SlideShare a Scribd company logo
1 of 68
Download to read offline
MIKROSKOP
DAN
KESELAMATAN KERJA DI
LAB
Kompetensi dasar
Tujuan belajar
Materi pelajaran
KOMPETENSI DASAR
1. Menggunakan mikroskop dan peralatan
pendukung lainya untuk mengamati gejala-gejala
kehidupan
2. Menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan
pengamatan gejala-gejala alam
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menyebutkan bagian bagian dari mikroskop
2. Menggunakan mikroskop dengan benar
3. Membuat bangun tiga dimensi apabila tersedia
pengamatan dua diemensi
4. Memperkirakan ukuran benda asli
berdasarkan skala
5. Membuat sayatan melintang dan membujur
6. Membuat preparat basah
7. Memegang dan membawa mirkoskop dengan
benar
FUNGSI MIKROSKOP
MACAM-MACAM MIKROSKOP
Bagian- Bagian Mikroskop
A. Lensa Okuler
B. Tabung Mikroskop
C. Revolver
D. Tabung Lensa
E. Lensa Objektif
F. Meja Objek
G. Penjepit Objek
H. Kaki Mikroskop
I. Cermin Cahaya
J. Diafragma
K. Lengan Mikroskop
L. Mikrometer
M. Makrometer
Bagian-bagian
Mikroskop
Fungsi Bagian - Bagian Mikroskop
NO BAGIAN FUNGSI
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
Lensa Okuler
Tabung mikroskop
Revolver
Tabung Lensa
Lensa Objektif
Meja Objek
Penjepit Objek
Kaki Mikroskop
Cermin Cahaya
Diafragma
Lengan Mikroskop
Mikrometer
Makrometer
Lensa dekat mata ,memperbesar objek yang diamati
Menghubungkan lensa okuler dan objektif
Tempat lensa objektif dapat diputar sesuai pembesaran
Penghubung lensa okuler dan lensa objektif
Lensa dekat ojek, memperbesar objek yang diamati
Meletakan objek yang diamati
Menjepit objek
Menjaga mikroskop agar berdiri tegak
Mementulkan cahaya kedalam lubang diafragma
Mengatur jumlah cahaya yang diperlukan
Bagian yang di pegang ketika mengangkat mikroskop
Pemutar halus untk memfokuskn objek dengan lambat
Pemutar kasar untk memfokuskn objek dengan cepat
Cara Menggunakan Mikroskop
1. Miroskop dibawa dengan tangan pertama menumpu bagian kaki
mikroskop sedang yang kedua memegang bagian pegangan mikroskop
2. Dalam keadaan tersimpan posisi lensa objektif dengan pembesaran
lemah dan mikroskop berdiri tegak
3. Saat melihat objek benda pertama kali dengan pembesaran lemah
4. Jika bayangn tidak jelas jangan menggunakan pembesaran kuat,
gunakan pembesaran secara bertahap
5. Saat mengganti lensa objektif harus melihat jangan sampai terjadi
benturan antara lensa objektif dengan specimen
6. Jangan menggunakan cermin kearah matahari secara langsung sehingga
mengganggu penglihatan
7. Sebelum digunakan untuk melihat objek, sebaiknya lensa dibersihkan
dengan kertas lensa
MENGENAL ALAT - ALAT
LABORATORIUM
Gelas Beaker
LABU ERLENMEYER
Tabung Reaksi
Dan
Rak Tabung Reaksi
Sprayer
Neraca
Neraca Digital
Pinset
Kaca Pembesar / Lup
 Tata tertib Laboratorium dibuat untuk menjaga
keselamatan dan kelancaran kegiatan di dalam
laboratorium.
 Contoh tata tertib laboratorium :
1. Apabila mengadakan kegiatan laboratorium
hendaknya mengenakan jas praktikum
2. Selesai menggunakan alat-alat segera
dikembalikan ke tempat semula.
3. Alat-alat yang terbuat dari gelas harus
dibersihkan terlebih dahulu sebelum
dikembalikan
4. Kebersihan di ruangan laboratorium harus
selalu dijaga, baik kebersihan diri dan
laboratorium, dll.
1. Eksplosif/mudah meledak
 Bahan kimia bertanda seperti gambar di
samping memiliki sifat mudah meledak.
 Bahan dapat berbentuk padat atau cair
yang apabila terjadi reaksi kimia dapat
menghasilkan gas, dan pada suhu dan
tekanan normal dapat menyebabkan
kerusakan di daerah sekitarnya.
 Jauhkan penyimpanan zat kimia itu dari
panas, api, gesekan/guncangan.
 Contoh : nitroselulosa, asam pikrat, dan
amonium dikromat.
Berikut adalah beberapa contoh
lambang zat kimia berbahaya
2. Toksik/beracun (T)
 Bahan kimia dengan tanda seperti ini berarti
bersifat racun yang umumnya berasal dari
reaksi kimia atau aktivitas lain yang berskala
molekul, yang pada kadar tertentu diserap
oleh organisme.
 Formulasi dan bahan yang ditandai dengan
simbol beracun dapat menyebabkan
kerusakan kesehatan akut atau kronis dan
bahkan kematian pada konsentrasi yang
sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui
inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau
kontak dengan kulit.
 Bahan karsinogenik dapat menyebabkan
kanker atau meningkatkan timbulnya kanker
jika masuk ke tubuh.
 Contoh : Kalium sianida, sublimat, timbal
nitrat, fenol, dan nitrobenzena.
3. Korosif (C)
 Bahan kimia dengan tanda seperti ini
berarti bahan tersebut bersifat korosif.
 Zat yang bersifat korosif akan
merusak dan menghancurkan zat lain
apabila terjadi kontak dengannya.
Jangan sampai terkena badan,
pakaian, logam dan kayu secara
langsung.
 Biasanya zat ini memiliki pH kurang
dari 2 atau lebih dari 11,5.
 Contoh : HCl pekat, soda pekat, asam
sulfat pekat, asam nitrat pekat.
4. Berbahaya/Irritant (Xi)
 Bahan kimia yang ditandai dengan
gambar di samping dapat menyebabkan
inflamasi/iritasi jika kontak dengan kulit
atau selaput lendir.
 Frase R untuk bahan atau formula
irritant adalah R36, R37, R38 dan R41.
 Contoh : klorofom, butanol, natrium
oksalat, isopropilamina, kalsium klorida
serta asam dan basa encer.
5. Berbahaya/Harmful
 Bahan dan formulasi yang ditandai dengan
notasi bahaya "Harmful" memiliki potensi
untuk merusak kesehatan
 Dapat masuk ke dalam tubuh melalui
inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau
kontak dengan kulit.
 Contoh : solven 1,2-etane-1, 1,2 diol atau
etilen glikol (berbahaya) dan diklorometan
(berbahaya, dicurigai karsinogenik).
Bahan-bahan yang merusak jaringan yang
meliputi sub grup bahan bahan korosif
dan bahan iritan.
6. Oksidatif
 Bahan kimia dengan tanda ini
memiliki kemampuan untuk bereaksi
secara spontan dengan oksigen pada
suhu ruangan atau dengan sedikit
pemanasan.
 Jauhkan penyimpanan zat dari api
karena sifatnya yang mempercepat
kebakaran.
 Bahan ini akan sangat berbahaya
apabila disimpan bersama-sama
dengan bahan yang bersifat
flammable.
 Contoh : amonium nitrat, natrium
peroksida, kalium permangant, dan
natrium klorit
7. Mudah Terbakar/Flammable (F)
 Bahan kimia dengan tanda seperti ini
berarti memiliki sifat mudah terbakar.
 Contoh : bensin, etanol, metanol, dan
aseton, eter, alkohol, dan benzena.
8. Sangat Mudah Terbakar/ Extremely
Flammable
 Bahan kimia dengan tanda seperti gambar
di samping memiliki sifat sangat mudah
terbakar.
 Contoh : Dietil eter (cair), Propane (gas)
9. Dangerous For Environment (Xn)
 Bahan kimia dengan tanda seperti ini
berarti memiliki dampak yang serius
terhadap lingkungan.
 Hal ini dikarenakan bahan tersebut dapat
membunuh organisme yang berada di air,
tanah, atau udara sehingga menyebabkan
ekologi terganggu.
 Contoh : tributil timah kloroda,
tetraklorometan, dan petroleum
hidrokarbon seperti pentana dan
petroleum bensin.
10. Radioaktif
 Jika tidak perlu, jangan menggunakan
bahan ini karena bahan ini mengandung
sinar radioaktif yang dapat mematikan sel-
sel tubuh.
 Contoh : Karbon-14
11. Biohazard
 Bahaya biologi, merujuk pada bahan
biologis yang menimbulkan ancaman bagi
kesehatan organisme hidup, terutama
yang dari manusia.
 Hal ini dapat mencakup limbah medis
atau sampel dari virus, mikroorganisme
