SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 25
Downloaden Sie, um offline zu lesen
MAKALAH SISTEMATIKA VERTEBRATA
ORDO CARNIVORA DAN ORDO PROBOCIDAE
Dosen Pengampu :
Najda Rifqiyati
Disusun Oleh Kelompok 3 :
1. Suryani (11640005)
2. Siti Wilda (11640006)
3. Sigit Yudi N. (11640007)
4. Aldi Muhammad H. (11640008)
5. Anisa Sofyana (11640041)
6. Maratus S. (11640042)
7. Adriana Nufus A. (11640043)
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJGAGA
YOGYAKARTA
1
2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Diperkirakan
sebanyak 300.000 jenis satwa liar atau sekitar 17% satwa di dunia terdapat di
Indonesia, walaupun luas Indonesia hanya 1,3% dari luas daratan dunia. Indonesia
nomer satu dalam hal kekayaan mamalia (515 jenis) dan menjadi habitat dari sekitar
1539 jenis burung. Dalam makalah ini akan membahas kelas mamalia dari Ordo
Carnivora dan Proboscidea.
Indonesia merupakan rumah dari berbagai jenis hewan mamalia dari ordo
Carnivora, hampir seluruh famili dari subordo fissipedia terdapat di Indonesia Salah
satu hewan carnivora yang paling dikenal adalah bangsa kucing/Felidae dan bangsa
anjing/Canidae merupakan carnivora yang biasa dijadikan hewan peliharaan.
Carnivora terbesar yang terdapat di Indonesia adalah harimau Sumatera.
Ordo Proboscidea hanya memiliki satu famili yaitu Elephantidae, dan hanya
diwakili oleh 2 spesies yang masih eksis, dan salah satu spesiesnya terdapat di
Indonesia yaitu Gajah Asia (Elephas maximus). Di Indonesia terdapat 2 subspesies
dari E.maximus, yaitu E.maximus sumatranus (Gajah Sumatera), dan E.maximus
boornensis (Gajah pigmy kalimantan).
B. Tujuan
 Mengetahui anggota family dari Ordo Carnivora dan Proboscidae.
 Mengetahui contoh-contoh spesies dari masing-masing family dari Ordo
Carnivora dan Proboscidae.
 Mengetahui ciri-ciri spesifik serta ciri pembeda antar family.
 Mengetahui peranan dari Ordo Carnivora dan Proboscidae.
2
BAB II
ISI
A. Ordo Carnivora
Ordo carnivora ini, mempunyai ciri-ciri yang diantaranya memiliki gigi yang tajam, taring yang
berkembang dan rahang yang kuat. Berbagai jenis kucing dan anjing merupakan contoh dari ordo ini. Kaki
mempunyai 4atau 5jari melengkungdanbercakar dantajam.Umumnya mempunyai gigi seri sebanyaktiga
buah pada masing-masing belahan rahang atas dan rahang bawah. Gigi caninus atau taring berkembang
dengan baik, molar dan premolar cenderung berkurang jumlahnya dan mempunyai permukaan untuk
menggunting dan memecah. Berdasarkan bentuk kaki Ordo Carnivora ini terdiri atas 2 sub ordo, yaitu
FissipediadanPinnipedia.
1. Sub Ordo Fissipedia :
Memiliki ciri-ciri antara lain kaki bercakar, pentadactyl, jari-jari terpisah, predator,
pemakan daging, beberapa pemakan tumbuhan, taring besar kebanyakan dengan gigi-gigi
carnassial: dens molaris pertama bawah, dan dens premolaris terakhir atas berbentuk tajam
sebagai pisau dan berguna untuk memotong daging. Terdapat beberapa famili pada subordo
fissipedia, diantaranya adalah sebagai berikut
a. Family Felidae
Memiliki ciri antara lain: rumus gigi : I 3/3 C 1/1 P 3/2 M 1/1, ada gigi carnassial,
pada lidah ada papillae panjang dari bahan tanduk, sehingga terasa kasap, biasanya
cakar tertarik kembali oleh serabut-serabut kenyal, dikeluarkan kerena kontraksi otot.
3
1. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub-phylum : Vertebrata
Class : Mammalia
Ordo : Carnivora
Famili : Felidae
Genus : Panthera
Spesies : Panthera tigris
Upaspesies : Panthera tigris sumatrae
Ciri identifikasi:
1. Berbadan besar, jantan memiliki berat antara 130 – 255 kg.. Panjang harimau
jantan antara 2,2 – 2,8 meter sedangkan betina antara 2,15 - 2,3 meter. Tinggi
diukur dari kaki ke tengkuk rata-rata adalah 75 cm.
2. Hewan ini mempunyai bulu sepanjang 8 – 11 mm, surai pada Harimau
Sumatera jantan berukuran 11 -13 cm. Bulu di dagu, pipi, dan belakang kepala
lebih pendek.
3. Panjang ekor sekitar 65 – 95 cm.
4. Loreng pada tubuh bervariasi dari cokelat ke hitam dan berjumlah lebih dari
100 loreng. Pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat kadang kala
berdempet. Belang harimau sumatera lebih tipis.Fungsi loreng adalah sebagai
kamuflase, untuk menyembunyikan mereka dari mangsanya.
5. Habitat di kepulauan Sumatera dengan ketinggian antara 0 – 3000 meter dari
permukaan laut dan merupakan jenis satwa soliter kecuali selama musim
kawin dan memelihara anak.
6. Merupakan hewan pemakan rusa sambar, kijang, babi, kancil
7. Mempunyai warna paling gelap diantara semua subspesies harimau lainnya
8. Mempunyai lebih banyak janggut pada harimau jantan
9. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu
berenang
10.Umumnya beraktifitas di malam hari.
Gambar 1.0 Harimau Sumatera
4
 Reproduksi Harimau Sumatera:
Harimau Sumatera dapat berkembang biak kapan saja. Masa kehamilan adalah
sekitar 103 hari. Biasanya Harimau betina melahirkan dua atau tiga ekor anak
sekaligus dan paling banyak adalah enam ekor. Mata anak harimau baru terbuka pada
hari kesepulh. Anak harimau hanya minum air susu induknya selama 8 minggu
pertama. Setelah itu mereka dapat mencoba makanan padat , namun mereka masih
menyusu selama 5 atau 6 bulan. Anak harimau pertama kali meninggalkan sarang
pada umur dua minggu dan belajar berburu pada umur 6 bulan. Mereka dapat berburu
sendirian pada saat umur 18 bulan.
 Peran Harimau Sumatera:
Merupakan predator penting yang dapat menjaga keseimbangan mata rantai
makanan (food chains) dalam hutan pulau Sumatera, berkurangnya jumlah Harimau
Sumatera berdampak populasi babi hutan yang tidak terkendali dan dapat menjadi
hama bagi masyarakat disekitar hutan. Menurut informasi terakhir pada tahun 2011
tinggal 400-an ekor. Ancaman terhadap kepunahan ini terutama adalah ulah manusia
berupa perambahan dan eksploitasi hutan secara berlebihan. Ancaman kepunahan
Harimau Sumatera merupakan efek domino dan dari terancamnya hutan alami
Sumatera.
2. Singa
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Carnivora
Familia : Felidae
Genus : Panthera
Spesies : Panthera leo
Gambar 1.1 Singa Jantan Afrika
5
Deskripsi :
Hidup dalam kelompok. Berat Singa kurang lebih antara 150 kg (betina) dan
225kg (jantan). Umurnya antara 10 sampai 15 tahun di hutan. Singa betina jauh
lebih aktif dalam berburu, sedangkan Singa jantan lebih santai dan selalu bersikap
menunggu dan meminta jatah dari hasil buruan para betinanya. Kelemahan singa
tidak bisa memanjat pohon sebagus kucing-kucing besar lainnya. Singa jantan di
tumbuhi bulu tebal disekitar tengkuknya. Habitat : padang ilalang, bisa juga dihutan.
3. Kucing Rumah
Klasifikasi
Kingdom : Animal
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Class : Mamalia
Ordo : Carnivora
Famili : Felidae
Subfamily : Felinae
Genus : Felis
Spesies : Felis domesticus
Deskripsi :
Gigi premolar dan molar pertama membentuk sepasang taring di setiap sisi
mulut yang bekerja efektif seperti gunting untuk merobek daging. Masa kehamilan
pada kucing berkisar 63 hari. Berat badan antara 2,5-7 kg dan jarang melebihi 10 kg.
Dapat hidup selama 15 hingga 20 tahun. Memiliki organ pembau khusus di langit-
langit mulutnya yang disebut sebagai organ vomeronasal atau organ Jacobson. Pada
mata memiliki organ yang disebut tapetum lucidumpersepsi (untuk melihat di
lingkungan dengan sedikit cahaya). Memiliki kelopak mata ketiga yang disebut
membran niktitans, berupa selaput putih di sudut dalam ruang mata.
Gambar 1.2 Kucing Ras
6
b. Family Viverridae
Memiliki ciri antara lain: gigi-gigi dan lidah seperti Felidae, cakar dapat ditarik
kembali, tubuh panjang dan langsing, tungkai pendek, moncong meruncinng dan
kelenjar-kelenjar ada di dekat anus seperti pada Mustelidae.
a. Garangan Jawa
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Famili : Herpestidae
Genus : Herpestes
Spesies : Herpestes javanicus
Deskripsi :
Bertubuh kecil hingga sedang, panjang kepala dan tubuh 250-410 mm, panjang
ekor sekitar 60-80% panjang kepala dan tubuh, tungkai belakang 50-70 mm dari tumit
hingga ujung jari, bobot tubuh berkisar 0,5-1 kg, moncong panjang dengan gigi tajam
dan kuat, jari berjumlah tiga dan bercakar, mempunyai daun telinga atau aurikel, warna
tubuh dan kaki cokelat kelabu hingga cokelat kemerahan, hidup di semak-semak dan
padang rumput, aktif di atas tanah dan jarang memanjat pohon, aktif berburu mangsa
pada siang hari ataupun malam hari. Mangsa utamanya adalah tikus, atau burung, ayam
dan kodok. Perananya yaitu membantu para petani memangsa hama tanaman seperti
tikus dan sebagai keseimbangan rantai makanan.
Gambar 1.3 Garangan
7
c. Family Mustelidae
Memiliki ciri antara lain: Rumus gigi ialah variabel, tetapi tidak pernah ada lebih
dari 2 dentes morales pada tiap belah rahang, cakar tidak dapat ditarik kembali, di dekat
anus ada kelenjar yang getahnya berbau.
Berang-berang
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Mammalia
Ordo : Carnivora
Sub Ordo : Fissipedia
Famili : Mustelidae
Genus : Lutra
Spesies : Lutra sumatrana
Diskripsi :
Memiliki bentuk yang mirip dengan Lutra lutra tetapi dengan ciri khas
pembedanya yaitu rhinarium yang ditumbuhi rambut, sedangkan Lutra lutra tidak
ditumbuhi rambut. Panjang tubuh total berkisar 95-133 cm dengan berat sekitar 5-8
Kg. Ekor panjang bulat silindris panjang 41-51 cm. Tubuh lebih ramping dan
panjang, sehingga bergerak lebih bebas meliuk-liuk. Tubuh berwarna coklat gelap
bagian atas, berwarna lebih terang pada bagian bawah dan perut. Terdapat corak
putih kontras pada bibir atas sampai ke leher. Jari tertutupi penuh selaput renang,
dengan cakar yang berkembang dengan baik. Rumus gigi I 3/3 C 1/1 P 4/3 M 1/2 =
36.
Gambar 1.4 Berang-berang
8
Diperkirakan memiliki masa mengandung selama 2 bulan, musim berbiak dari
November sampai Februari, mungkin berbeda tergantung lokasi dan ketersediaan
hewan mangsa. Makanan utamanya adalah ikan, dengan lebih memilih ikan yang
