SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
KONVERSI KULIT PISANG KEPOK MENJADI BIOETANOL
DENGAN METODE HIDROLISIS DAN FERMENTASI
Disusun Oleh :
Ahmad Dzikrullah
24030114140097
Sebagai Tugas Mata Kuliah
Biomassa dan Bioenergi
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
I. Pendahuluan
Pada zaman sekarang yang serba maju dan praktis kecendrungan pemakaian
bahan bakar sangat tinggi, sedangkan sumber bahan bakar minyak bumi yang di pakai
saat ini semakin menipis. Oleh karena itu, perlu adanya bahan alternatif yang dapat
digunakan sebagai pengganti minyak bumi. Bioetanol merupakan salahh satu energi
alternative yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk pemecahan masalah
energi pada saat ini.
Bioetanol merupakan cairan hasil proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat
(pati) menggunakan bantuan mikroorganisme Produksi bioetanol dari tanaman yang
mengandung pati atau karbohidrat, dilakukan melalui proses konversi karbohidrat
menjadi gula atau glukosa dengan beberapa metode diantaranya dengan hidrolisis asam
dan secara enzimatis. Saat ini sedang diusahakan secara intensif pemanfaatan bahan-
bahan yang mengandung serat kasar dengan karbohidrat yang tinggi, dimana semua
bahan yang mengandung karbohidrat dapat diolah menjadi bioethanol. Misalnya umbi
kayu, ubi jalar, pisang, dan lain-lain. Bioethanol dapat dihasilkan dari tanaman yang
banyak mengandung senyawa selulosa dengan menggunakan bantuan dari aktivitas
mikroba.
Pisang dengan nama Latin Musa paradisiacal merupakan jenis buah-buahan
tropis yang sangat banyak dihasilkan di Indonesia. Dari berajam jenis buah pisang,
terdapat jenis buah pisang yang sering diolah dalam bentuk gorengan, salah satunya
pisang kepok. Kulit dari buah pisang kepok biasanya oleh masyarakat hanya dibuang
dan hal itu menjadi permasalahan limbah di alam karena akan meningkatkan keasaman
tanah dan mencemarkan lingkungan. Padahal kulit pisang kepok sendiri memiliki
komponen yaitu karbohidrat, vitamin C, kalsium dan nutrien lainnya. Berdasarkan
komponen karbohidratnya, kulit pisang sangat berpotensi untuk dikonversi menjadi
bioetanol.
II. Metode
Secara umum, produksi bioethanol ini mencakup tiga rangkaian proses, yaitu:
pertama persiapan bahan dengan cara kulit pisang di potong-potong menjadi kecil,
kemudian diblender dan di saring dan diambil filtratnya serta diendapkan. Kemudian
hasil endapan disaring dan dikeringkan dibawah sinar matahari sampai kering. Jika
cuaca tidak memungkinkan maka pengeringan dapat dilakukan dalam oven dengan
suhu 45-50°C. Setelah kering, pati kulit pisang tersebut dianalisis kadar air dan kadar
patinya. Diagram percobaan dapat dilihat pada gambar 1.
Tahap ke dua adalah hidrolisis pati kulit pisang dengan ditambah larutan H2SO4
0,5 N dengan berat tertentu di dalam labu leher tiga dilengkapi dengan pendingin balik
dan dipanaskan sampai suhu 100°C selama 2,5 jam. Setelah itu didinginkan sampai
sama dengan suhu ruangan. Hasil hidrolisis disaring, sehingga didapatkan filtrate.
Diagram alir tahap ke dua dapat dilihat pada gambar 2. Filtrat diatur pH nya antara 4 –
6, kemudian difermentasi.
Tahap ke tiga adalah fermentasi dengan cara filtrate sebanyak 100 ml
dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan ditambahkan 6 gram ammonium sulfat dan 6
gram urea sebagai nutrisi. Selanjutnya di pasteurisasi pada suhu 120°C selama 15 menit
lalu didinginkan. Starter ( inokulum awal ) dengan berbagai variasi volum dimasukkan
ke dalam medium fermentasi. Kemudian dilakukan inkubasi dengan cara menutup
rapat labu Erlenmeyer pada suhu berkisar antara 27-30oC selama waktu tertentu.
Percobaan diulangi dengan waktu fermentasi dan berat pati bervariasi sampai diperoleh
waktu fermentasi dan berat pati yang opitimum. Pengambilan cuplikan dilakukan
disetiap variasi pada hari yang telah ditentukan setelah diberi inokulum kemudian di
