SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
PRESENTASI FISIKA 
Pertemuan ke 4 kelompok c 
1. Mochamad Firman Herbiyanto. (41114210011). 
2. Muh. Hildanny Septya Budi. (41114210008).
MATERI 
 Pengertian momen gaya. 
 Syarat kedua kesetimbangan. 
 Resultan gaya sejajar. 
 Pusat berat. 
 Kopel.
PENGERTIAN MOMEN 
GAYA 
. Momen gaya (torsi) adalah sebuah besaran yang menyatakan 
besarnya gaya yang bekerja pada sebuah benda sehingga 
mengakibatkan benda tersebut berotasi. Besarnya momen gaya 
(torsi) tergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak antara 
sumbu putaran dan letak gaya. Apabila ingin membuat sebuah 
benda berotasi, Harus memberikan momen gaya pada benda 
tersebut. Torsi disebut juga momen gaya dan merupakan 
besaran vektor.
. Untuk memahami momen gaya dapat dilakukan hal berikut. Ambil satu 
penggaris. Kemudian, tumpukan salah satu ujungnya pada tepi meja. 
Doronglah penggaris tersebut ke arah atas atau bawah meja. Bagaimanakah 
gerak penggaris? Selanjutnya, tariklah penggaris tersebut sejajar dengan arah 
panjang penggaris. Apakah yang terjadi?
 Saat Anda memberikan gaya F yang arahnya tegak lurus 
terhadap penggaris, penggaris itu cenderung untuk bergerak 
memutar. Namun, saat memberikan gaya F yang arahnya sejajar 
dengan panjang penggaris, penggaris tidak bergerak. Hal yang 
sama berlaku saat membuka pintu. Gaya yang berikan pada 
pegangan pintu, tegak lurus terhadap daun pintu sehingga pintu 
dapat bergerak membuka dengan cara berputar pada engselnya. 
Gaya yang menyebabkan benda dapat berputar menurut sumbu 
putarnya inilah yang dinamakan momen gaya.
 Torsi adalah hasil perkalian silang antara vektor posisi r dengan 
gaya F, dapat dituliskan
DEFINISI 
Definisi momen gaya secara matematis dituliskan sebagai 
berikut. 
τ = r × F 
dengan: 
r = lengan gaya = jarak sumbu rotasi ke titik tangkap gaya (m), 
F = gaya yang bekerja pada benda (N), dan 
τ = momen gaya (Nm).
Besarnya momen gaya atau torsi tergantung pada besar gaya 
dan lengan gaya. Sedangkan arah momen gaya menuruti aturan 
putaran tangan kanan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 
berikut: 
Jika arah putaran berlawanan dengan arah jarum jam maka 
arah momen gaya atau torsi ke atas, dan arah bila arah putaran 
searah dengan arah putaran jarum jam maka arah momen gaya 
ke bawah.
CONTOH SOAL 
gambar tersebut tampak dua orang anak sedang 
bermain jungkat-jungkit dan berada dalam 
keadaan setimbang, walaupun berat kedua anak 
tidak sama. Mengapa demikian? Hal ini 
berhubungan dengan lengan gaya yang 
digunakan. Anak yang lebih ringan berjarak 3 m 
dari titik tumpu (r1 = 3 m), sedangkan anak yang 
lebih berat memiliki lengan gaya yang lebih 
pendek, yaitu r2 = 1,5 m. Momen gaya yang 
dihasilkan oleh masing-masing anak adalah
τ1 = r1 × F1 
= (3 m)(250 N) 
= 750 Nm 
τ2 = r2 × F2 
= (1,5 m)(500 N) 
= 750 Nm 
Dapat disimpulkan bahwa kedudukan 
setimbang kedua anak adalah akibat 
momen gaya pada kedua lengan sama 
besar
SYARAT KEDUA 
KESETIMBANGAN 
Syarat-syarat keseimbangan 
 Syarat pertama 
Dalam hukum II Newton, kita belajar bahwa jika terdapat gaya total yang 
bekerja pada sebuah benda (benda dianggap sebagai partikel tunggal), maka 
benda akan bergerak lurus, di mana arah gerakan benda = arah gaya total. 
Kita bisa menyimpulkan bahwa untuk membuat sebuah benda diam, maka 
gaya total harus = 0. Gaya total = Jumlah semua gaya yang bekerja pada 
benda.
