2. Daftarisi
Daftar
isi
gambar
Daftar
Daftar
tabel
Daftarnotasi
Prakata
i-x
xi
xii
.... xilt-xxtl
XXIII
1 Ruang
lingkup
1
2 Acuannormatif
1
3 lstilahdan definisi
3.1 Aksi
3.2 Fatik
1
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
3.3
3.4
Gelagarhibrid
Jembatanpenting
3 . 5 Jembatan
lainnya
3 . 6 Kategori
detil
3 . 7 Kejadianpembebanan
nominal
3 . 8 Kekuatan
nominal
3 . 9 Kekuatan
rencana
3 . 1 0 Kekuatan
tarik
3 . 1 1 KurvaS-N
penetrasi
penuh
3 . 1 2 Lastumpul
penetrasi
3 . 1 3 Lastumpul
sebagian
3 . 1 4 Lastersusun
3 . 1 5 Panjang
3 . 1 6 PBKT
3 . 1 7 PBL
3 . 1 8 Pen
3 . 1 9 Penampang
kompak
3.20 Penampang
tidakkompak
3 . 2 1 Pengaruh ataubeban
aksi
3.22 Pengaruh
aksiataubebanrencana
3.23 Persiapan yangbaku
las
3.24 Siklus
tegangan
3.25 Tegangan
(siklus)
berulang
3.26 Teganganleleh
3.27 Urnur rencana
Persyaratan
umumperencanaan
struktur
baja
jembatan
4.1 Umurrencana
yangdigunakan
4.2 Satuan
4.3 Prinsip
umumperencanaan
4.3.1 Dasarumumperencanaan
perencanaan
4.3.2 Asumsi
dananggapan
4.3.3 Perencanaan
berdasarkan
(PBKT)
bebandankekuatan
terfaktor
4.3.4 Perencanaan
berdasarkan
(PBL)
bataslayan
perencanaan
4.3.5 Metode
khusus
4.3.6 Metodeanalisis
4.4 Sifatdan karakteritik
material
baja
4.4.1 Sifat mekanisbaja
5
5
5
5
q
6
6
7
7
7
8
I
3. 4.4.2 Bajastruktural
penerimaan
4.4.2.1 Syarat
baja
4.4.2.2 Bajayangtidakteridentifikasi
4.4.2.3 Kurvategangan-regangan
4.4.3 Alatsambung
4.4.3.1 Baut,
murdanring
4.4.3.2 Alatsambung
mutu
tinggi
4.4.4 Las
jenispaku
geser
4.4.4.1 Penghubung
yangdilas
4.4.4.2 Bautangkur
4.5 Faktor beban dan kekuatan
4.5.1 Faktorbebandan kombinasi
pembebanan
4.5.2 Faktor
reduksi
kekuatan
penampang
4.5.3 Kekuatan
rencana
struktur
baja
4.6 Korosipadastruktur
baja
4.7 Persyaratan pembatasan
padabalok
dan
lendutan
4.7.1 Beban
4.7.2 Balok
4.7.3 Kantilever
gelagar
4.7.4 Kerjasama
antara
penampang
4.7.5 Momen
inersia
4.7.6 Rangka
batang
4.7.7 Penyimpangan
4.8 Ketahanan
api
5 Perencanaan
komponen
struktur
tarik
5.1 Persyaratan tarikdan kuattarikrencana
kuat
5.2 Penampang
efektif
5.2.1 Kasusgayatarikhanya
disalurkan baut
oleh
gayatarikdisalurkan lasmemanjang
5.2.2 Kasus
oleh
gayatarikdisalurkan lasmelintang
5.2.3 Kasus
oleh
gayatarikdisalurkan lassepanjang sisi
5.2.4 Kasus
oleh
dua
5.3 Komponen
struktur
tersusun dua buahprofilataulebih
dari
5 . 3 . 1 U mu m
5.3.2 Beban
rencana
untuk
sambungan
5.3.3 Komponen struktur tarik tersusun dari dua buah profil yang saling
membelakangi
5.3.4 Komponen
struktur
tarikdengan
terali
5.3.5 Komponen
struktur
tarikdenganpelatkopel
5.4 Komponen
pen
struktur
tarikdengan
sambungan
5.5 Komponen
yangmenerima
gayatarikdengan
struktur
sambungan
terletak
tidak
simetris
terhadap
yangdisambungkan
sumbu
komponen
8
I
I
I
I
9
9
I
I
I
9
I
10
10
10
10
10
10
10
11
11
11
11
11
12
12
13
13
14
14
14
14
14
15
15
15
15
15
16
Perencanaan
komponen
struktur
tekan
17
gayatekan
6.1 Perencanaan
akibat
17
6.2 Kuattekannominal
akibat
tekuklentur
19
6.3 Kuattekanrencana
akibat
tekuklentur-puntir
19
6.4 Komponen
prismatis
struktur
tersusun
yangdihubungkan
dengan
elemen
oleh
pelatmelintang memikulgaya
dan
sentris
20
6.5 Komponen
prismatis
struktur
tersusun
yangdihubungkan unsur
dengan
elemen
oleh
diagonal danmemikulgaya
sentris
23
6.6 Komponen
yangtidakmempunyai
struktur
tersusun
sumbu
bahan
24
6.7 Komponen
yang jarak antaranya
struktur
tersusun
sama dengantebal pelat
kopel
26
6.8 Komponen
struktur
gayatekansentris
tak-prismatis
dengan
26
ii
4. 6.9 Kolompadabangunan
portal
Perencanaan
komponen
struktur
lentur
7.1 Perencanaan
untuklentur
7.1.1 Umum
7.1.2 Momen
lentur
terhadap
sumbu
kuat
7.1.3 Momen
lentur
terhadap
sumbu
lemah
plastis
7.1.4 Analisis
7.1.5 Momen
lentur
terhadap
(bukan
sumbu
sembarang
sumbu
utama)
7.1.6 Kombinasi
gayageser
lentur
dengan
atauaksial
7.2 Kuatnominal
penampang
pengaruh
lentur
dengan
tekuklokal
7.2.1 Batasan
momen
7.2.2 Kelangsinganpenampang
7.2.3 Penampang
kompak
7.2.4 Penampang
tidakkompak
7.2.5 Penampanglangsing
7.3 Kuatlentur
pengaruh
nominal,penampang
dengan
tekuklateral
7.3.1 Batasan
momen
7.3.2 Pengekang
lateral
penlantai
7.3.3 Bentang
7.3.4 Bentang
menengah
panjang
7.3.5 Bentang
7.4 Kuatlentur
penuh
nominal
balokpelatberdinding
7.4.1 Batasan
momen
7.4.2 Kuatlentur
berdasarkan
faktor
kelangsingan
7.4.2.1 Faktor
kelangsingan
panjang
berdasarkan
bentang
pelat
7.4.2.2 Faktor
kelangsingan
berdasarkan
sayap
tebal
7.4.3 Kasus < )"
1e
7.4.4 KasusLp<
Lc<1,
7.4.5 Kasus ),c
1,<
7.5 Kasus-kasus
lain
7.5.1 Batasanperhitungan
7.5.2 Caraperhitungan
7.6 Pelatbadan
7.6.1 Persyaratan
panel
pelatbadan
7.6.2 Deflnisi
7.6.3 Tebalminimum
panel
pelatbadan
pelatbadan
7.7 Perencanaan
yangtidakdiperkaku
7.7.1 Pelatbadan
pemikul
7.7.2 Pengaku
beban
7.7.3 Pelatpenguat
samping
7.7.4 Pelatbadan
pengaku
dengan
vertikal
7,7.5 Pelatbadan
pengaku
dengan
memanjang vertikal
dan
pelat untuk komponenstruktur yang dianalisissecara
7.7.6 Ketebalan
plastis
7.7.7 Lubang pelatbadan
di
7.8 Kuatgeserpelatbadan
7.8.1 Kuatgeser
7.8.2 Kuatgesernominal
7.8.3 Kuatgeser
7.8.4 Kuattekukgeserelasto-plastis
7.8.5 Kuattekukgeserelastis
7.9 Interaksi
geser
dan lentur
7.9.1 Kuatgeserpelatbadan
dengan
adanya
momen
lentur
7.9.2 Metodedistribusi
29
30
30
30
30
30
30
31
31
31
31
31
31
32
32
32
32
33
33
33
33
34
34
34
35
35
35
36
36
36
36
36
36
36
37
37
37
37
37
37
38
38
38
?o
?o
39
39
40
40
41
41
41
41
5. 7.9.3 Metode
geser
interaksi
dan lentur
7.10 Gayatekan
tumpu
7.10.1 Kuattumpu
pelat
7.10.2 Lentur
sayap
pelat
7.10.3 Kuatleleh
badan
7.10.4 Kuattekukdukung
pelat
badan
7.10.5 Kuattekuklateral
pelat
badan
pelat
7.10.6 Kuattekuklentur
badan
geserdaerah
7.10.7 Kuat
panel
7.11 Perencanaan
pengaku
penumpu
beban
pengaku
7.11.1 Ukuran
7.11.2 Lebarpengaku
7.11.2 Tebalpengaku
pengaku
7.12 Perencanaan
vertikal
7.12.1 Pemasanganpengaku
7.12.2 Luasminimum
7 . 1 2.3 K e ka ku a n mi n i mum
pengaku
7.13 Perencanaan
memanjang
7.13.1 Pemasangan
7.13.2 Kekakuanminimum
panel
7.14 Daerah
panel
7.14.1 Kuatgeserdaerah
7.14.2 Perhitunganjt,,
pelatperkuatan
7.14.3 Syarat
7.15 Pengekang
lateral
7.15.1 Pengekang
lateral
berupa
batangharus mampumemikulgaya tekan
terfaktorN"
7.16 Interaksi
aksial lentur
dan
7 . 1 6 .1 U mu m
7.16.2 Gayadan momen
terfaktor
7.16.3 Komponenstruktur dengan penampangsimetris
yang mengalami
momen
lentur
dangayaaksial
7.16.3.1 Komponen
strukturberpenampang denganrasio br/d < 1,0
I
dan komponen
strukturberpenampang
kotak,
apabila komponen
struktur tersebut merupakan bagian dari strukturrangka
(bresing)
dengan
ikatan
......:...
7.16.4 Komponenstruktur denganpenampang
tak-simetris komponen
dan
yangmengalami
pembebanan
struktur
puntir
dankombinasi
gelagar
Perencanaan
komposit
8 . 1 Umu m
gelagar
8.2 Analisis
komposit
8.2.1 Lebarefektif
sayap
beton
padabeban
8.2.2 Lendutan
layan
8.2.3 Gelagar
komposit
menerus
gelagar
8.3 Kekuatan
lentur
komposit
8.3.1 Rencana
keadaan
batas
ultimit
gelagar
8.3.1.1 Kekuatan
8.3.1.2 Daerah
positif
momen
8.3.1.3 Daerah
momen
negatif
8 . 3 .1 .4 P e n a mp a n g l a n gsing
8.3.2
Gelagarhibrida
8.3.3 Kekuatan
penahan
lentur
penuh
dengan
lateral
8.3.4 Kekuatan
penahan
lentur
penuh
tanpa
lateral
geservertikal
8.4 Kapasitas
42
42
42
42
42
43
43
44
44
44
44
44
44
44
44
45
45
45
45
45
46
46
46
46
46
46
47
47
47
47
48
50
51
51
51
51
51
52
52
52
52
52
55
55
55
55
55
55
6. 8.5 Permasalahan pelaksanaan
cara
geser
8.6 Perencanaan
hubungan
8.6.1 Umum
8 . 6 . 2 Caraperencanaan
geser
8 . 6 . 3 Detilhubungan
penghubung
8 . 6 . 4 Perencanaan
geser
8 . 6 . 4 . 1 U mu m
gesermemanjang
8 . 6 . 4 . 2 Perencanaan
untuk
geserdantarikantarpermukaan
8 . 6 . 4 . 3 Perencanaan
untuk
8 . 6 . 5 Perencanaan
tulangan
melintang
8 . 6 .5 .1 U mu m
geserantarpermukaan
8 . 6 .5 .2 Perencanaan
untuk
geserantarpermukaan lentur
8 . 6 .5 .3 Interaksi
antara
melintang
dan
8 . 6.5 .4 Tulangan
melintang
minimum
8 . 6.5 .5 Tulangan melintang minimum dalam gelagar dengan
peninggian
8.6.5.6 Tulanganmelintangmelintang
8.7 Komponen penahan
dan
melintang
8 . 7 . 1 U mu m
jembatan
Perencanaan
rangka
9 . 1 Umu m
9.2 Pengaruhbebanglobal
9.3 Pengaruhbeban lokal
yangbekerja
9.3.1 Beban
diluar buhul
titik
padatitikbuhul
9.3.2 Eksentrisitas
9.4 Panjang
efektifbatang
tekan
9 . 4 . 1 U mu m
9.4.2 Sokongan
lateral
batang
tekantepiolehlantai
9.5 Batang atasyangtidakdisokong
tepi
9.5.1 Panjang
efektif
padaelemen
9.5.2 Pengaruh
beban
melintang
9.5.3 Portal dan portal
U
ujung
9.5.3.1 Portal antara
U
9.5.3.2 Portal ujung
U
9.5.3.3 Portal
ujungberbentuk
rangka
tertutup
9.6 lkatanlateral
9 . 6 . 1 U mu m
9.6.2 Gayarencana
ikatan
9.7 Elemen
lengkung
9.8 Pelatpertemuan
9.8.1 Kekuatan
9.8.2 Pendetilan
1 0 Perencanaan
lantai
kendaraan
10.1 Umum
10.2 Balokmemanjang
10.3 Balok
melintang
10.3.1 Balok
melintang
ujung
pemikullantai
pejalan
10.3.2 Konsol
kaki
10.4 Rangka
melintang
10.5 Sambungan
ekspansi
10.6 Acuantetap
10.6.1 Acuanpanelpracetak
gelombang
10.6.2 Acuanlantai
56
56
56
56
57
58
58
58
58
59
59
60
61
61
62
62
62
62
63
63
63
63
63
63
63
63
64
64
64
66
67
67
68
68
68
68
68
69
69
70
70
71
71
71
71
71
71
71
71
72
72
72
7. 1 1 Perencanaan
sambungan
11.1 Umum
11.1.1 Persyaratansambungan
1 1 . 1 .2 K l a si fi ka si sa mb ungan
1 1 .2 .1 S a mb u n g a n
.1
kaku
11.1.2.2 Sambungan kaku
tidak
11.1.3 Sambungan
dalam
unsur
utama
11.1.4 Perencanaansambungan
padasambungan
11.1.5 Aksirencana
minimum
11.1.6 Pertemuan
11.1.7 Pengencang gelincir
tidak
11.1.7 Umum
1
padapermukaan
11.1.7.2 Gesek
kontak
11 . 1 .8 S a mb u n g a n mb i nasi
ko
1 1 . 1.9 Ga ya n g ki t
u
11.1.10 Komponen
sambungan
11.1.11 Pengurangan lubang
pengencang
untuk
1 1 . 1 . 1 1 . 1 Luaslubang
1 1 . 1 . 1 1 . 2 Lubang
tidakselang-seling
1 1 . 1 . 1 1 . 3 Lubang
selang-seling
penampang
11.1.12 Sambungan
berongga
11.2 Perencanaan
baut
11.2.1 Kategori
bautdan pembautan
11.2.2 Luasbautdantarikan
minimum
11.2.3 Caraperencanaan
11.2.4 Kekuatan
nominal
baut
gesernorninal
1 1 .2 .4 .1 Kekuatan
baut
1 1.2 .4 .2 Kekuatan
tariknominal
baut
1 1.2 .4 .3 Kekuatan
pelatlapis
tumpuan
nominal
gesernominal
11.2.4.4 Kekuatan
gesek
bautdalamsambungan
11.2.5 Keadaan
batasultimit
baut
geser
1 1.2 .5 .1 Bautdalam
1 1.2 .5 .2 Bautdalam
tarik
1 1.2 .5 .3 Bautyangmemikul
geserdantarik
kombinasi
11.2.5.4 Pelatlapisdalam
tumpuan
11.2.6 Keadaan
bataskelayanan
baut
'11.2.6.1 Bautdalam
geser
geser
11.2.6.2 Kombinasi
dantarik
pengisi
11.2.7 Pelat
11.3 Penlantaiatan
kekuatan
kelompok
baut
11.3.1 Kelompok yangmemikul
pembebanan
baut
dalam
bidang
11.3.2 Kelompok
pembebanan bidang
bautyangmemikul
luar
11.3.3 Kelompok
pembebanan
bautyangmemikul
kombinasi
danluar
dalam
bidanggambar
pen
11.4 Rencana
sambungan
11.4.1 Caraperencanaan
pen
11.4.2 Kekuatan
nominal
geser
1 1.4 .2 .1 Kekuatan
pen
nominal
1 1.4 .2 .2 Kekuatan
pen
tumpuan
nominal
pen
1 1.4 .2 .3 Kekuatan
lentur
nominal
11.4.3 Rencana
keadaan
batas
ultimit
gesernominal
1 1.4 .3 .1 Kekuatan
pen
1 1.4 .3 .2 Pendalam
tumpuan
1 1 . 4 . 3 . 3 Pendalamlentur
73
73
73
73
73
73
73
73
74
74
74
74
75
75
75
76
76
76
76
76
77
77
77
77
77
77
77
78
78
78
79
79
79
79
79
80
80
80
80
80
80
81
81
81
81
82
82
82
82
82
82
82
83
8. 11.4.3.4 Pelat
lapis
dalam
tumpuan
perencanaan danpen
11.5 Detil
baut
11.5.1 Jarak
minimum
11.5.2 Jarak
tepiminimum
11.5.3 Jarak
maksimum
11.5.4 Jarak
tepimaksimum
11.5.5 Lubang-lubang
11.5.6 Penguncian
mur
11.5.7 Jumlah
bautminimum
1 1 . 5.8 U ku ra n a u t
b
gesek
11.6 Sambungan
11.6.1 Pemasangan
11.6.2 Carapengencangan
1 1.6 .2 .1 U mu m
1 1 .6 .2 .2 Carapengencangan
fraksiputaran
1 1.6 .2 .3 Pengencangan dengan menggunakan indikator tarik
langsung
11.7 Perencanaan
las
1 1 . 7 .1 L i n g ku p
11.7.1.1 Umum
11.7.2 Jenis
las
11.7
.1.3
Caraperencanaan
penetrasi
penuh
11.7.2 Lastumpul
dansebagian
11.7.2.1 Ukuran
las
1 1.7 .2 .2 Tebalrencana
leher
1 1.7 .2 .3 Panjang
efektif
1 1.7 .2 .4 Luasefektif
1 1.7 .2 .5 Peralihan
tebalataulebar
1 1.7 .2 .6 Penentuan
kekuatan tumpul
las
11.7.3 Lassudut
1 1.7 .1
.3
las
Ukuran sudut
1 1 .7 .3 .2 Ukuran
minimum sudut
las
1 1 .7 .3 .3 Ukuran
maksimum sudutsepanjang
las
tepi
11.7.3.4 Tebalrencana
leher
1 1 .7 .5
.3
Panjar,g
efektif
11.7.3.6 Luasefektif
1 1 .7 .3 .7 Jarakmelintang
antarlassudut
1 1 .7 .3 .8 Jarakantarlassuduttidakmenerus
11 . 7 . 3 . 9 Unsur
tersusun-las terputus-putus
sudut
'11.7
.3.10 Unsur
tersusun-las terputus-putus
sudut
11.7.4 Laspengisi
1 1 .7 .4 .1 Laspengisi
dalam
bentuk sudutkeliling
las
lubang
atau
sela
1 1 .7 .4 .2 Laspengisidalam
bentuk
lubang
terisidengan
logam
las
1 1 .7 .3
.4
Pembatasan
11.7.5 Lastersusun
1 1 . 75 . 1
.
