Festival Budaya Baduy 2016 akan diselenggarakan pada 4-6 November 2016 di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten. Festival ini bertujuan untuk mempromosikan dan melestarikan budaya dan produk masyarakat Baduy serta meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pariwisata budaya. Berbagai kegiatan akan diselenggarakan seperti pameran produk dan kuliner lokal, pentas seni budaya, workshop, dan kunjungan ke lokasi wis
3. Sekapur sirih
Festival Baduy 2016 terlahir dari sebuah ide Perangkat Desa Kanekes, Kecamatan
Leuwidamar Kabupaten Lebak, Banten, bersama para pelaku/pengrajin tenun dan
produk serta masyarakat Baduy lainnya yang didukung oleh Rimbawan Muda
Indonesia dan Disporapar Kab. Lebak, yang melihat pentingnya membangun
keserasian budaya, peningkatan pengetahuan lokal, destinasi wisata dan
pertumbuhan ekonomi untuk memperkuat tatanan/aturan budaya lokal yang ada.
Prinsip “Gunung teu meunang dilebur, Lebak teu meunang dirusak”
(Gunung tidak boleh dihancurkan, Lembah tidak boleh dihancurkan) merupakan
komitmen masyarakat Baduy dalam menjaga dan mengelola sumberdaya
alam/hutan. Hal ini wajib menjadi rujukan dan pembelajaran semua pihak dalam
menata, mengatur, dan mengimplementasikan tatakelola/tata kuasa sumberdaya
alam agar mampu memberikan manfaat berupa keterjagaan lingkungan serta
peningkatan ekonomi bagi masyarakat.
Festival Baduy 2016 akan menampilkan pameran produk unggulan berupa tenun
dan kerajinan kreatif lainnya, pameran kuliner khas, pentas seni dan budaya,
workshop tata kelola desa dan wisata dan pemecahan rekor menenun.
3
4. Pendahuluan
Warga Kanekes atau yang dikenal dengan sebutan Baduy ini merupakan sang
penjaga alam sesungguhnya, yang menjaga keutuhan dan kelestariannya serta
memanfaatkan tanpa berlebihan.
Secara umum keberadaan masyarakat Adat Baduy telah diakui dalam bentuk Perda
Lebak No. 13 Tahun 1990 tentang Pembinaan dan Pengembangan Lembaga Adat
Masyarakat Baduy di Kabupaten Daerah Tingkat II Lebak dan Perda No. 32 tahun
2001 tentang Perlindungan atas Hak Ulayat Baduy.
Dengan aturan adat yang dipegang teguh, mereka mengelola Leuweung Kolot /
Hutan Adat (2.492,06 ha), lahan pertanian berupa huma (2.585,29 ha) dan
pemukiman (24,50 ha) tetap terjaga dan terkelola dengan baik hingga sekarang di
lahan seluas 5.136,58 ha (Disporapar Lebak, 2016).
Warga Baduy yang kini berjumlah 3.300 KK atau 11.667 jiwa percaya bahwa tanah
atau lahan adalah ambu atau ibu yang memiliki arti penting dan wajib dihormati,
layaknya anak yang menghormati ibu nya (RMI, 2016).
4
5. Tidak hanya bagi warga Baduy, pada tahun 2015-2016 , DPRD Kabupaten Lebak
melahirkan Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2015 tentang Pengakuan, Perlindungan
dan Pemberdayaan Masyarakat Adat Kasepuhan, Perda 01 Tahun 2016 tentang
Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah dan Perda 02 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Kepariwisataan.
Pemerintah Kabupaten Lebak sangat progressif dan patut untuk diapresiasi dalam
memberikan jaminan legalitas pengakuan dan perlindungan atas keberadaan
seluruh masyarakat hukum adat, serta menjadi pelopor kebijakan daerah yang
peduli terhadap masyarakat adat yang hidup di wilayah administratif Kabupaten,
dan mampu menginspirasi Kabupaten lain di Indonesia.
Atas hal tersebut, saat ini perlu dilanjutkan dengan program nyata menjalankan
Perda tersebut secara bersama dan bergandengan tangan, baik Pemerintah Daerah,
Pemerintah Pusat serta ragam pihak lainnya untuk bersinergi membangun
kesejahteraan dan kedaulatan masyarakat adat di Indonesia, termasuk menjalankan
putusan MK 35/PUU-X/2012 dan kebijakan nasional yang sesuai dengan mandat
konstitusi.
