerbezaan pemimpin dan_pengurus
Perbezaan pemimpin dan_pengurusCikguAnita
 
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawaiAnalisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawaiBMG Training Indonesia
 
adila apriliani - working with groups-dikonversi
adila apriliani - working with groups-dikonversiadila apriliani - working with groups-dikonversi
adila apriliani - working with groups-dikonversiAdilaApriliani1
 
Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...
Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...
Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...Forum Tunas Bangsa (FORTUNA)
 
Building teamwork dan group dynamics
Building teamwork dan group dynamicsBuilding teamwork dan group dynamics
Building teamwork dan group dynamicsindahsartika8
 
Kepemimpinan dan pengembangan kesehatan
Kepemimpinan dan pengembangan kesehatanKepemimpinan dan pengembangan kesehatan
Kepemimpinan dan pengembangan kesehatanRirin SetiYani
 
Conceptual framework, nova asvio, hapzi ali, principal job commitment, uin st...
Conceptual framework, nova asvio, hapzi ali, principal job commitment, uin st...Conceptual framework, nova asvio, hapzi ali, principal job commitment, uin st...
Conceptual framework, nova asvio, hapzi ali, principal job commitment, uin st...Nova Wawan
 
Kepimpinan dan manajemen organisasi
Kepimpinan dan manajemen organisasiKepimpinan dan manajemen organisasi
Kepimpinan dan manajemen organisasiDadan Raharja
 

Was ist angesagt? (20)

Dinamika Kelompok
Dinamika KelompokDinamika Kelompok
Dinamika Kelompok
 
Bang pim pertemuan 7 2016 2017
Bang pim pertemuan 7 2016 2017Bang pim pertemuan 7 2016 2017
Bang pim pertemuan 7 2016 2017
 
Gaya kepimpinan
Gaya kepimpinanGaya kepimpinan
Gaya kepimpinan
 
82531476 case-study
82531476 case-study82531476 case-study
82531476 case-study
 
Makalah leadership Steve Jobs oleh teguhn
Makalah leadership Steve Jobs oleh teguhnMakalah leadership Steve Jobs oleh teguhn
Makalah leadership Steve Jobs oleh teguhn
 
UNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOK
UNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOKUNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOK
UNSUR - UNSUR DINAMIKA KELOMPOK
 
Kuliah 6 dinamika kelompoki
Kuliah 6 dinamika kelompokiKuliah 6 dinamika kelompoki
Kuliah 6 dinamika kelompoki
 
Dinamika kelompok 4
Dinamika kelompok 4Dinamika kelompok 4
Dinamika kelompok 4
 
Bk kejuruan
Bk kejuruanBk kejuruan
Bk kejuruan
 
11. kepemimpinan
11. kepemimpinan11. kepemimpinan
11. kepemimpinan
 
Tugas dinamika kelompok 2
Tugas dinamika kelompok 2Tugas dinamika kelompok 2
Tugas dinamika kelompok 2
 
Perilaku Organisasi
Perilaku OrganisasiPerilaku Organisasi
Perilaku Organisasi
 
Perbezaan pemimpin dan_pengurus
Perbezaan pemimpin dan_pengurusPerbezaan pemimpin dan_pengurus
Perbezaan pemimpin dan_pengurus
 
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawaiAnalisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
Analisis kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai
 
adila apriliani - working with groups-dikonversi
adila apriliani - working with groups-dikonversiadila apriliani - working with groups-dikonversi
adila apriliani - working with groups-dikonversi
 
Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...
Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...
Perilaku Organisasi, Dasar Perilaku Individu serta Persepsi dan Pengambilan K...
 
Building teamwork dan group dynamics
Building teamwork dan group dynamicsBuilding teamwork dan group dynamics
Building teamwork dan group dynamics
 
Kepemimpinan dan pengembangan kesehatan
Kepemimpinan dan pengembangan kesehatanKepemimpinan dan pengembangan kesehatan
Kepemimpinan dan pengembangan kesehatan
 
Conceptual framework, nova asvio, hapzi ali, principal job commitment, uin st...
Conceptual framework, nova asvio, hapzi ali, principal job commitment, uin st...Conceptual framework, nova asvio, hapzi ali, principal job commitment, uin st...
Conceptual framework, nova asvio, hapzi ali, principal job commitment, uin st...
 