atau racun (dari sumber biologis) yang
dapat mempengaruhi kesehatan manusia
dan hewan
 Contoh : Bacillus subtilis, hepatitis anjing,
Escherichia coli, varisela (cacar air), serta
beberapa kultur sel dan non-infeksi bakteri
1. Percikan Zat
2. Luka
3. Keracunan
4. Ledakan atau kebakaran
5. Bahaya listrik
6. Bahaya yang ditimbulkan oleh hewan
7. Bahaya yang ditimbulkan oleh mikroorganisme
8. Bahaya yang ditimbulkan tumbuhan
 Gunakan bahan kimia secukupnya
menurut petunjuk yang tertera
 Hindari kontak langsung dengan bahan
kimia, gunakan spatula, pipet, pipa kaca,
dll.
 Hindari menghirup langsung uap bahan
kimia (cukup dengan mengkibaskan ke
arah hidung )
 Dilarang mencicipi atau mencium bahan
kimia kecuali ada perintah khusus
TEKNIKLABORATORIUM
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang
berhubungan dengan penggunaan alat-alat
laboratorium, bahan dan proses praktikum,
tempat praktikum dan lingkungannya serta cara
kerjanya.
LUKA BAKAR
TERTELAN BAHAN KIMIA
TERPATUK ULAR
TERHISAP GAS BERACUN
TERSTRUM ALIRAN
LISTRIK
SEBAB AKIBAT
Cara mencegah
Mengguna
kan
sarung
tangan
Jaga jarak
dengan
alat yang
panas
Menggunak
an lap saat
membuka
penutup
panci
1
• Dinginkan daerah yang terkena luka bakar dengan
menggunakan air mengalir selama 20 menit, hindari
hipotermia (penurunan suhu di bawah normal,
terutama pada anak dan orang tua). Cara ini efektif
samapai dengan 3 jam setelah kejadian luka bakar
2
• Kompres dengan air biasa (air sering diganti agar
efektif tetap memberikan rasa dingin) sebagai
analgesia (penghilang rasa nyeri) untuk luka yang
terlokalisasi
3
• Jangan pergunakan es karena es menyebabkan
pembuluh darah mengkerut (vasokonstriksi)
sehingga justru akan memperberat derajat luka dan
risiko hipotermia
SEBAB
Kurang mengetahui
prosedur dalam
menggunakan bahan
kimia
Tidak memperhatikan
keselamatan kerja.
Tidak menggunakan
pengaman seperti
masker
AKIBAT
Keracunan
.
Mengalami gangguan
pernafasan, muntah-
muntah bahkan
pingsan
Untuk beberapa
bahan kimia yang
yang memiliki
kandungan yang
berbahaya dapat
menyebabkan
kematian
Sesegera mungkin beri minum air atau susu 2-4 gelas
untuk menetralisir racun yang tertelan. Namun apabila
korban pingsan, jangan sekali-kali memberikan sesuatu
melalui mulut.
Usahakan agar korban muntah dengan segera. Cara
merangsang muntah dapat dilakukan dengan berbagai
cara, antar lain: memasukan jari kemulut hingga
menyentuh tekak, mengerak-gerakan jari kepangkal
lidah, atau memberikan air garam hangat. Ulangi
pemuntahan sampai cairan menjadi jernih. Note:
Jangan ulangi pemuntahan jika korban tertelan minyak
tanah, bensin, asam atau alkali kuat.
Berilah antidote yang cocok dengan bahan racun yang
tertelan. Kalau tidak diketahui, berilah satu sendok
antidote umum dalam segelas aur hangat. Bubuk
antidote umum terbuat dari:
2 bagian arang aktif (roti yang gosong)
1 bagian magnesium oksida ( milk of magnesia)
1 bagian asam tannat ( teh kering )
•Tidak berhati-hati ketika
berjalan-jalan
•Kaget yang berlebihan sehingga
menarik perhatian ular
•Tidak memakai perlindungan
kaki atau tangan
SEBAB
•Pusing karena racun ular
•Pingsan
•Kaki akan membengkak
•Pada beberapa racun ular akan
menyebabkan kematian
AKIBAT
Tetap tenang. Hal ini terdengar klise,
tetapi akan menyelamatkan hidup
Anda. Dengan menjadi gelisah,
membuat jantung Anda berdetak lebih
cepat dan meningkatkan aliran darah
ke daerah yang luka dan meningkatkan
jumlah toksin yang dengan mudah
dapat menemukan jalan ke dalam
jaringan Anda.
Tidak setiap gigitan ular berbisa
menyuntikkan racun. Tapi jangan
pernah menunggu gejala muncul
terlebih dahulu untuk pergi ke ruang
gawat darurat. Gejala ular berbisa
bervariasi. Sebuah gigitan ular berbisa
yang tidak diobati yang disuntikkan
racun adalah suatu kondisi medis yang
serius yang pada akhirnya
menyebabkan kematian.
Untuk luka gigitan ular berbisa yang
dangkal, biarkan luka awal keluar
dengan sendirinya. Lebih banyak darah
akan keluar pada awalnya karena
biasanya ada antikoagulan dalam
racun. Jika gigitan ular cukup dalam
untuk menyebabkan muncrat darah
(yaitu pemogokan memukul arteri
utama dan Anda kehilangan darah
cepat), segera menerapkan tekanan
pada luka dan memanggil tenaga
medis darurat.
Jangan mencuci luka, apapun
keadaanya. Jika Anda mencuci luka,
rumah sakit tidak akan mampu
mengidentifikasi spesies ular yang
telah menggigit Anda dengan cepat
dan akurat. Dengan demikian Anda
mungkin tidak akan menerima anti-
racun dengan cepat.
Jangan membuat sayatan "X" diatas
luka gigitan atau menghisap racun oleh
mulut anda. Anda kemungkinan besar
akan menyebabkan perdarahan yang
berlebihan atau nekrosis tambahan
(kematian jaringan) dan infeksi lebih
lanjut dari kuman di mulut Anda atau
lingkungan sekitarnya.
Kurangnya pengetahuan
dan pemahaman
terhadap sifat-sifat zat
kimia, proses kimia yang
terjadi, dan alat-alat
yang digunakan.
Tidak memakai masker,
sarung tangan dan
perlengkapan lain pada
saat melakukan kontak
dengan zat kimia.
Tidak segera menutup
kembali zat kimia yang
dipakai saat praktikum.
Kurang teliti dalam
pemakaian zat kimia
(tidak membaca tingkat
bahaya zat kimia).
Kurang berhati-hati pada
saat memindahkan zat
kimia yang akan
digunakan
SEBAB
Mual dan
sakit
kepala
Banyak
keluar air
liur
Batuk-
batuk
Lemas dan
kejang otot
Pingsan
AKIBAT
1. Hilangkan atau cuci sampai bersih bahan kimia
yang masih kontak atau melekat pada tubuh.
2. Pindahkan korban ke tempat yang bebas dari
gas beracun.
3. Jangan memberi minuman beralkohol karena
dapat mempercepat penyerapan zat beracun
dalam tubuh.
4. Tidurkan terlentang dan selimutiagar suhu
tubuh korbantetap hangat dan jangan sampai
kedinginan.
5. Jika susah bernafas, bantu dengan pernafasan
buatan dari mulut ke mulut.
6. Bila pingsan, tolonglah seperti pada pertolongan
pingsan.Bila perlu beri pernapasan buatan.
7. Segera larikan ke Rumahsakit terdekat agar
segera mendapatkan rawatan medis yang
diperlukan.
8. Segera bawa ke tempat pelayanan kesehatan
terdekat.
SEBAB
Kurang berhati-hati pada saat
melakukan kegiatan di
Laboratorium yang kontak langsung
dengan peralatan listrik.
Kurang memperhatikan faktor
kebersihan di area sumber listrik.
Tidak memperhatikan dan tidak
melakukan pemeriksaan harian
pada kabel peralatan listrik.
Tidak benar dalam memegang
kabel yang akan dihubungkan
pada sumber listrik.
Tidak memakai perlengkapan Lab
Safety seperti sepatu, sarung tangan,
Jas lab, Masker, Kacamata google, dll.
AKIBAT
Timbulnya Luka Parah.
Dehidrasi
Kematian
 Jika mungkin, matikan sumber listrik atau
suruhlah orang lain untuk mematikannya.
 Sangat penting untuk memindahkan korban
dengan hati-hati. Pakailah alas kering seperti
koran, papan, selimut, matras karet atau baju
kering.
 Jangan gunakan bahan-bahan dari besi dan bahan
yang basah. Jangan menyentuh korban sampai ia
terbebas dari sengatan.
7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum kimia antioksidan
Laporan praktikum kimia antioksidanLaporan praktikum kimia antioksidan
Laporan praktikum kimia antioksidanYunan Malifah
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaTidar University
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinariindrawati2
 
