Dongeng Putri Salju menceritakan tentang Putri Salju yang dibenci ibunya, Ratu, karena kecantikannya. Ratu berusaha membunuh Putri Salju beberapa kali namun gagal. Akhirnya Ratu berhasil membunuh Putri Salju dengan memberinya apel beracun.
1. Putri Salju dan 7 kurcaci adalah sebuah dongeng yang berasal dari Eropa, namun
dongeng ini telah cukup populer di Indonesia seperti halnya dongeng Cinderella yang
kemarin telah saya publikasikan. Dalam bahasa Inggris dongeng ini berjudul "Snow White"
yang bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti "Putih Salju" namun di Indonesia
dongeng ini lebih dikenal dengan nama Putri Salju dibandingkan dengan Putih Salju.
Dongeng Putri Salju Dan 7 Kurcaci
Pada zaman dahulu hiduplah seorang Ratu di sebuah kerajaan. Ratu ini adalah wanita
tercantik di seluruh negeri dan sangat bangga dengan kecantikannya. Ratu memiliki
Cermin Ajaib yang dapat menjawab setiap pertanyaan. Setiap pagi, Ratu berdiri di
hadapan Cermin Ajaib dan bertanya kepada Cermin Ajaib, “Wahai Cermin Ajaib di dinding,
siapakah wanita tercantik di negeri ini?”. Setiap hari pula Cermin Ajaib akan menjawab,
“Ratuku adalah yang paling cantik di negeri ini”.
Suatu hari, saat pertengahan musim dingin, saat salju jatuh seperti bulu dari langit, Ratu
duduk di dekat jendela yang dipigura oleh kerangka kayu berwarna hitam. Sambil
menjahit, dia menatap salju hingga tak sengaja jarinya tertusuk jarum jahit. Tiga tetes
darah jatuh dari jari Ratu yang terluka. Darah tersebut jatuh di atas salju, merah di atas
putih, tampak begitu cantik. Melihatnya, Ratu kemudian berpikir, “Andai saja aku punya
anak dengan kulit seputih salju, bibir semerah darah, dan rambut sehitam bingkai jendela
ini”. Tak lama kemudian, sang Ratu pun memiliki anak dengan kulit seputih salju, bibir
semerah darah, dan rambut sehitam bingkai jendela. Dia dipanggil, Putri Salju.
Waktu terus berjalan dan Putri Salju tumbuh menjadi gadis remaja. Kecantikannya sudah
melampaui kecantikan Ratu. Suatu hari, Ratu kembali bertanya kepada Cermin Ajaib,
“Wahai Cermin Ajaib di dinding, siapakah wanita tercantik di negeri ini?”. Saat itu Cermin
Ajaib menjawab, “Ratuku adalah yang paling cantik di negeri ini, tetapi Putri Salju seribu
kali lebih cantik daripada Ratuku”.
Sejak saat itu, Ratu pun menjadi benci kepada Putri Salju. Ratu merasa kecantikannya
tersaingi oleh Putri Salju. Ratu berpikir untuk menyingkirkan Putri Salju sehingga dia akan
kembali menjadi wanita tercantik di negeri ini.
2. Ratu pun memanggil pemburu dan menyuruhnya membawa Putri Salju ke hutan.
Pemburu itu diperintahkan untuk menikam Putri Salju sampai mati, dan membawa paru-
paru dan hati Putri Salju kembali ke Ratu. Ratu ingin memasak paru- paru dan hati Putri
Salju dengan garam dan memakannya, untuk melampiaskan kebenciannya kepada Putri
Salju.
Pemburu pun mengajak Putri Salju ke hutan. Ketika pemburu mengambil pisau berburu
untuk menusuk Putri Salju, Putri Salju mulai menangis, dan memohon sungguh-sungguh
agar pemburu itu tidak membunuhnya. Putri Salju berjanji untuk melarikan diri ke hutan
dan tidak pernah kembali. Pemburu merasa kasihan padanya dan ia berpikir untuk
melepaskan Putri Salju. Jika Putri Salju berlari ke dalam hutan, maka Putri Salju akan
dimakan oleh binatang buas. Maka pemburu pun melepaskan Putri Salju dan
menyuruhnya berlari ke dalam hutan.
