SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
ANTI
Fajrianisa Sholihah l Hayati Fadhilatul Haq l Nabilah Yasmin Fitriani l Rafie Kalamah Syahro


               HIPERTENSI
HIPERTENSI
• Hipertensi adalah suatu keadaan medis
  di mana terjadi peningkatan tekanan
  darah melebihi normal.
• Hipertensi adalah peningkatan tekanan
  darah sehingga tekanan sistolik lebih
  dari 140 mmHg dan tekanan diastolik
  lebih besar dari 90 mmHg.
Next...
• Untuk mempermudah pembelajaran dan
  penanganan, hipertensi dapat diklasifikasikan
  berdasarkan tingginya tekanan darah dan
  etiologinya
          Klasifikasi             Sistol (mmHg)            Diastol (mmHg)
            Normal                      <120                       <80
         Prehipertensi                120-139                     80-90

     Hipertensi tingkat 1             140-159                    90-100

                                        >160                      >100
     Hipertensi tingkat 2

•   (Klasifikasi tekanan darah untuk usia 18 tahun atau lebih berdasarkan JNC VII, 2003)
Next...

• Berdasarkan etiologinya hipertensi dapat dibagi
  menjadi hipertensi esensial dan hipertensi
  sekunder:
  – Hipertensi esensial/hipertensi primer/hipertensi idiopatik adalah
    hipertensi tanpa kelainan dasar patologi yang jelas, lebih dari 90%
    kasus merupakan hipertensi esensial. Penyebabnya meliputi faktor
    genetik (kepekaan terhadap natrium, stress, dll) dan faktor
    lingkungan (gaya hidup, stress emosi, dll)
  – Hipertensi sekunder meliputi 5-10% kasus. Dapat berupa hipertensi
    kardiovaskuler (peningkatan resistensi perifer akibat aterosklerosis),
    hipertensi ginjal (oklusi arteri renalis atau penyakit jaringan ginjal),
    hipertensi endokrin (feokromositoma dan sindrom Conn) dan
    hipertensi neurogenik (akibat lesi saraf, menyebabkan gangguan di
    pusat kontrol, baroreseptor atau penurunan aliran darah ke otak).
OBAT ANTI HIPERTENSI

a. Diuretik
b. Penghambat Simpatetik
c. Betabloker
d. Vasodilator
e. ACE inhibitor
f. Penghambat Reseptor Angiotensin II
g. Antagonis kalsium
a. Diuretik

• Obat-obatan jenis diuretik bekerja
  dengan cara mengeluarkan cairan tubuh
  (lewat kencing) sehingga volume cairan
  ditubuh berkurang yang mengakibatkan
  daya pompa jantung menjadi lebih
  ringan.
• Contoh obatannya adalah
  Hidroklorotiazid.
b. Penghambat Simpatetik

• Golongan obat ini bekerja dengan
  menghambat aktivitas saraf
  simpatis (saraf yang bekerja pada
  saat kita beraktivitas ).
• Contoh obatnya adalah : Metildopa,
  Klonidin dan Reserpin.
c. Betabloker
• Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui
  penurunan daya pompa jantung. Jenis betabloker tidak
  dianjurkan pada penderita yang telah diketahui mengidap
  gangguan pernapasan seperti asma bronkial.
• Contoh obatnya adalah : Metoprolol, Propranolol dan
  Atenolol.
• Pada penderita diabetes melitus harus hati-hati, karena
  dapat menutupi gejala hipoglikemia
• Pada orang tua terdapat gejala bronkospasme
  (penyempitan saluran pernapasan) sehingga pemberian
  obat harus hati-hati.
d. Vasodilator
• Obat golongan ini bekerja langsung pada
  pembuluh darah dengan relaksasi otot
  polos (otot pembuluh darah).
• Yang termasuk dalam golongan ini
  adalah: Prasosin, Hidralasin.
• Efek samping yang kemungkinan akan
  terjadi dari pemberian obat ini adalah :
  sakit kepala dan pusing.
e. ACE inhibitor
• Cara kerja obat golongan ini adalah
  menghambat pembentukan zat Angiotensin
  II (zat yang dapat menyebabkan
  peningkatan tekanan darah).
• Contoh obat yang termasuk golongan ini
  adalah Kaptopril.
• Efek samping yang mungkin timbul adalah :
  batuk kering, pusing, sakit kepala dan
  lemas.
f. Penghambat Reseptor Angiotensin II