analisis kadar bioetanolnya. Diagram alir penelitian dapat dilihat pada gambar 3.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
III. Pembahasan
Dibawah ini adalah tabel daftar kandungan pati pada kulit pisang (Tabel. 2) dan
kandungan pada pati kulit pisang (Tabel. 3)
Analisa kadar glukosa hasil hidrolisis kulit pisang didapat kadar glukosa sebesar 3.13
% . Hasil percobaan pengaruh waktu fermentasi terhadap kadar alkohol ditunjukkan
pada tabel 4. Data table 4 dibuat grafik pengaruh waktu fermentasi terhadap persentase
alkohol yang dihasilkan ditunjukkan pada Gambar 3. Tabel 4 dan gambar 3
menunjukkan bahwa semakin lama fermentasi dihasilkan alcohol semakin banyak
sampai waktu 144 jam, setelah waktu tersebut persentase alcohol menurun. Sebagai
contoh pada waktu 48 jam persentase alcohol yang dihasilkan sebesar 3,9, setelah 144
jam persentase alcohol naik menjadi 13,54 % dan turun menjadi 13,4 % pada waktu
192 jam. Pada waktu 48 sampai 144 jam alkohol yang dihasilkan bertambah banyak
karena aktifitas mikrobia mengalami pertumbuhan dengan berkembang biak sehingga
alcohol yang dihasilkan bertambah banyak. Pada waktu 144 jam perkembang biakan
mikrobia sudah maksimum. Sedangkan pada waktu fermentasi lebih besar dari 144 jam
kadar etanol turun, hal ini disebabkan nutrisi yang dibutuhkan untuk pembiakan sudah
habis, akibatnya bakteri memakan alcohol, hal ini ditunjukkan adanya pembentukan
asam asetat. Proses ini dapat terlihat adanya gelembung - gelembung udara.
Hasil percobaan pengaruh berat ragi terhadap kadar alcohol ditunjukkan pada
tabel 5. Dari tabel 5 dibuat grafik pengaruh berat ragi terhadap kadar alkohol seperti
ditunjukan pada gambar 4. Pada table 5 dan gambar 4 menunjukkan bahwa
penambahan berat ragi menyebabkan alcohol yang dihasilkan menurun. Sebagai
contoh pada penambahan ragi sebesar 0,0624 g. menghasilkan kadar alkohol sebesar
13,54 %. Dan turun menjadi 12,4325 %. pada penambahan ragi sebanyak 0,1248 g.
pada penambahan ragi selanjutnya hasilnya tetap. Hal ini disebabkan perbandingan
nutrisi yang tersedia sebanding dengan banyaknya Saccharomyces cereviseae yang
ada. Sedangkan pada penambahan ragi sebanyak 0,0936 gr; 0,1248 gr dan 0,1560 gr,
kadar etanol yang dihasilkan semakin turun. Hal ini disebabkan Saccharomyces
cereviseae yang ada lebih banyak dibanding nutrisi yang tersedia, sehingga
Saccharomyces cereviseae lebih banyak menggunakan nutrisi tersebut untuk bertahan
hidup dari pada merombak gula manjadi alkohol.
IV. Kesimpulan
Kulit pisang dapat dikonversikan menjadi bioetanol dengan menggunakan
metode hidrolisis dan fermentasi. Semakin lama fermentasi kadar etanol yang
dihasilkan semakin tinggi sampai waktu tertentu. Waktu optimum fermentasi diperoleh
selama 144 jam dengan kadar etanol 13,5406 %. Semakin banyak ragi yang
ditambahkan menyebabkan kadar etanol yang dihasilkan semakin rendah. Penambahan
berat ragi yang relatif baik yaitu sebanyak 0,0624g. dengan kadar alkohol yang
dihasilkan sebesar 13,5353 %.
V. Daftar Pustaka
Seftian, Deky., dkk. 2012. Pembuatan Etanol Dari Kulit Pisang Menggunakan Metode
Hidrolisis Enzimatik Dan Fermentasi. Jurnal Teknik Kimia No. 1, Vol. 18
Retno, Dyah Tri dan Wasir Nuri. 2011. Pembuatan Bioetanol dari Kulit Pisang.
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan” Pengembangan
Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia. ISSN 1693 –
4393
Apriliani, A.S. dan Franky Agustinus. 2013. Pembuatan Etanol dari Kulit Pisang secara
Fermentasi. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 2. Tahun 2013,
Halaman 177-180
Setiawati, D.R., dkk. 2013. Proses Pembuatan Bioetanol Dari Kulit Pisang Kepok.
Jurnal Teknik Kimia No.1, Vol. 19
Sudarmadji. S., Haryono. B., dan Suhardi 1989. Mikrobiologi Pangan. PAU Pangan
dan Gizi Universitas Gaja Mada, Yogyakarta