bergerak lambat dan berdaging seperti lele dan gabus. Pada beberapa lokasi ular air
juga dimangsa terutama pada daerah yang penangkapan ikan berlebihan sehingga
ikan jarang dan ular berlebih seperti di Tonle Sap Cambodia. Menempati habitat
rawa dan hutan rawa. Di Thailand menghuni hutan kayu putih. Di Sumatra
ditemukan di daerah rawa aliran sungai Musi. Diperkirakan daerah sebaran dulu
meliputi seluruh Asia Tenggara.
d. Family Ursidae
Memiliki ciri antara lain: rumus gigi : I 3/3 C 1/1 P 4/4 M 2/3, gigi-gigi tidak
berbentuk carnassial, plantigrad : berjalan menapak pada telapak kaki, cakar tidak
dapat ditarik kembali.
Klasifikasi
Kingdom : Animal
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Class : Mamalia
Ordo : Carnivora
Famili : Ursidae
Genus : Helarctos
Spesies : Helarctos malayanus
Deskripsi :
Merupakan fauna khas provinsi Bengkulu. Panjang tubuhnya 1,40 m, tinggi
punggun 70 cm. Berat berkisar 50 - 65 kg. Bulu cenderung pendek, berkilau dan pada
umumnya hitam. Mata berwarna cokelat atau biru. Hidung relatif lebar tetapi tidak
terlalu moncong. Lidah sangat panjang (untuk mengambil madu dari sarang lebah di
pepohonan&untuk menangkap serangga kecil di batang pohon). Habitat di daerah hujan
tropis Asia Tenggara. Penyebarannya di pulau Borneo, Sumatera, Indocina, Cina
Selatan, Burma, serta Semenanjung Malaya.
Gambar 1.5 Beruang Madu
9
e. Family Canidae
Memiliki ciri antara lain: rumus giginya I 3/3 C 1/1 P 4/4 M 2/3, terdapat gigi
carnassial, jari-jari kaki belakang hanya ada empat, cakar tidak dapat ditarik kembali,
biasanya ada 5 pasang glandula mammae yang terletak pectoral, abdominal dan
inguinal (dekat lipat paha).
a. Anjing
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Mammalia
Ordo : Carnivora
Sub Ordo : Fissipedia
Famili : Canidae
Genus : Canis
Spesies : Canis familiaris
Deskripsi :
Anjing adalah mamalia karnivora yang telah mengalami domestikasi dari
serigala sejak 15.000 tahun yang lalu atau mungkin sudah sejak 100.000 tahun
yang lalu berdasarkan bukti genetik berupa penemuan fosil dan tes DNA. Anjing
telah berkembang menjadi ratusan ras dengan berbagai macam variasi, mulai dari
anjing tinggi badan beberapa puluh cm seperti Chihuahua hingga Irish Wolfhound
yang tingginya lebih dari satu meter. Warna bulu anjing bisa beraneka ragam,
mulai dari putih sampai hitam, juga merah, abu-abu (sering disebut "biru"), dan
coklat. Selain itu, anjing memiliki berbagai jenis bulu, mulai dari yang sangat
pendek hingga yang panjangnya bias mencapai beberapa sentimeter. Bulu anjing
bisa lurus atau keriting, dan bertekstur kasar hingga lembut seperti benang wol.
Gambar 1.6 Anjing domestik
10
Anjing ras sangat bervariasi dalam ukuran, penampilan dan tingkah laku
dibandingkan dengan hewan peliharaan yang lain. Sebagian besar anjing masih
mempunyai ciri-ciri fisik yang diturunkan dari serigala. Anjing adalah hewan
pemangsa dan hewan pemakan bangkai, memiliki gigi tajam dan rahang yang kuat
untuk menyerang, menggigit, dan mencabik-cabik makanan. Ciri-ciri khas dari
moyang serigala masih bertahan pada anjing, walaupun penangkaran secara selektif
telah berhasil mengubah bentuk fisik berbagai jenis anjing ras. Anjing memiliki otot
yang kuat, tulang pergelangan kaki yang bersatu, system kardiovaskuler yang
mendukung ketahanan fisik serta kecepatan berlari, dan gigi untuk menangkap dan
mencabik mangsa. Bila dibandingkan dengan struktur tulang kaki manusia, secara
teknis anjing berjalan berjingkat dengan jari-jari kaki.
Anjing memiliki hampir 220 juta sel penciuman yang sensitif terhap bau.
Beberapa jenis anjing ras bahkan sengaja dibiakkan agar lahir anak anjing dengan
indera penciuman yang lebih bagus. Mekanisme pengumpulan informasi di otak
anjing berdasarkan partikel-partikel bau yang berhasil diendus belum diketahui
secara jelas.
2. Sub ordo Pinnipedia
Kata pinnipedia diterjemahkan dari bahasa Latin sebagai “bulu kaki atau sirip”.
Pinnipedia merupakan golongan mamalia akuatik yang karnivora, kaki bermodifikasi
membentuk dayung, bentuk badannya seperti torpedo, dan leher tereduksi. Ekornya sangat
panjang, badan biasanya ditumbuhi rambut, penyebarannya cukup luas. Beberapa jenis
mampu menyelam hingga kedalaman 1500 ft selama 2 jam. Kebanyakan pinnipedia
tinggal dekat dengan daratan sepanjang hidupnya (California sea lion & harbor seals), dan
menghabiskan sebagian besar waktunya di daratan. Karakteristik umumnya adalah sebagai
berikut:
 Umumnya hidup membentuk kelompok sosial besar untuk bermigrasi dari daerah
kutub ke daerah yang hangat untuk reproduksi.
 Cara Piniped bereproduksi dengan membentuk harem (satu pejantan yang dikelilingi
puluhan betina).
11
 Seals jantan mencapai dewasa di usia 7 tahun (panjang 2 m, berat 250 kg), sementara
seals betina pada usia 3 tahun (berat 52 kg).
 Masa kehamilan 8 – 12 bulan. Melahirkan di daratan. Induk seals dapat dengan
mudah menemukan anaknya diantara ribuan seals dengan mengenali suara dan bau
anaknya.
 Beberapa spesies (ex. Northern fur seal) berada di lautan sepanjang waktu kecuali
pada periode atau musim kawin (4 bulan)
 Umumnya hidup di daerah temperate dan kutub. Spesies dari daerah yang lebih
hangat sudah sangat jarang ditemui (Hawaiian monk seal & Mediterranean seal),
bahkan punah (Caribbean monk seal)
 Kemungkinan berevolusi dari hewan seperti berang-berang (weasel) atau seperti
beruang yang beradaptasi dengan ekosistem laut. Pinnipedia berukuran lbh kecil dari
cetacean.
 Paling kecil : ringed seal (90 kg). Paling besar : southern elephant seal (629 kg).
 Bentuk tubuh streamline, dengan leher dan telinga yang tereduksi, dan genitalia
tertutup. Blubber mencapai 25% bobot tubuh. Blubber berfungsi untuk insulasi,
bouyancy, penyimpanan makanan dan meluncur di air (sreamlining).
 Makanan utama Pinnipedia adalah mengkonsumsi ikan, namun ada juga spesies yang
filter-feeder (cancrivora seal-Lobodon carcinophagus) serta memangsa pinguin dan
anjing laut muda lainnya (leopard seal- Hydrurga leptonyx).
12
Pinnipedia terdiri dari 3 famili yaitu phocidae, otariidae dan odobenidae.
a. Famili Phocidae
Ciri khusus dari famili phochidae adalah tidak memiiki cuping telinga (telinga
luar), moncongnya agak meruncing, memiliki tungkai belakang (hind flippers)
berbulu pendek, berguna untuk mendayung saat berenang, bergerak di daratan dengan
cara mengingsut (crawling), memiliki tungkai depan (bercakar) untuk mengatur arah
(navigasi), memiliki lemak tebal untuk menjaga suhu tubuhnya.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class : Mamalia
Ordo : Carnivora
Sub ordo : Pinnipedia
Family : Phocidae
Genus : Monachus
Spesies : Monachus tropicalis
Diskripsi :
Habitat hidupnya hampir diseluruh wilayah lautan kecuali di Samudera Hindia
khususnya di wilayah es yang mengapung dan lapisan es lainnya. Mendiami daerah
berpasir, batuan besar, pantai dan goa. Beberapa spesies ditemukan di danau Siberia,
Rusia, dan Finlandia. Populasi dari Famili Phocidae memiliki 19 spesies, namun kini
terdapat 13 genus dan 18 Spesies. Tidak memiliki daun telinga, tidak memiliki taring
panjang, moncongnya agak meruncing. Sirip depannya pendek, berbulu tipis, &
bercakar, tidak bisa menekuk sirip belakangnya ke depan. Tubuhnya diselubungi
rambut tipis & pendek. Pada saat di darat berjalan seperti ulat dengan memakai sirip
depan & perutnya, sedangkan di air berenang dengan cara menggerakkan sirip
belakangnya.
Gambar 1.7 Anjing laut
13
b. Famili Otariidae
Memiliki daun telinga, tidak memiliki taring panjang. Moncongnya panjang seperti
moncong anjing. Sirip depannya panjang, tidak berbulu, & berkuku pendek. Bisa
menekuk sirip belakangnya ke depan, tubuhnya diselubungi rambut yang lebat &
panjang. Pada saat di darat berjalan dengan memakai keempat siripnya dan di air
berenang dengan cara menggerakkan sirip depannya.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class : Mamalia
Ordo : Carnivora
Sub ordo : Pinnipedia
Family : Ottariidae
Genus : Eumetopias
Spesies : Eumetopias jubatus (Lesson, 1828)
Diskripsi :
Umumnya hidup di perairan (migrasi, mencari makan). Sebagian hidupnya di
daratan (berkembang biak dan beristirahat), oleh karena itu Otariidae disebut hewan
semi akuatik. Merupakan kelompok dari Sea lions dan fur seals yang memiliki telinga
eksternal (cuping telinga) yang pendek. Tungkai depan panjang dan tidak berbulu
(untuk berenang), tungkai belakang untuk navigasi (kontrol arah) dilaut, tungkai
belakang dapat dilipat agar menopang berat tubuhnya sehingga membantu saat berjalan
di darat. Dapat berjalan dengan menggunakan ke-4 flipper dengan memutar flipper
belakang untuk bergerak ke depan (Walker). Lebih leluasa bergerak di daratan
dibandingkan anjing laut. Populasi memiliki 7 genus dan 14 spesies.
Gambar 1.8 Singa Laut
14
c. Famili Odobenidae
Tidak memiliki daun telinga, memiliki sepasang taring panjang. Moncongnya
pendek & datar di bagian depan. Sirip depannya panjang, tidak berbulu, & berkuku
pendek. Bisa menekuk sirip belakangnya ke depan, tubuhnya diselubungi rambut tipis
& pendek. Pada saat di darat, berjalan dengan memakai keempat siripnya dan saat diair
berenang dengan cara menggerakkan sirip depan & belakangnya.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub phylum : Vertebrata
Class : Mamalia
Ordo : Carnivora
Sub ordo : Pinnipedia
Family : Odobenidae
Genus : Odobenus
Spesies : Odobenus rosmarus (Linnaeus, 1758)
Diskripsi :
Famili odobenidae biasa disebut sebagai Walrus, habitatnya di Laut Arctic dan
pecahan es. Ciri khususnya yaitu tidak memiliki telinga luar (cuping telinga), namun
dapat memutar sirip belakang/kaki dan berjalan di daratan. Memiliki gading atau taring
besar di depan mulutnya (jantan dan betina) ,dan tidak memiliki bulu. Perbedaan dari
pinnipedia lain (selain memiliki gading) adalah memiliki 2 kantung udara besar di
bagian lehernya. Kantung udara ini dapat membesar untuk mengangkat kepala di atas