Deskripsi
1 1 .7 .5 .2 Tebalrencana
leher
1 1 .7 .3
.5
Keadaan
bataskekuatan
ultimit
11.8 Penentuan
kekuatan
kelompok
las
11.8.1 Kelompok yang memikul
las
pembebanan
dalambidang
1 1 .8 .1 .1 C a ra n a l i siu mum
a
s
11.8.1.2 Analisis
alternatif
11.8.2 Kelompok yangmemikul
las
pembebanan bidang
luar
vii
83
83
83
83
83
83
84
84
84
84
85
85
85
85
85
85
86
86
86
86
86
86
86
86
87
87
87
87
87
87
90
90
91
91
91
91
92
92
92
93
93
93
o?
93
93
93
94
94
94
94
o6
95
9. 1 1 , 8 . 2 . 1 Caraanalisis
umum
1 1.8 .2 .2 Analisis
alternatif
11.8.3
Kelompok yang memikul
las
pembebanan
dalamdan luar bidang
1 1 .8 .3 .1 C a ra n a l i siu mum
a
s
11.8.3.2 Analisisalternatif
1 1 . 8 .4 K o mb i n a si j e n i sl as
pengisi
pelaksanaan
11.9 Pelat
dalam
12 Ketentuan
untukperencanaan
struktur
khusus
12.1 Umum
12.2 Jembatan
busur
12.2.1 Jembatan
dengan
busur
kaku
12.2.2 Jembatan
yangtidakkaku
dengan
busur
12.2.3 Jembatan
busur
dengan
batang
tarik
gelagar
12.3 Jembatan
boks(boxgirde)
12.3.1 Umum
gelagar
12.3.2 Perencanaan
bokskomposit
12.3.3 Gelagar
bokskomposit
tanpapengaku
memanjang
pengaku
12.3.4 Sayappadagelagar
dengan
memanjang
1 2.3 .4 .1 U mu m
1 2 . 3 . 4 . 2 Tegangan pada sayap tertekan dengan pengaku
memanjang
Kekuatan sayapyangdiperkaku
dari
Sayap dengan pengaku memanjang tanpa pengaku
melintang
pengaku
12.3.4.5 Pengurangan
memanjang
padagelagar
12.3.5 Badan
pengaku
dengan
memanjang
12.3.5.1 Umum
padapanelbadan
12.3.5.2 Kelelehan
12.3.5.3 Tekuk pada panel badan
1 2 .3 .5 .4 Pengakubadanmemanjang
pengaku
1 2 . 3 . 5 . 5 Pengurangan
badan
memanjang
12.3.5.6 Pengaku
melintang
daripengaku
badan
memanjang
padasayapyangdiperkaku
12.3.6 Unsur
melintang
12.3.6.1 Umum
12.3.6.2 Daerah
efektifuntukunsurmelintang
padasayapyangtertekan
1 2.3 .6 .3 Kekakuan
unsurmelintang
padasayapyangtertekan
12.3.6.4 Kekuatan
unsurmelintang
padaperletakan
12.3.7 Diafragma
12.3.7.1 Umum
12.3.7.2 Batasangeometris
12.4 Jembatan
kabel(cablestayefl
12.4.1 Dasarperencanaan
1 2.4 .1 .1 U mu m
12.4.1.2 Modelisasistrukturmemanjang
12.4.1.3 Analisisdinamikastruktur
12.4.1.4 Tingkahlakuaero-dinamik
12.4.2 Kabelpenggantung
12.4.2.1 CaraPerencanaan
berdasarkan
BatasLayan(PBL)
12.4.2.2 Cara Perencanaan berdasarkan Beban dan Kekuatan
(PBKT)
Terfaktor
12.4.2.3 Keadaanbatas fatik
12.4.3 Batasan kehancuran
dari
akibat
aksiyangtidakdisengaja
penyambung
12.4.4 Angkur,
sadeldan
kabel
12.4.4.1 Perencanaan
penyambung
angkur,
sadeldan
kabel
12.3.4.3
1 2 .3 .4 .4
viii
95
95
95
95
95
96
96
97
97
97
97
97
97
97
97
97
98
98
98
98
98
98
98
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
100
100
100
100
100
100
100
100
101
101
102
102
102
102
102
102
103
103
10. angkur,
12.4.4.2 Kegagalan
sadel
danpenyambung
kabel
gantung
1 2 . 5 Jembatan
1 2 . 6 Kabel
1 2 . 7 Analisis
struktur
standar
ini
1 2 . 8 Penggunaan
perencanaan
1 3 Pemeriksaan
terhadap
fatik
13.1 Umum
13.1.1 Persyaratan
13.1.2 Pembatasan
fatik
13.2 Pembebanan
13.3 Spektrum
Rencana
1 3 . 3.1 P e n e n tu a n te g a ngan
rencana
13.3.2 Perhitunganspektrum
penilaian
13.4 Pengecualian
untuk
13.5 Kategoridetil
detil untuk
13.5.1 Kategori
tegangan
normal
geser
detil untuk
13,5.2 Kategori
tegangan
13.6 Kategoridetil
detil untuk
tegangan
13.6.1 Kategori
normal
geser
kekuatan untuktegangan
13.6.2 Definisi
fatik
dari
13.7 Pengecualian penlantaiatan
lanjutan
13.8 Pengaruh
tebal
13.9 Penilaian
fatik
13.9.1 Carapenilaian
tegangan
13.9.2 Batasvariasi
tetap
pons
13.10 Pembatasan
1 4 Ketentuan
struktur
untukperencanaan
tahangempa
14.1 Ruanglingkup persyaratan
dan
umum
1 4 . 1.1 U mu m
gempa
rencana
14.1.2 Pembebanan
14.1.3 Klasifikasi
berdasarkan
kinerja
seismik
14.1.4 Analisisseismik
14.1.5 lsolasi
dasardanperedam
mekanikal
14,1.6 Likuifaksi
14.2 Ketentuan
untukjembatan
kinerjaseismik A
tipe
14.2.1 Umum
gayarencana
14.2.2 Persyaratan
jarakbebashorisontal
14.2.3 Persyaratan
jembatan
pondasi
14.2.4 Persyaratan
dan kepala
14.2.5 Persyaratandetil
jembatan
14.3 Ketentuan
untuk
kinerja
seismik B
tipe
14.3.1 Umum
gayarencana
14.3.2 Persyaratan
14.3.2.1 Gayarencana
untukkomponen
struktur sambungan
dan
untukpondasi
14.3.2.2 Gayarencana
jembatan dinding
penahan
1 4 .3 .2 .3 Gayarencana
untukkepala
dan
14.3.3 Persyaratankomponenpenghubung
jarakbebashorisontal
14.3.4 Persyaratan
14.3.5 Persyaratanpondasi
1 4 . 3 . 5 . 1 Penyelidikan
tanah
pondasi
14.3.5.2 Perencanaan
pondasi
1 4 .3 .5 .3 Persyaratan
tiang
14.3.6 Persyaratan
kepalajembatan
ix
103
103
103
103
103
1Q4
104
104
104
104
106
106
116
116
117
117
117
117
117
117
118
118
118
118
118
118
119
119
119
119
119
119
120
120
120
120
120
120
121
121
121
121
121
121
122
122
122
122
123
123
123
123
123
11. jembatan
yangberdiri
1 4 .3 .6 .1 Kepala
bebas
jembatan
14.3.6.2 Kepala
monolitik
14.3.7 Persyaratan
detil
1 4 .3 .7 .1 U mu m
1 4 .3 .7 .2 Rencana
sambungan
artikulasi
1 4 .3 .7 .3 EfekP-delta
jembatan
14.4 Ketentuan
untuk
kinerja
seismik C
tipe
1 4 . 4.1 U mu m
gaya
14.4.2 Persyaratan rencana
14.4.2.1 Gayarencana
untukkomponen
dan
struktur sambungan
14.4.2.2 Gayarencana
pondasi
untuk
1 4.4 .2 .3 Gayaakibat
padakolom,.tiang portal
sendiplastis
dan
padakolom
14.4.2.4 Gayarencana
danportaltiang
padapilar
14.4.2.5 Gayarencana
padakomponen
14.4.2.6 Gayarencana
penghubung
padapondasi
14.4.2.7 Gayarencana
14.4.2.8 Gaya rencana pada kepalajembatan dan dinding penahan
tanah
jarakbebas
14.4.3 Persyaratan
horisontal
14.4.4 Persyaratanpondasi
1 4.4 .4 .1 Penyelidikan
tanah
pondasi
14.4.4.2 Perencanaan
pondasi
14.4.4.3 Persyaratan
tiang
jembatan
14.4.5 Persyaratan
kepala
14.4.6 Persyaratandetil
14.4.6.1 Umum
geser
14.4.6.2 Kapasitas
14.4.6.3 Sambungan komponen
plastis
dari
bersendi
14.4.6.4 Kapasitas
momen
14.4.6.5
EfekP-delta
123
124
124
124
124
124
124
124
124
124
125
125
126
126
126
126
126
126
127
127
127
1 27
127
128
128
128
128
128
128
12. Daftargambar
Gambar
Gambar
5.2-1
Gambar
5.4-1
Gambar
6.2-1
Gambar
6.4-1
Gambar
6.4-2
Gambar
6.5-1
Gambar
6.6-1
Judul
Halaman
Gaya
tarik
hanya
disalurkan baut
oleh
pen
Komponen
struktur
tarikdengan
sambungan
FaktorPanjang
Efektif
Jarak antaradua pusat titik berat penampang komponen
struktur
yangmemotong
Sumbu
semua
elemen
komponen
struktur
Kelangsingan
komponen
yang dihubungkan
tersusun
oleh
unsur
diagonal
Kelangsingan idiil dari komponen struktur tersusun tertera
nilai-nilai dan m'
m
13
16
19
22
22
24
25
jarakantaranya
Komponen
yang
struktur
tersusun
samadengan
tebal
pelatkopel
26
Gambar
6.8-1 Komponen
struktur
gayatekansentris
tak-prismatis
dengan
27
Gambar
6.8-2 Nilai ct,ck,dan cry untuk komponen struktur
dengan
penampang
yangtebaldanlebarnya
berubah
secara
linier
27
Gambar
6.8-3 Komponen
struktur
denganpenampang
yanglebarnya
berubah
secara
linier
28
plastis
Gambar
8.3-1 Distribusi
tegangan
54
peninggian
Gambar
8.6-1 Dimensi
57
Gambar
8.6-2 Bidang
Geser
danTulangan
Melintang
60
portafU
Gambar
lateraloleh
9.5-1 Tahanan
65
Gambar
portal
9.5-2 Hubungan
sambungan
U
66
Gambar
9.8-1 Pelatpertemuan
70
Gambar
11.1-1 Lubang
Selang-seling
71
Gambar
11.8-1 Peralihan
sambungan
las
90
Gambar11.8-1 Ukuran sudut
las
91
Gambar11.8-2 Ukuran
Maksimum Sudut
Las
Sepanjang
Tepi
92
G a m b a1 1.8 -3 Las Penetrasi
r
Dalam
93
Gambar
11.84 TebalRencana
LeherdariLasTersusun
96
Gambar13.1-1 KurvaS-N untukTegangan
Biasa
107
Gambar13.1-2 KurvaS-N untukTegangan
Geser
1 08
Gambar
6.7-1
13. Daftartabel
Tabel
Judul
Tabel4.4-1
Tabel4.4-2
Tabel4.4-3
Tabel6.1-1
Halaman
bajastruktural
Sifatmekanis
Gayatarikbautminimum
Faktor
Reduksi
Kekuatan
untukKeadaan
BatasUltimit
Perbandingan
maksimum lebar terhadap tebal untuk elemen
tekan
T a b e l 6 . 8 -1 Nilai-nilai
6.8-1b
e,ex,d?r't untukGambar
e,
Tabel6.8-2 Nifai-nilai ctx, cr"untukGambar
cr, dan
6.8-2
Tabel6.8-3a Nilaic1,.
untukGambar
6.8-3
Tabel6.8-3b NilaicryuntukGambar
6.8-3
Tabel
pengekangan
7.3-1 Panjang
bentang
untuk
lateral
Tabel9.4-1 Panjang
efektif untuk
Lo
Unsur
Tekan
dalamRangka
Tabel9.8-1 Faktor
Gelincir
Tabef11.3-1 LuasBaut
Tabel11.3-2 Faktor
reduksi
untuk
sambungan yangdibaut
lebih
T a b e 1 1 . 6-1 JarakTepiMinimum
l
Tabel11.8-1 TebalLeherdari LasTumpulPenetrasi
Sebagian
Tabel11.8-2 Ukuran
Minimum Sudut
Las
T a b e l 1 . 8-3 Faktor
1
reduksi
untuk
hubungan
yangdilas,
lebih
fr"
Tabel13.3-1 Faktor
Pengali
untukPenampang
BulatBerongga
Tabel 13.3-2 Faktor
Pengali
untukPenampang
Persegi
Berongga
Tabel13.3-3 Kategori
Detil: kelompok - DetilTanpa
1
Las
Tabel13.3-4 Kategori
Detil: kelompok - DetilLastidakdalamPenampang
2
Berongga
Tabel13.3-5 Kategori
Detil: kelompok - (la,njutan)
3
Tabel13.3-6 Kategori
Detil: kelompok - (lanjutan)
4
Tabel14.1-3 Klasifikasi
berdasarkan
kinerja
seismik
xil
7
I
9
17
27
28
28
29
34
64
75
78
78
84
88
92
92
109
1 09
110
111
117
118
121
14. Daftarnotasi
1. Bagian4 - Persyaratan
umumperencanaan
struktur baja
E
f,
f,
G
a
R,
a
0
yi
p
modulus
eiastisitas
baja,MPa.
putusbajaminimum,
tegangan
MPa.
tegangan
lelehbaja,MPa.
geser,
modulus
MPa.
penjumlahan
yangberbeda.
beban
terkombinasi jenis-jenis
dari
besaranketahanan
atau kekuatannominaldari penampang
komponen
struktur.
koefisien
muaipanasbaja,per "C.
faktorreduksi
kekuatan.
faktorbeban.
angka
Poisson.
2. Bagian5 - Perencanaan
komponen
strukturtarik
= fuaspenampang
A
sampai
dengan
5.2.4,
menurut
sub-pasal5.2.1
mm2.
= luaspenampang
pasal
A"
efektif
5.2, mm2.
menurut
= luaspenampang
As
bruto,ffiffi2.
= luaspenampang
Ant
mm2.
netto
terkecil,
= diameter
d
lubang
baut,mm.
= tegangan
f,
tarikputus,
MPa.
= tegangan
fv
leleh,
MPa.
= panjang
pengelasan,
I
ffiffi.
= panjangsambungan
L
dalam arah gaya tarik, yaitu panjang
pengelasan jarakantaradua bautyangterjauh
padasebuah
atau
sambungan,
tntn.
= banyaknya
penampang.
n
garispotongan
lubang
dalam
= kuattariknominal,
N,
N.
= kuat tarik perluyang merupakan
gaya aksialtarik akibatbeban
N,
terfaktor,
N.
= jarakantara
sumbulubangpadaarahsejajar
sumbukomponen
struktur,
mm.
= tebalpenampang,
t
mm.
= jarak antara sumbu lubang pada arah tegak lurus sumbu
u
komponen
struktur,
mm.
= faktorreduksi;X untukeksentrisitas
jarak tegak
U
sambungan,
lurusarah gaya tarik, antara titik beratpenampang
komponen
yangdisambung
L
rnm.dan adalah
denganbidangsambungan,
panjang
gayatarik,yaitujarakantaradua
sambungan
dalamarah
padasuatusambungan
bautterjauh
las
ataupanjang dalamarah
gayatarik,
mm,maka:
=1-(I/L)<0,90
= lebarpelat(atau
jarakantarsumbupengelasan,
w
mm.
= faktor
reduksi
kekuatan
sub-pasal
4.5.2.
menurut
0
xill
15. 3. Bagian6 - Perencanaan
komponen
strukturtekan
jarakantara titikberatelemen
a
dua
komponen
struktur,
mm.
luaspenampang
A
komponen
struktur
tersusun,
mm'.
Aa
luaspenampang unsur
satu
diagonal.
mm2.
A^
luaspenampang
bruto,
mm2.
An
luaspenampang unsur
penghubung
satu
horizontal,
mm2.