Secara matematis bisa kita tulis seperti ini : 
Persamaan Hukum II Newton : 
Ketika sebuah benda diam, benda tidak punya 
percepatan (a). Karena percepatan (a) = 0, maka 
persamaan di atas berubah menjadi :
 Jika gaya-gaya bekerja pada arah horisontal saja (satu 
dimensi), maka kita cukup menggunakan persamaan 1. 
Huruf x menunjuk sumbu horisontal pada koordinat kartesius 
(koordinat x, y, z). Jika gaya-gaya bekerja pada arah vertikal 
saja (satu dimensi), maka kita cukup menggunakan 
persamaan 2. Huruf y menunjuk sumbu vertikal pada 
koordinat kartesius.
Apabila gaya-gaya bekerja pada bidang (dua dimensi), maka kita 
menggunakan persamaan 1 dan persamaan 2. Sebaliknya jika 
gaya-gaya bekerja dalam ruang (tiga dimensi), maka kita 
menggunakan persamaan 1, 2 dan 3. 
gaya itu besaran vektor (besaran yang punya nilai dan arah). 
Dengan berpedoman pada koordinat kartesius (x, y, z) dan 
sesuai dengan kesepakatan bersama, jika arah gaya menuju 
sumbu x negatif (ke kiri) atau sumbu y negatif (ke bawah), maka 
gaya tersebut bernilai negatif. Kita cukup menulis tanda negatif 
di depan angka yang menyatakan besar gaya.
Contoh : Keterangan gambar : 
F = gaya tarik 
Fg = gaya gesek 
N = gaya normal 
w = gaya berat 
m = massa 
g = percepatan gravitasi 
Benda ini dikatakan berada dalam keadaan diam, karena 
jumlah semua gaya yang bekerja pada-nya = 0. Sekarang coba 
kita tinjau setiap gaya yang bekerja pada benda.
Gaya yang bekerja pada komponen horisontal (sumbu x) : 
Gaya tarik (F) dan gaya gesek (fg) mempunyai besar yang 
sama. Arah kedua gaya ini berlawanan. Arah gaya tarik ke 
kanan atau menuju sumbu x positif (bernilai positif), sebaliknya 
arah gaya gesekan ke kiri atau menuju sumbu x negatif 
(bernilai negatif). Karena besar kedua gaya sama (ditandai 
dengan panjang panah) dan arahnya berlawanan, maka jumlah 
kedua gaya ini = 0.
Gaya yang bekerja pada komponen vertikal (sumbu y) : 
Pada komponen vertikal (sumbu y), terdapat gaya berat (w) dan 
gaya normal (N). Arah gaya berat tegak lurus menuju pusat bumi 
atau menuju sumbu y negatif (bernilai negatif), sedangkan arah 
gaya normal berlawanan dengan arah gaya berat atau menuju 
sumbu y positif (bernilai positif) . Karena besar kedua gaya ini 
sama sedangkan arahnya berlawanan maka kedua gaya saling 
melenyapkan.
 Syarat Kedua 
Dalam dinamika rotasi, kita belajar bahwa jika terdapat torsi 
total yang bekerja pada sebuah benda (benda dianggap 
sebagai benda tegar), maka benda akan melakukan gerak 
rotasi. Dengan demikian, agar benda tidak berotasi (baca : 
tidak bergerak), maka torsi total harus = 0. Torsi total = jumlah 
semua torsi yang bekerja pada benda. Secara matematis 
bisa ditulis sebagai berikut : 
Persamaan Hukum II Newton untuk gerak rotasi : 
Ketika sebuah benda diam (tidak berotasi), benda tidak punya 
percepatan sudut (alfa). Karena percepatan sudut = 0, maka 
persamaan di atas berubah menjadi :
Contoh : 
Amati gambar di bawah. Dua benda, masing-masing bermassa m1 dan 
m2 diletakkan di atas papan jungkat-jungkit (m1 = m2). Lengan gaya 
untuk gaya berat m1 = l1, sedangkan lengan gaya untuk gaya berat m2 
= l2 (l1 = l2). Papan jungkat-jungkit tidak bergerak alias berada dalam 
keadaan seimbang, karena m1 = m2 dan l1 = l2. Arah rotasi itu sengaja 
gurumuda gambar, untuk menunjukkan kepada dirimu bahwa 
jungkat-jungkit juga bisa berotasi.
Gambar di atas disederhanakan sehingga yang kita tinjau 
hanya komponen gaya, lengan gaya dan torsi yang bekerja 
