SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 32
UNIVERSITAS ASAHAN
DEFINISI MATEMATIKA
Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak
dan terorganisir secara sistematik.
Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan
dan kalkulasi.
Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta
kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk.
Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-
struktur yang logik.
Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-
aturan yang ketat.
UNIVERSITAS ASAHAN
HAKEKAT MATEMATIKA
UNIVERSITAS
A. Memiliki Objek Abstrak
1. Fakta berupa konvensi-konvensi yang diungkap
dengan simbol tertentu
2. Konsep adalah idea abstrak yang dapat
digunakan untuk menggolongkan atau
mengklasifikasikan sekumpulan objek
3. Operasi (abstrak) adalah pengerjaan
hitung, pengerjaan aljabar dan pengerjaan
matematika yang lain
4. Prinsip (abstrak) adalah objek matematika yang
kompleks
B. Bertumpu pada Kesepakatan
Kesepakatan yang amat mendasar adalah aksioma
atau postulat
C. Berpola Pikir Deduktif
Pola pikir deduktif secara sederhana dapat
dikatakan pemikiran ”yang berpangkal dari hal yang
bersifat umum di-terapkan kepada hal yang bersifat
khusus”.
D Memiliki Simbol yang Kosong dari Arti
Rangkaian simbol-simbol dalam matematika dapat
berbentuk model matematika.
UNIVERSITAS
E. Memperhatikan Semesta Pembicaraan
Dalam menggunakan mate-matika diperlukan
kejelasan dalam lingkup apa model itu dipakai.
Lingkup pembicaraan itulah yng disebut semesta
pembicaraan.
F. Konsisten dalam Sistemnya
Dalam matematika terdapat banyak sistem. Ada
sistem yang mempunyai kaitan satu sama lain, tetapi
juga ada sistem yang dipndang terlepas satu sama
lain
UNIVERSITAS
TEORI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Guru sebagai fasilitator, mediator, dan motivator
harus mampu memilih model, metode,
pendekatan, atau strategi yang tepat dalam setiap
kegiatan proses pembelajaran.
Agar guru dapat memilih model, metode,
pendekatan, atau strategi yang tepat, maka guru
harus memperhatikan tingkatan berpikir siswa.
UNIVERSITAS
Menurut Ruseffendi (dalam Darhim, 19...:8), tipe
berpikir dibagi menjadi empat tahap, yaitu:
(1) Tahap berpikir kongkret,
(2) Tahap berpikir semi kongkret,
(3) Tahap berpikir semi abstrak, dan
(4) Tahap berpikir abstrak
UNIVERSITAS
BILANGAN DAN OPERASI BILANGAN
Bilangan kardinal
Bilangan ordinal
Bilangan asli
Bilangan cacah
Bilangan bulat
Bilangan rasional
Bilangan irrasional
Bilangan real
Bilangan kompleks
A. Macam-Macam Bilangan
UNIVERSITAS
B. Operasi Bilangan Bulat
Penjumlahan
Pengurangan
Perkalian
Pembagian
Media :
1. tangga garis bilangan
2. neraca bilangan,
3. pita garis bilangan
4. mistar hitung
5. kantong plastik,
6. sedotan limun
7. dan sebagainya.
UNIVERSITAS
 Penjumlahan dan pengurangan berada dalam
tingkat yang sama atau memiliki derajat yang
sama.
 Perkalian dan pembagian berada dalam tingkat
yang sama atau derajat yang sama.
 Operasi perkalian dan pembagian lebih tinggi
tingkatannya atau derajatnya daripada
penjumlahan dan pengurangan sehingga
dikerjakan terlebih dahulu.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengerjaan
operasi hitung adalah:
UNIVERSITAS
 Dalam operasi hitung campuran setingkat atau
sederajat, yang dikerjakan terlebih dahulu adalah
yang terletak lebih awal atau terletak sebelah kiri.
 Jika dalam operasi hitung campuran terdapat
tanda kurung, maka yang terlebih dahulu
dikerjakan adalah operasi hitung yang terletak
pada tanda kurung
UNIVERSITAS
C. Sifat-sifat Operasi Bilangan
1. Sifat tertutup (closure)
penjumlahan 2 bilangan bulat jumlahnya merupakan
bilangan bulat pula.
Dikatakan bahwa bilangan bulat itu tertutup terhadap
operasi penjumlahan.
2. Sifat pertukaran (komutatif)
Jika a dan b dua bilangan real, maka kita ketahui
bahwa a + b = b + a.
Dikatakan bahwa penjumlahan pada bilangan real
memenuhi sifat pertukaran (komutatif).
UNIVERSITAS
3. Sifat pengelompokkan (asosiatif)
Jika a, b, dan c bilangan real, maka kita ketahui bahwa
a + (b + c) = (a + b) + c.
Dikatakan bahwa penjumlahan pada bilangan real
memenuhi sifat pertukaran (asosiatif).
4. Sifat penyebaran (distributif)
Jika a, b, dan c bilangan real, maka berlaku:
a x (b + c) = (a x b) + (a x c).
Sifat yang demikian itu disebut sifat penyebaran
(distributif) dari perkalian terhadap penjumlahan.
5. Elemen satuan
Penjumlahan pada bilangan real : a + 0 = 0 + a = a.
UNIVERSITAS
PECAHAN
a. Pengertian Pecahan
Pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari
sesuatu yang utuh atau sebagian dari keseluruhan.
Penanaman Konsep
Media yang diperlukan :
• Kertas berbentuk lingkaran atau persegi panjang.