5
7. Tujuan
• Memperkuat , menjaga dan melindungi kelembagaan
adat, budaya dan produk masyarakat Baduy agar tetap
lestari;
• Mempromosikan bentuk-bentuk pengelolaan
sumberdaya hutan berbasis masyarakat yang dikelola
oleh Masyarakat Baduy kepada publik ;
• Mempromosikan potensi wisata budaya Baduy dengan
keunikan seni, tradisi dan kearifan lokalnya;
• Menjalin komunikasi multipihak dalam membangun
Lebak Sejahtera melalui pertumbuhan ekonomi lokal
yang mandiri, adil dan berkelanjutan;
• Promosi hasil ekonomi kreatif untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Baduy.
7
8. Profil Acara
Program Acara : Festival Baduy 2016
Jenis Acara : Live Event, Exhibition (Pameran Produk dan Kuliner), Sarasehan,
Workshop, Pentas Seni dan Budaya
Hari/Tanggal : Jum’at-Minggu, 4-6 November 2016
Jam : Mulai 08.30 - selesai (Rundown terlampir)
Tempat : Kampung Kaduketug, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten.
Penyelenggara : Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Lebak,
Rimbawan Muda Indonesia (RMI),
Pemerintah Desa Kanekes, Pemerintah Desa Bojongmenteng;
Pendukung : Kemenko PMK, Kemendesa dan PDT, Kementerian Pariwisata,
Kementerian LHK, Kemensos, Kemkominfo, PANDI, Pemprov. Banten,
Pemkab. Lebak, DFAT, The Asia Foundation, Kemitraan
Pendanaan: Kemenko PMK melalui Program Peduli, Sponshorsip.
8
10. • Peletakkan batu pertama Gerbang Wisata Budaya Baduy;
• Pemberian Penghargaan “Katineung” dari Menteri Kemenko PMK
untuk Bupati Lebak dan DPRD Kab. Lebak sebagai Bupati dan DPRD
peduli adat;
• Pemecahan Rekor menenun (melibatkan 500 orang penenun yang
akan menenun secara bersama-sama);
• Lomba mewarnai tingkat TK dan SD;
• Lomba tarian daerah tingkat TK/SD/SMP;
• Fashion show tingkat Anak-anak;
• Exhibition : Pameran produk dan pameran kuliner khas masyarakat
adat;
• Pentas seni budaya tradisi;
• Workshop Kewirausahaan Berbasis Digital untuk para pelaku
UKM/IKM di Kab. Lebak;
• Workshop Tata Kelola Wisata dan Ekonomi Kreatif melalui BUMDES.
• Pelayanan Sosial: Kesehatan, Donor Darah, Akte kelahiran,
• Pendaftaran Website Gratis bagi UKM/IKM, Sekolah, Ponpes, Desa,
Ormas, Komunitas dll)
10
Kegiatan
11. Peserta dan Undangan
• Warga Desa Kanekes dan sekitarnya
• Pengrajin
• Pelaku UKM/IKM Kab. Lebak
• Pelaku UKM Digital Kab. Lebak
• Pelaku Pariwisata Kab. Lebak
11
• Bupati Lebak
• Wakil Bupati Lebak
• Ketua DPRD Lebak
• Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisat Kab. Lebak
• Dinas Koperasi dan UKM Kab. Lebak
• Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Lebak
• Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Lebak
• Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Lebak
• Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
• Badan Pertanahan Nasional Kab. Lebak
• Camat Leuwidamar
• The Asia Foundation
• Kemitraan
• Pengurus SABAKI / PD AMAN BANTEN KIDUL
• Epistema
• JKPP
• Pengurus Besar AMAN
• HuMa
• BRWA
• Media Nasional dan Daerah
• Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Masyarakat dan
Kebudayaan (Kemenko PMK)
• Kementerian Pariwisata
• Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan
• Kementerian Desa Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
• Kementerian Sosial
• Gubernur Banten
Peserta
Undangan
12. Rundown Acara
No Waktu Kegiatan Penanggung Jawab Tempat
Jum’at, 4 November 2016
1 08.00-09.00 1. Registrasi Peserta Panitia Panggung Utama
2 09.00-11.00 Penyambutan Menko PMK beserta rombongan Disporapar Setda Kab. lebak
3 09.00-11.00 1. Lomba mewarnai dan pentas seni tradisional
2. Penilaian Pencatatan Rekor
3. Pelayanan Sosial
Panitia
Panitia
Panitia, SKPD terkait
Panggung utama
T. Parkir Ciboleger
4 11.00-13.00 Shalat Jum’at dan Makan siang Disporapar Setda Kab. Lebak
5 13.00-13.30 Penyambutan Menko PMK beserta Rombongan (Pengalungan tenun
Baduy sekaligus Peletakkan Batu Pertama Gerbang Budaya Baduy)
Disporapar, Panitia Tugu Gerbang Baduy
arah Ciboleger
6 13.30-15.00 PEMBUKAAN
1. Pembukaan dilanjutkan pembacaan Do’a
2. Menyanyikan Indonesia Raya
3. Laporan Dewan Pengarah : (Deputi VII Kemenko PMK)
4. Sambutan
1. Bupati Lebak
2. Menko PMK (sekaligus membuka acara dengan
membunyikan Angklung Buhun baduy didampingi pejabat
lainnya)
5. Penganugerahan “Katineung” dari Menko PMK kepada Bupati
Lebak dan ketua DPRD Lebak sebagai Bupati dan DPRD Peduli
Adat;
6. Penyerahan Piagam pemecah Rekor menenun
7. Penutupan
MC
Petugas
I Nyoman Shuida
Hj. Iti Octavia, SE,M.Si
Menko PMK ,
Menko PMK, Bupati
lebak, Ketua DPRD Kab.