As
luaspengaku
memanjang.
lebaruntuk
b'
elemen
tekan,
mm
panjang
C1
tekukidiil.
panjang
C*
tekukpadaarahsumbu
x.
panjang
Cry
tekukpadaarahsumbu.y.
d
tinggi
bersih
total,
dinyatakan
dalam
mm
gayalintang
Du
akibatbebanterfaktor,
N.
gaya lintang pada arah sumbu penampangnya(sumbu x-x)
D,,
akibatbebanterfaktor,
N.
gaya lintang pada arah sumbu penampangnya(sumbu y-y)
Dw
akibatbebanterfaktor,
N.
E
modulus
elastisitas
bahan
baja,MPa.
f,
tegangan
padapelatsayap.
tekanresidual
fv
tegangan
leleh
minimum,
MPa.
fvr
tegangan
lelehpelatsayap.
penampang,
f",
tegangan
kritis
MPa
jari-jarigirasi
polar
pusat
geser.
terhadap
h
geserbaja,MPa
G
modulus
pelatbadan,
h
tinggibersih
mm
padakomponen
It
momen
inersia
struktui'tersusun
sebuah
elemen
yangmemberikan
terhadap
(sumbu mma.
sumbu
/-/),
nilaiterkecil
momeninersiapelat kopel;untuk pelat kopeldi muka dan di
le
yangtebalnya dantingginya mm4,
belakang
fi,
maka:
f
1
=2
I '^1 2 x
lr
lv
/s
J
kc
L
L6
Lr
Lx
Ln
Lkv
1,
=
j-tht
momeninersia
struktur
sebuah
elemenpadakomponen
tersusun
terhadapsumbu yang memberikan
terhadapsumbutitik berat
(sumbu
x-x),mma.
momeninersia
sebuah
struktur
tersusun
elemenpadakomponen
terhadapsumbu yang memberikan
terhadapsumbu simetris
(sumbu
y-y),mm4.
momeninersia
terhadap
mukapelatbadan,
mm4.
puntirtorsi.mma.
konstanta
faktor panjang tekuk untuk komponen struktur jembatan
rangka.
panjang
teoritis
kolom,
mm.
panjang
unsur
diagonal,
mm.
panjang
yangdibatasi
elemenpadakomponen
olehdua
struktur,
penghubung,
ujung
unsur
mm.
panjang
tekukkomponen
mm.
struktur
tekan,
panjang
padaarahtegaklurus
tekukkomponen
struktur
tersusun
pengekang
yangada,
sumbux-x, denganmemperhatikan
lateral
dankondisijepitan
mm.
ujung-ujung
komponen
struktur,
panjang
padaarahtegaklurus
tekukkomponen
struktur
tersusun
pengekang
sumbuy-y, denganmemperhatikan
lateralyang ada
dankondisijepitan
mm.
ujung-ujung
komponen
struktur,
penampang.
kelangsingan
elemen
xiv
16. )"
1s
L
)^
^v
m
n
Nnn
N,
N,
r
fmin
fs
rx
rv
xo,Yo
d
S,,
0,
t
tw
o)
Ox
ary
kelangsingan
komponen
tekan.
struktur
kelangsingan arahtegaklurus
pada
x-x.
sumbu
parameterkelangsingan.
kelangsingan
pada arah
elemenpenampang
tersusun
struktur
tegaklurus
sumbu
x-x.
kelangsingan
pada arah
tersusun
elemenpenampang
struktur
tegaklurussumbu .
y-y
konstanta
padaGambar
seperti
3.3-1.
tercantum
jumlah unsur diagonalpada suatu potonganmendatardan
komponen
struktur
tersusun.
puntir,
kuattekanrencana
N.
akibat
tekuk-lentur
kuattekannominal
komponen
struktur,
N.
gayaaksial
kuattekanperluyangmerupakan
beban
tekanakibat
terfaktor,
N.
jari-jari
girasikomponen
mm.
struktur,
jari-jarigirasikomponen
tersusun
terhadap
sumbuyang
struktur
(sumbu mm.
memberikan
nilaiyang
/-0,
terkecil
jari-jari
girasikomponen
tersusun
terhadap
sumbupusat
struktur
geser
terhadap beratpenampang,
mm.
titik
jari-jari
girasi
komponen
terhadap
sumbu
x-x,mm.
struktur
jari-jari
girasikomponen
terhadap
sumbuy-y, mm.
struktur
pusatgeser
koordinat
mJn.
terhadap beratpenampang,
titik
sudut antara unsur diagonaldengan elemen vertikal pada
komponen
struktur
tersusun.
kuatperluunsurdiagonal.
faktorreduksi
kekuatan,
mm
tebaluntuk
elemen
tekan,
mm
tebaluntuk
elemen
badan,
mm
koefisien
tekuk.
koefisientekuk yang ditentukandengan mengambilpanjang
tekukL6, s?rn?dengan kalipanjang
dan
skematisnya jari-jari
0,7
girasinya,
r;.
koefisientekuk yang ditentukandengan mengambilpanjang
tekukLry,
ssrn?dengan kalipanjang
dan
skematisnya jari-jari
0,7
girasinya,
rr.
yangtercantum
gambar
padamasing-masing
konstanta
4. Bagian7 - Perencanaan
komponenstruktur lentur
jarakantaradua pengaku
a
mm.
vertikal,
A
luaspenampang,
mm2.
A"
luasefektifpenampang,
mm2.
Ar
luasefektifpelatsayap,
ffiffi2.
As
luaspengaku,
mm2.
At
luasluassayap tertekanpenampang
komponenstrukturyang
jika berpenampang
jika
dikekang
tertekan
kompak
atauluasbagian
berpenampang kompak,
tak
mm2.
A*
luaskotorpelatbadan,
mm2.
perbandingan pelatbadan
al
pelatsayap
tekan.
luas
terhadap
b
lebarpelatataupenampang,
mrd.
B
lebarluarpenampang
utama mm.
x,
kotak,
sejajar
sumbu
pelatsayap,
bt
lebar
mm.
bct
lebarpelatsayappenampang
kolom,
mm.
bs
lebarpengaku,
mm.
XV
17. Ct
C,
cn
cm
c
D
do
dc
dr
E
fc
f",
fr
f2
f,
frn, f*
f,
G
h
H
Iv
/s
l*
Iy
J
k
k"
Ks
k,
L
Lp
L,
L*
M",
M6
M1
M,
Mnr, Mny
Mp
Mpr,, Mpy
M^",
Mr=
=
pengali
koefisien
momen
tekuktorsilateral.
penentuan
pelatbadan.
konstanta
untuk
kekuatan
tekuklateral
rasiokuatgeser.
koefisien
lentur
kolom.
tinggipenampang,
ffiffi.
penampang
diameter
pipa,mm.
penampang
tinggi
balok,
mm.
tinggipenampang
kolom,
mm.
jarak antara beratpelatsayap,
titik
mm.
modulus
elastisitas MPa.
baja,
tegangan
acuan
untuk
kritis
MPa.
momen
tekuktorsilateral,
tegangan
kritis,
MPa.
tegangan
padapelatsayap
lelehataukritis
tekan,MPa.
tegangan
leleh
dikurangitegangan MPa.
sisa,
tegangan
sisa,MPa.
tegangannormaldan tegangangesek akibat beban terfaktor
yangditentukan
elastis,
dengan
MPa.
analisis
tegangan
leleh,
MPa.
geserbaja,MPa.
modulus
tinggibersih
penuh,
ffiffi.
balokpelat
berdinding
tinggi fuar dari penampang
kotak,tegaklurus
sumbu utamax,
mm.
padakomponen
momen
inersia
struktur
sebuah
elemen
tersusun
yang memberikan
terhadap
sumbu
terhadap
sumbutitik berat
(sumbu
x-r.),mma.
padakomponen
momen
inersia
struktur
sebuah
elemen
tersusun
terhadapsumbu yang memberikan
terhadapsumbu simetris
(sumbu
y-y),mmo.
pengaku
momen
inersia
mm4.
mukapelatbadan,
terhadap
puntir
konstanta
lengkung,
mma.
padasumbu-y,
momen
inersia
mma
puntir
konstanta
torsi.mma.
jari-jari
tebalpelatsayapditambah
peralihan,
mm.
faktorkelangsingan badan.
pelat
penuh
koefisien
balokpelatberdinding
koefisien
tekukgeserpelat.
panjang
bentang
antara
dua pengekang
lateral,
mm.
panjang
bentang
maksimum
untukbalokyangmampumenerima
plastis,
momen
mm.
panjang
bentangminirnum
mulai
untukbalokyang kekuatannya
ditentukan
olehmomen
mm.
kritistekuktorsilateral,
pelatbadanbagian
ukuranlubang
mm.
dalamyangterbesar,
momenkritisterhadap
tekuktorsilateral, mm.
N
masing-masing
momen absolut pada % bentang,tengah
yangditinjau.
bentang,
danYtbentang
komponen
struktur
kuat lenturnominal
dihitung
hanyadenganpelatsayapsaja, N
mm.
kuatlentur
nominal
balok, mm.
N
kuatlentur
penampang
nominal
terhadap
dan
sumbu-x sumbu-y.
momen lentur yang menyebabkanseluruh penampang
mengalami
tegangan
leleh <1,Sfi,S, mm.
N
<
momenmomenplastis
dan sumbu-y 1,5 fy
terhadap
sumbu-x
&, N-mm.
yangditinjau.
momen
maksimum
absolutpadabentang
momen
batas
N
tekuk. mm.
XVI
18. M,
M^
Muy
My
N
N,
N,
Ny
R
Rb
Ru
&
f1
ry
S
Sr Sy
tcr
tf
fs
tw
V,
V,
Xr
X2
).
).
).6
),p
A6
).,
0
perlu, mm.
momen
lentur
N
perlu
kuatlentur
terhadap
sumbu-x, mm.
N
perlu
kuatlentur
N
terhadap
sumbu-y, mm.
penampang
momen
yangmenyebabkan
lentur
mulaimengalami
tegangan
leleh, mm.
N
dimensi
longitudinal perletakan tumpuan,
N.
dari
atau
kuatnominal
(tarik
aksial
komponen
struktur
N.
atautekan),
kuatperlu
(gaya
yang
komponen
struktur
aksialterfaktor terbesar
(tarik
yangbekerja),
atautekan)
N.
gaya aksial yang menyebabkan
kolom mengalami
tegangan
leleh,
N.
penuh,
koefisien
balokpelatberdinding
N.
kuat tumpu nominalpelat badan akibatbebanterpusatatau
setempat
atauterhadap
tekuk,N.
kuatgeserpanel,
N.
kuattumpuperlu,
N
jari-jari
girasidaerahpelatsayapditambah
bagianpelat
sepertiga
yangmengalamitekan,
badan
ffiffi.
jari-jari
girasi
terhadap
sumbulemah,
mm.
penampang,
modulus
mJ63.
penampang
modulus
terhadap
sumbu-x -y, mm3.
dan
tebalpelat
sayappenampang
kolom,
mm.
tebalpelat
sayap,
mm.
tebalpengaku,
mm.
tebalpelatbadan,
mm.
gayageserterfaktor,
N.
pelatbadanN.
kuatgeser
nominal
koefisien
untukperhitungan
MPa.
momen
tekuktorsilateral,
perhitungan
(1/MPa)2
koefisien
untuk
momen
tekuk
torsilateral,
kelangsingan kekakuannya.
atau
parameter
pasal6.2
kelangsingan
menurut
atau6.3.
kelangsingan
penuh.
balokpelatberdinding
batasmaksimum
untukpenampang
kompak.
faktor kelangsinganberdasarkan tebal pelat sayap dan
panjang
berdasarkan
bentang.
batasmaksimum
untukpenampang kompak.
tak
faktorreduksi
kekuatan.
gelagarkomposit
5. Bagian8 - Perencanaan
Aw
(Afy)"
(Afv)tr
(Afy)r
(Afy),
iuastulangan
melintang
bawahpersatuan
lebar,mm2.
A, luas daerah pelat lantai beton yang tertekan,dinyatakan
persegi(mm'); danfu = tegangan
dafammilimeter
leleh baja
tulanganyang tertekanpada pelat lantai,dinyatakan
dalam
MegaPascal(MPa);
A, luas daerah pelat baja serat bawah, dinyatakandalam
persegi(mmt);danfu = tegangan
mifimeter
lelehpelatbajaserat
(MPa);
bawah,
dinyatakan
dalamMegaPascal
l, luasdaerahpelatbajaseratatas,dinyatakan
dalammilimeter
persegi(mm'); danfu = teganganleleh pelat baja serat atas,
(MPa);
dinyatakan
dalamMegaPascal
persegi
(mmt);
l, luasdaerah
dalam
milimeter
badan,
dinyatakan
danfu = tegangan
dalam
lelehpelat bajaseratatas,dinyatakan
MegaPascal
(MPa);
xvii
19. At"
At"
A1
Ao,
btn
bc
bp
D
E"l
f"
f.t
h
fy
hcp
H
It
M.
Mp
M"
My
n
N'
Nr
t
tn
tp
t,
V;
V
V7,
V"u
v
Wc
luaspenampang per satuanpanjang
gelagar(mm2 m),
per
total
daritulangan
yangmelintang
pada
gelagar
lantai
baja.
luastulangan
per
melintang satuan
mm2.
lebar,
luastransformasi lantai
dari
beton,
diperhitungkan
untuklebar
efektif.
luaspenampang satuan
per
panjang
gelagar
per
(mm2 m), dari
padadaerah
tulangan
peninggian.
melintang
panjang
geser,
bidang
mm.
lebarbersih
dad elemen
tekan,kearahluardaripermukaan
pelatpendukung lebarbersih
elemen
darielemen
atau
tekan
permukaan
pelatpendukung;
antara
elemen
lebarpelat
pasal8.2.1
lantai
yangditetapkan
efektif,
tinggi
profil
(mm),
bersih
badan
baja,dinyatakan
dalammilimeter
Modulus
elastisitas
betonpadaumurtertentu.
kuattekanbetonyangdisyaratkan,
MPa.
kuattekanbetonrata-rata,
MPa.
tegangan
lelehtulangan
melintang,
MPa.
tegangan
leleh,
MPa.
pada perhitungan
tinggibadanprofilbajayang tertekan
plastis
yangdihitung
persamaan
dengan
8.3-9dan 8.3-10, dinyatakan
(mm),
dalam
milimeter
tinggi total girder (dari serat atas sampai serat bawah),
dinyatakan
(mm)
dalammilimeter,
momen
kedua i luas penampang
dar
komposit
transformasi,
menganggap
beton
tanparetakdanmemperhitungkan
lebar
efektiflantai.
kuatlentur
rencana, mm.
N
momen lentur yang menyebabkanseluruh penampang
mengalamitegangan N mm.
leleh,
penampang, mm.
kuatlentur
nominal
N
padasaat terjadilelehpertamapadagelagar
momenkapasitas
baja kompositakibat momen positif, fy.Z, dinyatakandalam
Newton-meter,
(N-m)
jumlah
penghubung
geserpersatuan
panjang.
kuattarikrencana
penghubi,ng
geser,N.
gaya tarik minimum
per satuanpanjangbalok pada tulangan
melintang
padabalok.
atasakibatmomenmelintang
profil pelat baja pada daerahserat atas, dinyatakan
ketebalan
dalam
(mm),
milimeter
tebal bantalan
antarapelat lantaidenganserat atas profil baja,
dinyatakan
(mm)
dalammilimeter,
pelatlantai,
ketebalan
mm
dinyatakan
dalammilimeter,
ketebalanpelat badan profil pelat baja, dinyatakandalam
(mm),
rnilimeter
gayageserlongitudinal
pada salah
persatuan
panjang
rencana
satu keadaan batas ultimit atau keadaan batas kelayanan,
dinyatakan
(N)
dalanNewton,
gaya geserrencana
untukkeadaan
batassesuaiakibatlentur
padapotongan
yangditinjau,
(N)
dinyatakan
dalarr
Newton,
gayageser persatuan
panjang
padabatasiryan,N
izin
geserkarakteristik
kapasitas
penghubung
geser,
N.
gayageser
padabeban
rencana
akibat
lentur
tegangan
kerja,
padapotongan
yangditinjau;
faktor
rasioairsemen.
xviii
20. v
Yc
Z
p
0
garis netraldari seratatas profilpelatbaja, dinyatakan
dalam
(mm),
milimeter
jarakgarisnetralpenampang
komposit
terhadap beratluas
titik
A.
penampang
modulus
bagianprofil gelagaryang tertarik,dan
untuk tranformasipenampangbeton menjadi baja dapat
digunakan
modulus
rasio,
n.
= 0.9,untuk s 250MPadanF = 0.7,untukfy > 250 MPa.
fy
F
faktorreduksi
kekuatan.
jembatan
6. Bagian- 9 Perencanaan
rangka
jarakantara
a
portal-U,
mm.
jarak dari ujung terluar flens ke pertemuan
b
dengan badan
(oufsfand),
mm.
jarak titik berat batangtepi tertekanke sisi terlantaiat
dr
elemen
portal-U,
melintang
mm.
jarak titik berat batang tepi tertekan ke garis berat elemen
d2
portal-U,
melintang
mm.
E
modulus
elasitas
baja,MPa.
F
pertemuan
fleksibilitas
antara elemen melintang
dan batang
vertikal portal-U,
dari
radial-momen
satuan.
gaya-gaya
F;
yang bekerjategak luruspadabatangtepi
horisontal
ataspadatitik beratnya.
gaya-gaya
F"'
padaportalU padatitik-titik
horisontal
yangsama.
fv
tegangan
leleh,
MPa.
Io
momen
inersia
maksimum
batang
tekanterhadap
sumbu-y,
mm3.
It
momen
inersia
batang
tegakterhadap
lentur,
mm3.
sumbu
lz
momen
inersia
elemen
melintang
terhadap
sumbulentur,mm3.
ke
faktorpanjang
tekuk.
gelegar
L
bentang
yangditinjau,
utama
mm.
panjang
L"
efektifbatang
tekan,mm.
M,;
momen
rencana
lentur
lateral.
yangbekerja
uf;
momen
ditempatmanapun
dalambentangnya.