pada benda. 
Sekarang kita tinjau torsi yang bekerja pada papan jungkat-jungkit di atas. Jika 
kita menganggap gaya F1 bisa menyebabkan papan jungkat jungkit bergerak ke 
bawah, maka arah putaran papan (sebelah kiri) berlawanan dengan arah gerakan 
jarum jam. Karena arah putaran berlawanan dengan jarum jam, maka Torsi 1 
(bagian kiri) bernilai positif.
Sekarang kita tinjau torsi yang bekerja pada papan jungkat-jungkit di 
atas. Jika kita menganggap gaya F1 bisa menyebabkan papan jungkat 
jungkit bergerak ke bawah, maka arah putaran papan (sebelah kiri) 
berlawanan dengan arah gerakan jarum jam. Karena arah putaran 
berlawanan dengan jarum jam, maka Torsi 1 (bagian kiri) bernilai 
positif. 
Demikian juga, apabila kita menganggap gaya F2 bisa menyebabkan 
papan berputar maka arah putaran papan (bagian kanan) searah 
dengan putaran jarum jam. Karena arah putaran papan searah 
dengan gerakan jarum jam, maka torsi 2 bernilai negatif. Tanda 
positif dan negatif ini cuma kesepakatan saja.
RESULTAN GAYA SEJAJAR 
 Resultan gaya sejajar adalah sebuah gaya yang bisa mewakili 
sekumpulan 
 gaya sejajar serta mempunyai: 
o Arah yang sama dengan semua gaya tersebut 
o Besar sama dengan penjumlahan besar semua gaya 
o Garis kerja yang dapat dicari berdasar syarat bahwa momen 
resultan harus ,sama dengan penjumlahan momen setiap gaya.
Pada gambar di bawah dapat dipakai untuk menjelaskan hal tersebut. Dari 
gambar tersebut dengan gaya – gaya sejajar F1 dan F2 dapat dibuat sumbu x 
yang tegak lurus terhadap gaya – gaya dan titik O adlah titik sembarang yang 
dijadikan acuan. Karena kedua gaya tidak berkomponen x maka besarnya 
resultan gaya: 
R = Σ Fy = F 1 + F 2 
Sedangkan resultan momennya terhadap titik O adalah: 
Σ Γ 0 = x 1 F1 + x 2 F2 
Dan jika x adalah jarak dari O ke garis kerja resultan, maka momen dari 
resultan terhadap O adalah: 
R x = (F 1 + F 2) x
Biasanya x dapat ditentukan dengan: 
Σ Γ 0 = R x 
x1 F1 + x 2 F2 = (F 1 + F 2) x 
12 
2211 FF FxFx 
x 
+ + = 
Resultan dari sembarang gaya sejajar dapat 
ditentukan dengan cara yang 
sama degan besar resultannya: 
R = Σ F 
Dan jika gaya – gaya itu sejajar dengan sumbu y, maka koordinat x dari 
garis kerjanya (resultan) adalah: x= Σfx =Σfx 
F R
PUSAT BERAT 
Berat adlah resultan dari semua gaya tarik bumi yang dialami oleh 
partikel 
zat dalam suatu benda. Tetapi karena jarak ke pusat bumi 
sedemikian jauhnya 
sehingga gaya – gaya tersebut dapat dianggap sejajar. Dengan 
demikian berat 
benda dapat diartikan sebagai resultan dari sejumlah besar gaya 
sejajar
Sedangkan pusat berat dari benda dapat diilustrasikan dari gambar berikut 
yang memperlihatkan benda tipis sembarang bentuk dan terletak pada 
bidang xy . 
Jika dimisalkan benda tersebut terbagi atas partikel – partikel dengan berat 
w1, w2 
dst maka: 
Berat total benda tersebut adalah: 
W = w1 + w2 + ... = Σ w 
Koordinat x garis kerja W adalah:
Titik perpotongan garis kerja W pada kedua bagian dengan koordinat x , y 
dinamakan pusat berat benda tersebut. Dan simetri suatu benda seringkali 
berguna untuk menentukan pusat berat benda.
KOPEL 
Kopel adalah pasangan gaya sama besar yang berlawanan arah, denga 
garis kerja sejajar tetapi tidak berimpit. Pasangan gaya tersebut dapat dijelaskan 
dengan gambart berikut ini, yang sama besar masing – masing gaya adalah F, 
terpisah oleh jarak tegak lurus l.
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL

