Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi sebagai ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan penyakit pada populasi. Secara singkat, epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab penyakit dalam populasi manusia.
2. ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG
DISTRIBUSI, FREKUENSI DAN
DETERMINAN PENYAKIT PADA
POPULASI
3. 1. Konsep dasar Epidemiologi
A. Pengertian:
Asal kata Epi, demos dan logos
Epi=atas; demos=masyarakat
Logos=ilmu
Ilmu yg mempelajari tentang masyarakat
Epidemiologi adalah ilmu yg mempelajari
distribusi dan determinan dari persitiwa
kesehatan dan peristiwa –peristiwa yg berkaitan
dengan kesehatan yg menimpa sekelompok
masyarakat dan menerapkan ilmu tsb.untuk
memecahkan masalah kesehatan. (WHO,
regional meeting di Bandung, 1989)
4. Tidak ada definisi tunggal
Epidemiologi
Dari bahasa Greek. Epi = atas, pada, demos
= penduduk, logi = studi
Studi distribusi dan determinan peristiwa
kesehatan dalam populasi manusia.
5. Hirsch (1883)
Suatu gambaran kejadian, distribusi, dan tipe
penyakit manusia, …..
Frost (1927)
Ilmu fenomena masal penyakit infeksius, atau seperti
riwayat alamiah penyakit infeksius … suatu ilmu
induktif yang tidak hanya mendeskripsikan distribusi
penyakit, melainkan kesesuaiannya dalam suatu
filosofi yang konsisten
6. Segitiga Epidemiologi (Epidemiologic
triangle) yang terdiri dari HOST, AGENT
dan Environment. Konsep dasar timbulnya
penyakit tersebut disebut Multiple
causation of disease sebagai lawan dari
single causation
7. AGENT ENVIRONMENT
HOST
Interaksi antara pejamu (host), penyebab penyakit (agent)
Dan lingkungan (environment) dimana pejamu dan agent
Berada. Interaksi harus seimbang, bila terjadi gangguan
Keseimbangan maka timbul penyakit/masalah kesehatan.
8. A.Biologis: virus, bacterium, parasit,
jamur, riketsia
B.Kimia: makanan tercemar
pestisida,food additive, obat-obatan,
limbah industri, zat metabolit pada
diabetik asidosia, uremia
C.Nutrisi: cholesterol berlebihan,
deficiensy vitamin, protein
D.Fisik: panas, sinar, radiasi, suara,
getaran obyek yg bergerak, mekanik
(patah tulang dll)
9. A. Genetik: Sickle cell disease
B. Umur, sex, ethnis, status perkawinan
C.Status fisiologis: kelemahan, kehamilan,
pubertas, stress, status gizi
D.Pengalaman imunologi sebelumnya:
hipersensitiv/allergy, infeksi terdahulu,
imunisasi, antibodi ibu
E. Perilaku manusia: hygiene perorangan,
penjamah makanan, diet, kontak antar
personal, pekerjaan, rekreasi, pemanfa-
atan sumberdaya kesehatan
10. A.Lingk.Fisik: Iklim, kondosi udara,
kondisi perumahan, geology
B.Lingk. Biologi: Kepaatan
penduduk, hewan atau tumbuhan
(sebagai agent, reservoir, agent,
vektor)
C.Lingk.sosek: terpapar pada agent
kimia, berjejal di dareah
urban,ketagangan dan tekanan.
Perang dan banjir, kemiskinan.
12. PERIODE PATOGENESA: perjalanan st.Penyakit
pd manusia dari interaksi pertama dg Stimulus yg merangsang
terjadinya penyakit sp. dg perubahan-perubahan bentuk &gungsi
Jaringan selanjutnya sp kesimbangan tercapai:sembuh, carrier,
cacat, atau meninggal
E
A
H
Perubahan faktor agent :
Agent baru, jumlah egent meningkat
Mutasi agent
15. PERIODE PATOGENESA
Interaksi antara faktor-faktor A, H E yg terjadi
Sebelum terjadinya penyakit
E
A
H
Perubahan faktor Lingkungan :
Host rentan. ISPA pada poluasi udara
16. 3. RANTAI PENULARAN
( Chain of infection)
Penyakit menular hasil interaksi Agent, host dan
Lingkungan dalam prosesnya melibatkan 6 faktor:
1. Penyebab (Agent)
2. Reservoir (Reservoir ) dari agent
3. Pintu keluar (Portal of exit)
4. Cara transmissi (Mode of transmission)
5. Pintu masuk (Portal of entry)
6. Kerentanan host (Susceptible host)
17. Habitat normal dimana agent penyakit menular hidup
Tumbuh dan berkembang biak.
