Makalah ini membahas konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran dijelaskan sebagai pola umum perbuatan guru dan siswa dalam pembelajaran yang bertujuan mencapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa pengelompokan strategi pembelajaran antara lain menurut Gagne dan Briggs serta Joyce dan Weil. Variabel strategi pembelajaran meliputi tujuan, bahan pelajaran, peran guru dan sis
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar
1. KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN DAN TEORI
BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN
M A K A L A H
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
" Strategi Pembelajaran "
Dosen Pengampu :
Afiful Ikhwan, M.Pd.I
Oleh :
AINIS SAHDATUL FITRIA
(2013471911)
NIKEN SAPUTRI
(2013471942)
PAI – SMT 5/Sawo
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH
(STAIM) TULUNGAGUNG
Oktober 2015
2. ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama
Islam.
Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini
banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala
hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM)
Tulungagung Bapak Nurul Amin M.Ag .
2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam
penyusunan makalah ini Bapak Afiful Ikhwan, M.Pd.I .
3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah.
Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya dapat berdo' a
dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi
amal soleh di mata Allah SWT. Amin.
Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan keritikan positif,
sehingga bisa diperbaiki seperlunya.
Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir
amalan saya dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh
pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin.
(PENYUSUN)
3. iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………….…..… i
Kata Pengantar …………………………………………………..…. ii
Daftar Isi …………………………………………………..…. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .……………………………..... 1
B. Rumusan Masalah ..…………………………………..... 2
C. Tujuan Masalah ……………………………………....... 2
BAB II PEMBAHASAN
KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN DAN
TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN
A. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran ............................. 3
B. Teori belajar dalam pembelajaran .................................. 11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan …………………………………………............ 14
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 15
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer dan diartikan
sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu
peperangan. Seorang yang berperang dalam mengatur strategi, untuk
memenagkan peperangan sebelum melakukan tindakan, ia akan menimbang
bagaimana kekuatan pasukan yang dimilikinya baik dilihat dari kuantitas maupun
kualitasnya. Setelah semuanya diketahui, baru kemudian ia akan menyusun
tindakannya yang harus dilakukan, baik tentang siasat peperangan yang harus
dilakukan, taktik dan teknik peperangan, maupun waktu yang tepat untuk
melakukan serangan. Dengan demikian dalam menyusun strategi perlu
memperhitungkan berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar.
Istilah strategi, sebagaimana banyak istilah lainnya, dipakai dalam banyak
konteks dengan makna yang tidak selalu sama. Didalam konteks belajar mengajar,
strategi berarti pola umum perbuatan guru-peserta didik didalam perwujudan
kegiatan balajar-mengajar. Sifat umum pola tersebut berarti bahwa macam dan
urutan perbuatan yang dimaksud tampak dipergunakan atau dipercayakan guru
dan peserta didik didalam macam-macam peristiwa belajar. Dengan demikian
maka komsep strategi dalam hal ini merujuk pada karakteristik abstrak rentetan
perbuatan guru dan peserta didik didalam peristiwa belajar-mengajar. Implisit
dibalik karakteristik abstrak itu adalah rasional yang membedakans trategi yang
satu dari strateegi yang lain secara fundamental. Istilah lain yang yang juga
dipergunakan untuk maksud ini adalah model-model mengajar. Sedangkan
rentetan perbuatan guru-peserta didik dalam suatu peristiwa belajar-mengajar
aktual tertentu, dinamakan prosedur instruksional.
Teori adalah seperangkat azaz tentang kejadian-kejadian yang
didalamnnya memuat ide, konsep, prosedur dan prinsip yang dapat dipelajari,
dianalisis dan diuji kebenarannya. Teori belajar adalah suatu teori yang di
5. 2
dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru
dan siswa, perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas
maupun di luar kelas.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar strategi pembelajaran ?
2. Apa saja teori belajar dalam pembelajaran ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui konsep dasar strategi pembelajaran.
2. Untuk mengetahui teori belajar dalam pembelajaran .
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran
Menurut Mansur (1991) terdapat empat konsep dasar strategi
pembelajaran:
1) Mengidentifikasikan serta menetapkan tingkah laku dari kepribadian anak
didik sebagaimana yang diharapkan sesuai tuntutan dan perubahan zaman.
