1. Strategic Manajement Page 1
STRATEGIC MANAGEMENT
External Micro Inviroment Analysis
Lusiana Sari
55117120148
Mahasiswa Magister Management
Universitas Mercu Buana
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Dosen Magister Manajement
Universitas Mercu Buana
2018
2. Strategic Manajement Page 2
Analisis lingkungan eksternal
Analisis lingkungan eksternal mencangkup pemahaman berbagai factor di luar perusahaan yang
mengarah pada munculnya kesempatan bisnis / bahkan ancaman bagi perusahaan. Di dalam
analisis lingkungan eksternal berupaya memilah permasalahan global yang dihadapi perusahaan
dalam bentuk, fungsi dan keterkaitan antar bagian.
lingkungan eksternal terdapat lingkungan umum (general environtment) atau bisa kita sebut
lingkungan masyarakat (societal environtment), lingkungan industri (industry environtment) atau
bisa kita sebut lingkungan tugas/industri (task/immediate environtment).
1. Lingkungan umum (general environtment) meliputi :
a. Faktor ekonomi : mencakup pertumbuhan, distribusi Y, tabungan, utang dan kredit
b. Faktor sosial : mencakup nilai-nilai masyarakat dan kebudayaan
c. Faktor politik dan hukum : mencakup aturan-aturan bisnis dan kelompok kepentingan
d. Faktor teknologi : mencakup perubahan teknologi, peluang inovasi dan anggaran litbang
e. Faktor demografi : mencakup pertumbuhan penduduk perubahan komposisi umur & etnis,
pendidikan, migrasi, dan perubahan menuju pemasaran mikro
2. Lingkungan indsutri (industry environtment) meliputi :
a. Ancaman pendatang baru (new entrans) : pendatang baru membawa kapasitas baru, keinginan
untuk merebut bagian pasar serta barangkali memiliki sumber daya lebih besar, akibatnya harga
menjadi turun atau biaya membengkak sehingga mengurangi profitabilitas/kemampulabaan.
b. Pemasok (suplier) : kekuatan pemasok tergantung pada jumlah karakteristik situasi pasar dan
pada tingkat kepengtingan relatif penjualan dan pembeliannya dalam industri dibandingkan
dengan keseluruhan bisnisnya (Pearce II dan Robinson, 1997)
c. Pembeli (customer) : pembeli atau pelanggan merupakan suatu hal yang sangat berharga untuk
perusahaan, oleh karena itu manajer harus mampu mengamati perubahan perilaku konsumen.
3. Strategic Manajement Page 3
Pembeli biasanya sangat selektif sehingga jika mereka mempunyai informasi lengkap tentang
permintaan, harga pasar dan biaya pemasok maka posisi tawar menawar pembeli bertambah kuat.
Perusahaan haruslah memperbaiki posisi strategisnya agar bisa memenuhi kebutuhan dan
keinginan pembeli.
d. Produk subtitusi (subtitution product) : produk pengganti membatasi laba potensial dari
industri dengan menetapkan harga pagu (ceiling price) yang dapat diberikan oleh perusahaan
dalam industri. Semakin menarik alternatif harga yang ditawarkan maka makin ketat pembatasan
laba industri. Barang pengganti yang mendapat perhatian besar adalah produk yang mempunyai
kecenderungan harga atau prestasi yang lebih baik dari produk industri dan dihasilkan indsutri
berlaba tinggi (yang dapat menyebabkan penurunan harga atau peningkatan prestasi).
e. Pesaing (competitor) : pengetahuan mengenai pesaing perusahaan sangatlah penting, sebab
jika suatu peusahaan mampu menganalisis pesaingnya, maka perusahaan tersebut dapat
menentukan posisinya dalam persaingan. Ada 3 macam pesaing yang akan kita temui. Pertama
pesaing generik, yaitu pesaing yang menampilkan produknya dengan cara-cara yang berbeda
dalam memuaskan keinginan konsumen. Kedua pesaing bentuk produk, yaitu pesaing yang
menampilkan produknya dalam bentuk yang berbeda. Terakhir pesaing merk, yaitu pesaing yang
menampilkan produknya dalam merk yang berbeda.
Proses Analisis Lingkungan Eksternal
Proses analisis lingkungan eksternal meliputi empat kegiatan, yaitu
1. Scanning
Perusahaan pengidentifikasi sinyal awal dari adanya potensi perubahan dari lingkungan secara
umum dan mendeteksi perubahan yanng ssudah diluar jalur. Ketika scanning, perusahaan
menyelesaikan data dan informasi yang ambigu, tidak lengkap dan tidak berkaitan.
Environmental scanning adalah bagian krisis terpenting bagi peerusahaan untuk bersaing dalam
lingkungan yang mudah berubah.