• Berbagai benda yang dapat dipotong-potong.
• Blok Pecahan
• Pita
UNIVERSITAS
b. Pecahan Senilai
Pengertian :
Pecahan senilai disebut juga pecahan yang
ekuivalen.
Penanaman konsep :
1. Peragaan dengan benda kongkret
2. Peragaan dengan garis bilangan
3. Dengan memperluas pecahan
4. Peragaan dengan blok pecahan
UNIVERSITAS
d. Mengubah bentuk pecahan yang satu ke
bentuk yang lain
1. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal.
Mengubah pecahan senilainya yang
penyebutnya berbasis sepuluh
UNIVERSITAS
2. Mengubah pecahan biasa menjadi persen atau
sebaliknya.
• Untuk mengubah pecahan biasa menjadi persen
terlebih dahulu dicari pecahan senilainya yang
penyebutnya seratus.
• Untuk mengubah persen menjadi pecahan
biasa, dapat dilakukan dengan mengubah
persen menjadi perseratus selanjutnya
disederhanakan.
UNIVERSITAS
3. Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan
campuran atau sebaliknya.
• Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan
campuran dapat dilakukan dengan peragaan dan
pembagian bersusun sehingga didapat hasil bagi
dan sisa.
• Mengubah pecahan campuran menjadi pecahan
biasa langkahnya merupakan kebalikan dari
mengubah pecahan biasa menjadi pecahan
campuran
UNIVERSITAS
e. Operasi pada pecahan
1. Penjumlahan pecahan berpenyebut sama
Penanaman konsep untuk soal ini bisa
menggunakan blok pecahan atau kertas berbentuk
persegi panjang atau lingkaran
2. Pengurangan pecahan berpenyebut sama
Penanaman konsep pengurangan pecahan
berpenyebut sama dilakukan seperti pada
penanaman konsep penjumlahan pecahan
berpenyebut sama
UNIVERSITAS
3. Penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama
penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama
dapat diselesaikan dengan cara menyamakan dulu
penyebutnya.
4. Pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama
5. Penjumlahan pecahan campuran
6. Pengurangan pecahan campuran.
7. Perkalian pecahan (Perkalian : penjumlahan
berulang )
Perkalian berbagai bentuk pecahan
1) Mengubah ke pecahan yang sejenis
2) Mengalikan pecahan-pecahan tersebut
UNIVERSITAS
8. Pembagian pecahan
a. Pembagian pecahan decimal
Pembagian ini bisa dilakukan dengan dua cara:
1 Diubah menjadi pecahan biasa terlebih dahulu
2 Dapat dibagi secara lagsung
b. Pembagian berbagai bentuk pecahan
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1 Mengubah seluruh pecahan yang dioperasikan
ke bentuk pecahan sejenis
2 Membagi pecahan-pecahan tersebut
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS
BANGUN DATAR SEGI EMPAT
Jajargenjang Belah Ketupat
Layang-layang Trapesium
UNIVERSITAS
Sifat-sifat jajargenjang
 Sisi-sisi yang berhadapannya sama panjang dan
sejajar
 Sudut-sudut yang berhadapannya sama besar
 Jumlah besar sudut dari pasangan sudut-sudut
yang berdekatan sama dengan 1800
 Kedua diagonalnya saling membagi dua sama
panjang
Luas daerah jajargenjang
L = a t
Jajargenjang
BANGUN DATAR SEGI EMPAT
UNIVERSITAS
Belah Ketupat
BANGUN DATAR SEGI EMPAT
UNIVERSITAS
Layang-layang BANGUN DATAR SEGI EMPAT
UNIVERSITAS
Trapesium
BANGUN DATAR SEGI EMPAT
UNIVERSITAS
KECEPATAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
Masalah (problem) adalah suatu situasi yang
dialami seseorang sehingga apa yang dialaminya
berbeda dengan apa yang secara ideal
diinginkannya (Heylighe ,dalam Eliyarti 2010:37).
UNIVERSITAS
Lenchher (dalam Wardhani, 2010:14) menyatakan
hal terkait masalah, yaitu:
Suatu pertanyaan akan menjadi masalah hanya jika
adanya tantangan yg tidak dapat dipecahkan dengan
suatu prosedur rutin yg sudah diketahui oleh
penjawab pertanyaan.
Suatu masalah bagi Si A belum tentu menjadi
masalah bagi Si B jika Si B sudah mengetahui
prosedur untuk menyelesaikannya, sementara Si A
belum pernah mengetahui prosedur untuk
menyelesaikannya.
UNIVERSITAS
Holmes (dalam Wardhani, 2010:16) menyatakan
bahwa intinya terdapat dua kelompok masalah dalam
pembelajaran matematika yaitu masalah rutin dan
masalah non rutin.
Masalah rutin dapat diselesaikan dengan metode
yang sudah ada.
Masalah non rutin mengharuskan pemecah masalah
membuat sendiri metode pemecahannya.
UNIVERSITAS
Dari beberapa pendapat di atas dapat kita
simpulkan bahwa :
Masalah matematika adalah masalah yang
dikaitkan dengan materi belajar atau materi
penugasan matematika, bukan masalah dikaitkan
dengan kendala belajar atau hasil belajar
matematika.
UNIVERSITAS
Tahap proses penyelesaian masalah
Polya mengembangkan empat tahap proses
pemecahan masalah yaitu:
1) Memahami Masalah
2) Merencanakan Penyelesaian Masalah
3) Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah
4) Pemeriksaan Kembali
UNIVERSITAS