More Related Content

What's hot

1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.umammuhammad27
 
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGARKESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGARNesha Mutiara
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingDewi Izza
 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Dandi Ardiansyah Putra
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzMuhammad Ridlo
 
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika  I - Siklus TertutupHukum Thermodinamika  I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika I - Siklus TertutupIskandar Tambunan
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)Ali Hasimi Pane
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Rezki Amaliah
 
Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel 'Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel 'Devi Adi Nufriana
 
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)argi prasetio
 

What's hot (20)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNGLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
 
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGARKESETIMBANGAN BENDA TEGAR
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
 
[8] momen kopel
[8] momen kopel[8] momen kopel
[8] momen kopel
 
Hukum hooke
Hukum hookeHukum hooke
Hukum hooke
 
Mekanika Fluida
Mekanika FluidaMekanika Fluida
Mekanika Fluida
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
 
TEGANGAN
TEGANGANTEGANGAN
TEGANGAN
 
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan KoplingElemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
Elemen Mesin 3 - Perencanaan Kopling
 
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
Laporan praktikum fisika dasar (Multimeter dan Hukum Ohm)
 
Laporan akhir cover
Laporan akhir coverLaporan akhir cover
Laporan akhir cover
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
 
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika  I - Siklus TertutupHukum Thermodinamika  I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
 
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
 
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)Modul thermodinamika (penyelesaian soal  siklus pembangkit daya)
Modul thermodinamika (penyelesaian soal siklus pembangkit daya)
 
Struktur Kristal
Struktur KristalStruktur Kristal
Struktur Kristal
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel 'Presentasi ' Sistem Partikel '
Presentasi ' Sistem Partikel '
 
FISIKA "Momen Inersia"
FISIKA "Momen Inersia"FISIKA "Momen Inersia"
FISIKA "Momen Inersia"
 
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
Bab 12 prestasi_mesin (8 files merged)
 

Viewers also liked

Gaya, momen gaya dan momen kopel
Gaya, momen gaya dan momen kopelGaya, momen gaya dan momen kopel
Gaya, momen gaya dan momen kopelHettyk Sari
 
[7] resultan sistem gaya
[7] resultan sistem gaya[7] resultan sistem gaya
[7] resultan sistem gayaSyahrir Qoim
 
Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1Ibrahim Husain
 
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gaya
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gayaPengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gaya
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gayaWicah
 
Gaya dan Pengaruhnya
Gaya dan PengaruhnyaGaya dan Pengaruhnya
Gaya dan PengaruhnyaSharah Sharah
 
[5] vektor gaya (part3)
[5] vektor gaya (part3)[5] vektor gaya (part3)
[5] vektor gaya (part3)Syahrir Qoim
 
[2] prinsip prinsip dasar
[2] prinsip prinsip dasar[2] prinsip prinsip dasar
[2] prinsip prinsip dasarSyahrir Qoim
 
Diktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarDiktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarMario Yuven
 
591 1 statika_struktur (1)
591 1 statika_struktur (1)591 1 statika_struktur (1)
591 1 statika_struktur (1)Ang Gha D Cato
 
Statika struktur introduction
Statika struktur introductionStatika struktur introduction
Statika struktur introductiongamayeladhes
 
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULARGERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR-
 
[4] vektor gaya (part2)
[4] vektor gaya (part2)[4] vektor gaya (part2)
[4] vektor gaya (part2)Syahrir Qoim
 
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gayaPerc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gayaSMA Negeri 9 KERINCI
 
Gaya Dan Jenis-Jenisnya
Gaya Dan Jenis-JenisnyaGaya Dan Jenis-Jenisnya
Gaya Dan Jenis-JenisnyaLukman Hakim
 
statika struktur"partikel" teknik mesin
statika struktur"partikel" teknik mesinstatika struktur"partikel" teknik mesin
statika struktur"partikel" teknik mesinRudi Wicaksana
 
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKHUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKDiana Amrita
 
Pengaruh gaya terhadap bentuk dan garak suatu benda
Pengaruh gaya terhadap bentuk dan garak suatu bendaPengaruh gaya terhadap bentuk dan garak suatu benda
Pengaruh gaya terhadap bentuk dan garak suatu bendaBetari94
 
6942064 Kumpulan Soal Ipa Sd Kelas 6
6942064 Kumpulan Soal Ipa Sd Kelas 66942064 Kumpulan Soal Ipa Sd Kelas 6
6942064 Kumpulan Soal Ipa Sd Kelas 6Nurril Falach
 

Viewers also liked (20)

Gaya, momen gaya dan momen kopel
Gaya, momen gaya dan momen kopelGaya, momen gaya dan momen kopel
Gaya, momen gaya dan momen kopel
 
[7] resultan sistem gaya
[7] resultan sistem gaya[7] resultan sistem gaya
[7] resultan sistem gaya
 
Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1
 
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gaya
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gayaPengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gaya
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gaya
 
Gaya dan Pengaruhnya
Gaya dan PengaruhnyaGaya dan Pengaruhnya
Gaya dan Pengaruhnya
 