Untuk memenuhi permintaan Ratu agar membawa paru- paru dan hati Putri Salju, maka
pemburu itu membunuh seekor babi hutan. Paru- paru dan hati babi hutan tersebut
diambil oleh pemburu dan dibawanya kembali ke Ratu, sebagai bukti bahwa pemburu
tersebut telah membunuh Putri Salju. Ratu pun memasaknya dengan garam dan
memakannya, mengira bahwa ia telah memakan paru- paru dan hati Putri Salju.
Putri Salju sekarang sendirian di hutan besar. Dia sangat takut dan mulai berlari. Dia
berlari di atas batu-batu tajam dan ranting- ranting pohon sepanjang hari. Akhirnya, saat
matahari hampir terbenam, ia datang ke sebuah rumah kecil. Rumah ini milik tujuh
kurcaci. Mereka sedang bekerja di tambang dan saat itu sedang tidak berada di rumah.
Putri Salju pun masuk ke dalam dan menemukan segala sesuatunya lebih kecil, tetapi
tersusun rapi dan teratur. Ada meja kecil dengan tujuh piring kecil, tujuh sendok kecil, tujuh
pisau kecil dan garpu, tujuh cangkir kecil, dan di dinding ada tujuh tempat tidur kecil.
Putri Salju merasa lapar dan haus sehingga dia memutuskan untuk mengambil sedikit
sayuran dan roti dari setiap piring dan minum setetes anggur dari setiap gelas. Karena
begitu lelah, dia pun tidur di salah satu tempat tidur. Ketika malam datang, tujuh kurcaci
kembali dari tempatnya bekerja. Mereka menyalakan tujuh lilin kecil mereka , dan melihat
bahwa seseorang telah berada di rumah mereka.
Kurcaci pertama berkata, “Siapa yang telah duduk di kursiku?”. Kurcaci kedua berkata,
“Siapa yang telah makan dari piringku?”. Kurcaci ketiga berkata, “Siapa yang telah makan
rotiku?”. Kurcaci keempat berkata, “Siapa yang telah makan sayuranku?”. Kurcaci kelima
berkata, “Siapa yang makan menggunakan garpuku?”. Kurcaci keenam berkata, “Siapa
yang telah memotong dengan pisauku?”. Kurcaci ketujuh berkata, “Siapa yang telah
minum dari cangkirku?”.
Mereka merasa heran dan penasaran, siapakah orang yang telah masuk ke rumah
mereka. Kemudian mereka menemukan Putri Salju sedang tidur di salah satu tempat tidur
mereka. Ketujuh kurcaci itu pun berlari mengelilingi Putri Salju dan berseru takjub, “Dia
begitu cantik”. Mereka sangat menyukai Putri Salju dan membiarkannya tidur di tempat
tidur mereka.
Ketika Putri Salju terbangun, mereka menanyakan siapa dia dan bagaimana dia telah
3. menemukan jalan ke rumah mereka. Putri Salju bercerita bagaimana ibunya telah
mencoba membunuhnya, bagaimana pemburu membiarkannya hidup, bagaimana ia
menjalankan seluruh hari, hingga akhirnya datang ke rumah mereka. Para kurcaci merasa
kasihan dan mengijinkan Putri Salju tinggal di rumah mereka dengan syarat Putri Salju
harus mencuci baju, membersihkan rumah, memasak, dan mencuci untuk mereka. Selain
itu, mereka juga memperingatkan Putri Salju untuk tidak membiarkan siapa pun masuk ke
dalam rumah mereka.
Sementara itu di istana, Ratu berpikir bahwa dia kembali menjadi wanita tercantik di
seluruh negeri. Ratu pun kembali bertanya kepada Cermin Ajaib, “Wahai Cermin Ajaib di
dinding, siapakah wanita tercantik di negeri ini?”. Cermin Ajaib pun menjawab, “Ratuku
adalah yang paling cantik di negeri ini, tetapi Putri Salju seribu kali lebih cantik daripada
Ratuku”. Ratu pun terkejut dan tahu bahwa pemburu sudah menipunya. Dia pun segera
mencari Putri Salju dan akan membunuhnya sendiri, karena Ratu tidak akan tenang
sampai Cermin Ajaib mengatakan bahwa Ratu adalah wanita tercantik di seluruh negeri,
bukan Putri Salju.