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1Awe Wardani
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiGoogle
 
Laporan praktikum kromatografi kertas
Laporan praktikum kromatografi kertasLaporan praktikum kromatografi kertas
Laporan praktikum kromatografi kertasUmi Nurul
 
K3 di laboratorium hematologi
K3 di laboratorium hematologiK3 di laboratorium hematologi
K3 di laboratorium hematologifarid miftah
 
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-fesesEka Selvina
 
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar SitohistoteknologiBahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar SitohistoteknologiRisa Wahyuningsih
 
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces AspergillusPenicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces AspergillusJosua Sitorus
 

What's hot (20)

Laporan praktikum kimia antioksidan
Laporan praktikum kimia antioksidanLaporan praktikum kimia antioksidan
Laporan praktikum kimia antioksidan
 
Soal soal hematologi
Soal soal hematologiSoal soal hematologi
Soal soal hematologi
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhana
 
Laporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosaLaporan hidrolisis sukrosa
Laporan hidrolisis sukrosa
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
 
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI DASAR 1
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 
Pewarnaan Bakteri
Pewarnaan  BakteriPewarnaan  Bakteri
Pewarnaan Bakteri
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
Teknik elisa sandwich
Teknik elisa sandwichTeknik elisa sandwich
Teknik elisa sandwich
 
