1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengaruh
pengetahuannya dinilai sebagai keadaan positif dan negatif. Ditinjau secara fisiologis, perasaan
adalah penginderaan, sehingga merupakan salah satu fungsi tubuh untuk mengadakan kontak
dengan dunia luar. Dalam psikologis, perasaan mempunyai fungsi menilai, yaitu penilaian
terhadap sesuatu hal. Makna penilaian ini tampak misalnya “ Saya rasa nanti sore akan hujan.
Perasaan merupakan hal yang setiap saat dirasakan oleh manusia. Kita harus pintar-pintar
dalam mengontrol perasaan yang timbul karena itu dapat berpengarus pada kondisi fisik tubuh.
Misalnya pada saat perasaan kita senang kita akan menjalani hidup ini dengan mudah. Tapi jika
perasaan sedang tidak senang, kondisi fisik dapat mengalami penurunan dan mengakibatkan
sakit. Oleh karena itu makalah ini kami buat agar pembaca dapat memahami apa itu perasaan dan
pengendaliaan diri kaitannya dengan perasaan-perasaan yang bersifat negatif agar kita tidak
mudah berputus asa saat perasaan kita sedang tidak baik. Semoga pembaca dapat mengambil
manfaat dari makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perasaan?
2. Apa saja dimensi perasaan itu?
3. Apa saja gejala-gejala kejasmanian itu?
4. Apa saja macam-macam perasaan?
5. Apa yang dimaksud dengan Affek dan Stemming (Suasana Hati)?
6. Apa yang itu Simpati dan Empati?
7. Apa saja masalah-masalah Praktis pada gejala perasaan?
2. 2
1.3 Tujuan
1. Memahami pengertian perasaan secara umum.
2. Memberi pemahaman tentang dimensi perasaan.
3. Mengetahui gejala-gejala kejasmanian.
4. Mengetahui macam-macam perasaan.
5. Mengetahui maksud dari Affek dan Stemming.
6. Mengetahui makna simpati dan empati.
7. Mengetahui macam-macam masalah praktis pada gejala perasaan.
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perasaan
Perasaan didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subyektif yang umumnya
berhubungan dengan gejala-gejala mengenal, dan dialami dalam kualitas senang atau tidak
senang dalam berbagai taraf.
Berlainan dengan berfikir, maka perasaan itu bersifat subyektif, banyak dipengaruhi oleh
keadaan diri seseorang. Perasaan umumnya bersangkutan dengan fungsi mengenal. Artinya
perasaan dapat timbul karena mengamati, menanggap, menghayalkan, mengingat-ingat, atau
memikirkan sesuatu. Kendati pun demikian perasaan bukanlah hanya sekedar gejala tambahan
daripada fungsi pengenalan saja, melainkan adalah fungsi tersendiri.
Perasaan ialah suatu keadaan kerohanian yang kita alami dengan senang atau tidak
senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subyektif. Unsur-unsur
perasaan itu ialah:
– bersifat subyektif daripada gejala mengenal
– bersangkut paut dengan gejala mengenal
– perasaan dialami sebagai rasa senang atau tidak senang,yang tingkatannya tidak
sama.
Perasaan lebih erat hubungannya dengan pribadi seseorang dan berhubungan pula dengan
gejala-gejala jiwa yang lain. Oleh sebab itu tanggapan perasaan seseorang terhadap sesuatu tidak
sama dengan tanggapan perasaan orang lain terhadap hal yang sama.
4. 4
Gejala perasaan kita tergantung pada:
1. Keadaan jasmani, misalnya pada saat badan kita dalam keadaan sakit perasaan mudah
tersinggung daripada saat sedang sehat.
2. Pembawaan, ada orang yang memiliki perasaan halus dan ada pula yang berperasaan
kasar.
3. Perasaan seseorang berkembang sejak ia mengalami sesuatu.
2.2 Dimensi Perasaan
a. Tiga Dimensi Perasaan Menurut Wundt
Dimensi 1:yaitu perasaan yang menyanangkan dan tidak menyenangkan.
