SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
By:
Saifuli Sofi’ah
Rachma Afifah
Yusmantoro
2
Pengantar Trigonometri Bola
 Tiga buah busur lingkaran besar
membentuk segitiga
bola.
 Sudut bola didefinisikan
sebagai sudut yang diben-
tuk oleh perpotongan dua
buah lingkaran besar.
3
Beberapa Sifat
 a, b, c, A, B, C < 1800
 00 < (a+b+c) < 3600
 1800 < (A+B+C) < 5400
 Jumlah sebarang dua sisi selalu lebih besar
daripada sisi ke tiga
 Bila jumlah sebarang dua sisi sama dengan
1800, jumlah sudut yang berhadapan dengan
kedua sisi tersebut sama dengan 1800
 Sisi terpendek berhadapan dengan sudut
terkecil, sedangkan sisi terpanjang berha-
dapan dengan sudut terbesar
4
Beberapa Formula Trigonometri Bola
 Formula Cosinus
cos(a) cos(b)cos(c) sin(b)sin(c)cos(A)
cos(b) cos(a)cos(c) sin(a)sin(c)cos(B)
cos(c) cos(a)cos(b) sin(a)sin(b)cos(C)
 
 
 
5
 Formula Sinus
sin(a) sin(b) sin(c)
sin(A) sin(B) sin(C)
atau
sin(A) sin(B) sin(C)
sin(a) sin(b) sin(c)
 
 
“Untuk nilai a, b, dan c
yang kecil dan dinyatkan
dalam satuan radian,
aturan sinus segitiga
bola kembali ke bentuk
aturan sinus segitiga
di bidang datar”
sin(a)  (a)
sin(b)  (b)
sin(c)  (c)
6
Segitiga Bola Siku-Siku
 Segitiga bola dengan sedikitnya satu buah
sudutnya sama dengan 90 disebut segi-tiga
bola siku-siku.
 Khusus pada segitiga bola siku-siku berlaku
aturan “NAPIER”, yaitu aturan putaran lima
unsur.
C
A
B
90
a
b
c
7
 Aturan “NAPIER” untuk sudut siku-siku di B:
a
90 - A
c
90 - b
90 - C
C
A
B
90
a
b
c
 Sinus unsur tengah = hasil kali tangen unsur yang
mengapit
 Sinus unsur tengah = hasil kali cosinus unsur yang
berhadapan
Bintang-bintang nampak beredar di
langit karena bumi berotasi. Jika
bumi tidak berotasi terhadap
sumbunya, bintang-bintang tidak
akan berpindah tempat.
Para astronom zaman dahulu membuat suatu tata koordinat benda langit sedemikian
rupa sehingga koordinat bintang dapat dibuat tidak berubah terhadap waktu
Untuk menyatakan suatu posisi suatu benda langit dapat digunakan
beberapa macam tata koordinat yang semuanya merupakan system
koordinat bola tanpa memperhitungkan jarak dari pusat bola
• lingkaran besar, yaitu lingkaran-lingkaran yang
berpusat dipusat bola
• lingkaran kecil yang pusatnya tidak pada pusat
bola
sistem koordinat
benda langit
lintang bujur
Tata Koordinat Geografis
• Suatu garis bujur yang membentuk setengah lingkaran
dari kutub utara, melalui kota Greenwich di Inggris
hingga kekutub selatan merupakan bujur acuan 00
• acuan waktu universal yang didunia disebut GMT
(Greenwich Mean Time)
• Titik-titik yang bujurnya sama memiliki waktu local
yang sama pula
• Tempat-tempat yang lintangnya sama memiliki
panjang siang atau panjang malam yang sama.
Jarak antara dua kota yang bujur geografisnya sama tetapi lintangnya berbeda dapat