[5] vektor gaya (part3)
[5] vektor gaya (part3)[5] vektor gaya (part3)
[5] vektor gaya (part3)
 
[2] prinsip prinsip dasar
[2] prinsip prinsip dasar[2] prinsip prinsip dasar
[2] prinsip prinsip dasar
 
Diktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasarDiktat fisika-dasar
Diktat fisika-dasar
 
591 1 statika_struktur (1)
591 1 statika_struktur (1)591 1 statika_struktur (1)
591 1 statika_struktur (1)
 
Statika struktur introduction
Statika struktur introductionStatika struktur introduction
Statika struktur introduction
 
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULARGERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
GERAK MELINGKAR, GERAK PELURU DAN GERAK ANGULAR
 
[4] vektor gaya (part2)
[4] vektor gaya (part2)[4] vektor gaya (part2)
[4] vektor gaya (part2)
 
[3] vektor gaya
[3] vektor gaya[3] vektor gaya
[3] vektor gaya
 
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gayaPerc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya
Perc. 2 kesetimbangan dan resultan gaya
 
Gaya Dan Jenis-Jenisnya
Gaya Dan Jenis-JenisnyaGaya Dan Jenis-Jenisnya
Gaya Dan Jenis-Jenisnya
 
statika struktur"partikel" teknik mesin
statika struktur"partikel" teknik mesinstatika struktur"partikel" teknik mesin
statika struktur"partikel" teknik mesin
 
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKHUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
 
Pengaruh gaya terhadap bentuk dan garak suatu benda
Pengaruh gaya terhadap bentuk dan garak suatu bendaPengaruh gaya terhadap bentuk dan garak suatu benda
Pengaruh gaya terhadap bentuk dan garak suatu benda
 
Mekanika teknik
Mekanika teknikMekanika teknik
Mekanika teknik
 
6942064 Kumpulan Soal Ipa Sd Kelas 6
6942064 Kumpulan Soal Ipa Sd Kelas 66942064 Kumpulan Soal Ipa Sd Kelas 6
6942064 Kumpulan Soal Ipa Sd Kelas 6
 

Similar to PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL

Dkk1 dasar dasarmesin
Dkk1 dasar dasarmesinDkk1 dasar dasarmesin
Dkk1 dasar dasarmesinrio erviant
 
Bab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESIN
Bab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESINBab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESIN
Bab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESINEko Supriyadi
 
FISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIFISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIVini Dewi
 
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari haritingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hariRizalFitrianto
 
Rumus dinamika gerak lurus
Rumus dinamika gerak lurusRumus dinamika gerak lurus
Rumus dinamika gerak lurusAde Hidayat
 
Bab1 hukum newton
Bab1 hukum newtonBab1 hukum newton
Bab1 hukum newtonZains34
 
Mekanika Teknik_Penyusunan Gaya Gaya Gedung
Mekanika Teknik_Penyusunan Gaya Gaya GedungMekanika Teknik_Penyusunan Gaya Gaya Gedung
Mekanika Teknik_Penyusunan Gaya Gaya GedungMasRozi4
 
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisikaIIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisikabaskimia
 
Fisika hukum newton
Fisika hukum newtonFisika hukum newton
Fisika hukum newtonSayur Lodeh
 
Materi Perkuliahan Fisika Teknik
Materi Perkuliahan Fisika TeknikMateri Perkuliahan Fisika Teknik
Materi Perkuliahan Fisika TeknikCharis Muhammad
 
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik MesinMateri perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik MesinCharis Muhammad
 

Similar to PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL (20)

P3. dinamika
P3. dinamikaP3. dinamika
P3. dinamika
 
Fisika hukum newton
Fisika hukum newtonFisika hukum newton
Fisika hukum newton
 
fisika hukum newton
fisika hukum newtonfisika hukum newton
fisika hukum newton
 
Dkk1 dasar dasarmesin
Dkk1 dasar dasarmesinDkk1 dasar dasarmesin
Dkk1 dasar dasarmesin
 
Bab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESIN
Bab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESINBab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESIN
Bab 01 memahami dasar dasar kejuruan - TEKNIK MESIN
 
FISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIFISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWI
 
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari haritingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
tingkat tinggi yang bagus bisa buat belajar sehari hari
 
Rumus dinamika gerak lurus
Rumus dinamika gerak lurusRumus dinamika gerak lurus
Rumus dinamika gerak lurus
 
Gaya (Force)
Gaya (Force)Gaya (Force)
Gaya (Force)
 