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

Matematika Kreatif keunggulan apiq
Matematika Kreatif keunggulan apiq Matematika Kreatif keunggulan apiq
Matematika Kreatif keunggulan apiq Agus Nggermanto
 
Penentuan awal ramadhan dan 1 Syawal Idul Fitri 2014
Penentuan awal ramadhan dan 1 Syawal Idul Fitri 2014Penentuan awal ramadhan dan 1 Syawal Idul Fitri 2014
Penentuan awal ramadhan dan 1 Syawal Idul Fitri 2014Agus Nggermanto
 
Contoh Resesnsi Buku Nonfiksi
Contoh Resesnsi Buku NonfiksiContoh Resesnsi Buku Nonfiksi
Contoh Resesnsi Buku NonfiksiVika Mubarokah
 
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...Adz Adzan
 
Uh1 matematika kelas v
Uh1 matematika kelas vUh1 matematika kelas v
Uh1 matematika kelas vHenni Herawati
 
Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundur
Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundurPembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundur
Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundurEdi B Mulyana
 

Andere mochten auch (9)

Matematika Kreatif keunggulan apiq
Matematika Kreatif keunggulan apiq Matematika Kreatif keunggulan apiq
Matematika Kreatif keunggulan apiq
 
Penentuan awal ramadhan dan 1 Syawal Idul Fitri 2014
Penentuan awal ramadhan dan 1 Syawal Idul Fitri 2014Penentuan awal ramadhan dan 1 Syawal Idul Fitri 2014
Penentuan awal ramadhan dan 1 Syawal Idul Fitri 2014
 