Uji Millon
Uji MillonUji Millon
Uji Millon
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
 
Laporan praktikum kromatografi kertas
Laporan praktikum kromatografi kertasLaporan praktikum kromatografi kertas
Laporan praktikum kromatografi kertas
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
 
K3 di laboratorium hematologi
K3 di laboratorium hematologiK3 di laboratorium hematologi
K3 di laboratorium hematologi
 
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
249456048 makalah-6-kimia-klinik-feses
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar SitohistoteknologiBahan Ajar Sitohistoteknologi
Bahan Ajar Sitohistoteknologi
 
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces AspergillusPenicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
 

Viewers also liked

8 3. sistem pencernaan manusia
8 3. sistem pencernaan manusia8 3. sistem pencernaan manusia
8 3. sistem pencernaan manusiaAlfie Kesturi
 
7 3. Klasifikasi Makhluk Hidup
7 3. Klasifikasi Makhluk Hidup7 3. Klasifikasi Makhluk Hidup
7 3. Klasifikasi Makhluk HidupAlfie Kesturi
 
8 1. pertumbuhan dan Perkembangan
8 1. pertumbuhan dan Perkembangan8 1. pertumbuhan dan Perkembangan
8 1. pertumbuhan dan PerkembanganAlfie Kesturi
 
7 8 pencemaran dan kerusakan lingkungan
7 8 pencemaran dan kerusakan lingkungan7 8 pencemaran dan kerusakan lingkungan
7 8 pencemaran dan kerusakan lingkunganAlfie Kesturi
 
Monokotil dan Dikotil
Monokotil dan DikotilMonokotil dan Dikotil
Monokotil dan DikotilAlfie Kesturi
 
8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanamanAlfie Kesturi
 
9 5. pewarisan sifat
9 5. pewarisan sifat9 5. pewarisan sifat
9 5. pewarisan sifatAlfie Kesturi
 
7 2. ciri-ciri makhluk hidup
7 2. ciri-ciri makhluk hidup7 2. ciri-ciri makhluk hidup
7 2. ciri-ciri makhluk hidupAlfie Kesturi
 
8 2. Gerak pada Manusia
8 2. Gerak pada Manusia8 2. Gerak pada Manusia
8 2. Gerak pada ManusiaAlfie Kesturi
 
9 1. Human Excretion System
9 1. Human Excretion System9 1. Human Excretion System
9 1. Human Excretion SystemAlfie Kesturi
 
8 6. Structure and function of plant organs
8 6. Structure and function of plant organs8 6. Structure and function of plant organs
8 6. Structure and function of plant organsAlfie Kesturi
 
8 10. additives and addictives
8 10. additives and addictives8 10. additives and addictives
8 10. additives and addictivesAlfie Kesturi
 
9 1. sistem ekskresi manusia
9 1. sistem ekskresi manusia9 1. sistem ekskresi manusia
9 1. sistem ekskresi manusiaAlfie Kesturi
 
9 4. kelangsungan hidup organisme
9 4. kelangsungan hidup organisme9 4. kelangsungan hidup organisme
9 4. kelangsungan hidup organismeAlfie Kesturi
 
9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksi9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksiAlfie Kesturi
 
Mikroskop & kes kerja 3
Mikroskop  & kes kerja 3Mikroskop  & kes kerja 3
Mikroskop & kes kerja 3hkarismu
 
Review materi skl un 2016
Review materi skl un 2016Review materi skl un 2016
Review materi skl un 2016Alfie Kesturi
 

Viewers also liked (20)

8 3. sistem pencernaan manusia
8 3. sistem pencernaan manusia8 3. sistem pencernaan manusia
8 3. sistem pencernaan manusia
 
7 3. Klasifikasi Makhluk Hidup
7 3. Klasifikasi Makhluk Hidup7 3. Klasifikasi Makhluk Hidup
7 3. Klasifikasi Makhluk Hidup
 
8 1. pertumbuhan dan Perkembangan
8 1. pertumbuhan dan Perkembangan8 1. pertumbuhan dan Perkembangan
8 1. pertumbuhan dan Perkembangan
 
7 8 pencemaran dan kerusakan lingkungan
7 8 pencemaran dan kerusakan lingkungan7 8 pencemaran dan kerusakan lingkungan
7 8 pencemaran dan kerusakan lingkungan
 
8 10. zat aditif
8 10. zat aditif8 10. zat aditif
8 10. zat aditif
 
Monokotil dan Dikotil
Monokotil dan DikotilMonokotil dan Dikotil
Monokotil dan Dikotil
 
8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman
 
9 5. pewarisan sifat
9 5. pewarisan sifat9 5. pewarisan sifat
9 5. pewarisan sifat
 
7 2. ciri-ciri makhluk hidup
7 2. ciri-ciri makhluk hidup7 2. ciri-ciri makhluk hidup
7 2. ciri-ciri makhluk hidup
 
8 2. Gerak pada Manusia
8 2. Gerak pada Manusia8 2. Gerak pada Manusia
8 2. Gerak pada Manusia
 
9 6. bioteknologi
9 6. bioteknologi9 6. bioteknologi
9 6. bioteknologi
 
9 1. Human Excretion System
9 1. Human Excretion System9 1. Human Excretion System
9 1. Human Excretion System
 
8 6. Structure and function of plant organs
8 6. Structure and function of plant organs8 6. Structure and function of plant organs
8 6. Structure and function of plant organs
 
8 10. additives and addictives
8 10. additives and addictives8 10. additives and addictives
8 10. additives and addictives
 
9 1. sistem ekskresi manusia
9 1. sistem ekskresi manusia9 1. sistem ekskresi manusia
9 1. sistem ekskresi manusia
 
8 10. zat adiktif
8 10. zat adiktif8 10. zat adiktif
8 10. zat adiktif
 
9 4. kelangsungan hidup organisme
9 4. kelangsungan hidup organisme9 4. kelangsungan hidup organisme
9 4. kelangsungan hidup organisme
 
9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksi9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksi
 
Mikroskop & kes kerja 3
Mikroskop  & kes kerja 3Mikroskop  & kes kerja 3
Mikroskop & kes kerja 3
 
Review materi skl un 2016
Review materi skl un 2016Review materi skl un 2016
Review materi skl un 2016
 