air saat tidur, atau sebagai ruang resonansi untuk memperkuat suaradi bawah air.
Gambar 1.9 Walrus
15
Perbedaan anjing laut dengan singa laut.
Family Pinnipedia, adalah kelompok mamalia laut dimana di dalamnya terdapat 3
famili berbeda yaitu Phocidae (anjing laut), Otariidae (singa laut), dan Odobenidae (walrus).
Antara anjing laut dan singa laut penampilannya memang mirip. Keduanya memiliki
perbedaan sebagai berikut :
Ciri
pembeda
Gambar Keterangan
Telinga
Anjing laut memiliki ciri utama,
yaitu memiliki telinga interna, tetapi
tidak memiliki daun telinga.
Berbeda dengan singa laut yang
memiliki telinga eksternal atau daun
telinga. Meskipun daun telinganya
sangat kecil, tetapi pendengaran
mereka sangat baik.
Sirip
Singa laut: Singa Laut
Sirip depan: Sirip depannya besar,
berotot, dan bentuknya seperti
sayap. Sirip depannya memiliki
lima buah jari tanpa kuku dimana
panjang jarinya berbeda-beda, dan
diselimuti rambut.
16
Sirip belakang: Sirip belakangnya
berselaput dengan lima buah jari yg
panjang yang sama dan terdapat 3
buah kuku. Sirip belakang bisa
diputar ke depan.
Sirip
Anjing laut: Anjing Laut
Sirip depan: Sirip depannya
pendek, berselaput, memiliki kuku
dan lima buah jari yg panjangnya
sama, dan diselimuti rambut.
Sirip belakang: Memiliki lima jari
berselaput dengan kuku, dimana jari
ke-1 dan ke-5 lebih panjang dari
ketiga jari lainnya. Sirip belakang
ini berselaput dan diselimuti
rambut. Saat dibentangkan, sirip
belakangnya mirip sebuah kipas.
Sirip belakang anjing laut selalu
menghadap ke belakang karena
tidak dapat diputar.
17
B. Ordo Proboscidea
Proboscidea dalam bahasa latin Probocis berarti belalai, karakteristik utama dari ordo
ini adalah memiliki belalai yang merupakan modifikasi dan rangkaian evolusi dari mulut
bagian atas dan hidung menjadi organ pencengkram, selain itu terdapat pula sepasang
gading/tusks yang merupakan modifikasi dari gigi. Berikut adalah perkembangan evolusi
belalai dan gading dari maeritherium, palaeomastodon, mastodon, stegomastodon, dan
mammonteus :
Gambar 2.0 Perkembangan Gading dan Belalai
18
Kelompok gajah-gajahan hanya memiliki satu Family yakni Elephantidae yang
terwakili oleh 2 spesies yang masih eksis : Gajah Asia (Elephas maximus), dan Gajah Afrika
(Loxodonta africana). Sebagai mamalia terbesar di darat, gajah hampir tidak mempunyai
predator yang alami. Namun keberadaannya saat ini terancam oleh manusia karena gajah
memiliki gading yang bernilai tinggi. Sebagian besar gajah telah menduduki kategori
Appendix I (species yang dilarang untuk perdagangan komersial internasional karena
kerentanannya terhadap kepunah-an).
19
1. Family Elephantidae
a. Gajah Asia
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Mammalia
Subclass : Theria
Infraclass : Eutheria
Order :Proboscidea
Family : Elephantidae
Genus : Elephas
Spesies : Elephas maximus
Diskripsi :
Gajah Asia bertubuh lebih kecil memiliki telinga yang membulat dan lebih
kecil dibandingkan dengan telinga gajah Afrika, bentuk kepala membentuk 2
tonjolan menyerupai kubah, pada ujung belalai terdapat sebuah fitur menyerupai jari.
Kaki depan terdiri dari lima jari dan lima kuku,sedangkan kaki belakang terdiri dari
lima jari dan empat kuku. Hanya gajah jantan yang memiliki gading yang terlihat
jelas. Populasi gajah Asia di alam liar diperkirakan tinggal 50.000 ekor saja. Di
Indonesia terdapat 2 sub spesies gajah yakni Elephas maximus sumatranus (Gajah
Sumatera) dan Elephas maximus borneensis (Gajah pigmy Kalimantan).
Gambar 2.1 Gajah Asia
20
b. Gajah Afrika
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Mammalia
Order :Proboscidea
Family : Elephantidae
Genus : Elephas
Genus : Loxodonta africana
Diskripsi :
Gajah Afrika bertubuh lebih besar dibandingkan gajah Asia, bagian bahu
merupakan titik tertingginya, Telinga lebar bentuk sedikit segitiga, bentuk kepala
dengan dahi rata, pada ujung belalai memiliki 2 buah fitur menyerupai jari.
Terdapat 2 sub spesies, subspesies yang hidup di semak dan savana, dan
subspesies yang hidup di hutan. Gajah semak Afrika memiliki 5 kuku depan dan
4 kuku belakang, sedangkan gajah hutan Afrika memiliki 5 kuku depan dan 3
kuku belakang.
Peranan Gajah :
• Dimanfaatkan tenaganya untuk melakukan kerja berat.
• Sebagai kendaraan.
• Gadingnya dimanfaatkan sebagai hiasan bernilai tinggi. “Akan tetapi sebagian
besar gajah telah menduduki kategori Appendix I (species yang dilarang untuk
perdagangan komersial internasional karena kerentanannya terhadap
kepunah-an)”.
Gambar 2.2 Gajah Afrika
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Di dalam Ordo Carnivora terdapat 2 Subordo yaitu Fissipedia dan Pinnipedia.
Subordo Fissipedia merupakan kelompok karnivora yang hidup di daratan,
terdapat 5 family yaitu Felidae, Viverridae, Mustelidae, Ursidae, dan Canidae.
Subordo Pinnipedia merupakan karnivora yang hidup di lautan, terdapat 3 family,
yaitu Phocidae, Otariidae, dan Odobenidae. Di dalam Ordo Probocidae hanya
terdapat 1 family yaitu Elephantidae.
 Contoh Spesies
o Ordo Carnivora
 Subordo Fissipedia
 Family Felidae : Panthera tigris sumatrae (Harimau
Sumatera) ;Panthera leo (Singa Africa) ; Felis domesticus
(Kucing rumahan)
 Family Viverridae : Herpestes javanicus (Garangan)
 Family Mustelidae : Lutra sumatrana (Berang-Berang)
 Family Ursidae : Helarctos malayanus (Beruang madu)
 Family Canidae : Canis Familiaris (Anjing Rumahan)
 Subordo Pinnipedia
 Family Phocidae : Monachus tropicalis (Anjing Laut)
 Family Otariidae : Eumetopias jubatus (Singa Laut)
 Family Odobenidae : Odobenus rosmarus (Walrus)
o Ordo Proboscidae
 Family Elephanthidae : Elephas maximus sumatranus (Gajah
Sumatera) ; Elephas maximus boornensis (Gajah pigmy
Kalimantan); Loxodonta africana (Gajah Afrika).
22
 Ciri Spesifik dan Ciri Pembeda
o Ordo Carnivora
 Subordo Fissipedia
 Family Felidae : Pada lidah ada papillae panjang dari
bahan tanduk, memiliki cakar yang dapat ditarik kembali.
 Family Viverridae : Cakar dapat ditarik kembali, tubuh
panjang dan langsing, tungkai pendek, moncong meruncinng
dan kelenjar-kelenjar ada di dekat anus.
 Family Mustelidae : Cakar tidak dapat ditarik kembali, jari-
jari berselaput, di dekat anus ada kelenjar yang getahnya
berbau.
 Family Ursidae : Berjalan menapak pada telapak kaki
(plantigrade) , cakar tidak dapat ditarik kembali
 Family Canidae : Berjalan pada ujung jari (digitigrade),
cakar tidak dapat ditarik kembali
 Subordo Pinnipedia
 Family Phocidae : Tidak memiiki cuping telinga (telinga
luar), moncongnya agak meruncing, memiliki tungkai belakang
(hind flippers).
 Family Otariidae : Memiliki daun telinga, tidak memiliki
taring panjang.
 Family Odobenidae : Tidak memiliki daun telinga, memiliki
sepasang taring panjang. Moncongnya pendek & datar di
bagian depan.
o Ordo Proboscidea
 Family Elephantidae : memiliki belalai yang merupakan
modifikasi dan rangkaian evolusi dari mulut bagian atas dan
hidung menjadi organ pencengkram, selain itu terdapat pula
sepasang gading/tusks yang merupakan modifikasi dari gigi
seri.
23
 Genus Elephas : Asia bertubuh lebih kecil memiliki telinga
yang membulat dan lebih kecil dibandingkan dengan telinga gajah
Afrika, bentuk kepala membentuk 2 tonjolan menyerupai kubah, pada
ujung belalai terdapat sebuah fitur menyerupai jari.
 Genus Loxodonta : Bertubuh lebih besar dibandingkan gajah Asia,
bagian bahu merupakan titik tertingginya, Telinga lebar bentuk sedikit
segitiga, bentuk kepala dengan dahi rata, pada ujung belalai memiliki 2
buah fitur menyerupai jari.
 Peranan Ordo Carnivora dan Proboscidea:
o Ordo Carnivora : Sebagai penyeimbang ekosistem, predator, pengendali
hama, dan sebagai hewan peliharaan.
o Ordo Proboscidea :Dimanfaatkan tenaganya untuk melakukan kerja berat.
sebagai kendaraan, gadingnya dimanfaatkan sebagai hiasan bernilai tinggi.
B. Daftar Pustaka
Alikodra, Soerianegara I.1990.Pengelolaan Satwa Liar Jilid 1.Fakultas Kehutanan
IPB.Bogor
Jafnir.2004.Struktur Perkembangan Hewan 1.Universitas Andalas.Padang
Vaughan, Terry A.2011.Mammalogy 5th Edition.Jones and Bartlett Publisher,LLC:USA.
http://www.harimausumatra.com/p/harimau-sumatra.html?m=1 diakses pada tanggal 10 Mei
2013
http://www.itis.gov diakses pada tanggal 10 Mei 2013
24
C. Pertanyaan dan Jawaban
1. Aini : Mengapa ukuran gading gajah Asia dan gajah Afrika berbeda?
Jawaban: Perbedaan habitat menyebabkan terjadinya perbedaan struktur tubuh,
bukan hanya gading, bentuk tubuh gajah Asia dan gajah Afrika pun berbeda, gajah
Asia lebih kecil dan Gajah Afrika lebih besar. Untuk perbedaan ukuran, mungkin
dikarenakan habitat gajah Asia yang cenderung sempit dan hidup di hutan
tubuhnya kecil/tidak terlalu besar sehingga dapat bergerak dengan bebas dan
lincah karena dipengaruhi habitatnya yang sempit pula, gadingnya pun demikian
karena lingkungan yang sempit, tubuh yang kecil dan kompetisi antar individu
jarang ditemui maka gading tidak berkembang, dan hanya gajah jantan yang
memiliki gading lebih panjang. Gajah Afrika yang habitatnya luas dan cenderung
hidup di padang rumput memiliki tubuh yang besar. Gading gajah afrika pun lebih
besar dan baik jantan maupun betina memiliki gading yang panjang, yang
mungkin dipengaruhi kompetisi yang ketat antar individu.
2. Ridwan: Mengapa kucing dan anjing jika bertemu selalu berkelahi?
Jawaban: Berkelahi merupakan sifat alami hewan, dikarenakan adanya kompetisi
dari segi mencari makan, mencari pasangan, maupun penguasaan daerah atau
teritori.
3. Qoniul : Darimanakah perkembangan Belalai dan Gading pada gajah?
Jawaban : Gajah memiliki belalai yang merupakan modifikasi dan rangkaian
evolusi dari mulut bagian atas dan hidung menjadi organ pencengkram, sepasang
gading/tusks merupakan modifikasi dari gigi seri atas.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 
Materi 2 klasifikasi
Materi 2 klasifikasiMateri 2 klasifikasi
Materi 2 klasifikasiyusri humaira
 