P
gaya - gaya aksial rencana akibat bebanmelintang
dengan
intensitas
merata dianggap bekerja dalam bidang lengkung
padasisi cembung
sepanjang
elemen,
dan bekerja
elementarik,
atausisicekung
elemen
tekan
gayamaksimum
P"'
padabatang
rencana
tekanyangditinjau,
N.
Ps
bebankritisEuler,N.
jari-jari
R
batang
lengkung,
mm.
jarakantara
s
gelagar
yangdihubungkan portal-U,
induk
oleh
mm.
jumlahgaya aksialrencanaterbesaryang terjadibersamaan
f,Pcdalamsetiap
yangditinjau.
dua batang
tepi padapotongan
t
tebalrata-rata oufstand,
dari
mm.
t1
tebal bantalan
antarapelat lantaidenganserat atas profil baja,
dinyatakan
(mm)
dalam
milimeter,
u
konstanta.
fy
B
I = 0.9,untuk s 250MPadanI = 0.7,untukfy > 250 MPa.
6
lendutanlateral pada portal-Upada titik berat batang tekan,
akibatsuatugayasatuan
yangbekerja
padatitiktersebut,
mm.
putaran
pada titik pertemuan
sudutelemenmelintang
dengan
gelegar
yangditinjau,
induk
radian.
xix
21. 7. Bagian - 10 Perencanaanlantai kendaraan
L
=
bentang
acuan,
m.
8 . B a g i a n- 1 1 Perencanaan
sambungan
A6
A"
ae
Ao
A^
As
A*
dt
dr
fr, fz
ft
fut
fup
fw
f,,
fu*
ff
kn
ke
kr
L,
m
^/lMp
Mu
n
llei
nn
ns
N6
N6
N;
Nu
nx
ft, f2
s
s.
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
luaspenampang
bruto,
mm2.
luasbautberdasarkan
diameter
minor,
mm2.
jarakminimum tepilubangke tepipelatdihitung
dari
dalamarah
gayaditambah
setengah
diameter
baut,mm.
luasbautberdasarkan
diameter
mm2.
nominal,
pen,
luaspenampang mm2.
luastegangan
(tarik)
baut,mm2.
luasgeser
efektip mm2.
las,
diameter
padadaerah berulir,
bautnominal
tak
mm.
diameter
bautataupen(nominal),
mm.
konstanta
perhitungan MPa.
tegangan
dalam
f,
tegangan
tarikdengan
memperhitungkan atautidakadanya
ada
geser,
ulirbautpadabidang
MPa.
kuattarikminimum
baut,MPa.
putus
pelat,
tegangan
tarik
MPa.
tegangan
lelehpen,MPa.
geserakibatbebanterfaktor
tegangan
padasuatubaut,MPa.
kuattariknominal
logam MPa.
las,
tegangan
tarikputus
baut,MPa.
faktortipelubang.
faktor
pen.
tumpuan
nominal
faktorreduksi.
jarakantara pengekang
titik
lateral
efektif,
mm.
jumlah
geser.
bidang
kuatlentur
rencana, mm.
N
pen,N mm.
kuatlentur
nominal
momenlenturterfaktor
ataumomenperlu,N mm.
jumlah
baut.
jumlahbidang
gesekyangefektif.
jumlah
geser
bidang
dengan
uliran.
jumlah
geser.
bidang
gaya pratarik baut minimum yang diberikan pada saat
pengecangan,
N.
kuattariknominal
baut,N.
kuattarikrencana
baut,N.
gayaaksialterfaktor,
N.
jumlah
geser
bidang
tanpauliran.
fakirr modifikasi
teganganuntuk memperhitungkan atau
ada
tidakadanya bautpadabidang
geser.
ulir
penampang
plastis
modulus
pen,mm3.
jarak pada arah tegak lurus gaya antara dua irisan yang
yang
berlantaiatan mengandung
lubang
baut,mm.
XX
22. jarak padaarahgayaantaradua irisanyangberlantaiatan
yang
mengandung
lubang
baut,mm.
tebalpelat,
mm.
tebaltebalterkecil komponen
yangdisambung,
dari2
mm.
kuattarikrencana,
N.
kuattariknominal,
N.
beban
untuk diameter
tiap
bautsamadengan
beban
sebenarnya,
N.
teballeherlas,mm.
lebarrencana
leherlas,mm.
ukuran sudut
las
dinyatakan panjang
oleh
kakinya.
putus
beban
minimum
baut,N.
kuattumpuan
nominal
bautataupen,N.
kuatgesernominal
bautataupen,N.
kuatgeserrencana
baut,N.
gesernominal
kuat
gesek,N.
bautpadasambungan
gayageserterfaktor,
N.
kuatnominal N.
las,
panjang,
kuatnominal persatuan
las
N.
kuatrencana N.
las,
panjang,
kuatrencana persatuan
las
N.
faktoramplifi momen.
kasi
faktorreduksi
kekuatan.
faktorslip.
sp
t
tp
T6
T,
Tp
t1
tr
t*t, t*z
T,
Vn
V1
V;
Vsr
v,
v*
vw
v*'
6
0
p
9. Bagian - 12 Ketentuan
untuk perencanaan
struktur khusus
0
fps
ls
=
=
=
faktorreduksi
kekuatan
menurut
sub-pasal
4.5.2.
kekuatan
tarikkarakteristik bajaprategang.
dari
parsial
faktorkeamanan
untukbajaprategang.
10. Bagian- 13 Pemeriksaan
perencanaan
terhadapfatik
= jarakseratterjauh
dr, dy
darisumbunetral
fe
kekuatan
fatikyangsudahdikoreksi
untuktebalbahan
fr
kekuatan
fatikyangbelumdikoreksi
patokan
fm
kekuatan
fatikkategori
detilpadanr- tegangan
normal
patokan
f,s
geser
kekuatan
fatikkategori
detilpadanr- tegangan
t,
tegangan
leleh
fs
kategori
detilkekuatan
fatikpadaamplitudo
batasfatiktetap (5
x 106
siklus)
fs
kategori
detilkekuatan
fatikpadebatastidakterjadinya
fatik (105
siklus)
= batasvariasi
f
tegangan
rencana
= batas
f;
variasitegangan
rencana
untukpembebanan i.
ke
= bataskekuatan
f"
fatikyangdireduksi.
= panjang
L
unsur.
= jari-jari
peralihan.
r
= jumlah siklus kejadian pembebanan nominal i yang
o;
menghasilkan
f:
23. lll
/?sc
tt
tp
Og
jumlah
patokan siklus
(2
dari
tegangan x106
siklus)
jumlah
siklus
tegangan
tebalsayap
tebalpelat
kebalikan
kelandaian
kurvaS-N
1 1 . Bagian 14 Ketentuanuntuk perencanaan
struktur tahan gempa
= luastegangan
As
(tarik),
mm2.
= percepatan
puncak
Ao
batuan
dasar,m/dt2.
= luasgeser
A*
efektif,
mm2.
= gayaapung,
B
kN.
= koefisien
percepatan
C
gempa.
= beban
D
mati,kN.
= tekanan
E
tanah,
kN/m2.
= gaya gempa elastisyang dimodifikasi
EQM
dengan faktor R yang
kN.
sesuai,
= gayagempa
EQF
yangdibagi
elastis
faktorR = 1, kN.
= tegangan
f,
lelehbaja,MPa.
= percepatan
g
gravitasi,
m/detik2
= a. untukpangkal
jembatan(abutment),
H
ketinggian
rata-ratadari
kolomyangmemikul
lantaijembatan sambungan
ke
ekspansi
berikutnya,
m.
(pier),
b. untukkolomdan/atau
tiangjembatan
tinggi kolomatau
tiangjembatan,
rn.
c. untuksendidalamsuatu bentang,
rata-rata
ketinggian
dari
jembatan,
yangberlantaiatan pilar
duakolom
atau
m.
= koefisien
gempa.
kx
= panjang lantaijembatan titikekspansi
L
dari
ke
terlantaiat, ke
atau
ujung
darilantaijembatan,
m
= jarak bebashorisontal
N
= gayageserpadabatang
Po
tekanyangditinjau,
N.
= sudutdari perletakan
yang terputaryang diukur secaranormal
S
gariske bentang.,
darisuatu
derajat.
= tekanan
SF
aliran
sungai,
kN/m2.
= faktorreduksi
kekuatan
untukgeser.
0
= gayageserterfaktor,
v*
N.
xxii
24. Prakata
Standar perencanaan
strukturbaja untuk jembatandipersiapkan
oleh PanitiaTeknik
Standardisasi
Bidang
Konstruksi Bangunan
dan
melalui
GugusKerjaBidang
Jembatan
dan
BangunanPelengkapJalan pada Sub PanitiaTeknik Standarisasi
Bidang Prasarana
Transportasi.
Standarini diprakarsai
oleh PusatLitbangPrasarana
Transportasi,
Badan
Litbang Departemen
ex.
Permukiman Prasarana
dan
Wilayah.
Standar ini merupakanacuan bagi para perencana
jembatan yang ini merupakan
penyempurnaan
dari konsep "Peraturan
Perencanaan
Teknik JembatanBagian 7
Perencanaan
(BMS-1992)",
Baja Struktural
yang telah disusunpada tahun 1992 oleh
Direktorat
Jenderal
BinaMarga,
Departemen
Pekerjaan
Umum.
Padatahun2000, KantorMenteri
NegaraPekerjaan
Umumtelah menyusun
konsepTata
CaraPerencanaan
Struktur
Bajauntuk
yangmengacu
padaBMS-1992,
Jembatan
AASHTO
dan AUSTROAD.
Padatahun2003,BalaiJembatan Bangunan
dan
Pelengkap
Pusat
Jalan,
Penelitian Pengembangan
dan
Kimpraswil,
penyempurnaan
melakukan
konsep
dan
tersebut
mengusulkan dapat
agar
diajukan
menjadi
Standar
Indonesia
(SNl).
Nasional
Standar
perencanaan
struktur
bajauntukjembatan mensyaratkan
pemenuhan
ini
terhadap
ketentuanminimumbagi para perencana
jembatandi
pekerjaan
dalam perancangan
lndonesia,
yangdihasilkan pekerjaan
sehingga
struktur
persyaratan
dari
tersebut
memenuhi
keamanan,
pelaksanaan,
kenyamanan,
kemudahan
ekonomis
Selain
dan bentukestetika.
jembatan lndonesia,
menjadiacuan bagi para perencana
di
standarini juga diharapkan
dapat bermanfaat
sebagaimateripengajaran tingkat universitas
di
dalam pembentukan
sumber
yanghandal.
dayamanusia
Tata cara penulisan disusun
ini
mengikuti
Pedoman
BSN No. I Tahun2000 dan dibahas
dalam forum konsensus
yang melibatkan
pada nara sumber,pakar dan lembagaterkait
dalambidang
jalandanjembatan,
yang
teknologi
bajadan perancangan kompoten
dibidang
sesuai
ketentuan
Pedoman
BSNNo.9 tahun2000.
xxiii
25. SNI XX-XXXX.XXXX
Perencanaan
strukturbaja untukjembatan
1
R u a n g l i n g ku p
StandarPerencanaan
StrukturBaja untukJembatan digunakan
ini
untukmerencanakan
jembatan
jalanrayadanjembatan
pejalan di Indonesia,
yangmenggunakan
kaki
bahanbaja
panjang
dengan
bentang
tidaklebih
dari100rneter.
persyaratan
Standar meliputi
ini
minimum
pemasangan
untukperencanaan,
fabrikasi,
dan
modifikasi
pekerjaan
baja pada jembatandan strukturkomposit,
dengantujuan untuk
menghasilkan
strukturbaja yang memenuhi
syaratkeamanan,
kelayanan
dan keawetan.
Cara perencanaan
komponen
yang digunakan
struktur
berdasarkan
Perencanaan
Beban
dan Kekuatan
(PBKT).
Terfaktor
Acuan normatif
Tata cara ini menggunakan
acuan dokumen yang dipublikasikan
oleh Standar Nasional
Indonesia
yaitu:
(SNl)
sNf 07-0052-1987.
sNr 07-0068-1987:
sNr 07-0138-1987:
sNr 07-0329-1989:
sNl 07-0358-1989-A:
sNl c7-0722-1989.
sNt 07-0950-1989:
SKSNI
5-05-1989-F:
sNt 07-2054-1990:
sNl 07-2610-1992:
sNr 07-3014-1992:
sNr 07-3015-1992:
Baja KanalBertepiBulatCanaiPanas,Mutu
dan CaraUji;
Pipa BajaK.arbon
untuk Konstruksi
Umum,
Mutu dan Cara Uji;
Baja KanalC Ringan;
Baja BentukI BertepiBulatCanaiPanas,
Mutu dan Cara Uji;
Baja,Peraturan
UmumPemeriksaan;
Baja CanaiPanasuntuk Konstruksi
Umum;
Pipa dan PelatBaja Bergelombang
Lapis
Seng;
Speslfikasi
BahanBangunan
BagianB
(Bahanbangunan
dan besi/baja);
Baja SikuSamaKaki BeftepiBulatCanai
Panas,
Muiu dan Cara Uji;
Baja ProfilH HasilPengelasan
denganFilter
untuk Konstruksi
Umum:
Baja untukKeperluanRekayasa
Umum;
Baja CanaiPanasuntuk Konstruksi
dengan
Pengelasan;
dan termasukdi dalamnyasemua ketentuantambahanyang berbentukPedomandan
ketentuan-ketentuan
pelengkap
standar
tersebut atas.
di
lstilah dan definisi
lstilah dan definisi yang digunakan dalam Standar PerencanaanStruktur Baja untuk
Jembatan
adalahsebagaiberikut:
1 dari 128
26. SNI XX-XXXX-XXXX
3.1
aksi
penyebab
tegangan
ataudeformasi
dalamstruktur.
3.2
fatik
kerusakan
yang menujupada retakanbertahap
akibatfluktuasi
tegangan
yang
berulang
padaelemen
terjadi
struktural.
3.3
gelagar
hibrid
gelagar
bajadenganbadandan sayap,
atausayap-sayap
tersusun
dari bajayangmemiliki
spesifikasi
tegangan
lelehberbeda.
3.4
jembatanpenting
jembatan ruas jalan nasional, jembatan
di
denganbentanglebih besardari 30 m dan
jembatan
yangbersifat
khusus
ditinjau
darijenis
struktur,
material
ataupelaksanaannya.
3.5
jembatanlainnya
jembatan ruas jalan bukan nasional
di
denganbentangtidak lebih dari 30 m. Faktor
keutamaan
dapat diambil sebesar 1,25 untuk jembatan pentingdan 1 untuk jembatan
lainnya.
3.6
kategoridetil
penentuan
yang diberikanpada detil tertentuuntuk indikasipenggunaan
tipe kurva S-N
pemusatan
dalampendekatan
fatik. Kategori
setempat
detil mempertimbangkan
tegangan
pada tempattertentu,
yang dapat
ukurandan bentukterhadap
maksimum
diskontinuitas
pembebanan,
pengaruh
dan
diterima,
keadaan
metalurgi,
tegangan
sisa,cara pengelasan
pengelasan.
tiap penyempurnaan
oleh kekuatan
setelah
Bilangan
kategori
detilditentukan
(siklus) kurva
fatikpada2.000.000
bebanulang
di
S-N.
3.7
pembebanan
kejadian
nomina,
,.
urutanpembebanan
untukstruktur
atau elemenstruktural.
Satu kejadian pembebanan
pada
nominaldapat menghasilkan
tergantung
satu atau lebih beban berulang(siklus)
padastruktur.
tipebebandan titikyangditinjau
2 dari 128
27. SNI XX.XXXX-XXXX
3.8
kekuatan
nominal
kekuatan ultimit
tarik
minimum
untuk
mutubajatertentu.
3.9
kekuatan
rencana
perkalian
dengan
faktor
kekuatan
nominal
reduksi
kekuatan.
3.10
kekuatan
tarik
yangdispesifikasi
kekuatan ultimit
minimum
mutubajatertentu.
tarik
untuk
3.11
kurvaS-N
(siklus)dan
kurva yang menentukan
hubungan
batas antarajumlah teganganberulang
untuk
detil.
variasitegangan
suatukategori
3.12
penuh
las tumpul penetrasi
penyatuan
kedalaman
las tumpuldi manaterdapat
antaralas dan bahaninduksepanjang
penuh
darisambungan.
3.13
las tumpul penetrasi
sebagian
penuhdarisambungan.
penetrasi
lastumpuldimanakedalaman
kecil
darikedalaman
lebih
3.14
las tersusun
padalastumpul.
lassudutyangditambah
3.15
panjang
yang dibebani
panjangaktual L dari suatu unsur/komponen
aksialdari pusat ke pusat
bebas
pertemuan
dalamhal unsurberdiri
atau
kantilever
unsurpendukung panjang
dengan
3 d a r i1 2 8
28. SNI XX-XXXX.XXXX
3.16
PBKT
perencanaan
Beban
danKekuatan
berdasarkan
Terfaktor.
3.17
PB L
perencanaan
Layan
Batas
berdasarkan
3.18
pen
pengencang
daribatang
tanpaulir,dibuat
bulat.
3.19
penampang
kompak
penampang
yang dapat mengembangkan
kekuatanlenturplastispenampang
melintang
tanpa
terjadi
tekuk.
3.20
penampang
tidak kompak
penampang
pada bagian serat-serat
tertekanyang akan menekuksetempatsetelah
ini
ulur. Bagian-bagian mempunyai
mencapai
tegangan
lelehsebelum
terjadipengerasan
plastis.
kekuatan
lentur
dan
tidakdapatmengembangkan
daktilitas
terbatas mungkin
3.21
pengaruh
aksi atau beban
gayaataumomen
lentur
dalamakibat
aksiataubeban.
3.22
pengaruh
aksi atau bebanrencana
yangdihitung
pengaruh ataubeban
rencana.
terhadap ataubeban
aksi
aksi
3.23
persiapan yang baku
las
standar
spesifikasi
yan! baku sepertitercantum
persiapan
dalam ketentuan
sambungan
yangditentukan yangbenrvenang.
oleh
4 dari 128
29. SNI XX-XXXX-XXXX
3.24
siklustegangan
yangditentukan perhitungan
satusiklus
tegangan
oleh
tegangan.
siklus
3.25
(siklus)
tegangan
berulang
satusiklus
tegangan
ditentukan perhitungan
oleh
tegangan.berulang.