Similar to 7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab

03 K3 di Laboratorium.pdf
03 K3 di Laboratorium.pdf03 K3 di Laboratorium.pdf
03 K3 di Laboratorium.pdfNurZamah2
 
Keselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di LaboratoriumKeselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di LaboratoriumSuprapta Winarka
 
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologi
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologiMakalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologi
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologiFebrianto Putra
 
Keselamatan Kerja di Laboratorium kimia sekolah menengah atas.pptx
Keselamatan Kerja di Laboratorium kimia sekolah menengah atas.pptxKeselamatan Kerja di Laboratorium kimia sekolah menengah atas.pptx
Keselamatan Kerja di Laboratorium kimia sekolah menengah atas.pptxNadyaNabila4
 
C kesehatan dan keselamatan kerja di lab
C  kesehatan dan keselamatan kerja di labC  kesehatan dan keselamatan kerja di lab
C kesehatan dan keselamatan kerja di labABINUL HAKIM
 
KELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptx
KELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptxKELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptx
KELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptxAyuNoviana10
 
Materi K3 di Lab lingk.ppt
Materi K3 di Lab lingk.pptMateri K3 di Lab lingk.ppt
Materi K3 di Lab lingk.pptIchahusaini
 
Pengertian dan Penerapan Kimia
Pengertian dan Penerapan KimiaPengertian dan Penerapan Kimia
Pengertian dan Penerapan KimiaLf Clevz
 
Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupan
Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupanManfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupan
Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupanRohman Efendi
 
Keselamatan kerja di laboratorium
Keselamatan kerja di laboratorium Keselamatan kerja di laboratorium
Keselamatan kerja di laboratorium Wulung Gono
 
Lembar data keselamatan_bahan_h2_o2
Lembar data keselamatan_bahan_h2_o2Lembar data keselamatan_bahan_h2_o2
Lembar data keselamatan_bahan_h2_o2NurmalaSariManra
 
Biosafety kelas x kurikulum 2013
Biosafety kelas x kurikulum 2013Biosafety kelas x kurikulum 2013
Biosafety kelas x kurikulum 2013Fitriasari Fitri
 
Modul dan panduan praktikum KIMAN 1
Modul dan panduan praktikum KIMAN 1Modul dan panduan praktikum KIMAN 1
Modul dan panduan praktikum KIMAN 1iankurniawan019
 
Keselamatan kerja
Keselamatan kerjaKeselamatan kerja
Keselamatan kerjaIs Wanto
 
7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium
7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium
7 prosedur keselamatan kerja di laboratoriumArianto Amri
 
Biosafety
BiosafetyBiosafety
BiosafetyAnggunW
 
Keselamatan kerja laboratorium
Keselamatan kerja laboratoriumKeselamatan kerja laboratorium
Keselamatan kerja laboratoriumnoviyanty
 

Similar to 7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab (20)

03 K3 di Laboratorium.pdf
03 K3 di Laboratorium.pdf03 K3 di Laboratorium.pdf
03 K3 di Laboratorium.pdf
 
Keselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di LaboratoriumKeselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan Kerja di Laboratorium
 
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologi
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologiMakalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologi
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologi
 
Materi Kimia
Materi KimiaMateri Kimia
Materi Kimia
 
Keselamatan Kerja di Laboratorium kimia sekolah menengah atas.pptx
Keselamatan Kerja di Laboratorium kimia sekolah menengah atas.pptxKeselamatan Kerja di Laboratorium kimia sekolah menengah atas.pptx
Keselamatan Kerja di Laboratorium kimia sekolah menengah atas.pptx
 
C kesehatan dan keselamatan kerja di lab
C  kesehatan dan keselamatan kerja di labC  kesehatan dan keselamatan kerja di lab
C kesehatan dan keselamatan kerja di lab
 
KELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptx
KELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptxKELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptx
KELOMPOK 3 TEKNIK LABORATORIUM-1.pptx
 
Msds aseton
Msds asetonMsds aseton
Msds aseton
 
Materi K3 di Lab lingk.ppt
Materi K3 di Lab lingk.pptMateri K3 di Lab lingk.ppt
Materi K3 di Lab lingk.ppt
 
Pengertian dan Penerapan Kimia
Pengertian dan Penerapan KimiaPengertian dan Penerapan Kimia
Pengertian dan Penerapan Kimia
 
Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupan
Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupanManfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupan
Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupan
 
Keselamatan kerja di laboratorium
Keselamatan kerja di laboratorium Keselamatan kerja di laboratorium
Keselamatan kerja di laboratorium
 
Lembar data keselamatan_bahan_h2_o2
Lembar data keselamatan_bahan_h2_o2Lembar data keselamatan_bahan_h2_o2
Lembar data keselamatan_bahan_h2_o2
 
Biosafety kelas x kurikulum 2013
Biosafety kelas x kurikulum 2013Biosafety kelas x kurikulum 2013
Biosafety kelas x kurikulum 2013
 
Modul dan panduan praktikum KIMAN 1
Modul dan panduan praktikum KIMAN 1Modul dan panduan praktikum KIMAN 1
Modul dan panduan praktikum KIMAN 1
 
Keselamatan kerja
Keselamatan kerjaKeselamatan kerja
Keselamatan kerja
 
7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium
7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium
7 prosedur keselamatan kerja di laboratorium
 
Biosafety
BiosafetyBiosafety
Biosafety
 
Keselamatan kerja laboratorium
Keselamatan kerja laboratoriumKeselamatan kerja laboratorium
Keselamatan kerja laboratorium
 
Msds k2 cr2o7 99
Msds k2 cr2o7 99Msds k2 cr2o7 99
Msds k2 cr2o7 99
 

More from Alfie Kesturi

8 11. bahan kimia di rumah
8 11. bahan kimia di rumah8 11. bahan kimia di rumah
8 11. bahan kimia di rumahAlfie Kesturi
 
8 8. gerak pada tumbuhan
8 8. gerak pada tumbuhan8 8. gerak pada tumbuhan
8 8. gerak pada tumbuhanAlfie Kesturi
 
8 5. sistem peredaran darah
8 5. sistem peredaran darah8 5. sistem peredaran darah
8 5. sistem peredaran darahAlfie Kesturi
 
8 5. sistem peredaran darah
8 5. sistem peredaran darah8 5. sistem peredaran darah
8 5. sistem peredaran darahAlfie Kesturi
 