Dimensi 2: yaitu perasaan itu dapat dialami sebagai suatu hal yang “excited” atau
sebagai “inert feeling”
Dimensi 3: ialah “expextancy” dan “release feeling”. Suatu perasaan dapat dialami
oleh individu sebagai sesuatu yang masih dalam penghargaan,tetapi ada pula perasaan
yang dialami individu karena peristiwa atau keadaan itu telah nyata terjadi atau telah
“relase”(Woodworth and Marquis,1957).
b. Dimensi perasaan menurut Stem.
Sehubungan dengan soal waktu dan perasaan,Stem juga membedakan perasaan dalam 3
golongan yaitu:
Perasaan-perasaan presens,yaitu yang bersangkutan dengan keadaan-keadaan
sekarang yang dihadapi.hal ini berhubungan dengan situasi yang actual.
Perasaan-perasaan yang menjangkau maju,merupakan jangkauan kedepan dalam
kejadian-kejadian yang akan datang,jadi masih dalam pengharapan.
Perasaan-perasaan yang berhubungan dengan waktu-waktu yang telah lalu atau
melihat kebelakang yang telah terjadi.Misalnya orang merasa sedih karena teringat
pada waktu zaman keemasan beberapa tahun yang lampau.
5. 5
2.3 Perasaan dan Gejala Kejasmanian
Keadaan tubuh dapat mempengaruhi perasaan dan ada pula perasaan yang menimbulkan gerakan
tubuh.Tanggapan-tanggapan tubuh terhadap perasaan dapat terwujud:
– Mimik,gerakan roman muka
– Pantomimik,gerakan-gerakan anggota badan bagi orang bisu tuli,terdiri dari
gerakan-gerakan yang termasuk mimik dan pantomimik
– gejala pada tubuh,seperti denyut jantung bertambah cepat dari biasanya,muka
menjadi pucat dan sebagainya.[1]
2.4 Macam-Macam Perasaan
Max Scheler mengajukan pendapat bahwa ada 4 macam tingkatan dalam perasaan,yaitu:
1. Perasaan tingkat sensoris
Perasaan ini merupakan perasaan yang berdasarkan atas kesadaran yang berhubungan
dengan stimulus pada kejasmanian,misalnya rasa sakit,panas dan dingin.
2. Perasaan bergantung kepada keadaan jasmani seluruhnya,misalnya rasa segar,lelah dan
sebagainya
3. Perasaan kejiwaan merupakan perasaan seperti rasa gembira,susah,takut.
4. Perasaan kepribadian
Perasaan ini merupakan perasaan yang berhubungan dengan keseluruhan
pribadi,misalnya perasaan harga diri, perasaan putus asa, perasaan
puas(Bigot,Kohnstamm,Palland, 1950).
Kohnstamm memberikan klasifikasi perasaan sebagai berikut:
1. Perasaan keindraan,perasaan yang berhubungan dengan alat-alat indra. Misal perasaan
yang berhubungan dengan pengecapan, umpamanya asam,pahit, manis, dsb.
2. Perasaan kejiwaan
6. 6
Dalam golangan ini perasaan masih dibedakan atas:
1. Perasaan intelektual yaitu perasaan yang timbul bila orang dapat memecahkan sesuatu
soal,atau mendapatkan hal-hal yang baru sebagai hasil kerja dari segi intelektualnya.
2. Perasaan kesusilaan,perasaan ini timbul kalau orang-orang mengalami hal-hal yang baik
atau buruk menurut norma-norma kesusilaan.
3. Perasaan keindahan,perasaan ini timbul kalau orang mengamati sesuatu yang indah atau
yang jelek.Yang indah menimbulkan perasaan positif,yang jelek menimbulkan perasaan
yang negatif.
4. Perasaan kemasyarakatan,perasaan ini timbul dalam hubungan dengan orang lain.
5. Perasaan harga diri merupakan perasaan yang menyertai harga diri seseorang
6. Perasaan ketuhanan,perasaan ini berkaitan dengan kekuasaan Tuhan.
2.5 .Affek dan Stemming(Suasana Hati)
Affek merupakan peristiwa psikis dapat diartikan sebagai rasa ketegangan hebat
kuat,yang timbul dengan tiba-tiba dalam waktu singkat,tidak disadari dan disertai dengan gejala-
gejala jasmaniah yang hebat pula.