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINFransiska Puteri
 
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBELVALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBELTri Setyo Ningsih
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalErnalia Rosita
 
Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii   vitamin bLaporan praktikum biokimia ii   vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii vitamin bAnnisa Nurul Chaerani
 
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)Brawijaya University
 
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahanSatop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahanAgataMelati
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAgres Tarigan
 
SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZO
SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZOSINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZO
SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZOKania Setianti
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonDM12345
 
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiAlkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiHensen Tobing
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Gayuh Permadi
 
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari ZatLaporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari ZatErnalia Rosita
 
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)Fitri Andriani
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangreza_kaligis
 

Was ist angesagt? (20)

Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEINLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 PROTEIN
 
Evaporasi
EvaporasiEvaporasi
Evaporasi
 
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBELVALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
 
Bioremidasi
BioremidasiBioremidasi
Bioremidasi
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
 
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFERPRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
 
11. energi kisi
11. energi kisi11. energi kisi
11. energi kisi
 
Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii   vitamin bLaporan praktikum biokimia ii   vitamin b
Laporan praktikum biokimia ii vitamin b
 
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
 
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahanSatop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
Satop acara 2 penentuan panas spesifik bahan
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
 
SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZO
SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZOSINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZO
SINTESIS ORANGE II DENGAN REAKSI KOPLING DIAZO
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan keton
 
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasiAlkil halida ; subtitusi dan eliminasi
Alkil halida ; subtitusi dan eliminasi
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2
 
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari ZatLaporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
Laporan Praktikum Sifat-sifat Fisik dari Zat
 
Kp3 evaporasi
Kp3 evaporasiKp3 evaporasi
Kp3 evaporasi
 
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
25820 sni 3751-2009 (tepung terigu)
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
 

Ähnlich wie Makalah konversi kulit pisang menjadi bioetanol

tugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanoltugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanolAila Yumeko
 
Pembuatan bioetanol dari singkong karet
Pembuatan bioetanol dari singkong karetPembuatan bioetanol dari singkong karet
Pembuatan bioetanol dari singkong karetrando_suhendra
 
peper karya ilmiah energi terbarukan pada masa kini 2020
peper karya ilmiah energi terbarukan pada masa kini 2020peper karya ilmiah energi terbarukan pada masa kini 2020
peper karya ilmiah energi terbarukan pada masa kini 2020afif Prabowo
 
makalah pembuatan bioetanol dari jerami padi
makalah pembuatan bioetanol dari jerami padimakalah pembuatan bioetanol dari jerami padi
makalah pembuatan bioetanol dari jerami padiAnanda Magfirah
 
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptx
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptxPresentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptx
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptxArifBudiman513458
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE RiaAnggun
 
ppt pembuatan bioetanol dari jerami padi
ppt pembuatan bioetanol dari jerami padippt pembuatan bioetanol dari jerami padi
ppt pembuatan bioetanol dari jerami padiAnanda Magfirah
 
