4. Sekedar Teori?
Teori atau gagasan berangkat dari
sebuah pengalaman hidup
Sekalipun orang tidak pernah
mengalami pengalaman buruk, orang
bisa menjadi lebih bijak dengan
belajar dari pengalaman orang lain
Entah disebut teoritis atau tidak, orang
perlu BELAJAR dari pengalaman
entah diri sendiri atau orang lain
mengenai krisis dalam hidup
6. Mengapa Alkitab?
Alkitab berbicara tentang
PENGALAMAN
PENGALAMAN PENDERITAAN
MANUSIA
Alkitab berbicara: Manusia yang
bertahan karena selalu berharap dan
percaya kepada Allah.
Alkitab berbicara: Allah yang selalu
memperhatikan dan mengasihi
manusia sekalipun tampak diam saja
8. Pokok-Pokok Seminar
Krisis dan Penderitaan sebagai
pengalaman manusia yang tidak dapat
dihindari
Belajar dari tokoh Alkitab yaitu Ayub dan
pemikiran Harold S. Kushner
Belajar dari Nabi Elia
Belajar dari tokoh Alkitab yaitu Nabi
Yeremia
Belajar dari Yesus sendiri
Bagaimana menghadapi krisis dan
penderitaan untuk hidup
17. PERTANYAAN GIDEON
12 Malaikat TUHAN menampakkan diri
kepadanya dan berfirman kepadanya,
demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya
pahlawan yang gagah berani."
13 Jawab Gideon kepada-Nya: "Ah, tuanku,
jika TUHAN menyertai kami, mengapa
semuanya ini menimpa kami? Di manakah
segala perbuatan-perbuatan-yang ajaib yang
diceritakan oleh nenek moyang kami kepada
kami, ketika mereka berkata: Bukankah
TUHAN telah menuntun kita keluar dari
Mesir? Tetapi sekarang TUHAN membuang
kami dan menyerahkan kami ke dalam
cengkeraman orang Midian." (Hak 6:12-13
ITB)
18. Bagaimana Pendapat Banyak
orang? (Rangkuman Kushner)
Seseorang melakukan sebuah
kesalahan atau gagal dalam
melaksanakan kewajiban agama.
Allah memiliki tujuan tersembunyi,
atau mengajarkan pengetahuan yang
belum kita miliki.
Penderitaan itu sendiri akan berubah
menjadi kebaikan bagi kita.
19. Lanjutan
Penderitaan mengajarkan sesuatu,
entah kepada kita atau mereka yang
melihat penderitaan kita
Penderitaan adalah sebuah
pencobaan
Kematian (Penderitaan) menuntun kita
dan mereka yang kita cintai kepada
tempat yang lebih baik
20. Tanggapan Kushner
“Segala tanggapan atas tragedi yang
telah dipikirkan di atas sekurang-
kurangnya berakar pada satu
pandangan umum yaitu bahwa Allah
adalah penyebab penderitaan
manusia dan mereka mencoba
untuk memahami mengapa Allah
membuat manusia menderita….”
21. Pertanyaannya
Benarkah Allah
penyebab segala
penderitaan?
Mungkin saja Allah
bukan penyebab
penderitaan kita.
Mungkin ada
alasan lain
daripada kehendak
Allah sendiri.
22. LALU JIKA ALLAH MAHAKUASA MENGAPA ALLAH
MEMBIARKAN PENDERITAAN MENIMPA MANUSIA,
TERLEBIH ORANG YANG JUSTRU SETIA KEPADA ALLAH?
BUKANKAH DENGAN KEMAHAKUASAANNYA, IA MAMPU
UNTUK MENGHENTIKAN PENDERITAAN, SAKIT, PEPERANGA
KEHILANGAN, KEMATIAN, DSB DSB
24. Sebab rancangan-Ku bukanlah
rancanganmu, dan jalanmu bukanlah
jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
Seperti tingginya langit dari bumi,
demikianlah tingginya jalan-Ku dari
jalanmu dan rancangan-Ku dari
rancanganmu. (Yes 55:8-9)
Aku tahu, ya TUHAN,
bahwa manusia tidak
berkuasa untuk menentukan
jalannya, dan orang yang
berjalan tidak berkuasa
untuk menetapkan
27. Krisis
Istilah ‘krisis’ berasal dari kata kerja
bahasa Yunani ‘Krinein’ yang berarti
memutuskan.
‘krisis’ berarti keputusan atau
penilaian.
Krisis mengacu kepada sebuah
keputusan yang harus diambil dalam
situasi genting atau konflik.