2) Mempertimbangkan dan memilih sistem belajar mengajar yang tepat untuk
mencapai sasaran yang akurat.
3) Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang
dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru
dalam menunaikan kegiatan mengajar.
4) Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta
standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam
melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar.1
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategos yang artinya suatu
usaha untuk mencapai suatu kemenangan dalam suatu peperangan awalnya
digunakan dalam lingkungan militer namun istilah strategi digunakan dalam
berbagai bidang yang memiliki esensi yang relatif sama termasuk diadopsi
dalam konteks pembelajaran yang dikenal dalam istilah strategi
pembelajaran.2
Menurut J.R David (1976) strategi pembelajaran adalah perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Sementara itu dick and Carey (1985) berpendapat bahwa
strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang
1Paturrohmah, Pupuh dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Refika
Aditama, 2007), hlm. 46.
2Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran (Jakarta: DEPAG RI, 2009), hlm. 37.
7. 4
digunakan bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar siswa/peserta
latih.
Pendapat dari moedjiono (1993) strategi pembelajaran adalah kegiatan
guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsisiten antara
aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran, dimana untuk
itu guru menggunakan siasat tertentu.
Merujuk dari beberapa pendapat diatas strategi pembelajaran dapat
dimaknai secara sempit dan luas. Secara sempit strategi mempuanyai
kesamaan dengan metode yang berarti cara untuk mencapai tujuan belajar
yang telah ditetapkan. Secara luas strategi dapat diartikan sebagai suatu cara
penetapan keseluruhan aspek yang berkaitan dengan pencapaian tujuan
pembelajaran, teramasuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian.
Setelah mencermati konsep strategi pembelajaran, kita perlu mengkaji
pula tentang istilah lain yang erat kaitannya dengan strategi pembelajaran dan
memiliki keterkaitan makna yaitu pendekatan, metode, dan teknik.
a. Pendekatan pembelajaran adalah suatu cara pandang dalam melihat dan
memahami situasi pembelajaran. Terdapat dua pendekatan dalam
pembelajaran yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centred
approach) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student centred
approach).
b. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam
menyampaikan bahan agar tujuan atau kompetensi dasar tercapai.
c. Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan orang dalam rangka
mengimplementasikan suatu metode, yaitu cara yang harus dilakukan agar
metode yang dilakukan berjalan efektif dan efesien.3
Strategi pembelajaran berbeda dengan desain instruksional karena
strategi pembelajaran berkenaan dengan kemungkinan variasi pola dalam arti
macam dan urutan umum perbuatan belajar-mengajar yang secara prinsip
berbeda antara yang satu dengan yang lain, sedangkan desain instruksional
menunjuk pada cara-cara merencanakan sesuatu sistem lingkungan belajar
3Mochsin, Strategi Pembelajaran (Jakarta: Amanah Pustaka, 2008), hlm. 10-11.
8. 5
tertentu, setelah ditetapkan untuk menggunakan satu atau lebih strategi
pembelajaran tertentu. Kalau disejajarkan dalam pembuatan rumah,
pembicaraan tentang (bermacam-macam) strategi pembelajaran adalah ibarat
melacak berbagai kemungkinan macam rumah yang akan dibangun,
sedangkan desain instruksional adalah penetapan cetak biru rumah yang akan
dibangun itu serta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan langkah-laangkah
konstruksinya maupun kriteria penyelesaian dari tahap ke tahap sampai
dengan penyelesaian akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibuat.4
2. Pengelompokan Strategi Pembelajaran
Dalam hal ini ada dua pengelompokan yaitu pengelompokan dari
Gagne dan Briggs dan pengelompokan menurut Bruce Joyce dan Marsha
Weil.