Kepimpinan dan manajemen organisasi
Kepimpinan dan manajemen organisasiKepimpinan dan manajemen organisasi
Kepimpinan dan manajemen organisasi
 

Ă„hnlich wie Chapter ii 9

makalah kepemimpinan
makalah kepemimpinanmakalah kepemimpinan
makalah kepemimpinaniswakil
 
Makalah Kepemimpinan
Makalah KepemimpinanMakalah Kepemimpinan
Makalah KepemimpinanSariana Csg
 
Kepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.ppt
Kepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.pptKepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.ppt
Kepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.pptzaidannuruddinalfara
 
Kandungan
KandunganKandungan
KandunganUnaIsmail
 
Pemanfaatan TI dalam BK
Pemanfaatan TI dalam BKPemanfaatan TI dalam BK
Pemanfaatan TI dalam BKlutfianiwijayanti
 
KEPEMIMPINAN_KELOMPOK 7 RB.pptx
KEPEMIMPINAN_KELOMPOK 7 RB.pptxKEPEMIMPINAN_KELOMPOK 7 RB.pptx
KEPEMIMPINAN_KELOMPOK 7 RB.pptxIntelektualDesain
 
Tugas rutin kepemimpinan
Tugas rutin kepemimpinanTugas rutin kepemimpinan
Tugas rutin kepemimpinanLinda Rosita
 
Bang pim pertemuan 3 2016 2017
Bang pim pertemuan 3 2016 2017Bang pim pertemuan 3 2016 2017
Bang pim pertemuan 3 2016 2017Mohamad Noor
 
teori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanteori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanHadik27
 
kepemimpinan dalam wirausaha (bahan mengajar)
kepemimpinan dalam wirausaha (bahan mengajar)kepemimpinan dalam wirausaha (bahan mengajar)
kepemimpinan dalam wirausaha (bahan mengajar)YeniRimadeni
 
KONSEP_DASAR_KEPEMIMPINAN.pptx
KONSEP_DASAR_KEPEMIMPINAN.pptxKONSEP_DASAR_KEPEMIMPINAN.pptx
KONSEP_DASAR_KEPEMIMPINAN.pptxRifqiNaufal24
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanHerlina _Navely
 
Kepemimpinan tugas 1
Kepemimpinan tugas 1Kepemimpinan tugas 1
Kepemimpinan tugas 1Zuzu Aja
 

Ă„hnlich wie Chapter ii 9 (20)

makalah kepemimpinan
makalah kepemimpinanmakalah kepemimpinan
makalah kepemimpinan
 
Kep Warna(C)
Kep Warna(C)Kep Warna(C)
Kep Warna(C)
 
Makalah Kepemimpinan
Makalah KepemimpinanMakalah Kepemimpinan
Makalah Kepemimpinan
 
makalah Managemen Gayakepemimpinan
makalah Managemen Gayakepemimpinanmakalah Managemen Gayakepemimpinan
makalah Managemen Gayakepemimpinan
 
Kepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.ppt
Kepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.pptKepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.ppt
Kepemimpinan-dan-Manajemen-Organisasi.ppt
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Kandungan
KandunganKandungan
Kandungan
 
Pemanfaatan TI dalam BK
Pemanfaatan TI dalam BKPemanfaatan TI dalam BK
Pemanfaatan TI dalam BK
 
KEPEMIMPINAN_KELOMPOK 7 RB.pptx
KEPEMIMPINAN_KELOMPOK 7 RB.pptxKEPEMIMPINAN_KELOMPOK 7 RB.pptx
KEPEMIMPINAN_KELOMPOK 7 RB.pptx
 
Tugas rutin kepemimpinan
Tugas rutin kepemimpinanTugas rutin kepemimpinan
Tugas rutin kepemimpinan
 