• Cara kerja obat ini adalah dengan
  menghalangi penempelan zat Angiotensin
  II pada reseptornya yang mengakibatkan
  ringannya daya pompa jantung.
• Obat-obatan yang termasuk dalam
  golongan ini adalah Valsartan (Diovan).
• Efek samping yang mungkin timbul adalah
  : sakit kepala, pusing, lemas dan mual.
g. Antagonis kalsium
• Golongan obat ini menurunkan daya pompa
  jantung dengan cara menghambat kontraksi
  jantung (kontraktilitas).
• Yang termasuk golongan obat ini adalah :
  Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil.
• Efek samping yang mungkin timbul adalah :
  sembelit, pusing, sakit kepala dan muntah.
• Dengan pengobatan dan kontrol yang teratur,
  serta menghindari faktor resiko terjadinya
  hipertensi, maka angka kematian akibat penyakit
  ini bisa ditekan.
OBAT ANTIHIPERTENSI YANG AMAN
          BAGI IBU HAMIL
a. α-Metildopa
b. Labetalol
α-Metildopa
• Metildopa merupakan obat pilihan utama untuk hipertensi
  kronik parah pada kehamilan (tekanan diastolik lebih dari 110
  mmHg) yang dapat menstabilkan aliran darah uteroplasenta
  dan hemodinamik janin.
• Obat ini termasuk golongan α2-agonis sentral yang
  mempunyai mekanisme kerja dengan menstimulasi reseptor
  α2-adrenergik di otak.
• Stimulasi ini akan mengurangi aliran simpatik dari pusat
  vasomotor di otak.
• Pengurangan aktivitas simpatik dengan perubahan
  parasimpatik akan menurunkan denyut jantung, cardiac
  output, resistensi perifer, aktivitas renin plasma, dan
  refleks baroreseptor.
Next...

• Metildopa aman bagi ibu dan anak,
  dimana telah digunakan dalam jangka
  waktu yang lama dan belum ada laporan
  efek samping pada pertumbuhan dan
  perkembangan anak.
• Metildopa memiliki faktor resiko B pada
  kehamilan.
Next...

• Nama Dagang : Dopamet (Alpharma)
  tablet salut selaput 250 mg, Medopa
  (Armoxindo) tablet salut selaput 250
  mg, Tensipas (Kalbe Farma) tablet salut
  selaput 125 mg, 250 mg, Hyperpax
  (Soho) tablet salut selaput 100 mg
• Indikasi : Hipertensi, bersama dengan
  diuretika, krisis hipertensi jika tidak
  diperlukan efek segera.
Next...

• Kontraindikasi : Depresi, penyakit hati
  aktif, feokromositoma, porfiria, dan
  hipersensitifitas
• Efek samping : mulut kering, sedasi,
  depresi, mengantuk, diare, retensi
  cairan, kerusakan hati, anemia
  hemolitika, sindrom mirip lupus
  eritematosus, parkinsonismus, ruam
  kulit, dan hidung tersumbat
Next...