Hipokrates, dokter terkenal pada
zaman Yunani kuno, mengartikan
‘krisis’ sebagai ‘tahap menentukan
28. Lanjutan
Para psikolog kerap melukiskan
perkembangan hidup manusia
sebagai rangkaian dari krisis ke krisis.
Ada krisis kelahiran, krisis pubertas,
krisis tengah umur, krisis masa tua,
krisis di akhir hidup. Krisis merupakan
bagian dari proses pendewasaan
manusia dalam hidup.
29. Lanjutan
Krisis juga bisa merambah dalam
kehidupan beragama. Banyak orang
mengalami krisis iman. Tidak sedikit
orang mempertanyakan apakah Allah
itu ada atau tidak.
SEKULARISME
30. Friedrich Nietzche, seorang ahli filsafat
dari Jerman, berpendapat bahwa krisis
dapat menjadi “stimulus dalam hidup”,
“satu nilai tambah dalam hidup”.
31. Ketika ditulis dalam bahasa Mandari, kata krisis tersusun
dari dua huruf Huruf pertama berarti “bahaya” dan huruf
yang lain berarti “kesempatan”
32. Sebagai Kesempatan
Krisis merupakan jembatan menuju
perkembangan dan kedewasaan
sebagai manusia sejati. Akan tetapi,
krisis juga bisa menjadikan orang
semakin jatuh terpuruk.
Krisis bisa menjadi kesempatan untuk
menjadi manusia baru dengan
identitas yang baru: dewasa, mandiri,
dan berpengalaman
33. Mereka yang sedang berada dalam Krisis
Adalah mereka yang sedang bertarung dengan Alla
34. SELAIN BERBICARA TENTANG PERATURAN, HUKUM,
AJARAN, NUBUAT, ALKITAB BERBICARA TENTANG
KRISIS ATAU PENDERITAAN DALAM HIDUP
ORANG-ORANG YANG BERIMAN DAN
SETIA KEPADA ALLAH
36. SIAPAKAH AYUB?
Ayub bukanlah figur historis.
Ia adalah tipos (model) untuk
seorang manusia yang saleh dan
benar.
Kisah Ayub merupakan kisah
tentang manusia itu sendiri,
khususnya, manusia yang saleh
dan benar, tetapi mengalami
penderitaan.
37. Kata “Ayub” berasal dari bahasa
Ibrani “iyyob”.
Arti pertama adalah “menjadi musuh”
atau “dia yang diperlakukan sebagai
musuh”.
Arti kedua adalah “Di mana ayahku
(atau Allahku)”.
Sebuah antisipasi kehidupan Ayub
nantinya.
38. Pertama, dalam
penderitaannya ia berhadapan
dengan Allah yang seakan-
akan berubah menjadi musuh.
Kedua, Ayub selalu memanggil
Allah untuk segera turun
tangan untuk
membebaskannya dari
penderitaan.
40. Ayub adalah orang yang saleh,
diberkati, dan beruntung (kaya)
Iblis mencobai Ayub hanya
karena dia makmur dan
diberkati Allah
Untuk membuktikan kesalehan
Ayub, Allah membiarkan Iblis
mengambil segala sesuatu yang
dimiliki Ayub
Tiga sahabatnya mengunjungi
Ayub (Elifas, Bildad, Zofar)
41. Ayub mengeluh ‘Penderitaan
adalah ketidakadilan dari Allah”
Sahabat-sahabatnya
mempertahankan pendapat
“Allah adalah baik dan adil”
Hukum retribusi berlaku “
kebaikan akan diganjar, tetapi
kejahatan akan dihukum”
42. Jika Ayub menderita, berarti Ayub
dihukum; jika Ayub dihukum
berarti Ayub melakukan kesalahan
atau kejahatan; maka ia harus
melakukan sesuatu agar
kesalahannya dihapuskan dan
penderitaannya lenyap
43. Persoalannya
adalah Ayub
sama sekali tidak
melakukan
kesalahan
Ayub menantang
Allah dan berpikir
Allah telah
menjadi
pendakwanya
44. Apa Jawaban Allah (Ayb 38-42)
Allah berbicara dalam Badai
Dia tidak menjawab persoalan
penderitaan yang dialami Ayub
Allah memperlihatkan kemahakuasaan-
Nya
Allah memperlihatkan Dia dan Ayub tidak
sama
Allah lantas menegur sahabat-sahabat
Ayub dan memulihkan kemakmuran dan
45. TIGA TAHAP KEHIDUPAN AYUB
TAHAP PERTAMA AYUB ADALAH
SEORANG YANG SALEH DAN
SUKSES DALAM SEGALA-GALANYA.