Lebak
Petugas
MC
Panggung Utama
7 15.00-16.00 Sarasehan Budaya: Memperkuat peran Desa dan Adat untuk
menjaga kearifan lokal dalam mengelola sumber daya hutan
berkelanjutan. Keynote Speech: 1. Menteri Desa dan PDT, 2.
Menteri Pariwisata,
Moderator : Nia
Ramdhaniaty (RMI)
Panggung Utama
8 16.00-17.00 Kunjungan lokasi pameran produk dan kuliner khas masyarakat
adat
Panitia Kampung Kaduketug,
Kanekes
9 19.00-22.00 Hiburan Panitia Panggung Utama
13. 13
No Waktu Kegiatan
Penanggung
Jawab
Tempat
Sabtu, 5 November 2016
1 08.00-09.00 Registrasi
2 09.00-12.00 Workshop I : Menghadapi Peluang dan Tantangan UKM/IKM di era digital
Peserta : Pengrajin, pelaku usaha, perangkat Desa
Narasumber :
1. Septriana Tangkary (Dirjen Pemberdayaan Informatika, Kemkominfo),
2. Indag Kab. Lebak
3. Chairul Avif, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia
4. Dinas Koprasi dan UKM);
5. Perbankan
Moderator : Alexander
Mering (Kemitraan)
Rumah Singgah
Desa Kanekes
3 09.00-12.00 Permainan anak-anak jaman baheula
Tempat : SDN 2 Bojongmenteng
Panitia Panggung Utama
4 12.00-13.00 Ishoma
5 13.00-15.00 Workshop II: Peranan BUMDES dalam pengelolaan aset desa adat dan wisata
Peserta : Perangkat Desa, pelaku wisata, pelaku usaha
Narasumber :
1. Bayu Dermaji (Kepala Desa Dermaji, Banyumas)
2. Ahmad Erani (Dirjen PPMD Kemendesa dan PDT),
3. BPMPD Kab. Lebak,
4. Disporapar Kab. Lebak
Moderator : Aji Sahdi
Sutisna (RMI)
Rumah Singgah
Desa Kanekes
6 19.00-22.00 Pagelaran Seni Jaipong Panitia Kaduketug, Kenekes
Minggu, 6 November 2016
1 08.00-09.00 Registasi peserta Panitia Kaduketug, Kenekes
2 09.00-12.00 Wisata alam ke jembatan akar dan Gajeboh Panitia, Disporapar Gajeboh
12.00 Penutupan Panitia
Rundown Acara
18. Rute Menuju Festival Baduy 2016
4-6 November 2016
Kendaraan Umum
1. Kereta Api
• KRAKATAU; Dari : Purwokerto 16.30, Cirebon
18.30, Pasar senen 22.00 – Rangkasbitung, setiap
hari
• Kereta Lokal; Dari Angke-Rangkasbitung
jam 04.30-15.30 setiap hari
• KRL; Dari : Tanah Abang- Maja
(naik ojek menuju Rangkasbitung)
2. BIS/MICRO
• Rute : Jakarta/kalideres/Serang/Tangerang/Bogor -
Rangkasbitung (terminal Mandala)
• Dari Stasiun Rangkasbitung/ Terminal Mandala
naik angkot menuju Terminal Aweh
• Kemudian Naik angkutan micro bis/elf jurusan
Ciboleger maximal jam 15.00 setiap hari
Kendaraan Pribadi
Dari Jakarta/Tangerang
1. Via Balaraja : Keluar tol Balaraja Barat – Cisoka –
Rangkasbitung – Aweh – Leuwidamar- Ciboleger
2. Via Serang: Keluar toll serang Timur –
Pandeglang- Rangkasbitung-Aweh –
Leuwidamar- Ciboleger
Perkiraan waktu : 4-5 jam
Dari Bogor/Sukabumi/Cianjur
• Bogor – Dramaga - Leuwiliang – Jasinga – Cipanas
– Rangkasbitung- Aweh – Leuwidamar- Ciboleger
Perkiraan waktu (4 Jam)
CP: +62 858 1494 6434 (Aji)