Contoh Resesnsi Buku Nonfiksi
Contoh Resesnsi Buku NonfiksiContoh Resesnsi Buku Nonfiksi
Contoh Resesnsi Buku Nonfiksi
 
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
 
Uh1 matematika kelas v
Uh1 matematika kelas vUh1 matematika kelas v
Uh1 matematika kelas v
 
Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundur
Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundurPembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundur
Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundur
 
TOT BAHAN AJAR KURIKULUM 2013
TOT BAHAN AJAR KURIKULUM 2013TOT BAHAN AJAR KURIKULUM 2013
TOT BAHAN AJAR KURIKULUM 2013
 
Sapi
SapiSapi
Sapi
 
Matematika SD.ppt
Matematika SD.pptMatematika SD.ppt
Matematika SD.ppt
 

Ähnlich wie Pendalaman materi matematika sd

Khazanah matematika sma kelas xii (ips) rosihan ari-2009
Khazanah matematika sma kelas xii (ips) rosihan ari-2009Khazanah matematika sma kelas xii (ips) rosihan ari-2009
Khazanah matematika sma kelas xii (ips) rosihan ari-2009primagraphology consulting
 
modul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIA
modul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIAmodul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIA
modul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIAAnik Zahrotus Sajida
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematika
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematikaPrediksi materi soal berdasarkan kisi matematika
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematikaarif widyatma
 
Rat sat statistika ekonomi
Rat sat statistika ekonomiRat sat statistika ekonomi
Rat sat statistika ekonomiRatzman III
 
Rat sat espa 4123 statistika ekonomi
Rat sat espa 4123 statistika ekonomiRat sat espa 4123 statistika ekonomi
Rat sat espa 4123 statistika ekonomiRatzman III
 
Alat peraga
Alat peragaAlat peraga
Alat peragaLukman
 
Power Point PR Fisika 10A Ed. 2020 perantiguru.com.pptx
Power Point PR Fisika 10A Ed. 2020 perantiguru.com.pptxPower Point PR Fisika 10A Ed. 2020 perantiguru.com.pptx
Power Point PR Fisika 10A Ed. 2020 perantiguru.com.pptxssuserc8ed61
 
TOPIK-TOPIK DALAM MATEMATIK
TOPIK-TOPIK DALAM MATEMATIKTOPIK-TOPIK DALAM MATEMATIK
TOPIK-TOPIK DALAM MATEMATIKnaquiah
 
MODUL 7 mtk ......pptx
MODUL 7 mtk ......pptxMODUL 7 mtk ......pptx
MODUL 7 mtk ......pptxilhamfebri7
 
Hakekat matematika
Hakekat matematikaHakekat matematika
Hakekat matematikazuliazaenii
 
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1Defison Chan
 
Matematika
MatematikaMatematika
MatematikaVen Dot
 
Analisis Keterkaitan CP dan TP
Analisis Keterkaitan CP dan TPAnalisis Keterkaitan CP dan TP
Analisis Keterkaitan CP dan TPJujuJuhriah1
 
Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...
Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...
Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...Linda Rosita
 
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docx
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docxPersamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docx
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docxZukét Printing
 
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.pdf
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.pdfPersamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.pdf
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.pdfZukét Printing
 

Ähnlich wie Pendalaman materi matematika sd (20)

Khazanah matematika sma kelas xii (ips) rosihan ari-2009
Khazanah matematika sma kelas xii (ips) rosihan ari-2009Khazanah matematika sma kelas xii (ips) rosihan ari-2009
Khazanah matematika sma kelas xii (ips) rosihan ari-2009
 
modul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIA
modul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIAmodul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIA
modul matematika berbasis problem based learning pada materi matriks kelas x MIA
 
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematika
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematikaPrediksi materi soal berdasarkan kisi matematika
Prediksi materi soal berdasarkan kisi matematika
 
Bab 7 integral
Bab 7 integralBab 7 integral
Bab 7 integral
 
PECAHAN (Meliani devina)
PECAHAN (Meliani devina)PECAHAN (Meliani devina)
PECAHAN (Meliani devina)
 