Bang pim pertemuan 3 2016 2017
Bang pim pertemuan 3 2016 2017Bang pim pertemuan 3 2016 2017
Bang pim pertemuan 3 2016 2017
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
teori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinanteori dan gaya kepemimpinan
teori dan gaya kepemimpinan
 
kepimpinan
kepimpinankepimpinan
kepimpinan
 
kepemimpinan dalam wirausaha (bahan mengajar)
kepemimpinan dalam wirausaha (bahan mengajar)kepemimpinan dalam wirausaha (bahan mengajar)
kepemimpinan dalam wirausaha (bahan mengajar)
 
KONSEP_DASAR_KEPEMIMPINAN.pptx
KONSEP_DASAR_KEPEMIMPINAN.pptxKONSEP_DASAR_KEPEMIMPINAN.pptx
KONSEP_DASAR_KEPEMIMPINAN.pptx
 
Makalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinanMakalah kepemimpinan
Makalah kepemimpinan
 
Soalan 2
Soalan 2Soalan 2
Soalan 2
 
Strategi Pemimpinan
Strategi PemimpinanStrategi Pemimpinan
Strategi Pemimpinan
 
Kepemimpinan tugas 1
Kepemimpinan tugas 1Kepemimpinan tugas 1
Kepemimpinan tugas 1
 

