SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
TUGAS MAKALAH HUKUM PERUNDANG-UNDANGAN
”KETERGANTUNGAN ANTARA POLITIK HUKUM DAN PARTAI POLITIK“




                         Oleh


          NAMA           :          DANI AJI NUGRAHA
          NPM            :          1012011147
          MATA KULIAH    :          HUKUM PERUNDANG-UNDANGAN
          KELAS          :          B2
          TEMA TUGAS     :          PARTAI POLITIK




                    FAKULTAS HUKUM
                  UNIVERSITAS LAMPUNG
                             2012
KATA PENGANTAR


   Saya ucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah swt. karena atas rahmatnya saya dapat
membuat makalah ini yang berjudul ”Ketergantungan Antara Politik Hukum dan Partai Politik”.
Melalui makalah ini, saya akan memaparkan tahapan-tahapan pencapaian tujuan partai politik
dengan berkaca pada politik hukum yang berlaku di Indonesia. Dari sekian banyaknya partai
politik di Indonesia, tentu memiliki satu tujuan umum yang sama, yaitu mendengarkan aspirasi
masyarakat Indonesia guna tercapainya kehidupan yang aman, tenteram damai sentosa dalam
berbangsa dan bernegara.Selain itu saya akan memaparkan hubungan antara partai politik dan
juga politik hukum di Indonesia.
       Demikianlah yang dapat saya sampaikan pada makalah ini. Semoga dapat bermanfaat
untuk kita semua sehingga kita bisa mengetahui fungsi partai politik bila dilihat dari perspektif
politik hukum. Saya meminta maaf bila ada salah maksud, tutur kata, atau penulisan dalam
makalah ini. Saya mohon saran dan kritiknya. Terima kasih.




                                                                                         Penulis
                                               1
DAFTAR ISI




KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….                 1
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………                  2
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ……………………………………………………………….               3
B. RUMUSAN MASALAH …………………………………………………………….               5


BAB II PEMBAHASAN
A. KAITAN PARTAI POLITIK DENGAN POLITIK HUKUM ………………………   6
B. DAMPAK MULTIPARTAI DALAM PENCAPAIAN
TUJUAN MASYARAKAT INDONESIA ……………………………………………..           7


BAB III PENUTUP
KESIMPULAN …………………………………………………………………………                   9
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..                10




                               2
BAB I
                                                       PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
          Politik hukum adalah aspek-aspek politis yang melatar-belakangi proses pembentukan
hukum dan kebijakan suatu bidang tertentu, sekaligus juga akan sangat mempengaruhi kinerja
lembaga-lembaga pemerintahan yang terkait dalam bidang tersebut dalam mengaplikasikan
ketentuan-ketentuan produk hukum dan kebijakan, dan juga dalam menentukan
kebijakankebijakan lembaga-lembaga tersebut dalam tataran praktis dan operasional. Sedemikian
pentingnya peranan politik hukum ini, sehingga ia dapat menentukan keberpihakan suatu produk
hukum dan kebijakan.
          Politik Hukum tidak terlepas dari realita sosial dan tradisional yang terdapat di negara
kita, dan di lain pihak sebagai salah satu anggota masyarakat dunia, politik hukum Indonesia
tidak terlepas pula dari realita dan politik hukum internasional.1 Dengan demikian, faktor-faktor
yang akan menentukan politik hukum nasional itu tidaklah semata-mata ditentukan oleh apa
yang kita cita-citakan, atau tergantung pada kehendak pembentuk hukum, praktisi atau para
teoretisi belaka, akan tetapi ikut ditentukan oleh perkembangan hukum di lain-lain negara, serta
perkembangan hukum internasional. Dengan lain perkataan ada faktor-faktor di luar jangkauan
bangsa kita, yang ikut menentukan politik hukum masa kini dan masa yang akan datang.
          Pembukaan UUD 1945 alinea ke empat menyatakan bahwa tujuan pembentukan Negara
Republik Indonesia adalah :
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.