Rat sat statistika ekonomi
Rat sat statistika ekonomiRat sat statistika ekonomi
Rat sat statistika ekonomi
 
Rat sat espa 4123 statistika ekonomi
Rat sat espa 4123 statistika ekonomiRat sat espa 4123 statistika ekonomi
Rat sat espa 4123 statistika ekonomi
 
Tik riska 2d
Tik riska 2dTik riska 2d
Tik riska 2d
 
Alat peraga
Alat peragaAlat peraga
Alat peraga
 
ATP_ Matematika.docx
ATP_ Matematika.docxATP_ Matematika.docx
ATP_ Matematika.docx
 
Power Point PR Fisika 10A Ed. 2020 perantiguru.com.pptx
Power Point PR Fisika 10A Ed. 2020 perantiguru.com.pptxPower Point PR Fisika 10A Ed. 2020 perantiguru.com.pptx
Power Point PR Fisika 10A Ed. 2020 perantiguru.com.pptx
 
TOPIK-TOPIK DALAM MATEMATIK
TOPIK-TOPIK DALAM MATEMATIKTOPIK-TOPIK DALAM MATEMATIK
TOPIK-TOPIK DALAM MATEMATIK
 
MODUL 7 mtk ......pptx
MODUL 7 mtk ......pptxMODUL 7 mtk ......pptx
MODUL 7 mtk ......pptx
 
Hakekat matematika
Hakekat matematikaHakekat matematika
Hakekat matematika
 
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1
Rpp operasi pecahan bentuk aljabar1
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Analisis Keterkaitan CP dan TP
Analisis Keterkaitan CP dan TPAnalisis Keterkaitan CP dan TP
Analisis Keterkaitan CP dan TP
 
Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...
Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...
Model pbi untuk mengembangkan pemahaman mahasiswa dalam memecahkan masalah te...
 
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docx
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docxPersamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docx
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.docx
 
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.pdf
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.pdfPersamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.pdf
Persamaan Linier, Pertidaksamaan Linier, dan Grafik Fungsi Linier.pdf
 