8 4. sistem pernapasan
8 4. sistem pernapasan8 4. sistem pernapasan
8 4. sistem pernapasanAlfie Kesturi
 
9 3. sistem koordinasi
9 3. sistem koordinasi9 3. sistem koordinasi
9 3. sistem koordinasiAlfie Kesturi
 
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusiaAlfie Kesturi
 
7 7. human population and its impacts
7 7. human population and its impacts7 7. human population and its impacts
7 7. human population and its impactsAlfie Kesturi
 
8 8. movement in plant
8 8. movement in plant8 8. movement in plant
8 8. movement in plantAlfie Kesturi
 

More from Alfie Kesturi (12)

8 14. zat adiktif
8 14. zat adiktif8 14. zat adiktif
8 14. zat adiktif
 
8 13. zat aditif
8 13. zat aditif8 13. zat aditif
8 13. zat aditif
 
8 11. bahan kimia di rumah
8 11. bahan kimia di rumah8 11. bahan kimia di rumah
8 11. bahan kimia di rumah
 
8 8. gerak pada tumbuhan
8 8. gerak pada tumbuhan8 8. gerak pada tumbuhan
8 8. gerak pada tumbuhan
 
8 7. fotosintesis
8 7. fotosintesis8 7. fotosintesis
8 7. fotosintesis
 
8 5. sistem peredaran darah
8 5. sistem peredaran darah8 5. sistem peredaran darah
8 5. sistem peredaran darah
 
8 5. sistem peredaran darah
8 5. sistem peredaran darah8 5. sistem peredaran darah
8 5. sistem peredaran darah
 
8 4. sistem pernapasan
8 4. sistem pernapasan8 4. sistem pernapasan
8 4. sistem pernapasan
 
9 3. sistem koordinasi
9 3. sistem koordinasi9 3. sistem koordinasi
9 3. sistem koordinasi
 
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia
 
7 7. human population and its impacts
7 7. human population and its impacts7 7. human population and its impacts
7 7. human population and its impacts
 
8 8. movement in plant
8 8. movement in plant8 8. movement in plant
8 8. movement in plant
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal FaizinKanaidi ken
 
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxbahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxvincentptk17
 
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3SatriaPamungkas18
 
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxMateri B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxafkarzidan98
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWPOKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWKafe Buku Pak Aw
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Kanaidi ken
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxwulandaritirsa
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxpolianariama40
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptxHalomoanHutajulu3
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal  Faizin
“Mohon Maaf Lahir & Batin” ... Minal Aidin Wal Faizin
 
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptxbahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
bahasa-indonesia-penyusunan-paragraf.pptx
 
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
Penyusunan Paragraf Primakara Informatika IFPagi3
 
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptxMateri B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
Materi B.indo (Penyusunan Paragraf).pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdfAminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
Aminullah Assagaf_Regresi Lengkap 21_11 April 2024.pdf
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AWPOKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
POKOK BAHASAN DEMOKRASI MATAKULIA PKN - DJOKO AW
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
 
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
704747337-Ppt-materi-Presentasi-Program-Kerja-Organisasi-kangguru.pptx
 