1. Dr. C.F.G Sunaryati Hartono, S.H., Politik Hukum Menuju Satu Sistem Hukum Nasional , Alumni, Bandung, 1991, hal. 1


                                                                   3
Dr. Ir. Sunario Waluyo berpendapat bahwa, “Idaman masyarakat adil-makmur dalam kehidupan
bangsa Indonesia merupakan masalah pokok sepanjang sejarah”. Dapat dikatakan bahwa bangsa
Indonesia mengidamkan suatu masyarakat yang adil dan makmur secara merata yang dicapai
dengan cara yang wajardan berperikemanusiaan, sehingga tercapailah keselarasan, keserasian
dan ketentraman di seluruh negeri. 2
           Asas ciri partai dipandang sebagai sumber polarisasi yang akhirnya dapat menimbulkan
keresahan karena adanya fanatisme golongan, seperti terlihar dalam masa kampanye pemilu.
Penyeragaman asas dimaksudkan untuk mengurangi fanatisme golongan secara sempit tersebut
agar terwujud stabilitas politik dalam rangka pembangunan bangsa.3 Hal ini didasarkan atas
pengalaman sejarah masa lampau bahwa dengan sistem multipartai yang juga ditandai oleh
banyak asas dan ciri ternyata gagal dalam membina stabilitas politik, untuk membangun
pemerintahan yang efektif dan karena itu gagal mengantarkan bangsa Indonesia pada kiprahnya
pembangunan.
           Pengalaman di banyak negara berkembang menunjukkan bahwa antara demokrasi
ekonomi yang mana merupakan salah satu cita-cita masyarakat Indonesia, dan demokrasi politik,
karena terlalu menitikberatkan pembangunan ekonomi, mengakibatkan terabaikannya demokrasi
politik atau setidak-tidaknya terhambatnya pertumbuhan partisipasi melalui saluran/ lembaga di
luar lembaga yang langsung memiliki hubungan dengan rejim yang berkuasa.
           Karena banyaknya kendala ini, maka pencapaian cita-cita masyarakat melalui partai
politik pun menjadi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dan tersendat.




2. Idem, hal. 2

3. Drs. M . Rusli Karim, Perjalanan Partai Politik di Indonesia, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993, hal. 219




                                                                        4
B. Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah kaitan Partai Politik dan Politik Hukum di Indonesia?
2. Apa kah dampak mulipartai dalam pencapaian tujuan masyarakat Indonesia?




                                              5
BAB II
                                          PEMBAHASAN




A. Kaitan Partai Politik dengan Politik Hukum
       Partai politik dalam kaitannya dengan politik hukum, eksistensi dan kinerja partai politik
diukur melalui sejauh mana member warna yang tentu saja berkaitan dengan sejauh mana
otoritas dan domain parpol dalam ranah hukum umumnya serta konstitusi atau legislasi. Politik
hukum yang mencakup kegiatan memilih nilai-nilai serta menerapkan nilai-nilai. Dan sejauh
mana nilai-nilai ini terimplementasikan dari kinerja partai politik yang di antaranya
mengakselerasi peraturan perundang-undangan sebagai salah satu output kinerja partai secara
tidak langsung. Hal ini berkaitan dengan fungsi legislasi sebagai kausalitas lembaga perwakilan
dan partai sebagai penopangnya.
       Kegiatan-kegiatan legislatif (pembuatan undang-undang) dalam kenyataannya memang
lebih banyak membuat keputusan-keputusan politik dibandingkan dengan menjalankan pekerjaan
hukum sesungguhnya. Lebih-lebih pekerjaan-pekerjaan hukum itu dikaitkan dengan masalah
prosedur, tampak jelas bahwa lembaga legislatif yang menetapkan produk hukum sebenarnya
lebih dekat dengan politik daripada hukum itu sendiri. Dengan demikian jawaban tentang
kausalitas hubungan hukum dan politik dapat berbeda tergantung dari perspektif yang dipakai
untuk memberikan jawaban tersebut. Ada beberapa fungsi partai politik, yaitu antara lain partai
politik sebagai sarana komunikasi politik. Kedua, partai politik sebagai sarana sosialisasi politik.
Ketiga, partai politik sebagai sarana rekruitmen politik. Keempat, partai politik sebagai sarana
pengatur konflik.
       Kontribusi parpol terhadap politik hukum bisa dilihat dalam perspektif keyakinan
religiusitas yang melatarbelakangi politisi kita. Meskipun negara ini bukanlah negara agama
berdasarkan konstitusi UUD 1945, namun harus diakui bahwasannya agama Islam adalah agama
mayoritas. Negara merupakan lembaga politik dan agama sekaligus. Pemerintahan negara harus
diselenggarakan atas kedaulatan Illahi.
       Hukum dan politik merupakan subsistem dalam sistem kemasyarakatan. Masing-masing
melaksanakan fungsi tertentu untuk menggerakkan sistem kemasyarakatan secara keseluruhan.
                                                 6
Secara garis besar hukum berfungsi melakukan social control, dispute settlement dan social
engeneering atau inovation.sedangkan fungsi politik meliputi pemeliharaan sistem dan adaptasi
(socialization dan recruitment), konversi (rule making, rule aplication, rule adjudication,
interestarticulation dan aggregation) dan fungsi kapabilitas (regulatif extractif, distributif dan
responsif).
       Meskipun sistem hukum dan sistem politik dapat dibedakan, namun dalan bebagai hal
sering bertumpang tindih. Dalam proses pembentukan Undang-undang oleh badan pembentuk
Undang-undang misalnya. Proses tersebut dapat dimasukkan ke dalam sistem hukum dan juga ke
dalam sistem politik, karena Undang-undang sebagai output merupakan formulasi yuridis dari
kebijaksanaan politik dan proses pembentukannya sendiri digerakkan oleh proses politik.
Hukum dan politik sebagai subsistem kemasyarakatan adalah bersifat terbuka, karena itu
keduanya saling mempengaruhi dan dipengaruhi ole subsistem lainnya maupun oleh sistem
kemasyarakatan secara keseluruhan. Walaupun hukum dan politik mempunyai fungsi dan dasar
pembenaran yang berbeda, namun keduanya tidak saling bertentangan. Tetapi saling melengkapi.
Masing-masing memberikan kontribusi sesuai dengan fungsinya untuk menggerakkan sistem
kemasyarakatan secara keseluruhan. Dalam masyarakat yang terbuka dan relatif stabil sistem
hukum dan politiknya selalu dijaga keseimbangannya, di samping sistem-sitem lainnya yang ada
dalam suatu masyarakat. Hukum memberikan kompetensi untuk para pemegang kekuasaan
politik berupa jabatan-jabatan dan wewenang sah untuk melakukan tindakan-tindakan politik
bilamana perlu dengan menggunakan sarana pemaksa. Hukum merupakan pedoman yang mapan
bagi kekuasan politik untuk mengambil keputusan dan tindakan-tindakan sebagai kerangka untuk
rekayasa sosial secara tertib.