• Peringatan : mempengaruhi hasil uji
  laboratorium, menurunkan dosis awal pada
  gagal ginjal, disarqankan untuk melaksanakan
  hitung darah dan uji fungsi hati, riwayat
  depresi
• Dosis dan aturan pakai : oral 250mg 2 kali
  sehari setelah makan, dosis maksimal
  4g/hari, infus intravena 250-500 mg diulangi
  setelah enam jam jika diperlukan.
Labetalol
• Labetalol merupakan antihipertensi non kardioselektif yang
  memiliki kerja penghambat beta lebih dominan dibandingkan
  antagonis alfa.
• Melalui penggunaan labetalol, tekanan darah dapat diturunkan
  dengan pengurangan tahanan sistemik vaskular tanpa
  perubahan curah jantung maupun frekuensi jantung yang nyata
  sehingga hipotensi yang terjadi kurang disertai efek takikardia.
• Selain itu, labetalol juga dapat melakukan blokade terhadap
  efek takikardia neonates yang disebabkan oleh terapi beta
  bloker pada ibu .
• Sehingga labetalol dapat dikatakan sebagai obat alternative
  yang lebih aman dan efektif diberikan pada kehamilan.
Next...
• Pemberian labetalol dapat secara oral maupun injeksi
  bolus intravena.
• Dosis oral harian labetalol berkisar dari 200-2400
  mg/hari dengan dosis awal 2 x 100 mg. Dosis
  pemeliharaan biasanya 2 x 200-400 mg/hari.
• Akan tetapi pada pasien dengan hipertensi gawat,
  dosis dapat mencapai 1,2 hingga 2,4 gram/hari.
• Labetalol sebagai suntikan bolus intravena secara
  berulang-ulang 20-80 mg untuk mengobati hipertensi
  gawat. Mabie, dkk (1987) memberikan labetalol 10 mg
  IV sebagai dosis awal.
Next...
• Apabila tekanan darah tidak berkurang dalam waktu 10 menit,
  pasien diberi 20 mg. Dalam 10 menit berikutnya adalah 40 mg
  yang diikuti 40 mg dan kemudian 80 mg apabila belum tercapai
  respon yang bermanfaat. Sedangkan The Working Group
  (2000)merekomendasikan bolus 20 mg IV sebagai dosis awal.
• Apabila tidak efektif dalam 10 menit, dosis dilanjutkan dengan
  40 mg, kemudian 80 mg setiap 10 menit, hingga dosis total
  sebanyak 220 mg.
• Efek samping yang sering timbul adalah kelelahan, lemah, sakit
  kepala, diare, edema, mata kering, gatal pada kulit kepala dan
  seluruh tubuh serta susah tidur. Hipotensi postural juga dapat
  terjadi akan tetapi sangat jarang.
Next...

More Related Content

What's hot (20)

Farmakokinetika Aminoglikosida
Farmakokinetika AminoglikosidaFarmakokinetika Aminoglikosida
Farmakokinetika Aminoglikosida
 
Obat Anti Hipertensi
Obat Anti HipertensiObat Anti Hipertensi
Obat Anti Hipertensi
 
Antihistamin
AntihistaminAntihistamin
Antihistamin
 
Obat antidiare
Obat antidiareObat antidiare
Obat antidiare
 
Farmakologi kardiovaskuler
Farmakologi kardiovaskulerFarmakologi kardiovaskuler
Farmakologi kardiovaskuler
 
Macam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanMacam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan Larutan
 
Suplemen makanan
Suplemen makanan Suplemen makanan
Suplemen makanan
 
Produk farmasi dalam perspektif islam
Produk farmasi dalam perspektif islamProduk farmasi dalam perspektif islam
Produk farmasi dalam perspektif islam
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Praformulasi Sediaan
Praformulasi SediaanPraformulasi Sediaan
Praformulasi Sediaan
 
Pill
PillPill
Pill
 
4. biofarmasi sediaan oral
4. biofarmasi sediaan oral4. biofarmasi sediaan oral
4. biofarmasi sediaan oral
 
Konversi dosis
Konversi dosisKonversi dosis
Konversi dosis
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Glikosida
GlikosidaGlikosida
Glikosida
 
Tablet sublingual dan bukal
Tablet sublingual dan bukalTablet sublingual dan bukal
Tablet sublingual dan bukal
 
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di ApotekPelayanan Kefarmasian di Apotek
Pelayanan Kefarmasian di Apotek
 
Interaksi obat
Interaksi obatInteraksi obat
Interaksi obat
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx
 

Viewers also liked

Antihipertensi
AntihipertensiAntihipertensi
Antihipertensiidath
 
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSIFARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSISulistia Rini
 
Penyuluhan hipertensi-dr.osman
Penyuluhan hipertensi-dr.osmanPenyuluhan hipertensi-dr.osman
Penyuluhan hipertensi-dr.osmanosman redha
 
Penyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiPenyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiElia Noviyanti
 
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangMuamar Ys
 
Materi hipertensi FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Materi hipertensi  FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN  PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANMateri hipertensi  FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN  PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Materi hipertensi FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANkikyauliia
 