4. Strategic Manajement Page 4
2. Monitoring
Pada saat monitoring, para analisis mengamati perubahan lingkungan untuk melihat apakah
ada tren penting yang terlihat selama scanning. Pada masa ini diperlukan kemampuan
perusahaan untuk mendeteksi makna dalam berbagai peristiwa dan tren lingkungan. Pemindaian
dan pemantauan sangat penting bila perusahaan bersaing dalam industri dengan ketidakpastian
teknologinya yang tinggi. Pemindaian dan pemantauan tidak hanya dapat memberi informasi
kepada perusahaan, namun juga berfungsi sebagai sarana untuk mengimpor pengetahuan baru
tentang pasar dan tentang bagaimana mengkomersilkan teknologi baru yang telah dikembangkan
perusahaan.
3. Forecasting
Pemindaian dan pemantauan berkaitan dengan kejadian dan tren di lingkungan umum pada suatu
waktu. Saat forecasting, melakukan analis pengembangan proyeksi yang layak tentang apa yang
mungkin terjadi, dan seberapa cepat, sebagai hasil dari perubahan dan kecenderungan yang
terdeteksi melalui pemindaian dan pemantauan. Forecasting penting untuk menyesuaikan
penjualan secara tepat untuk memenuhi permintaan.
4. Assessing
Tujuan assessing adalah untuk menentukan waktu dan pentingnya dampak perubahan dan
kecenderungan lingkungan terhadap manajemen strategis perusahaan. Melalui
scanning,monitoring, dan forecasting, assessing dapat memahami lingkungan umum. Selangkah
lebih maju, tujuan assessing adalah untuk menentukan implikasi dari pemahaman tersebut
terhadap organisasi. Tanpa assessing, perusahaan dibiarkan dengan data yang mungkin menarik
namun memiliki relevansi kompetitif yang tidak diketahui. Assessing diperlukan untuk
menentukan apakah strategi yang digunakan sudah tepat
5. Strategic Manajement Page 5
Analisia SWOT
Dua poin utama yang harus dipelajari dalam mengidentifikasi masalah lingkungan secara umum
adalah opportunity (kesempatan) dan threats (ancaman). Opportunity adalah keadaan lingkungan
secara umum yang jika dimanfaatkan dapat membantu perusahaan mencapai strategi persaingan.
a. Kesempatan
1) Pengembangan dan pemanfaatan Iptek.
2) Adanya tokoh kharismatik yang dapat menjaga stabilitas.
3) Cukup banyaknya dana subsidi dari pusat.
4) Adanya kerjasama antar daerah.
5) Reformasi di bidang politik dan administrasi publik.
6) Tingginya tuntutan peningkatan pelayanan publik.
7) Tingginya minat investor masuk Sleman.
8) Kemudahan akses pasar internasional.
9) Tersedianya peluang kerja di luar Sleman.
10) Tingginya tuntutan masyarakat terhadap stabilitas polkam.
11) Kepercayaan pemerintah propinsi dan pusat.
b. Ancaman
1) Belum terkendalinya alih fungsi lahan pertanian.
2) Belum terkendalinya migrasi penduduk.
6. Strategic Manajement Page 6
3) Maraknya pekat.
4) Komersialisasi layanan sosial.
5) Tingginya tingkat pengangguran.
6) Model pengembangan perumahan yang tidak ramah lingkungan.
7) Belum efektifnya mekanisme peradilan.
8) Ketetapan hukum yang didasarkan pada aturan yang out of date (kadaluwarsa).
9) Inkonsistensi kebijakan makro pusat.
10) Ecolabeling product.
11) Ekses sosial globalisasi.
12) Globalisasi ekonomi dan informasi.
13) Persaingan pelayanan masyarakat antar daerah.
14) Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga dan aparat hukum.
15) Instabilitas ipoleksosbud nasional.
7. Strategic Manajement Page 7
Studi kasus analisis lingkungan eksternal
Perkembangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk, khususnya produk Indomie kini berada di
tengah-tengah persaingan yang ketat. Setelah sekian lama menikmati persaingan yang “hampa”,
mulai pada tahun 2003, tepatnya pada bulan Mei, Indomie harus menghadapi gempuran produk
baru yang cukup sensasional, Mie Sedaap. Produk Mie berbendera Wingsfood tersebut sangat
agresif dalam menggarap pasar yang selama kurun waktu sebelum 2003 dikuasai oleh Indomie.
Selain itu, muncul pula pesaing baru, Mie Kare dari Orang Tua Group. Pada saat itu, sebagai
dominant market leader, Indofood sempat terlena me-maintain pasarnya sehingga kesempatan ini
dimanfaatkan oleh pendatang baru Mie Sedaap dari WingsFood dan Mie Kare dari Orang Tua
Group.