B. Dampak Multipartai dalam Pencapaian Tujuan Masyarakat Indonesia
       Dampak dari sistim multipartai adalah kepentingan apa dan siapa yang diperjuangkan di
parlemen dan pemerintahan? UU 2/2008 memasukkan kepentingan politik anggota, masyarakat,
bangsa dan negara. Jelas yang pertama diperjuangkan adalah kepentingan politik anggota. Dari
sosiologi politik hal itu berarti urusan masyarakat, bangsa dan negara nomor dua. Pertanyaan
yang menggelitik, apakah yang berada di DPR/DPRD itu wakil partai politik atau wakil rakyat?
Organ negara tersebut jelas bernama Dewan Perwakilan Rakyat/Daerah, bukan “dewan
                                                  7
perwakilan partai”, yang berarti mereka seharusnya memperjuangkan kepentingan rakyat secara
keseluruhan. MacIver, dengan mengutip pandangan Nicholas (penulis abad ke-15) mengatakan
partai politik sebagai kendaraan politik paling utama dalam demokrasi modern bermaksud untuk
mengorganisasi pendapat masyarakat tentang negara dan memperjuangkannya melalui partai
politik. Namun setelah mereka berada di parlemen, mereka sesungguhnya adalah wakil dari
rakyat.
          Pengukuhan sistem multipartai dengan UU 2/2008 yang diharapkan dapat mewujudkan
kaidah demokrasi yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat, aspirasi, keterbukaan, keadilan,
tanggung jawab dan perlakuan yang tidak diskriminatif seperti yang diharapkan oleh pembentuk
undang-undang, tampaknya masih akan diuji, sejauhmana cita-cita yang demikian luhur itu
terwujud? Nada pesimis tentang keampuhan regulasi politik mengatur kehidupan politik dalam
tatananan budaya hukum, pernah diungkapkan oleh Daniel S. Lev, pengamat senior politik
hukum Indonesia yang menyatakan bahwa politik tidak berjalan sesuai dengan aturan, tetapi
berlangsung sesuai dengan aturan pengaruh, uang, keluarga, status sosial, dan kekuasaan militer.




                                               8
BAB III
                                            PENUTUP


KESIMPULAN


       Kegiatan-kegiatan legislatif (pembuatan undang-undang) dalam kenyataannya memang
lebih banyak membuat keputusan-keputusan politik dibandingkan dengan menjalankan pekerjaan
hukum sesungguhnya. Lebih-lebih pekerjaan-pekerjaan hukum itu dikaitkan dengan masalah
prosedur, tampak jelas bahwa lembaga legislatif yang menetapkan produk hukum sebenarnya
lebih dekat dengan politik daripada hukum itu sendiri. Dengan demikian jawaban tentang
kausalitas hubungan hukum dan politik dapat berbeda tergantung dari perspektif yang dipakai
untuk memberikan jawaban tersebut. Ada beberapa fungsi partai politik, yaitu antara lain partai
politik sebagai sarana komunikasi politik. Kedua, partai politik sebagai sarana sosialisasi politik.
Ketiga, partai politik sebagai sarana rekruitmen politik. Keempat, partai politik sebagai sarana
pengatur konflik.
       Infrastruktur politik terpenting dalam negara demokrasi adalah partai politik, kelompok
kepentingan, kelompok penekan dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat. Meskipun dalam
kajian tentang politik belum ada kesepakatan tentang definisi partai politik, namun hukum positif
di Indonesia mengartikan partai politik sebagai “organisasi yang bersifat nasional yang dibentuk
oleh sekelompok warga negara secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk
memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara,
serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945.