a. Reservoir manusia
1. Orang dengan sakit dengan gejala klinis.
2. Carrier (Orang yang menderita infeksi tetapi tidak
menunjukkan gejala klinis, namun mampu menularkan
agent ke lain.
1. Carrier dengan inapparent
2. Incubatory carrier
3. Convalescent carrier
4. Chronic carrier (hepatitis B dan salmonella)
18. b. Reservoir binatang.
Pada umumnya penyakit menular dari manusia ke
manusia, dimana manusia sebagai host incidental.
Penyakit menular dari binatang ke manusia diosebut
Zoonosis.
Anthrax ( kambing), pes/ plague (tikus), trichinosis
(babi), rabies( gigitan anjing dll)
Malaria dan StLouis Encephalitis (Nyamuk)
19. b. Reservoir Lingkungan
Terdiri dari tanah, tanaman dan air merupakan
reservoir dari agent beberapa penyakit menular.
• Jamur hidup di tanah, menyebabkan histoplasmosis
• Air kolam renang, pendingin tower dan kondensor
merupakan reservoir basil Legionaaires
20. Dalam menimbulkan infeksi tergantung kepada:
1. Kemampuan agent hidup diluar tubuh manusia
2. Virulensinya
Dapat menyerang host dengan tiga cara:
1. Invasi langsung : Staphylococcus
2. Memproduksi toxin: Clostridium tetanus
3. Menimbulkan hipersensitivitas
21. Jalan meninggalkan host sebagai sumber. Pintu
Keluar biasanya dimana agent berada:
• TB dan influenzae virus keluar melalaui Sal.pernafasan
• Schistomiasis melalaui urine
• Vibrio Cholera melalaui feces
• Sarcoptes scabiei pada scabies melalui lesi kulit
• Enterovirus 70 agent conjunctivitis hemorrhagica
keluar melalui sekresi conjunctiva mata
• Rubella, syohilis, toxoplasmosis melalaui placenta
• Hepatitis B virus melalaui jarum suntik
• Malaria melalui darah yg diisap nyamuk
22. Sesudah agent berada di reservoir, mungkin menular
ke host yg rentan melalaui berbagai jalan:
1. Langsung:
1. Kontak langsung: ciuman, kontak kulit ke kulit, sexual
intercourse
2. Penyebaran lewat droplet (percikan): batuk, bersin atau
bicara.
2. Tidak Langsung:
• Partikel Udara (Airborne):
• Vehicle borne: air, makanan, susu, serum, plasma
• Vector borne: mekanik (E.histolitica), biologic
(Pl.vivax )
23. Agent ke host baru, mekanisme agent meninggalkn
Host.
• = portal of exit , misal influenzae
• Fecal-oral: keluar ddengan feces, cuci tangan tak
adekuat--. Transfer melalaui vehicle ( makanan, air)
masuk kemulut host baru.
• Kulit (Cacing tambang)
• Selaput lendir (syphylism trachoma)
• Darah (hepatitis)
24. Tergantung pada :
• Faktor genetik
• Imunitas spesifik didapat, herd immunity
• Faktor umum lain dimana individu mampu menahan
infeksi atau membatasi pathogencity:
• Kulit, selaput lendir, Asam lambung
• Cilia (rambut halus) pada saluran pernafasan
• Reflex batuk
• Respon immun tdk spesifik
• Faktor umum yang menyebabkan host rentan: dimana
individu mampu menahan infeksi
• Kurang gizi, alkoholism,penyakit atau pengobatan
yg mnimbulkan gagalnya imunitas