3.26
tegangan
leleh
yangditentukan
tegangan lelehminimum
tarik
dalam
spesifikasi
untukmutubajatertentu.
3.27
umurrencana
periode
padamana
perbaikan
struktur
atauelemen
diperlukan
struktur
harusberfungsitanpa
4.
umum perencanaan
Persyaratan
struktur baja
4.1
jembatan
Umur rencana
Umur rencanajembatanpada umumnya
disyaratkan tahun, namununtukjembatan
50
jembatan
penting,
panjang
umur
bentang
atauyangbersifat
mempunyai
khusus,
disyaratkan
rencana tahun.
100
4.2
Satuanyang digunakan
Peraturan menggunakan
ini
sistem
Satuan
lnternasional.
4.3
Prinsipumum perencanaan
4.3.1 Dasarumum perencanaan
jaminan
pada
yangmemberikan
keamanan
Perencanaan
harusberdasarkan suatuprosedur
jembatan.
kenyamanan keawetan
selama
dan
umurrencana
Perencanaankekuatan elemen baja sebagai komponen struktur jembatan yang
geser,aksial,
puntirsertakombinasinya,
diperhitungkan
lentur,
harusdidasarkan
terhadap
padacaraperencanaan
(PBKT).
berdasarkan
Babandan Kekuatan
Terfaktor
yang
Sebagai pembanding
atau alternatiflain dapat digunakancara perencanaan
berdasarkan
batan layan untuk perencanaan
kekuatan
elemenbaja sebagaikomponen
jembatan
pasal
struktur
dengan
sesuai
4.3.4.
5 dari 128
30. SNI XX-XXXX.XXXX
strukturjembatanharus
elemenbaja sebagaikomponen
kekuatan
Dalam perencanaan
strukturalmaupun keseluruhan
faktor integritaskomponen-komponen
memperhatikan
pertim
kan
n,
an
bang faktor-faktor:
struktujembata deng mem
r
dan
a. Kontinuitas redundansi.
jembatanyang terjaminterhadapkerusakan
dan
komponen
struktur
b. Ketahanan
jembatan
yangdirencanakan.
sesuai
umur
instabilitas
adanya beban yang tidak
eksternal
terhadapkemungkinan
c. Aspek perlindungan
berlebih.
atau
direncanakan beban
perencanaan
4.3.2 Asumsi dan anggapan
jembatan
harusdidasarkan
struktur
bajasebagai
komponen
Perencanaan
kekuatan
elemen
harus
tersebut
Dalamperencanaan
pada persyaratan
yang berlaku dalamstandar
di
ini.
jembatanyang mungkinterjadi, yaitu kondisi
pengaruhterhadap
mempertimbangkan
yang tidak direncanakan
pembebanan
seperti dalam kondisi perang. Setiap jenis
secara
sebelumnya
pembebanan
yang mungkinterjaditersebut
harusdapat diramalkan
rasional.
beban rencanaharus
serta besarnya
Untuk prosedurdan asumsidalam perencanaan
berikut:
mengikuti
ketentuan
yangmungkin
bekerja
semua
beban
untuk
menahan
a. Struktur
direncanakan
yangbekerja.
aksi
berdasarkan
kepada
besarnya rencana
kerjadihitung
b. Beban
beban angin dan gempa,di mana seluruhbagian strukturyang
c. Perencanaan
total.
bebanlateral
harus
direncanakan menahan
untuk
kesatuan
membentuk
rangkak,
kejut,susut,
vibrasi,
lain
bebancrane,
d. Pertimbangan yaitugayaprategang,
khususlainnyayang
penurunan,
perubahan
dan beban-beban
suhu, perbedaan
bekerja.
mungkin
terfaktor(PBKT)
berdasarkan
bebandan kekuatan
4.3.3 Perencanaan
Beban
jembatan
padacaraPerencanaan
harus
didasarkan
komponen
struktur
Perencanaan
jenis
untuksemua
yangharus
keamanan
(PBKT),
kriteria
memenuhi
Terfaktor
danKekuatan
:
berikut
sebagai
aksi
dari
gayadalam.Kekuatan
tidakkurang pengaruir rencana
rencana
darilf
OR,> dampak
,Q,
(4.3-1)
komponenstruktur
di mana pada sisi kiri mewakilikekuatanrencanadari penampang
jembatan,yang bisa dihitungdari & (besaran
atau kekuatannominaldari
ketahanan
penampang
dikalikan
dengansuatufaktorreduksikekuatan dan sisi
struktur)
komponen
fr
dari
atauyangpalingmembahayakan beban-beban,
dampakbatasultimit
kananmewakili
bebanyang berbeda
penjumlahan
dari
yang dihitung
terkombinasi jenis-jenis
berdasarkan
beban
suatu
faktor
diberikan
masing-masing
X.
Qi,yang
yang
batasultimit,
suatu
PBKTdilakukan
untukmengantisipasi kondisi
secara
Perencanaan
lain
terjadi
antara :
jembatan.
struktur
komponen
lokal
a. Terjadikeruntuhan padasatuatausebagian
padasebagian
atau kegagalan
keseimbangan
statisakibatkeruntuhan
b. Kehilangan
jembatan.
struktur
ataukeseluruhan
struktur
komponen
jembatan
purna-elasirs purna-tekuk manasatu bagiankomponen
atau
di
c. Keadaan
kondisi
runtuh.
ataulebihmencapai
kehancuran.
terjadi
korosi
sehingga
fatikdan/atau
akibat
d. Kerusakan
yang berlebihan
atau
pergeseran
pondasiyang menyebabkan
dari
e. Kegagalan
jembatan.
dari
utama
bagian
keruntuhan
6 d a r i1 2 8
31. SNI XX-XXXX-XXXX
berdasarkan
bataslayan(PBL)
4.3.4 Perencanaan
dibatasi
oleh
BatasLayan(PBL),yang pada umumnya
Cara Perencanaan
berdasarkan
ijin,
dan/atausuatu nilai defoi'masi atau
suatu nilai teganganijin dari material
struktur,
untuk
padakomponen
perilaku
yangdiijinkan
dapatdigunakan
bersangkutan
struktur
lainnya
suatu pembatasan
perencanaan
komponen strukturjembatanyang mengutamakan
terhadaplentur dari komponen-komponen
tegangankerja, seperti untuk perencanaan
perilaku
atau
deformasinya, sebagaicara
sesuaikebutuhan
struktur
baja yang dianggap
perhitungan
.
alternatif
suatukondisi
untukmengantisipasi
bataslayan(PBL)dilakukan
Perencanaan
berdasarkan
bataslayan,
antara :
lain
nilai
strukturjembatan,yang melampaui
a. Tegangankerja dari suatu komponen
kelelehanpada
mengakibatkan
sehinggaberpotensi
tegangan yang di'rjinkan,
komponen
baja.
strukturjembatan,yang melampauinilai
b. Deformasipermanendari komponen
jembatan
tidaklayakpakai
lain yangmenyebabkan
ijinnya,
atau hal-hal
deformasi
umumterhadap
pada kondisilayan,atau hal-hal
yangmenyebabkan
kekhawatiran
jembatan
padakondisi
kerja.
layan
akibat
beban
keamanan
struktural
atau kekhawatiran
menimbulkan
instabilitas
c. Vibrasiyang terjadisehingga
jembatan
padakondisi
layan.
keamanan
lainnya
terhadap
struktur
dan
kekuatan
permanen
termasuk
korosi fatikyangmengurangi
dan
d. Bahaya
jembatan.
umurlayan
jembatan.
di
sekitar
e. Bahaya
banjir daerah
khusus
4.3.5 Metodeperencanaan
ketentuan
yang rasional
untuk menggantikan
diusulkan
Bila suatu analisisperencanaan
yang
dari persyaratan
menyimpang
yang ada dalam standarini, atau bila diusulkan
jembatan
yang
jenisatausistem
struktur
ini,
untuksuatu
digunakan
dalamstandar terutama
yang berwenang
beserta
kepada
rinciharusdiserahkan
usulandan analisis
khusus,
maka
pembuktian
kebenarannya.
semua
jembatan
dapat
khusus
struktur
umumuntukperencanaan
dan
Beberapa
batasan ketentuan
lain
khusus
tersebut
antara :
12,
dilihatpadabagian jembatan
busur
a. Jembatan
gelagar
boks(boxgirder)
b. Jembatan
kabel
c. Jembatan
gantung
d. Jembatan
4.3.6 Metodeanalisis
elastis
pada anggapan-anggapan
batasharusdiciasarkan
Analisis
untuksemuakeadaan
non-linier
secarakhususmemangdianggapperluatau secara
cara-cara
finier,kecualibila
oleh
bila
dalam
standar dan/atau disetujui yangberwenang.
ini,
dinyatakan
tidaklangsung
.
berikut
persyaratan
sebagai
memenuhi
baja
struktur jugaharus
itu,
Di samping perhitungan
yang
teknik
dengancara mekanika
struktur
harusdilakukan
a. Analisisperhitungan
baku.
programkomputeryang
b. Bila dilakukananalisisstrukturdenganmenggunakan
prinsipdan alur kerja dari program
penjelasan
perlu disampaikan
khusus,maka
bersangkutan.
jembatanterhadap
suatu
struktur
atau keseluruhan
model komponen
c. Percobaan
teoritis.
analisis
untuk
menunjang
bila
pembebanan
bisadilakukan diperlukan
khusus
7 dari 128
32. SNI XX-XXXX.XXXX
d. Analisis dengan menggunakan
model matematikbisa dilakukan,asalkan model
tersebut memang bisa diterapkanpada struktur jembatan dan dapat dibuktikan
kebenarannya,
atau sudah teruji kehandalannya
dalam analisis-analisis
struktur
terdahulu.
4.4
Sifat dan karakteristik material baja
4.4.1 Sifat mekanis baja
Sifat mekanis baja struktural yang digunakan dalam perencanaan harus memenuhi
persyaratan
pada tabel4.4-1
minimumyang diberikan
Tabel 4.4-1.Sifat mekanis baja struktural
Jenis Baja
BJ 34
BJ 37
B J4 1
BJ 50
BJ 55
putus
Tegangan
minimum,
f,
IMPaI
340
370
410
500
550
Tegangan
leleh
minimum,J
lMPal
210
240
250
290
410
Peregangan
minimum
Io/o1
22
20
18
16
13
Sifat-sifat
mekanisbaja struktural
lainnya
sebagai
untukmaksudperencanaan
ditetapkan
berikut:
M o d ul u se l a sti si ta s .
E= 200.000MPa
Modulusgeser
:
G=80.000MPa
p= 0,3
Angkapoisson
:
pemuaian '.
Koefisien
d= 12x 10€per"C
4.4.2 Baja struktural
4.4.2.1
Syarat penerimaan
baja
Laporan material
yang berwenang
baja dari pabrikyangdisahkan
uji
dapat
oleh lembaga
persyaratan
yang ditetapkan
dianggap
sebagaibuktiyang cukupuntukmemenuhi
dalam
standar
ini.
4.4.2.2
Baja yang tidak teridentifikasi
Bajayangtidakteridentifikasi digunakan
ini:
boleh
ketentuan
berikut
selama
memenuhi
a. bebasdaricacatpermukaan;
kekuatan
dan
b. sifatfisikmaterial kemudahannya
dan
untukdilastidakmengurangi
kemampuan
layan
strukturnya;
c. diuji sesuai dengan ketentuanyang berlaku. Tegangan leleh (fr) untuk
perencanaan
tegangan
tidak boleh diambil lebih dari 170 MPa sedangkan
putusnya tidakboleh
(1,)
diambil
lebih
dari300 MPa.
4.4.2.3
Kurvategangan-regangan
Kurva
tegangan-regangan bajatulangan
untuk
ketentuan:
diambif
berdasarkan
yang diperoleh
a. dianggap
mempunyai
bentukseperti
dari persamaan-persamaan
yangdisederhanakan hasil
pengujian
dari
bentuk
bilinier
dalam
8 d a r i1 2 8
33. SNI XX-XXXX-XXXX
yangmemadai
b. ditentukan datapengujian
dari
pada
linier,denganhargamodulus
c. dianggap
sepertiyang diberikan
elastisitas
4l
su b -p a sa .4 .1 .
4.4.3 Alatsambung
4.4.3.1
Baut,mur dan ring
yangumum
Alatsambung
digunakan
baut,
murdanring.
untuk
struktur adalah
baja
4.4.3.2
mutu tinggi
Alatsambung
Alatsambung
ketentuan
mututinggi
boleh
digunakan memenuhi
berikut:
bila
yangberlaku;
kimiawi sifatmekanisnya
a. komposisi
dan
sesuaidengan
ketentuan
haruslebih
b. diameter
batang,
luastumpukepala
baut,dan murataupenggantinya,
yang berlaku.
yang ditetapkan
Ukuran
besardari nilainominal
dalamketentuan
lainnya
boleh
berbeda,
pada tabel 4.4-2 di
gaya tarik minimum
c. persyaratan
alat sambungditentukan
ini.
bawah
Tabel4.4-2.Gaya tarik baut minimum
Diarneter
nominal
baut
[mml
16
20
24
30
36
Gayatarikminimum
IKNI
95
145
210
335
490
4.4.4 Las
yangberlaku.
pengelasan logam harus
las
ketentuan
Material
dan
sesuai
dengan
geserjenis pakuyang dilas
4.4.4.1Penghubung
yang
geser jenis paku yang dilas harus sesuaidenganketentuan
Semuapenghubung
berlaku.
4.4.4.2
Bautangkur
lengkap pada
akan disampaikan
Baut angkur yang memenuhiketentuan-ketentuan
penyusunan
rinci.
standar
4.5
Faktorbebandan kekuatan
pembebanan
4.5.1 Faktorbebandan kombinasi
pembebanan,
diambilmengacukepadaStandar
Untuk besaranbeban dan kombinasi
Jembatan
JalanRaya.
Pembebanan
untuk
9 dari 128
34. SNI XX-XXXX-XXXX
4.5.2 Faktorreduksikekuatan
Faktor
reduksi
kekuatan, diambil nilai-nilai dapat
yang
dari
padaTabel
dilihat
4.5-1.
/
Tabel4.5-1 FaktorReduksi
Kekuatan
untuk Keadaan
BatasUltimit
Situasi
Rencana
FaktorReduksiKekuatan.
d
Lentur
Geser
Aksialtekan
Aksialtarik
1. terhadap tarikleleh
kuat
2. terhadap
kuattarikfraktur
e . Penghubung
geser
t. Sambungan
baut
g . Hubungan
las
penetrasi
penuh
1. Lastumpul
2. Lassudutdanlastumpul
oenetrasi
sebaoian
0,90
0,90
0,95
a.
b.
c.
d.
0,90
0,75
0,75
0,75
0,90
0.75
4.5.3 Kekuatan
rencanapenampang
strukturbaja
Perencanaan
pada penampang
kekuatan
terhadap
semuapernbebanan gaya dalam,
dan
yaitumomenlentur,geser,aksial,dan torsi,harusdidasarkan
paciakekuatan
yang
nominal
dikalikan
dengan
faktor
reduksi
kekuatan.
4.6
Korosipadastrukturbaja
Dalamhal suatustruktur
yang korosif,
baja padajembatan
harusmenghadapi
lingkungan
makastruktur
perlindungan
bajatersebut
perlindungan
harus
diberi
terhadap
Tingkat
korosi.
yang digunakanharus ditentukanberdasarkan
pertimbangan
atas fungsi jembatan,
pemeliharaan kondisi
dan
iklim/cuaca kondisi
serta
setempat
lainnya.
4.7
Persyaratan
dan pembatasan
lendutanpada balok
4.7.1 Beban
Persyaratan pembatasan
dan
padabalokadalahdinitung
lendutan
akibatbebanlayanyaitu
yangditambah
bebanhidup
dengan
beban
kejut.
4.7.2 Balok
Balokdi atasdua tumpuan
ataugelagar
menerus,
lendutan
maksimumnya
adalah1/800x
bentang.
padajembatan daerah
jalurdigunakan
Kecuali
perkotaan
pejalan
yangsebagian
di
kaki,batasan
tersebut
adalah
1/1.000 bentang.
x
4.7.3 Kantilever
Lendutan ujungka::;ilevertidak
di
pada
bolehmelampaui
1/300x panjang
kantilever.
Kecuali
jembatan daerah
jalurdigunakan
di
pejalan
sebagian
x
kaki,batasan
tersebut
adalah11375
bentang.
1 0 d a r i1 2 8
35. SNI XX-XXXX-XXXX
4.7.4 Kerjasama
antaragelagar
Jika di dalambentang
ada rangka
melintang
atau diafragma
yang
antaragelagar-gelagar
cukup kaku untuk menjamin
distribusi
lateraldari beban,maka masing-masing
gelagai
dianggap
memikulbagianyang sama dari bebandan lendutan
yang timbulsama untuk
gelagar.
semua
penampang
4.7.5 Momeninersia
Momeninersia
brutodipakaiuntukmenghitung
lendutan.
Jika gelagarmerupakan
bagian
daripenampang
komposit,
makabeban
layan
dianggap
dipikul
olehpenampang
komposit.
4.7.6 Rangka
batang
Penampang
brutodaritiap anggota
rangka
dipakai
untukmenghitung
lendutan gelagar
dari
rangkabatang.Jika batangterbuatdari susunanpelat-pelat
(perforated-plate),
berlubang
maka luas penampang
efektifharusdiambildenganmenghitung
volumebersih(volume
brutodikurang
volume
lubang)
dibagijarak
sumbu sumbulubang.
ke
4.7.7 Penyimpangan
Persyaratan
pembatasan
lendutan
untukbalokatau gelagardi atas bolehdilampaui
atas
pertimbangan seksama
yang
olehperencana.