                                                 9
DAFTAR PUSTAKA


1. Prof. Dr. C.F.G. Sunaryati Hartono, S.H., Politik Hukum Menuju Satu Sistem Hukum
     Nasional, Alumni, Bandung, 1991.
2. Drs. M. Rusli Karim, Perjalanan Partai Politik di Indonesia, PT Raja Grafindo Persada,
     Jakarta, 1993.
3. Drs. P.K. Poerwantana, Partai Politik di Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta, 1994.
4. Oka Mahendra, Reformasi Pembangunan Hukum dalam Perspektif Peraturan Perundang-
     undangan,Jakarta, 2005
5. M. Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia, LP3ES UII Press, Jogyakarta 1998
6. Sadu Wasistiono, Ondo Riyani, Etika Hubungan Eksekutif Legislatif, Fokus Media,
     Bandung. 2003
7. Wirjono Prodjodikoro, Asas-asas Ilmu Negara dan Politik, Eresco, Jakarta, 1981
8.   Juwana Himahanto, Politik Hukum Undang-undang Bidang Ekonomi di Indonesia,
     2004
9. Armen Yasir, S.H., M. Hum, Hukum Perundang-undangan, Penerbit Universitas Lampung,
     Lampung, 2007
10. M. Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia, Rajawali Pers, 2009




                                               10

More Related Content

What's hot

Resume buku Sistem Politik Indonesia karya A. Rahman H.I”
Resume buku Sistem Politik Indonesia karya  A. Rahman H.I” Resume buku Sistem Politik Indonesia karya  A. Rahman H.I”
Resume buku Sistem Politik Indonesia karya A. Rahman H.I”
Rezka Judittya
 
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan IndonesiaPPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
worodyah
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undangan
Nailuredha Hermanto
 
Presentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaPresentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragama
Arief Anzarullah
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Adhi Panjie Gumilang
 

What's hot (20)

Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum Internasional
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 
Resume buku Sistem Politik Indonesia karya A. Rahman H.I”
Resume buku Sistem Politik Indonesia karya  A. Rahman H.I” Resume buku Sistem Politik Indonesia karya  A. Rahman H.I”
Resume buku Sistem Politik Indonesia karya A. Rahman H.I”
 
Demokrasi pancasila
Demokrasi pancasilaDemokrasi pancasila
Demokrasi pancasila
 
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan IndonesiaPPT Sistem Pemerintahan Indonesia
PPT Sistem Pemerintahan Indonesia
 
HUKUM KONTRAK
HUKUM KONTRAKHUKUM KONTRAK
HUKUM KONTRAK
 
Pkn SMA - Bab Sistem Pemerintahan
Pkn SMA - Bab Sistem PemerintahanPkn SMA - Bab Sistem Pemerintahan
Pkn SMA - Bab Sistem Pemerintahan
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undangan
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
desintralisasi atau otonomi daerah dalam konteks NKRI
desintralisasi atau otonomi daerah dalam konteks NKRIdesintralisasi atau otonomi daerah dalam konteks NKRI
desintralisasi atau otonomi daerah dalam konteks NKRI
 
Peristiwa Hukum (PIH)
Peristiwa Hukum (PIH)Peristiwa Hukum (PIH)
Peristiwa Hukum (PIH)
 
Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar NegaraPancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar Negara
 
Perjanjian Internasional
Perjanjian InternasionalPerjanjian Internasional
Perjanjian Internasional
 
Presentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragamaPresentasi kerukunan antar umat beragama
Presentasi kerukunan antar umat beragama
 
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahanTeori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
Teori bentuk negara dan bentuk pemerintahan
 
Badan Usaha Milik Negara
Badan Usaha Milik NegaraBadan Usaha Milik Negara
Badan Usaha Milik Negara
 
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar MenukarHukum Perjanjian Tukar Menukar
Hukum Perjanjian Tukar Menukar
 
Politik ppt
Politik pptPolitik ppt
Politik ppt
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
PPT PKN Otonomi daerah
PPT PKN Otonomi daerah PPT PKN Otonomi daerah
PPT PKN Otonomi daerah
 

Similar to Tugas makalah hukum perundang undangan terbaru

Similar to Tugas makalah hukum perundang undangan terbaru (20)

Implementasi Hukum Adminstrasi Pelayanan Publik dalam OSS RBA.
Implementasi Hukum Adminstrasi Pelayanan Publik dalam OSS RBA.Implementasi Hukum Adminstrasi Pelayanan Publik dalam OSS RBA.
Implementasi Hukum Adminstrasi Pelayanan Publik dalam OSS RBA.
 