Berikut analisis lingkungan PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Faktor Internal
Kekuatan (strenght)
a. Keahlian dalam cita rasa Indonesia
b. Produk-produk yang berkualitas tinggi dengan harga terjangkau
c. Jangkauan distribusi luas
d. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
e. Brand yang sudah terkenal
f. Kualitas SDM yang baik
g. Sudah mendapatkan berbagai penghargaan
Kelemahan (weakness)
a. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
8. Strategic Manajement Page 8
b. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
c. Permintaan pasar yang belum terpenuhi
d. Produk yang tidak dapat dibedakan dengan kompetitor
e. Persediaan bahan baku sebagian masih bergantung pada Impor
f. Biaya produksi kurang efisien karena menggunakan bahan bakar dengan harganya yang
cenderung mahal
g. Merk Indomie yang dijadikan generic name sehingga mengurangi nilai penjualan
D. Faktor Eksternal
Peluang (opportunity)
a. Melakukan ekspansi ke luar negeri
b. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
c. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
d. Pasar domestik yang berkembang
e. Segmen pasar yang baru
f. Pasar Internasional
g. Pasar yang luang karena kompetiror yg tidak sanggup memenuhi permintaan customer
h. Diminati dan dapat diterima baik oleh masyarakat.
i. Dukungan dan kebijakan pemerintah terhadap bea masuk atas bahan baku yang dapat
diimpor
j. Daya beli konsumen yang meningkat sepanjang tahun
9. Strategic Manajement Page 9
Ancaman (threats)
a. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
b. Tidak fokus terhadap satu jenis produk
c. Persaingan harga dengan kompetitor
d. Kompetitor mengeluarkan produk baru yang inovatif
e. Kompetitor memegang pangsa terbesar
f. Dikenakan pajak penjualan
g. Krisis keuangan dunia
Strategy Manajemen
Distribusi
Indofood’s Distribusi Group memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia,
menembus ke hampir setiap sudut nusantara. Selain produk-produk Indofood sendiri, indoffood
juga mendistribusikan produk-produk ke pihak ketiga. Jumlah poin saham telah diperluas secara
agresif sejak tahun 2005, memberikan penetrasi yang lebih luas dan lebih dalam efisien melalui
rantai pasokan dan pengiriman. Stock poin berlokasi di daerah-daerah dengan kepadatan tinggi
gerai ritel, termasuk pasar tradisional, memungkinkan masing-masing titik saham untuk
melayani wilayah geografis dekat ditetapkan dalam waktu sesingkat mungkin.
Corporate Social Responsibility
Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari komitmen untuk
membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat kontribusi yang optimal
kepada masyarakat.
10. Strategic Manajement Page 10
Selama tahun 2007 Indofood secara keseluruhan program dikembangkan dan dilaksanakan
berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang kami CSR filosofi:
a. Membangun Human Capital
b. Mempertahankan Kohesi Sosial
c. Memperkuat Nilai Ekonomi
d. Mendorong Good Governance
e. Melindungi Lingkungan
Sumber Daya Manusia
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan adalah salah satu
kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan terus. Perseroan
percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi
bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri. Indofood akan terus berjuang
sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan
manajemen untuk saling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam
mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai
program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial
akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di
Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.
Strategi Manajemen Pada Elemen Marketing Mix (4p)
a. Product
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85
gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus
sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi
11. Strategic Manajement Page 11
jumbo dengan massa 120 gram.(Anonim, 2008). Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan
selera orang Indonesia. Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang
semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie
goreng, mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional
daerah-daerah Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.
b. Price
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1
kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua
kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 1500,- ( toko
Sjahudi, Rungkut Gunung Anyar Harapan 2012).
c. Places
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia, menembus sampai
hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif
sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai
dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang
banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area
geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-agen
Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo
(warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)
d. Promotion
Tagline : Indomie Seleraku
Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara
tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil,
memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie
12. Strategic Manajement Page 12
instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap harus
mengadakan promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie masih exsist, dan selalu
berinovasi untuk merejuvenasi produk maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut
pangsa pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie menurun,
meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie
Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai “bangkit dari tidur panjangnya”,
Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser artis terkenal seperti 3 Diva,
Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar. Indomie semakin mengukuhkan bahwa
dia masih menjadi mie instan nomor satu di Indonesia. Indomie juga mengadakan
acara ”Indomie Jingle Dare” untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebih memodernisasi
Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand awareness remaja/pelajar
mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi
sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam ”edukasi” mengenai Indomie.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The
Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth,
memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan
menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan
segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and
higher margin.
Strategi Kunci 3a
Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi
Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:
a. Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (Product).
b. Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place)
c. Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price)
13. Strategic Manajement Page 13
Daftar Pustaka
Dwiyustianita.2013.https://dwiyustiyanita.wordpress.com/2013/10/19/perusahaan-dan-
lingkungan-perusahaan/
Ekonomikomiko.2014.http://ekonomikomiko.blogspot.com/2014/05/analisis-lingkungan-
eksternal.html?m=1. Mei 03.
https://goenable.wordpress.com/tag/proses-analisis-lingkungan-eksternal/