4.8
Ketahanan
api
Pasal ini berlakuuntuk komponen
strukturbaja yang disyaratkan
mempunyai
Tingkat
Ketahanan (TKA).Untukkomponen
Api
yang dilindungi
struktur
dan sambungan
terhadap
api, tebal bahan pelindung
harus febih besar atau minimalsama dengantebal yang
dibutuhkan
untuk menghasilkan
suatu PeriodeKelayakan
(PKS) yang sama
Struktural
dengan
TKAyangdiperlukan.
Untukkomponen
struktur
yangtidak dilindungi
dan sambungan
terhadap
api, makarasio
luas permukaan
terekspos
berbanding
massa(&,,) harustidak lebihbesardari rasioyang
dibutuhkan
untuk
menghasilkan
suatuPKSyangsamadengan
TKAyangdiperlukan.
11 dari 128
36. SNI XX-XXXX.XXXX
5
Perencanaan
komponenstrukturtarik
5.1
Persyaratan tarikdankuattarikrencana
kuat
Komponenstrukturyang memikulgayatarik aksialterfaktor, harusmemenuhi:
l/,,
N,3 ON,
(5.1-1)
yang besarnya
denganN, adalahkuattarik nominal
di
diambilsebagainilaiterendah beberapa
persamaan bawahini:
di
padapenampang
a. kuattariknominal
berdasarkan
kelelahan
bruto:
N, : Ad,
(5.1-2)
padapenampang
b. kuattariknominal
berdasarkan
fraktur
efektif
.
N,: A"f,
(5.1-3)
perencanaan
padapenampang
c. kuattariknominal
:
berdasarkan
rupture
1. kuatgeser
ruptur
nominal
:
Nn:0,6 A",fu
N,,: A",f,,
2.
3.
(s.14)
(5.1-5)
kuattarikrupturnominal:
kuat tarik dan geser rupturnominal:
a). untukl,,1, > 0,6A",fu
N,:0,6 As,fy+ A"'-f,
(5.1-6)
b). untuk 0,6A",f, > A*f,
N, :0,6 A,,rf"+ Ag/ty
(s.1-7)
pengertian:
dengan
per
As adalah
luaspenampang
bruto,
dinyatakan
dalammilimeter segi,(mm');
per
A* adalahluas penampang
brutoterhadap
dalam milimeter segi,
tarik, dinyatakan
(mm');
per
geser,dinyatakan
An adalahluas penampang
dalammilimeter segi,
brutoterhadap
(mm');
persegi,
A,, adalahluas penampang
efektifterhadap
dalam milimeter
tarik, dinyatakan
(mm');
persegi,
geser,dinyatakan
A", adalahluas penampang
efektifterhadap
dalammilimeter
(mm');
(MPa);
leleh,
tegangan
dinyatakan
dalam
MegaPascal
f, adalah
(MPa).
adalah
tarik
dinyatakan
dalam
MegaPascal
tegangan putus,
"f"
12 dari 128
37. SNI XX-XXXX-XXXX
NilaiI dalampersamaan
(5.1-1)
diambil
persamaan
sebesar untukhubungan
0,9
dengan
(5.1-2), Qdiambilsebesar untuk
dan
persamaan
0,75
hubungan
(5.1-3).
(s.1-4),
(5.1dengan
)
5 ) ,( 5 . 1 - 6d a n(5 .1 -7 ).
5.2
Penampang
efektif
Luas penampang
efektifkomponen
yang mengalami
gaya tarik ditentukan
struktur
sebagai
berikut:
A": AU
(5.2-1)
pengertian
dengan
:
A adalah
luaspenampang
menurut
sub-pasal
5.2.1sampai
dengan
dinyatakan
5.2.4,
dalam
per
milimeter segi,(mm');
Uadalah
faktor
reduksi
= I - (x / L ) < 0,90,
ataumenurut 5.2.3 5.3.4.
butir
dan
jarak tegak lurus arah gaya tarik, antara titik berat
x adalah
eksentrisitas
sambungan,
penampang
yang disambung
komponen
denganbidangsambungan,
dinyatakan
dalam
(mm);
milimeter,
panjang
Z adalah
jarakantara
sambungan
dalam
yaitu
pada
arahgayatarik,
dua bautterjauh
suatusambungan
atau panjang dalamarahgaya tarik,dinyatakan
las
dalammilimeter,
(mm).
5.2.1 Kasusgayatarik hanyadisalurkan
oleh baut
Bilagayatarikhanyadisalurkan
olehbaut:
(5.2-2)
A: 4,,
Adalahluas penampang
nettoterkecilantarapotongan1-3 dan potongan1-2-3,
tebal= t
Nu
:I
:
r
lrr
i"
l<---->
Gambar5.2-1 Gayatarik hanyadisalurkanoleh baut
Potongan
1-3.
An: Ar-ndt
Potongan
1-2-3'.
An,= Ae - ndt+I
(5.2-3)
t"
4u
13 dari 128
(5.24)
38. SNI XX.XXXX-XXXX
denganpengertian
.
per
A* adalahluas penampangbruto,dinyatakan
dalammilimeter segi, (mm'),
(mm);
t adalahtebalpenampang,
dinyatakan
dalammilimeter,
(mm);
d adalahdiameterlubangbaut,dinyatakan
dalammilimeter,
lubangdalamsatu garispotongan.
n adalahbanyaknya
pada arah
s adalahjarak antarasumbu lubangantara dua lubang yang bersebelahan
(mm),
dinyatakan
dalam milimeter,
sejajarsumbu komponenstruktur,
u adalahjarakantarasumbu lubangpada arahtegak lurussumbukomponenstruktur.
5.2.2 Kasus gaya tarik disalurkan oleh las memanjang
Bila gaya tarik hanya disalurkanoleh pengelasan
memanjangke komponenstrukturyang
pengelasan
dan
memanjang melintang:
bukanpelat,atauolehkombinasi
A: A,
(5.2-6)
A adalah luas penampangbruto komponenstruktur,dinyatakandalam milimeterpersegi,
[mm'].
5.2.3 Kasus gaya tarik disalurkanoleh las melintang
5.2-1
maka A pada persamaan
oleh pengelasan
melintang,
Bifagaya tarik hanya disalurkan
jumlahluas penampang
1,0.
dan U=
secaralangsung
nettoyangdihubungkan
adalah
5.2.4 Kasus gaya tarik disalurkan oleh las sepanjang dua sisi
Bila gaya tarik disalurkanke sebuah komponenstrukturpelat dengan pengelasansepanjang
keduasisi padaujungpelat,denganI >w:
(5.2-6)
A adalah
luaspelat,
U = 1 ,0 0
(5.2-6a)
u n t u 2 w >l > 1 , 5 w U = 0 , 8 7
k
(5.2-6b)
u n t u k , 5 w >-l >
w
1
(5.2-6c)
u n t u k> 2 w
l
U = 0 ,7 5 .
pengertian
:
dengan
(mm);
panjang
pengelas,
milimeter,
dinyatakan
dalam
/ adalah
dalammilimeter,
w adalahlebarpelat(ataujarak antarasumbupengelasan dinyatakan
),
(mm).
pengujian
lain
atau ketentuan
melalui
Nilai U dapatdiambillebihbesarbila dapatdibuktikan
penampang
diambilsebesarluas
netto
yang dapat diterima.Untuk batang berulir,luas
penampang
inti.
5.3
Komponen
strukturtersusundari dua buah profil atau lebih
5.3.1 Umum
Komponen
strukturtarik tersusunyang terdiridari dua elemenutamaatau lebih yang
padasub-pasal
persyaratan
harusmemenuhi
satukesatuan
diharapkan
berperilaku
sebagai
5.3.2
5.3.4.
sampai
dengan
14 dari 128
39. SNI XX-XXXX-XXXX
5.3.2 Bebanrencana
untuksambungan
Jikakomponen
struktur
tariktersusun dua elemen
dari
utamaatau lebih,sambungan
antar
elemen
harusdirencanakan
gaya-gaya
gayadalam
mampu
untuk
memikul
akibat
bekerjanya
luartermasuk
momenlenturfiikaada).Untukbatang
digunakan
berikatan
diagonal,
beban
terfaktor
rencana
maupun
momen
lentur
(yika
harus
dibagi
merata
di
ada).Untukpelatkopel,
yangsejajar
gaya.
antara
bidang
sambung
dengan
arah
5.3.3 Komponen struktur tarik tersusun dari dua buah profil yang saling
membelakangi
Komponen
struktur
tarik tersusun
dari dua profilsejenisyang salingmembelakangi
baik
secarakontak langsungataupundenganperantaraan
pelat kopel denganjarak yang
memenuhi
harus
syarat,
memenuhi
ketentuan
sebagai
berikut:
a. dengan ataubautpadainterval
las
kelangsingan
tertentu
sehingga
untuksetiap
elemen
tidakmelebihi atau
300;
yang
b. dengan
sambungan direncanakan
sistem
komponen
struktur
sedemikian
sehingga
tersebutterbagiatas palingsedikittiga bentang
sama panjang.
Sistemsambungan
harusdirencanakan
denganmenganggap
komponen
struktur
bahwapadasepanjang
terdapatgaya lintangsebesar0,02 kali gaya aksialyang bekerjapada komponen
struktur
tersebut.
5.3.4 Komponenstrukturtarik denganikatandiagonal
Komponen
struktur
tarik tersusun
dari dua buah profilyang dihubungkan
denganikatan
diagonal
harus
memenuhi:
a. Kelangsingan
maksimum unsur
dan
adalah
ikatan
200;
diagonal
jarak
b. Kelangsingan
komponen
utamadenganmemperhitungkan antaradua ikatan
pada komponen
diagonalyang berdekatan
tidak lebih dari 240
utamayang ditinjau,
untukkomponen
sekunder.
struktur
utama, tidaklebihdari300untukkomponen
dan
5.3.5 Komponen
strukturtarik denganpelatkopel
Komponen
denganpelatkopel
struktur
tariktersusun
dari dua buahprofilyangdihubungkan
harus
memenuhi:
jarak
a. Kelangsingan
komponen
utamadengan
memperhitungkan antarpelatkopelyang
berdekatan,
dan tidaklebihdari
tidak lebihdari 240 untukkomponen
struktur
utarna,
300untukkomponen
sekunder;
b. Tebalelemenpenghubung
tidak kurangdari 0,02 kalijarak antaragarissambungan
pelatpenghubung
dengan
komponen
utama;
pelatkopel
pelatkopeltidakkurang 0,67kalijarak
c. Panjang
garissambungan
antara
dari
dengan
komponen
utama;
paling
d. Pelatkopelyangdisambung
sedikit buah
dua
bautharus
menggunakan
dengan
bautyangdiletakkan
tarik.
memanjang
sumbu
komponen
struktur
searah
5.4
pen
Komponen
strukturtarik dengansambungan
pasal5.1.
pen
Komponen
tarik dengansambungan harusdirencanakan
struktur
menurut
persyaratan
Komponen
yangdisambung
padagambar bawah harusmemenuhi
seperti
ini
di
tambahan
berikut:
sebagai
1 5 d a r i1 2 8
40. sNtxx-xxxx-xxxx
*Nu
ic
Tebal > 0,25b1
Au>A'
A- + Ao > 1,33A"
Gambar5.4-1 Komponenstrukturtarikdengan sambunganpen
a. Tebal komponenstrukturtanpa pengakuyang mempunyai
pen
lubang sambungan
harus lebih besar atau sama dengan0,25 kali jarak antaratepi lubangpen ke tepi
komponenstrukturyang diukur dalam arah tegak lurus terhadapsumbu komponen
struktur. Batasan ini tldak berlaku untuk tebal fapisan-lapisan
yang menyusun
komponen
yangdigabung
strukturtarik
menggunakan
baut;
b. Luasirisanpadabagianujungkomponen
struktur
tarikdi luar lubangpen,sejajar,atau
di dalamsudut45" dari sumbukomponen
strukturtarik, haruslebihbesaratau sama
denganluasbersihyangdiperlukan komponen
oleh
strukturtarik;
c. Jumlahluas sebuahlubangpen, pada potongan
tegak lurus sumbukomponen
tarik,
harus lebih besar atau sama dengan1,33 kali luas bersih yang diperlukan
oleh
komponen
struktur
tarik;
d. Pelatpen yangdirencanakan
untukmemperbesar bersihkomponen
luas
struktur,
atau
untuk menaikkan
daya dukung pen, harus disusunsehinggatidak menimbulkan
eksentrisitas harusdirencanakan
dan
gayadaripen ke komponen
ma,npu
menyalurkan
strukturtarik.
Bagianujung dari komponen
strukturdenganbentuklainnyaharusdihitungdengananalisis
yangdapatditerima.
5.5 Komponenstruktur yang menerimagaya tarik dengansambunganterletak tidak
simetris terhadapsumbu komponenyang disambungkan
Komponen
strukturyang menerima
gaya tarik dengansambungan
terletaktidak simetris
terhadap
yangdisambungkan
sumbukomponen
harusdirencanakan
7.
menurut
bagian
16 dari130
41. SNI XX-XXXX-XXXX
komponenstrukturtekan
Perencanaan
6
Perencanaanakibat gaya tekan
6.1
gaya tekan konsentris
N,,
akibat beban terfaktor,
Suatu komponenstrukturyang mengalami
persyaratan
sebagai
harusmemenuhi
berikut:
a.
(6.1-1)
N,! QnN,
pengertian:
dengan
adalah
faktorreduksi
4.5.2
sesuaiSub-pasal
Q
Subberdasarkan
tekanyang ditentukan
N, adalahkuattekan nominalkomponen
struktur
pasal6.2dan 6.3, dinyatakan
dalamNewton(N).
:
Perbandingan
kelangsingan
b.
(lihat
Tabel6.1-1)< J"
1. kelangsingan
elemenpenampang
(6.1-2a)
komponenstruktur
tekan,l"= L
2. kelangsingan
(6.1-2b)
< 140
I
perbandingan
lebar
penampangnya
mempunyai
Komponen
struktur
tekanyangelemen
dalamtabel6.1-1harusdirencanakan
terhadap
teballebihbesarnilai.L yangditentukan
yangdapat
rasional
dengan
diterima.
analisis
c.
tertekan
tebaluntukelemen
maksimum
lebarterhadap
Tabel6.1-1.
Perbandingan
Jenis
Elemen
l"
maksimumlebarterhadaptebal
Perbandinqan
4 (kompak)
Pelat sayap balok-l dan kanal
dalam lentur
bft
_
t70
_
-
l{
!Jt
Pelat sayap balok-l hibrida atau
balok tersusunyang di las dalam
lentur
Pelat sayap dari komponen(o komponen struktur tersusun
o) dalamtekan
c
f
.Y
(I)
oG
oc
(5
c
o
E
o
uJ
Sayap bebas dari profil siku
kembar yang menyatu pada
sayap lainnya, pelat sayap dari
komponen struktur kanal dalam
aksiaitekan, profilsiku dan pelat
yang menyatu dengan balok
atau komponenstrukturtekan
Sayap dari profil siku tunggal
pada penyokong, saya; dari
profil siku ganda dengan pelat
kopel pada penyokong,elemen
yang tidak diperkaku,yaitu yang
ditumpupada salah salqsisinya.
Pelat badandari profilT
b/t
t^l
lvl
2, (tak-kompak)
--
370
-
tf
1lJ
t
- f
r r
TPI
t-l
170
teltfl
,tl J yf
b/t
_
290
tL
, J Jv ' n ,
2s0
b/t
I"
tf
vr r'
b/t
200
-F
V/.,
335
r;
dh
17 dari 128
rfl
a'l
lf
42. SNI XX.XXXX-XXXX
tebaluntukelemen
Tabel6.1-1(lanjutan)
Perbandingan
maksimum
lebarterhadap
tertekan
JenisElemen
I
Pelat sayap dari penampang
persegi
panjang
dan
bujursangkarberongga dengan
yang
ketebalan
seragam
dibebani lentur atau tekan; pelat
penutup dari pelat sayap dan
pelat diafragmayang terletak di
antarabaut-bautatau las
Bagian lebar yang tak terkekang
dari pelat penutupberlubang[b]
Bagian-bagian pelat badan
dalam tekan akibatlentur[a]
l
v
(It
CD
bh
wt"
Bagian-bagian pelat badan
dalam kombinasi tekan dan
lentur
h/t*
lebarterhadaptebal
maksinfunr
Perbandingan
,1,(tak-kompak)
2" (kompak)
|
62s
500
-
I.
t{
!t Y
lr,
bh
830
-
{
, ltJ y
2.550
1 . 6 8 f0l
^
_
r-;-
-
t"l
lr,
Untuk
N..
< 0,125tcl
;:,
v b t ,: .
c
o
o_
fol
tf
V/)'
ff('-w),"
r .680f 2,7sN,
,
)
E
(II
c')
c
o
E
c
q)
Untuk
N.,
E
o)
Lrl
dr,N
n
soo
().._
)- lr;
Jn('
Elemen-elemen lainnya yang
diperkaku dalam tekan murni;
yaitu dikekangsepanjangkedua
sisinva
Penampang
bulat berongga
.
[a]
tbl
[c]
ldl
[e]
tfl
tgl
bh
665
r^
h/tn
tl
1tl r Y
Dh
Pada lentur
ld1
22.ooolfy
Pada tekan aksial
.
66s
", I >
QuN,
14.800/f,
Untuk balok hibrida, gunakan tegangan leleh pelat sayapf,lsebagaif,.
Ambil luas netto pelatpada lubangterbesar.
sebesar3.
Dianggapkapasitasrotasiinelastis
pada zona tinggidiperlukan
rotasiyang lebihbesar.
kapasitas
Untukstruktur-struktur
plastisgunakan9.000/t.
Untukperencanaan
= tegangantekan residualpada pelatsayap.
I
= 70 MPa untukpenampang
dirol.
= 115 MPa untukpenampangdilas.
.4
k" =-7,
h/t,
,,!