Legislasi dprd
Legislasi dprdLegislasi dprd
Legislasi dprd
 
Dasar dasar politik hukum
Dasar dasar politik hukumDasar dasar politik hukum
Dasar dasar politik hukum
 
Law Sociology
Law SociologyLaw Sociology
Law Sociology
 
Namakunana 04_09_23 Fix.docx
Namakunana 04_09_23 Fix.docxNamakunana 04_09_23 Fix.docx
Namakunana 04_09_23 Fix.docx
 
Politik hukum
Politik hukumPolitik hukum
Politik hukum
 
Legislations
LegislationsLegislations
Legislations
 
Legislations
LegislationsLegislations
Legislations
 
Legislations sahril
Legislations sahrilLegislations sahril
Legislations sahril
 
Pembaharuan sistem hukum di indonesia
Pembaharuan sistem hukum di indonesiaPembaharuan sistem hukum di indonesia
Pembaharuan sistem hukum di indonesia
 
Pembaharuan sistem hukum di indonesia
Pembaharuan sistem hukum di indonesiaPembaharuan sistem hukum di indonesia
Pembaharuan sistem hukum di indonesia
 
Sistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesiaSistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesia
 
Filsafat ilmu aturan dan hukum berperilaku
Filsafat ilmu aturan dan hukum berperilakuFilsafat ilmu aturan dan hukum berperilaku
Filsafat ilmu aturan dan hukum berperilaku
 
Nur Sania Dasopang
Nur Sania DasopangNur Sania Dasopang
Nur Sania Dasopang
 
Jenis Jenis lapangan Hukum
Jenis Jenis lapangan HukumJenis Jenis lapangan Hukum
Jenis Jenis lapangan Hukum
 
Makalah-Kelompok-Rule of Law.docx
Makalah-Kelompok-Rule of Law.docxMakalah-Kelompok-Rule of Law.docx
Makalah-Kelompok-Rule of Law.docx
 
Pertemuan VI Aktor Kewirausahaan Sektor Publik.pptx
Pertemuan VI Aktor Kewirausahaan Sektor Publik.pptxPertemuan VI Aktor Kewirausahaan Sektor Publik.pptx
Pertemuan VI Aktor Kewirausahaan Sektor Publik.pptx
 
Studi perbandingan pemerintahan dan studi perbandingan politik merupakan sebu...
Studi perbandingan pemerintahan dan studi perbandingan politik merupakan sebu...Studi perbandingan pemerintahan dan studi perbandingan politik merupakan sebu...
Studi perbandingan pemerintahan dan studi perbandingan politik merupakan sebu...
 
Peranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negara
Peranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negaraPeranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negara
Peranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negara
 
Makalah pranata politik
Makalah pranata politikMakalah pranata politik
Makalah pranata politik
 

Recently uploaded

PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
AvivThea
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Hermawati Dwi Susari
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptxAKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdfAksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdfPPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
PPT TUGAS DISKUSI KELOMPOK 3 KELAS 224 MODUL 1.4.pdf
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah 1_Mei 2024.pptx
 

