3. Pengertian Uang
Uang adalah suatu alat untuk melakukan tukarmenukar dan juga untuk melaksanakan kegiatan
ekonomi lainnya. Untuk melaksanakan kegiatan
ekonomi yang meliputi konsumsi, distribusi, dan
produksi diperlukan suatu benda atau alat yang
berfungsi untuk mengukur, menukarkan, dan
sekaligus melakukan pembayaran dalam
pembelian barang dan jasa.
4. Sejarah Uang
Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena
setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha
sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari
bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk
konsumsi sen
Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada
kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup
untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh
barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka
mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan
barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah
sistem'barter'yaitu barang yang ditukar dengan barang sendiri.
5.
Namun, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem
ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang
mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan
barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang
yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai
pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya.
Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk
menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai
alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran
itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum benda-benda
yang dipilih bernilai tinggi, atau benda-benda yang merupakan
kebutuhan primer sehari-hari. Lalu digunakanlah uang yang
berbentuk ketas dan koin logam.
6. Syarat – syarat uang
Uang sebagai alat tukar-menukar yang sah harus memenuhi
persyaratan/kriteria uang sebagai berikut.
Syarat teknis, yaitu :
Tahan lama(duratibility),
Nilainya stabil(stability of value)
Mudah dibawa(portability)
Terdiri dari berbagai nilai nominal(divisibility),
Tidak mudah dipalsukan (scarcity).
Benda itu harus diterima secara umum (acceptability).
Kualitasnya cenderung sama (uniformity).
Syarat psikologis, bahwa uang harus bisa memuaskan keinginan orang yang
memilikinya. Orang akan terlihat lebih tenang dan puas jika membawa uang
daripada membawa barang.
7. Fungsi Uang
Fungsi asli
Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung,
dan sebagai penyimpan nilai.
Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang
dapat mempermudah pertukaran.
Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung
Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta)
Fungsi Turunan
Uang sebagai alat pembayaran yang sah
Uang sebagai alat pembayaran utang
Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Uang sebagai alat pemindah kekayaan
Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
8. Jenis Uang
A. Menurut bahan pembuatannya
Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang
logam dan uang kertas.
Uang logam
Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam;Uang logam memiliki tiga
macam nilai:
Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa
nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang.
Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga
yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima
ratus rupiah (Rp. 500,00).
Nilai tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan
dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya
dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat
ditukarkan dengan semangkuk bakso).
9. Uang kertas
Sementara itu, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang yang terbuat
dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat
pembayaran yang sah
Menurut nilainya
Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full bodied money)
dan uang tanda (token money)
Uang Penuh (full bodied money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas
uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata
lain, nilai nominal yang tercantum sama dengan nilai intrinsik yang terkandung
dalam uang tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama
dengan nilai emas yang dikandungnya.
Uang Tanda (token money)
Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang
tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk
membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik
uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah
mengeluarkan biaya Rp750,00.
10. Nilai Mata Uang
Nilai Mata Uang
Nilai nominal : nilai yg tercantum pada tiap mata uang baik logam
maupun kertas
Nilai Intrinsik : nilai dari bahan pembuat uang
Nilai interval : daya beli uang terhadap barang dan jasa
Nilai eksternal : perbandinga nilai uang terhadap nilai mata uang asing
Nilai Mata Uang Asing
Kurs Beli : Harga yang diperhitungkan saat bank membeli mata uang
asing
Kurs Jual : Harga yang diperhitungkan saat bank menjual mata uang
asing
11. Perubahan Nilai Mata Uang
Inflasi : suatu proses meningkatnya harga – harga secara umum
dan terus – menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang
dapat disebabkan oleh berbagai faktor
Deflasi : suatu periode dimana harga – harga secara umum jatuh
dan nilai uang bertambah
Devaluasi : menurunnya nilai mata uang dalam negri terhadap
mata uang luar negri
Revaluasi : meningkatnya nilai mata uang dalam negri terhadap
mata uang luar negri
12. Alasan orang menyimpan uang
Untuk kondisi darurat
Untuk masa depan untuk liburan
Untuk menghasilkan lebih banyak uang
Agar tidak stress di kemudian hari