Penanganan Hipertensi Secara Rasional dr gede sariputra
Penanganan Hipertensi Secara Rasional dr gede sariputraPenanganan Hipertensi Secara Rasional dr gede sariputra
Penanganan Hipertensi Secara Rasional dr gede sariputragede sariputra
 
Farmakoterapi ii hipertensi
Farmakoterapi ii hipertensiFarmakoterapi ii hipertensi
Farmakoterapi ii hipertensihusnul khotimah
 
Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi
Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensiPharmaceutical care untuk penyakit hipertensi
Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensiSurya Amal
 
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotik
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotikPengelompokan dan pengenalan golongan antibiotik
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotikChanra Sirait
 
Leaflet hipertensi
Leaflet hipertensiLeaflet hipertensi
Leaflet hipertensiaskep33
 
Terapi Hipertensi non Farmakologis
Terapi Hipertensi non FarmakologisTerapi Hipertensi non Farmakologis
Terapi Hipertensi non FarmakologisIskani kasim
 
konseling hipertensi
konseling hipertensikonseling hipertensi
konseling hipertensiwitanurma
 
Leaflet asam urat
Leaflet asam uratLeaflet asam urat
Leaflet asam uratPutu Acok
 

Viewers also liked (20)

Antihipertensi
AntihipertensiAntihipertensi
Antihipertensi
 
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSIFARMAKOLOGI HIPERTENSI
FARMAKOLOGI HIPERTENSI
 
Penyuluhan hipertensi-dr.osman
Penyuluhan hipertensi-dr.osmanPenyuluhan hipertensi-dr.osman
Penyuluhan hipertensi-dr.osman
 
Penyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiPenyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisi
 
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endang
 
Materi hipertensi FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Materi hipertensi  FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN  PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANMateri hipertensi  FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN  PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Materi hipertensi FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
 
Leaflet hipertensi akper pemkab muna
Leaflet hipertensi akper pemkab munaLeaflet hipertensi akper pemkab muna
Leaflet hipertensi akper pemkab muna
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Leaflet hipertensi
Leaflet hipertensiLeaflet hipertensi
Leaflet hipertensi
 
Penanganan Hipertensi Secara Rasional dr gede sariputra
Penanganan Hipertensi Secara Rasional dr gede sariputraPenanganan Hipertensi Secara Rasional dr gede sariputra
Penanganan Hipertensi Secara Rasional dr gede sariputra
 
Obat antihipertensi pada ibu hamil
Obat antihipertensi pada ibu hamilObat antihipertensi pada ibu hamil
Obat antihipertensi pada ibu hamil
 
Farmakoterapi ii hipertensi
Farmakoterapi ii hipertensiFarmakoterapi ii hipertensi
Farmakoterapi ii hipertensi
 
Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi
Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensiPharmaceutical care untuk penyakit hipertensi
Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi
 
Bakteriostatik
BakteriostatikBakteriostatik
Bakteriostatik
 
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotik
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotikPengelompokan dan pengenalan golongan antibiotik
Pengelompokan dan pengenalan golongan antibiotik
 
Konsep puskesmas ii (2)
Konsep puskesmas ii (2)Konsep puskesmas ii (2)
Konsep puskesmas ii (2)
 
Leaflet hipertensi
Leaflet hipertensiLeaflet hipertensi
Leaflet hipertensi
 
Terapi Hipertensi non Farmakologis
Terapi Hipertensi non FarmakologisTerapi Hipertensi non Farmakologis
Terapi Hipertensi non Farmakologis
 
konseling hipertensi
konseling hipertensikonseling hipertensi
konseling hipertensi
 
Leaflet asam urat
Leaflet asam uratLeaflet asam urat
Leaflet asam urat
 

Similar to JUDUL

Bahan Ajar 1 Hipertensi.ppt
Bahan Ajar 1 Hipertensi.pptBahan Ajar 1 Hipertensi.ppt
Bahan Ajar 1 Hipertensi.pptFajrianAulia
 
materi obat jantung dan pembuuluh daarAH
materi obat jantung dan pembuuluh daarAHmateri obat jantung dan pembuuluh daarAH
materi obat jantung dan pembuuluh daarAHnadyahermawan
 