Dinamika
DinamikaDinamika
Dinamika
 
Hk. Dinamika
Hk. Dinamika Hk. Dinamika
Hk. Dinamika
 
Bab1 hukum newton
Bab1 hukum newtonBab1 hukum newton
Bab1 hukum newton
 
Mekanika Teknik_Penyusunan Gaya Gaya Gedung
Mekanika Teknik_Penyusunan Gaya Gaya GedungMekanika Teknik_Penyusunan Gaya Gaya Gedung
Mekanika Teknik_Penyusunan Gaya Gaya Gedung
 
fisika xi 1 3
fisika xi 1 3fisika xi 1 3
fisika xi 1 3
 
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisikaIIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
 
Fisika hukum newton
Fisika hukum newtonFisika hukum newton
Fisika hukum newton
 
Materi Perkuliahan Fisika Teknik
Materi Perkuliahan Fisika TeknikMateri Perkuliahan Fisika Teknik
Materi Perkuliahan Fisika Teknik
 
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik MesinMateri perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
 
Usaha dan energi
Usaha dan energiUsaha dan energi
Usaha dan energi
 
Dinamika partikel
Dinamika partikelDinamika partikel
Dinamika partikel
 

Recently uploaded

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 

Recently uploaded (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 

PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL

  • 1. PRESENTASI FISIKA Pertemuan ke 4 kelompok c 1. Mochamad Firman Herbiyanto. (41114210011). 2. Muh. Hildanny Septya Budi. (41114210008).
  • 2. MATERI  Pengertian momen gaya.  Syarat kedua kesetimbangan.  Resultan gaya sejajar.  Pusat berat.  Kopel.
  • 3. PENGERTIAN MOMEN GAYA . Momen gaya (torsi) adalah sebuah besaran yang menyatakan besarnya gaya yang bekerja pada sebuah benda sehingga mengakibatkan benda tersebut berotasi. Besarnya momen gaya (torsi) tergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak antara sumbu putaran dan letak gaya. Apabila ingin membuat sebuah benda berotasi, Harus memberikan momen gaya pada benda tersebut. Torsi disebut juga momen gaya dan merupakan besaran vektor.
  • 4. . Untuk memahami momen gaya dapat dilakukan hal berikut. Ambil satu penggaris. Kemudian, tumpukan salah satu ujungnya pada tepi meja. Doronglah penggaris tersebut ke arah atas atau bawah meja. Bagaimanakah gerak penggaris? Selanjutnya, tariklah penggaris tersebut sejajar dengan arah panjang penggaris. Apakah yang terjadi?
  • 5.  Saat Anda memberikan gaya F yang arahnya tegak lurus terhadap penggaris, penggaris itu cenderung untuk bergerak memutar. Namun, saat memberikan gaya F yang arahnya sejajar dengan panjang penggaris, penggaris tidak bergerak. Hal yang sama berlaku saat membuka pintu. Gaya yang berikan pada pegangan pintu, tegak lurus terhadap daun pintu sehingga pintu dapat bergerak membuka dengan cara berputar pada engselnya. Gaya yang menyebabkan benda dapat berputar menurut sumbu putarnya inilah yang dinamakan momen gaya.
  • 6.  Torsi adalah hasil perkalian silang antara vektor posisi r dengan gaya F, dapat dituliskan
  • 7. DEFINISI Definisi momen gaya secara matematis dituliskan sebagai berikut. τ = r × F dengan: r = lengan gaya = jarak sumbu rotasi ke titik tangkap gaya (m), F = gaya yang bekerja pada benda (N), dan τ = momen gaya (Nm).
  • 8. Besarnya momen gaya atau torsi tergantung pada besar gaya dan lengan gaya. Sedangkan arah momen gaya menuruti aturan putaran tangan kanan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar berikut: Jika arah putaran berlawanan dengan arah jarum jam maka arah momen gaya atau torsi ke atas, dan arah bila arah putaran searah dengan arah putaran jarum jam maka arah momen gaya ke bawah.
  • 9. CONTOH SOAL gambar tersebut tampak dua orang anak sedang bermain jungkat-jungkit dan berada dalam keadaan setimbang, walaupun berat kedua anak tidak sama. Mengapa demikian? Hal ini berhubungan dengan lengan gaya yang digunakan. Anak yang lebih ringan berjarak 3 m dari titik tumpu (r1 = 3 m), sedangkan anak yang lebih berat memiliki lengan gaya yang lebih pendek, yaitu r2 = 1,5 m. Momen gaya yang dihasilkan oleh masing-masing anak adalah