Pendalaman materi matematika sd

  • 2. DEFINISI MATEMATIKA Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur- struktur yang logik. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan- aturan yang ketat. UNIVERSITAS ASAHAN
  • 3. HAKEKAT MATEMATIKA UNIVERSITAS A. Memiliki Objek Abstrak 1. Fakta berupa konvensi-konvensi yang diungkap dengan simbol tertentu 2. Konsep adalah idea abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek 3. Operasi (abstrak) adalah pengerjaan hitung, pengerjaan aljabar dan pengerjaan matematika yang lain 4. Prinsip (abstrak) adalah objek matematika yang kompleks
  • 4. B. Bertumpu pada Kesepakatan Kesepakatan yang amat mendasar adalah aksioma atau postulat C. Berpola Pikir Deduktif Pola pikir deduktif secara sederhana dapat dikatakan pemikiran ”yang berpangkal dari hal yang bersifat umum di-terapkan kepada hal yang bersifat khusus”. D Memiliki Simbol yang Kosong dari Arti Rangkaian simbol-simbol dalam matematika dapat berbentuk model matematika. UNIVERSITAS
  • 5. E. Memperhatikan Semesta Pembicaraan Dalam menggunakan mate-matika diperlukan kejelasan dalam lingkup apa model itu dipakai. Lingkup pembicaraan itulah yng disebut semesta pembicaraan. F. Konsisten dalam Sistemnya Dalam matematika terdapat banyak sistem. Ada sistem yang mempunyai kaitan satu sama lain, tetapi juga ada sistem yang dipndang terlepas satu sama lain UNIVERSITAS
  • 6. TEORI PEMBELAJARAN MATEMATIKA Guru sebagai fasilitator, mediator, dan motivator harus mampu memilih model, metode, pendekatan, atau strategi yang tepat dalam setiap kegiatan proses pembelajaran. Agar guru dapat memilih model, metode, pendekatan, atau strategi yang tepat, maka guru harus memperhatikan tingkatan berpikir siswa. UNIVERSITAS
  • 7. Menurut Ruseffendi (dalam Darhim, 19...:8), tipe berpikir dibagi menjadi empat tahap, yaitu: (1) Tahap berpikir kongkret, (2) Tahap berpikir semi kongkret, (3) Tahap berpikir semi abstrak, dan (4) Tahap berpikir abstrak UNIVERSITAS
  • 8. BILANGAN DAN OPERASI BILANGAN Bilangan kardinal Bilangan ordinal Bilangan asli Bilangan cacah Bilangan bulat Bilangan rasional Bilangan irrasional Bilangan real Bilangan kompleks A. Macam-Macam Bilangan UNIVERSITAS
  • 9. B. Operasi Bilangan Bulat Penjumlahan Pengurangan Perkalian Pembagian Media : 1. tangga garis bilangan 2. neraca bilangan, 3. pita garis bilangan 4. mistar hitung 5. kantong plastik, 6. sedotan limun 7. dan sebagainya. UNIVERSITAS
  • 10.  Penjumlahan dan pengurangan berada dalam tingkat yang sama atau memiliki derajat yang sama.  Perkalian dan pembagian berada dalam tingkat yang sama atau derajat yang sama.  Operasi perkalian dan pembagian lebih tinggi tingkatannya atau derajatnya daripada penjumlahan dan pengurangan sehingga dikerjakan terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengerjaan operasi hitung adalah: UNIVERSITAS
  • 11.  Dalam operasi hitung campuran setingkat atau sederajat, yang dikerjakan terlebih dahulu adalah yang terletak lebih awal atau terletak sebelah kiri.  Jika dalam operasi hitung campuran terdapat tanda kurung, maka yang terlebih dahulu dikerjakan adalah operasi hitung yang terletak pada tanda kurung UNIVERSITAS
  • 12. C. Sifat-sifat Operasi Bilangan 1. Sifat tertutup (closure) penjumlahan 2 bilangan bulat jumlahnya merupakan bilangan bulat pula. Dikatakan bahwa bilangan bulat itu tertutup terhadap operasi penjumlahan. 2. Sifat pertukaran (komutatif) Jika a dan b dua bilangan real, maka kita ketahui bahwa a + b = b + a. Dikatakan bahwa penjumlahan pada bilangan real memenuhi sifat pertukaran (komutatif). UNIVERSITAS
  • 13. 3. Sifat pengelompokkan (asosiatif) Jika a, b, dan c bilangan real, maka kita ketahui bahwa a + (b + c) = (a + b) + c. Dikatakan bahwa penjumlahan pada bilangan real memenuhi sifat pertukaran (asosiatif). 4. Sifat penyebaran (distributif) Jika a, b, dan c bilangan real, maka berlaku: a x (b + c) = (a x b) + (a x c). Sifat yang demikian itu disebut sifat penyebaran (distributif) dari perkalian terhadap penjumlahan. 5. Elemen satuan Penjumlahan pada bilangan real : a + 0 = 0 + a = a. UNIVERSITAS
  • 14. PECAHAN a. Pengertian Pecahan Pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh atau sebagian dari keseluruhan. Penanaman Konsep Media yang diperlukan : • Kertas berbentuk lingkaran atau persegi panjang. • Berbagai benda yang dapat dipotong-potong. • Blok Pecahan • Pita UNIVERSITAS