Wilhelm Wundt,tokoh psikologi eksperimental dalam sebuah analisis introspeksi telah
menentukan effek dalam 3 komponen,yakni:
1. Affek yang disertai perasaan senang dan tidak senang.
2. Affek yang menimbulkan kegiatan jiwa atau melemahkan.
3. Affek yang berisi penuh ketegangan dan affek penuh relaks(mengendorkan).
Immanuel Kant membagi affek tersebut dalam dua kategori,yaitu:
1. Affek Sthenis,individu menyadari kemampuan dan kekuatan tenaganya.
2. .Affek Asthenis,ialah affek yang membawa perasaan kehilangan kekuatan.
[1]Ahmadi, Drs.H Abu.2009.Psikologi Umum. Jakarta:Rineka Cipta.
7. 7
Stemming atau suasana hati. Dapat diartikan sebagai suasana hati yang berlangsung agak
lama, lebih lama, berkesinambungan, dan ditandai dengan ciri-ciri perasaan senang atau tidak
senang.sebab-sebab suasana hati itu pada umumnya ada dalam bawah sadar, namun ada kalanya,
juga di sebabkan oleh faktor jasmaniah. Jika suasana ini konstan sifatnya maka peristiwa ini di
sebut “humeur”.
2.6 Simpati dan Empati
a. Simpati
Simpati adalah suatu kecendrungan untuk ikut serta merasakan segala sesuatu yang sedang
dirasakan orang lain.
Simpati dapat timbul karena persamaan cita-cita,mungkin karena penderitaan yang sama atau
karena berasal dari daerah yang sama,dan sebagainya.
b. Empati
Empati ialah suatu kecendrungan untuk merasakan sesuatu yang dilakukan orang lain andaikata
dia dalam situasi orang lain tersebut.karena empati,orang menggunakan perasaannya dengan
effektif didalam situasi orang lain.
2.7 Masalah-Masalah Praktis
1.Fungsi perasaan
a) Mempunyai pengaruh yang besar kepada setiap perbuatan dan kemauan.
b) Perasaan itu cepat dan mudah menular.
c) Perasaan indriawi seperti panas,dingin,sejuk,sedap,dan lain-lain.
d) Disekolah dan di rumah seyogyanya senantiasa ditumbuhkan perasaan
kesenangan(hobbi) belajar.
e) Bahwa gangguan yang serius dan kronis pada kehidupan perasaan bias mengakibatkan
tingkah laku abnormal dan gejala neurosa.
8. 8
2.Emosi dan Perkembangan Pribadi
Emosi berpengaruh terhadap kejiwaan kita,berarti berpengaruh juga terhadap kemauan dan
perbuatan.maka gejala juga berpengaruh juga terhadap perkembangan dan pembentukan pribadi.
a. Kekuatan perasaan dapat diperkuat dan dapat diperlemah.
b. Semacam itu memberi kesempatan yang baik kepada usaha-usaha pendidikan.
c. Pendidikan perasaan adalah sangat penting . Usahakanlah suasana dan rangsang-rangsang
yang dapat membangun dan mengembangkan perasaan yang baik dan luhur,dan
tiadakanlah keadaan yang merangsang timbulnya perasaan-perasaan rendah dan negatif.
d. Karena emosi mempunyai sifat menjala, menular,merembet.maka jangan membawakan
emosi-emosi yang negatif dalam hubungan dengan sesama, baik dalam pergaulan
pendidikan maupun dalam pergaulan pada umumnya.
9. 9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perasaan itu bersifat subyektif, banyak dipengaruhi oleh keadaan diri seseorang. Perasaan
umumnya bersangkutan dengan fungsi mengenal artinya perasaan dapat timbul karena
mengamati, menanggap, menghayalka n, mengingat-ingat, atau memikirkan sesuatu. Kendati
pun demikian perasaan bukanlah hanya sekedar gejala tambahan dari fungsi. Kita harus bisa
mengontrol perasaan agar tidak mudah sakit saat perasaan sedang tidak baik.
3.2 Saran
Dari makalah yang kami buat semoga dapat dimanfaatkan dengan baik khususnya bagi
pembaca Dan masyarakat pada umumnya.