7 2. mikroskop dan keselamatan kerja di lab

  • 3.
  • 4. KOMPETENSI DASAR 1. Menggunakan mikroskop dan peralatan pendukung lainya untuk mengamati gejala-gejala kehidupan 2. Menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan pengamatan gejala-gejala alam
  • 5. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menyebutkan bagian bagian dari mikroskop 2. Menggunakan mikroskop dengan benar 3. Membuat bangun tiga dimensi apabila tersedia pengamatan dua diemensi 4. Memperkirakan ukuran benda asli berdasarkan skala 5. Membuat sayatan melintang dan membujur 6. Membuat preparat basah 7. Memegang dan membawa mirkoskop dengan benar
  • 8.
  • 10. A. Lensa Okuler B. Tabung Mikroskop C. Revolver D. Tabung Lensa E. Lensa Objektif F. Meja Objek G. Penjepit Objek H. Kaki Mikroskop I. Cermin Cahaya J. Diafragma K. Lengan Mikroskop L. Mikrometer M. Makrometer Bagian-bagian Mikroskop
  • 11. Fungsi Bagian - Bagian Mikroskop NO BAGIAN FUNGSI A B C D E F G H I J K L M Lensa Okuler Tabung mikroskop Revolver Tabung Lensa Lensa Objektif Meja Objek Penjepit Objek Kaki Mikroskop Cermin Cahaya Diafragma Lengan Mikroskop Mikrometer Makrometer Lensa dekat mata ,memperbesar objek yang diamati Menghubungkan lensa okuler dan objektif Tempat lensa objektif dapat diputar sesuai pembesaran Penghubung lensa okuler dan lensa objektif Lensa dekat ojek, memperbesar objek yang diamati Meletakan objek yang diamati Menjepit objek Menjaga mikroskop agar berdiri tegak Mementulkan cahaya kedalam lubang diafragma Mengatur jumlah cahaya yang diperlukan Bagian yang di pegang ketika mengangkat mikroskop Pemutar halus untk memfokuskn objek dengan lambat Pemutar kasar untk memfokuskn objek dengan cepat
  • 12. Cara Menggunakan Mikroskop 1. Miroskop dibawa dengan tangan pertama menumpu bagian kaki mikroskop sedang yang kedua memegang bagian pegangan mikroskop 2. Dalam keadaan tersimpan posisi lensa objektif dengan pembesaran lemah dan mikroskop berdiri tegak 3. Saat melihat objek benda pertama kali dengan pembesaran lemah 4. Jika bayangn tidak jelas jangan menggunakan pembesaran kuat, gunakan pembesaran secara bertahap 5. Saat mengganti lensa objektif harus melihat jangan sampai terjadi benturan antara lensa objektif dengan specimen 6. Jangan menggunakan cermin kearah matahari secara langsung sehingga mengganggu penglihatan 7. Sebelum digunakan untuk melihat objek, sebaiknya lensa dibersihkan dengan kertas lensa
  • 13. MENGENAL ALAT - ALAT LABORATORIUM
  • 16.
  • 17.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 28.
  • 33.  Tata tertib Laboratorium dibuat untuk menjaga keselamatan dan kelancaran kegiatan di dalam laboratorium.  Contoh tata tertib laboratorium : 1. Apabila mengadakan kegiatan laboratorium hendaknya mengenakan jas praktikum 2. Selesai menggunakan alat-alat segera dikembalikan ke tempat semula. 3. Alat-alat yang terbuat dari gelas harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum dikembalikan 4. Kebersihan di ruangan laboratorium harus selalu dijaga, baik kebersihan diri dan laboratorium, dll.
  • 34. 1. Eksplosif/mudah meledak  Bahan kimia bertanda seperti gambar di samping memiliki sifat mudah meledak.  Bahan dapat berbentuk padat atau cair yang apabila terjadi reaksi kimia dapat menghasilkan gas, dan pada suhu dan tekanan normal dapat menyebabkan kerusakan di daerah sekitarnya.  Jauhkan penyimpanan zat kimia itu dari panas, api, gesekan/guncangan.  Contoh : nitroselulosa, asam pikrat, dan amonium dikromat. Berikut adalah beberapa contoh lambang zat kimia berbahaya
  • 35. 2. Toksik/beracun (T)  Bahan kimia dengan tanda seperti ini berarti bersifat racun yang umumnya berasal dari reaksi kimia atau aktivitas lain yang berskala molekul, yang pada kadar tertentu diserap oleh organisme.  Formulasi dan bahan yang ditandai dengan simbol beracun dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi yang sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit.  Bahan karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan timbulnya kanker jika masuk ke tubuh.  Contoh : Kalium sianida, sublimat, timbal nitrat, fenol, dan nitrobenzena.
  • 36. 3. Korosif (C)  Bahan kimia dengan tanda seperti ini berarti bahan tersebut bersifat korosif.  Zat yang bersifat korosif akan merusak dan menghancurkan zat lain apabila terjadi kontak dengannya. Jangan sampai terkena badan, pakaian, logam dan kayu secara langsung.  Biasanya zat ini memiliki pH kurang dari 2 atau lebih dari 11,5.  Contoh : HCl pekat, soda pekat, asam sulfat pekat, asam nitrat pekat.
  • 37. 4. Berbahaya/Irritant (Xi)  Bahan kimia yang ditandai dengan gambar di samping dapat menyebabkan inflamasi/iritasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.  Frase R untuk bahan atau formula irritant adalah R36, R37, R38 dan R41.  Contoh : klorofom, butanol, natrium oksalat, isopropilamina, kalsium klorida serta asam dan basa encer.
  • 38. 5. Berbahaya/Harmful  Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya "Harmful" memiliki potensi untuk merusak kesehatan  Dapat masuk ke dalam tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit.  Contoh : solven 1,2-etane-1, 1,2 diol atau etilen glikol (berbahaya) dan diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik). Bahan-bahan yang merusak jaringan yang meliputi sub grup bahan bahan korosif dan bahan iritan.
  • 39. 6. Oksidatif  Bahan kimia dengan tanda ini memiliki kemampuan untuk bereaksi secara spontan dengan oksigen pada suhu ruangan atau dengan sedikit pemanasan.  Jauhkan penyimpanan zat dari api karena sifatnya yang mempercepat kebakaran.  Bahan ini akan sangat berbahaya apabila disimpan bersama-sama dengan bahan yang bersifat flammable.  Contoh : amonium nitrat, natrium peroksida, kalium permangant, dan natrium klorit
  • 40. 7. Mudah Terbakar/Flammable (F)  Bahan kimia dengan tanda seperti ini berarti memiliki sifat mudah terbakar.  Contoh : bensin, etanol, metanol, dan aseton, eter, alkohol, dan benzena. 8. Sangat Mudah Terbakar/ Extremely Flammable  Bahan kimia dengan tanda seperti gambar di samping memiliki sifat sangat mudah terbakar.  Contoh : Dietil eter (cair), Propane (gas)
  • 41. 9. Dangerous For Environment (Xn)  Bahan kimia dengan tanda seperti ini berarti memiliki dampak yang serius terhadap lingkungan.  Hal ini dikarenakan bahan tersebut dapat membunuh organisme yang berada di air, tanah, atau udara sehingga menyebabkan ekologi terganggu.  Contoh : tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum bensin.
  • 42. 10. Radioaktif  Jika tidak perlu, jangan menggunakan bahan ini karena bahan ini mengandung sinar radioaktif yang dapat mematikan sel- sel tubuh.  Contoh : Karbon-14 11. Biohazard  Bahaya biologi, merujuk pada bahan biologis yang menimbulkan ancaman bagi kesehatan organisme hidup, terutama yang dari manusia.  Hal ini dapat mencakup limbah medis atau sampel dari virus, mikroorganisme atau racun (dari sumber biologis) yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan hewan  Contoh : Bacillus subtilis, hepatitis anjing, Escherichia coli, varisela (cacar air), serta beberapa kultur sel dan non-infeksi bakteri