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
01 fix artikel 01 juli 09 - brg - dekomposisi tongkol jagung secara termoki...
01 fix artikel 01  juli 09  - brg - dekomposisi tongkol jagung secara termoki...01 fix artikel 01  juli 09  - brg - dekomposisi tongkol jagung secara termoki...
01 fix artikel 01 juli 09 - brg - dekomposisi tongkol jagung secara termoki...Eka Novitasari
 
Proses pembuatan gula
Proses pembuatan gulaProses pembuatan gula
Proses pembuatan gulaRudy Edwin
 
Ampas Sagu
Ampas SaguAmpas Sagu
Ampas SaguPT. RAPP
 

Ähnlich wie Makalah konversi kulit pisang menjadi bioetanol (20)

tugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanoltugas resume jurnal etanol
tugas resume jurnal etanol
 
Pembuatan bioetanol dari singkong karet
Pembuatan bioetanol dari singkong karetPembuatan bioetanol dari singkong karet
Pembuatan bioetanol dari singkong karet
 
PPT jurnal kimia (1).pptx
PPT jurnal kimia (1).pptxPPT jurnal kimia (1).pptx
PPT jurnal kimia (1).pptx
 
Alkohol. second
Alkohol. secondAlkohol. second
Alkohol. second
 
PPT KEL 17 BIOETANOL.pptx
PPT KEL 17 BIOETANOL.pptxPPT KEL 17 BIOETANOL.pptx
PPT KEL 17 BIOETANOL.pptx
 
peper karya ilmiah energi terbarukan pada masa kini 2020
peper karya ilmiah energi terbarukan pada masa kini 2020peper karya ilmiah energi terbarukan pada masa kini 2020
peper karya ilmiah energi terbarukan pada masa kini 2020
 
makalah pembuatan bioetanol dari jerami padi
makalah pembuatan bioetanol dari jerami padimakalah pembuatan bioetanol dari jerami padi
makalah pembuatan bioetanol dari jerami padi
 
Produk Bioetanol Ubi Singkong Kelas 5J/Kel 3 .pptx
Produk Bioetanol Ubi Singkong Kelas 5J/Kel 3 .pptxProduk Bioetanol Ubi Singkong Kelas 5J/Kel 3 .pptx
Produk Bioetanol Ubi Singkong Kelas 5J/Kel 3 .pptx
 
PPT PRODUK BIOETANOL KETAN HITAM_KELOMPOK 9_5J.pptx
PPT PRODUK BIOETANOL KETAN HITAM_KELOMPOK 9_5J.pptxPPT PRODUK BIOETANOL KETAN HITAM_KELOMPOK 9_5J.pptx
PPT PRODUK BIOETANOL KETAN HITAM_KELOMPOK 9_5J.pptx
 
13 fermentasi
13 fermentasi13 fermentasi
13 fermentasi
 
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptx
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptxPresentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptx
Presentasi_Farmakognosi_Bioetanol.pptx
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN TEMPE
 
ppt pembuatan bioetanol dari jerami padi
ppt pembuatan bioetanol dari jerami padippt pembuatan bioetanol dari jerami padi
ppt pembuatan bioetanol dari jerami padi
 
Makalah etanol
Makalah etanol Makalah etanol
Makalah etanol
 
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
Tugas Project Bioteknologi Farmasi kel:2/Kelas:5b. "Pembuatan Bioetanol Dari ...
 
01 fix artikel 01 juli 09 - brg - dekomposisi tongkol jagung secara termoki...
01 fix artikel 01  juli 09  - brg - dekomposisi tongkol jagung secara termoki...01 fix artikel 01  juli 09  - brg - dekomposisi tongkol jagung secara termoki...
01 fix artikel 01 juli 09 - brg - dekomposisi tongkol jagung secara termoki...
 
PPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptx
PPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptxPPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptx
PPT BIOETANOL KELOMPOK 16 KELAS 5J.pptx
 
Proses pembuatan gula
Proses pembuatan gulaProses pembuatan gula
Proses pembuatan gula
 
Lap.yeast
Lap.yeastLap.yeast
Lap.yeast
 
Ampas Sagu
Ampas SaguAmpas Sagu
Ampas Sagu
 

Mehr von Ahmad Dzikrullah

Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanPenentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanAhmad Dzikrullah
 
Makalah katalis enzim reaksi aldol asimmetri
Makalah katalis enzim reaksi aldol asimmetriMakalah katalis enzim reaksi aldol asimmetri
Makalah katalis enzim reaksi aldol asimmetriAhmad Dzikrullah
 
Makalah Sintesis Nanozeolit
Makalah Sintesis NanozeolitMakalah Sintesis Nanozeolit
Makalah Sintesis NanozeolitAhmad Dzikrullah
 
Sintesis Komposit Polimer Elektrolit LiBOB
Sintesis Komposit Polimer Elektrolit LiBOBSintesis Komposit Polimer Elektrolit LiBOB
Sintesis Komposit Polimer Elektrolit LiBOBAhmad Dzikrullah
 
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia VanadiumSifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia VanadiumAhmad Dzikrullah
 
Makalah Sel volta (Galvani)
Makalah Sel volta (Galvani)Makalah Sel volta (Galvani)
Makalah Sel volta (Galvani)Ahmad Dzikrullah
 
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Ahmad Dzikrullah
 

Mehr von Ahmad Dzikrullah (11)

Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) SurfaktanPenentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan
 
Distilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasiDistilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasi
 
Karakterisasi bet
Karakterisasi betKarakterisasi bet
Karakterisasi bet
 
Makalah katalis enzim reaksi aldol asimmetri
Makalah katalis enzim reaksi aldol asimmetriMakalah katalis enzim reaksi aldol asimmetri
Makalah katalis enzim reaksi aldol asimmetri
 
Makalah Sintesis Nanozeolit
Makalah Sintesis NanozeolitMakalah Sintesis Nanozeolit
Makalah Sintesis Nanozeolit
 
Sintesis Komposit Polimer Elektrolit LiBOB
Sintesis Komposit Polimer Elektrolit LiBOBSintesis Komposit Polimer Elektrolit LiBOB
Sintesis Komposit Polimer Elektrolit LiBOB
 
Sintesis Asetanilida
Sintesis AsetanilidaSintesis Asetanilida
Sintesis Asetanilida
 
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia VanadiumSifat Fisik dan Kimia Vanadium
Sifat Fisik dan Kimia Vanadium
 
Makalah Sel volta (Galvani)
Makalah Sel volta (Galvani)Makalah Sel volta (Galvani)
Makalah Sel volta (Galvani)
 
Ekstraksi mangan
Ekstraksi manganEkstraksi mangan
Ekstraksi mangan
 
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)
 

Kürzlich hochgeladen

ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxfais1231
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptxkonsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptxelisabethlumbantoruan
 
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfsistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfMarisaRintania
 
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi sterilPenetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steriljoey552517
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.tency1
 
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxkup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxINDIRAARUNDINASARISA
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxPengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxIPutuSuwitra1
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx12MIPA3NurulKartikaS
 
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikaKuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikajoey552517
 

Kürzlich hochgeladen (13)

ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptxkonsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
konsep termoregulasi gangguan keseimbangan suhu.pptx
 
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfsistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
 
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi sterilPenetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
 
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxkup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxPengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
 
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikaKuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
 