Ratu pun berpikir keras untuk dapat membunuh Putri Salju. Dia menyamar sebagai wanita
tua penjual pakaian dan merias wajahnya sedemikian rupa sehingga tidak ada seorang
pun yang mengenalinya. Ratu pun pergi ke rumah kurcaci dan mengetuk pintunya, “Buka.
Bukalah. Aku wanita tua penjual pakaian”. Putri Salju tidak mengizinkan wanita tua itu
masuk, sesuai dengan pesan para kurcaci. Putri Salju hanya mengintip dari jendela dan
bertanya, “Apa yang kamu miliki?”. “Korset tali, Nak,” kata wanita tua dan ditunjukkannya
satu korset tali yang dijalin dari sutra kuning, merah, dan biru.
Putri Salju menyukainya dan membeli korset itu untuknya. Saat dia memasang korset itu,
wanita tua menawarkan untuk membantunya, “Kamu tidak memasangnya dengan benar,
kemarilah, aku akan melakukannya dengan lebih baik,” dan wanita tua itu menarik tali
korset dengan begitu ketat sehingga Putri Salju tidak bisa bernafas. Putri Salju pun jatuh
dan seolah- olah ia sudah mati. Wanita tua itu merasa puas dan kembali ke istananya.
Malam pun datang dan ketujuh kurcaci kembali dari tambang. Mereka menemukan Putri
Salju tergeletak. Mereka mengangkatnya dan menemukan bahwa Putri Salju mengikat tali
korset terlalu erat. Ketujuh kurcaci pun memotong tali korset sehingga Putri Salju dapat
kembali bernafas. “Pasti itu adalah Ratu yang coba membunuh kamu. Hati- hatilah.
Jangan biarkan orang lain masuk lagi,” kata ketujuh kurcaci.
Sementara itu di istana, Ratu berpikir bahwa dia kembali menjadi wanita tercantik di
seluruh negeri. Ratu pun kembali bertanya kepada Cermin Ajaib, “Wahai Cermin Ajaib di
dinding, siapakah wanita tercantik di negeri ini?”. Cermin Ajaib pun menjawab, “Ratuku
adalah yang paling cantik di negeri ini, tetapi Putri Salju seribu kali lebih cantik daripada
Ratuku”. Ratu kembali terkejut. Dia pun menyusun rencana baru untuk membunuh Putri
Salju. Ratu pun membuat sisir beracun.
Ratu kembali menyamar menjadi penjual sisir dan mengetuk pintu rumah tujuh kurcaci.
Putri Salju tidak memperbolehkannya masuk. Lalu Ratu mengeluarkan sisir dan
mengatakan bahwa dia penjual sisir. Putri Salju pun membukakan pintu dan membeli sisir.
“Ayo, biarkan aku menyisir rambutmu,” kata wanita penjual. Dia baru saja menempelkan
4. sisir ke rambut Putri Salju, sehingga membuat gadis itu jatuh dan mati. “Itu akan
membuatmu terbaring di sana,” kata Ratu.
Para kurcaci pulang tepat pada waktunya. Mereka melihat apa yang telah terjadi dan
menarik sisir beracun dari rambut Putri Salju. Putri Salju membuka matanya dan hidup
kembali. Dia berjanji pada kurcacil untuk tidak membiarkan siapa pun masuk ke rumah
tujuh kurcaci.
Sementara itu di istana, Ratu berpikir bahwa dia kembali menjadi wanita tercantik di
seluruh negeri. Ratu pun kembali bertanya kepada Cermin Ajaib, “Wahai Cermin Ajaib di
dinding, siapakah wanita tercantik di negeri ini?”. Cermin Ajaib pun menjawab, “Ratuku
adalah yang paling cantik di negeri ini, tetapi Putri Salju seribu kali lebih cantik daripada
Ratuku”. Ratu sangat marah, “Putri Salju akan mati, walaupun imbalannya adalah
nyawaku!”