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanSoal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanRizal EnsyaMada
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaf' yagami
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi FungiRukmana Suharta
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Pujiati Puu
 
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatLaporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatIswi Haniffah
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 

Was ist angesagt? (20)

Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
 
Mikroevolusi dan Makroevolusi
Mikroevolusi dan MakroevolusiMikroevolusi dan Makroevolusi
Mikroevolusi dan Makroevolusi
 
Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
 
Komunitas tumbuhan
Komunitas tumbuhanKomunitas tumbuhan
Komunitas tumbuhan
 
Materi 2 klasifikasi
Materi 2 klasifikasiMateri 2 klasifikasi
Materi 2 klasifikasi
 
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi HewanSoal dan jawaban Fisiologi Hewan
Soal dan jawaban Fisiologi Hewan
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnatha
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
 
Laporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 MammaliaLaporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 Mammalia
 
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret) Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
Laporan praktikum uji protein (dg uji biuret)
 
Indera hewan
Indera hewanIndera hewan
Indera hewan
 
Bab 9. Reptil
Bab 9. ReptilBab 9. Reptil
Bab 9. Reptil
 
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum LalatLaporan Pengamatan Praktikum Lalat
Laporan Pengamatan Praktikum Lalat
 
Acropora cervicornis
Acropora  cervicornisAcropora  cervicornis
Acropora cervicornis
 
Evolusi Mammalia
Evolusi MammaliaEvolusi Mammalia
Evolusi Mammalia
 
5 lipid
5 lipid5 lipid
5 lipid
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
 

Andere mochten auch

Artiodactyla by linda listiana
Artiodactyla by linda listianaArtiodactyla by linda listiana
Artiodactyla by linda listianaLinda Listiana
 
Sistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrataSistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrataDwy D'fg-cweety
 
stuktur hewan- sistem rangka
stuktur hewan- sistem rangkastuktur hewan- sistem rangka
stuktur hewan- sistem rangkaHani Pebri
 
Kelompok 13 super kelas mamalia
Kelompok 13 super kelas mamaliaKelompok 13 super kelas mamalia
Kelompok 13 super kelas mamaliaf' yagami
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerakf' yagami
 
malagigi
malagigimalagigi
malagigiuokko
 
New Yarns and Funny Jokes
New Yarns and Funny JokesNew Yarns and Funny Jokes
New Yarns and Funny JokesChuck Thompson
 
Salute e scuola
Salute e scuolaSalute e scuola
Salute e scuolasepulvi
 
Meducate® GI Patient Education Brochures
Meducate® GI Patient Education BrochuresMeducate® GI Patient Education Brochures
Meducate® GI Patient Education BrochuresGI Supply
 
08 newton's law of motion
08 newton's law of motion08 newton's law of motion
08 newton's law of motionIZZUDIN IBRAHIM
 
From SQL to SPARQL
From SQL to SPARQLFrom SQL to SPARQL
From SQL to SPARQLGeorge Roth
 
Guia de_derecho_romano
Guia  de_derecho_romanoGuia  de_derecho_romano
Guia de_derecho_romanoMariana Muñoz
 
Mangan i hrom
Mangan i hrom Mangan i hrom
Mangan i hrom vukpro97
 

Andere mochten auch (20)

Perbandingan rangka
Perbandingan rangkaPerbandingan rangka
Perbandingan rangka
 
Artiodactyla by linda listiana
Artiodactyla by linda listianaArtiodactyla by linda listiana
Artiodactyla by linda listiana
 
Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013Makalah sisver revisi 2013
Makalah sisver revisi 2013
 
Sistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrataSistem skeleton hewan vertebrata
Sistem skeleton hewan vertebrata
 
stuktur hewan- sistem rangka
stuktur hewan- sistem rangkastuktur hewan- sistem rangka
stuktur hewan- sistem rangka
 
Kelompok 13 super kelas mamalia
Kelompok 13 super kelas mamaliaKelompok 13 super kelas mamalia
Kelompok 13 super kelas mamalia
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerak
 
Tulang sapi
Tulang sapiTulang sapi
Tulang sapi
 
Kingdom animalia bag. 1
Kingdom animalia bag. 1Kingdom animalia bag. 1
Kingdom animalia bag. 1
 
Brachyura
BrachyuraBrachyura
Brachyura
 
malagigi
malagigimalagigi
malagigi
 
New Yarns and Funny Jokes
New Yarns and Funny JokesNew Yarns and Funny Jokes
New Yarns and Funny Jokes
 
Salute e scuola
Salute e scuolaSalute e scuola
Salute e scuola
 
Meducate® GI Patient Education Brochures
Meducate® GI Patient Education BrochuresMeducate® GI Patient Education Brochures
Meducate® GI Patient Education Brochures
 
Trafiklab Meetup 20161206
Trafiklab Meetup 20161206Trafiklab Meetup 20161206
Trafiklab Meetup 20161206
 
08 newton's law of motion
08 newton's law of motion08 newton's law of motion
08 newton's law of motion
 
From SQL to SPARQL
From SQL to SPARQLFrom SQL to SPARQL
From SQL to SPARQL
 
Mandible # brief
Mandible # brief Mandible # brief
Mandible # brief
 
Guia de_derecho_romano
Guia  de_derecho_romanoGuia  de_derecho_romano
Guia de_derecho_romano
 
Mangan i hrom
Mangan i hrom Mangan i hrom
Mangan i hrom
 

Ähnlich wie Ordo Carnivora Proboscidae

Ähnlich wie Ordo Carnivora Proboscidae (20)

Hewan punah
Hewan punahHewan punah
Hewan punah
 
Mamals
MamalsMamals
Mamals
 
makalah IPA
makalah IPAmakalah IPA
makalah IPA
 
KLP 9_EKOLOGI UMUM.pptx
KLP 9_EKOLOGI UMUM.pptxKLP 9_EKOLOGI UMUM.pptx
KLP 9_EKOLOGI UMUM.pptx
 
Ciri khusus beberapa hewan dan tumbuhan
Ciri khusus beberapa hewan dan tumbuhanCiri khusus beberapa hewan dan tumbuhan
Ciri khusus beberapa hewan dan tumbuhan
 
Kelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaKelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptilia
 
mamalia.ppt
mamalia.pptmamalia.ppt
mamalia.ppt
 
Kelompok 10 mamalia air
Kelompok 10 mamalia airKelompok 10 mamalia air
Kelompok 10 mamalia air
 
Rodentia&lagomorpha
Rodentia&lagomorphaRodentia&lagomorpha
Rodentia&lagomorpha
 
Makalah sisver mono & chiro
Makalah sisver mono & chiroMakalah sisver mono & chiro
Makalah sisver mono & chiro
 
Mollusca, echinodermata & artropoda
Mollusca, echinodermata & artropodaMollusca, echinodermata & artropoda
Mollusca, echinodermata & artropoda
 
Hewan mamalia
Hewan mamaliaHewan mamalia
Hewan mamalia
 
Ppt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaPpt biologi mamalia
Ppt biologi mamalia
 
Fakta haiwan
Fakta haiwanFakta haiwan
Fakta haiwan
 
PPT GAJAH.pptx
PPT GAJAH.pptxPPT GAJAH.pptx
PPT GAJAH.pptx
 
Mamalia
MamaliaMamalia
Mamalia
 
Animalia Invertebrata 2.ppt
Animalia Invertebrata 2.pptAnimalia Invertebrata 2.ppt
Animalia Invertebrata 2.ppt
 
Hewan tumbuhan langka
Hewan tumbuhan langkaHewan tumbuhan langka
Hewan tumbuhan langka
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
BIOLOGI MAMALIA (1).pdf
BIOLOGI MAMALIA (1).pdfBIOLOGI MAMALIA (1).pdf
BIOLOGI MAMALIA (1).pdf
 