Makalah konversi kulit pisang menjadi bioetanol

  • 1. KONVERSI KULIT PISANG KEPOK MENJADI BIOETANOL DENGAN METODE HIDROLISIS DAN FERMENTASI Disusun Oleh : Ahmad Dzikrullah 24030114140097 Sebagai Tugas Mata Kuliah Biomassa dan Bioenergi DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2018
  • 2. I. Pendahuluan Pada zaman sekarang yang serba maju dan praktis kecendrungan pemakaian bahan bakar sangat tinggi, sedangkan sumber bahan bakar minyak bumi yang di pakai saat ini semakin menipis. Oleh karena itu, perlu adanya bahan alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti minyak bumi. Bioetanol merupakan salahh satu energi alternative yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk pemecahan masalah energi pada saat ini. Bioetanol merupakan cairan hasil proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat (pati) menggunakan bantuan mikroorganisme Produksi bioetanol dari tanaman yang mengandung pati atau karbohidrat, dilakukan melalui proses konversi karbohidrat menjadi gula atau glukosa dengan beberapa metode diantaranya dengan hidrolisis asam dan secara enzimatis. Saat ini sedang diusahakan secara intensif pemanfaatan bahan- bahan yang mengandung serat kasar dengan karbohidrat yang tinggi, dimana semua bahan yang mengandung karbohidrat dapat diolah menjadi bioethanol. Misalnya umbi kayu, ubi jalar, pisang, dan lain-lain. Bioethanol dapat dihasilkan dari tanaman yang banyak mengandung senyawa selulosa dengan menggunakan bantuan dari aktivitas mikroba. Pisang dengan nama Latin Musa paradisiacal merupakan jenis buah-buahan tropis yang sangat banyak dihasilkan di Indonesia. Dari berajam jenis buah pisang, terdapat jenis buah pisang yang sering diolah dalam bentuk gorengan, salah satunya pisang kepok. Kulit dari buah pisang kepok biasanya oleh masyarakat hanya dibuang dan hal itu menjadi permasalahan limbah di alam karena akan meningkatkan keasaman tanah dan mencemarkan lingkungan. Padahal kulit pisang kepok sendiri memiliki komponen yaitu karbohidrat, vitamin C, kalsium dan nutrien lainnya. Berdasarkan komponen karbohidratnya, kulit pisang sangat berpotensi untuk dikonversi menjadi bioetanol.
  • 3. II. Metode Secara umum, produksi bioethanol ini mencakup tiga rangkaian proses, yaitu: pertama persiapan bahan dengan cara kulit pisang di potong-potong menjadi kecil, kemudian diblender dan di saring dan diambil filtratnya serta diendapkan. Kemudian hasil endapan disaring dan dikeringkan dibawah sinar matahari sampai kering. Jika cuaca tidak memungkinkan maka pengeringan dapat dilakukan dalam oven dengan suhu 45-50°C. Setelah kering, pati kulit pisang tersebut dianalisis kadar air dan kadar patinya. Diagram percobaan dapat dilihat pada gambar 1. Tahap ke dua adalah hidrolisis pati kulit pisang dengan ditambah larutan H2SO4 0,5 N dengan berat tertentu di dalam labu leher tiga dilengkapi dengan pendingin balik dan dipanaskan sampai suhu 100°C selama 2,5 jam. Setelah itu didinginkan sampai sama dengan suhu ruangan. Hasil hidrolisis disaring, sehingga didapatkan filtrate. Diagram alir tahap ke dua dapat dilihat pada gambar 2. Filtrat diatur pH nya antara 4 – 6, kemudian difermentasi.
  • 4. Tahap ke tiga adalah fermentasi dengan cara filtrate sebanyak 100 ml dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan ditambahkan 6 gram ammonium sulfat dan 6 gram urea sebagai nutrisi. Selanjutnya di pasteurisasi pada suhu 120°C selama 15 menit lalu didinginkan. Starter ( inokulum awal ) dengan berbagai variasi volum dimasukkan ke dalam medium fermentasi. Kemudian dilakukan inkubasi dengan cara menutup rapat labu Erlenmeyer pada suhu berkisar antara 27-30oC selama waktu tertentu. Percobaan diulangi dengan waktu fermentasi dan berat pati bervariasi sampai diperoleh waktu fermentasi dan berat pati yang opitimum. Pengambilan cuplikan dilakukan disetiap variasi pada hari yang telah ditentukan setelah diberi inokulum kemudian di analisis kadar bioetanolnya. Diagram alir penelitian dapat dilihat pada gambar 3. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