Farmakodinamika captopril full (fix)
Farmakodinamika captopril full (fix)Farmakodinamika captopril full (fix)
Farmakodinamika captopril full (fix)Euis Noorhayaty
 
PT Anugerah (Andipine)(1).ppt
PT Anugerah (Andipine)(1).pptPT Anugerah (Andipine)(1).ppt
PT Anugerah (Andipine)(1).pptHavannahNadhifa
 
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptxPertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptxAhmadSofyanAtsauri
 
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
206328315-Hipertensi-Power-Point.pptadindaknt
 
Pp anti hipertensi
Pp anti hipertensiPp anti hipertensi
Pp anti hipertensiivhaivha
 
Hipertensi Sistemik (1).pptx
Hipertensi Sistemik (1).pptxHipertensi Sistemik (1).pptx
Hipertensi Sistemik (1).pptxMutiaAgustria
 
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Marito Simanungkalit
 
Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)
Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)
Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)Alljabar Rahmat
 
Antihypertensive drugs
Antihypertensive drugsAntihypertensive drugs
Antihypertensive drugsFebbyAyudya
 

Similar to JUDUL (20)

Bahan Ajar 1 Hipertensi.ppt
Bahan Ajar 1 Hipertensi.pptBahan Ajar 1 Hipertensi.ppt
Bahan Ajar 1 Hipertensi.ppt
 
materi obat jantung dan pembuuluh daarAH
materi obat jantung dan pembuuluh daarAHmateri obat jantung dan pembuuluh daarAH
materi obat jantung dan pembuuluh daarAH
 
Farmakologi .pptx
Farmakologi .pptxFarmakologi .pptx
Farmakologi .pptx
 
Hipertensi
HipertensiHipertensi
Hipertensi
 
Farmakodinamika captopril full (fix)
Farmakodinamika captopril full (fix)Farmakodinamika captopril full (fix)
Farmakodinamika captopril full (fix)
 
PPT Hipertensi.pptx
PPT Hipertensi.pptxPPT Hipertensi.pptx
PPT Hipertensi.pptx
 
PT Anugerah (Andipine)(1).ppt
PT Anugerah (Andipine)(1).pptPT Anugerah (Andipine)(1).ppt
PT Anugerah (Andipine)(1).ppt
 
ht2.pptx
ht2.pptxht2.pptx
ht2.pptx
 
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptxPertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
Pertemuan I _ Sistem Kardiovaskular.pptx
 
Krisis hipertensi
Krisis hipertensiKrisis hipertensi
Krisis hipertensi
 
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
206328315-Hipertensi-Power-Point.ppt
 
Pp anti hipertensi
Pp anti hipertensiPp anti hipertensi
Pp anti hipertensi
 
Hipertensi Sistemik (1).pptx
Hipertensi Sistemik (1).pptxHipertensi Sistemik (1).pptx
Hipertensi Sistemik (1).pptx
 
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
Asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi
 
Antihipertensi_ppt.pptx
Antihipertensi_ppt.pptxAntihipertensi_ppt.pptx
Antihipertensi_ppt.pptx
 
Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)
Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)
Klp 1 calcium channel blokers (cc bs)
 
Obat imidapril
Obat imidaprilObat imidapril
Obat imidapril
 
Obat antihipertensi pada ibu hamil
Obat antihipertensi pada ibu hamilObat antihipertensi pada ibu hamil
Obat antihipertensi pada ibu hamil
 
Hipertensi23.pptx
Hipertensi23.pptxHipertensi23.pptx
Hipertensi23.pptx
 
Antihypertensive drugs
Antihypertensive drugsAntihypertensive drugs
Antihypertensive drugs
 

Recently uploaded

B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxUswaTulFajri
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...WulanNovianti7
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptTriUmiana1
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptRaniNarti
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfdr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfMeboix
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFRisaFatmasari
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxghinaalmiranurdiani
 

Recently uploaded (16)

B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfdr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
 