dihitung dari beda lintang kedua kota tersebut
Bujur geografis kota Jakarta hampir sama dengan
kota Irutsk di Rusia. Lintang Jakarta adalah -60 10’,
1060 48’dan irutsk 520 18’. 1040 15’. Jarak sudut
kedua kota itu kurang lebih 580 38’. Jaraknya adalah
580 38’/1800) x π x radius Bumi. Dengan
menggunakan data Radius Bumi 6378 km, maka
jarak kedua kota itu adalah kurang lebih 6530 km.
Cara ini tidak dapat dilakukan untuk dua kota yang lintangnya sama dengan bujur yang
berbeda
jarak antara dua kota dapat diperoleh dengan
rumus yang dapat diturunkan dari rumus
cosinus untuk segitiga bola :
D= R+ (arc cos (sin a sib b + cos a cos b
cos (P1-P2))
Dengan : D= Jarak dalam kilometer
R+= Radius bumi dalam kilometer
a = lintang kota pertama
b = lintang kota kedua
P1 = Bujur kota pertama
P2 = Bujur kota kedua
Tata Koordinat
Horizon
• Titik Zenith adalah suatu titik
khayal pada bola langit tepat
vertical diatas kepala
pengamat.
• Titik Nadir adalah kebalikan
dari titik zenith, berada pada
bola langit dibawah
pengamat.
• lingkaran meridian Adalah
lingkaran yang membagi
langit menjadi dua bagian
yang sama
• Lintang (a= altitude) adalah14
 Rentang azimut: 00 ≤ A ≤ 3600
 Rentang ketinggian: -900 ≤ h ≤ +900
 h = 00 benda berada di horison
h = -900 benda di titik nadir
h = +900 benda di titik zenit
15
Kelemahan sistem koordinat horison:
1. Tergantung tempat di muka bumi. Tempat berbeda,
horisonnya pun berbeda.
2. Tergantung waktu, terpengaruh oleh gerak harian.
3. Bila pengamatan dilakukan dengan bantuan
teleskop, kedua sumbu teleskop harus bergerak
mengikuti gerak semu harian benda langitnya.
Kelebihan sistem koordinat horison:
1. Praktis, sederhana, langsung mudah dibayangkan
letak bendanya di bola langit.
TATA KOORDINAT EKUATOR
 Di dalam tata koordinat horizon, posisi benda
langit berubah setiap saat karena semua benda
langit “beredar” (bergantung waktu)
 Benda langit mengelilingi bumi karena bumi
yang berotasi.
 Jika bumi tidak berotasi, maka kita akan tahu
bahwa hanya bulan saja yang benar-benar
mengelilingi bumi sedangkan bintang-bintang
tampak tetap di langit
Sikap Bola Langit
Pada tata koordinat equator,
AR dan deklinasi sebuah
bintang selalu tetap
 Pada tata koordinat
ekuator, lintasan bintang
di langit dapat
ditentukan dengan tepat
karena faktor lintang
geografis pengamat
diperhitungkan, sehingga
lintasan edar bintang-
bintang di langit (ekuator
Bumi) dapat dikoreksi
terhadap pengamat.
Sistem Koordinat Ekuatorial
 Diperoleh dengan memproyeksikan garis-
garis bujur dan lintang di permukaan bola
Bumi ke permukaan bagian dalam bola langit.
* bujur geografis  bujur langit (asensio
rekta, )
* lintang geografis  lintang langit (deklinasi,
)
 Sistem koordinat ekuatorial:
* bidang fundamental  bidang ekuator
langit
* titik acuan/referensi  titik Aries
Ordinat-ordinat dalam tata
koordinat ekuator
 Lintang suatu bintang dinyatakan
dengan deklinasi . Deklinasi adalah jarak
sudut antara benda langit dengan
proyeksinya pada lingkaran khatulistiwa
 Busur yang diukur dari Meridian
Pengamat di sepanjang lintasan benda
langit dari titik kulminasinya disebut
dengan sudut jam atau Hour Angle (HA),
22
Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012
MERIDIAN LANGIT
U
T
S
B
Z
N
VERTIKAL UTAMA
Bintang
h
Koordinat benda langit: (A , h)
A
*
Titik Aries
 Titik Aries ( titik musim semi) lambangnya 
ialah salah satu titik potong antara lingkaran
ekliptika dengan lingkaran ekuator
 Titik ini adalah posisi matahari pada saat
melintasi khatulistiwa pada tanggal 21 Maret.
 titik  digunakan untuk menentukan koordinat
bujur
Sudut jam titik  disebut Waktu Bintang atau
Waktu Sideris Lokal (LST).
Ascensio Recta ( )
• AR sebuah bintang ialah busur pada equator diukur
dari titik aries () berlawanan dengan arah
peredaran semu harian sampai proyeksi
bintang pada equator
• Besar AR dari 00 sampai 3600 ( selalu positif)
 Rentang asensio rekta: 00 ≤  ≤ 3600
atau
Rentang asensio rekta: 0jam ≤  ≤ 24jam
 Rentang deklinasi: -900 ≤  ≤ +900
  = 00 benda berada di ekuator langit
 = -900 benda di kutub selatan langit
 = +900 benda di kutub utara langit
 Dalam kegiatan observasi, digunakan sudut
jam (HA – Hour Angle) sebagai pengganti
asensio rekta.
 Hubungan antara asensio rekta dan sudut
jam:
Waktu Bintang HA  
Kelebihan dan kekurangan
Kelemahan sistem koordinat ekuator:
1. Sulit dibayangkan letak bendanya di bola langit.
2. Sudut jam benda langit tergantung waktu
pengamatan.
 Kelebihan sistem koordinat ekuator:
Bila pengamatan dilakukan dengan bantuan teleskop,
hanya satu sumbu teleskop saja yang bergerak
mengikuti gerak semu harian benda langitnya.
Contoh Soal
 Bintang R dengan asensiorekta dan deklinasi
diamati oleh pengamat pada lintang 45° LS pada
21 Maret pukul 12.00 waktu lokal. Lukislah posisi
bintang itu dengan menggunakan tata koordinat
ekuator!
Hitunglah sudut jam dan tinggi bintang tersebut!
Penyelesaian:
Gambarlah dulu bola langitnya (misal S di kiri),
kemudian gambar ekuator langit dengan KLS berjarak
45° dari titik Selatan.
Berdasarkan data yang ada, cari dulu letak titik .
Pada tanggal 21 Maret, , yang berarti 180° diukur dari
titik A ke arah Barat.
Setelah itu, tarik asensiorekta (α) berlawanan arah LST
sebesar 225° sampai ke proyeksi bintang di R’.
Kemudian tarik busur δ ke arah KLS (karena δ negatif,
maka ditarik ke arah selatan) sebesar 60°.
Terakhir, gambarlah lingkaran almukantaratnya. Agar
jelas, berilah warna.
tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)