Tugas makalah hukum perundang undangan terbaru

  • 1. TUGAS MAKALAH HUKUM PERUNDANG-UNDANGAN ”KETERGANTUNGAN ANTARA POLITIK HUKUM DAN PARTAI POLITIK“ Oleh NAMA : DANI AJI NUGRAHA NPM : 1012011147 MATA KULIAH : HUKUM PERUNDANG-UNDANGAN KELAS : B2 TEMA TUGAS : PARTAI POLITIK FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2012
  • 2. KATA PENGANTAR Saya ucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah swt. karena atas rahmatnya saya dapat membuat makalah ini yang berjudul ”Ketergantungan Antara Politik Hukum dan Partai Politik”. Melalui makalah ini, saya akan memaparkan tahapan-tahapan pencapaian tujuan partai politik dengan berkaca pada politik hukum yang berlaku di Indonesia. Dari sekian banyaknya partai politik di Indonesia, tentu memiliki satu tujuan umum yang sama, yaitu mendengarkan aspirasi masyarakat Indonesia guna tercapainya kehidupan yang aman, tenteram damai sentosa dalam berbangsa dan bernegara.Selain itu saya akan memaparkan hubungan antara partai politik dan juga politik hukum di Indonesia. Demikianlah yang dapat saya sampaikan pada makalah ini. Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua sehingga kita bisa mengetahui fungsi partai politik bila dilihat dari perspektif politik hukum. Saya meminta maaf bila ada salah maksud, tutur kata, atau penulisan dalam makalah ini. Saya mohon saran dan kritiknya. Terima kasih. Penulis 1
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………………………………………………………. 1 DAFTAR ISI …………………………………………………………………………… 2 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG ………………………………………………………………. 3 B. RUMUSAN MASALAH ……………………………………………………………. 5 BAB II PEMBAHASAN A. KAITAN PARTAI POLITIK DENGAN POLITIK HUKUM ……………………… 6 B. DAMPAK MULTIPARTAI DALAM PENCAPAIAN TUJUAN MASYARAKAT INDONESIA …………………………………………….. 7 BAB III PENUTUP KESIMPULAN ………………………………………………………………………… 9 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….. 10 2
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Politik hukum adalah aspek-aspek politis yang melatar-belakangi proses pembentukan hukum dan kebijakan suatu bidang tertentu, sekaligus juga akan sangat mempengaruhi kinerja lembaga-lembaga pemerintahan yang terkait dalam bidang tersebut dalam mengaplikasikan ketentuan-ketentuan produk hukum dan kebijakan, dan juga dalam menentukan kebijakankebijakan lembaga-lembaga tersebut dalam tataran praktis dan operasional. Sedemikian pentingnya peranan politik hukum ini, sehingga ia dapat menentukan keberpihakan suatu produk hukum dan kebijakan. Politik Hukum tidak terlepas dari realita sosial dan tradisional yang terdapat di negara kita, dan di lain pihak sebagai salah satu anggota masyarakat dunia, politik hukum Indonesia tidak terlepas pula dari realita dan politik hukum internasional.1 Dengan demikian, faktor-faktor yang akan menentukan politik hukum nasional itu tidaklah semata-mata ditentukan oleh apa yang kita cita-citakan, atau tergantung pada kehendak pembentuk hukum, praktisi atau para teoretisi belaka, akan tetapi ikut ditentukan oleh perkembangan hukum di lain-lain negara, serta perkembangan hukum internasional. Dengan lain perkataan ada faktor-faktor di luar jangkauan bangsa kita, yang ikut menentukan politik hukum masa kini dan masa yang akan datang. Pembukaan UUD 1945 alinea ke empat menyatakan bahwa tujuan pembentukan Negara Republik Indonesia adalah : 1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia 2. Memajukan kesejahteraan umum 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa 4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 1. Dr. C.F.G Sunaryati Hartono, S.H., Politik Hukum Menuju Satu Sistem Hukum Nasional , Alumni, Bandung, 1991, hal. 1 3
  • 5. Dr. Ir. Sunario Waluyo berpendapat bahwa, “Idaman masyarakat adil-makmur dalam kehidupan bangsa Indonesia merupakan masalah pokok sepanjang sejarah”. Dapat dikatakan bahwa bangsa Indonesia mengidamkan suatu masyarakat yang adil dan makmur secara merata yang dicapai dengan cara yang wajardan berperikemanusiaan, sehingga tercapailah keselarasan, keserasian dan ketentraman di seluruh negeri. 