Ratu masuk ke kamar rahasia nya dan membuat apel beracun. Esoknya dia menyamar
sebagai wanita tua penjual apel. Wanita tua itu menawarkan apel kepada Putri Salju. Putri
Salju menolaknya. “Jika kamu tidak ingin, aku tak bisa memaksamu,” kata wanita tua,
“Jika kamu takut, maka aku akan memotong apel menjadi dua dan makan setengahnya.
Ini, kamu makan setengah yang kemerahan”. Apel itu dibuat begitu berseni dan hanya
setengah yang beracun. Ketika Putri Salju melihat bahwa wanita tua itu makan separuh
bagian dari apel itu, keinginan untuk mencicipi semakin kuat, sehingga ia akhirnya
membiarkan tangan wanita tua itu memberikan apel yang setengah lainnya melalui
jendela. Putri Salju menggigit apel tersebut, belum sampai habis Putri Salju sudah jatuh ke
tanah dan mati.
Ratu sangat senang. Dia pulang ke istana dan bertanya pada Cermin Ajaib, “Wahai
Cermin Ajaib di dinding, siapakah wanita tercantik di negeri ini?”. Cermin Ajaib pun
menjawab, “Ratuku adalah yang paling cantik di negeri ini”. Ratu senang karena sekarang
dia kembali menjadi wanita paling cantik di negeri ini.
Malam itu para kurcaci pulang dari tambang. Putri Salju tergeletak di lantai, dan dia sudah
mati. Mereka tidak bisa menghidupkan kembali. Mereka membaringkannya di atas
usungan dan ketujuh kurcaci tersebut duduk di sampingnya, menangis selama tiga hari.
Mereka akan menguburkan dia, tapi mereka melihat bahwa dia tetap segar. Dia tidak
terlihat seperti orang mati, dan dia masih memiliki pipi merah cantik. Mereka membuat peti
kaca untuk Putri Salju, dan meletakkan Putri Salju di dalamnya, sehingga dia bisa dilihat
dengan mudah. Mereka menulis nama Putri Salju di atas peti dalam huruf-huruf emas, dan
salah satu dari mereka selalu tinggal di rumah dan terus mengawasinya.
Suatu hari seorang Pangeran muda datang ke rumah kurcaci dan ingin tempat bermalam.
Ketika dia masuk ke ruang tamu mereka, dia melihat Putri Salju terbaring di peti kaca,
begitu cantik diterangi oleh tujuh lilin kecil. Pangeran meminta mereka untuk memberikan
kepadanya, karena dia tidak bisa hidup tanpa bisa melihatnya. Ketujuh kurcaci kasihan
kepada Pangeran itu dan memberikan peti kaca berisi Putri Salju kepada Pangeran.
Pangeran itu itu membawa peti mati ke istanaya dan ditempatkan di sebuah ruangan di
mana ia duduk di sampingnya setiap hari. Setiap dia pergi, Peti kaca Putri Salju dibawa
5. juga bersamanya. Pengawal istana yang selalu membawakannya untuk Pangeran. Suatu
hari mereka sangat marah tentang hal ini, karena harus membawa peti kaca ke manapun
Pangeran pergi.
Salah satu dari mereka membuka peti kaca, mengangkat tegak Putri Salju, dan berkata,
“Kami terganggu sepanjang hari, hanya karena seorang gadis yang mati,” dan ia memukul
punggung Putri Salju dengan tangan. Kemudian potongan apel yang mengerikan keluar
dari mulut Putri Salju dan Putri Salju hidup kembali.
Para pengawal kemudian melaporkan hal tersebut pada sang Pangeran, mendengar hal
tersebut sang Pangeran sangat gembira dan segera berlari menemui sang putri yang telah
hidup kembali dan kemudian memintanya untuk menjadi istrinya.
Putri Salju menerima lamaran tersebut dan akhirnya mereka hidup bahagia dikerajaan
tersebut.
Dapatkan dongeng menarik dan cerita anak di blog ANAK CEMERLANG
http://www.anakcemerlang.com dan kamu juga bisa mendownload aneka gambar untuk
mewarnai di blog http://www.mewarnaigambar.web.id