1) Pengelompokan Gagne dan Briggs
Kedua pakar ini mengelompokan strategi pengajaran menurut dasarnya
menjadi lima macam:
a. Pengaturan Guru Dan Peserta Didik.
b. Struktur Even Dan Pengajaran.
c. Peranan Guru dan Peserta Didik Dalam Mengolah Pesan.
d. Proses Pengolahan Pesan.
e. Tujuan-Tujuan Belajar.5
2) Pengelompokan Bruce Joyce dan Marsha Weil
Pengelompokan ini lebih komprehinsif dibandingkan dengan
pengelompokan Gagne dan Briggs sebagai mana yang diuraikan didepan.
Bruce Joyce dan Marsha Weil mengemukakan empat klasifikasi model-
model pengajaran/mengajar:
a. Klasifikasi Model-Model Interaksi Sosial.
4Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: Pusaka Setia,
2003), hlm. 47.
5Yusri, Makalah Pengertian Strategi, dalam
"http://yusrikeren85.blogspot.co.id/2011/11/makalah-pengertian-strategi.html" diunggah pada
Kamis, 10 November 2011.
9. 6
b. Klasifikasi Model-Model Pengolahan Informasi.
c. Klasifikasi Model-Model Personal-Humanistik.
d. Klasifikasi Model-Model Modifikasi Tingkah Laku.6
3. Variabel-Variabel Strategi Pembelajaran
1) Tujuan dan Bahan Pelajaran
Belajar terjadi pada situasi tetentu, yang berbeda dari situasi lain
yaitu yang disebut pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu sistem
lingkungan belajar yang terdiri dari komponen atau unsur: tujuan, bahan,
strategi, alat, siswa, dan guru. Seperti yang telah anda ketahui bahwa
tujuan pembelajaran menurut Bloom dkk meliputi tiga ranah, yaitu
pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik) dan sikap (afektif).
Menurut pendapat Gagne (1988) mengelompokan kemampuan-
kemampuan sebagai hasil belajar didalam lima kelompok, yaitu:
a. Ketrampilan Intelektual; merupakan ketrampilan pikiran, yang jika
dihubungkan dengan pendapat Bloom termasuk ranah kognitif.
Ketrampilan intelektual terbagi atas beberapa tahapan, antara lain:
1. Diskriminasi
2. Konsep-konsep konkrit
3. Konsep terdefinisi
4. Aturan-aturan
5. Aturan-aturan tingkat tinggi
b. Strategi Kognitif; merupakan suatu proses kontrol, yaitu suatu proses
interrnal yang digunakan seseorang untuk memilih dan mengubah
cara-cara memberikan perhatian, belajar, mengingat, dan berfikir.
c. Invormasi Verbal; yang termasuk verbal ialah nama atau label, fakta
dan pengetahuan. Tujuan akhir pelajaran informasi verbal adalah
seseorang mengetahuinya (mampu mengingatnya). Informasi verbal
diperoleh seseorang melalui pendengaran (kata-kata ynag diucapkan
oleh orang lain, radio, tv, dan sejenisnya) dan melalui membaca.
6Ibid.
10. 7
d. Keterampilan Motorik; yang dimaksud ketermpilan-keterampilan
motorik tidak hanya mencakup kegiatan-kegiatan fisik, akan tetapi
digabung dengan keterampilan intelektual.
e. Sikap; Sikap (afektif) merupakan salah satu ranah perilaku manusia
atau siswa yang merupakan kegiatan dari tujuan pendidikan yang
tidak dapat dipisahkan dari ranah kognitif dan psikomotorik. Jujur,
sopan, ramah, suka menolong orang lain, hati-hati, rajin, kreatif, kritis,
disiplin, dan sejenisnya merupakan sikap-sikap positif yang harus
dibentuk dan dikembangkan pada diri setiap peserta didik.7
4. Klasifikasi Strategi Pembelajaran
Strategi dapat di klasifikasikan menjadi 4, yaitu:
1) Strategi pembelajaran langsung
Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang
banyak diarahkan oleh guru. Strategi ini efektif untuk menentukan
informasi atau membangun keterampilan tahap demi tahap. Pembelajaran
langsung biasanya bersifat deduktif.
Kelebihan strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan
digunakan, sedangkan kelemahan utamanya dalam mengembangkan
kemampuan-kemampuan, proses-proses, dan sikap yang dipergunakan
untuk pemikiran kritis dan hubungan interpersonal serta belajar kelompok.
Agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan pemikiran kritis,
strategi pembelajaran langsung perlu dikombinasikan dengan strategi
pembelajaran yang lain.
2) Strategi pembelajaran tak langsung
Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut induktif.
Berlawanan dengan strategi pembelajaran langsung, pembelajaran tak
langsung umumnya berpusat pada peserta didik, meskipun dua strategi
tersebut dapat saling melengkapi. Peranan guru bergeser dari seseorang
7Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran (Jakarta: DEPAG RI, 2009), hlm. 37.
11. 8
penceramah menjadi fasilitator. Guru mengelola lingkungan belajar dan
memberikan kesmpatan peserta didik untuk terlibat.
3) Strategi pembelajaran interaktif
Pembelajaran interaktif menekankan pada diskusi dan sharing di
antara peserta didik. Diskusi dan sharing memberi kesempatan peserta
didik untuk bereaksi terhadap gagasan, pengalaman, pendekatan dan
pengetahuan guru atau temannya dan untuk membangun cara alternatif
untuk berfikir dan merasakan.
4) Strategi pembelajaran empirik
Strategi pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif,
berpusat pada peserta didik, dan berbasis aktivitas. Refleksi pribadi
tentang pengalaman dan formulasi perencanaan menuju penerapan pada
konteks yang lain merupakan faktor kritis dalam pembelajaran empirik
yang efektif.
5) Strategi pembelajaran mandiri
Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan
untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri.
Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik
dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman
atau sebagai bagian dari kelompok kecil.8
5. Komponen Strategi Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu sistem instruksional yang mengacu
pada seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk
mencapai tujuan. Suatu selaku sistem, pembelajaran meliputi suatu
komponen, antar lain, tujuan, guru, peserta didik, evaluasi, dan sebagainya.
Agar tujuan tercapai, semua komponen harus ada diorganisasikan sehingga
antar sesama komponen terjadi kerja sama. Oleh karena itu, guru tidak boleh
hanya memperhatikan komponen-komponen tertentu saja misalnya metode,
8Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 12-13.
12. 9
bahan den evaluasi saja, tetapi ia harus mempertimbangkan komponen secara
keseluruhan.
Komponen-komponen strategi pembelajaran tersebut akan
mempengaruhi jalannya pembelajaran, untuk itu semua komponen strategi
pembelajaran merupakan faktor yang berpengaruh terhadap strategi
pembelajaran. Untuk lebih mempermudah menganalisis faktor yang
berpengaruh terhadap strategi pembelajaran, komponen strategi pembelajaran
dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu:
a. Peserta didik sebagai raw input
b. Intering behavior peserta didik
c. Instrumental input atau sasaran.9
6. Tujuan Strategi Pembelajaran
Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh para ahli bahwa
pengertian pembelajaran secara garis besarnya adalah suatu proses belajar
mengajar antar guru dan anak didik atau pun ada sangkut pautnya dengan
manusia.
Dalam proses belajar mengajar, strategi pembelajaran sangat
dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk lebih meningkatkan kualitas anak didik
menuju terbinanya insan yang handal dan mampu. Tentunya untuk tujuan ini
maka strategi pembelajaran termasuk dalam mengidentifikasi segala bentuk
dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
Muhaimin, mengemukakan bahwa strategi pembelajaran tersebut
sangat bermanfaat pada setiap tahapan dan proses belajar mengajar, baik pada
tahap kesiapan (Readiness), pemberian motovasi, perhatian, memberikan
persepsi, retensi maupun dalam melakukan transfer ilmu pengetahuan kepada
siswa.
Dapat di jelaskan bahwa strategi yang dibutuhkan dalam persiapan
proses belajar mengajar yang harus diperhatikan adalah kesiapan belajar
siswa baik fisik maupun psikis (Jasmani-Rohani) yang memungkinkan siswa
9Ibid, hlm. 14.
13. 10
atau subjek untuk melakukan proses belajar. Selanjutnya, pada aspek
pemberian motivasi, strategi sangat memberikan pengaruh pada siswa.
Strategi motivasi ini mengharuskan adanya tenaga pendorong (motivasi) atau
penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu
dalam hal ini adalah pada pencapaian tujuan proses belajar mengajar.