Ordo Carnivora Proboscidae

  • 1. MAKALAH SISTEMATIKA VERTEBRATA ORDO CARNIVORA DAN ORDO PROBOCIDAE Dosen Pengampu : Najda Rifqiyati Disusun Oleh Kelompok 3 : 1. Suryani (11640005) 2. Siti Wilda (11640006) 3. Sigit Yudi N. (11640007) 4. Aldi Muhammad H. (11640008) 5. Anisa Sofyana (11640041) 6. Maratus S. (11640042) 7. Adriana Nufus A. (11640043) PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJGAGA YOGYAKARTA
  • 2. 1 2012/2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Diperkirakan sebanyak 300.000 jenis satwa liar atau sekitar 17% satwa di dunia terdapat di Indonesia, walaupun luas Indonesia hanya 1,3% dari luas daratan dunia. Indonesia nomer satu dalam hal kekayaan mamalia (515 jenis) dan menjadi habitat dari sekitar 1539 jenis burung. Dalam makalah ini akan membahas kelas mamalia dari Ordo Carnivora dan Proboscidea. Indonesia merupakan rumah dari berbagai jenis hewan mamalia dari ordo Carnivora, hampir seluruh famili dari subordo fissipedia terdapat di Indonesia Salah satu hewan carnivora yang paling dikenal adalah bangsa kucing/Felidae dan bangsa anjing/Canidae merupakan carnivora yang biasa dijadikan hewan peliharaan. Carnivora terbesar yang terdapat di Indonesia adalah harimau Sumatera. Ordo Proboscidea hanya memiliki satu famili yaitu Elephantidae, dan hanya diwakili oleh 2 spesies yang masih eksis, dan salah satu spesiesnya terdapat di Indonesia yaitu Gajah Asia (Elephas maximus). Di Indonesia terdapat 2 subspesies dari E.maximus, yaitu E.maximus sumatranus (Gajah Sumatera), dan E.maximus boornensis (Gajah pigmy kalimantan). B. Tujuan  Mengetahui anggota family dari Ordo Carnivora dan Proboscidae.  Mengetahui contoh-contoh spesies dari masing-masing family dari Ordo Carnivora dan Proboscidae.  Mengetahui ciri-ciri spesifik serta ciri pembeda antar family.  Mengetahui peranan dari Ordo Carnivora dan Proboscidae.
  • 3. 2 BAB II ISI A. Ordo Carnivora Ordo carnivora ini, mempunyai ciri-ciri yang diantaranya memiliki gigi yang tajam, taring yang berkembang dan rahang yang kuat. Berbagai jenis kucing dan anjing merupakan contoh dari ordo ini. Kaki mempunyai 4atau 5jari melengkungdanbercakar dantajam.Umumnya mempunyai gigi seri sebanyaktiga buah pada masing-masing belahan rahang atas dan rahang bawah. Gigi caninus atau taring berkembang dengan baik, molar dan premolar cenderung berkurang jumlahnya dan mempunyai permukaan untuk menggunting dan memecah. Berdasarkan bentuk kaki Ordo Carnivora ini terdiri atas 2 sub ordo, yaitu FissipediadanPinnipedia. 1. Sub Ordo Fissipedia : Memiliki ciri-ciri antara lain kaki bercakar, pentadactyl, jari-jari terpisah, predator, pemakan daging, beberapa pemakan tumbuhan, taring besar kebanyakan dengan gigi-gigi carnassial: dens molaris pertama bawah, dan dens premolaris terakhir atas berbentuk tajam sebagai pisau dan berguna untuk memotong daging. Terdapat beberapa famili pada subordo fissipedia, diantaranya adalah sebagai berikut a. Family Felidae Memiliki ciri antara lain: rumus gigi : I 3/3 C 1/1 P 3/2 M 1/1, ada gigi carnassial, pada lidah ada papillae panjang dari bahan tanduk, sehingga terasa kasap, biasanya cakar tertarik kembali oleh serabut-serabut kenyal, dikeluarkan kerena kontraksi otot.
  • 4. 3 1. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) Klasifikasi Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Sub-phylum : Vertebrata Class : Mammalia Ordo : Carnivora Famili : Felidae Genus : Panthera Spesies : Panthera tigris Upaspesies : Panthera tigris sumatrae Ciri identifikasi: 1. Berbadan besar, jantan memiliki berat antara 130 – 255 kg.. Panjang harimau jantan antara 2,2 – 2,8 meter sedangkan betina antara 2,15 - 2,3 meter. Tinggi diukur dari kaki ke tengkuk rata-rata adalah 75 cm. 2. Hewan ini mempunyai bulu sepanjang 8 – 11 mm, surai pada Harimau Sumatera jantan berukuran 11 -13 cm. Bulu di dagu, pipi, dan belakang kepala lebih pendek. 3. Panjang ekor sekitar 65 – 95 cm. 4. Loreng pada tubuh bervariasi dari cokelat ke hitam dan berjumlah lebih dari 100 loreng. Pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat kadang kala berdempet. Belang harimau sumatera lebih tipis.Fungsi loreng adalah sebagai kamuflase, untuk menyembunyikan mereka dari mangsanya. 5. Habitat di kepulauan Sumatera dengan ketinggian antara 0 – 3000 meter dari permukaan laut dan merupakan jenis satwa soliter kecuali selama musim kawin dan memelihara anak. 6. Merupakan hewan pemakan rusa sambar, kijang, babi, kancil 7. Mempunyai warna paling gelap diantara semua subspesies harimau lainnya 8. Mempunyai lebih banyak janggut pada harimau jantan 9. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu berenang 10.Umumnya beraktifitas di malam hari. Gambar 1.0 Harimau Sumatera
  • 5. 4  Reproduksi Harimau Sumatera: Harimau Sumatera dapat berkembang biak kapan saja. Masa kehamilan adalah sekitar 103 hari. Biasanya Harimau betina melahirkan dua atau tiga ekor anak sekaligus dan paling banyak adalah enam ekor. Mata anak harimau baru terbuka pada hari kesepulh. Anak harimau hanya minum air susu induknya selama 8 minggu pertama. Setelah itu mereka dapat mencoba makanan padat , namun mereka masih menyusu selama 5 atau 6 bulan. Anak harimau pertama kali meninggalkan sarang pada umur dua minggu dan belajar berburu pada umur 6 bulan. Mereka dapat berburu sendirian pada saat umur 18 bulan.  Peran Harimau Sumatera: Merupakan predator penting yang dapat menjaga keseimbangan mata rantai makanan (food chains) dalam hutan pulau Sumatera, berkurangnya jumlah Harimau Sumatera berdampak populasi babi hutan yang tidak terkendali dan dapat menjadi hama bagi masyarakat disekitar hutan. Menurut informasi terakhir pada tahun 2011 tinggal 400-an ekor. Ancaman terhadap kepunahan ini terutama adalah ulah manusia berupa perambahan dan eksploitasi hutan secara berlebihan. Ancaman kepunahan Harimau Sumatera merupakan efek domino dan dari terancamnya hutan alami Sumatera. 2. Singa Klasifikasi : Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mamalia Ordo : Carnivora Familia : Felidae Genus : Panthera Spesies : Panthera leo Gambar 1.1 Singa Jantan Afrika
  • 6. 5 Deskripsi : Hidup dalam kelompok. Berat Singa kurang lebih antara 150 kg (betina) dan 225kg (jantan). Umurnya antara 10 sampai 15 tahun di hutan. Singa betina jauh lebih aktif dalam berburu, sedangkan Singa jantan lebih santai dan selalu bersikap menunggu dan meminta jatah dari hasil buruan para betinanya. Kelemahan singa tidak bisa memanjat pohon sebagus kucing-kucing besar lainnya. Singa jantan di tumbuhi bulu tebal disekitar tengkuknya. Habitat : padang ilalang, bisa juga dihutan. 3. Kucing Rumah Klasifikasi Kingdom : Animal Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Class : Mamalia Ordo : Carnivora Famili : Felidae Subfamily : Felinae Genus : Felis Spesies : Felis domesticus Deskripsi : Gigi premolar dan molar pertama membentuk sepasang taring di setiap sisi mulut yang bekerja efektif seperti gunting untuk merobek daging. Masa kehamilan pada kucing berkisar 63 hari. Berat badan antara 2,5-7 kg dan jarang melebihi 10 kg. Dapat hidup selama 15 hingga 20 tahun. Memiliki organ pembau khusus di langit- langit mulutnya yang disebut sebagai organ vomeronasal atau organ Jacobson. Pada mata memiliki organ yang disebut tapetum lucidumpersepsi (untuk melihat di lingkungan dengan sedikit cahaya). Memiliki kelopak mata ketiga yang disebut membran niktitans, berupa selaput putih di sudut dalam ruang mata. Gambar 1.2 Kucing Ras
  • 7. 6 b. Family Viverridae Memiliki ciri antara lain: gigi-gigi dan lidah seperti Felidae, cakar dapat ditarik kembali, tubuh panjang dan langsing, tungkai pendek, moncong meruncinng dan kelenjar-kelenjar ada di dekat anus seperti pada Mustelidae. a. Garangan Jawa Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Carnivora Famili : Herpestidae Genus : Herpestes Spesies : Herpestes javanicus Deskripsi : Bertubuh kecil hingga sedang, panjang kepala dan tubuh 250-410 mm, panjang ekor sekitar 60-80% panjang kepala dan tubuh, tungkai belakang 50-70 mm dari tumit hingga ujung jari, bobot tubuh berkisar 0,5-1 kg, moncong panjang dengan gigi tajam dan kuat, jari berjumlah tiga dan bercakar, mempunyai daun telinga atau aurikel, warna tubuh dan kaki cokelat kelabu hingga cokelat kemerahan, hidup di semak-semak dan padang rumput, aktif di atas tanah dan jarang memanjat pohon, aktif berburu mangsa pada siang hari ataupun malam hari. Mangsa utamanya adalah tikus, atau burung, ayam dan kodok. Perananya yaitu membantu para petani memangsa hama tanaman seperti tikus dan sebagai keseimbangan rantai makanan. Gambar 1.3 Garangan
  • 8. 7 c. Family Mustelidae Memiliki ciri antara lain: Rumus gigi ialah variabel, tetapi tidak pernah ada lebih dari 2 dentes morales pada tiap belah rahang, cakar tidak dapat ditarik kembali, di dekat anus ada kelenjar yang getahnya berbau. Berang-berang Klasifikasi : Kingdom : Animalia Filum : Chordata Class : Mammalia Ordo : Carnivora Sub Ordo : Fissipedia Famili : Mustelidae Genus : Lutra Spesies : Lutra sumatrana Diskripsi : Memiliki bentuk yang mirip dengan Lutra lutra tetapi dengan ciri khas pembedanya yaitu rhinarium yang ditumbuhi rambut, sedangkan Lutra lutra tidak ditumbuhi rambut. Panjang tubuh total berkisar 95-133 cm dengan berat sekitar 5-8 Kg. Ekor panjang bulat silindris panjang 41-51 cm. Tubuh lebih ramping dan panjang, sehingga bergerak lebih bebas meliuk-liuk. Tubuh berwarna coklat gelap bagian atas, berwarna lebih terang pada bagian bawah dan perut. Terdapat corak putih kontras pada bibir atas sampai ke leher. Jari tertutupi penuh selaput renang, dengan cakar yang berkembang dengan baik. Rumus gigi I 3/3 C 1/1 P 4/3 M 1/2 = 36. Gambar 1.4 Berang-berang