  • 5. III. Pembahasan Dibawah ini adalah tabel daftar kandungan pati pada kulit pisang (Tabel. 2) dan kandungan pada pati kulit pisang (Tabel. 3) Analisa kadar glukosa hasil hidrolisis kulit pisang didapat kadar glukosa sebesar 3.13 % . Hasil percobaan pengaruh waktu fermentasi terhadap kadar alkohol ditunjukkan pada tabel 4. Data table 4 dibuat grafik pengaruh waktu fermentasi terhadap persentase alkohol yang dihasilkan ditunjukkan pada Gambar 3. Tabel 4 dan gambar 3 menunjukkan bahwa semakin lama fermentasi dihasilkan alcohol semakin banyak sampai waktu 144 jam, setelah waktu tersebut persentase alcohol menurun. Sebagai contoh pada waktu 48 jam persentase alcohol yang dihasilkan sebesar 3,9, setelah 144 jam persentase alcohol naik menjadi 13,54 % dan turun menjadi 13,4 % pada waktu 192 jam. Pada waktu 48 sampai 144 jam alkohol yang dihasilkan bertambah banyak karena aktifitas mikrobia mengalami pertumbuhan dengan berkembang biak sehingga alcohol yang dihasilkan bertambah banyak. Pada waktu 144 jam perkembang biakan mikrobia sudah maksimum. Sedangkan pada waktu fermentasi lebih besar dari 144 jam kadar etanol turun, hal ini disebabkan nutrisi yang dibutuhkan untuk pembiakan sudah habis, akibatnya bakteri memakan alcohol, hal ini ditunjukkan adanya pembentukan asam asetat. Proses ini dapat terlihat adanya gelembung - gelembung udara.
  • 6. Hasil percobaan pengaruh berat ragi terhadap kadar alcohol ditunjukkan pada tabel 5. Dari tabel 5 dibuat grafik pengaruh berat ragi terhadap kadar alkohol seperti ditunjukan pada gambar 4. Pada table 5 dan gambar 4 menunjukkan bahwa penambahan berat ragi menyebabkan alcohol yang dihasilkan menurun. Sebagai contoh pada penambahan ragi sebesar 0,0624 g. menghasilkan kadar alkohol sebesar 13,54 %. Dan turun menjadi 12,4325 %. pada penambahan ragi sebanyak 0,1248 g. pada penambahan ragi selanjutnya hasilnya tetap. Hal ini disebabkan perbandingan nutrisi yang tersedia sebanding dengan banyaknya Saccharomyces cereviseae yang ada. Sedangkan pada penambahan ragi sebanyak 0,0936 gr; 0,1248 gr dan 0,1560 gr, kadar etanol yang dihasilkan semakin turun. Hal ini disebabkan Saccharomyces cereviseae yang ada lebih banyak dibanding nutrisi yang tersedia, sehingga Saccharomyces cereviseae lebih banyak menggunakan nutrisi tersebut untuk bertahan hidup dari pada merombak gula manjadi alkohol. IV. Kesimpulan Kulit pisang dapat dikonversikan menjadi bioetanol dengan menggunakan metode hidrolisis dan fermentasi. Semakin lama fermentasi kadar etanol yang dihasilkan semakin tinggi sampai waktu tertentu. Waktu optimum fermentasi diperoleh selama 144 jam dengan kadar etanol 13,5406 %. Semakin banyak ragi yang ditambahkan menyebabkan kadar etanol yang dihasilkan semakin rendah. Penambahan berat ragi yang relatif baik yaitu sebanyak 0,0624g. dengan kadar alkohol yang dihasilkan sebesar 13,5353 %.
  • 7. V. Daftar Pustaka Seftian, Deky., dkk. 2012. Pembuatan Etanol Dari Kulit Pisang Menggunakan Metode Hidrolisis Enzimatik Dan Fermentasi. Jurnal Teknik Kimia No. 1, Vol. 18 Retno, Dyah Tri dan Wasir Nuri. 2011. Pembuatan Bioetanol dari Kulit Pisang. Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia “Kejuangan” Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia. ISSN 1693 – 4393 Apriliani, A.S. dan Franky Agustinus. 2013. Pembuatan Etanol dari Kulit Pisang secara Fermentasi. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 2. Tahun 2013, Halaman 177-180 Setiawati, D.R., dkk. 2013. Proses Pembuatan Bioetanol Dari Kulit Pisang Kepok. Jurnal Teknik Kimia No.1, Vol. 19 Sudarmadji. S., Haryono. B., dan Suhardi 1989. Mikrobiologi Pangan. PAU Pangan dan Gizi Universitas Gaja Mada, Yogyakarta