Adapun target ideal dari strategi dalam proses pembelajaran adalah
kemampuan siswa memahami apa yang telah dipelajari baik kemampuan
kognitif, afektif maupun psikomotorik. Atas dasar ini maka perhatian atau
dapat dikatakan kesungguhan dan keseriusan siswa dalam proses belajar
mengajar menjadi sangat urgen (Penting). Pada prinsip ini menyangkut suatu
proses yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang dapat menerima atau
meringkas informasi yang diperoleh dari lingkungannya.10
7. Manfaat Strategi Pembelajaran
Adapun manfaat mempelajari strategi pembelajaran adalah:
a. Guru dapat menyajikan bahan pelajaran dengan baik dan dapat diterima
murid dengan baik.
Sebagaimana telah diutarakan di awal tadi, bahwa Bangsa Indonesia
ini adalah bangsa yang heterogen, sehingga sangat tidak cukup bila hanya
dikembangkan satu strategi dalam pengajaran. Karena hal ini tentu akan
menimbulkan konflik pada diri setiap anak didik yang merasa hal itu tidak
sesuai dengan dirinya. Sehingga apa yang disampaikan oleh guru tidak
mampu dicerna dengan baik. Tentu hal ini akan berbeda kejadiannya bila
sang guru menguasai berbagai macam metode dan menerapkannya
langsung kepada anak didiknya.
b. Guru dapat mengetahui lebih dari satu strategi pembelajaran.
Dengan mempelajari berbagai metode dan strategi pembelajaran,
tentu guru tidak akan buta terhadap strategi. Ia akan terus mengembangkan
strategi tersebut untuk kemajuan pendidikan. Strategi pembelajaran yang
10Jamal Al-Fath, Menetapkan Tujuan Pembelajaran Dan Strategi Pembelajarannya
Dalam Pendidikan Agama Islam, dalam http://jamal-alfath.blogspot.co.id/2011/11/menetapkan-
tujuan-pembelajaran-dan.html, diunggah pada Senin, 14 November 2011.
14. 11
bertujuan untuk memudahkan anak didik mengerti akan pelajarannya amat
banyak bentuknya, kesemuanya itu diadakan agar apa yang disampaikan
pendidik kepada peserta didik dapat dicerna dengan baik.
c. Guru akan lebih mudah mengendalikan kelas.
Dengan menguasai banyak strategi, guru leluasa mengatur kelasnya
untuk mengadakan suatu proses belajar, selain hal itu dapat menghemat
tenaga guru, juga dapat mempercepat proses belajar mengajar. Dengan
berbagai bentuk strategi, guru akan lebih mudah mengontrol mana siswa
yang aktif dan mana siswa yang pasif.
d. Guru akan lebih kreatif dalam mengatur suasana kelas.
Semakin kaya dengan strategi, maka guru akan semakin kreatif
dalam membuat suasana di dalam kelas. Sehingga kegiatan belajar
mengajar akan berjalan lancar.
e. Kreatifitas dalam menyalurkan ilmunya kepada anak didik akan lebih
variatif.
Semakin banyak strategi yang dikuasai oleh guru dalam
menyampaikan mata pelajaran kepada anak didiknya, akan semakin
mudah ia menyalurkan ilmunya.11
B. Teori Belajar Dalam Pembelajaran
Dalam psikologi dan pendidikan, pembelajaran secara umum didefinisikan
sebagai suatu proses yang menyatukan kognitif, emosional, dan lingkungan
dengan pengaruh dan pengalaman untuk memperoleh, meningkatkan, atau
membuat perubahan, pengetahuan, keterampilan, nilai, dan pandangan dunia.
Belajar sebagai suatu proses berfokus pada apa yang terjadi ketika belajar
berlangsung. Penjelasan tentang apa yang terjadi merupakan teori-teori belajar.
Teori belajar adalah upaya untuk menggambarkan bagaimana orang dan hewan
belajar, sehingga membantu kita memahami proses kompleks inheren
pembelajaran.
11Cahaya Fieraz, Makalah Kegunaan Mempelajari, dalam
"http://cahayafieraz.blogspot.co.id/2014/11/makalah-kegunaan-mempelajari-berbagai_17.html"
diunggah pada Senin, 17 November 2014.