2 Asas ciri partai dipandang sebagai sumber polarisasi yang akhirnya dapat menimbulkan keresahan karena adanya fanatisme golongan, seperti terlihar dalam masa kampanye pemilu. Penyeragaman asas dimaksudkan untuk mengurangi fanatisme golongan secara sempit tersebut agar terwujud stabilitas politik dalam rangka pembangunan bangsa.3 Hal ini didasarkan atas pengalaman sejarah masa lampau bahwa dengan sistem multipartai yang juga ditandai oleh banyak asas dan ciri ternyata gagal dalam membina stabilitas politik, untuk membangun pemerintahan yang efektif dan karena itu gagal mengantarkan bangsa Indonesia pada kiprahnya pembangunan. Pengalaman di banyak negara berkembang menunjukkan bahwa antara demokrasi ekonomi yang mana merupakan salah satu cita-cita masyarakat Indonesia, dan demokrasi politik, karena terlalu menitikberatkan pembangunan ekonomi, mengakibatkan terabaikannya demokrasi politik atau setidak-tidaknya terhambatnya pertumbuhan partisipasi melalui saluran/ lembaga di luar lembaga yang langsung memiliki hubungan dengan rejim yang berkuasa. Karena banyaknya kendala ini, maka pencapaian cita-cita masyarakat melalui partai politik pun menjadi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dan tersendat. 2. Idem, hal. 2 3. Drs. M . Rusli Karim, Perjalanan Partai Politik di Indonesia, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993, hal. 219 4
  • 6. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah kaitan Partai Politik dan Politik Hukum di Indonesia? 2. Apa kah dampak mulipartai dalam pencapaian tujuan masyarakat Indonesia? 5
  • 7. BAB II PEMBAHASAN A. Kaitan Partai Politik dengan Politik Hukum Partai politik dalam kaitannya dengan politik hukum, eksistensi dan kinerja partai politik diukur melalui sejauh mana member warna yang tentu saja berkaitan dengan sejauh mana otoritas dan domain parpol dalam ranah hukum umumnya serta konstitusi atau legislasi. Politik hukum yang mencakup kegiatan memilih nilai-nilai serta menerapkan nilai-nilai. Dan sejauh mana nilai-nilai ini terimplementasikan dari kinerja partai politik yang di antaranya mengakselerasi peraturan perundang-undangan sebagai salah satu output kinerja partai secara tidak langsung. Hal ini berkaitan dengan fungsi legislasi sebagai kausalitas lembaga perwakilan dan partai sebagai penopangnya. Kegiatan-kegiatan legislatif (pembuatan undang-undang) dalam kenyataannya memang lebih banyak membuat keputusan-keputusan politik dibandingkan dengan menjalankan pekerjaan hukum sesungguhnya. Lebih-lebih pekerjaan-pekerjaan hukum itu dikaitkan dengan masalah prosedur, tampak jelas bahwa lembaga legislatif yang menetapkan produk hukum sebenarnya lebih dekat dengan politik daripada hukum itu sendiri. Dengan demikian jawaban tentang kausalitas hubungan hukum dan politik dapat berbeda tergantung dari perspektif yang dipakai untuk memberikan jawaban tersebut. Ada beberapa fungsi partai politik, yaitu antara lain partai politik sebagai sarana komunikasi politik. Kedua, partai politik sebagai sarana sosialisasi politik. Ketiga, partai politik sebagai sarana rekruitmen politik. Keempat, partai politik sebagai sarana pengatur konflik. Kontribusi parpol terhadap politik hukum bisa dilihat dalam perspektif keyakinan religiusitas yang melatarbelakangi politisi kita. Meskipun negara ini bukanlah negara agama berdasarkan konstitusi UUD 1945, namun harus diakui bahwasannya agama Islam adalah agama mayoritas. Negara merupakan lembaga politik dan agama sekaligus. Pemerintahan negara harus diselenggarakan atas kedaulatan Illahi. Hukum dan politik merupakan subsistem dalam sistem kemasyarakatan. Masing-masing melaksanakan fungsi tertentu untuk menggerakkan sistem kemasyarakatan secara keseluruhan. 6
  • 8. Secara garis besar hukum berfungsi melakukan social control, dispute settlement dan social engeneering atau inovation.sedangkan fungsi politik meliputi pemeliharaan sistem dan adaptasi (socialization dan recruitment), konversi (rule making, rule aplication, rule adjudication, interestarticulation dan aggregation) dan fungsi kapabilitas (regulatif extractif, distributif dan responsif). Meskipun sistem hukum dan sistem politik dapat dibedakan, namun dalan bebagai hal sering bertumpang tindih. Dalam proses pembentukan Undang-undang oleh badan pembentuk Undang-undang misalnya. Proses tersebut dapat dimasukkan ke dalam sistem hukum dan juga ke dalam sistem politik, karena Undang-undang sebagai output merupakan formulasi yuridis dari kebijaksanaan politik dan proses pembentukannya sendiri digerakkan oleh proses politik. Hukum dan politik sebagai subsistem kemasyarakatan adalah bersifat terbuka, karena itu keduanya saling mempengaruhi dan dipengaruhi ole subsistem lainnya maupun oleh sistem kemasyarakatan secara keseluruhan. Walaupun hukum dan politik mempunyai fungsi dan dasar pembenaran yang berbeda, namun keduanya tidak saling bertentangan. Tetapi saling melengkapi. Masing-masing memberikan kontribusi sesuai dengan fungsinya untuk menggerakkan sistem kemasyarakatan secara keseluruhan. Dalam masyarakat yang terbuka dan relatif stabil sistem hukum dan politiknya selalu dijaga keseimbangannya, di