More Related Content

What's hot

Bola langit dan tata koordinat
Bola langit dan tata koordinatBola langit dan tata koordinat
Bola langit dan tata koordinat
RISCASHINTYA
 

What's hot (20)

Gaya pasang surut
Gaya pasang surutGaya pasang surut
Gaya pasang surut
 
Astronomi fisika bab i vb
Astronomi fisika bab i vbAstronomi fisika bab i vb
Astronomi fisika bab i vb
 
Fisika kelas X besaran vektor
Fisika kelas X besaran vektorFisika kelas X besaran vektor
Fisika kelas X besaran vektor
 
Tata Koordinat Benda Langit
Tata Koordinat Benda LangitTata Koordinat Benda Langit
Tata Koordinat Benda Langit
 
Mekanika Benda Langit (TPOA 2013).ppt
Mekanika Benda Langit (TPOA 2013).pptMekanika Benda Langit (TPOA 2013).ppt
Mekanika Benda Langit (TPOA 2013).ppt
 
79309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-200879309543 solusi-osn-astro-2008
79309543 solusi-osn-astro-2008
 
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
 
Astronomi waktu dan kalender
Astronomi waktu dan kalenderAstronomi waktu dan kalender
Astronomi waktu dan kalender
 
Ppt medan magnet
Ppt medan magnetPpt medan magnet
Ppt medan magnet
 
Bola langit dan tata koordinat
Bola langit dan tata koordinatBola langit dan tata koordinat
Bola langit dan tata koordinat
 
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s391343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
91343390 solusi-osk-astro-2012-kode-s3
 
4.hukum gauss
4.hukum gauss4.hukum gauss
4.hukum gauss
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Hukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newtonHukum gravitasi newton
Hukum gravitasi newton
 
Materi astronomi
Materi astronomiMateri astronomi
Materi astronomi
 
Takor ekliptika
Takor ekliptikaTakor ekliptika
Takor ekliptika
 
Soal dan solusi osk astronomi 2013 by mariano
Soal dan solusi osk astronomi 2013 by marianoSoal dan solusi osk astronomi 2013 by mariano
Soal dan solusi osk astronomi 2013 by mariano
 
Menghitung jarak dalam astronomi
Menghitung jarak dalam astronomiMenghitung jarak dalam astronomi
Menghitung jarak dalam astronomi
 
59511353 solusi-osn-astro-2010
59511353 solusi-osn-astro-201059511353 solusi-osn-astro-2010
59511353 solusi-osn-astro-2010
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
 

Similar to tata koordinat benda langit (astronomi)

Similar to tata koordinat benda langit (astronomi) (20)

A2 laporan asbol_18des
A2 laporan asbol_18desA2 laporan asbol_18des
A2 laporan asbol_18des
 
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptxIPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
 
212437478 astronomi-bola fadly gaulan
212437478 astronomi-bola fadly gaulan212437478 astronomi-bola fadly gaulan
212437478 astronomi-bola fadly gaulan
 
Tatakoordinat
TatakoordinatTatakoordinat
Tatakoordinat
 
EPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptx
EPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptxEPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptx
EPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptx
 
Asbol.pptx
Asbol.pptxAsbol.pptx
Asbol.pptx
 
Kuliah2. hdr
Kuliah2. hdrKuliah2. hdr
Kuliah2. hdr
 
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semestaAstronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
Astronomi dasar dan sifat-sifat alam semesta
 
Takor horison
Takor horisonTakor horison
Takor horison
 
Tata koordinat
Tata koordinatTata koordinat
Tata koordinat
 
Pengukuran sudut
Pengukuran sudutPengukuran sudut
Pengukuran sudut
 
1. Pengantar Astronomi.pptx
1. Pengantar Astronomi.pptx1. Pengantar Astronomi.pptx
1. Pengantar Astronomi.pptx
 
Ilmu pelayaran datar
Ilmu pelayaran datarIlmu pelayaran datar
Ilmu pelayaran datar
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Waktu sholat
Waktu sholatWaktu sholat
Waktu sholat
 
Soal osk astro 2012
Soal osk astro 2012Soal osk astro 2012
Soal osk astro 2012
 
Ilmu ukur tanah
Ilmu ukur tanahIlmu ukur tanah
Ilmu ukur tanah
 
Dasar dasar hisab praktis
Dasar dasar hisab praktisDasar dasar hisab praktis
Dasar dasar hisab praktis
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Takor equator
Takor equatorTakor equator
Takor equator
 

More from Ajeng Rizki Rahmawati

Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabolaSoal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Ajeng Rizki Rahmawati
 

More from Ajeng Rizki Rahmawati (20)

Pts FISIKA X MIPA 1920
Pts FISIKA X MIPA 1920 Pts FISIKA X MIPA 1920
Pts FISIKA X MIPA 1920
 
Pts bio lintas minat x ips 1920
Pts bio lintas minat x ips 1920 Pts bio lintas minat x ips 1920
Pts bio lintas minat x ips 1920
 
Kisi kisi fisika x pts 1 1920
Kisi kisi fisika x pts 1 1920Kisi kisi fisika x pts 1 1920
Kisi kisi fisika x pts 1 1920
 