JUDUL

  • 1. ANTI Fajrianisa Sholihah l Hayati Fadhilatul Haq l Nabilah Yasmin Fitriani l Rafie Kalamah Syahro HIPERTENSI
  • 2. HIPERTENSI • Hipertensi adalah suatu keadaan medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah melebihi normal. • Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sehingga tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih besar dari 90 mmHg.
  • 3. Next... • Untuk mempermudah pembelajaran dan penanganan, hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan tingginya tekanan darah dan etiologinya Klasifikasi Sistol (mmHg) Diastol (mmHg) Normal <120 <80 Prehipertensi 120-139 80-90 Hipertensi tingkat 1 140-159 90-100 >160 >100 Hipertensi tingkat 2 • (Klasifikasi tekanan darah untuk usia 18 tahun atau lebih berdasarkan JNC VII, 2003)
  • 4. Next... • Berdasarkan etiologinya hipertensi dapat dibagi menjadi hipertensi esensial dan hipertensi sekunder: – Hipertensi esensial/hipertensi primer/hipertensi idiopatik adalah hipertensi tanpa kelainan dasar patologi yang jelas, lebih dari 90% kasus merupakan hipertensi esensial. Penyebabnya meliputi faktor genetik (kepekaan terhadap natrium, stress, dll) dan faktor lingkungan (gaya hidup, stress emosi, dll) – Hipertensi sekunder meliputi 5-10% kasus. Dapat berupa hipertensi kardiovaskuler (peningkatan resistensi perifer akibat aterosklerosis), hipertensi ginjal (oklusi arteri renalis atau penyakit jaringan ginjal), hipertensi endokrin (feokromositoma dan sindrom Conn) dan hipertensi neurogenik (akibat lesi saraf, menyebabkan gangguan di pusat kontrol, baroreseptor atau penurunan aliran darah ke otak).
  • 5. OBAT ANTI HIPERTENSI a. Diuretik b. Penghambat Simpatetik c. Betabloker d. Vasodilator e. ACE inhibitor f. Penghambat Reseptor Angiotensin II g. Antagonis kalsium
  • 6. a. Diuretik • Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat kencing) sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang mengakibatkan daya pompa jantung menjadi lebih ringan. • Contoh obatannya adalah Hidroklorotiazid.
  • 7. b. Penghambat Simpatetik • Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis (saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas ). • Contoh obatnya adalah : Metildopa, Klonidin dan Reserpin.
  • 8. c. Betabloker • Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya pompa jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui mengidap gangguan pernapasan seperti asma bronkial. • Contoh obatnya adalah : Metoprolol, Propranolol dan Atenolol. • Pada penderita diabetes melitus harus hati-hati, karena dapat menutupi gejala hipoglikemia • Pada orang tua terdapat gejala bronkospasme (penyempitan saluran pernapasan) sehingga pemberian obat harus hati-hati.
  • 9. d. Vasodilator • Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos (otot pembuluh darah). • Yang termasuk dalam golongan ini adalah: Prasosin, Hidralasin. • Efek samping yang kemungkinan akan terjadi dari pemberian obat ini adalah : sakit kepala dan pusing.
  • 10. e. ACE inhibitor • Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan zat Angiotensin II (zat yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah). • Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah Kaptopril. • Efek samping yang mungkin timbul adalah : batuk kering, pusing, sakit kepala dan lemas.
  • 11. f. Penghambat Reseptor Angiotensin II • Cara kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat Angiotensin II pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung. • Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah Valsartan (Diovan). • Efek samping yang mungkin timbul adalah : sakit kepala, pusing, lemas dan mual.
  • 12. g. Antagonis kalsium • Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas). • Yang termasuk golongan obat ini adalah : Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil. • Efek samping yang mungkin timbul adalah : sembelit, pusing, sakit kepala dan muntah. • Dengan pengobatan dan kontrol yang teratur, serta menghindari faktor resiko terjadinya hipertensi, maka angka kematian akibat penyakit ini bisa ditekan.