DI SINI TAMPAK ALLAH BERLAKU ADIL
KARENA MEMBERI GANJARAN
KEPADA ORANG YANG SALEH DAN
SETIA
46. TAHAP KEDUA: AYUB BERADA DI TITIK
NADIR, IA ORANG GAGAL DAN
MENDERITA, TERASING, DAN ALLAH
TAMPAK SEPERTI TIDAK ADIL.
TAHAP KETIGA : AYUB DIPULIHKAN
MENJADI MANUSIA BARU DENGAN
KELIMPAHAN BERKAT YANG BARU
SKEMA HIDUP BERBENTUK “U”
47. PEMBELAJARAN SIKAP AYUB
MENGHADAPI KRISIS
1. Ia tidak lari, meskipun marah kepada Allah
tetapi dia tetap percaya akan campur tangan
Allah
2. Sekalipun tertimpa kemalangan dan
penderitaan, dan merasakan ketidakadilan
Allah, Ayub tetap berpaling kepada Allah
3. Seperti Ayub, kita berpaling kepada Allah,
bukan pertama-tama untuk dihakimi dan
mendapat ampunan, tetapi untuk dikuatkan
dan dihibur
48. ALLAH TETAP MENYERTAI SEKALIPUN
TAMPAK DIAM SAJA DAN TIDAK PEDULI
ALLAH TETAP AKAN MEMBANTU KITA PADA
SAATNYA YANG TEPAT
KRISIS DAN PENDERITAAN MEMBUAT KITA
BERPALING UNTUK MENDEKAT PADA
ALLAH
AKHIRNYA, KITA MERASAKAN ALLAH
SEBAGAI SUMBER KEKUATAN DALAM
49. KISAH AYUB: KRISIS
KESUKSESAN
KESUKSESAN ADALAH ANUGERAH
DAN BERKAT DARI ALLAH
TETAPI, MANUSIA TIDAK BISA
TERIKAT ATAU MERASA HIDUP DAN
BERMAKNA JIKA SUKSES
KESUKSESAN TIDAK BISA
DIJADIKAN SEBAGAI DASAR HIDUP
HARUS ADA DASAR HIDUP LAIN
YANG MEMBUAT HIDUP
BERMAKNA
50. ◦Ada saat kesuksesan itu diambil dari
kita, seperti Ayub
◦Kita bisa seperti Ayub, merasa malu
dan tidak dihargai, apalagi di dunia
yang mengagungkan kesuksesan
dan kemenangan
◦Terkadang kesuksesan kita
dihancurkan bukan oleh kesalahan
kita, tetapi karena dari orang lain, iri
hati dan cemburu dsb.
◦Ada orang yang senang kalau
sesamanya susah dan tidak sukses
51. Bagaimana harus dihadapi?
Tidak ada metode khusus dari Alkitab
Pertama-tama, kita harus menerima setiap
krisis “tidak sukses” lagi sebagai tantangan
dari Allah
Setiap krisis akan membawa kepada
kehidupan baru, seperti Ayub, jika mau
dilewati dan tidak dihindari
Adu kuat untuk bertahan dengan Allah
Semakin beriman kepada Allah, semakin
kita bisa melewatinya
Beriman seperti apa?
53. Penderitaan adalah krisis hidup yang paling n
Kita mungkin tidak mengerti
mengapa penderitaan menimpa kita
Mengapa kita tidak bisa mengontrol daya yan
Membuat kita menderita?
Tetapi kita harus berkata
“Apa yang telah dibuat penderitaan untuk kita
Berapa orang yang menjadi manusia baru kar
Penderitaan?
(Harold S Kushner)
54. Krisis penderitaan adalah momen paling
menentutkan
Penderitaan bisa membuat orang cemburu dan sakit
hati
Penderitaan bisa membaut orang berbelas kasih dan
berbela rasa
Bukan sebab penderitaan yang membuat orang
berubah,
tetapi akibat dari cara memandang penderitaan itu
Penderitaan bisa memberi makna,
tetapi penderitaan bisa membuat hidup kosong dan
57. Latar belakang
Anak seorang imam di Anatot
Dipanggil untuk menjadi nabi pada
waktu remaja (12-13 tahun)
Enggan untuk menjalankan tugas
seorang nabi karena resikonya besar
Yeremia terpaksa menjadi seorang
nabi karena sudah ditentukan sejak
dalam rahim ibunya
58. Sekalipun Yeremia adalah nabi Allah, tidak
dengan sendirinya relasinya dengan Allah
selalu berjalan mulus dan penuh sukacita.