  • 10. τ1 = r1 × F1 = (3 m)(250 N) = 750 Nm τ2 = r2 × F2 = (1,5 m)(500 N) = 750 Nm Dapat disimpulkan bahwa kedudukan setimbang kedua anak adalah akibat momen gaya pada kedua lengan sama besar
  • 11. SYARAT KEDUA KESETIMBANGAN Syarat-syarat keseimbangan  Syarat pertama Dalam hukum II Newton, kita belajar bahwa jika terdapat gaya total yang bekerja pada sebuah benda (benda dianggap sebagai partikel tunggal), maka benda akan bergerak lurus, di mana arah gerakan benda = arah gaya total. Kita bisa menyimpulkan bahwa untuk membuat sebuah benda diam, maka gaya total harus = 0. Gaya total = Jumlah semua gaya yang bekerja pada benda.
  • 12. Secara matematis bisa kita tulis seperti ini : Persamaan Hukum II Newton : Ketika sebuah benda diam, benda tidak punya percepatan (a). Karena percepatan (a) = 0, maka persamaan di atas berubah menjadi :
  • 13.  Jika gaya-gaya bekerja pada arah horisontal saja (satu dimensi), maka kita cukup menggunakan persamaan 1. Huruf x menunjuk sumbu horisontal pada koordinat kartesius (koordinat x, y, z). Jika gaya-gaya bekerja pada arah vertikal saja (satu dimensi), maka kita cukup menggunakan persamaan 2. Huruf y menunjuk sumbu vertikal pada koordinat kartesius.
  • 14. Apabila gaya-gaya bekerja pada bidang (dua dimensi), maka kita menggunakan persamaan 1 dan persamaan 2. Sebaliknya jika gaya-gaya bekerja dalam ruang (tiga dimensi), maka kita menggunakan persamaan 1, 2 dan 3. gaya itu besaran vektor (besaran yang punya nilai dan arah). Dengan berpedoman pada koordinat kartesius (x, y, z) dan sesuai dengan kesepakatan bersama, jika arah gaya menuju sumbu x negatif (ke kiri) atau sumbu y negatif (ke bawah), maka gaya tersebut bernilai negatif. Kita cukup menulis tanda negatif di depan angka yang menyatakan besar gaya.
  • 15. Contoh : Keterangan gambar : F = gaya tarik Fg = gaya gesek N = gaya normal w = gaya berat m = massa g = percepatan gravitasi Benda ini dikatakan berada dalam keadaan diam, karena jumlah semua gaya yang bekerja pada-nya = 0. Sekarang coba kita tinjau setiap gaya yang bekerja pada benda.
  • 16. Gaya yang bekerja pada komponen horisontal (sumbu x) : Gaya tarik (F) dan gaya gesek (fg) mempunyai besar yang sama. Arah kedua gaya ini berlawanan. Arah gaya tarik ke kanan atau menuju sumbu x positif (bernilai positif), sebaliknya arah gaya gesekan ke kiri atau menuju sumbu x negatif (bernilai negatif). Karena besar kedua gaya sama (ditandai dengan panjang panah) dan arahnya berlawanan, maka jumlah kedua gaya ini = 0.
  • 17. Gaya yang bekerja pada komponen vertikal (sumbu y) : Pada komponen vertikal (sumbu y), terdapat gaya berat (w) dan gaya normal (N). Arah gaya berat tegak lurus menuju pusat bumi atau menuju sumbu y negatif (bernilai negatif), sedangkan arah gaya normal berlawanan dengan arah gaya berat atau menuju sumbu y positif (bernilai positif) . Karena besar kedua gaya ini sama sedangkan arahnya berlawanan maka kedua gaya saling melenyapkan.
  • 18.  Syarat Kedua Dalam dinamika rotasi, kita belajar bahwa jika terdapat torsi total yang bekerja pada sebuah benda (benda dianggap sebagai benda tegar), maka benda akan melakukan gerak rotasi. Dengan demikian, agar benda tidak berotasi (baca : tidak bergerak), maka torsi total harus = 0. Torsi total = jumlah semua torsi yang bekerja pada benda. Secara matematis bisa ditulis sebagai berikut : Persamaan Hukum II Newton untuk gerak rotasi : Ketika sebuah benda diam (tidak berotasi), benda tidak punya percepatan sudut (alfa). Karena percepatan sudut = 0, maka persamaan di atas berubah menjadi :