Chapter ii 9

  • 1. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Defenisi Kepemimpinan Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Istilah pemimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara. Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelpor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua- tua, dan sebagainya. Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Menurut Kartono (2006:10), kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka menjadi conform dengan keinginan pemimpin.. Sedangkan menurut Robbin (2003:163), Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi suatu kelompok kearah pencapaian tujuan. Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi dalam menentukan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya (Rivai, 2005:2). Kepemimpinan telah didefinisikan sebagai proses mempengaruhi aktivitas seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Dalam Universitas Sumatera Utara
  • 2. esensinya, kepemimpinan merupakan upaya pencapaian tujuan dengan dan melalui orang-orang. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi bawahan atau kelompok untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Pemimpin dalam suatu organisasi atau perusahaan memiliki gaya atau tipe kepemimpinan yang berbeda-beda. Masing-masing gaya atau tipe kepemimpinan dapat dipastikan akan mengakibatkan dampak yang berbeda kepada para karyawan atau bawahannya. Namun, yang patut diperhatikan oleh setiap pemimpin adalah gaya atau tipe kepemimpinannya harus dapat memajukan organisasi atau perusahaan yang dipimpinnya, bukan sebaliknya. 2.1.2 Gaya Kepemimpinan Menurut Thoha (2003), gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi orang lain seperti yang ia lihat. Menurut Winardi (2000:78), gaya kepemimpinan adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk memahami suksesnya kepemimpinan dalam hubungan mana kita memusatkan perhatian pada apa yang dilakukan oleh pemimpin tersebut. Menurut Rivai (2002:122) ada tiga macam gaya kepemimpinan yang mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai, yaitu : 1. Gaya Kepemimpinan Otoriter Universitas Sumatera Utara
  • 3. Kepemimpinan otoriter disebut juga kepemimpinan direktif atau diktator. Pemimpin memberikan instruksi kepada bawahan, menjelaskan apa yang harus dikerjakan, selanjutnya karyawan menjalankan tugasnya sesuai dengan yang diperintahkan oleh atasan. Gaya kepemimpinan ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi. 2. Gaya Kepemimpinan Demokratis Gaya kepemimpinan ini ditandai oleh adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Dalam gaya kepemimpinan ini, ada kerjasama antara atasan dengan bawahan. Dibawah kepemimpinan demokratis bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri. 3. Gaya Kepemimpinan Bebas Gaya kepemimpinan ini memberikan kekuasaan penuh pada bawahan, struktur organisasi bersifat longgar, pemimpin bersifat pasif. Peran utama pimpinan adalah menyediakan materi pendukung dan berpartisipasi jika diminta bawahan. Ralph White dan Ronald Lippitt (dalam Winardi, 2000: 79) mengemukakan skema tiga macam gaya kepemimpinan sebagai berikut: Tabel 2.1 Tiga Macam Gaya Kepemimpinan Universitas Sumatera Utara
  • 4. LAISSEZ-FAIRE OTORITER DEMOKRATIS (BEBAS) 1. Semua determinasi 1. Semua “policies” 1. Kebebasan lengkap “policy” merupakan bahan untuk keputusan pembahasan kelompok kelompok atau dan keputusan individual dengan kelompok yang minimum partisipasi dirangsang dan dibantu pemimpin. oleh pemimpin. 2. Teknik-teknik dan 2. Perspektif aktivitas 2. Macam-macam langkan-langkah dicapai selama diskusi bahan disediakan aktivitas ditentukan berlangsung. oleh pemimpin, oleh pejabat satu Dilukiskan langkah- yang dengan jelas persatu, hingga langkah umum kea rah mengatakan bahwa langkah-langkan tujuan kelompok dan bahwa ia akan mendatang senantiasa apabila diperlukan menyediakan tidak pasti. nasihat teknis, maka keterangan apabila pemimpin ada permintaan. Ia menyarankan dua atau tidak turut lebih banyak prosedur- mengambil bagian prosedur alternatif dalam diskusi yang dapat dipilih. kelompok. 3. Pemimpin biasanya 3. Para anggota bebas 3. Pemimpin tidak mendikte tugas untuk bekerja dengan berpartisipasi sama pekerjaan khusus dan siapa yang mereka sekali. teman sekerja setiap kehendaki dan anggota. pembagian tugas terserah pada kelompok. 4. “Dominator” 4. Pemimpin bersifat 4. Komentar spontan cenderung bersikap objektif dalam pujian yang tidak frekuen pribadi dalam pujian dan kritiknya dan ia atas aktivitas- dan kritik pekerjaan berusaha untuk aktivitas anggota setiap anggota; ia menjadi anggota dan ia tidak tidak turut serta dalam kelompok secara berusaha sama partisipasi kelompok mental, tanpa sekali untuk menilai secara aktif kecuali terlampau banyak atau mengatur apabila ia memberikan melakukan pekerjaan kejadian-kejadian. demonstrasi. tersebut. Sumber: Winardi (2000:79) Universitas Sumatera Utara
  • 5. 2.1.3 Kinerja Karyawan Menurut Suryadi Prawirosentono (dalam Widodo, 2005 : 78) kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing- masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Gomes (dalam mangkunegara, 2006 : 9) mengemukakan definisi kinerja karyawan sebagai “ungkapan seperti output, efisiensi serta efektivitas sering dihubungkan dengan produktivitas”. Selanjutnya, Mangkunegara (2000 : 67) mengemukakan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dicapai seseorang karyawan sesuai dengan wewenang atau tanggung jawab masing-masing karyawan selama periode waktu tertentu. Kinerja individu perorangan (individual performance) dan organisasi (organizational performance) memiliki keterkaitan yang sangat erat. Tercapainya tujuan organisasi tidak bisa dilepaskan dari sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang digerakkan atau dijalankan oleh sekelompok orang yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Menurut Mangkunegara (2005: 14), kinerja (performance) dipengaruhi oleh tiga faktor: Universitas Sumatera Utara