  • 9. 8 Diperkirakan memiliki masa mengandung selama 2 bulan, musim berbiak dari November sampai Februari, mungkin berbeda tergantung lokasi dan ketersediaan hewan mangsa. Makanan utamanya adalah ikan, dengan lebih memilih ikan yang bergerak lambat dan berdaging seperti lele dan gabus. Pada beberapa lokasi ular air juga dimangsa terutama pada daerah yang penangkapan ikan berlebihan sehingga ikan jarang dan ular berlebih seperti di Tonle Sap Cambodia. Menempati habitat rawa dan hutan rawa. Di Thailand menghuni hutan kayu putih. Di Sumatra ditemukan di daerah rawa aliran sungai Musi. Diperkirakan daerah sebaran dulu meliputi seluruh Asia Tenggara. d. Family Ursidae Memiliki ciri antara lain: rumus gigi : I 3/3 C 1/1 P 4/4 M 2/3, gigi-gigi tidak berbentuk carnassial, plantigrad : berjalan menapak pada telapak kaki, cakar tidak dapat ditarik kembali. Klasifikasi Kingdom : Animal Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Class : Mamalia Ordo : Carnivora Famili : Ursidae Genus : Helarctos Spesies : Helarctos malayanus Deskripsi : Merupakan fauna khas provinsi Bengkulu. Panjang tubuhnya 1,40 m, tinggi punggun 70 cm. Berat berkisar 50 - 65 kg. Bulu cenderung pendek, berkilau dan pada umumnya hitam. Mata berwarna cokelat atau biru. Hidung relatif lebar tetapi tidak terlalu moncong. Lidah sangat panjang (untuk mengambil madu dari sarang lebah di pepohonan&untuk menangkap serangga kecil di batang pohon). Habitat di daerah hujan tropis Asia Tenggara. Penyebarannya di pulau Borneo, Sumatera, Indocina, Cina Selatan, Burma, serta Semenanjung Malaya. Gambar 1.5 Beruang Madu
  • 10. 9 e. Family Canidae Memiliki ciri antara lain: rumus giginya I 3/3 C 1/1 P 4/4 M 2/3, terdapat gigi carnassial, jari-jari kaki belakang hanya ada empat, cakar tidak dapat ditarik kembali, biasanya ada 5 pasang glandula mammae yang terletak pectoral, abdominal dan inguinal (dekat lipat paha). a. Anjing Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Chordata Class : Mammalia Ordo : Carnivora Sub Ordo : Fissipedia Famili : Canidae Genus : Canis Spesies : Canis familiaris Deskripsi : Anjing adalah mamalia karnivora yang telah mengalami domestikasi dari serigala sejak 15.000 tahun yang lalu atau mungkin sudah sejak 100.000 tahun yang lalu berdasarkan bukti genetik berupa penemuan fosil dan tes DNA. Anjing telah berkembang menjadi ratusan ras dengan berbagai macam variasi, mulai dari anjing tinggi badan beberapa puluh cm seperti Chihuahua hingga Irish Wolfhound yang tingginya lebih dari satu meter. Warna bulu anjing bisa beraneka ragam, mulai dari putih sampai hitam, juga merah, abu-abu (sering disebut "biru"), dan coklat. Selain itu, anjing memiliki berbagai jenis bulu, mulai dari yang sangat pendek hingga yang panjangnya bias mencapai beberapa sentimeter. Bulu anjing bisa lurus atau keriting, dan bertekstur kasar hingga lembut seperti benang wol. Gambar 1.6 Anjing domestik
  • 11. 10 Anjing ras sangat bervariasi dalam ukuran, penampilan dan tingkah laku dibandingkan dengan hewan peliharaan yang lain. Sebagian besar anjing masih mempunyai ciri-ciri fisik yang diturunkan dari serigala. Anjing adalah hewan pemangsa dan hewan pemakan bangkai, memiliki gigi tajam dan rahang yang kuat untuk menyerang, menggigit, dan mencabik-cabik makanan. Ciri-ciri khas dari moyang serigala masih bertahan pada anjing, walaupun penangkaran secara selektif telah berhasil mengubah bentuk fisik berbagai jenis anjing ras. Anjing memiliki otot yang kuat, tulang pergelangan kaki yang bersatu, system kardiovaskuler yang mendukung ketahanan fisik serta kecepatan berlari, dan gigi untuk menangkap dan mencabik mangsa. Bila dibandingkan dengan struktur tulang kaki manusia, secara teknis anjing berjalan berjingkat dengan jari-jari kaki. Anjing memiliki hampir 220 juta sel penciuman yang sensitif terhap bau. Beberapa jenis anjing ras bahkan sengaja dibiakkan agar lahir anak anjing dengan indera penciuman yang lebih bagus. Mekanisme pengumpulan informasi di otak anjing berdasarkan partikel-partikel bau yang berhasil diendus belum diketahui secara jelas. 2. Sub ordo Pinnipedia Kata pinnipedia diterjemahkan dari bahasa Latin sebagai “bulu kaki atau sirip”. Pinnipedia merupakan golongan mamalia akuatik yang karnivora, kaki bermodifikasi membentuk dayung, bentuk badannya seperti torpedo, dan leher tereduksi. Ekornya sangat panjang, badan biasanya ditumbuhi rambut, penyebarannya cukup luas. Beberapa jenis mampu menyelam hingga kedalaman 1500 ft selama 2 jam. Kebanyakan pinnipedia tinggal dekat dengan daratan sepanjang hidupnya (California sea lion & harbor seals), dan menghabiskan sebagian besar waktunya di daratan. Karakteristik umumnya adalah sebagai berikut:  Umumnya hidup membentuk kelompok sosial besar untuk bermigrasi dari daerah kutub ke daerah yang hangat untuk reproduksi.  Cara Piniped bereproduksi dengan membentuk harem (satu pejantan yang dikelilingi puluhan betina).
  • 12. 11  Seals jantan mencapai dewasa di usia 7 tahun (panjang 2 m, berat 250 kg), sementara seals betina pada usia 3 tahun (berat 52 kg).  Masa kehamilan 8 – 12 bulan. Melahirkan di daratan. Induk seals dapat dengan mudah menemukan anaknya diantara ribuan seals dengan mengenali suara dan bau anaknya.  Beberapa spesies (ex. Northern fur seal) berada di lautan sepanjang waktu kecuali pada periode atau musim kawin (4 bulan)  Umumnya hidup di daerah temperate dan kutub. Spesies dari daerah yang lebih hangat sudah sangat jarang ditemui (Hawaiian monk seal & Mediterranean seal), bahkan punah (Caribbean monk seal)  Kemungkinan berevolusi dari hewan seperti berang-berang (weasel) atau seperti beruang yang beradaptasi dengan ekosistem laut. Pinnipedia berukuran lbh kecil dari cetacean.  Paling kecil : ringed seal (90 kg). Paling besar : southern elephant seal (629 kg).  Bentuk tubuh streamline, dengan leher dan telinga yang tereduksi, dan genitalia tertutup. Blubber mencapai 25% bobot tubuh. Blubber berfungsi untuk insulasi, bouyancy, penyimpanan makanan dan meluncur di air (sreamlining).  Makanan utama Pinnipedia adalah mengkonsumsi ikan, namun ada juga spesies yang filter-feeder (cancrivora seal-Lobodon carcinophagus) serta memangsa pinguin dan anjing laut muda lainnya (leopard seal- Hydrurga leptonyx).
  • 13. 12 Pinnipedia terdiri dari 3 famili yaitu phocidae, otariidae dan odobenidae. a. Famili Phocidae Ciri khusus dari famili phochidae adalah tidak memiiki cuping telinga (telinga luar), moncongnya agak meruncing, memiliki tungkai belakang (hind flippers) berbulu pendek, berguna untuk mendayung saat berenang, bergerak di daratan dengan cara mengingsut (crawling), memiliki tungkai depan (bercakar) untuk mengatur arah (navigasi), memiliki lemak tebal untuk menjaga suhu tubuhnya. Klasifikasi Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Sub phylum : Vertebrata Class : Mamalia Ordo : Carnivora Sub ordo : Pinnipedia Family : Phocidae Genus : Monachus Spesies : Monachus tropicalis Diskripsi : Habitat hidupnya hampir diseluruh wilayah lautan kecuali di Samudera Hindia khususnya di wilayah es yang mengapung dan lapisan es lainnya. Mendiami daerah berpasir, batuan besar, pantai dan goa. Beberapa spesies ditemukan di danau Siberia, Rusia, dan Finlandia. Populasi dari Famili Phocidae memiliki 19 spesies, namun kini terdapat 13 genus dan 18 Spesies. Tidak memiliki daun telinga, tidak memiliki taring panjang, moncongnya agak meruncing. Sirip depannya pendek, berbulu tipis, & bercakar, tidak bisa menekuk sirip belakangnya ke depan. Tubuhnya diselubungi rambut tipis & pendek. Pada saat di darat berjalan seperti ulat dengan memakai sirip depan & perutnya, sedangkan di air berenang dengan cara menggerakkan sirip belakangnya. Gambar 1.7 Anjing laut
  • 14. 13 b. Famili Otariidae Memiliki daun telinga, tidak memiliki taring panjang. Moncongnya panjang seperti moncong anjing. Sirip depannya panjang, tidak berbulu, & berkuku pendek. Bisa menekuk sirip belakangnya ke depan, tubuhnya diselubungi rambut yang lebat & panjang. Pada saat di darat berjalan dengan memakai keempat siripnya dan di air berenang dengan cara menggerakkan sirip depannya. Klasifikasi: Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Sub phylum : Vertebrata Class : Mamalia Ordo : Carnivora Sub ordo : Pinnipedia Family : Ottariidae Genus : Eumetopias Spesies : Eumetopias jubatus (Lesson, 1828) Diskripsi : Umumnya hidup di perairan (migrasi, mencari makan). Sebagian hidupnya di daratan (berkembang biak dan beristirahat), oleh karena itu Otariidae disebut hewan semi akuatik. Merupakan kelompok dari Sea lions dan fur seals yang memiliki telinga eksternal (cuping telinga) yang pendek. Tungkai depan panjang dan tidak berbulu (untuk berenang), tungkai belakang untuk navigasi (kontrol arah) dilaut, tungkai belakang dapat dilipat agar menopang berat tubuhnya sehingga membantu saat berjalan di darat. Dapat berjalan dengan menggunakan ke-4 flipper dengan memutar flipper belakang untuk bergerak ke depan (Walker). Lebih leluasa bergerak di daratan dibandingkan anjing laut. Populasi memiliki 7 genus dan 14 spesies. Gambar 1.8 Singa Laut
  • 15. 14 c. Famili Odobenidae Tidak memiliki daun telinga, memiliki sepasang taring panjang. Moncongnya pendek & datar di bagian depan. Sirip depannya panjang, tidak berbulu, & berkuku pendek. Bisa menekuk sirip belakangnya ke depan, tubuhnya diselubungi rambut tipis & pendek. Pada saat di darat, berjalan dengan memakai keempat siripnya dan saat diair berenang dengan cara menggerakkan sirip depan & belakangnya. Klasifikasi: Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Sub phylum : Vertebrata Class : Mamalia Ordo : Carnivora Sub ordo : Pinnipedia Family : Odobenidae Genus : Odobenus Spesies : Odobenus rosmarus (Linnaeus, 1758) Diskripsi : Famili odobenidae biasa disebut sebagai Walrus, habitatnya di Laut Arctic dan pecahan es. Ciri khususnya yaitu tidak memiliki telinga luar (cuping telinga), namun dapat memutar sirip belakang/kaki dan berjalan di daratan. Memiliki gading atau taring besar di depan mulutnya (jantan dan betina) ,dan tidak memiliki bulu. Perbedaan dari pinnipedia lain (selain memiliki gading) adalah memiliki 2 kantung udara besar di bagian lehernya. Kantung udara ini dapat membesar untuk mengangkat kepala di atas air saat tidur, atau sebagai ruang resonansi untuk memperkuat suaradi bawah air. Gambar 1.9 Walrus