  • 19. Contoh : Amati gambar di bawah. Dua benda, masing-masing bermassa m1 dan m2 diletakkan di atas papan jungkat-jungkit (m1 = m2). Lengan gaya untuk gaya berat m1 = l1, sedangkan lengan gaya untuk gaya berat m2 = l2 (l1 = l2). Papan jungkat-jungkit tidak bergerak alias berada dalam keadaan seimbang, karena m1 = m2 dan l1 = l2. Arah rotasi itu sengaja gurumuda gambar, untuk menunjukkan kepada dirimu bahwa jungkat-jungkit juga bisa berotasi.
  • 20. Gambar di atas disederhanakan sehingga yang kita tinjau hanya komponen gaya, lengan gaya dan torsi yang bekerja pada benda. Sekarang kita tinjau torsi yang bekerja pada papan jungkat-jungkit di atas. Jika kita menganggap gaya F1 bisa menyebabkan papan jungkat jungkit bergerak ke bawah, maka arah putaran papan (sebelah kiri) berlawanan dengan arah gerakan jarum jam. Karena arah putaran berlawanan dengan jarum jam, maka Torsi 1 (bagian kiri) bernilai positif.
  • 21. Sekarang kita tinjau torsi yang bekerja pada papan jungkat-jungkit di atas. Jika kita menganggap gaya F1 bisa menyebabkan papan jungkat jungkit bergerak ke bawah, maka arah putaran papan (sebelah kiri) berlawanan dengan arah gerakan jarum jam. Karena arah putaran berlawanan dengan jarum jam, maka Torsi 1 (bagian kiri) bernilai positif. Demikian juga, apabila kita menganggap gaya F2 bisa menyebabkan papan berputar maka arah putaran papan (bagian kanan) searah dengan putaran jarum jam. Karena arah putaran papan searah dengan gerakan jarum jam, maka torsi 2 bernilai negatif. Tanda positif dan negatif ini cuma kesepakatan saja.
  • 22. RESULTAN GAYA SEJAJAR  Resultan gaya sejajar adalah sebuah gaya yang bisa mewakili sekumpulan  gaya sejajar serta mempunyai: o Arah yang sama dengan semua gaya tersebut o Besar sama dengan penjumlahan besar semua gaya o Garis kerja yang dapat dicari berdasar syarat bahwa momen resultan harus ,sama dengan penjumlahan momen setiap gaya.
  • 23. Pada gambar di bawah dapat dipakai untuk menjelaskan hal tersebut. Dari gambar tersebut dengan gaya – gaya sejajar F1 dan F2 dapat dibuat sumbu x yang tegak lurus terhadap gaya – gaya dan titik O adlah titik sembarang yang dijadikan acuan. Karena kedua gaya tidak berkomponen x maka besarnya resultan gaya: R = Σ Fy = F 1 + F 2 Sedangkan resultan momennya terhadap titik O adalah: Σ Γ 0 = x 1 F1 + x 2 F2 Dan jika x adalah jarak dari O ke garis kerja resultan, maka momen dari resultan terhadap O adalah: R x = (F 1 + F 2) x
  • 24. Biasanya x dapat ditentukan dengan: Σ Γ 0 = R x x1 F1 + x 2 F2 = (F 1 + F 2) x 12 2211 FF FxFx x + + = Resultan dari sembarang gaya sejajar dapat ditentukan dengan cara yang sama degan besar resultannya: R = Σ F Dan jika gaya – gaya itu sejajar dengan sumbu y, maka koordinat x dari garis kerjanya (resultan) adalah: x= Σfx =Σfx F R
  • 25. PUSAT BERAT Berat adlah resultan dari semua gaya tarik bumi yang dialami oleh partikel zat dalam suatu benda. Tetapi karena jarak ke pusat bumi sedemikian jauhnya sehingga gaya – gaya tersebut dapat dianggap sejajar. Dengan demikian berat benda dapat diartikan sebagai resultan dari sejumlah besar gaya sejajar
  • 26. Sedangkan pusat berat dari benda dapat diilustrasikan dari gambar berikut yang memperlihatkan benda tipis sembarang bentuk dan terletak pada bidang xy . Jika dimisalkan benda tersebut terbagi atas partikel – partikel dengan berat w1, w2 dst maka: Berat total benda tersebut adalah: W = w1 + w2 + ... = Σ w Koordinat x garis kerja W adalah:
  • 27. Titik perpotongan garis kerja W pada kedua bagian dengan koordinat x , y dinamakan pusat berat benda tersebut. Dan simetri suatu benda seringkali berguna untuk menentukan pusat berat benda.
  • 28. KOPEL Kopel adalah pasangan gaya sama besar yang berlawanan arah, denga garis kerja sejajar tetapi tidak berimpit. Pasangan gaya tersebut dapat dijelaskan dengan gambart berikut ini, yang sama besar masing – masing gaya adalah F, terpisah oleh jarak tegak lurus l.