  • 6. a) Faktor individual yang terdiri dari kemampuan dan keahlian, latar belakang, dan demografi. b) Faktor psikologis yang terdiri dari persepsi, attitude (sikap), personality (kepribadian), pembelajaran, dan motivasi. c) Faktor organisasi yang terdiri dari sumber daya, kepemimpinan, penghargaan, struktur, dan job design 2.1.4 Indikator Kinerja Karyawan Mangkunegara (2000 : 67) mengemukakan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Indikator yang dipergunakan di dalam melakukan penilaian kinerja karyawan menurut Prawirosentono (2000: 236) sebagai berikut: a) Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode yang ditentukan. b) Quality of work yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat- syarat kesesuaian dan kesiapannya. c) Job Knowledge yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya. d) Creativeness yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul. Universitas Sumatera Utara
  • 7. e) Cooperation yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain atau sesama anggota organisasi. f) Dependability yaitu kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja. g) Initiative yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggungjawabnya. h) Personal qualities yaitu menyangkut keperibadian, kepemimpinan, keramahtamahan dan integritas pribadi. i) Efektivitas dan efisiensi yaitu menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik- baiknya dan mempergunakan waktu yang efisien. 2.2 Penelitian terdahulu Lastiar (2008) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada PT. Indosat, Tbk. Divisi Regional Wilayah Barat Medan”. Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa Koefisien Determinasi (R Square) sebesar 0.654. Untuk regresi berganda menggunakan Adjusted R Square yang disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian yaitu 0.428 yang berarti 42,8 % variasi variabel terikat (Motivasi Kerja) mampu dijelaskan oleh variabel independen gaya kepemimpinan demokratis, gaya kepemimpinan otoriter, dan gaya kepemimpinan laissez faire dan 57,2 % lagi dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikut sertakan dalam penelitian ini. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan uji Fhitung sebesar 9,988 dan Ftabel sebesar 4,08 sehingga Fhitung > Universitas Sumatera Utara
  • 8. Ftabel (9,988 > 4,08) pada α = 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel gaya kepemimpinan demokratis, gaya kepemimpinan otoriter, dan gaya kepemimpinan laissez faire secara bersama-sama berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai pada PT. Indosat, Tbk. Divisi Regional Wilayah Barat Medan. Pada uji t, variabel gaya kepemimpinan demokratis berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai. Ulfa (2010) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Situasional Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. Bank Syariah Bukopin Bukopin Cabang Medan Jl. S.Parman No.77 Medan). Dari hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa: Hasil penghitungan koefisien korelasi product moment sebesar 0,830 bernilai positif, hal ini memperlihatkan bahwa koefisien korelasi yang diperoleh adalah positif. Hal ini berarti ada hubungan antara perilaku kepemimpinan situasional terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Syariah Bukopin Cabang Medan. Adapun perbedaan penelitian yang dilakukan Lastiar (2008) dengan penelitian ini sendiri adalah, penelitian yang dilakukan Lastiar (2008) bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan di dalam organisasi terhadap motivasi, sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Selanjutnya, yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Ulfa (2010) adalah, penelitian yang dilakukan Ulfa (2010) adalah untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan situasional terhadap kinerja karyawan. Penelitian Ulfa (2010) memnggunaka gaya kepemimpinan situasional sebagai variabel X, sedangkan Universitas Sumatera Utara
  • 9. penelitian ini menggunakan gaya kepemimpinan yang terdiri dari 3 dimensi yaitu gaya kepemimpinan otoriter, demokratis, dan kendali bebas sebagai variabel X, dan kinerja karyawan sebagai variabel Y. 2.3 Kerangka Konseptual Menurut Rivai (2002:122) ada tiga macam gaya kepemimpinan yang mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai, yaitu : Gaya Kepemimpinan Otoriter, disebut juga kepemimpinan direktif atau diktator. Gaya kepemimpinan ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi. Gaya Kepemimpinan Demokratis, ditandai oleh adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Dibawah kepemimpinan demokratis bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri. Gaya Kepemimpinan Kendali Bebas yaitu memberikan kekuasaan penuh pada bawahan, struktur organisasi bersifat longgar, pemimpin bersifat pasif. Peran utama pimpinan adalah menyediakan materi pendukung dan berpartisipasi jika diminta bawahan. Untuk menunjang keberhasilan manajemen dibutuhkan seorang pemimpin yang dapat melaksanakan tugas dan fungsi manajemen. Seorang pemimpin yang baik harus dapat memberikan motivasi agar dapat mencapai produktivitas kerja dan meningkatkan kinerja bawahannya. Dapat dikatakan bahwa kepemimpinanlah yang memainkan peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan organisasi Universitas Sumatera Utara
  • 10. dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dalam kinerja para pegawainya (Siagian, 2003:3). Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2000 : 67). Kinerja merupakan catatan outcome yang dihasilkan dari suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu selama satu periode waktu tertentu. Berdasarkan Pernyataan tersebut, maka kerangka konseptual penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gaya Kepemimpinan - Kepemimpinan Otoriter (X1) Kinerja Karyawan (Y) - Kepemimpinan Demokrasi (X2) - Kepemimpinan Bebas (X3) Sumber : Rivai (2002) , Mangkunegara (2000); (diolah) Gambar 2.2 Kerangka Konseptual 2.4 HIPOTESIS Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Adapun hipotesis yang penulis kemukakan berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual diatas adalah : “Gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Altrak 1978 Cabang Medan” Universitas Sumatera Utara