RPP HAKIKAT FISIKA
RPP HAKIKAT FISIKA RPP HAKIKAT FISIKA
RPP HAKIKAT FISIKA
 
Rpp teks eksposisi
Rpp teks eksposisiRpp teks eksposisi
Rpp teks eksposisi
 
Rpp unsur zat senyawa smp
Rpp unsur zat senyawa smpRpp unsur zat senyawa smp
Rpp unsur zat senyawa smp
 
Rpp perubahan zat fisika smp
Rpp perubahan zat fisika smpRpp perubahan zat fisika smp
Rpp perubahan zat fisika smp
 
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMPRPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
RPP Sistem Pencernaan Manusia Kelas 8 VIII SMP
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMISINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
SINOPSIS NYANYIAN SUNYI BUAT ADIKKU SAYANG, PARMI
 
Puisi jasamu
Puisi jasamuPuisi jasamu
Puisi jasamu
 
Tetaplah Tersenyum Indonesiaku
Tetaplah Tersenyum IndonesiakuTetaplah Tersenyum Indonesiaku
Tetaplah Tersenyum Indonesiaku
 
materi siapsiaga bencana PMR WIRA
materi siapsiaga bencana PMR WIRAmateri siapsiaga bencana PMR WIRA
materi siapsiaga bencana PMR WIRA
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Momentum dan impuls
Momentum dan impuls Momentum dan impuls
Momentum dan impuls
 
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabolaSoal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
Soal soal materi gerak melingkar dan gerak parabola
 
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkarPpt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
 
Gerak parabola fisika sma
Gerak parabola fisika smaGerak parabola fisika sma
Gerak parabola fisika sma
 
Gerak melingkar fisika sma
Gerak melingkar fisika smaGerak melingkar fisika sma
Gerak melingkar fisika sma
 
gelombang stasioner ppt
gelombang stasioner pptgelombang stasioner ppt
gelombang stasioner ppt
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 

tata koordinat benda langit (astronomi)