  • 15. b. Pecahan Senilai Pengertian : Pecahan senilai disebut juga pecahan yang ekuivalen. Penanaman konsep : 1. Peragaan dengan benda kongkret 2. Peragaan dengan garis bilangan 3. Dengan memperluas pecahan 4. Peragaan dengan blok pecahan UNIVERSITAS
  • 16. d. Mengubah bentuk pecahan yang satu ke bentuk yang lain 1. Mengubah pecahan biasa menjadi desimal. Mengubah pecahan senilainya yang penyebutnya berbasis sepuluh UNIVERSITAS
  • 17. 2. Mengubah pecahan biasa menjadi persen atau sebaliknya. • Untuk mengubah pecahan biasa menjadi persen terlebih dahulu dicari pecahan senilainya yang penyebutnya seratus. • Untuk mengubah persen menjadi pecahan biasa, dapat dilakukan dengan mengubah persen menjadi perseratus selanjutnya disederhanakan. UNIVERSITAS
  • 18. 3. Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran atau sebaliknya. • Mengubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran dapat dilakukan dengan peragaan dan pembagian bersusun sehingga didapat hasil bagi dan sisa. • Mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa langkahnya merupakan kebalikan dari mengubah pecahan biasa menjadi pecahan campuran UNIVERSITAS
  • 19. e. Operasi pada pecahan 1. Penjumlahan pecahan berpenyebut sama Penanaman konsep untuk soal ini bisa menggunakan blok pecahan atau kertas berbentuk persegi panjang atau lingkaran 2. Pengurangan pecahan berpenyebut sama Penanaman konsep pengurangan pecahan berpenyebut sama dilakukan seperti pada penanaman konsep penjumlahan pecahan berpenyebut sama UNIVERSITAS
  • 20. 3. Penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama dapat diselesaikan dengan cara menyamakan dulu penyebutnya. 4. Pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama 5. Penjumlahan pecahan campuran 6. Pengurangan pecahan campuran. 7. Perkalian pecahan (Perkalian : penjumlahan berulang ) Perkalian berbagai bentuk pecahan 1) Mengubah ke pecahan yang sejenis 2) Mengalikan pecahan-pecahan tersebut UNIVERSITAS
  • 21. 8. Pembagian pecahan a. Pembagian pecahan decimal Pembagian ini bisa dilakukan dengan dua cara: 1 Diubah menjadi pecahan biasa terlebih dahulu 2 Dapat dibagi secara lagsung b. Pembagian berbagai bentuk pecahan Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1 Mengubah seluruh pecahan yang dioperasikan ke bentuk pecahan sejenis 2 Membagi pecahan-pecahan tersebut UNIVERSITAS
  • 23. BANGUN DATAR SEGI EMPAT Jajargenjang Belah Ketupat Layang-layang Trapesium UNIVERSITAS
  • 24. Sifat-sifat jajargenjang  Sisi-sisi yang berhadapannya sama panjang dan sejajar  Sudut-sudut yang berhadapannya sama besar  Jumlah besar sudut dari pasangan sudut-sudut yang berdekatan sama dengan 1800  Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang Luas daerah jajargenjang L = a t Jajargenjang BANGUN DATAR SEGI EMPAT UNIVERSITAS
  • 25. Belah Ketupat BANGUN DATAR SEGI EMPAT UNIVERSITAS
  • 26. Layang-layang BANGUN DATAR SEGI EMPAT UNIVERSITAS
  • 27. Trapesium BANGUN DATAR SEGI EMPAT UNIVERSITAS
  • 28. KECEPATAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Masalah (problem) adalah suatu situasi yang dialami seseorang sehingga apa yang dialaminya berbeda dengan apa yang secara ideal diinginkannya (Heylighe ,dalam Eliyarti 2010:37). UNIVERSITAS
  • 29. Lenchher (dalam Wardhani, 2010:14) menyatakan hal terkait masalah, yaitu: Suatu pertanyaan akan menjadi masalah hanya jika adanya tantangan yg tidak dapat dipecahkan dengan suatu prosedur rutin yg sudah diketahui oleh penjawab pertanyaan. Suatu masalah bagi Si A belum tentu menjadi masalah bagi Si B jika Si B sudah mengetahui prosedur untuk menyelesaikannya, sementara Si A belum pernah mengetahui prosedur untuk menyelesaikannya. UNIVERSITAS
  • 30. Holmes (dalam Wardhani, 2010:16) menyatakan bahwa intinya terdapat dua kelompok masalah dalam pembelajaran matematika yaitu masalah rutin dan masalah non rutin. Masalah rutin dapat diselesaikan dengan metode yang sudah ada. Masalah non rutin mengharuskan pemecah masalah membuat sendiri metode pemecahannya. UNIVERSITAS
  • 31. Dari beberapa pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa : Masalah matematika adalah masalah yang dikaitkan dengan materi belajar atau materi penugasan matematika, bukan masalah dikaitkan dengan kendala belajar atau hasil belajar matematika. UNIVERSITAS
  • 32. Tahap proses penyelesaian masalah Polya mengembangkan empat tahap proses pemecahan masalah yaitu: 1) Memahami Masalah 2) Merencanakan Penyelesaian Masalah 3) Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah 4) Pemeriksaan Kembali UNIVERSITAS