samping sistem-sitem lainnya yang ada dalam suatu masyarakat. Hukum memberikan kompetensi untuk para pemegang kekuasaan politik berupa jabatan-jabatan dan wewenang sah untuk melakukan tindakan-tindakan politik bilamana perlu dengan menggunakan sarana pemaksa. Hukum merupakan pedoman yang mapan bagi kekuasan politik untuk mengambil keputusan dan tindakan-tindakan sebagai kerangka untuk rekayasa sosial secara tertib. B. Dampak Multipartai dalam Pencapaian Tujuan Masyarakat Indonesia Dampak dari sistim multipartai adalah kepentingan apa dan siapa yang diperjuangkan di parlemen dan pemerintahan? UU 2/2008 memasukkan kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara. Jelas yang pertama diperjuangkan adalah kepentingan politik anggota. Dari sosiologi politik hal itu berarti urusan masyarakat, bangsa dan negara nomor dua. Pertanyaan yang menggelitik, apakah yang berada di DPR/DPRD itu wakil partai politik atau wakil rakyat? Organ negara tersebut jelas bernama Dewan Perwakilan Rakyat/Daerah, bukan “dewan 7
  • 9. perwakilan partai”, yang berarti mereka seharusnya memperjuangkan kepentingan rakyat secara keseluruhan. MacIver, dengan mengutip pandangan Nicholas (penulis abad ke-15) mengatakan partai politik sebagai kendaraan politik paling utama dalam demokrasi modern bermaksud untuk mengorganisasi pendapat masyarakat tentang negara dan memperjuangkannya melalui partai politik. Namun setelah mereka berada di parlemen, mereka sesungguhnya adalah wakil dari rakyat. Pengukuhan sistem multipartai dengan UU 2/2008 yang diharapkan dapat mewujudkan kaidah demokrasi yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat, aspirasi, keterbukaan, keadilan, tanggung jawab dan perlakuan yang tidak diskriminatif seperti yang diharapkan oleh pembentuk undang-undang, tampaknya masih akan diuji, sejauhmana cita-cita yang demikian luhur itu terwujud? Nada pesimis tentang keampuhan regulasi politik mengatur kehidupan politik dalam tatananan budaya hukum, pernah diungkapkan oleh Daniel S. Lev, pengamat senior politik hukum Indonesia yang menyatakan bahwa politik tidak berjalan sesuai dengan aturan, tetapi berlangsung sesuai dengan aturan pengaruh, uang, keluarga, status sosial, dan kekuasaan militer. 8
  • 10. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Kegiatan-kegiatan legislatif (pembuatan undang-undang) dalam kenyataannya memang lebih banyak membuat keputusan-keputusan politik dibandingkan dengan menjalankan pekerjaan hukum sesungguhnya. Lebih-lebih pekerjaan-pekerjaan hukum itu dikaitkan dengan masalah prosedur, tampak jelas bahwa lembaga legislatif yang menetapkan produk hukum sebenarnya lebih dekat dengan politik daripada hukum itu sendiri. Dengan demikian jawaban tentang kausalitas hubungan hukum dan politik dapat berbeda tergantung dari perspektif yang dipakai untuk memberikan jawaban tersebut. Ada beberapa fungsi partai politik, yaitu antara lain partai politik sebagai sarana komunikasi politik. Kedua, partai politik sebagai sarana sosialisasi politik. Ketiga, partai politik sebagai sarana rekruitmen politik. Keempat, partai politik sebagai sarana pengatur konflik. Infrastruktur politik terpenting dalam negara demokrasi adalah partai politik, kelompok kepentingan, kelompok penekan dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat. Meskipun dalam kajian tentang politik belum ada kesepakatan tentang definisi partai politik, namun hukum positif di Indonesia mengartikan partai politik sebagai “organisasi yang bersifat nasional yang dibentuk oleh sekelompok warga negara secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 9
  • 11. DAFTAR PUSTAKA 1. Prof. Dr. C.F.G. Sunaryati Hartono, S.H., Politik Hukum Menuju Satu Sistem Hukum Nasional, Alumni, Bandung, 1991. 2. Drs. M. Rusli Karim, Perjalanan Partai Politik di Indonesia, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993. 3. Drs. P.K. Poerwantana, Partai Politik di Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta, 1994. 4. Oka Mahendra, Reformasi Pembangunan Hukum dalam Perspektif Peraturan Perundang- undangan,Jakarta, 2005 5. M. Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia, LP3ES UII Press, Jogyakarta 1998 6. Sadu Wasistiono, Ondo Riyani, Etika Hubungan Eksekutif Legislatif, Fokus Media, Bandung. 2003 7. Wirjono Prodjodikoro, Asas-asas Ilmu Negara dan Politik, Eresco, Jakarta, 1981 8. Juwana Himahanto, Politik Hukum Undang-undang Bidang Ekonomi di Indonesia, 2004 9. Armen Yasir, S.H., M. Hum, Hukum Perundang-undangan, Penerbit Universitas Lampung, Lampung, 2007 10. M. Mahfud MD, Politik Hukum di Indonesia, Rajawali Pers, 2009 10