  • 2. 2 Pengantar Trigonometri Bola  Tiga buah busur lingkaran besar membentuk segitiga bola.  Sudut bola didefinisikan sebagai sudut yang diben- tuk oleh perpotongan dua buah lingkaran besar.
  • 3. 3 Beberapa Sifat  a, b, c, A, B, C < 1800  00 < (a+b+c) < 3600  1800 < (A+B+C) < 5400  Jumlah sebarang dua sisi selalu lebih besar daripada sisi ke tiga  Bila jumlah sebarang dua sisi sama dengan 1800, jumlah sudut yang berhadapan dengan kedua sisi tersebut sama dengan 1800  Sisi terpendek berhadapan dengan sudut terkecil, sedangkan sisi terpanjang berha- dapan dengan sudut terbesar
  • 4. 4 Beberapa Formula Trigonometri Bola  Formula Cosinus cos(a) cos(b)cos(c) sin(b)sin(c)cos(A) cos(b) cos(a)cos(c) sin(a)sin(c)cos(B) cos(c) cos(a)cos(b) sin(a)sin(b)cos(C)      
  • 5. 5  Formula Sinus sin(a) sin(b) sin(c) sin(A) sin(B) sin(C) atau sin(A) sin(B) sin(C) sin(a) sin(b) sin(c)     “Untuk nilai a, b, dan c yang kecil dan dinyatkan dalam satuan radian, aturan sinus segitiga bola kembali ke bentuk aturan sinus segitiga di bidang datar” sin(a)  (a) sin(b)  (b) sin(c)  (c)
  • 6. 6 Segitiga Bola Siku-Siku  Segitiga bola dengan sedikitnya satu buah sudutnya sama dengan 90 disebut segi-tiga bola siku-siku.  Khusus pada segitiga bola siku-siku berlaku aturan “NAPIER”, yaitu aturan putaran lima unsur. C A B 90 a b c
  • 7. 7  Aturan “NAPIER” untuk sudut siku-siku di B: a 90 - A c 90 - b 90 - C C A B 90 a b c  Sinus unsur tengah = hasil kali tangen unsur yang mengapit  Sinus unsur tengah = hasil kali cosinus unsur yang berhadapan
  • 8. Bintang-bintang nampak beredar di langit karena bumi berotasi. Jika bumi tidak berotasi terhadap sumbunya, bintang-bintang tidak akan berpindah tempat. Para astronom zaman dahulu membuat suatu tata koordinat benda langit sedemikian rupa sehingga koordinat bintang dapat dibuat tidak berubah terhadap waktu
  • 9. Untuk menyatakan suatu posisi suatu benda langit dapat digunakan beberapa macam tata koordinat yang semuanya merupakan system koordinat bola tanpa memperhitungkan jarak dari pusat bola • lingkaran besar, yaitu lingkaran-lingkaran yang berpusat dipusat bola • lingkaran kecil yang pusatnya tidak pada pusat bola
  • 11. Tata Koordinat Geografis • Suatu garis bujur yang membentuk setengah lingkaran dari kutub utara, melalui kota Greenwich di Inggris hingga kekutub selatan merupakan bujur acuan 00 • acuan waktu universal yang didunia disebut GMT (Greenwich Mean Time) • Titik-titik yang bujurnya sama memiliki waktu local yang sama pula • Tempat-tempat yang lintangnya sama memiliki panjang siang atau panjang malam yang sama.
  • 12. Jarak antara dua kota yang bujur geografisnya sama tetapi lintangnya berbeda dapat dihitung dari beda lintang kedua kota tersebut Bujur geografis kota Jakarta hampir sama dengan kota Irutsk di Rusia. Lintang Jakarta adalah -60 10’, 1060 48’dan irutsk 520 18’. 1040 15’. Jarak sudut kedua kota itu kurang lebih 580 38’. Jaraknya adalah 580 38’/1800) x π x radius Bumi. Dengan menggunakan data Radius Bumi 6378 km, maka jarak kedua kota itu adalah kurang lebih 6530 km.
  • 13. Cara ini tidak dapat dilakukan untuk dua kota yang lintangnya sama dengan bujur yang berbeda jarak antara dua kota dapat diperoleh dengan rumus yang dapat diturunkan dari rumus cosinus untuk segitiga bola : D= R+ (arc cos (sin a sib b + cos a cos b cos (P1-P2)) Dengan : D= Jarak dalam kilometer R+= Radius bumi dalam kilometer a = lintang kota pertama b = lintang kota kedua P1 = Bujur kota pertama P2 = Bujur kota kedua
  • 14. Tata Koordinat Horizon • Titik Zenith adalah suatu titik khayal pada bola langit tepat vertical diatas kepala pengamat. • Titik Nadir adalah kebalikan dari titik zenith, berada pada bola langit dibawah pengamat. • lingkaran meridian Adalah lingkaran yang membagi langit menjadi dua bagian yang sama • Lintang (a= altitude) adalah14