  • 13. OBAT ANTIHIPERTENSI YANG AMAN BAGI IBU HAMIL a. α-Metildopa b. Labetalol
  • 14. α-Metildopa • Metildopa merupakan obat pilihan utama untuk hipertensi kronik parah pada kehamilan (tekanan diastolik lebih dari 110 mmHg) yang dapat menstabilkan aliran darah uteroplasenta dan hemodinamik janin. • Obat ini termasuk golongan α2-agonis sentral yang mempunyai mekanisme kerja dengan menstimulasi reseptor α2-adrenergik di otak. • Stimulasi ini akan mengurangi aliran simpatik dari pusat vasomotor di otak. • Pengurangan aktivitas simpatik dengan perubahan parasimpatik akan menurunkan denyut jantung, cardiac output, resistensi perifer, aktivitas renin plasma, dan refleks baroreseptor.
  • 15. Next... • Metildopa aman bagi ibu dan anak, dimana telah digunakan dalam jangka waktu yang lama dan belum ada laporan efek samping pada pertumbuhan dan perkembangan anak. • Metildopa memiliki faktor resiko B pada kehamilan.
  • 16. Next... • Nama Dagang : Dopamet (Alpharma) tablet salut selaput 250 mg, Medopa (Armoxindo) tablet salut selaput 250 mg, Tensipas (Kalbe Farma) tablet salut selaput 125 mg, 250 mg, Hyperpax (Soho) tablet salut selaput 100 mg • Indikasi : Hipertensi, bersama dengan diuretika, krisis hipertensi jika tidak diperlukan efek segera.
  • 17. Next... • Kontraindikasi : Depresi, penyakit hati aktif, feokromositoma, porfiria, dan hipersensitifitas • Efek samping : mulut kering, sedasi, depresi, mengantuk, diare, retensi cairan, kerusakan hati, anemia hemolitika, sindrom mirip lupus eritematosus, parkinsonismus, ruam kulit, dan hidung tersumbat
  • 18. Next... • Peringatan : mempengaruhi hasil uji laboratorium, menurunkan dosis awal pada gagal ginjal, disarqankan untuk melaksanakan hitung darah dan uji fungsi hati, riwayat depresi • Dosis dan aturan pakai : oral 250mg 2 kali sehari setelah makan, dosis maksimal 4g/hari, infus intravena 250-500 mg diulangi setelah enam jam jika diperlukan.
  • 19. Labetalol • Labetalol merupakan antihipertensi non kardioselektif yang memiliki kerja penghambat beta lebih dominan dibandingkan antagonis alfa. • Melalui penggunaan labetalol, tekanan darah dapat diturunkan dengan pengurangan tahanan sistemik vaskular tanpa perubahan curah jantung maupun frekuensi jantung yang nyata sehingga hipotensi yang terjadi kurang disertai efek takikardia. • Selain itu, labetalol juga dapat melakukan blokade terhadap efek takikardia neonates yang disebabkan oleh terapi beta bloker pada ibu . • Sehingga labetalol dapat dikatakan sebagai obat alternative yang lebih aman dan efektif diberikan pada kehamilan.
  • 20. Next... • Pemberian labetalol dapat secara oral maupun injeksi bolus intravena. • Dosis oral harian labetalol berkisar dari 200-2400 mg/hari dengan dosis awal 2 x 100 mg. Dosis pemeliharaan biasanya 2 x 200-400 mg/hari. • Akan tetapi pada pasien dengan hipertensi gawat, dosis dapat mencapai 1,2 hingga 2,4 gram/hari. • Labetalol sebagai suntikan bolus intravena secara berulang-ulang 20-80 mg untuk mengobati hipertensi gawat. Mabie, dkk (1987) memberikan labetalol 10 mg IV sebagai dosis awal.
  • 21. Next... • Apabila tekanan darah tidak berkurang dalam waktu 10 menit, pasien diberi 20 mg. Dalam 10 menit berikutnya adalah 40 mg yang diikuti 40 mg dan kemudian 80 mg apabila belum tercapai respon yang bermanfaat. Sedangkan The Working Group (2000)merekomendasikan bolus 20 mg IV sebagai dosis awal. • Apabila tidak efektif dalam 10 menit, dosis dilanjutkan dengan 40 mg, kemudian 80 mg setiap 10 menit, hingga dosis total sebanyak 220 mg. • Efek samping yang sering timbul adalah kelelahan, lemah, sakit kepala, diare, edema, mata kering, gatal pada kulit kepala dan seluruh tubuh serta susah tidur. Hipotensi postural juga dapat terjadi akan tetapi sangat jarang.

Editor's Notes

  1. Nama Dagang : Dopamet (Alpharma) tablet salut