Membangun relasi dengan Allah ternyata
merupakan suatu perjuangan juga.
Terkadang merasa dekat dengan Allah, Tetapi
lebih banyak merasa ditinggalkan oleh-Nya.
Sering mengeluh kepada Allah (Yer 11:18-12:6;
15:10-21; 17:14-18; 18:18-23; 20:7-18). K
Keluhan Yeremia memperlihatkan bahwa ia
sungguh-sungguh bergulat dengan kehendak
Allah kepada dirinya, yang tidak bisa
dipahaminya.
59. Membangun sebuah relasi yang
harmonis dan memberikan makna
tidak semudah membalik telapak
tangan.
Relasi itu sendiri sebenarnya
sebuah perjuangan dan
keutamaan dalam hidup.
60. Relasi adalah sebuah perjalanan
yang penuh dengan dinamika naik
turun.
Dalam dinamika itu, kematangan
sebuah relasi akan terbentuk, sebab
orang belajar dari pengalaman relasi
jatuh – bangun, gagal – bangkit,
renggang – erat.
Yang terpenting dalam relasi adalah
orang tetap berjalan bersama dan
61. Pergulatannya ini adalah pertarungannya
dengan Allah.
Ia ingin Allah mendengarkan dan memahami
dirinya yang sedang tertekan batinnya dan
menderita. Ia ingin memahami kehendak
Allah,tetapi tidak bisa.
62. Emosi Yeremia kerap tidak stabil. Ia lebih
banyak merasa marah, jengkel, benci, sedih,
takut, putus asa. Sesekali merasa diperhatikan
Allah dan dibangkitkan semangat dan
harapannya, meskipun pada kenyataannya, ia
amat jarang mengalaminya.
63. Cinta dan Pengorbanan demi yang dicintainya
menjadi pondasi yang kuat mengapa Yeremia
mampu bertahan dalam penderitaannya.
65. Men can talk to God as they will.
Even being angry is acceptable
(John O’Grady)
Orang dapat berbicara kepada Allah
sebagaimana yang ia kehendaki.
Bahkan marah pun masih bisa diterima
67. Nabi besar di Kerajaan Israel Utara
Kerajaan Israel melakukan
sinkretisme besar-besaran. Selain
menyembah Yahweh, disembah juga
dewa-dewi lain. Baal dan Asyera.
Elia berarti Yahweh adalah Allahku
Tujuan hidupnya adalah
memperjuangkan agar TUHAN
(Yahweh) menjadi satu-satunya Allah
di Israel.
69. Membuktikan TUHAN sebagai Allah
yang benar dengan adu tanding di
gunung Karmel melawan 450 nabi
Baaal.
Elia memenangkan pertempuran dan
membunuh semua nabi Baal.
Ratu Izebel mengejar Elia untuk
dibunuh
Elia lari ke padang gurun dan
70. Krisis hidup Elia
adalah dahulu
merasa bangga
menjadi pembela
TUHAN, sekarang
dia harus sendirian
di tengah padang
gurun karena
TUHAN seperti
meninggalkannya
71. Ia sendiri masuk ke padang gurun
sehari perjalanan jauhnya,
lalu duduk di bawah sebuah pohon arar.
Kemudian ia ingin mati, katanya:
"Cukuplah itu!
Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku,
sebab aku ini tidak lebih baik
dari pada nenek moyangku." (1 Raj 19:4)
72. Allah tetap hadir dan menyertai Elia
dalam krisis hidup dalam diri seorang
malaikat yang meminta makan, bangkit
dan pergi ke gunung Horeb.
73. 40 hari 40 malam perjalanan di padang gurun.
Periode retret agung bagi Elia sebelum
berjumpa dengan Allah.
Di padang gurun, Elia membersihkan diri dari
segala kemarahan, kebencian, kekesalan,
kekecewaan dan kegagalan dirinya
74. Setelah melewati krisis, Elia berjumpa dengan
Allah di gunung Horeb
Allah tidak menampakkan diri dengan
gambaran Allah menurut keyakinan Elia yang
garang, kejam, dan mau menghancurkan para
musuh seperti angin, gempa, dan api (1Raj
19:10), tetapi dalam angin sepoi-sepoi basa.
75. Allah hadir dalam keheningan dan kelembutan.
Krisis iman membawa pada perjumpaan
dengan Allah dan pemahaman Allah yang baru