0,35k,<0,763
<
dalamsatuanMega Pascal[MPa] )
f, adalahteganganlelehminimum( dinyatakan
t 8 d a r i1 2 8
62.0001f"
43. SNI XX-XXXX-XXXX
6.2
Kuat tekan nominal akibattekuk lentur
Kuat tekan nominal akibat tekuk-lentur,
N,, dari komponen struktur tekan dengan
elemen-elemenpenampangnyamempunyai rasio lebar-tebal,1,., lebih kecil dari yang
ditentukan
dalamTabel6.1-1,
ditentukan
berikut
:
sebagai
1g,= (0,66^2
)Arf,
untuk 1."<
1,5
(6.2-1)
(0118)
t, =
r, /,
untuk r.">
l,s
(6.2-2)
''126"'v
/Lc
.f,
,Lo
4=-
rn
(6.2-3a)
E
(6.2-3b)
Lr=kJ
denganpengertian
:
Ar adalahluas penampang
(mm);
bruto,dinyatakan
dalammilimeter,
adalahteganganleleh,dinyatakan
dalamMegaPascal,(MPa);
t
)., adalahparameterkelangsingan
k adalah faktor panjang tekuk untuk komponen struktur jembatan rangka dapat
padaGambar6.2-1.l, adalahpanjang
(mm);
kolom,dinyatakan
teoritis
dalam milimeter,
E adalahmoduluselastisitas
bahanbaja,dinyatakan
dalam Mega Pascal(MPa).
Kolom
'l-ak
Kolom Bergoyang
Bergoyang
i
t
t
l
i
{{
Simboluntuk
penahan
keadaan
uiuno
I
0.70
Y
v
0.85
tt
I' I il
Eentuktekuk
Faktorpaniang
efektip(kl
+t
r.00
= Rotasi
teriepit.translasi
teriepit
= Rotasi
bebas,
teriepit
translasi
1.2
Tt
I
2.2
2.2
= Rotasi terjepit. translasi bebas
= Rotasi bebas.translasibebas
Gambar6.2-1 FaktorPanjangEfektif
6.3 Kuattekan rencanaakibattekuklentur-puntir
Kuattekanrencana
puntir,
akibattekuk-lentur
struktur
tekanyangterdiri
dari
QN,2, komponen
penampangnya
darisiku-ganda
rasio
atau berbentuk dengan
T,
elemen-elemen
mempunyai
lebar-tebal, lebihkecil
dariyangditentukan
:
dalam
6.1-1,
memenuhi
Tabel
harus
4,
19 dari 128
44. SNI XX-XXXX-XXXX
Nu ! Q, N,t,
(6.3-1a)
:
N,11 Agfrt,
(6.3-1b)
',=(!'*)1,V;LJ
4f,,r.f,,,H
.GJ
-t
t" .
(6.3-1c)
(6 3-1d)
oon'
I-+1,,
,o'=T+xl+yl.
(6.3-1e)
=r-rdrdl
H
(.
''''
(6.3-10
)
pengertian:
dengan
(mm);
dalam
milimeter,
dinyatakan
bruto,
luaspenampang
As adalah
pusatgeser
girasipolarterhadap
ro adalahjari-jari
untuksiku gandadan profilT
pusatgeserterhadap
titik berat,Xo=O
xo,yo
adalahkoordinat
(sumbu
y-sumbu
simetris)
ysumbulemah
terhadap
persamaan
(6.2.2),
tekuklentur
untuk
sesuai
dihitung
adalah
.f,r.
rumus.
dengan
y, dengan
harga yangdihitung
1"",
menggunakan
. Lrtr
r L' - = - . r l -
(6.3-1s)
mr, E
y-y.
panjang
lemah
arahsumbu
tekukdalam
dengan
Lzradalah
oleh
6.4 Komponenstruktur tersusunprismatisdenganelemenyang dihubtrngkan
pelatmelintang
dan memikulgayasentris
a. Komponenstruktur tersusun dari beberapaelemen yang disatukanpada seluruh
tunggal;
komponen
struktur
panjangnya
sebagai
bolehdihitung
elemenyang dihubungkan
yangterdiridari beberapa
tersusun
struktur
b. Padakomponen
sumbubahandan
pada tempat{empat
kekuatannya
harus dihitungterhadap
tertentu,
semuaelemen
sumbubebas bahan.Sumbubahanadalahsumbuyang memotong
yangsamasekali
sumbu
bebas
bahanadalah
sumbu
itu;
struktur sedangkan,
komponen
itu.
struktur
komponen
sebagian elemen
dari
tidak,atauhanyamemotong
struktur(lihat
komponen
semuaelemen
Sumbubahanadalahsumbuyang memotong
6.4-2).
Gambar
persamaan:
dengan
pada
lurus
x-x
sumbu dihitung
c. Kelangsingan arahtegak
t
hr=-
I
"kx
r
20 dari 128
(6.4-1)
45. SNI XX-XXXX-XXXX
denganpengertian
:
Ia adalah panjang tekuk komponen struktur tersusun pada arah tegak lurusdengan
pengekang lateral yang ada, dan kondisi jepitan ujung-ujung
memperhatikan
(mm);
komponen
dinyatakan
dalammilimeter,
struktur,
dalam
rx adalahjari-jarigirasi komponenstrukturtersusunterhadapsumbu x-x, dinyatakan
(mm);
milimeter,
idiil fu, dengan
Pada arah tegak lurus sumbu bebas bahan y-y, harus dihitung kelangsingan
persamaan:
^
A , r = ;l*A - , * t n ,
(6.4-2)
"ky
n
tL.. = -
(6.4-3)
'r
t
n
/u! =-
Ll
r
(6.44)
mln
pengertian
dengan
:
pada
m adalah
sepertitercantum Gambar
6.6-1
konstanta
Ls adalahpanjangtekuk komponen
strukturtersusunpada arah tegak lurus sumbuy-y,
pengekang
ujung-ujung
lateralyang ada, dan kondisijepitan
dengan memperhatikan
(mm);
dinyatakan
dalam
milimeter,
komponen
struktur,
jari-jarigirasikomponen
dalam
terhadap
sumbuy-y, dinyatakan
ry adalah
struktur
tersusun
(mm);
milimeter,
dalam
strukturtekan,dinyatakan
Lt adalahspasi antar pelat kopelpada arah komponen
(mm);
milimeter,
jari-jari girasi elemen komponen struktur tersusun terhadap sumbu yang
r^6 adalah
(mm).
(sumbu dinyatakan
milimeter,
dalam
terkecil
/-/),
memberikan
nilaiyang
berikut:
(6.4-2)
sebagai
Agarpersamaan
dapatdipakai,
dipenuhi
syarat-syarat
harus
bagianyang
beberapa
komponen
tersusunmenjadi
1. Pelat-pelat
kopel membagi
struktur
ataudapatdianggap
samapanjang;
samapanjang
pembagian
adalah
3;
2. Banyaknya
komponen
struktur
minimum
pelatkopel
kaku;
tekanharus
struktur
dengan
elemen
komponen
3. Hubungan
antara
persamaan.
kaku,
sehingga
memenuhi
4. Pelat
kopel
harus
cukup
lt rtoL
(6.4-5)
aLt
pengertian
dengan
:
yang
/n adalah momen inersia pelat kopel;untukpelat kopel dimukadan dibelakang
i
I ,,
= lx-th'.
h,
tebalnyadantingginya makal ,
t
mm
a
l-1,
komponen
sumbu mma
Ir adalah
momen
inersia
elemen
struktur
terhadap
(Gambar
jarakantara
komponen
struktur
elemen
dua pusat beratpenampang
titik
a adalah
(mm).
dalam
milimeter,
dinyatakan
6.4-1
dan6.4-2),
21 dari 128
46. SNI XX-XXXX-XXXX
a
Ir
|
Ir ,
I
I
la
I
v
t
=r-l-r-
x-Jri-lti
Fotongan
1-1
_t
Gambar6.4-1 Jarakantaradua pusattitik beratpenampang
komponen
struktur
ljI
-r-rr
€:
x
#
M=2
(b)
yl
ol
M=3
M=4
(e)
(0
Gambar
6.4-2 Sumbuyang memotong
struktur
semuaelemenkomponen
yang
persamaan
d. dengan
(6.2-1)
(6.2-2),
menggunakan
kuat
atau
diperoleh tekannominal
diambil
berdasarkan yangterkecil
nilai
:
dengan
^r:t;E
. Lortr
^,=4i
22 dari 128
(6.a-6a)
(6.4-6b)
47. SNI XX-XXXX-XXXX
perencanaan
e. Selanjutnya,
komponen
strukturtersusunini dihitungsesuai dengan
persamaan
(6.1-1);
penampang
f. Untuk
struktur
komponen
tersusun
menjaga
kestabilan
elemen-elemen
maka
persamaan
(6.4-1) (6.4-2)
memenuhi:
harus
harga-harga
dan
Ldan )",npada
L>- 1,U"t
(6.4-7a)
)"ir> 1,271
(6.4-7b)
dan
Lt<50
{6.4-7c)
g. Pelat-pelat
kopel harus dihitung
bahwapada seluruhpanjang
denganmenganggap
gayalintang
komponen
tersusun bekerja
itu
sebesar:
struktur
Du:0,02 Nu
(6.4-8)
dengan adalah
1/,,
kuattekan perlu komponen
strukturtersusun akibat beban beban
yang ditinjau
di
struktur
terfaktor.
Anggapan atastidak boleh dipakai
apabilakomponen
oleh
tegak lurus sumbukomponen
strukturatau dibebani
dibebanioleh gaya-gaya
yang bebannya
tersusun
bukan
momen.Jadi tidak berlakuuntukkomponen
struktur
harusdirencanakan
hanyatekansentrissaja. Dalamhal ini komponen
struktur
tersebut
persamaan
(6.4-8)
gayalintang
yangterbesar antara
yangdihitung
di
dengan
terhadap
di
gayalintang
yangsebenarnya
atasdan
terjadi.
6.5
a.
oleh
Komponenstruktur tersusunprismatisdenganelemenyang dihubungkan
unsurdiagonal
dan memikulgaya
sentris
oleh unsur
Untuk menghitung
kelangsingan
komponen
tersusunyang dihubungkan
persamaan
berlaku
diagonal
6.5-1b,
6.5-1c,
dan 6.5-1d,
sepertipada Gambar
6.5-1a,
(6.4-1),
(6.4-2), (6.4-3)
dan
dengan:
f ALl
A,="lrAJp,
(6.5-1)
pengertian:
dengan
yangdihubungkan unsur
diagonal
oleh
komponen
zlr
adalah
kelangsingan
tersusun
per
dinyatakan
dalammilimeter
A adalah
luaspenampang
komponen
struktur
tersusun,
segi,(mm2);
per
dinyatakan
dalammilimeter segi,(mm');
ATadalah penampang
luas
unsur
diagonal,
(mm);
panjang
milimeter,
unsur
diagonal,
Laadalah
dinyatakan
dalam
yang dibatasioleh unsur
Lr adalahpanjangkomponen
strukturpadakeduaujungnya
penghubung,
(mm);
dinyatakan
dalam
milimeter,
jarakantara
dalam
dinyatakan
komponen
struktur,
a adalah
dua pusat beratelemen
titik
(mm);
milimeter,
yangtercantum
gambar
(Gambar
padamasing-masing
6.5-1).
z adalah
konstanta
23 dari 128
48. SNI XX-XXXX-XXXX
'*H'
Z=2
@)
Gambar6.5-1 Kelangsingan
tersusunyang dihubungkan
komponen
oleh
unsurdiagonal.
Padakomponen
yangdihubungkan
struktur
tersusun
denganunsurdiagonal
seperti
terlihat
pada
persamaan:
Gambar
6.S-le,
berlaku
zrud
nu
,
It=fr
zAoL,a2
(6.5-2)
2AhLt
denganA6 adalahluas penampangsatu unsurpenghubunghorizontal.
b.
Koefisien tekuk a, dan ar,in
selanjutnyadapat ditentukan dari harga-harga)o dan 1"n,
(6.1-1)dan
sehinggapemeriksaan
kekuatandapat dilakukan
sesuaidengan persamaan
(6.4-6);
c.
Kuatperluunsurdiagonal, dihitung
.9,,
:
denganpersamaan
g,=A-
(6.5-3)
nstnd
pengertian
dengan
:
gayalintang
D, adalah
akibatbeban
terfaktor,
dinyatakan
dalamneMon,(N);
jumlahunsur
padasuatu
potongan
r adalah
diagonal
mendatar;
(
a adalah
derajat, o).
sudutantara
unsurdiagonal
vertikal,
dinyatakan
dalam
dengan
6.6 Komponen
strukturtersusunyangtidakmempunyai
sumbu bahan
a. Kelangsingan dari komponenstrukturtersusunterhadapsumbu-xdan sumbu-.y
idiil
dihitung
sebagai
berikut:
(6.6-1a)
7,n
m" ^,
+- A2
24 dari 128
(6.6-1b)
49. SNI XX-XXXX-XXXX
Harga)"1dapat dihitungdengan persamaan(6.4-4)atau (6.5-1)atau (6.5-2)dan nilai-nilai
rr
danm terterapada Gambar6.6-1.
iy
m2
I
l.z
xmz
x-=t=x
X
'ril
iv
mQ(b)
-I i'
"-1--;
1Y
I'
-rf L__ll_
m2.
(")
l
| _ lL _
_X
I
,a
iy
mH
(e)
m2.
/
v/
Gambar6.6-1 Kelangsingan dari komponen
strukturtersusuntertera
idiil
n i ta i -nilaim m'
dan
persamaan
yang
b. dengan
(6.2-1)
menggunakan
diperoleh tekannominal
kuat
atau(6.2-2),
persamaan
(6.4-6)
diambilberdasarkan
nilai yang terkecilsesuai dengan modifikasi
dengan:
o=*E
. Lortr
"'= *rE
(6.6-2a)
(6.6-2b)
(6.1-1
pemeriksaan
persamaan
Selanjutnya
dengan
kekuatan
dapatdihitung
sesuai
)
)"o, dan tr,, pada
Untuk menjaminstabilitaskomponenstrukturmaka harga-harga
persamaan
(6.6-1)
harus
memenuhi:
).oz 1,2).t
(6.6-3a)
).,r> 1,24,
(6.6-3b)
dan
)"t< 50
Z5 dari 128
(6.6-3c)
50. SNI XX-XXXX-XXXX
padabutir6.4.7,
padakomponen
yangtidakmempunyai
d. Seperti
struktur
tersusun
sumbu
padakeduaarahsumbupenampangnya:
gayalintang
bahan,
harusdianggap
bekerja
D,u:0,02N,
D*= 0,02
N,
6.7
(6.6-4a)
(6.6-4b)
Komponen struktur tersusun yang jarak antaranya sama dengan tebal pelat
kopel
a.
Komponenstrukturtersusunyang terdiridari dua baja siku sepertipada Gambar6.7-1,
dan
padaarahsumbubahanx-x;
6.7-16,
hanyaperludihitung
terhadap
tekuk
b.
Jika komponen strukturterdiri dari dua baja siku tidak sama kaki seperti pada Gambar
pendekatan
6.7-16
maka dapat dipakaipersamaan
sebagaiberikut:
(6.7-1)
r,: 0,87r11
jari-jari
girasi
penampang
dengan adalah
16
terhadap
sumbu
0-0.
struktur
tersusun
komponen
yanglebih
Rumus
senantiasa
teliti
dapat
dipergunakan.
=l,Jt--"
yt
o
a)
Gambar6.7-1 Komponen
samadengantebal
strukturtersusunyangjarak antaranya
pelat kopel
yangterdiridari dua buah profilbaja sepertipadaGambar
c. Komponen
struktur
tersusun
perludihitung
6.7-1cdan 6.7-1d,
terhadap
tekukpadaarah+sumbubebasbahandan
arahsumbu
bahan:
dapal
maka)"',,
d. Untukkomponen
6.7-1cdan 6.7-1d,
struktur
tersusun
menurut
Gambar
diambil
samadengan
ln;
(6.1-1)
perhitungan
e. Selanjutnya,
kekuatan
sesuaidenganpersamaan
dapatdilakukan
perhatikan
panjang
dengan
mem
syarat-syarat
tekuk.
6.8
Komponen
strukturtak-prismatis
dengangayatekansentris
i
yang penampangnya
bolehdihitung
a . Komponen
ke
struktur
membesar tengahbentang,
jari-jari
yangterbesar
girasidaripenampang
prismatis
sebagai
komponen
struktur
dengan
danpanjang
tekukidiil(lihat
Gambar
sebesar:
6.8-1a)
ZA dari 128
51. SNI XX-XXXX-XXXX
(6.8-1a)
Lp1: c1L
denganpanjang
tekuk
Apabilaada kemungkinan
tekukpadaarahx dan y, harusdiperiksa
idiit.
(6.8-1b)
Lp6: c6L
(6.8-1c)
Lou: cuL
c.
Harga cb ck, cr, untuk komponenstrukturdengan kedua ujungnyabersendiyang
pada
padaGambar
penampangnya
6.8-1b
tercantum
seperti
berubah
secara
mendadak
T a b e l 6 .8 -1 :
r
I
<lt
-a-
*-!
I
|
^-^
XMI
t---l-t-l---'
A-A
I
I
r--l---r
<J
Ir
TrI-To
" l
I
B-B
'--Fr:l*_,
8-8
I
I
I
<__[
b)
a)
dengangayatekansentris
Gambar6.8-1 Komponen
strukturtak-prismatis
Tabel 6.8-1.Nilai-nilai
L/L
0,4
0,3
0.2
0 .1
0
d.
dan cr,untuk Gambar6.8-1b
I t/Iz
0.1
2.60
2,10
1,50
1.10
1
0,2
1,90
1,56
1,22
1.06
1
014
1.40
1.30
1.12
1.04
1
0,6
1.20
1.12
1.08
1.02
1
0,8
1,10
1,08
1,04
1,01
1
1
1
1
1
1
1
yang tebal dan lebamya
Nilai q, ck, cu untuk komponen
strukturdenganpenampang
padaTabel6.&2.
padaGambar
berubah
6.8-2,
tercantum
secara
linierseperti
Gambar6.8-2 Nilai cr cy, den cry untuk komponen struktur dengan
linier
secara
penampang
yangtebaldan lebarnya
berubah
27 dari 128
53. SNI XX-XXXX.XXXX
Tabel
6.8-3b.
NilaicpuntukGambar
6.8-3
L/L
0,5
0.4
0.3
0 ,2
0,1
0
f.