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47. 1. Percikan Zat 2. Luka 3. Keracunan 4. Ledakan atau kebakaran 5. Bahaya listrik 6. Bahaya yang ditimbulkan oleh hewan 7. Bahaya yang ditimbulkan oleh mikroorganisme 8. Bahaya yang ditimbulkan tumbuhan
  • 48.  Gunakan bahan kimia secukupnya menurut petunjuk yang tertera  Hindari kontak langsung dengan bahan kimia, gunakan spatula, pipet, pipa kaca, dll.  Hindari menghirup langsung uap bahan kimia (cukup dengan mengkibaskan ke arah hidung )  Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus
  • 50. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan penggunaan alat-alat laboratorium, bahan dan proses praktikum, tempat praktikum dan lingkungannya serta cara kerjanya.
  • 51. LUKA BAKAR TERTELAN BAHAN KIMIA TERPATUK ULAR TERHISAP GAS BERACUN TERSTRUM ALIRAN LISTRIK
  • 52.
  • 54. Cara mencegah Mengguna kan sarung tangan Jaga jarak dengan alat yang panas Menggunak an lap saat membuka penutup panci
  • 55. 1 • Dinginkan daerah yang terkena luka bakar dengan menggunakan air mengalir selama 20 menit, hindari hipotermia (penurunan suhu di bawah normal, terutama pada anak dan orang tua). Cara ini efektif samapai dengan 3 jam setelah kejadian luka bakar 2 • Kompres dengan air biasa (air sering diganti agar efektif tetap memberikan rasa dingin) sebagai analgesia (penghilang rasa nyeri) untuk luka yang terlokalisasi 3 • Jangan pergunakan es karena es menyebabkan pembuluh darah mengkerut (vasokonstriksi) sehingga justru akan memperberat derajat luka dan risiko hipotermia
  • 56.
  • 57. SEBAB Kurang mengetahui prosedur dalam menggunakan bahan kimia Tidak memperhatikan keselamatan kerja. Tidak menggunakan pengaman seperti masker AKIBAT Keracunan . Mengalami gangguan pernafasan, muntah- muntah bahkan pingsan Untuk beberapa bahan kimia yang yang memiliki kandungan yang berbahaya dapat menyebabkan kematian
  • 58. Sesegera mungkin beri minum air atau susu 2-4 gelas untuk menetralisir racun yang tertelan. Namun apabila korban pingsan, jangan sekali-kali memberikan sesuatu melalui mulut. Usahakan agar korban muntah dengan segera. Cara merangsang muntah dapat dilakukan dengan berbagai cara, antar lain: memasukan jari kemulut hingga menyentuh tekak, mengerak-gerakan jari kepangkal lidah, atau memberikan air garam hangat. Ulangi pemuntahan sampai cairan menjadi jernih. Note: Jangan ulangi pemuntahan jika korban tertelan minyak tanah, bensin, asam atau alkali kuat. Berilah antidote yang cocok dengan bahan racun yang tertelan. Kalau tidak diketahui, berilah satu sendok antidote umum dalam segelas aur hangat. Bubuk antidote umum terbuat dari: 2 bagian arang aktif (roti yang gosong) 1 bagian magnesium oksida ( milk of magnesia) 1 bagian asam tannat ( teh kering )
  • 59.
  • 60. •Tidak berhati-hati ketika berjalan-jalan •Kaget yang berlebihan sehingga menarik perhatian ular •Tidak memakai perlindungan kaki atau tangan SEBAB •Pusing karena racun ular •Pingsan •Kaki akan membengkak •Pada beberapa racun ular akan menyebabkan kematian AKIBAT
  • 61. Tetap tenang. Hal ini terdengar klise, tetapi akan menyelamatkan hidup Anda. Dengan menjadi gelisah, membuat jantung Anda berdetak lebih cepat dan meningkatkan aliran darah ke daerah yang luka dan meningkatkan jumlah toksin yang dengan mudah dapat menemukan jalan ke dalam jaringan Anda. Tidak setiap gigitan ular berbisa menyuntikkan racun. Tapi jangan pernah menunggu gejala muncul terlebih dahulu untuk pergi ke ruang gawat darurat. Gejala ular berbisa bervariasi. Sebuah gigitan ular berbisa yang tidak diobati yang disuntikkan racun adalah suatu kondisi medis yang serius yang pada akhirnya menyebabkan kematian. Untuk luka gigitan ular berbisa yang dangkal, biarkan luka awal keluar dengan sendirinya. Lebih banyak darah akan keluar pada awalnya karena biasanya ada antikoagulan dalam racun. Jika gigitan ular cukup dalam untuk menyebabkan muncrat darah (yaitu pemogokan memukul arteri utama dan Anda kehilangan darah cepat), segera menerapkan tekanan pada luka dan memanggil tenaga medis darurat. Jangan mencuci luka, apapun keadaanya. Jika Anda mencuci luka, rumah sakit tidak akan mampu mengidentifikasi spesies ular yang telah menggigit Anda dengan cepat dan akurat. Dengan demikian Anda mungkin tidak akan menerima anti- racun dengan cepat. Jangan membuat sayatan "X" diatas luka gigitan atau menghisap racun oleh mulut anda. Anda kemungkinan besar akan menyebabkan perdarahan yang berlebihan atau nekrosis tambahan (kematian jaringan) dan infeksi lebih lanjut dari kuman di mulut Anda atau lingkungan sekitarnya.
  • 62.
  • 63. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman terhadap sifat-sifat zat kimia, proses kimia yang terjadi, dan alat-alat yang digunakan. Tidak memakai masker, sarung tangan dan perlengkapan lain pada saat melakukan kontak dengan zat kimia. Tidak segera menutup kembali zat kimia yang dipakai saat praktikum. Kurang teliti dalam pemakaian zat kimia (tidak membaca tingkat bahaya zat kimia). Kurang berhati-hati pada saat memindahkan zat kimia yang akan digunakan SEBAB Mual dan sakit kepala Banyak keluar air liur Batuk- batuk Lemas dan kejang otot Pingsan AKIBAT
  • 64. 1. Hilangkan atau cuci sampai bersih bahan kimia yang masih kontak atau melekat pada tubuh. 2. Pindahkan korban ke tempat yang bebas dari gas beracun. 3. Jangan memberi minuman beralkohol karena dapat mempercepat penyerapan zat beracun dalam tubuh. 4. Tidurkan terlentang dan selimutiagar suhu tubuh korbantetap hangat dan jangan sampai kedinginan. 5. Jika susah bernafas, bantu dengan pernafasan buatan dari mulut ke mulut. 6. Bila pingsan, tolonglah seperti pada pertolongan pingsan.Bila perlu beri pernapasan buatan. 7. Segera larikan ke Rumahsakit terdekat agar segera mendapatkan rawatan medis yang diperlukan. 8. Segera bawa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.
  • 65.
  • 66. SEBAB Kurang berhati-hati pada saat melakukan kegiatan di Laboratorium yang kontak langsung dengan peralatan listrik. Kurang memperhatikan faktor kebersihan di area sumber listrik. Tidak memperhatikan dan tidak melakukan pemeriksaan harian pada kabel peralatan listrik. Tidak benar dalam memegang kabel yang akan dihubungkan pada sumber listrik. Tidak memakai perlengkapan Lab Safety seperti sepatu, sarung tangan, Jas lab, Masker, Kacamata google, dll. AKIBAT Timbulnya Luka Parah. Dehidrasi Kematian
  • 67.  Jika mungkin, matikan sumber listrik atau suruhlah orang lain untuk mematikannya.  Sangat penting untuk memindahkan korban dengan hati-hati. Pakailah alas kering seperti koran, papan, selimut, matras karet atau baju kering.  Jangan gunakan bahan-bahan dari besi dan bahan yang basah. Jangan menyentuh korban sampai ia terbebas dari sengatan.