  • 15.  Rentang azimut: 00 ≤ A ≤ 3600  Rentang ketinggian: -900 ≤ h ≤ +900  h = 00 benda berada di horison h = -900 benda di titik nadir h = +900 benda di titik zenit 15 Kelemahan sistem koordinat horison: 1. Tergantung tempat di muka bumi. Tempat berbeda, horisonnya pun berbeda. 2. Tergantung waktu, terpengaruh oleh gerak harian. 3. Bila pengamatan dilakukan dengan bantuan teleskop, kedua sumbu teleskop harus bergerak mengikuti gerak semu harian benda langitnya. Kelebihan sistem koordinat horison: 1. Praktis, sederhana, langsung mudah dibayangkan letak bendanya di bola langit.
  • 17.  Di dalam tata koordinat horizon, posisi benda langit berubah setiap saat karena semua benda langit “beredar” (bergantung waktu)  Benda langit mengelilingi bumi karena bumi yang berotasi.  Jika bumi tidak berotasi, maka kita akan tahu bahwa hanya bulan saja yang benar-benar mengelilingi bumi sedangkan bintang-bintang tampak tetap di langit
  • 19. Pada tata koordinat equator, AR dan deklinasi sebuah bintang selalu tetap  Pada tata koordinat ekuator, lintasan bintang di langit dapat ditentukan dengan tepat karena faktor lintang geografis pengamat diperhitungkan, sehingga lintasan edar bintang- bintang di langit (ekuator Bumi) dapat dikoreksi terhadap pengamat.
  • 20. Sistem Koordinat Ekuatorial  Diperoleh dengan memproyeksikan garis- garis bujur dan lintang di permukaan bola Bumi ke permukaan bagian dalam bola langit. * bujur geografis  bujur langit (asensio rekta, ) * lintang geografis  lintang langit (deklinasi, )  Sistem koordinat ekuatorial: * bidang fundamental  bidang ekuator langit * titik acuan/referensi  titik Aries
  • 21. Ordinat-ordinat dalam tata koordinat ekuator  Lintang suatu bintang dinyatakan dengan deklinasi . Deklinasi adalah jarak sudut antara benda langit dengan proyeksinya pada lingkaran khatulistiwa  Busur yang diukur dari Meridian Pengamat di sepanjang lintasan benda langit dari titik kulminasinya disebut dengan sudut jam atau Hour Angle (HA),
  • 22. 22 Judhistira Aria Utama | TA 2011 - 2012 MERIDIAN LANGIT U T S B Z N VERTIKAL UTAMA Bintang h Koordinat benda langit: (A , h) A *
  • 23. Titik Aries  Titik Aries ( titik musim semi) lambangnya  ialah salah satu titik potong antara lingkaran ekliptika dengan lingkaran ekuator  Titik ini adalah posisi matahari pada saat melintasi khatulistiwa pada tanggal 21 Maret.  titik  digunakan untuk menentukan koordinat bujur Sudut jam titik  disebut Waktu Bintang atau Waktu Sideris Lokal (LST).
  • 24. Ascensio Recta ( ) • AR sebuah bintang ialah busur pada equator diukur dari titik aries () berlawanan dengan arah peredaran semu harian sampai proyeksi bintang pada equator • Besar AR dari 00 sampai 3600 ( selalu positif)
  • 25.  Rentang asensio rekta: 00 ≤  ≤ 3600 atau Rentang asensio rekta: 0jam ≤  ≤ 24jam  Rentang deklinasi: -900 ≤  ≤ +900   = 00 benda berada di ekuator langit  = -900 benda di kutub selatan langit  = +900 benda di kutub utara langit  Dalam kegiatan observasi, digunakan sudut jam (HA – Hour Angle) sebagai pengganti asensio rekta.  Hubungan antara asensio rekta dan sudut jam: Waktu Bintang HA  
  • 26. Kelebihan dan kekurangan Kelemahan sistem koordinat ekuator: 1. Sulit dibayangkan letak bendanya di bola langit. 2. Sudut jam benda langit tergantung waktu pengamatan.  Kelebihan sistem koordinat ekuator: Bila pengamatan dilakukan dengan bantuan teleskop, hanya satu sumbu teleskop saja yang bergerak mengikuti gerak semu harian benda langitnya.
  • 27. Contoh Soal  Bintang R dengan asensiorekta dan deklinasi diamati oleh pengamat pada lintang 45° LS pada 21 Maret pukul 12.00 waktu lokal. Lukislah posisi bintang itu dengan menggunakan tata koordinat ekuator! Hitunglah sudut jam dan tinggi bintang tersebut!
  • 28. Penyelesaian: Gambarlah dulu bola langitnya (misal S di kiri), kemudian gambar ekuator langit dengan KLS berjarak 45° dari titik Selatan. Berdasarkan data yang ada, cari dulu letak titik . Pada tanggal 21 Maret, , yang berarti 180° diukur dari titik A ke arah Barat. Setelah itu, tarik asensiorekta (α) berlawanan arah LST sebesar 225° sampai ke proyeksi bintang di R’. Kemudian tarik busur δ ke arah KLS (karena δ negatif, maka ditarik ke arah selatan) sebesar 60°. Terakhir, gambarlah lingkaran almukantaratnya. Agar jelas, berilah warna.