I/1,
o2
0,1
1,40
1
1.27
1,16
1,08
1.03
1,04
1
.l
I
1.02
1
1
1.20
1.13
1.15
1.09
1.05
1
1
1.08
1.05
1,04
1.03
1,03
1.02
1
I
1
1
1
1
4
I
1
1
1
1
1
Dalam
Tabel6.8-1,
6.8-2,
6.8-3a, 6.8-3b, adalah
penampang
dan
momen
inersia
ujung
4
dan 12adalah momen inersiapenampang
tengah. Untuk tekuk pada arah sumbu-x,
momeninersianya
adalah dan/rz.Untuktekukpadaarahsumbu-y,
1rr,
momen
inersianya
adalah dan Ii2;
Untuk nilai-nilaiL/L dan 11/12
yang berada di antara nilai-nilai yang tercantum pada
tabeltabel itu, nilaic6c6,c1y
ditentukan
dengancara interpolasi;
h.
Dalamhal pemeriksaan
tekukterhadap
sumbu-x
dan sumbu-y,
t
I
"ktx
(6.8-1d)
f12
.
4 ,.' , = ,
Lo,,
(6.8-1e)
,,,
Nilaikoefisien
tekukarditentukan nilai2 yangterbesar;
dari
i.
perhitungan
Selanjutnya
kekuatan
keseluruhan
struktur
dapatdilakukan
sesuaidengan
persamaan
(6.1-1)
panjang
dengan
memperhatikan
syarat-syarat
tekuk
6.9 Kolom padabangunan
portal
Selainharusmemenuhi
padabagian komponen
ketentuan
yangmenerima
gaya
ini,
struktur
tekan aksial atau kombinasi lentur dan tekan aksial harus juga memenuhi
persyaratan-persyaratan ditetapkan
yang
padabagian
7.
29 dari 128
54. SNI XX-XXXX-XXXX
7
Perencanaan
komponen
strukturlentur
7.1
Perencanaan
untuklentur
7.1.1 Umum
Dalam
bagian yangdimaksud
ini
sumbu
kuatadalah
sumbuutamamaksimum disebut
dan
juga sumbu-.x,
yangdimaksud
sedangkan
sumbu
lemahadalah
sumbuutamaminimum
dan
jugasumbuT.
disebut
7.1.2 Momenlenturterhadap
sumbukuat
Suatukomponen
yangmemikul
struktur
momen
lentur
terhadap
sumbukuat(sumbu-x),
dan
dianalisis
dengan
metode
elastis,
harus
memenuhi
:
M^<OM,
(7.1-1)
pengertian
dengan
:
M* adalahrnomenlenturterfaktor
terhadap
sumbu-x,
dinyatakan
dalam newtonmilimeter
(N-mm);
=
faktorreduksi 0,90;
0 adalah
M,adalahkuatnominal momen
penampang: diambil yanglebihkecildari
dari
lentur
M,
nilai
penampang
kuat nominal
untukmomenlenturterhadap
sumbu-ryangditentukan
oleh
sub-pasal
7.2, atau kuat nominalkomponen
strukturuntuk momenlenturterhadap
yang ditentukan
sumbu-x
olehsub-pasal pada balokbiasa,atau7.4 khususuntuk
7.3
penuh,
balokpelatberdinding
(N-mm).
dinyatakan
dalam
newton
milimeter
7.1.3 Momenlenturterhadap
sumbu lemah
Suatukompondn
yang memikul
struktur
momenlenturterhadap
sumbulemah(sumbuT),
dandianalisis
dengan
metode
elastis
harus
memenuhi:
M,radM,
(7.1-2)
pengertian
dengan
:
May adalahmomenlenturterfaktor
sumbu-y,
dinyatakan
dalamnewtonmilimeter
terhadap
(N-mm);
M, adalah
penampang
padasubkuat lenturnominal
yangditentukan
terhadap
sumbu-y
pasal7.2,
(N-mm).
dinyatakan
dalam
newton
milimeter
7.1.4 Analisisplastis
Suatukomponen
yang dianalisis
struktur
syarat
denganmetodeplastisharusmemenuhi
sebagaiberikut:
a. Berpenampang
(lihat
kompak
Tabel
6.1-1);
b. Memenuhi s Ln (lihatTabel 7.3-1),dimanaZ adalahpanjangbentang
L
antaradua
pengekang
yangberdekatan;
lateral
c. Memenuhi
sub-pasal.10.6;
7
persyaratan
d . Memenuhi
berikut
ini:
30 dari128
55. SNI XX.XXXX-XXXX
M,<OM,
(7.1-3)
pengertian
dengan
:
(NM" adalah
dalamnewton
milimeter
momenlenturterfaktor
terhadap
sumbu-y,
dinyatakan
mm);
padasub-pasal dinyatakan
penampang
yangditentukan
M, adalah
nominal
7.2,
kuatlentur
(N-mm).
dalamnewton
milimeter
(bukansumbu utama)
7.1.5 Momenlenturterhadap
sumbusembarang
padasuatusumbu
yangkarenaadanya
a. Suatukomponen
melentur
struktur
kekangan,
yangbukan
padapasal7.16:
sumbu
utamanya
harusmemenuhi
ketentuan
yangtanpadikekang
b. Suatukomponen
suatusumbuyang
struktur
terhadap
melentur
padapasal7
.16.
bukan
sumbu
utamanya
harus
memenuhi
ketentuan
7.1.6 Kombinasilenturdengangayageseratauaksial
a. Suatu komponenstrukturyang dibebanikombinasilentur dan gaya geser harus
pasal7.1 dan7.9;
memenuhi
ketentuan
yangdibebani
dangayatekanatautarikaksial
b. Suatukomponen
struktur
kombinasi
lentur
padapasal7.16.
harus
memenuhi
ketentuan
7.2
tekuk lokal
Kuat nominallenturpenampang
denganpengaruh
7.2.1 Batasan
momen
penampang
yangmenyebabkan
mulaimengalami
a. Momen
lentur
lelehM, adalah
momen
penampang
elastis
tegangan
lelehyaitudiambil
adalah
modulus
samadengan/f dan ^S
yangditentukan
(d);
menurut
sub-pas 7.2.1
al
penampang
mengalami
yangmenyebabkan
b. Kuatlenturplastis momen
seluruh
lentur
Mo
yang lebihkectldari atau 1,5 My,danZ adalahmodulus
tegangan
lelehharusdiambil
f/,
penampang
yangditentukan
plastis
7.2.1(d);
sub-pasal
dalam
sisa;
tegangan
c. MomenbatastekukM, diambil
samadengan -f) danf, adalah
SU,
mungkin
secermat
d. Perhitungan
moduluspenampang
elastisdan plastisharusdilakukan
perbedaan
teganganleleh pada
dengan memperhitungkan
adanya lubang-lubang,
penampang
lenturyang ditinjau
hibrida,
letak pelattarik dan tekan,dan arah/sumbu
ketelitian
yangdihasilkan
sedemikian
kuat momen
beradadalambatas-batas
sehingga
yangdapatditerima.
penampang
7.2.2 Kelangsingan
yang
penampang
struktur
Pengertian
suatukomponen
dan
kompak,
tak-kompak, langsing
memikullentur,ditentukan
tekannyayang ditentukan
oleh kelangsingan
elemen-elemen
pada
Tabel
6.1-1.
7.2.3 Penampang
kompak
yang
Untukpenampang-penampang memenuhi { 2n, kuat lenturnominalpenampang
2
adalah
Mn=Mo
3t dari 128
(7.2-1a)
56. SNI XX-XXXX-XXXX
pengertian
dengan
:
tegangan
penampang
mengalami
leleh
yangmeyebabkan
seluruh
M, adalah
momen
lentur
(N-mm).
jugamomen
milimeter
plastis,
newton
dalam
lentur
dinyatakan
disebut
7.2.4 Penampang
tidak kompak
penampang
ditentukan
yang memenuhi 3 13 )- kuatlenturnominal
1o
Untukpenampang
sebagaiberikut:
),-7^
(7.2-1b)
M,,=Mn-(Mr-M,)
l,J
pengertian:
dengan
leleh
tegangan
penampang
mengalami
yangmeyebabkan
seluruh
M, adalah
momen
lentur
(Nmilimeter
juga momenlenturplastis
penampang,
dalamnewton
dinyatakan
disebut
mm);
(N-mm);
milimeter
dalamnewton
M, adalah
momenbatastekuk,M",,jika7:A,, dinyatakan
parameterkelangsingan;
,1. adalah
penampang
tidakkompak;
parameter
untuk
kelangsingan
1, adalah
batasmaksimum
penampang
kompak.
parameter
untuk
kelangsingan
).n adalah
batasmaksimum
7.2.5 Penampang
langsing
penampang
adalah,
pelatsayapyangmemenuhi h, kuatlentur
nominal
A>
Untuk
Mn=M,(1,12)2
(7.2-1c)
pada
penampang
ditentukan
l>
Untukpelatbadanyangmemenuhi 1, kuatlenturnominal
p a s a l 7 .4 .
7.3
tekuk lateral
denganpengaruh
Kuat lenturnominalpenampang
7.3.1 Batasanmomen
penampang
nominal
yangmemenuhi )"dengan
)":h/tnkuatlentur
A>_
a . Untukpelatbadan
padapasal7.4;
ditentukan
7.2.1;
sesuai
dengan
sub-pasal
b. Batasan Mp,danM,dianut
My,
:
sebagaiberikut
dapat
diambil
c. Momen
kritis
M-ditentukan
1. Untukprofil-l kanalganda:
dan
-nr
M.. c^1^l '"ct*(t!',,, ''
)
"Ll
(7.3-1a)
L)
profil
kotakpejalatauberongga:
2. Untuk
n;
M,,:2CrEff
t/
pengertian
dengan
:
(MPa);
MegaPascal
dalam
baja,
dinyatakan
E adalah
elastisitas
modulus
(mma);
padasumbu-y,
I, adalah
momen
inersia
32 dari 128
(7.3-1b)
57. SNI XX.XXXX-XXXX
G adalahmodulusgeser baja,dinyatakan
dalamMega Pascal(Mpa);
L adalah panjang bentang diantaradua pengekanglateral,dinyatakandalam milimeter,
(mm);
I* adalahkonstantawarping, (mmu);
-r adalahkonstanta
torsi,(mma);
rn adalahjari-jarigirasipada sumbu-y,
(mm).
dinyatakan
dalam milimeter,
d. FaktorpengalimomenC6ditentukan
(7.3-1c):
oleh persamaan
Ct=
12,5M
^*
2,5M^ +3Mn+4Mu+3Mi-
<2,3
( 7.3 - 1c )
pengertian
dengan
:
M,^ adalahmomenmaksimum
absolut padabentangyang ditinjauserlaM,4, danM1.
Ms,
adalahmasing-masing
momenabsolut pada To bentang,
tengahbentang,dan To
bentang
komponen
yangditinjau.
struktur
7.3.2 Pengekang
lateral
Kuat komponen
struktur
dalam memikul
momenlenturtergantung
dari panjangbentang
antaradua pengekang
yangberdekatan, Batas-batas
lateral
pengekang
I.
lateral
bentang
ditentukan
dalam
Tabel7.3-1.
7.3.3 Bentangpendek
Untukkomponen
yangmemenuhi 3 Lnkuat nominal
struktur
L
komponen
struktur
terhadap
momen
lentur
adalah
(7.3-2a)
Mn:Mn
7.3.4 Bentangmenengah
Untuk komponenstrukturyang memenuhi 3 L < L,, kuat nominalkomponen
L,
struktur
terhadap
momen
lentur
adalah
=
(M
M,rrlr,+ n r,)++f=r,
(7.3-2b)
pengertian
dengan
:
pailangbentang
r aOitah
diantara pengekang
dua
lateralterhadap
lateral
dari
displacement
sayap tekan, atau diantara dua pengekang
untuk menahanpotonganterhadaptwist,
dinyatakan
(mm).
dalammilimeter,
7.3.5 Bentar,g
panjang
Untukkicmponen
yangmemenuhi ) L,, kuatnominal
struktur
L
terhadap
komponen
struktur
fentur
ad:".ah
M,:M,,
1M,
3 3 d a r i1 2 8
(7.3-2c)
58. SNI XX-XXXX.XXXX
Momen
persamaan.3-1.
kritis ditentukan
M.,
berdasarkan
7
Tabef 7.3-1. Panjang bentang untuk pengekanganlateral
Profil
L,
Ln
Profil-ldan kanal ganda
I x,1
tlO, E
'f,
"ln)
dengan
dengan
' r = l tr
l+ Xr f|
rt,:f'-f,
O
Xt=
v
t2
s1
(
-
=41
.
Profil kotak
berongga
7.4
pejal
atau
JN
0,138r,ff
ZLr.. -
'M,
Kuat lenturnominalbalokpelatberdinding
penuh
7.4.1 Batasan
momen
penuh
a. Balokpelatberdinding
dalamhal ini adalah
balokyangmempunyai
ukuran >
hh,
).,.Kuatlenturnominal
komponen
struktur
dinyatakan
dengan
M, = KrS.f*
(7.4-1a)
penuh, ditentukan
Koefisien
balokpelatberdinding
Ko
sebagai
berikut:
Ks
_1 |
_r_l_ll__
o,
l[ a 2.ssol
_
|
+ 300a,
11.200
l[t,
(7.4-1b)
J f,, )
pengertian
dengan
:
penampang,
S adalah
(mmt);
modulus
dinyatakan
dalam
milimeter
kubik,
adalahtegangankritis yang ditentukan
pada sub-pasal7.4.3,7.4.4atau7.4.5,
f,,
(MPa);
dinyatakan
dalam
MegaPascal
perbandingan pelatbadan
a, adalah
pelatsayaptekan;
luas
terhadap
penuh(dua kalijarak dari garisnetralke
h adalahtinggibersihbalokberdinding
tempatmulaiantaraalat penyambung sisi tekan),dinyatakan
di
dalammilimeter,
(mm).
pengali
b. Faktor
momen ditentukan persamaan
(7.3-1c).
C,
oleh
7.4.2 Kuat lenturberdasarkan
faktor kelangsingan
penuhdiambil
Untukkuatlenturbalokpelatberdinding
akibat
nilaiterkecil
darikeruntuhan
panjang
tekuktorsilateral
yangtergantung
bentang
dan akibat
tekuklokalyangditentukan
olehtebalpelatsayap.
3q dari 128
59. SNI XX-XXXX-XXXX
7.4.2.1Faktor kelangsingan berdasarkanpanjang bentang
panjangbentang
Faktorkelangsingan
denganpersamaan,
dinyatakan
berdasarkan
7r, = L/r,
(7.4-2a)
denganpengertian
:
jarak antarapengekang
(mm);
Z adalah
lateral,dinyatakan
dalam milimeter,
jari-jarigirasi daerah pelat sayap ditambahsepertigabagian pelat badan yang
r, adalah
(mm).
mengalami
tekan,dinyatakan
dalammilimeter,
Batas-batas
kelangsingannya
adalah:
l, =1,76ff
(7.4-2b)
l,=
+,a|ff
{7.4-2c)
7.4.2.2Faktorkelangsingan
berdasarkan
tebalpelatsayap
persamaan,
Faktor
dengan
kelangsingan
tebal
dinyatakan
berdasarkan pelatsayap
7r,=L
2tt
(7.4-2d)
pengertian
dengan
:
(mm);
milimeter,
Dy
adalah
dinyatakan
dalam
lebarpelatsayap,
pelatsayap,
(mm).
milimeter,
dinyatakan
dalam
tebal
4 adalah
Batas-batas
kelangsingannya
adalah
lr=W'ff
l" =r'35^W
l f,
4
denganft, = t '
ln
(7.4-2e)
(7.4-2f)
d a n 0 ,3 5 <k "s0,763
1t
7 . 4 . 3 K a su sk<h
yangmemenuhi < 4 maka
Komponen
2,c
struktur
f,, : "f,
3S dari 128
(7.4-3)
60. SNI XX-XXXX-XXXX
7.4.4 Kasus4< ).G<
)"
yangmemenuhi < h < 1,.maka
Komponen
struktur
1,
(
u,--2-) )t < r
''
- f , , = C u . flr-l' "
_
2Q., lr) )- ",
(7.4-4)
7.4.5 Kasus)"< t4
yangmemenuhi )c maka
Komponen
struktur
2,<
/ "
12
^a
)
=
f", f,l+l
(7.4-5a)
(7.4-sb)
jikaditentukan tekuktorsilateral
(Sub-pasa|7.4.2.1;
oleh
atau
Jfc
t
="1
(7.4-5c)
2
jikaditentukan tekuklokal(Sub-pasa|7.4.2.2)
oleh
7.5
Kasus-kasus
lain
7.5.1 Batasanperhitungan
yang
pasal7.2,7.3,dan7.4 berlaku
bagikasusPerhitungan-perhitungan ditentukan
dalam
perletakan,
prismatis,
pembebanan,
penampang
kasusumum,
simetris,
serta
kondisi-kondisi
penyederhanaan-penyederhanaan
yang ideal dengan menggunakan
dan pengekangan
lainnya.
7.5.2 Garaperhitungan
yang lebihtinggiataupun
dalam
Jika diperlukan
ketelitian
bagi kasusyang tidaktercakup
sub-pasal
kuat lentur nominaldapat
7.5.1, maka cara perhitungan
untuk menentukan
yangbaku ataurujukan
dilakukan
lain yang dapatditerima
denganmenggunakan
analisis
ini.
dantidakbertentangan
dengan
ketentuan-ketentuan standar
dalam
7.6
Pelatbadan
7.6.1 Persyaratan
a. Ukurandan susunanpelat badan balok pelat berdilJingpenuh,termasukpengaku
melintang memanjang,
dan
7.7;
harus
memenuhisub-pasal
yangmengalami
gayageserharus
b. Pelatbadan
sub-pasal
7.8;
memenuhi
pasal
7.9;
yangmengalami
gayageser
lentur
harusmemenuhi
c. Pelatbadan
danmomen
yangmengalami tumpu
gaya
7.10;
d. Pelat
harus
memenuhi
sub-pasal
badan
gayatumpudantiangujungharus
7.1
e. Pengaku
sub-pasal 1;
memenuhi
36 dari 128