  • 16. 15 Perbedaan anjing laut dengan singa laut. Family Pinnipedia, adalah kelompok mamalia laut dimana di dalamnya terdapat 3 famili berbeda yaitu Phocidae (anjing laut), Otariidae (singa laut), dan Odobenidae (walrus). Antara anjing laut dan singa laut penampilannya memang mirip. Keduanya memiliki perbedaan sebagai berikut : Ciri pembeda Gambar Keterangan Telinga Anjing laut memiliki ciri utama, yaitu memiliki telinga interna, tetapi tidak memiliki daun telinga. Berbeda dengan singa laut yang memiliki telinga eksternal atau daun telinga. Meskipun daun telinganya sangat kecil, tetapi pendengaran mereka sangat baik. Sirip Singa laut: Singa Laut Sirip depan: Sirip depannya besar, berotot, dan bentuknya seperti sayap. Sirip depannya memiliki lima buah jari tanpa kuku dimana panjang jarinya berbeda-beda, dan diselimuti rambut.
  • 17. 16 Sirip belakang: Sirip belakangnya berselaput dengan lima buah jari yg panjang yang sama dan terdapat 3 buah kuku. Sirip belakang bisa diputar ke depan. Sirip Anjing laut: Anjing Laut Sirip depan: Sirip depannya pendek, berselaput, memiliki kuku dan lima buah jari yg panjangnya sama, dan diselimuti rambut. Sirip belakang: Memiliki lima jari berselaput dengan kuku, dimana jari ke-1 dan ke-5 lebih panjang dari ketiga jari lainnya. Sirip belakang ini berselaput dan diselimuti rambut. Saat dibentangkan, sirip belakangnya mirip sebuah kipas. Sirip belakang anjing laut selalu menghadap ke belakang karena tidak dapat diputar.
  • 18. 17 B. Ordo Proboscidea Proboscidea dalam bahasa latin Probocis berarti belalai, karakteristik utama dari ordo ini adalah memiliki belalai yang merupakan modifikasi dan rangkaian evolusi dari mulut bagian atas dan hidung menjadi organ pencengkram, selain itu terdapat pula sepasang gading/tusks yang merupakan modifikasi dari gigi. Berikut adalah perkembangan evolusi belalai dan gading dari maeritherium, palaeomastodon, mastodon, stegomastodon, dan mammonteus : Gambar 2.0 Perkembangan Gading dan Belalai
  • 19. 18 Kelompok gajah-gajahan hanya memiliki satu Family yakni Elephantidae yang terwakili oleh 2 spesies yang masih eksis : Gajah Asia (Elephas maximus), dan Gajah Afrika (Loxodonta africana). Sebagai mamalia terbesar di darat, gajah hampir tidak mempunyai predator yang alami. Namun keberadaannya saat ini terancam oleh manusia karena gajah memiliki gading yang bernilai tinggi. Sebagian besar gajah telah menduduki kategori Appendix I (species yang dilarang untuk perdagangan komersial internasional karena kerentanannya terhadap kepunah-an).
  • 20. 19 1. Family Elephantidae a. Gajah Asia Klasifikasi Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata Class : Mammalia Subclass : Theria Infraclass : Eutheria Order :Proboscidea Family : Elephantidae Genus : Elephas Spesies : Elephas maximus Diskripsi : Gajah Asia bertubuh lebih kecil memiliki telinga yang membulat dan lebih kecil dibandingkan dengan telinga gajah Afrika, bentuk kepala membentuk 2 tonjolan menyerupai kubah, pada ujung belalai terdapat sebuah fitur menyerupai jari. Kaki depan terdiri dari lima jari dan lima kuku,sedangkan kaki belakang terdiri dari lima jari dan empat kuku. Hanya gajah jantan yang memiliki gading yang terlihat jelas. Populasi gajah Asia di alam liar diperkirakan tinggal 50.000 ekor saja. Di Indonesia terdapat 2 sub spesies gajah yakni Elephas maximus sumatranus (Gajah Sumatera) dan Elephas maximus borneensis (Gajah pigmy Kalimantan). Gambar 2.1 Gajah Asia
  • 21. 20 b. Gajah Afrika Klasifikasi : Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata Class : Mammalia Order :Proboscidea Family : Elephantidae Genus : Elephas Genus : Loxodonta africana Diskripsi : Gajah Afrika bertubuh lebih besar dibandingkan gajah Asia, bagian bahu merupakan titik tertingginya, Telinga lebar bentuk sedikit segitiga, bentuk kepala dengan dahi rata, pada ujung belalai memiliki 2 buah fitur menyerupai jari. Terdapat 2 sub spesies, subspesies yang hidup di semak dan savana, dan subspesies yang hidup di hutan. Gajah semak Afrika memiliki 5 kuku depan dan 4 kuku belakang, sedangkan gajah hutan Afrika memiliki 5 kuku depan dan 3 kuku belakang. Peranan Gajah : • Dimanfaatkan tenaganya untuk melakukan kerja berat. • Sebagai kendaraan. • Gadingnya dimanfaatkan sebagai hiasan bernilai tinggi. “Akan tetapi sebagian besar gajah telah menduduki kategori Appendix I (species yang dilarang untuk perdagangan komersial internasional karena kerentanannya terhadap kepunah-an)”. Gambar 2.2 Gajah Afrika
  • 22. 21 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan  Di dalam Ordo Carnivora terdapat 2 Subordo yaitu Fissipedia dan Pinnipedia. Subordo Fissipedia merupakan kelompok karnivora yang hidup di daratan, terdapat 5 family yaitu Felidae, Viverridae, Mustelidae, Ursidae, dan Canidae. Subordo Pinnipedia merupakan karnivora yang hidup di lautan, terdapat 3 family, yaitu Phocidae, Otariidae, dan Odobenidae. Di dalam Ordo Probocidae hanya terdapat 1 family yaitu Elephantidae.  Contoh Spesies o Ordo Carnivora  Subordo Fissipedia  Family Felidae : Panthera tigris sumatrae (Harimau Sumatera) ;Panthera leo (Singa Africa) ; Felis domesticus (Kucing rumahan)  Family Viverridae : Herpestes javanicus (Garangan)  Family Mustelidae : Lutra sumatrana (Berang-Berang)  Family Ursidae : Helarctos malayanus (Beruang madu)  Family Canidae : Canis Familiaris (Anjing Rumahan)  Subordo Pinnipedia  Family Phocidae : Monachus tropicalis (Anjing Laut)  Family Otariidae : Eumetopias jubatus (Singa Laut)  Family Odobenidae : Odobenus rosmarus (Walrus) o Ordo Proboscidae  Family Elephanthidae : Elephas maximus sumatranus (Gajah Sumatera) ; Elephas maximus boornensis (Gajah pigmy Kalimantan); Loxodonta africana (Gajah Afrika).
  • 23. 22  Ciri Spesifik dan Ciri Pembeda o Ordo Carnivora  Subordo Fissipedia  Family Felidae : Pada lidah ada papillae panjang dari bahan tanduk, memiliki cakar yang dapat ditarik kembali.  Family Viverridae : Cakar dapat ditarik kembali, tubuh panjang dan langsing, tungkai pendek, moncong meruncinng dan kelenjar-kelenjar ada di dekat anus.  Family Mustelidae : Cakar tidak dapat ditarik kembali, jari- jari berselaput, di dekat anus ada kelenjar yang getahnya berbau.  Family Ursidae : Berjalan menapak pada telapak kaki (plantigrade) , cakar tidak dapat ditarik kembali  Family Canidae : Berjalan pada ujung jari (digitigrade), cakar tidak dapat ditarik kembali  Subordo Pinnipedia  Family Phocidae : Tidak memiiki cuping telinga (telinga luar), moncongnya agak meruncing, memiliki tungkai belakang (hind flippers).  Family Otariidae : Memiliki daun telinga, tidak memiliki taring panjang.  Family Odobenidae : Tidak memiliki daun telinga, memiliki sepasang taring panjang. Moncongnya pendek & datar di bagian depan. o Ordo Proboscidea  Family Elephantidae : memiliki belalai yang merupakan modifikasi dan rangkaian evolusi dari mulut bagian atas dan hidung menjadi organ pencengkram, selain itu terdapat pula sepasang gading/tusks yang merupakan modifikasi dari gigi seri.
  • 24. 23  Genus Elephas : Asia bertubuh lebih kecil memiliki telinga yang membulat dan lebih kecil dibandingkan dengan telinga gajah Afrika, bentuk kepala membentuk 2 tonjolan menyerupai kubah, pada ujung belalai terdapat sebuah fitur menyerupai jari.  Genus Loxodonta : Bertubuh lebih besar dibandingkan gajah Asia, bagian bahu merupakan titik tertingginya, Telinga lebar bentuk sedikit segitiga, bentuk kepala dengan dahi rata, pada ujung belalai memiliki 2 buah fitur menyerupai jari.  Peranan Ordo Carnivora dan Proboscidea: o Ordo Carnivora : Sebagai penyeimbang ekosistem, predator, pengendali hama, dan sebagai hewan peliharaan. o Ordo Proboscidea :Dimanfaatkan tenaganya untuk melakukan kerja berat. sebagai kendaraan, gadingnya dimanfaatkan sebagai hiasan bernilai tinggi. B. Daftar Pustaka Alikodra, Soerianegara I.1990.Pengelolaan Satwa Liar Jilid 1.Fakultas Kehutanan IPB.Bogor Jafnir.2004.Struktur Perkembangan Hewan 1.Universitas Andalas.Padang Vaughan, Terry A.2011.Mammalogy 5th Edition.Jones and Bartlett Publisher,LLC:USA. http://www.harimausumatra.com/p/harimau-sumatra.html?m=1 diakses pada tanggal 10 Mei 2013 http://www.itis.gov diakses pada tanggal 10 Mei 2013
  • 25. 24 C. Pertanyaan dan Jawaban 1. Aini : Mengapa ukuran gading gajah Asia dan gajah Afrika berbeda? Jawaban: Perbedaan habitat menyebabkan terjadinya perbedaan struktur tubuh, bukan hanya gading, bentuk tubuh gajah Asia dan gajah Afrika pun berbeda, gajah Asia lebih kecil dan Gajah Afrika lebih besar. Untuk perbedaan ukuran, mungkin dikarenakan habitat gajah Asia yang cenderung sempit dan hidup di hutan tubuhnya kecil/tidak terlalu besar sehingga dapat bergerak dengan bebas dan lincah karena dipengaruhi habitatnya yang sempit pula, gadingnya pun demikian karena lingkungan yang sempit, tubuh yang kecil dan kompetisi antar individu jarang ditemui maka gading tidak berkembang, dan hanya gajah jantan yang memiliki gading lebih panjang. Gajah Afrika yang habitatnya luas dan cenderung hidup di padang rumput memiliki tubuh yang besar. Gading gajah afrika pun lebih besar dan baik jantan maupun betina memiliki gading yang panjang, yang mungkin dipengaruhi kompetisi yang ketat antar individu. 2. Ridwan: Mengapa kucing dan anjing jika bertemu selalu berkelahi? Jawaban: Berkelahi merupakan sifat alami hewan, dikarenakan adanya kompetisi dari segi mencari makan, mencari pasangan, maupun penguasaan daerah atau teritori. 3. Qoniul : Darimanakah perkembangan Belalai dan Gading pada gajah? Jawaban : Gajah memiliki belalai yang merupakan modifikasi dan rangkaian evolusi dari mulut bagian atas dan hidung menjadi organ pencengkram, sepasang gading/tusks merupakan modifikasi dari gigi seri atas.