15. 12
Ada tiga kategori utama atau kerangka filosofis mengenai teori-teori
belajar, yaitu: teori belajar behaviorisme, teori belajar kognitivisme, dan teori
belajar konstruktivisme. Teori belajar behaviorisme hanya berfokus pada aspek
objektif diamati pembelajaran. Teori kognitif melihat melampaui perilaku untuk
menjelaskan pembelajaran berbasis otak. Dan pandangan konstruktivisme belajar
sebagai sebuah proses di mana pelajar aktif membangun atau membangun ide-ide
baru atau konsep.
Macam-macam Teori Belajar
1. Teori Belajar Behaviorisme
Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gagne
dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar
yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik
pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik.
Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai
hasil belajar.
Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya,
mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau
perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan
semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan
dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
2. Teori Belajar Kognitivisme
Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai
protes terhadap teori perilaku yang yang telah berkembang sebelumnya.
Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik
memproses infromasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir,
menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan
yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan
pada bagaimana informasi diproses.
Peneliti yang mengembangkan teori kognitif ini adalah Ausubel,
Bruner, dan Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki
16. 13
penekanan yang berbeda. Ausubel menekankan pada apsek pengelolaan
(organizer) yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar.Bruner bekerja
pada pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu
jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari
lingkungan.
3. Teori Belajar Konstruktivisme
Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat
pendidikan dapat diartikan Konstruktivisme adalah suatu upaya
membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern.
Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi)
pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh
manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks
yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong.
Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah
yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi
pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.
Dengan teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk
menyelesaikan masalah, mencari idea dan membuat keputusan. Siswa akan
lebih paham karena mereka terlibat langsung dalam mebina pengetahuan
baru, mereka akan lebih paham dan mampu mengapliklasikannya dalam
semua situasi. Selian itu siswa terlibat secara langsung dengan aktif,
mereka akan ingat lebih lama semua konsep.12
12Haryanto, Macam-Macam Teori Belajar, dalam http://belajarpsikologi.com/macam-
macam-teori-belajar/ diunggah pada Rabu, 03 November 2010.
17. 14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Konsep dasar strategi pembelajaran: Mengidentifikasikan serta menetapkan
tingkah laku dari kepribadian anak didik, Mempertimbangkan dan memilih
sistem belajar mengajar yang tepat untuk mencapai sasaran yang akurat,
Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar,
Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta
standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam
melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar.
2. Teori-teori belajar dalam pembelajaran yaitu, antara lain: teori belajar
behaviorisme, teori belajar kognitivisme, dan teori belajar konstruktivisme.
18. 15
DAFTAR PUSTAKA
Paturrohmah, Pupuh dan Sutikno, Sobry. 2007. Strategi Belajar Mengajar.
Bandung: Refika Aditama.
Masitoh dan Dewi, Laksmi. 2009. Strategi Pembelajaran. Jakarta: DEPAG RI.
Mochsin. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Amanah Pustaka.
Ahmadi, Abu dan Prasetya, Joko Tri. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
Pusaka Setia.
Yusri. Makalah Pengertian Strategi. dalam
"http://yusrikeren85.blogspot.co.id/2011/11/makalah-pengertian-
strategi.html" diunggah pada Kamis, 10 November 2011.
Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Al-Fath, Jamal. Menetapkan Tujuan Pembelajaran Dan Strategi
Pembelajarannya Dalam Pendidikan Agama Islam. dalam http://jamal-
alfath.blogspot.co.id/2011/11/menetapkan-tujuan-pembelajaran-dan.html,
diunggah pada Senin, 14 November 2011.
Haryanto. Macam-Macam Teori Belajar. dalam
http://belajarpsikologi.com/macam-macam-teori-belajar/ diunggah pada
Senin, 17 November 2014.
Fieraz, Cahaya. Makalah Kegunaan Mempelajari. dalam
http://cahayafieraz.blogspot.co.id/2014/11/makalah-kegunaan-
mempelajari-berbagai_17.html diunggah pada Rabu, 03 November 2010.